Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KIMIA PARALEL 03

TEORI ASAM, BASA, REAKSI DAN NETRALISASI ASAM BASA

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4

1. Aminuddin Panyahatan Siregar


2. Laras Ariyanti
3. Nadia Salsabilla
4. Nindy Tirta Amelia
5. Rafi Satriawan
6. Walatania Zikri
7. Winni Dia Suci

DOSEN PENGAMPU :

Yuliati Shafan Nur. Dr. Ir. MS.

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS ANDALAS

2018
Abstrak

Materi asam basa merupakan materi yang sangat penting untuk dipelajari secara mendalam.
Siswa yang tidak dapat memahami konsep asam basa dengan baik kemungkinan besar akan
kesulitan dalam mempelajari larutan penyangga dan hidrolisis garam. Pemahaman konsep
asam basa juga berguna dalam kehidupan sehari.
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-
Nya sehingga kami bias menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun dengan tujuan mengetahui tentang ilmu kimia khususnya membahas
tentang “ASAM DAN BASA”.
Kami mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan dan dosen pembimbing yang telah
membantu kami hingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami meminta maaf apabila dari penulisan makalah yang kami susun masih banyak
kekurangan dan kami mohon kritik dan saran kepada pembaca agar ke depannya penulisan
makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Daftar Isi
Abtrak…………………………………………………………………………………… i
Kata Pengantar …………………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………….. 1
1.3 Tujuan Makalah ………………………………………………………………. 1
BAB II ISI
2.1 Teori Asam Basa ……………………………………………………………… 2
2.2 Reaksi Netralisasi Asam Basa ………………………………………………… 4
2.3 Manfaat Asam Basa Dalam Kehidupan Sehari-hari ………………………….. 11

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………… 12
Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Asam dan basa merupakan suatu zat yang selalu kita gunakan setiap hari. Tanpa kita
sadari, kita telah menggunakan dan berinteraksi dengan asam basa dalam kehidupan sehari-
hari. Namun masih banyak diantara kita yang tidak dapat membedakan antara asam dan basa.
Makanan yang kita konsumsi sebagian besar berasal dari sifat asam. Sedangkan pembersih
yang kita gunakan(sabun, detergen dll) adalah basa. Enzim-enzim dan protein yang ada dalam
tubuh kita juga termasuk asam.

Kebanyakan asam dan basa (yang belum bercampur dengan senyawa lain) di alam
berupa liquid (larutan). Karena bentuk inilah yang mudah untuk direaksikan dengan senyawa
lainnya. Meskipun asam dan basa yang kita konsumsi sehari-hari berupa padatan seperti
makanan dan sabun, namun pada akhrinya tetap butuh diencerkan juga direaksikan atau
dicampur dengan air agar lebih mudah diserap atau digunakan.
Dari hal itulah, penyusun membuat makalah ini dengan judul “Teori Asam, Basa,
Reaksi dan Netralisasi Asam Basa”.Alasan lainnya adalah agar sesuai dengan tema yang
diberikan oleh dosen, yaitu asam dan basa.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana teori asam dan basa ?


2. Bagaimana reaksi asam basa?
3. Apa yang dimaksud dengan pH ?
4. Apa manfaat dari asam dan basa?

1.3 TUJUAN MAKALAH

1. Untuk mengetahui teori asam dan basa.


2. Dapat mengetahui reaksi antara asam dan basa
3. Dapat mengetahui pH
4. mengetahui manfaat asam basa
BAB II

ISI

2.1 TEORI ASAM DAN BASA

Asam berasal dari bahasa latin acidus yang artinya asam atau masam. Sedangkan basa
berasal dari bahasa arab alqilli yang artinya abu tanaman.
Asam adalah suatu zat yang larutannya berasa asam. Asam dapat memerahkan lakmus
biru dan menetralkan basa. Basa adalah suatu zat yang larutannya berasa pahit dan licin. Basa
dapat membirukan lakmus merah dan menetralkan asam. Sedangkan larutan yang bersifat
netral (tidak bersifat asam dan tidak basa), jika diuji dengan lakmus, maka tidak mengubah
warna kertas lakmus tersebut.
Ada beberapa teori asam basa berdasarkan pendapat para ahli, yaitu :
1. Teori Asam Basa menurut Arrhenius
Padatahun 1886, Arrhenius mengusulkan teori disosiasi elektrolit. Teori disosiasi
elektrolit adalah dengan teori ini ia mendefinisikan asam basa. Asam adalah zat yang
menghasilkan ion hidrogen(H+) dalam larutan sehingga dapat meningkatkan konsentrasi ion
hidrogen tersebut. Sedangkan basa adalahzat yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) dalam
larutan sehingga dapat meningkatkan konsentrasi ion hidroksida tersebut.
Apabila ion hidrogen dan ion hidroksida bereaksi maka akan terbentuk senyawa yang
bersifat netral yaitu air (H2O).
Asam merupakan zat yang memiliki sifat-sifat yang spesifik, misalnya memiliki rasa
asam, dapat merusak permukaan logam juga lantai marmer atau sering disebut dengan korosif.
Asam juga dapat bereaksi dengan logam dan menghasilkan gas hydrogen, sebagai indicator
sederhana terhadap senyawa asam, dapat dipergunakan kertas lakmus, dimana asam dapat
mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.Basa merupakan zat yang memiliki sifat-sifat
yang spesifik, seperti licin jika mengenai kulit dan terasa getir serta dapat merubah kertas
lakmus merah menjadi biru.

2. Teori Asam dan Basa Bronsted-Lowry


Di tahun 1923, kimiawan Denmark Johannes Nicolaus BrΦnsted (1879-1947) dan
kimiawan Inggris Thomas Martin Lowry (1874-1936) secara independen mengusulkan teori
asam basa baru, yang ternyata lebih umum.
Asam: zat yang mendonorkan proton (H+) pada zat lain
Basa : zat yang dapat menerima proton (H+) dari zat lain.
Berdasarkan teori ini, reaksi antara gas HCl dan NH3 dapat dijelaskan sebagai reaksi
asam basa seperti berikut : HCl(g) + NH3(g) →NH4Cl(s)
Simbol (g) dan (s) menyatakan zatberwujud gas dan padat. Hidrogen khlorida
mendonorkan proton pada amonia dan berperan sebagai asam.
Menurut teori Bronsted dan Lowry, zat dapat berperan baik sebagai asam maupun basa.
Bila zat tertentu lebih mudah melepas proton, zat ini akan berperan sebagai asam dan
lawannya sebagai basa. Sebaliknya, bila zuatu zat lebih mudah menerima proton, zat ini akan
berperan sebagai basa.

3. Asam dan basa Lewis


Menurut pandangan lewis asam adalah struktur yang mempunyai afinitas terhadap
pasangan elektron yang diberikan oleh basa. Dimana basa tersebut didefenisikan sebagai
zat yang mempunyai pasangan elektron yang belum mendapat pemilikan bersama.
(Rosenberg,1985)
Lewis juga mengkelompokan senyawa sebagai asam dan basa menurut
kemampuannya melepaskan / menerima electron. Menurut lewis :
Asam : Senyawa yang menerima pasangan electron
Senyawa dengan electron valensi <8
Basa : Senyawa yang mendonorkan pasangan electron
Mempunyai pasangan electron bebas
Contoh: reaksi antara NH3 dan BF3
H3N: + BF3 H3N BF3
Nitrogen mendonorkan pasangan elektron bebas kepada boron. Pasangan bebas yang
didonorkan ditandaai dengan tanda panah antara atom nitrogen dan boron.
Sifat-sifat asam dan basa :
1. Sifat-sifat asam yaitu :

 Rasanya masam/asam
 Bersifat korosif atau merusak
 Bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion H+ atau ion ion hidrogen dan ion
sisa asam yang bermuatan negatif. Peristiwa terurainya asam menjadi ion-ion dapat di
tuliskan sebagai berikut:

HA (aq)  H+ (aq) + A- (aq)

 Bila diuji dengan indikator kertas lakmus biru dapat mengubah lakmus tersebut
menjadi merah. Sedangkan jika diuji dengan indikator kertas lakmus yang berwarna
merah, kertas lakmus tersebut tidak akan berubah warna. Indikator adalah suatu alat
untuk menunjukkan suatu zat apakah bersifat asam maupun basa.

2. Sifat-sifat basa yaitu:

 Rasanya pahit
 Bersifat kaustik atau dapat merusak kulit
 Bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion OH- atau ion hidroksil dan ion logam
atau gugus lain yang bermuatan negatif. Apabila ion OH- hampir seluruhnya
dilepaskan atau ionisasinya sempurna, maka termasuk basa kuat atau dikatakan
memiliki derajat keasaman yang rendah dan begitu juga sebaliknya. Secara umum
peristiwa peruraian basa menjadi ion-ion dapat dituliskan sebagai berikut:
 BOH (aq)  B+ (aq) + OH- (aq)
 Bila diuji dengan indikator yang berupa lakmus merah, maka akan mengubah warna
lakmus tersebut menjadi warna biru, sedangkan dengan kertas lakmus biru, tidak akan
mengubah warna kertas lakmus tersebut.

2.2 REAKSI NETRALISASI ASAM BASA

Reaksi netralisasi adalah reaksi yang membentuk unsur bersifat netral yaitu air (H2O)
yang berasal dari zat asam yang melepaskan ion H+ dengan zat basa yang melepaskan ion
OH-. Namun pada kenyataannya, reaksi netralisasi tidak hanya menghasilkan garam yang
bersifat netral, tetapi tergantung sifat asam atau basa yang lebih kuat.

Reaksi netralisasi terdiri dari empat jenis, yaitu antara asam kuat dan basa kuat, asam
lemah dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah, serta asam lemah dan basa lemah. Di setiap
reaksi memiliki hasil zat yang berbeda, meskipun sama-sama menghasilkan air. Berikut ini
ada penjelasan mengenai 4 macam reaksi netralisasi.

1. Asam Kuat & Basa Kuat


Jika larutan asam kuat dan basa kuat dicampurkan, maka hasilnya adalah garam dan
air. Contoh persamaan reaksinya adalah:

HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)

2. Asam Kuat & Basa Lemah


Jika larutan asam kuat dan basa lemah dicampurkan, maka hasilnya adalah garam
asam dan air. Contoh persamaan reaksinya adalah:

NH4OH(aq) + HCl(aq) → NH4Cl(aq) + H2O(l)

3. Asam Lemah & Basa Kuat


Jika larutan asam lemah dan basa kuat dicampurkan, maka hasilnya adalah garam basa
dan air. Contoh persamaan reaksinya adalah:

CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l)


4. Asam Lemah & Basa Lemah
Jika larutan asam lemah dan basa lemah dicampurkan, maka hasilnya adalah garam
dan air. Contoh persamaan reaksinya adalah:

CH3COOH(aq) + NH4OH(aq) → NH4CH3COO(aq) + H2O(l)

Dari penjelasan di atas, terdapat kesimpulan bahwa hasil reaksi berupa garam belum
tentu bersifat netral. Dalam suatu campuran larutan, ada beberapa kemungkinan
kecenderungan sifat garam tergantung dari sifat larutan yang lebih kuat.

 Asam Kuat + Basa Kuat = Netral


 Asam Lemah + Basa Lemah = Netral
 Asam Kuat + Basa Lemah = Garam Asam
 Asam Lemah + Basa Kuat = Garam Basa

Asam dapat dikelompokan berdasarkan kekuatannya, yaitu

1. Asam kuat, yaitu asam yang derajat ionisasinya = 1 atau mengalami ionisasi sempurna.
Misalnya: HCl

2. Asam lemah, yaitu asam yang derajat ionisasinya <1 atau mengalami ionisasi sebagian.
Misalnya : CH3COOH

Sedangkan basa dapat dikelompokan berdasarkan kekuatannya, yaitu:

1. Basa kuat, yaitu basa yang derajat ionisasinya = 1 atau mengalami ionisasi sempurna.
Misalnya: KOH

2. Basa lemah, yaitu basa yang derajat ionisasinya <1 atau mengalami ionisasi sebagian.
Misalnya: amonia
Suatu larutan digolongkan asam kuat jika memiliki daya hantar listrik kuat (larutan
elektrolit kuat) dan nilai pH rendah (konsentrasi molar ion H+ tinggi). Sebaliknya, jika daya
hantar listrik lemah dan nilai pH sedang (sekitar 3–6), larutan tersebut tergolong asam
lemah.Demikian juga larutan basa dapat digolongkan sebagai basa kuat jika memiliki daya
hantar listrik kuat dan pH sangat tinggi. Jika daya hantar listrik lemah dan nilai pH sedang
(sekitar 8–11), larutan tersebut tergolong sebagai basa lemah.

Hal-hal yang mempengaruhi asam basa :

A. Kesetimbangan Ion

Dalam air pengionan beberapa molekul asam kovalen polar, seperti HCL,HNO3,dan
HCLO pada hakekatnya berlangsung sempurna. Karena terdapat sedikit molekul yang tak
terionkan pada kesetimbangan, persamaan untuk reaksi pengionan ini umumnya ditulis hanya
dengan satu anak panah tunggal ke kanan. Bila dikatakan asam klorida 0,50m, ditandakan
bahwa konsentrasi ion H+ dan Cl- masing masing adaalh 0,50m,dan konsentrasi HCl yang tak
terionkan praktis nol.

contohnya : NaOH Na+ + OH-

Dalam air, kedua ion tersebut saling menyeimbangkan.

Sebaliknya, untuk asam lemah seperti asetat HC2H3O2, atau basa lemah seperti
ammonia, NH3. Persamaaan untuk reaksi pengionan ini ditulis dengan anak panah rangkap
untuk menekankan bahwa system kesetimbangan adalah reversible.
Kesetimbangan yang melibatkan pengionan asam lemah dan basa lemah dalam larutan
air penting dalam banyak bidang ilmu. Tetapan kesetimbangan untuk reaksi-reaksi ini masing-
masing disebut tetapan pengionan asam, ka,dan tetapan pengionan basa. Tiap tetapan ini
mengandung factor untuk konsentrasi air. Besarnya ketetapan ini mengandung factor untuk
kensentrasi air. Besarnya ketetapan ini menyatakan kuat asam atau basa itu. Untuk asam
poliprotik dan basa polibasa tetapan pengionan pertama selalu lebih besr daripada yang
kedua,dan seterusnya. Dalam semua larutan elektrolit lemah,derajat pengionan menigkat jika
larutan bertambah encer. Namun tetapan pengionan tidaklah berubah.
Air murni mengion sedikit sekali. Tetapan kesetimbangan untuk reaksi ini disebut
hasil kali ion untuk air, kw . harganya sama untuk larutan air apa saja pada suatu tempertur
tertentu dan sama dengan hasil kali tetapan pengionan untuk pasangan asam basa konjugasi
apa saja.
Harga konsentrasi ion H+ dalam larutan apa saja menentukan apakah larutan itu asam,
basa atau netral. Dalam banyak larutan konsentrasi H+ bergantung pada hidrolisis kation asam
ataupun anion basa. Pengukuran yang secara numeris tidak merepotkan terhadap keasaman
suatu larutan adalah pH-nya, yang dapat diukur dengan suatu pH-meter. Untuk beberapa
maksud pOH merupakan ukuran yang lebih enak dipakai. Jumlah pH dan pOH larutan apa
saja adalah pKw itu .
Pengionan suatu elektrolit lemah dalam larutan akan ditekan dengan penambahan
suatu senyawa dimana elektrolit itu mempunyai satu ion sekutu. Ini adalah efek ion sekutu,
yang akibatnya adalah asam lemah dan basa lemah menjadi makin lemah bila berada dalam
larutan bersama dengan garamnya. Larutan semacam itu disebut larutan buffer, karena pH-nya
hanya sedikit dipengaruhi oleh penambahan asam kuat ataupun basa kuat dalam kuantitas
yang sedang. Dalam banyak siste alamiah dan buatan, larutan berbuffer penting dalam
menjaga agar jangka pH tertentu dan sempit.
pH suatu larutan seringkali dapat dipekirakan dengan suatu indicator asam basa, yang
berubah warna paa harga pH tertentu. Dalam titrasi asam basa, titik kesetaraan adalah titik
dimana kuantitas yang secara kimiawi setara (dari) dua zat yang telah dicampur. Secara khas,
terdapat perubahan pH yang besar dan mendadak dari larutan paada titik ini. Tititk akhir titrasi
adalah titik pada mana indicator berubaah warna. Dengan memilih indikatos secara seksama,
titik akhir itu tepat berimpit dengan titik kesetaraan. Banyak informasi yang bermanfaat
mengenai suatu asam basa dapat diperoleh dari kurva titrasi, yakni suatu alur pH terhadap
volume pereaksi yang ditambahkan.

B.Ketetapan Ionisasi

Asam dan basa kuat terionisasi seluruhnya sehingga tidak memiliki tetapan
kesetimbangan. Namun asam dan basa lemah memiliki tetapan kesetimbangan karena dalam
air hanya terurai atau hanya terionisasi sebagian. Misalnya suatu asam lemah (HA) dilarutkan
dalam air akan terurai sesuai persamaan berikut.
HA(aq) <==> H+(aq) + A–(aq)

[H+] = [A–] maka

[H+]2 = Ka.[HA]

Ket : Ka = tetapan ionisasi asam


Ca = konsentrasi asam awal
Kb = tetapan ionisasi basa
Cb = kosentrasi basa.
Dari rumus di atas, konsentrasi H+ dan OH- dari asam lemah dan basa lemah dapat
ditentukan asakanl harga Ka dan Kb diketahui.
Hubungan Ka, Kb dengan derajat ionisasi asam dan basa

Ka = Ca x α2
Kb = Cb x α2
Derajat Ionisasi dapat diketahui dengan menggunakan rumus di bawah ini :

Jika zat terionisasi sempurna, maka derajat ionisasinya bernilai satu (α=1). Jika zat tidak dapat
terionisasi, maka derajat ionisasinya bernilai nol (α=0). Sedangkan zat yang terionisasi
sebagian, maka derajat ionisasinya kurang dari satu, sangat kecil (α<1).

C. Hasil Kali Ion Air


Air merupakan pelarut yang unik. Salah satu sifat khasnya yaitu kemampuannya untuk
bertindak baik sebagai asam maupun basa. Air berfungsi sebagai basa dalam reaksi dengan
asam-asam seperti HCl dan CH3COOH, dan pelarut ini berfungsi sebagai asam dalam reaksi
dengan basa seperti NH3. Air merupakan elektrolit yang lemah dan hanya terionisasi sedikit.

H2O(l) H+ (aq) + OH- (aq)


Reaksi ini disebut autoionisasi air.
H2O + H2O H3O+ + OH-
Pasangan asam basa konjugasinya ialah (1) H2O (asam) dan OH- (basa) (2) H3O+ (asam) dan
H2O (basa).
Dari reaksi di atas sesuai hukum kesetimbangan, tetapan kesetimbangan (K) ditulis sebagai
berikut.

K [H2O] = [H+] [OH‾]


Kw = [H+] [OH‾]

Pada temperatur 25 °C diperoleh harga Kw = 1,0 x 10-14 artinya pada temperatur 25 °C


dalam satu liter air murni terdapat 10-7 ion H+ dan 10-7 ion OH‾.
Hubungan antara Kw dan pKw sama persis seperti hubungan antara Ka dan pKa, atau [H+]
dan pH.
pKw = – log10 Kw
Harga Kw 1.00 x 10-14 mol2 dm-6 pada temperatur ruangan memberikan harga pKw 14.
Menyatakan Banyak sedikitnya zat elektrolit yang terion dalam larutan. Derajat ionisasi ini
dapat ditentukan dengan cara membandingkan jumlah zat yang mengion dengan jumlah zat
yang dilarutkan.
D. pH
pH adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman suatu
larutan. Larutan asam mempunyai pH lebih kecildari 7, larutan basa mempunyai pH lebih
besar dari 7, sedangkan larutan netral mempunyai pH= 7.
Larutan Konsentrasi ion [H+] dalam suatu larutan encer umumnya sangat rendah tetapi sangat
menentukan sifat – sifat dari larutan terutama, larutan dalam air. Menurut Sorensen , pH
merupakan fungsi logaritma negative dari konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan dan
dirumuskansebagaiberikut :
pH = – log [H+]
Dengan analogi yang sama untuk menentukan harga konsentrasi OH- dalam larutan dapat
digunakan rumusan harga pOH:
pOH = – log [OH-]
Dalam keadaan kesetimbangan air terdapat tetapan kesetimbangan :
Kw = [H+] [OH-]
Jadi dengan menggunkan konsep – log = p ,maka :
– Log Kw = – log [H+] [OH-]
– Log Kw = { – log [H+]} + {- log [OH-]}
pKw = pH + pOH

CONTOH SOAL :

1. Hitunglah pH larutan 0,00278 M NaOH

Penyelesaian :

OH- = 2,78 X 10 -3

pOH = 3- log 2,78 = 3- 0,44 = 2,56

pH = 14- 2,56 = 11,44

2. Hitunglah pH larutan pada contoh no 1 , setelah ditambah 1 mL 0,10 M NaOH .

Penyelesaian :

Reaksi : CH3COOH + OH- H3O+ + CH3COO-

Semula 4/10 X 0,10 5/10 X 0,10


Perubahan -1/10 X 0,1 1/10 X 0,1

Setimbang (4/10 X 0,1)-(1/10X 0,1) 5/10X0,1)+(1/10X0,1)

0,03 0,06

pH = pKa + Log GARAM/ ASAM = 4,70 + Log 0,06/0,03

pH = 4,70 + L0g 0,06/0,03 = 4,70 + Log 2 = 4,70 + 0,30=

pH = 5,00

2.3 MANFAAT ASAM BASA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

a) Manfaat asam

Dalam bidang industri : sebagai bahan pupuk, obat – obatan, bahan peledak, plastik dan
pembersih logam – logam tertentu

Dalam makanan : sebagai pengawet makanan (asam asetat, asam askorbat, asam propanoat,
dan asam benzoat)

b) Manfaat basa

Dalam bidang indrustri : sebagai bahan semen (kalsium Hidroksida), bahan pembersih (sabun),
bahan pembuat kue (baking soda).
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Jadi, asam basa adalah zuatu zat yang sangat berguna bagi kehidupan kita sehari-hari.
Asam adalah zat yang banyak terkandung dalam makanan. Dan basa adalah zat yang banyak
terkandung dalam sabun .
Daftar pustaka

http://jejaringkimia.blogspot.com/indikator-asam-basa.html
http://fatahilla64.blogspot.com/2012/06/makalah-asam-basa.html
https://blogsederhanatasikmalaya.blogspot.com/2015/06/makalah-teori-asam-basa.html
https://www.ilmukimia.org/2013/01/teori-asam-dan-basa.html
https://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Sifat-Teori-Kekuatan-Keseimbangan-
Perbedaan-Asam-dan-Basa-Adalah.html

Anda mungkin juga menyukai