(RPP)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
1
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam
merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam
sikap sehari-hari.
Indikator:
2.1.1 Menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam melakukan percobaan
2.1.2 Menunjukkan sikap jujur dalam mengumpulkan data hasil percobaan
2.1.3 Menunjukkan sikap komunikatif dalam menyampaikan data hasil
percobaan
3.7 Menentukan orde reaksi dan tetapan laju reaksi berdasarkan data hasil
percobaan.
Indikator:
3.7.1 Menentukan orde reaksi berdasarkan analisis data yang diperoleh
melalui percobaan
3.7.2 Menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan analisis data yang
diperoleh melalui percobaan
3.7.3 Menentukan harga dan satuan tetapan laju reaksi berdasarkan analisis
data yang diperoleh melalui percobaan
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.1.1.1. Menunjukkan sikap religius dengan pembiasaan salam dan doa
dalam kegiatan belajar mengajar.
2.1.1.1. Peserta didik dapat menunjukkan sikap rasa ingin tahu pada saat
mengamati fenomena yang ditampilkan tentang reaksi yang
berlangsung cepat dan berlangsung lambat, misalnya kembang
api/petasan dengan korosi besi.
2.1.2.1 Peserta didik dapat menunjukkan sikap jujur dalam mengumpulkan
data hasil percobaan.
3.7.3.1 Peserta didik dapat menunjukkan sikap komunikatif dalam
menyampaikan data hasil percobaan melalui laporan.
2
3.9.1.1 Peserta didik dapat menentukan orde reaksi berdasarkan analisis data
yang diperoleh melalui percobaan secara berkelompok.
3.9.2.1 Peserta didik dapat menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan
analisis data yang diperoleh melalui percobaan secara berkelompok.
3.9.1.1 Menentukan harga dan satuan tetapan laju reaksi berdasarkan
analisis data yang diperoleh melalui percobaan
4.9.1.1 Peserta didik terampil melakukan percobaan tentang hubungan orde
reaksi dan persamaan laju reaksi.
4.9.2.1 Peserta didik terampil menyimpulkan hasil percobaan tentang
hubungan orde reaksi dan persamaan laju reaksi.
4.9.1.1 Peserta didik terampil mengemukakan hasil percobaan tentang
hubungan orde reaksi dan persamaan laju reaksi dengan
menyampaikan hasil percobaannya dan membuat laporan praktikum
menggunakan LKS yang disediakan.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Pra-syarat
Hukum persamaan laju reaksi
Materi Inti
Faktual
Reaksi kimia yang kita amati berlangsung dengan laju yang berbeda-beda.
Ada yang berlangsung sangat cepat, misalnya pembakaran kertas, bom, atau
kembang api/petasan. Namun, ada pula yang berlangsung sangat lambat,
misalnya proses perkaratan besi.
Konseptual
Persamaan laju reaksi menggambarkan hubungan kuantitatif antara laju reaksi
dengan konsentrasi reaktan. Misalnya untuk reaksi:
mA+nB pC+qD
Persamaan laju reaksinya dapat dirumuskan sebagai:
v = k [A] x [B] y
v = laju reaksi
3
k = tetapan laju reaksi (satuan k tergantung dari orde reaksi
keseluruhan dari persamaan laju reaksi
[A], [B] = konsentrasi pereaksi A dan B
x = orde reaksi terhadap zat A
y = orde reaksi terhadap zat B
x+y = orde reaksi total
Besarnya pengaruh konsentrasi reaktan terhadap laju reaksi dinyatakan
sebagai orde reaksi. Pada persamaan laju reaksi, orde reaksi ditunjukkan dari
pangkat konsentrasi pereaksi. Orde reaksi dapat berupa orde reaksi nol, satu,
dua, dan seterusnya. Orde reaksi adalah bilangan bulat yang menyatakan
hubungan konsentrasi terhadap waktu.
E. STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Model : Inkuiri
2. Pendekatan : Sainstifik
3. Metode : Eksperimen
G. LANGKAH KEGIATAN
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan 10 Menit
1. Siswa menyampaikan salam, guru membalasnya dan
mempersilakan siswa duduk kemudian mendata kehadiran siswa
(1.1.1.1)
2. Apersepsi
Siswa menjawab pertanyaan apersepsi
Guru: “Masih ingatkah kalian tentang faktor-faktor yang
4
mempengaruhi laju? coba kalian sebutkan !” jawaban :
konsentrasi, suhu, luas bidang sentuh, dan katalis
3. Motivasi
Siswa termotivasi dengan mendengarkan manfaat mempelajari laju
reaksi dalam kehidupan sehari-hari
4. Siswa mendengarkan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
5. Siswa menyampaikan hasil bacaannya tentang orde reaksi dan
persamaan laju reaksi
6. Siswa dibagi kelompok yang beranggotakan 3-4 orang berdasarkan
arahan guru
Kegiatan Inti 70 Menit
1. Mengamati
1. Siswa mengamati fenomena yang berkaitan dengan materi
pembelajaran yaitu tentang adanya reaksi yang berlangsung cepat
dan lambat, misalnya kembang api dengan pengkaratan besi dan
fenomena sejauh mana pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
dalam perhitungan matematis (2.1.1.1)
2. Menanya
Siswa bertanya : Bagaimana menentukan orde reaksi dan
persamaan laju reaksi ?
3. Pengumpulan data
1. Siswa membaca berbagai bahan bacaan dari berbagai sumber
modul, buku paket) dan melihat tayangan slide yang diberikan guru
2. Siswa memperhatikan pengenalan alat dan bahan yang akan
dipraktikumkan dengan bantuan LKS dan guru
3. Siswa melakukan percobaan tentang hubungan orde reaksi dengan
persamaan laju reaksi (4.9.1.1)
4. Siswa mencatat hasil percobaanya dalam tabel pengamatan yang
ada dalam LKS (2.1.2.1)
5. Siswa mengkonversi waktu yang tercatat dalam percobaan menjadi
5
harga laju reaksi dengan bantuan modul dan arahan guru
6. Siswa menjawab pertanyaan yang ada di LKS
4. Mengasosiasi
1. Siswa menganalisis data hasil percobaan untuk menentukan orde
reaksi (3.9.1.1.)
2. Siswa menganalisis data hasil percobaan untuk menentukan
persamaan laju reaksi (3.9.2.1)
3. Siswa menganalisis data hasil percobaan untuk menentukan harga
tetapan laju (3.9.3.1)
5. Mengkomunikasikan
1. Siswa menyampaikan hasil diskusinya tentang orde reaksi
2. Siswa menyampaikan hasil diskusinya tentang persamaan laju
reaksi
3. Siswa menyampaikan hasil diskusinya tentang tetapan laju reaksi
(2.1.3.1 & 4.9.3.1)
Penutup 10 Menit
1. Siswa menjawab pertanyaan dalam untuk menguji kepahaman dari
materi yang telah diajarkan
2. Siswa mendengarkan penguatan yang diberikan guru tentang orde
reaksi dan persamaan laju reaksi dengan bantuan video tentang
penentuan orde reaksi, persamaan laju, dan tetapan laju reaksi
3. Siswa dibimbing untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini
(4.9.2.1)
4. Siswa diberi tugas mandiri dan membaca literatur untuk materi
selanjutnya
6
2. Jenis Penilaian
a. Penilaian Sikap
Melihat sikap siswa selama pelajaran berlangsung.
b. Penilaian Keterampilan
Melihat kemampuan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
c. Penilaian Pengetahuan
Jawaban siswa dalam mengerjakan soal dalam LKS.
Jawaban siswa dalam mengerjakan soal latihan yang diberikan.
3. Bentuk Instrumen, Instrumen dan Pedoman Penskoran
a. Bentuk : Soal Uraian dan Rubrik Penilaian
b. Instrumen : Terlampir
………………, ……2018
Mengetahui:
KepalaSekolah, Guru Mata Pelajaran,
7
LAMPIRAN :
A. Persamaan Laju Reaksi dan Orde Reaksi
1. Persamaan Laju Reaksi
Persamaan laju reaksi menyatakan hubungan antara konsentrasi reaktan
pada suatu reaksi dan laju reaksinya.
mA + nB pC +qD
(aq) + C2H5OH(aq)
v = k [CHCl3] [Cl2]1/2 1
9. CHCl3(g)+Cl2(g) → CCl4(g) + HCl(g) 12
8
2. Penentuan Orde Reaksi
Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi zat reaktan yang
mempengaruhi kecepatan reaksi. Penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan
dari persamaan reaksi tetapi hanya dapat ditentukan berdasarkan percobaan. Suatu
reaksi yang diturunkan secara eksperimen dinyatakan dengan rumus kecepatan
reaksi :
v = k [A]x [B]y
Orde reaksi dapat ditentukan dari persamaan laju reaksi. Misalnya, pada
reaksi:
2H2(g) + 2NO(g) → 2H2O(g) + N2(g)
dengan persamaan laju reaksi
v = k[H2][NO]2
Orde reaksi terhadap H2 = orde satu, orde reaksi terhadap NO = orde dua,
dan orde reaksi total adalah tiga. Untuk lebih memahami cara menentukan orde
reaksi dan rumus laju reaksi Orde reaksi dapat juga ditentukan melalui
kecenderungan dari data suatu percobaan yang digambarkan dengan grafik.
9
Untuk orde satu, laju reaksi berbanding lurus terhadap konsentrasi pereaksi. Persamaan
laju reaksi adalah:
v = k[A]1
Persamaan reaksi orde satu merupakan persamaan linier berarti laju reaksi
berbanding lurus terhadap konsentrasinya pereaksinya. Jika konsentrasi
pereaksinya dinaikkan misalnya 4 kali, maka laju reaksi akan menjadi 41 atau 4
kali lebih besar.
10
Contoh soal:
Eksperimen Laju reaksi awal (M s-1) [NO2] awal (M) [CO] awal (M)
1 0,005 0,10 0,10
2 0,080 0,40 0,10
3 0,005 0,10 0,20
11