Anda di halaman 1dari 16

PANDUAN PRRAKTIK K

KLINIS (PPPK)
S
SMF: BED
DAH ORTTHOPEDI
RS
SUP DR. MOHAMMMAD HOE ESIN PALLEMBANG
G
2014

CED
DERA KE
EPALA RIN
NGAN
1. Pengertiaan Cedera a kepala a adalah suuatu kerussakan pad da kepala
(Definisi) bukan bersifat co ongenital ataupun degenera ative, tetap
pi
disebab bkan sera angan/ben nturan fisik dari luar yang da apat
mengurangi atau u mengub bah kesad daran yang mana
menimbulkan ke erusakan kkemampu uan kognittif dan fun ngsi
fisik
Cedera a kepala rringan ada alah cedera kepala a dengan sskor
GCS 14 4-15
2. Anamnessis • Jeniis dan saa at kecelakkaan, kehilangan ke esadaran,
amnnesia,
nyerri kepala, perdarah han hidung g / mulut / telinga,
keja
ang
• Tida ak intoksikkasi alcohhol maupu un narkoba a,
3. Pemerikssaan • Pem meriksaan umum un ntuk mene emukan ccidera sisttemik
Fisik • Pem meriksaan neurolog gis
• Terd dapat, abrrasi, laserrasi atau hematom ma pada kulit
kepaala
4. K
Kriteria Diagnosis 1.Riwayat cederra kepala
2.GCS 14-15
5. D
Diagnosiss Cedera a Kepala R Ringan
6. D
Diagnosiss Banding -
7. P
Pemeriksa aan • Radioografi teng gkorak
P
Penunjang • Radioografi cervvical dan llain-lain b
bila ada indikasi
• CT-sccan , indikkasi :
¾ GCS dibaw wah 15 setelah 12 jam post ttrauma
¾ Su usp open atau frakktur depresi
¾ Ta anda-tand da frakturr basis craanium (he emotimpan num,
ra
accoon eyyes, CSF o otorrhoea a atau rhinnorroea, BBattle
sign)
¾ Vo omitus (leebih dari 2 episode))
¾ Umur diata as 65 tahu un
¾ Am mnesia se ebelum ce edera ( > 30 menit))
¾ M Mekanisme e cedera yyang berb bahaya (ctth: pejalan kaki
yaang ditabrrak oleh ssepeda mo otor, jatuh
h dari
keetinggan > 3 atau 5 anak tangga)
Pemeriiksaan ka adar alcoh hol serta uurine untukk skriningg
toksik
8. Terapi 1.ABCD D
2.sekon ndary surrvey : head to toe e examinatio on dan
pemeriksaan penunjang
3.Kriterria rawat:
1.Amne esia post traumatikka jelas (leebih dari 1 jam)
2. Riwaayat kehila angan kessadaran ((lebih dari 15 menitt)
3. Penu urunan tinngkat kesa adaran
4. Nyerri kepala ssedang hiingga bera at
5. Intokksikasi alkkohol atau
u obat
6. Frakktura tengkorak
7. Kebo ocoran CS SS, otorrh
hea atau rrhinorrhea a (cedera
kepala berat)
8. Cede era penye erta yang jelas
9. Tidak punya o orang seru umah yan ng dapat d dipertangg gung-
jawabkkan


 
10. CT scan abnormal
4. Rawat jalan, bila
1.Pasien tidak memiliki kriteria rawat
2. Beritahukan untuk kembali bila timbul masalah dan
jelaskan tentang
'lembar peringatan'
3. Rencanakan untuk kontrol dalam 1 minggu
9. Edukasi Pasien boleh rawat jalan, namun bila menemukan hal-hal
di bawah ini harus kembali ke rumah sakit atau dokter:
1. Mengantuk dan sulit dibangunkan
2. Mual dan muntah
3. Kejang
4. Nyeri kepala yang hebat
5. perdarahan dari hidung dan telinga
6. Kelemahan atau hilangnya sensasi raba pada alat
lengan atau tungkai
7. Tampak kebingungan dan berprilaku aneh
8. Pupil pada kedua mata tidak sama besar, atau ada
kelainan pergerakan mata atau pandangan ganda atau
gangguan penglihatan lainnya
9. denyut nadi yang sangat cepat dan sangat kambat atau
gerakan nafas yang tidak biasa
10. Prognosis Dubia
11. Tingkat Evidens I /II/ III / IV
12. Tingkat A/B/C
Rekomendasi
13. Penelaah Kritis
14. Indikator Medis
15. Kepustakaan 1.ATLS
2. Narayan, RK. : Head Injury. In : Robert G Grossman,
ed. Principles of Neorosurgery. New York : Raven Press,
1991. 235-291.
3. Austin, RT. : Head Injury. In : George T. Tindall, ed. The
Practice of Neurosurgery. Baltimore : Williams and
Wilkins, 1996. 1611-1622.
Mengetahui / Menyetujui Palembang, 10 Maret 2014
Kepala Departemen Bedah Ketua Divisi Bedah Saraf

dr. Sarup Singh, SpB(K)BD dr. Sahat Edison Sitorus, SpBS,M.Epid(Klin)


NIP 1958100419580031004 NIP:195207161978100001


 
PANDUAN PRRAKTIK K
KLINIS (PPPK)
S
SMF: BED
DAH ORTTHOPEDI
RS
SUP DR. MOHAMMMAD HOE ESIN PALLEMBANG
G
2014

CED
DERA KEPALA SEDANG
1. Pengertian Cederaa kepala aadalah su
uatu kerussakan pad da kepala
(Definisi) bukan bersifat coongenital ataupun degenera ative, tetap
pi
bkan sera
disebab angan/bennturan fisik dari luar yang daapat
mengurangi atau u mengub bah kesad daran yang mana
menimbulkan ke erusakankkemampua an kognitiif dan fung
gsi
fisik
Cederaa kepala ssedang addalah cede era kepala dengan n skor
GCS 9--13

2. Anamne
esis • Jenis dan saat kecelaka aan, kehila
angan kessadaran,
perda
arahan
hidun
ng / mulut / telinga, kejang

3. Pemerikksaan • Peme
eriksaan u
umum gun na menyin
ngkirkan ccedera sisstemik
Fisik • Peme
eriksaan n
neurologiss

4. Kriteria Anamnnesis
Diagnossis Pemeriiksaan Fissik
Pemeriiksaan Pe
enunjang
5. Diagnossis Cedera
a Kepala S Sedang
6. Diagnossis -
Banding
g
7. Pemerikksaan • Radioograf tenggkorak
Penunja
ang • Radioograf tulan
ng belakang leher ddan lain-la
ain bila ad
da
indika
asi
• Kadar alkohol d darah dan
n skrining toksik da
ari urin
• Contooh darah u untuk pen
nentuan golongan d darah
• Tes ddarah dasa ar dan EK
KG
• CT sccan kepala a

8. Terapi 1.ABCDD
2. Seco
ondary su urvey: hea
ad to toe eexaminatio
on dan
pemeriksaan penunjang
watan ICU
3.Peraw U
4.Pemeeriksaan n neurologiss berulang
g terutama pada 12
2-24
jam pertama
5. Operasi bila a
ada indika
asi
9. Edukasi
10. Prognossis Ad vitam : dubia a ad bonam m / malam
m
Ad san natianam : dubia ad
d bonam / malam
Ad fung gsionam : dubia ad
d bonam / malam
11. Tingkat Evidens I /II/ III / IV
12. Tingkat A/B/C
Rekome endasi
13. Penelaaah Kritis
14. Indikator Medis
15. Kepustaakaan 1. ATLSS
2. Naraayan, RK K. : Head Injury. In n : Robertt G Grosssman,
ed. Principles off Neorosuurgery. Ne ew York : Raven P Press,
1991. 2
235-291.
3. Austtin, RT. : H
Head Injury. In : Geeorge T. T
Tindall, ed
d. The


 
Practice of Neurosurgery. Baltimore : Williams and
Wilkins, 1996. 1611-1622.
Mengetahui / Menyetujui Palembang, 10 Maret 2014
Kepala Departemen Bedah Ketua Divisi Bedah Saraf

dr. Sarup Singh, SpB(K)BD dr. Sahat Edison Sitorus, SpBS,M.Epid(Klin)


NIP 1958100419580031004 NIP:195207161978100001


 
PANDUAN PRRAKTIK K
KLINIS (PPPK)
S
SMF: BED
DAH ORTTHOPEDI
RS
SUP DR. MOHAMMMAD HOE ESIN PALLEMBANG
G
2014

CE
EDERA KE
EPALA BE
ERAT
1. Pengertian Cederaa kepala a
adalah su
uatu kerussakan pad da kepala
(Definisi) bukan bersifat co
ongenital ataupun degenera ative, tetap
pi
bkan sera
disebab angan/bennturan fisik dari luar yang daapat
mengurangi atau u mengubbah kesad daran yang mana
menimbulkan ke erusakankkemampua an kognitiif dan fung
gsi
fisik
Cederaa kepala b
berat adalah cederaa kepala d dengan skkor
GCS 3--8

2. Anamne
esis • Jeniis dan saaat kecelakkaan, kehilangan keesadaran,
amnnesia,
nyerri kepala, perdarahhan hidungg / mulut / telinga,
keja
ang
• Tida
ak intoksikkasi alcoh
hol maupu un narkobaa,
3. Pemerikksaan • Pemmeriksaan umum un ntuk mene emukan ccidera sisttemik
Fisik • Pemmeriksaan neurolog gis
Terd
dapat, abrrasi, laserrasi atau hematomma pada kulit
kepaala
4. Kriteria Anamnnesis
Diagnossis Pemeriiksaan Fissik
Pemeriiksaan Peenunjang
5. Diagnossis Cedera
a Kepala B Berat (S007)
6. Diagnossis -
Banding
g
7. Pemerikksaan • Radio ograf tenggkorak
Penunja
ang • Radio ograf tulan ng belakang leher ddan lain-la
ain bila ad
da
indika asi
• Kadar alkohol d darah dann skrining toksik da
ari urin
• Conto oh darah u untuk pennentuan golongan d darah
• Tes d darah dasa ar dan EKKG
• CT sccan kepala a
8. Terapi 1.Pema asangaan n ETT (96.04) + okssigenasi (93.96)
2.Resu usitasi cairran (99.188)
3.Seda asi (O4.81) , relaksa an (99.26)
4.Mann nitol 1 gr/kkg
5.Operratif bila ad da indikassi
6.Peraw watan ICU U
9. Edukasi -
10. Prognossis Ad vitam : dubia a ad bonam m / malam
m
Ad san natianam : dubia ad d bonam / malam
Ad fung gsionam : dubia ad d bonam / malam
11. Tingkat Evidens I /II/ III / IV
12. Tingkat A/B/C
Rekome endasi
13. Penelaaah Kritis
14. Indikator Medis
15. Kepustaakaan 1. ATLSS
2. Nara
ayan, RK K. : Head Injury. In
n : Robertt G Grosssman,
ed. Principles off Neorosu
urgery. Neew York : Raven PPress,
1991. 2
235-291.

3. Austtin, RT. : H
Head Injury. In : Ge
eorge T. T
Tindall, ed
d. The


 
Practice of Neurosurgery. Baltimore : Williams and
Wilkins, 1996. 1611-1622.
Mengetahui / Menyetujui Palembang, 10 Maret 2014
Kepala Departemen Bedah Ketua Divisi Bedah Saraf

dr. Sarup Singh, SpB(K)BD dr. Sahat Edison Sitorus, SpBS,M.Epid(Klin)


NIP 1958100419580031004 NIP:195207161978100001


 
PANDUAN PRRAKTIK K
KLINIS (PPPK)
S
SMF: BED
DAH ORTTHOPEDI
RS
SUP DR. MOHAMMMAD HOE ESIN PALLEMBANG
G
2014

HIDROS
SEFALUS
S
1. Pengertian Hidrossefalus a adalah penyakit yang terjadi a akibat
(Definisi) ganggu uan aliran n cairan di dalam m otak (ccairan se erebro
spinal) atau a akumulassi cairan serebro ospinal d dalam
ventrike el sereb bral, ruan ng suba arachnoid,, atau ruang
subdurral. Gang gguan itu menyeb babkan ccairan terrsebut
bertam mbah ban nyak yan ng selanjjutnya akan men nekan
jaringan otak di ssekitarnya a.
2. Anamne
esis • Kep pala yang semakin membesa ar
• Nye eri kepala
• Mun ntah proye ektil
• Penurunan ke esadaran
3. Pemerikksaan • Kepala m membesarr, fontanel antrior m menonjol.
Fisik • Vena pad da kulit ke
epala dilattasi dan teerlihat jela
as
pada saaat bayi me enangis.
• Terdapatt bunyi cre eckedpot (tanda Macewen).
• Mata melihat keba awah, mud dah terstimulasi, leemah
dan kemampuan m makan be erkurang.
• Opisthoto onus, dan n spatik paada ekstre emitas ba awah.
• Pada bay yi dengan n malforma asi Ac, ba
ayi menga alami
kesulitan
n menelan n.
• Bunyi napas strido or.
• Kesulitan n bernapa as.
• Apnea, d dan tidak a ada reflekks muntah h.
• Sakit kep pala, papil edema.
• Strabism mus, ataxia a, letargi, bingung, dan bicarra
inkoheren
4. Kriteria Anamn nesis
Diagnossis Pemeriiksaan Fissik
Pemeriiksaan pe enunjang
5. Diagnossis Hidrose efalus (G9 91)
6. Diagnossis 1.Mega aensefali (Q04.5)
Banding
g 2. Hidra anensefali (G9.19)
3.Tumo or otak (CC71.9)
4.Subd durral Effuusion (I62..0)
5.Brain nstem Glio omas (D33.0)
6.Epidu ural haem mathoma (S06.4)
7. Pemerikksaan • Pem meriksaan Cairan C Cerebro Sp pinal
Penunja
ang • Pem meriksaan radiologi : CT scan n kepala
8. Terapi Ventricco-peritone eal Shuntt (VP Shunt) (O2.34 4)
9. Edukasi -
10. Prognossis Ad vitam : dubia a ad bonam m / malamm
Ad san natianam : dubia ad d bonam / malam
Ad fung gsionam : dubia ad d bonam / malam
11. Tingkat Evidens I /II/ III / IV
12. Tingkat A/B/C
Rekome endasi
13. Penelaaah Kritis
14. Indikator Medis
15. Kepustaakaan 1. Vanneste JAA. Diagnossis and mmanagem ment of no ormal-
pressure hydroccephalus. J. Neurol, 2000 ; 247 : 5-14..
m DM, Sco
2. Frim ott RM, M
Madsen JR R. Surgicaal manage ement
of neoonatal hyd
drocephallus. Neurrosurg Clin N Am m. Jan


 
1998;9(1):105-10.
3. Sainte-Rose C. Hydrocephalus in childhood. In:
Youmans JR, ed. Neurological Surgery. Philadelphia: WB
Saunders Company; 1996:890-926.
4. Partington MD. Congenital hydrocephalus. Neurosurg
Clin N Am. Oct 2001;12(4):737-42, ix.
Mengetahui / Menyetujui Palembang, 10 Maret 2014
Kepala Departemen Bedah Ketua Divisi Bedah Saraf

dr. Sarup Singh, SpB(K)BD dr. Sahat Edison Sitorus, SpBS,M.Epid(Klin)


NIP 1958100419580031004 NIP:195207161978100001


 
PANDUAN PRRAKTIK K
KLINIS (PPPK)
S
SMF: BED
DAH ORTTHOPEDI
RS
SUP DR. MOHAMMMAD HOE ESIN PALLEMBANG
G
2014

HIDRA
ANSEFALII
1. Pengertian Merupa akan konddisi diman
na hemisfe er serebri tidak ada
(Definisi) dalam bermacam m derajat dan sisa ruang cra anial terisii
cairan sserebrosp
pinal
2. Anamne
esis Hiperto
oni
Kejangg
Hidroseefalus
paralisiis
Myocloonus,
Kemam mpuan terrmoregula asi terbata
as
Masalaah pernafaasan
3. Pemerikksaan
Fisik

4. Kriteria 1. Anam
mnesis
Diagnossis 2. Pem
meriksaan fisik

5. Diagnossis
Hidranccephali (G
G919)
6. Diagnossis Extrem
me hydroce ephalus (QQ03.3), alobar
Banding
g holoproosencephaly (Q04.2), porenccephaly (G
G93.4)
7. Pemerikksaan 1. CT S
Scan
Penunja
ang 2. MRI
8. Terapi 1. Pem
mbedahan
9. Edukasi 1.
10. Prognossis Ad vitam : dubia ad
d bonam
Ad sannationam : dubia ad d malam
Ad funcctionam : dubia add malam
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat
Rekome endasi
13. Penelaaah Kritis
14. Indikator Medis
15. Kepustaakaan
Mengetahui / Menyetujui P
Palembang, 10 Marret 2014
Kepa
ala Depa artemen Bedah Ketua Divisi Bedah Saraf
K

dr. S
Sarup Sing
gh, SpB(K
K)BD dr. Sahat E
Edison Sittorus, SpB
BS,M.Epid
d(Klin)
NIP 19581004 4195800331004 N
NIP:1952007161978 8100001


 
PANDUAN PRRAKTIK K
KLINIS (PPPK)
S
SMF: BED
DAH ORTTHOPEDI
RS
SUP DR. MOHAMMMAD HOE ESIN PALLEMBANG
G
2014

Space
e Occopying Lessio
on (SOL)
1. Pengertian Merupa akan lesi yyang melu
uas atau menempa ati ruang d
dalam
(Definisi) otak termasuk tuumor, hemmatoma da an abses.
2. Anamne esis Nyeri kkepala hebbat, kemu
ungkinan aakibat perregangan
durame eter dan m
muntah-m muntah akibat tekan
nan pada
batang otak merrupakan kkeluhan yaang umum m.
3. Pemerikksaan
Fisik

4. Kriteria 1. Anam
mnesis
Diagnossis 2. Pem
meriksaan fisik

5. Diagnossis SOL (D
D33)
6. Diagnossis
Banding
g
7. Pemerikksaan 1. CT S
Scan
Penunja
ang 2. MRI
8. Terapi 1. Pem
mbedahan
9. Edukasi 1.
10. Prognossis Ad vitam : dubia ad
d bonam
Ad sannationam : dubia add malam
Ad funcctionam : dubia ad
d malam
11. Tingkat Evidens I/II/III/IV
12. Tingkat A/B/C
Rekome endasi
13. Penelaaah Kritis
14. Indikator Medis
15. Kepustaakaan
Mengetahui / Menyetujui P
Palembang, 10 Marret 2014
Kepa
ala Depa artemen Bedah Ketua Divisi Bedah Saraf
K

dr. S
Sarup Sing
gh, SpB(K
K)BD dr. Sahat E
Edison Sittorus, SpB
BS,M.Epid
d(Klin)
NIP 19581004 4195800331004 N
NIP:1952007161978 8100001

10 
 
PANDUAN PRRAKTIK K
KLINIS (PPPK)
S
SMF: BED
DAH ORTTHOPEDI
RS
SUP DR. MOHAMMMAD HOE ESIN PALLEMBANG
G
2014

MENIN
NGOKEL
1. Pengertian Merupa akan keg gagalan p penyatuann arkus vertebrae e dan
(Definisi) kemung gkian d disebabka an oleh neural tube yang
mendasarinya, m meningens keluar m melalui de
efek tulang dan
p kulit
tertutup
2. Anamne
esis Kelum mpuhan pada da aerah ya ang dip ersaraf oleh
korda spinaliss atau akkar syara af yang terkena
3. Pemerikksaan Penonjjolan sepe erti kantun
ng, kelum
mpuhan ataau kelema ahan
Fisik pada pinggul, tungkai atau kaki, peenurunan sensasi,
nentia urin
inkontin ne atau tinnja
4. Kriteria 1. Ana amnesis
Diagnossis 2. Pem meriksaa an fisik

5. Diagnossis Meninggokel (D4229)


6. Diagnossis Myelommeningoke el (G99.2))
Bandingg Syringoomyelia (G
G95.0)
7. Pemerikksaan 1. CT S
Scan
Penunjaang 2. MRI
8. Terapi 1. Pembeda ahan
2. Medika M Mentosa
9. Edukasi 1.
10. Prognossis Ad vitam : dubia ad
d bonam
Ad sannationam : dubia ad d malam
Ad funcctionam : dubia add malam
11. Tingkat Evidens I/II/III/IV
12. Tingkat A/B/C
Rekome endasi
13. Penelaaah Kritis
14. Indikator Medis
15. Kepustaakaan Bailey & love’s S
Short pracctice of su
urgery
Mengetahui / Menyetujui P
Palembang, 10 Marret 2014
ala Depa
Kepa artemen Bedah K
Ketua Divisi Bedah Saraf

dr. S
Sarup Sing
gh, SpB(K
K)BD dr. Sahat E
Edison Sittorus, SpB
BS,M.Epid
d(Klin)
NIP 19581004 4195800331004 N
NIP:1952007161978 8100001

11 
 
PANDUAN PRRAKTIK K
KLINIS (PPPK)
S
SMF: BED
DAH ORTTHOPEDI
RS
SUP DR. MOHAMMMAD HOE ESIN PALLEMBANG
G
2014

MENIN
NGIOMA
1. Pengertian Merupa akan tumo or yang bberasal da
ari sel-sel meningotthelial
(Definisi) dan ke ejadiannyya berkisar 15-20 0% dari seluruh tumor
intrakra
anial
2. Anamne
esis Sakit keepala
Kelema ahan pada a lengan a
atau tungkai
Kejangg
Peruba ahan sifat
Gangguan penglihatan
3. Pemerikksaan
Fisik

4. Kriteria 1.Anam
mnesis
Diagnossis 2. Pem
meriksaan fisik

5. Diagnossis Meninggioma (D3 32)


6. Diagnossis Gliomaa (D33.0)
Banding
g Tumor pineal (D33.1)
Medullooblastomaa (C72.0)
Germinnoma (C71.9)
7. Pemerikksaan 1. CT S
Scan
Penunjaang 2. MRI
8. Terapi 1. Medika Mento osa
2. Pem
mbedahan
3. Radiioterapi
9. Edukasi 1.
10. Prognossis Ad vitam : dubia ad
d bonam
Ad sannationam : dubia ad d malam
Ad funcctionam : dubia add malam
11. Tingkat Evidens I/II/III/IV
12. Tingkat A/B/C
Rekome endasi
13. Penelaaah Kritis
14. Indikator Medis
15. Kepustaakaan Bailey & love’s S
Short pracctice of su
urgery
Mengetahui / Menyetujui P
Palembang, 10 Marret 2014
ala Depa
Kepa artemen Bedah K
Ketua Divisi Bedah Saraf

dr. S
Sarup Sing
gh, SpB(K
K)BD dr. Sahat E
Edison Sittorus, SpB
BS,M.Epid
d(Klin)
NIP 19581004 4195800331004 N
NIP:1952007161978 8100001

12 
 
PANDUAN PRRAKTIK K
KLINIS (PPPK)
S
SMF: BED
DAH ORTTHOPEDI
RS
SUP DR. MOHAMMMAD HOE ESIN PALLEMBANG
G
2014

SUBA
ARAKHNO
OID HEMO
ORAGIK
1. Pengertian Subara achnoid Hemorragh hie (SAH) merupakkan keada aan
(Definisi) dimana a terdapatt perdarah han di subbarachnoid space a akibat
suatu p proses patologi. Ha al ini umummnya berkkaitan den ngan
perdara ahan non traumatikk, biasanyya akibat rrupture be erry
aneurissme atau malforma asi arteriovvenous (aarteriovenous
malform mation).
2. Anamne
esis Nyeri kkepala, mu ual dan mmuntah, sim mptom irittasi meannings
(kaku kkuduk, nye eri punggung, nyerri kedua tu ungkai bawah).
Fotofob bia dan ga angguan p penglihata an, hilang
g kesadaraan.
3. Pemerikksaan Abnorm malitas ne eurologi gllobal atauu fokal
Fisik Sindrom m compre esi nervuss cranial
Defisit motorik a akibat aneurisme arrteri cereb bri media
Kejang g
Tanda ophtalmo ologik
Subhialo oid retinal hemorrag ghie atau prrdaraha an
retina lainnya
Papiledem ma
4. Kriteria 1. Grad de I : mild headace with or w without me eningeal
Diagnossis irritation
2.Grade II : seve ere heada ache and n nonfocal eexaminatiion,
with or without m mydriasis
3. Grad de III : mild alteratio
on in neurrologik examination n
4.Grade IV : obvviously depressed
5.Grade V : patie en either posturing or comottose
5. Diagnossis Subara achnoid Hemoraghiie (I60)
6. Diagnossis 1. EDH H
Banding
g 2. SDH H
3. ICH
7. Pemerikksaan 1. CT S Scan
Penunjaang 2.
8. Terapi 1. Cran niotomi
2.
9. Edukasi 1.
10. Prognossis Ad vitam : dubia add bonam/m malam
Ad san nationam : dubia ad d bonam/malam
Ad funcctionam : dubia ad d bonam/m malam
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat
Rekome endasi
13. Penelaaah Kritis
14. Indikator Medis
15. Kepustaakaan
Mengetahui / Menyetujui P
Palembang, 10 Marret 2014
ala Depa
Kepa artemen Bedah K
Ketua Divisi Bedah Saraf

dr. S
Sarup Sing
gh, SpB(K
K)BD dr. Sahat E
Edison Sittorus, SpB
BS,M.Epid
d(Klin)
NIP 19581004 4195800331004 N
NIP:1952007161978 8100001

13 
 
PANDUAN PRRAKTIK K
KLINIS (PPPK)
S
SMF: BED
DAH ORTTHOPEDI
RS
SUP DR. MOHAMMMAD HOE ESIN PALLEMBANG
G
2014

INTRA
ASEREBR
RAL HEM
MATOMA
1. Pengertian Intracerebral hem
matom ad dalah perd
darahan yyang terjad di
(Definisi) aringan ottak biasan
pada ja nya akibatt robekan pembuluh
darah yyang ada didalam jaringan o
otak
2. Anamne
esis Penuruunan kesa adaran, ka
adang-kaddang diseertai latera
alisasi

3. Pemerikksaan Penuruunan kesa adaran, pe


ernapasan
n abnormal, peruba
ahan
Fisik perilaku
u kognitif,,

4. Kriteria 1. Penu
urunan ke
esadaran
Diagnossis

5. Diagnossis Intracerebral hem


matoma (I61)

6. Diagnossis 1. EDHH (S06.4)


Banding
g 2. SDHH (S06.5)
3. SAHH (I60.1)
7. Pemerikksaan 1. CT SScan
Penunja
ang 2. MRI
3.
8. Terapi 1. Cranniotomi (01.24)
2. evakkuasi hemmatom
3. dekoompresi dari tulang
4.
9. Edukasi 1.
2.
3.
4.
5.
10. Prognossis Ad vitam : dubia ad
d bonam/m
malam
Ad sannationam : dubia ad d bonam/malam
Ad funcctionam : dubia ad d bonam/m
malam
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat
Rekome endasi
13. Penelaaah Kritis
14. Indikator Medis
15. Kepustaakaan
Mengetahui / Menyetujui P
Palembang, 10 Marret 2014
ala Depa
Kepa artemen Bedah K
Ketua Divisi Bedah Saraf

dr. S
Sarup Sing
gh, SpB(K
K)BD dr. Sahat E
Edison Sittorus, SpB
BS,M.Epid
d(Klin)
NIP 19581004 4195800331004 N
NIP:1952007161978 8100001

14 
 
PANDUAN PRRAKTIK K
KLINIS (PPPK)
S
SMF: BED
DAH ORTTHOPEDI
RS
SUP DR. MOHAMMMAD HOE ESIN PALLEMBANG
G
2014

SU
UBDURAL
L HEMATOMA
1. Pengertian Subdurral hemato oma adalah hemattoma yang g terletak
(Definisi) dianata
ara lapisan durama ater dan arachnoid denagan
sumber perdarahan dapat berasal dari vena a jembatan n
atau brridging vein (paling sering), A
A/V cortical, Sinus
venosuus duralis
2. Anamne
esis Gejala yang timb bul segeraa hingga b berjam-jam setelah h
traumaa sampai d dengan ha ari ke tiga
a.
Adanya a penurunnan kesad daran.

3. Pemerikksaan Secaraa klinis dita


andai denngan penu urunan keesadaran,
Fisik disertai adanya llateralisassi yang pa
aling serin
ng berupa
a
hemipaaresi/hemiplegi.

4. Kriteria 1. Penuurunan keesadaran


Diagnossis 2. Lateralisasi

5. Diagnossis Subdurral Hemattoma (S06


65)

6. Diagnossis 1. Cedeera Kepalla lainnya, EDH (S0


06.4), ICH
H(I62.9),
Banding
g SAH(I660.1)

7. Pemerikksaan 1. CT Scan kep pala : Gammbaran hip


perdens yyang berupa
Penunja
ang bulan ssabit
2.
8. Terapi 1. Kran
niotomi (01.24)
9. Edukasi 1.
2.
3.
10. Prognossis Ad vitam : dubia ad
d bonam/m
malam
Ad sannationam : dubia ad d bonam/malam
Ad funcctionam : dubia add bonam/m
malam
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat
Rekome endasi
13. Penelaaah Kritis
14. Indikator Medis
15. Kepustaakaan
Mengetahui / Menyetujui P
Palembang, 10 Marret 2014
ala Depa
Kepa artemen Bedah K
Ketua Divisi Bedah Saraf

dr. S
Sarup Sing
gh, SpB(K
K)BD dr. Sahat E
Edison Sittorus, SpB
BS,M.Epid
d(Klin)
NIP 19581004 4195800331004 N
NIP:1952007161978 8100001

15 
 
PANDUAN PRRAKTIK K
KLINIS (PPPK)
S
SMF: BED
DAH ORTTHOPEDI
RS
SUP DR. MOHAMMMAD HOE ESIN PALLEMBANG
G
2014

EP
PIDURAL
L HEMATO
OMA
1
1. Pengeertian Epiduraal Hemato oma adala ah perdarrahan yang terletakk
(Definiisi) antara duramate er dan tula
ang, biasa anya sumber
perdaraahannya a adalah robeknya arteri meningica media
(paling sering), vvena diplo
ocia (oleh karena adanya fra aktur
a), Vena e
kalvaria emmisaria a, Sinus vvenosus d duralis.
2
2. Anamn
nesis Gejala
a klinis yanng khas aadalah Luccid Interva al (adanya a
fase saadar diantara 2 fase e tidak sadar karen na
bertammbahnya vvolume da arah) . Gejjala palingg menonjo ol
yaitu pe
enurunan kesadara an secara a progresiff. Gejala yyang
sering ttampak ya aitu bingu
ung, penglihatan ka abur, susa ah
bicara, nyeri keppala, nyeri kepala yyang heba at, keluar
cairan ddarah darri hidung aatau telingga, nampa ak luka yaang
dalam a atau gore
esan pada a kulit kepala, mual, pusing,
berkeringat, puccat.

3
3. Pemerriksaan Cedera
a kepala, pupil anissokor, yaittu pupil ipsilateral
Fisik menjad
di melebarr

4
4. Kriteria
a 1. Perdarahhan yang terletak a
antara duramater da
an
Diagno osis tulang
erval
2. Lucid inte
5
5. Diagno
osis Epidura
al Hematooma (S064)

6
6. Diagnoosis 1. Subdurall Hematom ma (S06.5
5)
Bandin
ng 2. Cedera kkepala lain
nnya (S09
9.7)
7
7. Pemerriksaan 1. CT S
Scan
Penunnjang 2. MRI
8
8. Terapii 1.Craniotomi (01
1.24)
panasi
2. Trep
3. Evakkuasi hem
matoma
3. Menghentikann perdarahhan
9
9. Eduka
asi 1.
2.
3.
1
10. Progno
osis Ad vitam : dubia ad
d bonam/mmalam
Ad sannationam : dubia add bonam/malam
Ad funcctionam : dubia ad
d bonam/mmalam
1
11. Tingkaat
Evidenns
1
12. Tingkaat
Rekommendasi
1
13. Penelaaah Kritis
1
14. Indikattor Medis
1
15. Kepusstakaan
Mengetahui / Menyetujui P
Palembang, 10 Marret 2014
ala Depa
Kepa artemen Bedah K
Ketua Divisi Bedah Saraf

dr. S
Sarup Sing
gh, SpB(K
K)BD dr. Sahat E
Edison Sittorus, SpB
BS,M.Epid
d(Klin)
NIP 19581004 4195800331004 N
NIP:1952007161978 8100001

16 
 

Anda mungkin juga menyukai