Anda di halaman 1dari 8

JMEL 2 (2) (2013)

Journal of Mechanical Engineering Learning


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jmel

PENGGUNAAN BAHAN AJAR CD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR KOMPETENSI MENGGAMBAR 2 DIMENSI DENGAN
PROGRAM AUTOCAD

M. Ardiyansyah, Muhammad Khumaedi, Budiarso Eko

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kompetensi
Diterima April 2013 menggambar 2 dimensi dengan program AutoCAD yang menggunakan bahan
Disetujui Mei 2013 ajar CD interaktif dibandingkan dengan yang tidak menggunakan bahan ajar CD
Dipublikasikan Juli 2013
interaktif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental-sungguhan
Keywords: (True Experimental Design) dengan rancangan penelitian randomized control-group
Interactive CD teaching pretest-posttest design. Populasi penelitian ini berjumlah 105 siswa kelas XI Jurusan
materials Permesinan SMKN 1 Magelang. Pengambilan sampel dilakukan secara acak
Learning outcomes diperoleh kelompok eksperimen kelas XI Mesin A sebanyak 27 siswa dan kelompok
Competency AutoCAD kontrol kelas XI Mesin B sebanyak 26 siswa. Data dikumpulkan dengan metode tes
dan data dianalisis secara kuantitatif. Hasil uji-t diperoleh bahwa terjadi peningkatan
hasil belajar kompetensi menggambar 2 dimensi dengan program autocad yang
menggunakan bahan ajar CD interaktif dibandingkan yang menggunakan modul.

Abstract
This research aims to determine the improvement of learning outcomes competency
2dimensions drawing with AutoCAD program that uses an interactive CD instructional
materials compared with those not using an interactive CD teaching materials. This research
uses experimental research-real (True Experimental Design) with the study design randomized
control-group pretest-posttest design. The study population consists of 105 students of class
XI SMK 1 Magelang Machining Department. Sampling was done randomly obtained
experimental group class XI Engines A total of 27 students of class XI and machine control
group B were 26 students. Data collected with the test method and the data were analyzed
quantitatively. T-test results means that an increase in competency learning outcomes 2
dimensional drawing with AutoCAD program that uses an interactive CD teaching materials
than using modules.

© 2013 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-651x
Gedung E5 Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: journalmel@yahoo.com
M. Ardiyansyah dkk. / Journal of Mechanical Engineering Learning 2 (2) (2013)

Pendahuluan masyarakat yang berkembang sangat dinamis.


Penyesuaian tersebut harus dilakukan secara
Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber nyata dituangkan dan diwujudkan sebagai
Daya Manusia (SDM) merupakan faktor bentuk pengajaran (teaching), pembimbingan
yang penting untuk kemajuan suatu negara. (guiding)¸ dan pelatihan (training). Namun ada
Namun kemajuan negara tidak bisa di lihat dari salah satu kendala yang masih menghambat yaitu
seberapa banyak penduduk dan luasnya wilayah pengajaran. Pengajaran dan pembelajaran saat
negara tersebut, tetapi kemajuan negara sangat ini masih menjadi momok yang cukup penting
di pengaruhi oleh SDM yang berkualitas di untuk diperhatikan sebagai penunjang kualitas
dalam negara tersebut. Kemajuan negara bisa pendidikan yang dilakukan oleh guru/pendidik.
disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya Namun dalam pelaksanaannya masih banyak
adalah pendidikan. Peranan pendidikan sangat guru yang belum memiliki kualitas pengajaran
besar pengaruhnya dalam menggapai kemajuan yang memadai sehingga anak didik nya kurang
negara di dunia ini. Dalam usaha mencapai optimal dalam belajar.
tahap negara maju pembentukan negara Ada beberapa indikator yang menyebabkan
menjadi semakin menjabar terutama dalam era anak didik kurang optimal dalam belajar di
globalisasi. Gagasan, budaya, nilai dan jati diri sekolah, meliputi: (1) mutu guru yang masih
sebuah negara bangsa akan lenyap begitu saja rendah pada semua jenjang pendidikan, (2) alat
jika bangsa tersebut lalai dan mudah terbawa arus bantu proses belajar mengajar seperti buku teks
globalisasi. dan bahan ajar, peralatan laboratorium dan
Sesuai dengan UUSPN No. 20 Tahun 2003 bengkel kerja yang belum memadai, (3) tidak
pasal 1 menyatakan, bahwa pendidikan adalah meratanya kualitas lulusan yang dihasilkan untuk
usaha sadar dan terancana untuk mewujudkan semua jenjang pendidikan.
suasana belajar dan proses pembelajaran agar Selain permasalahan yang muncul seperti
peserta didik dapat mengembangkan potensi terlihat diatas, keberhasilan dalam pencapaian
dirinya yang diperlukan dirinya, masyarakat, tujuan pendidikan banyak tergantung pada
bangsa, dan negara. Dalam kurun waktu saat kualitas pelaksanaan proses belajar mengajar.
ini jenjang pendidikan menengah yang sangat Menurut Menurut Usman dalam Khaerun dkk,
diminati oleh anak sekolah adalah SMK. (2010:16), komponen pengajaran secara umum
Pendidikan kejuruan tercantum dalam dikelompokkan kedalam tiga kategoti utama
Undang-Undang Negara Republik Indonesia yaitu: guru, isi/materi pelajaran, dan siswa.
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Interaksi antara ketiga komponen tersebut
Nasional pasal 18 disebutkan bahwa: melibatkan sarana dan prasarana seperti: metode,
“Pendidikan menengah berbentuk Sekolah media pembelajaran dan bahan ajar, penataan
Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), lingkungan, dan sebagainya.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), SMK Negeri 1 Magelang merupakan salah
dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), satu sekolah rintisan bertaraf internasional yang
atau bentuk lain yang sederajat”. Pendidikan telah menerapkan manajemen ISO. Berdasarkan
kejuruan merupakan pendidikan menengah pengalaman dan hasil observasi secara langsung
yang mempersiapkan peserta didik terutama ketika pelaksanaan PPL (Praktek Pengalaman
untuk bekerja pada bidang tertentu, kejuruan Lapangan) menjadi guru praktikan mendampingi
ini mempermudahkan mereka mencari guru mata pelajaran di SMK Negeri 1 Magelang
pekerjaan ketika lulus karena sudah memiliki diketahui bahwa masih banyak siswa kelas
skill sesuai bidangnya. Sebagai tindak lanjut XI Jurusan Permesinan masih kurang untuk
dari implementasi undang-undang tersebut, menerima dan memahami materi pada mata
maka perlu dikembangkan suatu bentuk pelajaran AutoCAD 2 dimensi. Program
pendidikan kejuruan yang bertujuan untuk AutoCAD dalam keteknikan artinya mendesain
meningkatkan kemampuan siswa sehingga menggunakan sistem grafis komputer untuk
dapat mengembangkan diri sejalan dengan membuat desain mekanis (mesin/komponen
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan mesin), rangkaian elektronik dan arsitektur/
kesenian, serta menyiapkan, siswa memasuki teknik sipil (Sumbodo dkk, 2008:353).
lapangan kerja dan mengembangkan sikap Kegiatan pembelajaran yang demikian
profesional. membuat siswa merasa kesulitan untuk mengikuti
Agenda peningkatan relevansi dan daya materi yang disampaikan, hal ini akan berakibat
saing mutu pendidikan, perubahan kebutuhan pada hasil belajar siswa dengan pemahaman
materi AutoCad yang lebih rumit lagi pada materi
M. Ardiyansyah dkk. / Journal of Mechanical Engineering Learning 2 (2) (2013)

selanjutnya. Dapat dilihat dari rata-rata (mean) NA yang tidak menggunakan bahan ajar CD
hasil belajar siswa kelas XI Mesin semester gasal interaktif sehingga bisa memenuhi dan melebihi
TA 2012/2013 pada kompetensi menggambar KKM yang diterapkan sekolah.
2 dimensi dengan program Autocad yaitu
82,75 masih belum memenuhi dengan kriteria Metode
ketuntasan minimal (KKM) yang diterapkan
sekolah yaitu dengan KKM 85. Melihat keadaan Jenis penelitian yang digunakan dalam
seperti ini dengan KKM yang cukup tinggi harus penelitian ini adalah penelitian eksperimental-
segera merencanakan strategi pembelajaran sungguhan (True Experimental Design). Penelitian
yang lebih menarik dan menyenangkan sehingga eksperimental-sungguhan bertujuan untuk
siswa akan termotivasi untuk belajar dan mudah menyelidiki kemungkinan saling hubungan
memahami materi yang disampaikan oleh guru, sebab-akibat dari variabel bebas dengan variabel
sehingga mampu menciptakan suasana belajar terikat dengan cara mengenakan kepada suatu
yang efektif. atau lebih kelompok eksperimental satu atau
Penggunaan bahan ajar CD interaktif lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan
sebagai media pembelajaran diharapkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol
sangat membantu siswa. Bahan ajar CD yang tidak dikenai kondisi perlakuan (Suryabrata,
interaktif yang dimaksud dalam penelitian ini 2006:88). Rancangan penelitian yang digunakan
adalah suatu program aplikasi komputer yang dalam penelitian ini adalah Randomized Control-
mengkombinasikan beberapa media pembelajaran Group Pretest-Posttest Design, berikut penjelasan
(audio, video, teks, atau grafik) bertujuan dapat dilihat pada tabel 1.
untuk merangsang potensi pendengaran, Populasi adalah keseluruhan subjek
penglihatan, dan gerak yang bersifat interaktif penelitian (Arikunto, 2006:130). Populasi yang
untuk mengendalikan suatu perintah melalui digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
tombol-tombol navigasi yang bisa menuju ke siswa kelas XI Jurusan Permesinan SMK Negeri 1
fasilitas berisi informasi dan latihan yang tersedia Magelang tahun ajaran 2012/2013. Keseluruhan
didalamnya dan mempunyai fungsi memberi siswa tersebut menerima materi yang sama pada
informasi kepada pengguna sesuai dengan laman mata pelajaran pelatihan komputer program
yang diaksesnya serta bersifat off line (tanpa AutoCad 2 dimensi. Untuk lebih jelas jumlah
jaringan). siswa pada kelas XI Jurusan Permesinan yang
Hasil penelitian yang dilakukan oleh berdasarkan pengelompokan kelas dapat di
Suliyanto dkk, (2010:207) di dalam jurnal teknologi jelaskan pada tabel 2.
informasi yang berjudul “Pembelajaran AutoCAD Sampel adalah sebagian atau wakil
dengan Modus Interaktif ” yang menyimpulkan populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:131). Cara
bahwa dari hasil evaluasi dengan menggunakan pengambilan sampel yang dilakukan dalam
Aplikasi E-learning pembelajaran interaktif penelitian ini melalui Sampel Random atau
AutoCAD dengan pengujian menggunakan Sampel Acak. Dari hasil undian didapat bahwa
sistem konvensional diperoleh rata-rata 64,5 untuk kelas eksperimen adalah kelas XI MA dan
dan pengujian dengan CD interaktif diperoleh sebagai kelas kontrol kelas XI MB. Kelas XI MA
nilai rata-rata 80,1 dan evaluasi menunjukan sebagai kelompok eksperimen dalam penelitian
ada peningkatan hasil belajar sebesar 15,6. ini adalah kelompok yang pembelajarannya
Berdasarkan penelitian tersebut penggunaan menggunakan bahan ajar CD interaktif yang
bahan ajar CD interaktif pada kompetensi telah dibuat peneliti, dan kelas XI MB sebagai
menggambar 2 dimensi dengan program autocad kelompok kontrol adalah kelompok yang
sangat diharapkan bisa meningkatkan hasil pembelajarannya tidak menggunakan bahan ajar
belajar kompetensi menggambar 2 dimensi CD interaktif.
dengan program AutoCAD yang menggunakan Metode pengumpulan data yang dibutuhkan
bahan ajar CD interaktif dibandingkan dengan

Tabel 1. Rancangan Penelitian Randomized Control-Group Pretest-Posttest Design

Kelompok Pengukuran awal Perlakuan Pengukuran Akhir


(Pretest) (Treatment) (Posttest)
Eksperimen X1 T X2
Kontrol Y1 - Y2
M. Ardiyansyah dkk. / Journal of Mechanical Engineering Learning 2 (2) (2013)

Tabel 2. Jumlah siswa kelas XI Jurusan Permesinan Tahun Ajaran 2012/2013

No Kelas Jumlah Siswa


1. XI MA 27
2. XI MB 26
3. XI MC 26
4. XI MD 26
Jumlah Siswa
Keseluruhan 105

Tabel 3. Rekap Nilai Rata-rata Pre-test dan Post-test antara Kelas Eksperimen dan Kontrol

Nilai Rata-rata Nilai Rata-rata


Kelompok Pre-test Post-test Peningkatan Peningkatan(%)
Eksperimen
73,96 87,19 13,23 9%
Kontrol
73,69 83,31 9,62 6,5%

dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode untuk harga t lainnya Ho ditolak. Kemudian
tes. Tes digunakan untuk mengukur ada atau sebelum menganalisis hipotesis akhir dengan
tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang uji t dengan independent samples t-test satu pihak,
diteliti (Arikunto, 2006:223). Pada penelitian ini tepatnya pihak kanan. Dari hasil post-test
tes digunakan sebagai alat pengumpulan data dilakukan perhitungan untuk menguji normalitas
untuk memperoleh data tentang hasil belajar dan homogenitas dari data tersebut. Untuk uji t
kompetensi menggambar 2 dimensi dengan dari hipotesis akhir dengan kriteria pengujian:
AutoCAD. Tes dalam penelitian ini merupakan tolak Ho jika thitung > ttabel(1-α), dimana ttabel(1-α)
tes kinerja atau performance test. Tes tersebut didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n1
dilakukan dua kali, yaitu pada awal sebelum + n2 – 2).
responden memperoleh perlakuan (pre-test)
dan pada akhir setelah responden memperoleh Hasil dan Pembahasan
perlakuan (post-test).
Penyusunan tes instrumen mempertim- Uji analisis tahap awal menggunakan
bangkan validitas konstrak (construct validity) yang analisis deskriptif. Analisis deskriptif ini untuk
diukur dengan menggunakan Korelasi Product Mo- mengetahui nilai rata-rata pre-test dan post-test
ment angka kasar yang dikemukakan oleh Pear- antara kelas eksperimen dan kontrol. Rekap nilai
son. Setelah dihitung diketahui rxy > 0.30 dipan- rata-rata pre-test antara kelompok eksperimen dan
dang sebagai tes butir tes yang baik (Surapranata, kontrol dapat dilihat pada tabel 3.
2009:64). Sedangkan reliabilitas instrumen di- Dari tabel 3, terlihat bahwa pembelajaran
dasarkan pada reliabilitas internal dengan rumus pada kelompok eksperimen dengan menggunakan
koefisien alpha. Setelah dihitung r11 ≥ 0,70 berarti bahan ajar CD interaktif telah meningkatkan
tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya rata-rata hasil belajar siswa sebesar 13,23
dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi atau 9%, sedangkan untuk kelas kontrol yang
(Sudijono, 2008:209). Kemudian soal dipertim- menggunakan modul hanya terjadi peningkatan
bangkan dan dihitung taraf kesukarannya. sebesar 9,62 atau 6,5%. Dapat disimpulkan
Data yang terkumpul selanjutnya di bahwa nilai rata-rata hasil belajar antara
analisis menggunakan uji-t (independent samples kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan
t-test) dua pihak untuk hasil pre-test dengan dengan kelompok kontrol yang menggunakan
kriteria pengujian: terima Ho jika –t1-1/2α < t < t1- modul. Perbedaan rata-rata hasil belajar antara
1/2α
, dimana t1-1/2α didapat dari daftar distribusi t kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat
dengan dk = (n1 + n2 – 2) dan peluang (1 – 1/2α) pada Gambar 1.
M. Ardiyansyah dkk. / Journal of Mechanical Engineering Learning 2 (2) (2013)

Gambar 1. Grafik Perbedaan Rata-rata Hasil Belajar antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol

Tabel 4. Hasil Uji-t Nilai Pre-Test

Sumber varian Rata-rata dk thitung ttabel Kriteria


Kelompok Eksperimen
73,96 Ho

51 0,081 2,008 diterima


Kelompok Kontrol
73,69

Uji hasil pre-test menggunakan independent diajukan diterima apabila thitung > ttabel dengan
samples t-test dua pihak yang bertujuan untuk derajat kebebasan (dk) = (n1+n2 - 2). Hasil analisis
menguji perandingan dua rata-rata kelompok
uji-t tersebut dapat dilihat pada tabel 5.
sampel yang independen. Uji-t ini diperoleh
Berdasarkan tabel 5 menunjukan bahwa
dari nilai pre-test antara kelompok eksperimen
untuk rata-rata nilai post-test kelompok eksperimen
yang berjumlah 27 siswa dan kelompok kontrol
sebesar 87,19, sedangkan untuk kelompok kontrol
berjumlah 26 siswa yang dapat dilihat pada tabel
83,31. Hasil pengujian untuk harga thitung adalah
4.
2,068 dengan harga ttabel dengan t0,95 dan dk = 51
Dari tabel 4, terlihat bahwa harga t0,975
adalah 1,675. Kriteria pengujian adalah tolak
dengan dk = 51 dari daftar distribusi student
Ho jika thitung > ttabel(1-α), dimana ttabel(1-α) didapat
adalah 2,008. Kriteria pengujian adalah terima
dari daftar distribusi t dengan dk = (n1 + n2 – 2).
H0 jika thitung terletak antara -2,008 dan 2,008 dan
Hasil menunjukan untuk thitung = 2,068 > ttabel =
tolak H0 jika t mempunyai harga-harga lain. Dari
1,675. Dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
penelitian didapat thitung = 0,081 dan ini jelas ada
Ha diterima artinya ada peningkatan hasil belajar
dalam daerah penerimaan dengan kriteria –ttabel
kelompok eksperimen yang menggunakan
< thitung < ttabel(0,975) atau -2,0076 < 0,082 <
(0,975)
bahan ajar CD interaktif dibandingkan dengan
2,0076. Sehingga disimpulkan bahwa H0 diterima
kelompok kontrol yang menggunakan modul
atau tidak adanya perbedaan yang signifikan
pada kompetensi menggambar 2 dimensi dengan
antara hasil pre-test kelompok eksperimen dan
program AutoCAD.
kontrol.
Penerapan sarana dan prasarana
Sebelum dilakukan uji hipotesis akhir
merupakan salah satu faktor yang dapat
dengan menggunakan uji-t yang diperoleh dari
menentukan hasil belajar. Semakin tepat
hasil post-test maka dilakukan uji normalitas untuk
memilih sumber belajar yang digunakan maka
mengetahui apakah data tersebut berdistribusi
diharapkan semakin efektif dalam mencapai
normal. Dari hasil analisis data yang diperoleh
tujuan pembelajaran dan siswa mampu untuk
berdistribusi normal dan varian kedua kelompok
mempelajari materi yang disampaikan guru.
tersebut adalah homogen.
Oleh karena itu, penting bagi guru selain memilih
Setelah uji normalitas dan homogenitas
metode pembelajaran juga cermat untuk memilih
memenuhi syarat selanjutnya menghitung
sumber belajar yang sesuai dengan materi yang
uji-t. Uji yang digunakan adalah uji-t dengan
diajarkannya sehingga lebih mempermudah
independent samples t-test satu pihak, tepatnya
peserta didik dalam menerima dan memahami
pihak kanan dengan kriteria, hipotesis yang
M. Ardiyansyah dkk. / Journal of Mechanical Engineering Learning 2 (2) (2013)

Tabel 5. Hasil Uji-t nilai Post-test

Sumber varian Rata-rata dk thitung ttabel Kriteria


Kelompok Eksperimen
Ho
87,19
ditolak
51 2,068 1,675
Kelompok Kontrol
83,31

pelajaran. tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang


Kekurangan mutu pembelajaran yang diajar dengan pendekatan konvensional.
terjadi di SMK Negeri 1 Magelang khususnya Bahan ajar CD interaktif dalam
Jurusan Permesinan kelas XI pada pembelajaran penelitian ini merupakan suatu program aplikasi
kompetensi menggambar 2 dimensi dengan komputer yang mengkombinasikan beberapa
program AutoCAD, seperti penggunaan dari media pembelajaran (audio, video, teks, atau
sumber belajarnya. Kompetensi ini berhubungan grafik) bertujuan untuk merangsang potensi
langsung dengan alat komputer dalam pendengaran, penglihatan, dan gerak yang
praktiknya, bagi siswa yang masih kurang bersifat interaktif untuk mengendalikan suatu
keterampilan dalam pengolahan komputer akan perintah melalui tombol-tombol navigasi yang
merasa kesulitan. Sehingga sangat perlu untuk bisa menuju ke fasilitas berisi informasi dan
membuat sumber belajar yang menarik siswa dan latihan yang tersedia didalamnya dan mempunyai
membantu siswa dalam memahami AutoCAD fungsi memberi informasi kepada pengguna
yang pengoperasiannya lewat komputer. Selain sesuai dengan laman yang diaksesnya serta
itu nilai rata-rata hasil belajar siswa pada bersifat off line (tanpa jaringan). Bahan ajar CD
semester 3 sebesar 82,75 masih belum memenuhi interaktif ini dapat diakses dengan menggunakan
KKM yang diterapkan sekolah yaitu sebesar semua komputer/laptop yang didukung dengan
85 untuk kompetensi ini. Penggunaan bahan content AutoCAD, Ms.office dan Media Player.
ajar CD interaktif ini sangat diharapkan akan Sangat memungkinkan siswa dapat mempelajari
meningkatkan hasil belajar siswa sehingga bisa dan memahami dengan mudah beberapa latihan
memenuhi nilai KKM yang diterapkan sekolah. yang ada dalam fitur bahan ajar CD interaktif ini.
Dalam pelaksanaanya pengembangan Hasil analisis deskriptif menunjukan
bahan ajar sangatlah perlu karena dapat bahwa nilai rata-rata pre-test dari kedua kelompok
menunjang pembelajaran siswa seperti bahan ajar antara kelompok eksperimen dan kontrol tidak
CD interaktif yang dikembangkan berdasarkan ada perbedaan yang signifikan artinya kedua
bahan ajar modul yang dilihat masih kurang kelompok mempunyai kemampuan awal yang
untuk membantu siswa dalam mempelajari sama. Setelah diberikan perlakuan (treatment)
autocad. Siswa akan terlibat aktif jika media yang berbeda untuk kelompok eksperimen
atau sumber belajar yang digunakan guru lebih diberikan perlakuan dengan penggunaan bahan
interest dan inovatif dibandingkan dengan media ajar CD interaktif, sedangkan kelompok kontrol
yang biasa-biasa saja tanpa pengembangan tidak menerima perlakuan dengan penggunaan
dengan tidak melihat kondisi kemampuan siswa. bahan ajar CD interaktif ketika proses belajar
Kaitanya dengan penjelasan tersebut diperkuat mengajar dari nilai rata-rata post-test setelah
dengan penelitian yang dilakukan Istianah dkk, diberi perlakuan sebelumnya menunjukan bahwa
(2012:36) di Journal of Educational Social Studies terjadi perbedaan nilai rata-rata antara kedua
dengan judul “ Pengembangan Bahan Ajar kelompok tersebut.
dengan Pendekatan Metakognisi pada Materi Proses belajar mengajar diikuti secara aktif
Permintaan dan Penawaran Kelas X SMA Negeri oleh seluruh siswa yang masuk dalam kelompok
3 Demak” dalam penelitianya menyatakan bahwa eksperimen, karena pembelajaran CD interaktif
pengembangan bahan ajar yang konvensional ini terbilang inovatif yang belum pernah
menjadi bahan ajar CD interaktif dalam diajarkan sebelumnya. Selama pembelajaran
pembelajaran ekonomi berhasil menuntaskan siswa mempunyai inisiatif untuk bertanya ketika
prestasi belajar peserta didik secara klasikal pada merasa belum paham, hal ini berbeda dengan
batas KKM 75 dengan rata-rata 77,25. Prestasi kelompok kontrol yang dalam prosesnya terlihat
peserta didik dalam pembelajaran ekonomi lebih masih kurang inisiatif untuk bertanya ketika
M. Ardiyansyah dkk. / Journal of Mechanical Engineering Learning 2 (2) (2013)

belum paham dengan materi yang disampaikan. KKM.


Hal ini sama halnya dengan pembelajaran seperti Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan
biasanya ketika belum dalam proses penelitian oleh Ketut dkk, (2013:10) di e-Journal Program
maksudnya ketika praktik pengalaman lapangan Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
(PPL), siswa masih kurang inisiatif bertanya. dengan judul “Pengaruh Media CD.
Seperti yang dijelaskan Usman dalam Khaerun, Interaktif Berbantuan LKS Terhadap
dkk (2010:16), komponen pengajaran secara Motivasi dan Hasil Belajar IPA kelas V di SD
umum dikelompokkan kedalam tiga kategoti 1,2,5 Banyusari-Singaraja” dalam beberapa
utama yaitu: guru, isi/materi pelajaran, dan kesimpulan dari hasil penelitianya Ketut
siswa. Interaksi antara ketiga komponen tersebut menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang
melibatkan sarana dan prasarana seperti: metode, belajar IPA menggunakan media CD interaktif
media pembelajaran dan bahan ajar, penataan lebih signifikan dibandingkan siswa yang
lingkungan, dan sebagainya. belajar IPA menggunakan model pembelajaran
Seorang guru harus bisa memilh strategi konvensional.
belajar mengajar yang bagus dengan hal ini Kompetensi autocad memerlukan banyak
akan memudahkan siswa untuk memahami pemahaman tentang dasar-dasar gambar teknik,
materi yang disampaikan. Masalah yang masih keterampilan pengolahan komputer, bahasa
terjadi dalam pembelajaran autocad dari beberapa inggris, dan teknik kecepatan dalam memahami
komponen yang disebutkan Usman adalah pada suatu gambar yang akan dikerjakan sehingga
bagian media pembelajaranya. Secara general sangat dimungkinkan baha ajar CD interaktif
siswa merasa masih kurang memahami materi ini mampu membantu kesulitan siswa. Dengan
yang disampaikan dan dicontohkan melalaui demikian secara umum dapat disimpulkan
modul. Namun dengan adanya bahan ajar bahwa ada peningkatan hasil belajar pada kelas
CD interaktif telah terbukti dapat membantu, XI Mesin A sebagai kelompok eksperimen
siswa berinisiatif dan lebih senang sehingga yang menggunakan bahan ajar CD interaktif
tercipta suasana belajar yang aktif, kreatif, dan dibandingkan dengan kelas XI Mesin B sebagai
menyenangkan. kelompok kontrol yang menggunakan modul
Prestasi hasil belajar dalam ranah pada kompetensi menggambar 2 dimensi dengan
psikomotorik yang dipakai dalam penelitian program AutoCAD.
ini adalah tingkat artikulasi. Menurut Shirran
(2008:20) tingkat artikulasi adalah menghendaki Daftar Pustaka
siswa melakukan dengan teratur dan urut
serangkaian tindakan yang berkaitan secara Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
tepat, cepat, dan tepat waktu. Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Istianah, Joko Widodo dan Eko Prasetya. 2012.
Hasil perhitungan uji-t perbedaan rata-
Pengembangan Bahan Ajar dengan Pendekatan
rata dari hasil post-test kelompok eskperimen dan Metakognisi Pada Materi Permintaan dan
kontrol menunjukan bahwa untuk thitung = 2,068 > Penawaran Kelas X SMA Negeri 3 Demak.
ttabel = 1,675 artinya ada peningkatan hasil belajar Journal of Educational Social Studies. Vol 1. No.
kelompok eksperimen yang menggunakan 1: 31-36
bahan ajar CD interaktif dibandingkan dengan Ketut, Erni Suardani, Lasmawan I Wayan dan Sadia I
kelompok kontrol yang tidak menggunakan bahan Wayan. 2013. Pengaruh Media CD Interaktif
ajar CD interaktif pada kompetensi menggambar Berbantuan LKS Terhadap Motivasi dan Hasil
2 dimensi dengan program AutoCAD. Belajar IPA Kelas V di SD 1,2,5 Banyuasri-
Singaraja. Jurnal Pendidikan Dasar. Volume 3:
Dari perhitungan deskriptif bahwa
1-11
peningkatan pada kelompok eksperimen Khaerun, Imron Rosyadi, Samsudi, Murdani. 2010.
lebih besar dari selisih nilai pre-test ke post-test Keefektifan Penggunaan Modul Pembelajaran
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil Interaktif terhadap Hasil Belajar Kompetensi
menunjukan bahwa kelompok eksperimen telah Bahan Bakar Bensin.Jurnal Pendidikan Teknik
memenuhi KKM yang diterapkan sekolah 85 Mesin. Vol. 10 No.1: 16
dari nilai rata-rata post-test nya 87,19, sedangkan Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan
kelompok kontrol hanya 83,31 dengan ini dapat Ajar Inovatif: Jogjakarta: DIVA Press
dijelaskan bahwa hasil belajar kompetensi Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
menggambar 2 dimensi dengan program AutoCAD
Shirran, Alex. 2008. Evaluating Students, Mengevaluasi
yang menggunakan bahan ajar CD interaktif Siswa, Cara guru mempertanggungjawabkan nilai
dapat membantu siswa dalam memahami materi yang mereka berikan kepada siswa di hadapan
yang disampaikan oleh guru dan telah memenuhi orangtua, siswa, dan kepala sekolah. Jakarta: PT.
M. Ardiyansyah dkk. / Journal of Mechanical Engineering Learning 2 (2) (2013)

Gramedia Widiasarana Indonesia Surapranata, Sumarna. 2009. Analisis, Validitas,


Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Reliabilitas, dan Interprestasi Hasil Tes
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada Implementasi Kurikulum 2004. Jakarta: Remaja
Suliyanto, Vincent Suhartono dan Edy Mulyanto. Rosdakarya
2010. Pembelajaran AutoCAD dengan Modus Suryabrata, Sumadi. 2006. Metodologi Penelitian.
Interaktif. Jurnal Teknologi Informasi. Volume 6 Jakarta: Rajagrafindo Persada
Nomor 2: 195-208

Anda mungkin juga menyukai