Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam
satuan wilayah tertentu dari suatu tempat ke tempat lainnya. Tekanan udara sangat
dipengaruhi tingkat kepadatan atau kerapatan (densitas) massa udara. Densitas udara
adalah massa per satuan volume gas atmosfer . Hal ini dilambangkan dengan huruf
Yunani rho (ρ) . Kepadatan udara tergantung pada suhu dan tekanan udara . Satuan SI
massa jenis udara adalah kilogram per meter kubik (kg·m-3).

Udara memiliki massa meskipun sangt kecil. Akan tetapi dengan jumlah
mereka yang sangat banyak massa mereka tidak bisa dianggap ringan. Di bumi ada
yang namanya gravitasi yang menarik udara ini ke bawah sehingga dikenal namanya
berat. Berat udara inilah yang akan menekan permukaan bumi sehingga timbul
tekanan udara. Jadi pengertian tekanan udara adalah besarnya berat udara pada satu
satuan luas bidanng tekan.

Besarnya tekanan udara di suatu tempat sangat bergantung pada jumlah udara
di atasnya. Semakin tinggi suatu tempat maka semakin sedikit jumlah udara di
atasnya, semakin sedikit berat udara yang ditahan wilayah tersebut sehingga
tekanannya semakin sedikit. Berbanding terbalik dengan daerah atau dataran rendah,
mereka mempunyai tekanan udara yang lebih besar. Jadi tekanan udara di suatu
wilayah sangat ditentukan oleh ketinggian tempat atau wilayah tersebut dari
permukaan air laut.

11

Universitas Sumatera Utara


a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Udara

ada 2 hal yang sangat mempengaruhi tekanan udara yaitu suhu dan tinggi suatu
daerah
1. Tinggi Suatu Tempat, Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tinggi suatu
tempat berbanding terbalik dengan tekanan udara di daerah tersebut.
2. Suhu Udara, sangat mempengaruhi tekanan udaranya. Ketika suhu tinggi
molekul udara akan mengembang dan volume udara menjadi lebih besar.
Jika volume di udara di atas suatu tempat adalah tetap maka ketika suhu udara
naik, massa udara total akan berkurang, berat udara berkurang, demikian juga
dengan tekanan udara. Sebaliknya, ketika suhu rendah makan tekanan udara
akan semakin tinggi.

Tekanan udara di berbagai tempat berbeda-beda terutama tergantung pada


tinggi daerah tersebut dari permukaan air laut. Perbedaan tekanan udara inilah yang
mengakibatkan berbagai fenomena cuaca seperti angin, topan, badai, dan sebagainya.

a. Rumus Tekanan Udara

Bagaimana menetukan tinggi suatu tempat bila diketahui tekanannya?


Bagaimana pula menentukan tekanan jika yang kita ketahui adalah tekanannya.
Tekanan udara dipermukaan air laut adalah 76 cmHg yang akan jadi patokan dan
setiap perubahan tinggi 100 m maka akan terjadi perubahan tekanan sebesaar 1
mmHg.

Ph = (Pu – h/100) cmHg


Ph = tekanan pada ketinggian h
Pu = tekanan udara permukaan air laut
h = tinggi suatu tempat untuk mencari ketinggian
h = (Pu-Ph) x 100 m

12

Universitas Sumatera Utara


Jadi, Tekanan udara merupakan besaran turunan yang dapat diukur dengan
alat ukur yang dinamakan barometer yang berasal dari bahasa yunani baros = berat
dan metron = udara. Barometer ada beberapa jenis seperti barometer. Alat yang
ditemukan oleh Ilmuwan asal Irlandia (Robert Boyle) ini memiliki beberapa jenis
seperti barometer air raksa, barometer air, barometer aneroid, dan beberapa jenis
barometer lainnya. Pada umumnya dunia menggunakan hektopascal untuk
menyatakan nilai tekanan udara. Akan tetapi sobat hitung mungkin masih ada yang
menjumpai satuan cmHg pada barometer tua dengan konversi satuan 1 cmHg = 1,103
x 105 Pa = 1 x 1,013 x 103 hektopascal. Penggunaan hektopascal sebagai pengganti
milibar. Hektopascal adalah satuan pengukuran langsung dari tekanan
udara (gaya/luas alas) seperti halnya newton/cm persegi tetapi dalam satuan metrik. 1
Hektopascal = 100 Pascal sedangkan 1 bar = 100.000 newton/m2 = 100.000 Pa.

Massa jenis udara merupakan salah satu besaran yang diperhitungkan untuk
menentukan koreksi dalam proses pengujian alat ukur di laboratorium massa dan
volume. Selama ini pada penerapannya di laboratorium massa, volume, dan tekanan,
nilai massa jenis udara didapat dengan tiga cara. Yaitu cara pertama, nilai massa jenis
udara didapatkan dari perhitungan manual berdasarkan hasil pengukuran
termohygrometer dan barometer. Cara kedua, nilai massa jenis udara langsung
diasumsikan sama dengan nilai massa jenis udara rata-rata menurut ISA
(International Standard Atmosphere) yaitu 1.2 kg/m3. Cara ketiga, nilai massa jenis
udara didapat dari pembacaan tabel hubungan antara massa jenis udara dengan
ketinggian permukaan tanah yang disusun oleh CSIRO Australia (The
Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation Australia).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai


berikut:

13

Universitas Sumatera Utara


a. Bagaimana merancang suatu alat yang dapat mengukur ketinggian tempat
berdasaran tekanan udara ?
b. Bagaimana mengukur ketinggian suatu tempat jika tekanan udara berbeda ?
c. Bagaimana mengukur tekanan udara di suatu wilayah, jika wilaya sangat
ditentukan oleh ketinggian tempat atau wilayah tersebut dari permukaan air
laut ?
d. Bagaimana system kerja dari sensor BMP085 ?

1.3 Batasan Masalah

1. ATMEGA16A sebagai pengontrol yang digunakan untuk tekanan udara


dari permukaan air laut
2. Pembahasan hanya meliputi rangkaian mikrokontroler ATMEGA16A,
sensor BMP085 dan disply ke LCD beserta program.

1.4 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan projek akhir II ini antara lain guna membuat prototype
alat ukur ketinggian tempat dari permukaan air laut berdasarkan tekanan udara dari
berbagai macam wilayah, tekanan udara di suatu wilayah sangat ditentukan oleh
ketinggian tempat atau wilayah tersebut dari permukaan air laut, Jadi Besarnya
tekanan udara di suatu tempat sangat bergantung pada jumlah udara di atasnya.
Semakin tinggi suatu tempat maka semakin sedikit jumlah udara di atasnya, semakin
sedikit berat udara yang ditahan wilayah tersebut sehingga tekanannya semakin
sedikit. Berbanding terbalik dengan daerah atau dataran rendah.
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat suatu instrumentasi yaitu:
1. Merancang dan membuat suatu alat yang dapat mengukur ketinggian
tempat berdasarkan tekanan udara
2. Mengetahui sistem kerja dari sensor BMP085 yang digunakan pada alat
ukur tekanan udara berbasis mikrokontroler ATMEGA16A

14

Universitas Sumatera Utara


3. Mengaplikasikan mikrokontroler ATMEGA16A sebagai pusat kontrol alat
beserta programnya.
4. Membuat suatu alat yang tepat guna dan berkualitas dalam pengukuran
sampai ketelitian yang diperkecil atau mendekati nilai benar.
5. Menampilkan nilai ketinggian tempat berdasarkan tekanan udara.
6. Memenuhi syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Projek Akhir dan
menyelesaikan pendidikan di program studi D-III Metrologi dan
Instrumentasi FMIPA USU.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
a. Metode pustaka
Mencari data-data yang berkaitan dengan alat yang akan dibuat, dari
literatur buku-
buku, jurnal-jurnal, majalah-majalah elektronika dan situs-situs internet
untuk mempelajari hal-hal sebagai berikut:
1. Karakterisitik mikrokontroler ATMEGA16A termasuk cara
pemrograman dan tampilanya pada LCD.
2. Karakterisitik sensor BMP085
b. Metode perencanaan dan pembuatan alat
Untuk membuat alat ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mencoba-coba alat atau rangkaian sesuai dengan data-data yang telah
diperoleh sesuai spesifikasi alat yang diinginkan.
2. Melaksanakan perencanaan tiap-tiap blokdiagram dari hasil coba-coba
yang dianggap rangkaian paling efektif yang kemudian digabungkan
sehingga menjadi satu sistem.
c. Mempersiapkan komponen yang diperlukan antara lain sebagai berikut:

15

Universitas Sumatera Utara


1. Mikrokontroler ATMEGA16A sebagai pengendali sistem. Komponen ini
dipakai karena mudah diperoleh dipasaran dengan harga yang relatif
murah, bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan serta mudah
memrogramnya karena memiliki fitur ISP (In-System Programming).
2. Pengukuran ketinggian tempat dari permukaan air laut berdasarkan
tekanan udara dilakukan dengan mengintegrasi sensor tekanan
BMP085 merupakan sinyal digital yang akan diolah oleh
mikrokontroler ATMEGA16A untuk menghasilkan tekanan udara.
3. LCD sebagai penampil hasil tekanan udara berdasarkan ketinggian
yang terdapat pada suatu tempat.
d. Pembuatan alat
Perakitan tiap-tiap blok dan penggabungan tiap-tiap blok menjadi satu
sistem.
e. Pengujian alat
pengujian alat dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat
telah bekerja dengan baik. Pengujian dilakukan pada tiap-tiap blok,
kemudian dilakukan pengujian sistem secara keseluruhan.

f. Kalibrasi alat
Membandingkan hasil pengukuran dengan alat ukur standar melalui
beberapa tahap percobaan
g. Konsultasi dengan dosen pembimbing serta mencari sumber
informasi yang berhubungan dengan pembuatan tugas akhir.
1.6 Tinjauan Pustaka
Studi pustaka dimaksudkan untuk mendapatkan landasan teori, data-data atau
informasi sebagai bahan acuan dalam melakukan perencanaan, percobaan,
pembuatan dan penyusunan tugas akhir.

16

Universitas Sumatera Utara


1.7 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan projek akhir II ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas latar belakang projek akhir, identifikasi
masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian,
tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI


Berisi penjelasan dasar teori mengenai konsep yang digunakan
dalam pembuatan sistem pengukuran massa jenis udara.

BAB 3 : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM


Akan dibahas secara detail tentang perancangan konstruksi alat,
sistem mikrokontroler beserta program untuk mengolah data dari
masukan sensor BMP085 penampilan ke LCD.

BAB 4 : IMPLEMENTASI SISTEM


Pada bab ini berisi uraian pengertian implementasi sistem, komponen
dalam implementasi sistem, dan instalasi pada sistem projek.

BAB 5 : PENUTUP
Sebagai bab terakhir penulis akan menguraikan beberapa kesimpulan
dari uraian bab-bab sebelumnya, dan penulis akan berusaha
memberikan saran yang mungkin bermanfaat.

17

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai