Anda di halaman 1dari 126

INFORMED CONSENT

RUMKITAL No. Dokumen No. Revisi Halaman


MAERUKE SPO/PAB/24/I/2019 0 1/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit Karumkital Merauke
STANDAR
PROSEDUR
01 Januari 2019
OPERASIONAL
dr. Tutut Sandy Waskito ,Sp.B
Mayor Laut (K) NRP. 15664/P
Informed consent adalah pernyataan setuju (consent) atau ijin dari
PENGERTIAN
seseorang
( pasien / keluarganya ) yang diberikan dengan bebas, rasional, tanpa
paksaan
( voluntary ) tentang tindakan kedokteran yang akan dilakukan
terhadapnya sesudah mendapatkan informasi cukup tentang tindakan
kedokteran yang dimaksud.
TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengatur keserasian,
keharmonisan dan ketertiban hubungan dokter dan pasien.

KEBIJAKAN Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : Kep/PAB/12/I/2019,


tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR Secara etis pasien harus mengetahui apa yang akan dilakukan
terhadapnya, selain itu pasien juga mempunyai hak untuk menerima
informasi yang sejelas-jelasnya mengenai pelayanan kesehatan yang
akan diterimanya. Dari sudut pandang dokter maupun tim medis adalah
merupakan kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
sebaik-baiknya pada penderita. Dokter juga membutuhkan suatu
perlindungan hukum bila terjadi sesuatu akibat yang tidak diinginkan pada
penderita, dimana dokter tersebut telah berusaha memberikan pelayanan
kesehatan semaksimal mungkin.
Dari sudut kedua kepentingan tersebut diatas adalah merupakan suatu
INFORMED CONSENT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKITAL
MAERUKE SPO/PAB/24/I/2019 0 2/3

keharusan untuk dibuat : ” Surat Persetujuan Tindakan Medis”.

1. Setiap tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien harus


mendapat persetujuan baik tulis maupun lisan. Tindakan yang

PROSEDUR
mengandung resiko tinggi harus dengan persetujuan tertulis yang
ditandatangani oleh yang berhak memberi persetujuan.
2. Persetujuan sebagaimana dimaksud pada nomor satu diberikan
setelah pasien mendapat informasi yang akurat tentang perlunya
tindakan medis yang bersangkutan serta resiko yang
ditimbulkannya.
3. Cara penyampaian isi informasi harus disesuaikan dengan tingkat
pendidikan serta kondisi dan situasi pasien.
4. Informasi diberikan secara lisan dengan jujur dan benar kecuali bila
dokter menilai bahwa itu dapat merugikan kepentingan kesehatan
pasien.
5. Surat persetujuan tindakan medis harus dibaca dan ditandatangani
oleh setiap pasien yang akan dirawat inap maupun yang akan
dilakukan tindakan medis / operasi di Rumkital Merauke
6. Dokter yang melakukan tindakan berkewajiban memberikan
informasi sejelas-jelasnya baik diminta maupun tidak diminta
tentang penyakit dan tindakan medis yang bersifat terapeutik
maupun diagnostik terutama pada tindakan operasi dan tindakan
lain yang bersifat invasif.
7. Dalam hal tindakan yang bukan bedah (operasi) dan tindakan yang
tidak invasif lainnya, informasi dapat diberikan oleh dokter lain atau
perawat, dengan sepengetahuan dan petunjuk dokter yang
bertanggung jawab.
8. Petugas kesehatan yang ditunjuk berkewajiban mempersiapkan dan
memperlancar pemberian persetujuan / penolakan tindakan medis
diatas.
9. Nama penandatanganan dari pihak pasien harus sesuai dengan
INFORMED CONSENT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKITAL
MAERUKE SPO/PAB/24/I/2019 0 3/3

PROSEDUR
Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau kartu identitas lainnya.
10. Informasi juga harus diberikan jika ada kemungkinan perluasan
operasi atau pengangkatan organ.
11. Perluasan operasi yang tidak dapat diduga sebelumnya dapat
dilakukan untuk memyelamatkan jiwa pasien.

UNIT TERKAIT 1. Perawat ruangan


2. Perawat kamar operasi
3. Unit Gawat Darurat
PROSEDUR MASUK KAMAR OPERASI

RUMKITAL No. Dokumen No. Revisi Halaman


MAERUKE SPO/PAB/25/I/2019 0 1/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit Karumkital Merauke
STANDAR
PROSEDUR
01 Januari 2019
OPERASIONAL
dr. Tutut Sandy Waskito ,Sp.B
Mayor Laut (K) NRP. 15664/P
PENGERTIAN
Suatu petunjuk bagi setiap personel yang akan masuk kamar operasi.

TUJUAN 1. Agar setiap personel mengetahui cara-cara masuk ke kamar operasi.


2. Agar setiap personil yang masuk ke kamar operasi harus dalam
keadaan sehat ( tidak menularkan infeksi nosokomial).
KEBIJAKAN

1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : Kep/PAB/12/I/2019,


tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Persyaratan :
a. Kondisi fisik sehat ( bebas dari infeksi nosokomial)
b. Jaga sterilisasi lingkungan bedah sentral.
c. Jaga keutuhan dan kesiapan lingkungan bedah sentral
d. Tidak di perkenankan keluar dari lingkungan bedah sentral saat
memakai baju khusus dengan alasan apapun
2. Kenakan pakaian khusus kamar operasi.
3. Kenakan tutup kepala dan masker secara baik dan benar.
4. Cuci tangan di westafel sebelum masuk.
5. Kenakan alas kaki khusus kamar operasi.
PROSEDUR MASUK KAMAR OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKITAL
MAERUKE SPO/PAB/25/I/2019 0 2/2

UNIT TERKAIT Departemen Bedah, Anestesi, Mata ,THT, Gilut, Kebidanan,Bedah


Sentral dan Institusi Pendidikan.
PERSIAPAN PASIEN PRA BEDAH

RUMKITAL No. Dokumen No. Revisi Halaman


MAERUKE SPO/PAB/26/I/2019 0 1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit Karumkital Merauke
STANDAR
PROSEDUR
01 Januari 2019
OPERASIONAL
dr. Tutut Sandy Waskito ,Sp.B
Mayor Laut (K) NRP. 15664/P
PENGERTIAN Suatu upaya kegiatan persiapan pasien pra bedah.

TUJUAN 1. Mengantisipasi / mencegah terjadinya pencemaran Nosokomial


infeksi akibat persiapan pasien pra bedah yang tidak sesuai prosedur.
2. Untuk melakukan upaya-upaya promotif & preventif terhadap dampak
negatif yg akan timbul akibat lingkungan kerja.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke
Nomor : Kep/PAB/12/I/2019,tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital
Merauke

PROSEDUR Sebelum pasien di kirim ke kamar bedah lakukan :


1. Ekstra mandi
2. Cukur daerah operasi
3. Pembersihan saluran cerna
4. Puasa
5. Lepaskan gigi palsu & perhiasan
6. Bersihkan cat kuku & cat bibir

UNIT TERKAIT
Personil Bedah Sentral
Ruang Perawatan
PEMBERIAN RASA AMAN DAN NYAMAN PADA PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKITAL
MAERUKE SPO/PAB/27/I/2019 0 1/2

Ditetapkan,
Tanggal Terbit Karumkital Merauke
STANDAR
PROSEDUR
01 Januari 2019
OPERASIONAL
dr. Tutut Sandy Waskito ,Sp.B
Mayor Laut (K) NRP. 15664/P
PENGERTIAN Suatu tindakan yang dilakukan kepada pasien yang akan operasi meliputi
informasi yang sejelas-jelasnya tentang penyakitnya termasuk resiko-
resiko operasi.

TUJUAN Agar pasien merasa aman dan nyaman menghadapi tindakan operasi
sehingga diharapkan operasi dapat berjalan dengan lancar.

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Karumkital Merauke


Nomor : Kep/PAB/06/I/2019,tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital
Merauke
1. Lakukan edukasi kepada pasien meliputi penyakitnya, tindakan yang
PROSEDUR
akan dilakukan, keuntungan dan kerugian bila dilakukan operasi.
2. Beri pengertian sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan
pasien.
3. Lakukan kunjungan pra bedah satu hari sebelumnya ( sore hari )
oleh anggota tim bedah ( Dokter bedah, Dokter anestesi, Perawat
bedah dan Perawat anestesi ).
5 Sapa atau ucapkan salam pada pasien sewaktu tiba di kamar
persiapan dengan penuh perhatian agar pasien tidak merasa
sendirian.
6 Tanda tangani surat persetujuan pembedahan oleh pasien sendiri /
keluarga dengan dokter penanggung jawab dan saksi-saksi.
7 Bimbing pasien untuk berdo’a sebelum dilakukan pembiusan.
Ucapkan selamat tidur saat pasien mulai dilakukan pembiusan
PROSEDUR MASUK KAMAR OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKITAL
MAERUKE SPO/PAB/27/I/2019 0 2/2

UNIT TERKAIT
Kamar Operasi, Anestesi, Poliklinik Terkait, Ruang Perawatan
PANDUAN PEMBERIAN PREMEDIKASI PADA PASIEN PRA BEDAH

RUMKITAL No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/PAB/27/I/2019 0 1/2
MAERUKE
Ditetapkan,
Tanggal Terbit Karumkital Merauke
STANDAR
PROSEDUR
01 Januari 2019
OPERASIONAL
dr. Tutut Sandy Waskito ,Sp.B
Mayor Laut (K) NRP. 15664/P

PANDUAN PEMBERIAN PREMEDIKASI PADA PASIEN PRA BEDAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/06/XI/2016/O 03 1/1
RUMKITAL K
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

Suatu usaha dalam pemberian obat-obatan penenang sebelum


PENGERTIAN
pelaksanaan pembedahan yang dapat diberikan di ruang perawatan atau
di kamar operasi.
TUJUAN Untuk mengurangi rasa cemas pada pasien.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke
Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital
Dr. Mintohardjo
PROSEDUR 1. Ahli Anestesi akan mencantumkan jenis obat dan dosis obat pada
lembar pengajuan operasi sebagai pramedikasi.
2. Obat pramedikasi akan diketik pada kolom rencana pembedahan.
3. Petugas ruang rawat terkait akan mencatat pramedikasi yang tertera
dalam rencana operasi.
4. Informasi pramedikasi akan diteruskan ke petugas berikutnya untuk
diberikan sesuai instruksi dan di lakukan pencatatan pada format
persiapan operasi.
5. Pemberian pramedikasi akan dicek ulang ( terakhir ) di kamar
persiapan oleh petugas Bedah Sentral.
UNIT TERKAIT Dep. Terkait, Dep. Anestesi, Bag. Bedah Sentral
Ruangan keperawatan
PENJADWAL PASIEN UNTUK OPERASI ELEKTIF,
PENAMBAHAN DAN PENUNDAAN OPERASI

RUMKITAL No. Dokumen No. Revisi Halaman


MAERUKE SPO/PAB/28/I/2019 0 1/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit Karumkital Merauke
STANDAR
PROSEDUR
01 Januari 2019
OPERASIONAL
dr. Tutut Sandy Waskito ,Sp.B
Mayor Laut (K) NRP. 15664/P
Suatu kegiatan / pengatur operasi yang meliputi :
PENGERTIAN
1. Pasien operasi elektif diajukan dan dijadwalkan 1 hari sebelum
operasi.
2. Penambahan operasi / diluar jadwal harus sepengetahuan bagian
Bedah Sentral dan Anastesi.
3. Penundaan operasi menggunakan format khusus penundaan
dengan persetujuan pasien / keluarga.
TUJUAN 1. Memberikan informasi yang akurat bagi tim bedah, ruang rawat,
pasien dan keluarga
2. Sebagai dokumentasi medis akurat
3. Sebagai panduan persiapan sarana dan prasarana
KEBIJAKAN Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : Kep/PAB/10/I/2019,
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Ajukan pasien yang akan dioperasi elektif 1 hari sebelum hari
operasi dengan format pengajuan operasi, diisi secara jelas dan
lengkap.
2. Pengajuan akan diseleksi oleh ahli Anestesi untuk mengetahui
kelayakan pembiusan dan penentuan prameditasi.
3. Susun jadwal oleh perawat Bedah sesuai dengan jenis operasi dan
kamar operasi ( koordinator pembedahan ).
4. Ketik dalam format khusus dan informasikan ke Departemen terkait.
5. Untuk pasien yang ditunda operasi, maka akan dibuat penundaan
PENJADWAL PASIEN UNTUK OPERASI ELEKTIF,
PENAMBAHAN DAN PENUNDAAN OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKITAL
MAERUKE SPO/PAB/28/I/2019 0 2/2

PROSEDUR operasi dengan format khusus ( 2 rangkap ) dan ditanda tangani oleh
penanggung jawab selanjutnya dikirim ke Departemen terkait dan
arsip di Bedah Sentral dengan memberi informasi sejelas-jelasnya
kepada pasien dan keluarga.
UNIT TERKAIT Dep. Bedah, Kebidanan, Mata, Gilut, Anestesi, dan bagian Bedah Sentral
KESELAMATAN PASIEN DIKAMAR OPERASI

RUMKITAL No. Dokumen No. Revisi Halaman


MAERUKE SPO/PAB/29/I/2019 0 1/3
Ditetapkan,
Tanggal Terbit Karumkital Merauke
STANDAR
PROSEDUR
01 Januari 2019
OPERASIONAL
dr. Tutut Sandy Waskito ,Sp.B
Mayor Laut (K) NRP. 15664/P
PENGERTIAN Suatu kegiatan atau usaha untuk menjaga keselamatan pasien selama
mengalami operasi ( dari pasien diterima di ruang persiapan sampai
dengan pasien keluar dari ruang pulih sadar ).
TUJUAN 1. Pasien merasa aman dan nyaman.
2. Terhindar dari KTD, kejadian nyaris cedera dan kejadian sentinel.
3. Upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
KEBIJAKAN Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : Kep/PAB/10/I/2019,tentang
Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke
1. Kesiapan Administrasi
PROSEDUR
a. Setiap pasien yang akan dilaksanakan operasi harus diajukan secara
tertulis ( formulir pengajuan operasi ) yang ditanda tangani oleh
dokter bedah masing-masing, usahakan menulis dengan huruf balok
untuk menghindari kesalahan.
b. Pengajuan diteliti oleh dokter Anastesi untuk menilai kelayakan
pembiusan, disusun oleh koordinator pembedahan untuk
merencanakan jadwal operasi.
c. Persiapan kamar operasi ( peralatan medd. Supply, obat, cairan dll )
oleh petugas kamar operasi.
2. Pre operative di kamar persiapan
a. Lakukan timbang terima pasien secara tertulis menggunakan formulir
Askep peri operatif antara petugas ruang rawat dan petugas ruang
persiapan meliputi :
1) Status list pasien lengkap :
a) Identitas pasien
KESELAMATAN PASIEN DIKAMAR OPERASI

No. Dokumen No. Halaman


RUMKITAL SPO/PAB/29/I/2019 Revisi 2/3
MAERUKE 0
PROSEDUR b) Pemeriksaan penunjang : foto, laboratorium, EKG dll.
c) Inform concern
2) Ganti pakaian dan tutup kepala dengan menjaga privasi pasien.
3) Keadaan umum pasien : Suhu, Nadi dan Tekanan Darah.
4) Kesadaran pasien : Composmentis, Samnolent, Soporocoma dan
coma.
5) Keadaan fisik pasien :
a). Marker Area Operasi
b). Cukur Bila Perlu
6) Pastikan lokasi kamar operasi sesuai jadwal yang ada.
7) Pastikan pasien tidak memakai perhiasan dan gigi palsu.
b. Lakukan penandatanganan dan nama jelas pada form peri operatif
semua petugas yang terlibat.
3. Intra Operatif
a. Pindahkan pasien ke meja operasi secara baik dan benar, jaga
privasi pasien dan orientasikan dengan lingkungan.
b. Lakukan time out dengan seluruh anggota tim bedah kurang lebih 5
menit sebelum pasien dilakukan pembiusan untuk akurasi data
pasien dan kelengkapan pembedahan.
c. Lakukan penghitungan instrumen, kassa dll. sebelum operasi dimulai
dan pada saat akan ditutup.
d. Cegah terjadi cedera pada pasien dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1) Pada saat membuat posisi pasien khususnya posisi lateral,
phrone dan lithotomi.
2) Pasang hospital plate secara baik dan benar untuk menghindari
terjadinya luka bakar, menghindari terjadinya penekanan pada
syaraf dan pembuluh darah.
e. Segera beritahu keluarga pasien apabila terjadi penyimpangan dari
diagnosa awal atau keadaan memburuk ( perdarahan hebat, cardiac
KESELAMATAN PASIEN DIKAMAR OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKITAL
SPO/PAB/29/I/2019 0 3/3
MAERUKE
arrest dll ).
f. Monitor tanda-tanda vital pasien, intake dan output serta kejadian
selama operasi serta pastikan semua pemeriksaan, selama operasi
dikelola dengan baik ( PA, Kultur, Darah dll ).
g. Lakukan dressing dengan benar dan pastikan tidak adanya cidera
pada kulit pasien.
h. Dokumentasikan dalam laporan pembedahan maupun catatan
PROSEDUR peroperatif secara benar.
4. Post Operatif
a. Pastikan pemindahan pasien ke RR dengan baik, jaga posisi ETT,
leher dan kepala.
b. Monitor TTV dan awasi komplikasi pasca bedah.
c. Dokumentasikan dalam catatan keperawatan operatif dengan benar.
d. Lakukan timbang terima dengan petugas ruang rawat dengan benar
tanda tangan dan nama jelas
UNIT TERKAIT Departemen Bedah, Kamar Operasi, Ruang Rawat Inap dan Rawat Jalan
PENERIMAAN PASIEN DI KAMAR PERSIAPAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/11/XI/2016/OK 03 2/2
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

1. Lepaskan perhiasan dan gigi palsu.


2. Berikan support mental.
3. Tanda tangani hasil timbang terima sesuai format yang ada.

UNIT TERKAIT
Ruang persiapan, Ruang perawatan pria / wanita, Rawat jalan dan
perawatan Bedah Sentral.
MENGGANTI PAKAIAN KHUSUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/12/XI/2016/OK 03 1/1
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Mengganti pakaian khusus adalah melepaskan pakaian yang digunakan


oleh pasien dari ruang rawat inap / rawat jalan dengan pakaian khusus
kamar operasi yang terdiri dari : pakaian dan tutup kepala.
TUJUAN
Untuk mencegah terjadinya Nosokomial infeksi.

KEBIJAKAN

1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016


tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke
PROSEDUR 1. Siapkan pakaian khusus : daster, tutup kepala dan selimut.
2. Beri penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang tujuan
mengganti pakaian.
3. Pertahankan privasi pasien dengan menutup ruangan ganti.
4. Lepaskan pakaian dari luar / ruang rawat secara bertahap dan
pasang tutup kepala.
5. Rapihkan kancing / tali dan beri selimut.
UNIT TERKAIT Petugas Kamar Operasi, Penata Anastesi dan petugas dari ruang rawat
inap / rawat jalan.

ALUR PASIEN DI KAMAR OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/13/XI/2016/OK 03 1/1
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO
Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Sistem yang mengatur tentang alur masuk dan keluarnya pasien di kamar
operasi.
1. Agar alur pasien masuk dan keluarnya pasien tidak ketemu satu
TUJUAN
pintu.
2. Memberikan rasa aman dan nyaman bagi pasien yang akan
menghadapi dan selesai dilakukan operasi.
3. Mencegah dan menurunkan infeksi Nosokomial.
KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Setelah pasien dikirim ke kamar operasi, perawat ruangan


melakukan timbang terima di ruang premedikasi dengan perawat
anesthesia.
2. Baju pasien diganti dengan baju kamar operasi di ruang ganti sesuai
dengan jenis kelamin pasien.
3. Pasien kemudian ditempatkan di ruang premedikasi, sambil
menunggu antrian dilakukan tindakan operasi.
4. Setelah pasien diberikan premedikasi, pasien dimasukkan ke dalam
kamar operasi sesuai dengan sub di kamar operasi melewati lorong
/ koridor yang telah ditentukan.
5. Pasien dimasukkan ke dalam kamar operasi sesuai dengan
diagnose dan tindakan operasi.
6. Setelah selesai operasi perawat kamar bedah melakukan timbang
terima dengan perawat anastesi, pasien keluar dari kamar operasi
melewati lorong / koridor menuju ruang pemulihan ( recovery room ).
7. Setelah pasien sadar baik ( tidak mual, muntah dan mobilisasi dan
kesadaran ) pasien dipindahkan ke ruang perawatan dimana pasien
itu dirawat.
8. Pasien dipindahkan ke ruangan melewati lorong yang telah
ditentukan.
9. Perawat anatesi melakukan timbang terima dengan perawat
ruangan.
UNIT TERKAIT
Departemen Bedah.

ALUR KELUAR MASUK PETUGAS KAMAR OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/14/XI/2016/OK 03 1/1
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Sistem yang mengatur tentang alur masuk dan keluarnya petugas di
kamar operasi.
TUJUAN 1. Agar alur masuk dan keluarnya petugas tidak ketemu satu pintu.
2. Memberikan rasa aman dan nyaman bagi petugas yang akan
menghadapi dan selesai melakukan operasi.
3. Mencegah dan menurunkan infeksi Nosokomial.
KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke
PROSEDUR 1. Semua personil yang akan masuk ke dalam ruangan kamar operasi
wajib pakai hand anti septic yang ada di pintu.
2. Petugas masuk melalui pintu khusus petugas dan masuk kekamar
ganti pakaian.
3. Petugas mengganti pakaian dengan pakaian khusus kamar operasi,
alas kaki, tutup kepala dan masker.
4. Sebelum masuk ke kamar operasi petugas melakukan cuci tangan.
5. Setelah melakukan cuci tangan petugas menuju ke kamar operasi.
6. Setelah selesai melaksanakan kegiatan operasi petugas melakukan
cuci tangan dan melepaskan alas kaki.
7. Petugas masuk kamar ganti menanggalkan pakaian khusus kamar
operasi dan mengganti pakaian harian / biasa.
8. Petugas keluar melalui pintu khusus dan wajib menggunakan anti
septik yang tersedia.
UNIT TERKAIT Departemen bedah

PEMISAHAN PASIEN YANG TERINFEKSI & NON INFEKSI


PENGATURAN JADWAL OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/15/XI/2016/OK 03 1/1
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016
PENGERTIAN Suatu bentuk upaya kegiatan menyeleksi atau pemisahan pasien
terinfeksi dan non infeksi.

TUJUAN Mengantisipasi terjadinya pencemaran Nosokomial infeksi akibat


pengaturan jadwal operasi.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Dr. Mintohardjo

1. Buat jadwal operasi.


PROSEDUR
2. Seleksi pasien yang terinfeksi dan non infeksi.
3. Jadwalkan lebih dahulu jenis operasi yang bersih baru di lanjutkan
dengan yang terinfeksi.
4. Informasikan jadwal tersebut ke ruang sesuai urutan masing-
masing.

UNIT TERKAIT Bag. Bedah Sentral, Dep. Anestesi dan Ruang Perawatan
HAK DAN KEWAJIBAN STAF MEDIS
BEDAH DAN ANESTESI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/16/XI/2016/OK 03 1/2
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Suatu aturan yang memuat tentang hak dan kewajiban staf medis bedah
dan anestesi.

TUJUAN Agar staf medis bedah dan anestesi mengetahui tentang hak dan
kewajiban staf medis.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Dr. Mintohardjo
PROSEDUR 1. Hak Staf Medis Bedah dan Anestesi.
a. Berhak untuk melakukan tindakan medis / anestesi sesuai
disiplin profesinya.
b. Berhak menolak melakukan tindakan medis / anestesi di luar
disiplin profesinya.
c. Berhak mengajukan kebutuhan alat / perlengkapan yang
berhubungan dengan bidang profesi masing-masing.
d. Berhak menghentikan tindakan medis / anestesi sesuai
pertimbangan disiplin profesinya.
e. Berhak mendapat / menuntut perlindungan atas bahaya
potensi di kamar operasi.

HAK DAN KEWAJIBAN STAF MEDIS


BEDAH DAN ANESTESI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/17/XI/2016/OK 03 2/2
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

2. Kewajiban Staf Medis Bedah dan Anestesi.


a. Kewajiban mentaati semua peraturan umum maupun khusus
di kamar operasi.
b. Berkewajiban melaksanakan tindakan medis sesuai disiplin
profesi serta kode etik kedokteran.
c. Berkewajiban memberikan dan menandatangani Informed
Concent pada pasien yang akan mendapatkan tindakan medis
dibidangnya.
d. Berkewajiban mempertanggung jawabkan setiap tindakan
medis yang dilakukan terutama bila menyimpang dari disiplin
profesinya baik kepada Rumah Sakit maupun hukum.

UNIT TERKAIT Dep. Bedah Terkait, Dep. Anestesi, Bag. Bedah Sentral
PERSIAPAN SET LINEN UNTUK OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/18/XI/2016/OK 03 1/1
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Suatu kegiatan menyiapkan linen, untuk satu kali operasi dalam satu set /
pack meliputi jenis dan jumlahnya disiapkan dan disterilkan satu hari
sebelum operasi.

TUJUAN Menjamin sterilitas, kelengkapan, efektifitas dan efisiensi kerja terjamin.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Dr. Mintohardjo

PROSEDUR 1. Siapkan
a. Jas operasi 3-4 buah
b. Doek kecil 8-12 buah
c. Laken lubang 1 buah
d. Lap tangan 3-4 buah
e. Leken rapat kecil 1 buah ( Op.Ortopedi )
f. Leken kecil 1 buah
g. Sarung mayo 1 buah
h. Sarung diatermi 1 buah
i. Sarung kaki 1 pasang (Op.Daerah rectal )
j. Laken pembungkus 1 buah
2. Lebarkan laken khusus pembungkus.
3. Susun linen secara teratur agar dapat dibungkus dengan rapi dan
tidak terlalu besar.
4. Lipat keempat ujung laken dengan menyisihkan keempat lipatan
keluar
5. Beri label dengan Autu clave tape, cantumkan tanggal, bulan dan
tahun
6. Beri nama dengan kertas khusus yang berisi lokasi kamar operasi,
operasi ke beberapa dan tanggal operasi
UNIT TERKAIT Bagian pencucian ( Loundry ), Bedah Sentral dan ruang sterilisasi ( PSS )

MENYIAPKAN INSTRUMEN DI MEJA OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/19/XI/2016/OK 03 1/1

RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN
Suatu kegiatan menyiapkan instrument secara cermat dan teliti sesuai
kebutuhan dan jenis operasi, akan memperlancar jalannya operasi
(disiapkan satu hari sebelumnya).

TUJUAN
1. Mencegah terjadinya ketidaklengkapan instrument
2. Mempermudah persiapan operasi.
3. Memperlancar jalannya operasi.
4. Menjamin sterilitas.
KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Siapkan
a. Tray atau mayo
b. Doek rapat
c. Kassa
d. Instrumen sesuai kebutuhan
e. Jarum jahit
2. Buka laken pembungkus mayo / tray.
3. Beri alas mayo / tray dengan doek rapat 1 buah.
4. Lipat doek kecil menjadi 8 bagian dan taruh di atas mayo / tray posisi
1/3 bagian bawah.
5. Susun instrument sesuai aturan pemakaian dengan ujung-ujungnya
tepat pada lipatan doek.
6. Taruh / bungkus kassa dan jarum jahit secukupnya.
7. Tutup kembali atas instrument dengan doek rapat dan tutup dengan
pembungkus tray / mayo.
8. Beri label dengan Autoclave tape, cantumkan tanggal, bulan dan
tahun.
9. Beri nama di luar bungkusan meliputi nama set, kamar operasi,
tanggal dan nama personil yang menyiapkan.
Bawa bungkusan instrumen ke ruang sterilisasi untuk disterilkan
UNIT TERKAIT Bagian pencucian dan bag. Bedah Sentral.
OPERASI DARURAT / CITO

RUMKITAL No. Dokumen No. Revisi Halaman


MAERUKE SPO/PAB/30/I/2019 0 1/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit Karumkital Merauke
STANDAR
PROSEDUR
01 Januari 2019
OPERASIONAL
dr. Tutut Sandy Waskito ,Sp.B
Mayor Laut (K) NRP. 15664/P
PENGERTIAN Operasi darurat / cito adalah suatu tindakan operasi yang harus dilakukan
sesegera mungkin (kurang dari 6 jam).

TUJUAN 1. Menolong jiwa pasien.


2. Acuan bagi personil terkait dalam menangani kasus-kasus darurat
atau cito.
KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : Kep/PAB/10/I/2019,
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke
PROSEDUR 1. Siapkan pasien
a. Puasakan pasien : Dewasa 6 jam dan anak-anak 4 jam.
b. Lakukan pemeriksaan penunjang : Lab, RO Photo, dan EKG
(bila perlu / bila memungkinkan ).
c. Siapkan mental pasien.
d. Izin operasi.
e. Cukur daerah operasi dan kompres dengan alcohol 70 %.
f. Ajukan pengajuan pembedahan ke Bedah Sentral.
g. Ganti pakaian khusus pasien dari ruang rawat.
h. Langsung kirim ke kamar operasi, untuk pasien indikasi
tertentu : Perawatan hebat dan luka tembak dll.
2. Siapkan personil
a. Di dalam jam kerja dinas pagi.
b. Di luar jam kerja tim jaga 24 jam dan tim jaga Cito.
3. Siapkan sarana
a. Tentukan / siapkan kamar operasi yang sesuai dengan
OPERASI DARURAT / CITO

RUMKITAL No. Dokumen No. Revisi Halaman


MAERUKE SPO/PAB/30/I/2019 0 2/2
a. tindakan yang akan dilakukan segera (cito).
b. Indikasi tertentu siapkan di OK Bedah Sentral.
4. Siapkan prasarana
a. Siapkan instrument linen, medical supplay, obat-obatan, dan
b. cairan yang diperlukan
UNIT TERKAIT Dep. Gadar, Dep. Anastesi, dan Bedah Sentral
PENANGANAN PASIEN PERIOPERATIF

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/21/XI/2016/OK 03 1/1
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN
Proses penanganan pasien yang akan dioperasi baik dari poliklinik R.
Rawat atau unit Gadar harus melalui R. Persiapan, K. Induksi, kamar
operasi dan Ruang pulih sadar.

TUJUAN Sebagai acuan dalam menangani pasien pra, intra dan pasca bedah di
kamar operasi.

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016


tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Lakukan timbang terima pasien di R. Persiapan (gunakan check-list


penerimaan pasien).
2. Gantikan pakaian dengan pakaian khusus kamar operasi.
3. Dorong pasien ke kamar induksi untuk persiapan operasi (pasang
infuse pemberian premedikasi).
4. Dorong pasien ke kamar operasi untuk operasi.
5. Lakukan perawatan pasca operasi di ruang pulih sadar.
6. Bawa pasien ke ruang ICU, R. rawat atau langsung pulang.

UNIT TERKAIT Poliklinik, Gadar, Ruang Perawatan, dan Bedah Sentral.


STERILISASI ALAT SEBELUM OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/22/XI/2016/OK 03 1/1
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO November 2016

PENGERTIAN Sterilisasi alat sebelum digunakan adalah proses pembasmi kuman dan
spora terhadap semua peralatan sebelum di gunakan.

Untuk mencegah terjadinya infeksi Nosokomial pada pasien pasca


TUJUAN
bedah.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke
1. Siapkan alat-alat yang akan disterilkan dalam basket, bungkusan
PROSEDUR
atau dengan sterilock
2. Beri identitas setiap packing meliputi : nama set, tanggal, nama
personil yang menyiapkan dan akan digunakan di kamar operasi
berapa.
3. Beri label ( indikator tape ) untuk mengetahui kerja dari mesin
sterilisasi.
4. Lakukan sterilisasi sesuai dengan jenis alat dan jenis sterilisasi
5. Tempatkan alat sesuai jenis alat dan jenis alat sterilisasi
6. Distribusikan alat pada hari operasi sesuai dengan kode masing-
masing.

UNIT TERKAIT Bag. Bedah Sentral dan Bag. PSS

STERILISASI INSTRUMEN / LINEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/23/XI/2016/OK 03 1/1
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO
Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Suatu proses untuk membunuh kuman beserta sporanya dengan


menggunakan alat sterilisasi uap.

1. Bagi personil di bagian sterilisasi mengetahui tentang langkah-


TUJUAN
langkah sterilisasi.
2. Mencegah terjadinya infeksi Nosokomial (infeksi luka operasi / ILO
).

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

1. Siapkan.
PROSEDUR
a. Instrumen yang sudah dibungkus lengkap dengan nama,
tanggal, bulan, tahun, dan indicator tip.
b. Pack bungkus linen sesuai kebutuhan kamar operasi.
c. Mesin sterilisasi.

2. Pelaksanaan
a. Bawa semua bungkusan baik instrument maupun linen ke
ruang sterilisasi.
b. Masukan ke dalam autoclave ( gunakan keranjang khusus ).
c. Laksanakan sterilisasi sesuai prosedur oleh petugas sterilisasi.
d. Keluarkan alat atau linen steril dan simpan dalam rak-rak
khusus.
e. Distribusikan instrument / linen operasi masing-masing pada
pagi hari ( hari operasi ).
UNIT TERKAIT Personil Sterilisasi dan linen, Bedah Sentral dan teknik

PENGADAAN MEDICAL SUPPLAY, OBAT-OBATAN DAN CAIRAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/24/XI/2016/OK 03 1/1
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Pengadaan Med.Supplay, obat-obatan dan cairan adalah : Suatu usaha


pengadaan Med.Supplay, obat-obatan dan cairan untuk operasi satu hari
sebelum hari operasi secara teliti dan lengkap.
TUJUAN 1. Memperlancar jalannya operasi.
2. Menghindari terjadinya komplikasi intra operasi yang disebabkan
ketidaksiapan med. Supplay dan obat-obatan.
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
KEBIJAKAN
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Petugas Depo Bedah Sentral ( Asisten Apoteker ) setiap minggu


mengisi LDP ( Lembar Daftar Permintaan ) sesuai kebutuhan ke
Apotek rawat inap, setelah diketahui oleh kabag Bedah Sentral.
2. LDP yang sudah disetujui oleh Apoteker rawat inap Bekkes
disiapkan untuk diserahkan kepada petugas Depo Bedah Sentral
Bekkes diterima, dicatat pada buku penerimaan obat dan medical
suppley oleh petugas Depo.
3. Bighas disimpan sesuai dengan sifat dari masing-masing dalam
lemari gudang Depo dan atau dalam lemari es.
4. Petugas melayani permintaan kebutuhan Bekkes.
5. Untuk mengetahui pemakaian bekkes tersebut, Asisten Apoteker
mengecek langsung ke tiap kamar operasi.
6. Jumlah pemakaian dijumlahkan setiap bulan guna dibuatkan
laporan.
7. Laporan bulanan di buat oleh Apoteker rawat inap yang diketahui
oleh kabag. Farmasi ditujukan kepada Dir Bin Jang Mad dengan
tembusan kepala Bedah Sentral.
UNIT TERKAIT Personil Depo & Bedah Sentral dan Anestesi

PERSIAPAN KAMAR OPERASI


( BASIC EQUIPMENT )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/25/XI/2016/OK 03 1/2
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Suatu kegiatan dalam menyiapkan perlengkapan kamar operasi (Basic


equipment ) secara lengkap dan teliti sebelum operasi berlangsung.
TUJUAN Untuk memudahkan dan memperlancar pelaksanaan operasi.
KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

1. Siapkan kamar operasi 1 (satu) hari sebelumnya untuk mengetahui


PROSEDUR
ketidaksiapan alat-alat di kamar operasi baik alat-alat tetap maupun
alat-alat yang dapat dipindahkan ( mobile )
2. Hidupkan lampu-lampu di kamar operasi meliputi lampu penerang
maupun lampu operasi ganti segera bila ada yang mati
3. Siapkan Basic equipment sesuai tempatnya meliputi :
a. Meja operasi
b. Meja Anestesi
c. Mesin Anestesi
d. Suction
e. Diarthermi
f. Meja Mayo
g. Meja Linen
h. Meja Tray
i. Meja Antiseptik
j. Standar Waskom
k. Lampu Operasi
l. Meja Tromol
m. Tempat sampah
n. Dingklik
o. Tempat foto Rontgent
p. Blanked Rooll
4. Coba / test semua peralatan yang menggunakan listrik terlebih
dahulu termasuk meja operasi yang Electrik.
5. Hidupkan alat pendingin ( AC ) sesuai suhu ruangan antara 22 oC –
25oC
UNIT TERKAIT Perawatan Bedah, Anestesi dan teknik.

PENYIAPAN ALAT-ALAT STERIL


DI KAMAR OPERASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/26/XI/2016/OK 03 1/1
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Suatu kegiatan dalam menyiapkan alat-alat steril dan meletakkannya


setelah terlebih dahulu didesinfeksi dengan Alkohol 70 % ( meja linen,
meja mayo, meja tray,meja tromol, dll ).

TUJUAN 1. Sebagai pedoman perawat dalam menyiapkan alat-alat steril.


2. Mencegah terjadinya infeksi Nosokomial.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

1. Siapkan Alkohol 70 % dan kassa dan alat-alat steril dalam troly.


PROSEDUR
2. Lap dengan Alkohol 70 % dan kain kassa dengan semua peralatan
di kamar operasi meja tromol, meja linen, meja operasi, standar
mayo, standar tray, dan standar waskom.
3. Letakkan semua packing ( bungkusan ) pada tempat masing-
masing.
4. Buka semua bungkusan dengan metode Aseptik apabila
instrumentator sudah memakai jas dan sarung tangan steril.

UNIT TERKAIT Departemen Bedah, Anastesi dan Tim Nosokomial


PERSIAPAN MEDICAL SUPPLAY, OBAT-OBATAN,
DAN CAIRAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/27/XI/2016/OK 03 1/1
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Suatu kegiatan dalam menyiapkan med. Suppley, obat-obatan, dan


cairan oleh Asisten Apoteker Depo obat Bedah Sentral, Perawat Bedah
dan Anestesi sesuai kebutuhan sebelum operasi di mulai.
TUJUAN Mempermudah dan memperlancar jalannya operasi.

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016


tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke
PROSEDUR 1. Medical Supplay antara lain :
a. Sarung tangan steril dan tempatnya
b. Kassa steril dan tempatnya
c. Benang-benang bedah sesuai kebutuhan
d. Spuit dengan berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan
e. Cateter polly bila perlu
f. Urine bag
g. Pisau operasi
h. Pot / kantong operasi tempat jaringan
i. Plester sesuai kebutuhan
2. Obat-obatan dan cairan antara lain :
a. Cairan Antiseptik : Bethadine 10%, Alkohol 70 %, Savlon dan
yudium tincture 30 %
b. Cairan fiksasi : Formalin 10 %
c. Cairan lain : H2 O2
d. Obat-obatan local anestesi
e. Cairan infuse : Na Cl 0,9 %, RL, Glucosa 5 %, dll
3. Letakan tromol sarung tangan dan kassa pada meja tromol.
4. Letakan med. Suppley dan obat-obatan lain pada meja khusus pada
meja Antiseptik.
5. Simpan persiapan di kamar sub steril bila di kamar operasi terlalu
penuh.
UNIT TERKAIT Personil Depo, Bedah Sentral dan Anestesi

MENYIAPKAN PASIEN DI KAMAR OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/28/XI/2016/OK 03 1/1
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Suatu kegiatan meliputi memindahkan pasien ke meja operasi dan


membuat posisi pasien sesuai jenis pembedahan yang akan dilakukan.
TUJUAN 1. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien.
2. Mencegah terjadinya Injuri / Trauma.
KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Siapkan :
a. Meja operasi lengkap dengan alasnya.
b. Perlengkapan untuk membuat posisi pasien.
c. Selimut pasien.
d. Pasien.
2. Alas meja operasi dengan perlak hingga menutupi seluruh matras
meja operasi.
3. Tutup kembali perlak dengan laken khusus meja operasi.
4. Beri informasi kepada pasien bahwa akan dipindahkan dari kereta
dorong kemeja operasi.
5. Tutup tubuh pasien dengan selimut yang telah disiapkan ( jaga
privacy pasien ).
6. Berikan posisi pasien senyaman mungkin.
7. Lakukan posisi pasien setelah di Anestesi untuk posisi yang khusus.
8. Beri support mental kepada pasien untuk mengurangi rasa cemas
sebelum dilakukan Anestesi.
UNIT TERKAIT Personil Bedah Sentral, Anestesi, Dokter Bedah, dan Dokter Anestesi
TIME OUT DI KAMAR OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/29/XI/2016/OK 03 1/1
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

Suatu kegiatan yang dilakukan oleh seluruh tim pembedahan sebelum


PENGERTIAN
operasi dilaksanakan, dipimpin oleh penanggung jawab operasi /
operator.
TUJUAN Untuk memastikan kesiapan operasi baik secara administratif maupun
medis, guna mencegah terjadinya KTD.
KEBIJAKAN

1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016


tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Kumpulkan seluruh tim yang terlibat ke dalam kamar operasi.


2. Operator memberi isyarat ( time out ) dengan meletakkan kedua tangan
membentuk huruf T.
3. Operator melakukan beberapa klarifikasi / pengecekan :
a. Apakah seluruh tim sudah lengkap.
b. Apakah nama / identitas pasien yang akan dioperasi sudah
sesuai dengan daftar / jadwal operasi.
c. Apakah izin operasi sudah lengkap dan sudah ditandatangani.
d. Apakah hasil pemeriksaan penunjang sudah lengkap dan tidak
bermasalah / ada kelainan.
e. Apakah ada permasalahandari segi anastesi baik pasien
maupun obat yang diperlukan.
f. Apakah lokasi operasi sudah diberi tanda / marker.
g. Apakah alat, med. Supply ( benang, kassa, sarung tangan dll. )
sudah tersedia.
h. Apakah meja operasi yang tersedia sudah sesuai dengan
posisi pasien intra operatif.
4. Apabila klarifikasi sudah sesuai maka operator / anastesi memimpin
doa bersama dan dilanjutkan dengan proses anastesi / pembiusan.
5. Time out pre op dilaksanakan untuk semua jenis pembedahan (
kecil, sedang, besar dan khusus ) yang dilaksanakan di kamar
operasi.
UNIT TERKAIT Personel Kamar Operasi, Anastesi dan Dep.terkait yang bekerja di kamar
operasi.

CUCI TANGAN OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/30/XI/2016/OK 03 1/2
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Cuci tangan operasi adalah Suatu kegiatan tim bedah sebelum
melakukan tindakan pembedahan yang dimulai cuci tangan operasi
secara baik dan benar
TUJUAN Mencegah terjadinya infeksi Nosokomial ( luka operasi / ILO )
KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR

1. Siapkan :
a. Air kran mengalir
b. Anti septic hebiscrab dll
c. Sikat tangan Steril
d. Doek Steril
2. Perhatian hal-hal sebagai berikut :
a. Kuku jari tangan harus pendek.
b. Tinggalkan semua perhiasan yang ada di lengan.
c. Gulung kedua lengan baju 7 – 10 cm di atas siku.
d. Topi dan masker harus terpasang dengan baik dan benar.
e. Periksa cairan antiseptic.
f. Periksa kesiapan sikat cuci tangan.
g. Hindari terjadinya kontaminasi saat cuci tangan dilaksanakan
Cara Cuci Tangan
1. Hidupkan kran, sesuaikan aliran kran dengan kebutuhan.
2. Basahi kedua lengan dengan cairan antiseptic ± 2 cc kemudian
gosokan pada kedua lengan tanpa menggunakan sikat, bilas
dengan air yang mengalir untuk menghilangkan debu dan lemak.
3. Perhatikan saat membilas jari-jari tangan harus lebih tinggi dari siku.
4. Ambil sikat steril yang telah disediakan, bersihkan dulu dari sisa-sisa
desinfektan perendam dengan air yang mengalir.
5. Teteskan cairan anti septic 2 – 3 cc pada telapak tangan atau pada
permukaan sikat.

CUCI TANGAN OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/31/XI/2016/OK 03 2/2
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

6. Tehnik penggosokan :
a. Lengan kanan
Sikat mulai dari kuku – kuku jari tangan, telapak tangan lengan
bagian luar, lengan dalam hingga batas siku masing-masing 10
hitungan ( jumlah keseluruhan 100 hitungan ) untuk 1 lengan.
b. Lengan kiri
Sikat tangan kiri dengan tehnik penyikatan yang sama dengan
lengan kanan.
c. Bilas kedua lengan dengan air yang mengalir beserta sikatnya
perhatikan posisi jari-jari tangan tetap lebih tinggi dari siku.
d. Ulangi tehnik penggosokan pada kedua lengan ini 2 kali lagi
dengan tehnik yang sama.
e. Kembalikan sikat cuci tangan ketempat yang telah di siapkan.
f. Teteskan kembali cairan antiseptic 2-3 cc ditelapak tangan,
gosok tanpa menggunakan sikat sampai di bawah siku tanpa di
bilas lagi.
g. Kedua lengan tetap berada di depan sejajar dada, segera
masuk kamar operasi dengan posisi badan / tubuh
membelakangi pintu.
h. Apabila tehnik cuci tangan di laksanakan secara baik dan
benar, maka akan memakan waktu antara 5-10 menit.
UNIT TERKAIT Bag. Bedah sentral, Bag Sterilisasi
MEMAKAI JAS OPERASI DAN SARUNG TANGAN STERIL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/32/XI/2016/OK 03 1/2
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Setelah melakukan cuci tangan operasi maka anggota tim bedah
memakai jas operasi dan sarung tangan steril.
TUJUAN Dengan menggunakan jas operasi dan sarung tangan steril secara baik
dan benar dapat mengurangi terjadinya infeksi luka operasi.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Siapkan
a. Jas operasi.
b. Lap tangan handuk steril.
c. Sarung tangan steril dengan deppres dan talk.
2. Langkah – langkahnya :
a. Ambil lap tangan yang disiapkan ( 1 pasang ) dan keringkan
kedua tangan.
b. Keringkan kedua lengan dengan cara memisahkan kedua lap
tangan, serta tetap dipegang dalam lipatan dan satu lagi dibuka,
buat bentuk segitiga dan lingkarkan pada salah satu lengan, mulai
dari pergelangan atas, siku dan buang.
c. Lakukan hal yang sama pada lengan yang satu lagi.
d. Ambil jas di atas meja linen, tetap dalam lipatan.
e. Pegang bagian atas jas ( leher ) dan lepas bagian bawah,
perhatikan area yang tidak steril.
f. Cari kedua lubang lengan, segera masukan kedua lengan
bersama-sama (posisi lengan harus kedepan ).
g. Ikat kedua tali jas bagian dalam ( atas dan bawah ) dari
belakang tubuh oleh petugas keliling.
h. Perhatikan sarung tangan yang telah tersedia diatas meja linen,
pilih sesuai dengan ukuran tangan.

MEMAKAI JAS OPERASI DAN SARUNG TANGAN STERIL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/33/XI/2016/OK 03 2/2
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

i. Ambil deppres yang ada didalam sarung tangan bagian atas


dengan kedua jari tangan kanan ( telunjuk dan jari tengah)
sedang tangan kiri membuka sarung tangan bagian atas.
j. Ratakan talk pada kedua tangan secara perlahan-lahan
k. Jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri membuka lipatan sarung
tangan bagian atas dan masukan tangan kanan dengan posisi
terlentang masukkan jari-jari tangan perlahan-lahan (lipatan atas
jangan dibuka / di rubah)
l. Empat jari tangan kanan (kecuali ibu jari )masukan kedalam
lipatan sarung tangan sebelah kiri (bagian luar)dan segera
masukan tangan kiri secara perlahan-lahan.

UNIT TERKAIT
Dep.Gadar, Dep.Anestesi dan bag.bedah sentral
TINDAKAN A DAN ANTISEPTIK DAERAH PEMBEDAHAN DAN
DRAPPING

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKITAL SPO/34/XI/2016/OK 03 1/2
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO November 2016

PENGERTIAN Suatu tindakan untuk mencuci hamakan daerah operasi dengan


menggunakan antiseptic serta tindakan untuk melokalisir area operasi
(Drapping) dengan menggunakan linen.
1. Mencegah terjadinya infeksi Nosokomial
TUJUAN
2. Lokalisasi area pembedahan dengan cara menutup bagian lain di
luar area pembedahan sehingga tidak terjadi kontak antara 2 area
tersebut.
KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Siapkan
a. Drassing bowelkom (kom kecil) : 2 buah
b. Sponge stick (pemegang kain kassa) : 2 buah
c. Kassa steril
d. Anti septik
1) Bethadine 7.5 %
2) Bethadin 10 %
3) Yodium tincture 3 %
4) Alkohol 70 %
e. Perlengkapan drapping
1) Doek rapat kecil : 4 buah
2) Laken lubang : 1 buah
3) Doek klem : 4 buah
4) Laken kecil : 1 buah
2. Pelaksanaan
a. Jepit kassa dengan menggunakan penjepit kain kassa.
b. Bebaskan area operasi dari penutupnya.
c. Cuci / gosok daerah operasi dengan cara :
Luka bersih
1) Cuci area dari tengah baru keluar
2) Cara / tehnik pencucian dengan cara melingkar
3) Khusus untuk daerah abdoment setelah melingkar keluar
terahir daerah umbilical.
4) Luasnya suatu pencucian adalah satu ragio ( tergantung
kebijakan ahli bedah masing-masing )

TINDAKAN A DAN ANTISEPTIK DAERAH PEMBEDAHAN DAN


DRAPPING

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/35/XI/2016/OK 03 2/2
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

d. Drapping ( Alokasi daerah pembedahan )


e. Pasang 4 buah doek ( atas, bawah, kanan dan kiri ) dari area
operasi daerah datar
f. Untuk daerah ekstrimitas dibuat posisi melingkar dahulu dengan
1 buah doek kecil.
g. Pasang 4 buah doek klem ( untuk posisi mendatar ) dan 1 buah
doek klem untuk daerah ektrimitas
h. Pasang laken lubang tepat pada area operasi atau pada daerah
ektrimitas di masukan kedalam lubang laken
i. Pasang laken kecil pada tungkai bawah.
j. Khusus untuk operasi ektrimitas bawah ( lengan bawah dan
tungkai bawah ) Maka tangan dan kaki di bungkus dengan doek
kecil dan sarung tangan.
UNIT TERKAIT Perawat bedah sentral, Dokter bedah terkait dan depo obat-obatan dan
cairan

MENYIAPKAN INSTRUMENT DI MEJA MAYO DAN MEJA TRAY

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/36/XI/2016/OK 03 1/2
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO
Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Menyiapkan instrument di meja mayo dan meja tray adalah Suatu
kegiatan dalam menyiapkan instrument di atas meja mayo dan meja tray
disesuaikan dengan jenis operasi berlangsung

1. Membantu kelancaran operasi bila instrument disusun secara tepat


TUJUAN
2. Mempermudah mengendalikan instrument selama operasi
berlangsung
3. Mempermudah pengecekan pada saat penghitungan instrument
sebelum dan sesudah operasi.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Siapkan
a. Standar mayo : 1 buah
b. Standar tray : 1 buah
c. Mayo steril dalam bungkusan : 1 buah
d. Tray steril dalam bungkusan : 1 buah
e. Sarung mayo : 1 buah
f. Doek kecil : 5-6 buah
g. Instument steril : 1 set

2. Pelaksanaan
a. Lakukan desinfeksi pada standar tray dan mayo dengan
alcohol 70 % dan kassa.
b. Meja tray.
1) Letakan tray steril diatas standar dan buka pembungkusnya
secara aseptic teknik
2) Pindahkan mayo ke masing-masing lubang pada standar
menggunakan korentang atau pindahkan oleh
instrumentator yang telah pake jas dan sarung tangan steril
3) Alas tray dengan doek steril menyeluruh ± 2 buah doek.
4) Buka bungkus instrument dan letakan di atas meja tray.

MENYIAPKAN INSTRUMENT DI MEJA MAYO DAN MEJA TRAY

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/37/XI/2016/OK 03 2/2
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

c. Meja mayo.
1) Pasang sarung mayo ( instrumentator ) dengan cara
memasukan kedua lengan pada lipatan ujung sarung mayo,
perhatikan jangan sampai menyentuh area onsteril.
2) Pasang doek kecil pada bagian belakang ( diatas tiang
mayo )
3) Buka bungkus pertama mayo oleh petugas keliling dan
segera angkat oleh instrumentator dan letakkan di atas
standar mayo
4) Alas mayo dengan doek ( melebar ) dan satu buah doek di
lipat menjadi delapan letakan di atas mayo dengan posisi
1/3 bagian atas 1/3 bagian bawah.
5) Susun instrument secara berurutan sesuai urutan
penggunaan dimana ujung instrument tepat diatas lipatan
doek.
6) Perhatikan susunan instrument, dimana instrument yang
pertama dipakai terletak dekat badan / tubuh instrument.

UNIT TERKAIT Dep.Gadar, Dep. Anestesi, Dan Bag Bedah sentral


MENJALANKAN / MENGENDALIKAN INSTRUMENT SESUAI
KEBUTUHAN OPERATOR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/38/XI/2016/OK 03 1/1
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Selama pembedahan berlangsung instrumentator harus mengetahui


langkah-langkah pembedahan / sayatan dan mampu mengendalikan
instrument sesuai kebutuhan
TUJUAN 1. Memperlancar jalannya operasi
2. Menumbuhkan kerjasama tim
3. Melaksanakan perawatan instrument sesuai prosedur

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

1. Siapkan.
PROSEDUR
a. Meja tray lengkap
b. Meja mayo lengkap
c. Instrumen sesuai kebutuhan / susun sesuai urutan pemakaian
d. Kassa
2. Dekatkan meja mayo tepat di atas meja pasien atau sesuai lokasi
yang mendekati daerah operasi.
3. Berikan instrument kepada operator sesuai kebutuhan ( letakan
instrument tepat ditelapak operator ).
4. Siapkan selalu instrument pada kedua tangan sesuai urutan
pemakaian ( tangan instrumentator tidak boleh kosong ).
5. Siapkan kassa instrument dan diatermi setiap operator menyayat
luka.
6. Perhatikan urutan sayatan luka operasi atau kode operator sehingga
otomatis instrumentator mengetahui kebutuhan operator jangan
menunggu instruksi.
7. Segera bereskan instrument bekas pakai, bersihkan dengan kassa
basah dan susun kembali di meja tray.
Demikian prosedur ini dilakukan sampai operasi selesai.

UNIT TERKAIT
Bedah Sentral, Dokter Bedah, dan Bagian Strerilisasi

POSISI PASIEN DI MEJA OPERASI


No. Dokumen No. Halaman
SPO/39/XI/2016/O Revisi 1/1
RUMKITAL K 03
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Posisi tidur pasien di meja operasi sesuai dengan jenis pembedahan.

TUJUAN 1. Memudahkan tehnik pembedahan.


2. Memberikan rasa nyaman terhadap pasien selama dan sesudah
pembedahan.

KEBIJAKAN

1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016


tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

1. Siapkan peralatan untuk pembuatan posisi sebelum operasi dimulai.


PROSEDUR 2. Yakinkan jenis posisi yang akan dilakukan sesuai dengan jenis
operasi.
3. Pengaturan posisi di lakukan setelah selesai di lakukan pelaksanaan
Anestesi.
4. Informasikan terlebih dahulu kepada tim anestesi pada saat
pengaturan posisi akan di mulai.
5. Konsultasikan kembali kepada dokter bedah apakah posisi pasien
telah benar.
6. Perhatikan privacy pasien, fungsi pernapasan, sirkulasi, dan
persaratan.
7. Catat posisi pasien dalam catatan intra operatif.
UNIT TERKAIT Dep. Anestesi, Dep.Bedah, Obgyn, Mata, THT, Gilut, dan Bagian Bedah
sentral.

POSISI PASIEN LATERAL ( CHEST POSITION & KIDNAY POSITION )

No. Dokumen No. Halaman


SPO/40/XI/2016/OK Revisi 1/1
RUMKITAL 03
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Suatu posisi pasien tidur di meja operasi dengan posisi miring, daerah
dada lebih tinggi ( di patahkan )

TUJUAN 1. Untuk mempermudah pembedahan daerah dada / Thorak.


2. Mencegah terjadinya cidera fisik pasca pembedahan.
KEBIJAKAN

1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016


tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke
PROSEDUR 1. Siapkan perlengkapan pembuatan posisi di dekat meja operasi
2. Posisikan daerah dada dan ginjal tepat diatas patahan meja operasi
bagian atas dan pinggang
3. Siapkan tiga orang personil, berada disamping meja operasi (bagian
atas, tengah, dan bawah)
4. Pertahankan posisi ETT, infuse, dan kateter.
5. Berikan aba-aba 1, 2 dan 3 serta miringkan secara bersama-sama,
pasang penyangga di daerah bokong ( kidnay position ) dan daerah
pinggang ( chest position ), kemudian pasang stagen, ikat pada
kanan dan kiri meja operasi.
6. Pasang bantal diantara kedua tungkai, tungkai bawah ditekuk dan
tungkai atas pada posisi lurus.
7. Patahkan meja operasi dan pastikan posisi dada dan pinggang
teregang penuh.
8. Konsultasikan dengan ahli bedah tentang posisi yang dibuat
9. Pertahankan system pernapasan, sirkulasi darah dan system syaraf.
10. Catat posisi pasien dalam catatan intra operatif.

UNIT TERKAIT Dep.Anestesi, Dep.Bedah, dan Bag. Bedah sentral.

POSISI PASIEN TELUNGKUP ( PRONE )

No. Dokumen No. Halaman


SPO/41/XI/2016/OK Revisi 1/1
RUMKITAL 03
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016
PENGERTIAN Suatu keadaan dimana punggung pasien berada di atas, sedangkan
dada dan perut menempel diatas meja operasi.

TUJUAN 1. Agar pembedahan berjalan dengan lancar (memudahkan


pelaksanaan pembedahan).
2. Pernapasan dan sirkulasi tetap adekuat.
KEBIJAKAN

1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor SK/01/A/TKP/XI/2016


tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

1. Siapkan perlengkapan posisi telungkup sebelum pasien masuk (


PROSEDUR
bantal, guling, penyangga khusus, tempat tangan, alas siku, lutut dan
tumit ).
2. Posisi dilaksanakan setelah pasien dilakukan pembiusan.
3. Siapkan personil 3 – 4 orang yang siap untuk bersama-sama
mengatur posisi.
4. Koordinasikan ke tim anestesi agar ETT, infuse, dan cateter agar
tetap terjaga.
5. Tempatkan satu orang di kepala, tengah dan bawah.
6. Berikan aba-aba 1, 2 dan 3 kemudian balikan pasien secara
bersama-sama.
7. Letakan guling dan bantal di daerah dada, simphisis pubis atau
gunakan alat khusus untuk telungkup ( tengkurep ).
8. Pastikan posisi pernapasan, sirkulasi, infuse, cateter dalam keadaan
baik.
9. Catat posisi pasien dalam catatan intra operatif
UNIT TERKAIT Dep. Anestesi, Dep.Bedah, Obgyn, Mata, THT, Gilut, dan Bagian Bedah
sentral.
SYARAT MASUK KAMAR OPERASI

No. Dokumen No. Halaman


SPO/42/XI/2016/OK Revisi 1/1
RUMKITAL 03
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Suatu peraturan dimana telah ditetapkan oleh kamar bedah bagi
personel / orang lain yang akan memasuki area kamar bedah harus
mengikuti peraturan / syarat yang ditetapkan kamar bedah.

TUJUAN Untuk mencegah terjadinya infeksi Nosokomial yang berlebihan.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Kondisi fisik sehat ( Bebas dari infeksi Nasokomial ).

2. Gunakan pakaian khusus kamar operasi.

3. Gunakan tutup kepala dan masker secara baik dan benar.

4. Cuci tangan di wastafel sebelum masuk.

5. Gunakan alas kaki khusus kamar operasi.

6. Jaga sterilitas lingkungan Bedah Sentral.

7. Jaga keutuhan dan kesiapan lingkungan Bedah Sentral.

8. Tidak diperkenenkan keluar dari lingkungan Bedah Sentral saat


memakai baju khusus dengan alasan apapun gunakan alas kaki
warna kuning hanya di kamar persiapan dan ruang pulih sadar.

UNIT TERKAIT Semua Departemen yang berkaitan dengan kamar bedah.

MENYIAPKAN BAHAN PEMERIKSAAN PA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/43/XI/2016/OK 03 1/1

RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Suatu kegiatan dalam menyiapkan formulir, botol atau kantong dan
bahan pemeriksaan yang tetap terfiksasi dengan baik agar jaringan tidak
mati / rusak.
TUJUAN a. Agar jaringan tetap baik dan tidak rusak.
b. Agar hasil pemeriksaan akurat.
c. Menghindari kekeliruan dengan pengisian identitas pasien yang
jelas dan lengkap pada formulir pemeriksaan.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Siapkan
a. Pot plastik
b. Botol steril
c. Plastik kantong
d. Plaster untuk membuat etiket
e. Cairan fixsasi : Formalin 10 %, Na Cl 0,9 %, Romanaski.
2. Isi format permintaan pemeriksaan jaringan dengan biodata pasien
No.CM, Ruang rawat serta tanggal, bulan, dan tahun.
3. Isi permintaan pemeriksaan oleh ahli bedah dan di tanda tangani.
4. Masukan jaringan yang akan di periksa, dapat kedalam pot, botol
steril atau kantong plastik.
5. Beri cairan fixsasi sesuai penggunaan, banyaknya cairan adalah 3 X
besarnya jaringan.
6. Serahkan bahan pemeriksaan kepada keluarga atau kirim langsung
ke PA
7. Catat setiap penyerahan atau pengiriman kedalam buku expedisi
meliputi nama pasien, jumlah jaringan, siapa yang menyerahkan dan
yang menerima.
UNIT TERKAIT Bedah Sentral, Dokter Bedah, Ruang Perawatan dan Bag.PA

PENCATATAN PEMAKAIAN ALAT HABIS PAKAI


No. Dokumen No. Revisi Halaman
RUMKITAL SPO/44/XI/2016/OK 03 1/1
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO November 2016

PENGERTIAN Suatu proses pencatatan pemakaian alat habis pakai dan obat-obatan
pada pasien yang dioperasi dengan jelas dan teliti pada formulir khusus.

TUJUAN a. Agar dapat di hitung berapa penggunaan med. Suppley dan obat-
obatan setiap pasien.
b. Agar dapat merencanakan progam secara benar.
c. Dokumentasi.
KEBIJAKAN

1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016


tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR
1. Siapkan
a. Format pemakaian medical supplay
b. Alas tulis.
2. Isi biodata pasien dengan lengkap, anggota tim bedah dan rencana
operasi.
3. Catat seluruh pemakaian medical suppley secara lengkap meliputi :
Nama, No.cat dan jumlah.
4. Tanda tangani dan nama jelas penanggung jawab kamar operasi
pada format pemakaian.
5. Kembalikan format pemakaian yang sudah di isi lengkap di apotik
kamar operasi.
UNIT TERKAIT Bag. Bedah sentral, Depo obat dan bag. Pengadaan.

KONSULTASI PASIEN DI MEJA OPERASI (SEDANG DI OPERASI)

No. Dokumen No. Halaman


SPO/45/XI/2016/OK Revisi 1/1
RUMKITAL 03
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Konsultasi di meja operasi ( Sedang di operasi ) adalah : Suatu usaha


mengkonsultasikan pasien yang sedang di operasi oleh operator kepada
dokter konsulen ahli bedah yang di tunjuk.

TUJUAN a. Kasus pasien dapat langsung di tangani


b. Dokter bedah yang sedang mengerjakan dapat bertindak secara
cepat dan tepat.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke
PROSEDUR 1. Lapor kepada koordinator pembedahan bila ada konsultasi pasien
yang sedang di operasi.
2. Hubungi konsulen yang di perlukan melalui telepon.
3. Tunggu sampai ada jawaban / putusan dari konsulen oleh
koordinator pembedahan.
4. Komunikasikan hasil jawaban konsulen oleh perawat bedah
kepada dokter yang mengonsulkan.
5. Catat / dokumentasikan hasil konsultasi lisan tadi ke dalam status
lyst pasien.

UNIT TERKAIT Bag. Bedah sentral, Dokter bedah terkait

PENGHITUNGAN KASSA, ALAT / INSTRUMENT

No. Dokumen No. Halaman


SPO/46/XI/2016/OK Revisi 1/1
RUMKITAL 03
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016
PENGERTIAN Suatu kegiatan yang di lakukan sebelum operasi di mulai dan luka
operasi di tutup untuk penghitungan kassa, alat / instrument dll oleh
instrumentator, petugas keliling dan anggota tim yang lain.

TUJUAN Untuk menghindari tertinggalnya kassa, alat atau perlengkapan lain di


dalam tubuh pasien.

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016


tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Siapkan.
a. Kassa
b. Antiseptik ( Betadhine 10 % )
c. Sufratulle
2. Bersihkan luka operasi dengan alcohol 70 %
3. 3. Oleskan bethadin 10 % pada luka atau beri sufratulle ( sesuai hasil
4. kolaborasi dengan tim medis).
5. 4. Tutup luka dengan kassa secukupnya.
6. 5. Pasang plaster secara merata, khusus pinggir kassa harus di pasang
7. plaster secara rapat untuk menghindari terjadinya infeksi silang.
8. 6. Bersihkan disekitar luka dengan kassa basah dan keringkan.
9. 7. Tutup kembali pasien dengan selimut pasien.
10.
UNIT TERKAIT Bedah Sentral, Depo Obat, dan Ruang Sterilisasi.
MELEPASKAN / MENINGGALKAN JAS OPERASI DAN SARUNG

TANGAN

No. Dokumen No. Halaman


RUMKITAL SPO/47/XI/2016/OK Revisi 1/1
Dr. MINTOHARDJO 03
Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Setelah operasi selesai seluruh anggota tim bedah yang terkait operasi
meninggalkan jas operasi dan sarung tangan.

Dengan meninggalkan jas operasi dan sarung tangan secara baik dan
TUJUAN
benar akan mencegah terjadinya infeksi nosokomial dari pasien ke
petugas.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Lepaskan tali-tali jas operasi dan masker dari arah belakang tubuh
anggota tim bedah oleh petugas keliling.
2. Cuci terlebih dahulu sarung tangan sebelum di lepaskan pada kran
cuci tangan.
3. Tarik jas operasi dari arah depan oleh petugas keliling atau di
lepaskan sendiri.
4. Lipat jas operasi menjadi 4 bagian memanjang dengan cara bagian
luar baju terletak di dalam.
5. Buat lipatan / gulungan baju dengan rapi dan segera masukan
ketempat pakaian kotor.
6. Pegang sarung tangan pada permukaan palmer dengan baik dan
lepaskan sarung tangan dengan cara menarik keluar / keatas.
7. Lepaskan sarung tangan yang sebelah lagi dengan cara masukan
jari telunjuk jari tengah di bawah sarung tangan bagian atas dan
segera tarik keluar.
8. Masukan sarung tangan bekas pakai ke ember yang berisi
desinfektan.

UNIT TERKAIT Bedah Sentral, Cleaning Servis, dan Bag. Pencucian ( laundry )

MEMINDAHKAN PASIEN DARI MEJA OPERASI KE KERETA


DORONG

No. Dokumen No. Halaman


SPO/48/XI/2016/OK Revisi 1/1
RUMKITAL 03
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Pasien pasca bedah di pindahkan dari meja operasi ke kereta dorong
oleh anggota tim bedah dengan baik dan benar.

TUJUAN a. 1. Mencegah terjadinya injuri.


2. Mencegah terlepasnya / tertarik infuse, kateter, ETT, NGT, dll
KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor: SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR
1. Siapkan.
a. Kereta dorong.
b. Alas kereta dorong.
c. Selimut pasien
2. Yakinkan bahwa pasien sudah dapat dipindahkan sesuai anjuran ahli
Anestesi
3. Dekatkan kereta dorong yang sudah di beri alas kemeja operasi.
4. Perhatikan pemasangan drain, cateter, NGT, atau ETT.
5. Angkat pasien secara bersama-sama ( minimal 3 orang ) satu orang
pada kepala, satu orang di tengah, satu orang didaerah panggul dan
tungkai.
6. Beri selimut pasien dan segera pindahkan ( dorong ) pasien keruang
pulih sadar ( RR)
7. Perhatikan posisi kepala dari pasien, ditahan keatas ( ekstensi ) atau
miring ke salah satu sisi.

UNIT TERKAIT Dokter bedah, Dokter Anestesi, Perawat bedah, dan Perawat anestesi

PEMBUATAN LAPORAN OPERASI

No. Dokumen No. Halaman


SPO/49/XI/2016/OK Revisi 1/1
RUMKITAL 03
Dr. MINTOHARDJO
Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Setelah melakukan pembedahan operator harus membuat laporan


operasi secara jelas, terinci dan menanda tangani.

TUJUAN a. Penanggung jawab medis


b. Dokumentasi ( Khususnya inisial penyakit )

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016


tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

1. Siapkan formulir laporan operasi, mesin ketik, data operasi


PROSEDUR
2. Ketik segera laporan operasi di adakan format laporan operasi
meliputi :
a. Temuan rinci selama operasi.
b. Siapa yang terlibat.
c. Cara pembalutan
d. Sistim Drainage
e. Instruksi pasca bedah
f. Jumlah instrument dan kassa
3. Ketik laporan operasi dalam 2 rangkap
4. Tanda tangani laporan operasi dan cantumkan nama jelas operator

UNIT TERKAIT Dokter bedah, Bag. Bedah sentral, ( TU Bedah sentral )


RENCANA PEMERIKSAAN POTONG BEKU, RADIOLOGI
DAN RENCANA PERAWATAN ICU

No. Dokumen No. Halaman


SPO/50/XI/2016/OK Revisi 1/2
RUMKITAL 03
Dr.
MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Suatu rencana kegiatan meliputi :


a. Pemeriksaan potong beku yaitu pemeriksaan PA langsung pada
saat pasien sedang di operasi dengan persangkaan korsinoma.
b. Pemeriksaan Radiologi saat operasi di lakukan pada operasi-
operasi penanaman tulang
( Cloward, HNP, dll )
c. Perawatan ICU di khususkan dengan pasien dengan operasi besar
dan khusus.

TUJUAN Agar pasien mendapatkan pelayanan / tindakan secara cepat dan tepat.

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016


tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Potong beku


a. Pasien dengan kelainan tumor yang di perkirakan ganas maka pada
saat operasi akan di lakukan pemeriksaan potong beku.
b. Pasien harus di beri tahu sebelumnya tentang langkah-langkah yang
akan diambil apabila hasil potong beku ternyata ganas.
c. Surat pengajuan dibuat oleh dokter bedah satu hari sebelumnya dan
di ajukan oleh petugas ruang perawatan / pol. Terkait.
Pada hari operasi setelah jaringan di angkat oleh operator maka petugas
ruang perawatan akan dipanggil dari kamar operasi dan akan segera
mengantar ke bag. Patologi Anatomik

RENCANA PEMERIKSAAN POTONG BEKU, RADIOLOGI


DAN RENCANA PERAWATAN ICU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/51/XI/2016/OK 03 2/2
RUMKITAL
Dr.
MINTOHARDJO

2. Pemeriksaan radiologi
a. Pemeriksaan radiologi di ajukan ke bag. Radiologi satu hari
sebelumnya oleh petugas ruang rawat / pol.terkait.
b. Petugas radiology akan di hubungi oleh petugas kamar operasi pada
hari operasi.

3. Rencana perawatan ICU


a. Perawatan ICU dapat di perkirakan sebelumnya tapi kadang-kadang
juga dapat terjadi mendadak.
b. Untuk yang dapat di perkirakan permintaan ke ICU di ajukan satu
hari sebelumnya oleh petugas ruang perawatan
c. Untuk perawatan yang mendadak maka dapat langsung di telpon
oleh petugas ruang pulih sadar ke Dep.ICU
d. Pengantaran pasien dari kamar operasi ke dep. ICU di laksanakan
oleh petugas ruang perawatan dengan di dampingi petugas
anestesi.

UNIT TERKAIT Bag. Bedah sentral, Dep. Patologi Anatomi, dep. Radiologi, Dep. ICU,
dan Dep. Bedah.

PEMANTAUAN PASIEN PASCA BEDAH DI RUANG PULIH SADAR


No. Dokumen No. Halaman
SPO/52/XI/2016/OK Revisi 1/1
RUMKITAL 03
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Pasien pasca bedah di lakukan pemantauan di ruang pulih sadar (


IMMEDIATE CARE ) sampai tanda-tanda vital stabil baru di pindah
keruang rawat mondok.

TUJUAN a. Menderita kelainan-kelainan yang mungkin timbul pasca operasi.


b. Mencegah terjadinya komplikasi pasca operasi.
c. Mencegah terjadinya injuri.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Siapkan tempat tidur khusus dengan alat pengaman dan tiang infuse.
2. Pasang alat tenun,dan perlak
3. Siapkan : Td, Suhu, RR, dan EKG.
4. Siapkan O2 lengkap dengan suction
5. Siapkan alat-alat resusitasi dan troli obat-obatan emergency
6. Siapkan tempat cuci tangan dan ganti setiap jam.
7. Siapkan tempat sampah dan linen kotor.
8. Siapkan meja tulis dan kursi, buku registrasi dan alat komunikasi.
9. Pindahkan pasien dari kereta dorong ke tempat tidur pasien.
10. Pasang alat pengaman dan pasang botol pada standar.
11. Letakkan urine bag dan tampungan drain di pinggir tempat tidur.
12. Awasi keadaan umum pasien dan kesadaran : TD, Nadi, RR,
Perdarahan dan slym.
13. Catat hasil pengawasan pada kartu pengawasan
14. Perhatikan posisi leher pasien ( Selalu ekstensi ) dan miringkan
kepala kesatu sisi.
15. Lapor segera apabila terjadi gangguan pada pasien sesuai dengan
tanggung jawab masing-masing.

UNIT TERKAIT Dep. Anestesi, Dep. Bedah terkait, Bagian bedah sentral.

PENGEMBALIAN PASIEN SESUDAH OPERASI DI RUANG PULIH


SADAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/53/XI/2016/OK 03 1/1
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Pasien pasca bedah dengan tanda-tanda vital stabil akan di pindahkan
ke ruang rawat inap, sebelumnya di lakukan timbang terima secara teliti.

TUJUAN a. Mencegah terjadinya kekeliruan pasien.


b. Mencegah terjadinya ketidak jelasan instruksi pasca bedah /
perawat dan pengobatan.

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016


tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke
PROSEDUR 1. Hubungi petugas ruang perawatan apabila keadaan umum pasien
baik, tanda-tanda vital dan kesehatan ( compos meatis ).
2. Hubungi petugas ICU apabila pasien tidak memungkinkan untuk di
rawat di ruang perawatan.
3. Lakukan serah terima meliputi :
a. Keadaan umum pasien.
b. Instruksi pasca bedah.
c. Intake atau Output.
d. Hal-hal yang harus di perhatikan.
e. Laporan pembedahan.
f. Perlengkapan yang harus di bawa misalnya : jaringan, dll
4. Tanda tangani serah terima pasien pada formulir yang tersedia dan
cantumkan nama jelas.

UNIT TERKAIT Petugas ruang pulih sadar, ( Anestesi & bedah sentral ) dan ruang
perawatan.

PENGELOLAAN LINEN KOTOR BEKAS OPERASI.

No. Dokumen No. Halaman


RUMKITAL SPO/54/XI/2016/OK Revisi 1/1
Dr. MINTOHARDJO 03
Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Linen kotor bekas operasi harus di kelola secara baik dan benar untuk
mencegah terjadinya infeksi nosokomial khususnya petugas.

TUJUAN a. mencegah terjadinya infeksi nosokomial khususnya petugas.


b. Memudahkan pengelolaan karena sudah di pilah – pilah baik yang
infeksi maupun yang non infeksi
KEBIJAKAN

1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor: SK/01/A/TKP/XI/2016


tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR
1. Linen terinfeksi.
a. Gunakan sarung tangan rumah tangga.
b. Pisahkan linen yang basah dengan linen yang kering.
c. Masukan linen basah kedalam kantong plastik rangkap dua
ikat rapat dengan pita berwarna kuning.
d. Masukan linen kering langsung dalam kantong plastik dan ikat
rapat dengan pita berwarna kuning.
e. Segera di kirim ketempat pencucian.
2. Linen non infeksi.
a. Gunakan sarung tangan rumah tangga.
b. Pisahkan linen yang basah dengan linen yang kering.
c. Masukan linen basah kedalam kantong plastik rangkap dua
ikat rapat dengan pita berwarna hitam.
d. Masukan linen kering langsung dalam kantong plastik dan ikat
rapat dengan pita berwarna hitam.
e. Segera di kirim ketempat pencucian.
UNIT TERKAIT Bag.bedah sentral, Cleaning servis, dan bagian pencucian ( laundry )

PEMELIHARAAN KAMAR OPERASI

No. Dokumen No. Halaman


SPO/55/XI/2016/OK Revisi 1/2

RUMKITAL 03
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

Pemeliharaan kamar operasi di lakukan setiap habis di gunakan harian,


PENGERTIAN
sewaktu-waktu dan pemeliharaan mingguan.

TUJUAN a. Sebagai panduan bagi personil bedah sentral.


b. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial baik pasien maupun
petugas.
KEBIJAKAN

1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor: SK/01/A/TKP/XI/2016


tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Perawatan harian


A. Kamar operasi dalam keadaan istirahat (tidak dipergunakan)
1. Matikan lampu kamar operasi
2. Susun semua peralatan operasi dengan baik dan benar
3. Tutup semua pintu dengan rapat ( Pintu masuk, pintu keluar,
dan pintu tempat cuci tangan)
4. Hidupkan AC ( Ac tetap hidup ) Untuk mencegah pengembunan
agar tidak merusak peralatan yang ada.
5. Nyalakan lampu UV (Ultra Violet ) Selama 8 Jam setiap hari
Untuk Mempertahan kan sterilitas kamar operasi.
B. Kamar operasi sedang dipakai ( Operasi sedang berlangsung )
1. Hidupkan lampu kamar operasi
2. Desinfektan dengan Alkohol 70% Semua peralatan yang ada
kamar operasi terlebih dahulu
3. Siapkan Alat-alat sesuai rencana pembedahan baik alat steril
maupun alat- alat on steril.
4. Pertahankan sterilitas kamar operasi
a. AC tetap hidup dengan udara yang disaring
b. Pintu –pintu harus tetap tertutup
c. Keluar masuk personil dan pasien sesuai alur yang telah
ditetapkan
d. Jumlah personil yang ada dikamar operasi harus di batasi.

PEMELIHARAAN KAMAR OPERASI

No. Dokumen No. Halaman


SPO/56/XI/2016/OK Revisi 2/2
RUMKITAL 03
Dr. MINTOHARDJO
5. Pakai pakaian operasi sesuai ketentuan yang berlaku.
C. Kamar operasi selesai di gunakan

1. Keluarkan semua alat – alat yang ada di kamar operasi dan


bersihkan dengan desinfektan ( Lysol 70 % )
2. Keluarkan instrument kotor, sarung tangan kotor , dan linen
kotor melalui pintu pengeluaran alat –alat kotor (belakang
kamar operasi)
3. Keluarkan sampah medis dalam kantong plastik yang sudah di
ikat dengan peraturan yang ada melalui pintu pembuangan.
4. Bersihkan noda-noda yang ada di dinding , lampu, pintu, dll
dengan desinfektan.
5. Bersihkan lantai dengan desinfektan ( Lisol 1 % ).
6. Semprotkan cairan microsit pada meja operasi dan lantai.
7. Peralatan di masukan kembali , di susun sesuai tempat
masing-masing
8. Matikan lampu-lampu yang ada di kamar operasi kecuali lampu
UV di hidupkan selama 8 Jam.

D. Perawatan mingguan

1. Lakukan secara teratur satu kali seminggu setiap hari jum’at.


2. Keluarkan semua alat-alat yang ada di kamar operasi, dan
di letakkan digang kamar operasi.
3. Bersihkan dinding kamar operasi dengan desinfektan ( lisol 1
%)
4. Bersihkan lampu, pintu, dan lantai dengan desinfektan lisol 1 %
5. Bersihkan kaca dengan pembersih kaca
6. Bersihkan tempat cuci tangan dengan VIM Di bilas dengan air
bersih dan keringkan.
7. Masukan kembali alat-alat yang telah selesai pembersihan
kamar operasi dan alat-alat diletakan sesuai posisinya
masing-masing.
8. Matikan lampu –lampu, dan tutup pintu dengan rapat.

UNIT TERKAIT Bag.bedah sentral, Cleaning servis.


DEKONTAMINASI ALAT-ALAT KESEHATAN

No. Dokumen No. Halaman


RUMKITAL SPO/57/XI/2016/OK Revisi 1/1
Dr.
03
MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Dekontaminasi alat-alat kesehatan adalah : perendaman alat –alat


kesehatan habis pakai dengan desinfektan tertentu dan waktu sesuai
jenis desinfektan yang digunakan.

TUJUAN Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial terhadap petugas yang


berasal dari alat-alat kesehatan bekas pakai.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke
PEMELIHARAAN INSTRUMENT

PROSEDUR 1. Siapkan desinfektan yang ada = Klorin 0,9%, Savlon, Cidex,


Aseptikym, dll.
2. Cuci tangan dan segera pakai sarung tangan.
3. Lakukan perendaman sesuai desinfektan yang di gunakan 9,10,30
menit, dll.
4. Angkat alat-alat dari dalam rendaman dan lanjutkan dengan
pencucian, pemanasan, peminyakan, atau alat sekali pakai buang.

UNIT TERKAIT Bag. Bedah Sentral dan Bag. PSS


RUMKITAL No. Dokumen No. Halaman
Dr. MINTOHARDJO SPO/58/XI/2016/OK Revisi 1/2
03
Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

Instrumen / peralatan pembedahan harus dilakukan pemeliharaan secara


PENGERTIAN
baik dan benar, di mulai sejak operasi berlangsung hingga operasi
selesai.

TUJUAN
a. Mencegah infeksi nosokomial
b. Mempertahan kan keutuhan dan kelengkapan alat
c. Mencegah terjadinya karat
d. Agar alat awet dan tahan lama.

KEBIJAKAN

1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016


tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Gunakan instrument sesuai dengan fungsinya.


2. Pisahkan alat-alat tajam dan halus dari alat-alat kasar Tempat khusus.
3. Segera bersihkan alat-alat dari darah yang menempel pada
permukaan dan celah – celah peralatan selama operasi berlangsung.
a. Pembersihan manual
1. Rendam semua alat bekas pakai dengan cairan Alkazim
Instrutur Cair selama 10 Menit ,untuk instrument yang tidak
terinfeksi, sedang kan untuk yang terinfeksi rendam selama 30
menit / sampai dengan 1 jam dengan bayclin cair.
2. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
3. Keluarkan semua alat dari rendaman
4. Urai alat-alat yang dapat di stel kembali agar tiap bagian dapat
di bersihkan
5. Buka trap pengunci agar seluruh bagian dapat dibersihkan.
6. Gosok setiap permukaan alat dengan sikap lunak dengan
detergent
7. Bilas alat secara sempurna dengan air kran dan keringkan pada
alat pemanas khusus / handuk.
8. Beri minyak pelumas agar hemat paraffin
9. Cek instrument / alat

PEMELIHARAAN INSTRUMENT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/59/XI/2016/OK 03 2/2
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

PROSEDUR a. Jumlah
b. Kelurusan dari tiap rahang dan giginya
c. Ketajamanya
d. Keakuratan kunci-kuncinya
e. Keakuratan pada ujung alat
10. Simpan alat pada tempatnya, segera sterilkan lindungi alat
tajam dan halus.
b. Pembersihan dengan alat Ultrasonik

1. Rendam alat sama dengan pembersih manual


2. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan..
3. Tuangkan detergent pada tangki ultrasonic
4. Angkat alat dalam keranjang / Baki dan masukan
5. Letakkan alat dalam keranjang / Baki dan masukan
6. Tutup tabung untuk mencegah proses aerosol
7. Gunakan alat pencatat waktu sesuai protap
8. Angkat keranjang / baki setelah putaran selesai
9. Keringkan kelebihan cairan dan bilas dengan air serta
biarkan alat kering

 Peralatan alat-alat mikro, fiber optik, lensa, kabel harus lebih


seksama
 Baca petunjuk pemeliharaan yang disertakan / dianjurkan dari
produkalat tersebut

UNIT TERKAIT Bedah sentral, Petugas Cleaning servis dan bag. Sterilisasi.

TATA CARA PELAPORAN KECELAKAAN KERJA


DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

No. Dokumen No. Halaman


SPO/60/XI/2016/OK Revisi 1/1
RUMKITAL
03
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Tata cara pelaporan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja adalah
kecelakaan kerja / penyakit akibat kerja dapat terjadi secara tiba-tiba atau
bertahap, dapat terjadi diunit kerja atau di luar unit kerja.

Sebagai acuan dalam menentukan langkah-langkah sebagai personil


TUJUAN
untuk melaporkan anggotanya apabila terjadi kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Segera minta bantuan petugas dep. Gadar bila mendapat kecelakaan
serius.
2. Tangani dengan menggunakan P3K setempat bila mendapatkan
kecelakaan ringan / sedang apabila tidak mampu mengatasi kirim ke
Dep. Gadar.
3. Lapor ke tim K3 di unit kerja terdekat atau langsung ke tim K3 RSAL
Dr. Mintohardjo pesawat 146 / 332 bila mendapatkan yang tidak
menimbulkan luka/ kejadian-kejadian yang menimbulkan kecelakaan
( Near Messes ).
4. Segera lapor untuk semua bentuk kejadian kecelakaan pada
penaggung jawab Tim K3 di masing –masing unit kerja pada
kesempatan pertama.
5. Tim K3 di unit kerja, segera membuat laporan dalam format yang telah
ditentukan dan mengirim laporan tersebut ke pada tim K3 RSAL Dr.
Mintohardjo .
6. Buat Evaluasi dan tindak lanjut terhadap kejadian kecelakaan dengan
target nihil kecelakaan oleh tim K3 RSAL DR. Mintohardjo.
7. Segera lapor ke piket RSAL Dr. Mintohardjo atau dep. Gadar untuk
minta bantuan bila terjadi kecelakaan di luar lingkungan RSAL
Dr.Mintohardjo dan langsung lapor ke tim K3 RSAL Dr. Mintohardjo /di
laporkan melalui poli dep terkait yang memeriksa /merawat.
UNIT TERKAIT Tim K3 Bedah Sentral, Gadar, Tim K3 RSAL Dr. Mintohardjo.

PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN

ALAT – ALAT KESEHATAN

No. Dokumen No. Halaman


RUMKITAL SPO/61/XI/2016/OK Revisi 1/2
Dr. MINTOHARDJO 03
Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Alat kesehatan harus di lakukan pemeliharaan secara berkala dan


cantumkan dalam setiap kartu HAR ALKES kerusakan ringan alat
kesehatan akan ditangani dahulu oleh tehnik kamar operasi sedang
kerusakan berat di laporkan ke rumah sakit sesuai prosedur.
TUJUAN a. Alat kesehatan harus dalam keadaan siap pakai.
b. Sebagai bukti otentik pemeliharaan dan perbaikan.
c. Panduan perbaikan progam kerja tahunan.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. PEMELIHARAAN
a. Cantumkan kartu pemeliharaan / kartu har alkes pada setiap alat.
b. Cantumkan petunjuk pedoman pada setiap alat.
c. Periksa alat secara berkala ( setiap hari jum’at )oleh bagian
tehnik bedah sentral.
d. Cantumkan kelayakan setiap alat pada kartu pemeliharaan.
e. Bersihkan dan keringkan alat – alat sehabis pakai, sesuai
petunjuk dari tiap – tiap alat.
f. Tempatkan sesuai peralatan di tempat yang aman.

2. PERBAIKAN PERALATAN KESEHATAN


a. Data semua kerusakan peralatan di bagian bedah sentral oleh
personil bedah sentral.
b. Kerjakan langsung kerusakan yang dapat di atasi oleh bag.
Tehnik bedah sentral.
c. Buat laporan tertulis untuk kabag bedah sentral tentang
kerusakan alat yang tidak dapat ditangani.

PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN


ALAT – ALAT KESEHATAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/62/XI/2016/OK 03 2/2
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

d. Buat permintaan perbaikan peralatan yang rusak dan kabag


PROSEDUR
Bedah Sentral, ke Dir Bin Jang Med dengan tembusan ke kabag
alkes.
e. Panggil rekanan oleh kadag Alkes untuk memeriksa alat yang di
maksud dan akan membuat perkiraan biaya di Dir Bin Jang
Med.
f. Ajukan perkiraan biaya di Dir Bin Jang Med.
g. Perbaiki alat – alat tersebut oleh rekanan bersama – sama
dengan tehnik bedah sentral setelah mendapat persetujuan dari
Dir Bin Jang Med
h. Catat hasil perbaikan pada kartu Har alkes setelah perbaikan
Meliputi :

1. Tanggal perbaikan
2. Rekanan yang memperbaiki
3. Komponen yang diperbaiki / di ganti.
UNIT TERKAIT Bedah Sentral.Bag. Tehnik, Bag. Alkes dan Dir Bir Jang Med
KAMAR OPERASI DALAM KEADAAN DARURAT

No. Dokumen No. Halaman


SPO/63/XI/2016/OK Revisi 1/2
RUMKITAL 03
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Sesuatu kejadian luar biasa yang terjadi secara tiba – tiba dan korban
dalam jumlah yang banyak baik di sebabkan oleh bencana alam maupun
huru hara dan memerlukan pertolongan segera / secepatnya.

TUJUAN a. Penanganan dapat terlaksana secara cepat dan tepat


b. Menghindari ketidak siapan sarana dan prasarana.

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016


tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Hubungi segera satgas Ke Dep. Gadar untuk mengetahui jumlah dan
kondisi korban.
2. Lapor kasi dan kabag bedah sentral dan Bag. Anestesi.
3. Siapkan sarana, prasarana dan personil.
a. Sarana.
OK . I → OK umum
OK .II → OK orthopeadi
OK.III→ OK urologi
OK. IV → OK THT
OK.V → OK mata
OK.VI → OK kotor

KAMAR OPERASI DALAM KEADAAN DARURAT

No. Dokumen No. Halaman


SPO/64/XI/2016/OK Revisi 2/2
RUMKITAL 03
Dr. MINTOHARDJO
b. Prasarana
1. Medical Supplay, Obat-obatan dan cairan di ambil dari Depo
PROSEDUR
bedah sentral bila tidak mencukupi ajukan ke apotik CITO.
2. Instumen dan linen : Mengambil alat-alat steril dari PSS, bila
tidak mencukupi panggil petugas PSS untuk menyeterilkan
alat.
c. Personil, panggil personil jaga cito atau sesuai kebutuhan.
4. Tentukan penanggung jawab OK I,OK II,OK III,OK IV,OK V, dan OK
VI
5. Atur petugas di tiap-tiap OK oleh masing-masing penanggung
jawab.
6. Seleksi pasien di depan poliklinik Urologi dan satgas dan
penanggung jawab bedah sentral.
7. Lakukan seleksi ulang di L. II Bedah Sentral oleh penanggung jawab
untuk penempatan di kamar operasi.
8. Lakukan registrasi pasien oleh petugas bedah sentral langsung di
tiap-tiap kamar operasi.
9. Hubungi ruang perawat pasca bedah oleh tim, apakah di ICU atau
ditempat yang di tentukan.

UNIT TERKAIT Dep. Gadar, Dep. Anestesi, Bag. Bedah Sentral, Piket Dan PAM
.
KOMPLAIN / KELUHAN PASIEN , DAN KELUARGA PASIEN

No. Dokumen No. Halaman


SPO/65/XI/2016/OK Revisi 1/1
RUMKITAL
03
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

Komplain / keluhan pasien, dan keluarga adalah suatu keluhan /


PENGERTIAN
komplain pasien dan keluarga yang di sampaikan selama pasien berada
di kamar operasi ( ruang persiapan, kamar operasi, dan ruang pulih sadar
)

TUJUAN a. Agar pasien dan keluarganya merasa nyaman dan puas atas
pelayanan yang di terima.
b. Untuk memecahkan masalah dan mencari solusi bila terjadi komplain.
c. Sebagai panduan bagi personil apabila terjadi komplain pasien.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Siapkan pormulir keluhan pasien dan keluarga atau siapkan kotak
saran.
2. Catat kronologis/ kejadian apabila terjadi keluhan / komplain pasien
Meliputi :
a. Nama pasien
b. Umur dan jenis Kelamin
c. Tindakan yang di lakukan
d. Kronologis Kejadian
e. Tanggal, bulan, tahun keluhan
f. Personil yang terlibat
g. Tanda tangan penanggung jawab.
3. Laporkan kejadian kepada kasi dan Supervisor peningkatan mutu.
4. Adakah pertemuan antar pasien / keluarga personil yang terlibat, kasi
dan supervisor peningkatan mutu untuk mencari pemecahan masalah
yang terbaik.
5. Buat perjanjian tertulis yang di tanda tangani oleh kedua belah pihak.

UNIT TERKAIT Bag. Bedah sentral ( Personil terkait ), Pasien dan keluarga
.

KECELAKAAN / KEGAGALAN PEMBEDAHAN

No. Dokumen No. Halaman


SPO/66/XI/2016/OK Revisi 1/2
RUMKITAL 03
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Kecelakaan / kegagalan pembedahan adalah : Merupakan suatu resiko


dari suatu pembedahan / pembiusan yang tidak dapat di prediksi
sebelumnya.
TUJUAN a. Agar keluarga mau menerima kecelakaan atau kegagalan yang
terjadi tanpa tuntutan apapun.
b. Sebagai panduan bagi tim bedah apabila terjadi kecelakaan /
kegagalan pembedahan.

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016


tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

UNIT TERKAIT Dep. Bedah terkait, Dep. Anestesi, Bag bedah sentral, Kamar Jenazah
dan keluarga pasien.

PENGELOLA LIMBAH
KERING DAN LIMBAH BASAH

No. Dokumen No. Halaman


SPO/68/XI/2016/OK Revisi 1/2
RUMKITAL 03
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN a. Yang termasuk limbah kering adalah : Kassa, plaster , Spuit, dll
sedang limbah basah adalah : cairan-cairan dari dalam tubuh
pasien : darah, nanah, dll
b. Limbah ini harus dikelola dengan baik dan benar.

TUJUAN a. Untuk menjaga terjadinya infeksi Nosokomial.


b. Memudahkan pengelolaan bagi petugas.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR A. Limbah kering

a. Terinfeksi
1. Gunakan sarung tangan.
2. Masukan limbah kering kedalam kantong plastic warna kuning
ikat rapat.
3. Segera kirim ketempat penampungan untuk di musnahkan.

b. Non Infeksi
1. Gunakan sarung tangan rumah tangga.
2. Masukan limbah kering kedalam kantong plastik warna hitam
ikat rapat.
3. Segera kirim ketempat penampungan limbah.
PENGELOLA LIMBAH
KERING DAN LIMBAH BASAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/69/XI/2016/OK 03 2/2
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

PROSEDUR B. Limbah basah

a. Terinfeksi.
1. Gunakan sarung tangan.
2. Beri desinfektan terlebih dahulu kedalam botol
penampungan ( botol suction ) sebelum di gunakan.
3. Diamkan limbah dalam botol selama 1 X 24 jam
4. Buang limbah kesaluran limbah.
b. Non Infeksi
1. Gunakan sarung tangan.
2. Beri desinfektan terkebih dahulu kedalam botol
penampungan sebelum digunakan ( Botol suction ).
3. Diamkan limbah kedalam botol ± 30 menit.
4. Buang limbah ketempat saluran limbah.

UNIT TERKAIT Bedah sentral, Anestesi, Cleaning Service dan Bag. KESLING.
KERJA SAMA ANTAR DISIPLIN ILMU KESEHATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/70/XI/2016/OK 03 1/3
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016
PENGERTIAN Suatu kerja sama tim yang terjadi dari beberapa disipllin ilmu dalam
suatu tindakan pembedahan sehingga terbina kerja sama yang solid
dari setiap disiplin ilmu yang terkait.

TUJUAN a. Tercapainya kerja sama yang solid dari tim bedah.


b. Memberikan suatu arahan / panduan bagi personil Bedah Sentral
maupun Departemen pengguna bedah sentral.
c. Agar setiap personil yang bekerja di bag bedah sentral merasa
aman dan nyaman serta mengerti dan memahami tugas dan
tanggung jawab masing-masing.

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor :


SK/01/A/TKP/XI/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital
Merauke

PROSEDUR 1. ANGGOTA TIM BEDAH


a. Setiap anggota tim bedah ( dokter bedah, anestesi dan
perawat bedah ) yang bekerja sebagai anggota tim harus
mendapat izin baik secara lisan / tertulis dari pejabat yang
bersangkutan.
b. Melaksanakan semua peraturan yang berlaku di bag. Bedah
sentral dengan penuh rasa tanggung jawab.
c. Mengerti menejemen pasien Perioperaktif, alat, obat dan
medical supp yang diperlukan.
d. Mengerti teknik Aseptik dan Anti septik
e. Mengerti pencegahan dan mampu mengatasi apabila terjadi
suatu resiko
KERJA SAMA ANTAR DISIPLIN ILMU KESEHATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/71/XI/2016/OK 03 2/3

RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

PROSEDUR 2. TINDAKAN MEDIK


a. Setiap tindakan operasi baik elektif maupun cito / darurat harus di
buat pengajuan secara tertulis oleh ahli bedah dan di setujui oleh
ahli anestesi.
b. Operasi yang di lakukan antara dua / lebih disiplin pelayanan
(Joint operation ) harus sudah di konsulkan / di bicarakan sebelum
operasi di laksanakan kecuali pada keadaan darurat atau cito.
3. PERALATAN MEDIS / NON MEDIS.
a. Perlengkapan sarana dan prasarana disiapkan oleh personil
bedah sentral.
b. Khusus untuk peralatan yang tidak tersedia di bag. Bedah
sentral, operator dapat membawa sendiri dengan memberitahukan
kepada pejabat yang berwenang di bag. Bedah sentral.dan
apabila terjadi kerusakan menjadi tanggung jawab pribadi.
c. Peralatan khusus yang di adakan oleh rumah sakit guna
operasional kamar operasi di bidang disiplin ilmu tertentu secara
administrasi di bawah tanggung jawab bag. Bedah sentral.
4. MEKANISME PALAYANAN PASIEN
a. Persiapan pra bedah
1. Fisik dan penunjang
Disiapkan oleh unit Gadar khusus operasi darurat dan poli
klinik/
rawat inap untuk operasi berencana.
2. Mental.
a. Dokter perawat di Gadar, poli klinik atau ruang rawat inap dan
perawat bedah sentral.
b. Kunjungan pra bedah oleh anggota tim bedah khusus operasi
berencana.
b. Perencanaan pembedahan.
1. Diajukan oleh dokter bedah 1 hari sebelumnya ke kebag bedah
sentral.
2. Seleksi penyajian oleh dokter anestesi untuk mengetahui upaya
tindakan pembiusan.
3. Pengaturan lokasi dan urutan operasi oleh perawat bedah
sentral ( koordinator pembedahan )
4. Dilakukan pengetikan pada format khusus rencana
pembedahan.
5. Komunikasi pembedahan ke departemen terkait oleh
koordinator pembedahan.
c. Intra bedah
1. Pasien di antar oleh departemen terkait 30 menit sebelum
pasien di operasi.
2. Timbang terima pasien secara cermat dan teliti oleh petugas
yang mengantar pasien dan petugas bedah sentral ( Check list

KERJA SAMA ANTAR DISIPLIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/72/XI/2016/OK 03 3/3
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

PROSEDUR penerimaan pasien )


3. Pelaksanaan pembedahan oleh anggota tim.
4. Apabila ada penundaan / penambahan operasi harus
sepengetahuan bag . bedah sentral serta anggota tim lain.
a. Pasca Bedah
1. Di atur sesuai juklak perawatan pasien bedah dan juklak
pengambilan pasien ( rawat inap / ICU ).
2. Di buat intruksi pasca bedah secara bersama ( dokter bedah
dan dokter anestesi ).
3. Laporan pembedahan di buat oleh dokter bedah ( format
laporan pembedahan 2 rangkap )
.
5. PERTEMUAN BERKALA
a. Dokter bedah 1 minggu sekali ( setiap hari kamis )
b. Perawat bedah sentral 2 X sebulan ( minggu II dan IV )
c. Perawat anestesi 1 X seminggu ( setiap rabu )
d. Antar pengguna lahan / departemen terkait setiap 3 bulan atau
sewaktu- waktu bila keadaan darurat

UNIT TERKAIT Dep. Bedah, Dep. Anestesi, Dep. Obgyn, Dep. Gelut, Dep. Mata, Dep
THT, Dep. Gadar, Dep. ICU, dan Bag. Bedah Sentral.

KEWASPADAAN GANGGUAN PENERANGAN


( LAMPU MATI SECARA TIBA – TIBA )

No. Dokumen No. Halaman


RUMKITAL
SPO/73/XI/2016/OK Revisi 1/1
Dr. MINTOHARDJO
03
Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Suatu kejadian yang mengakibatkan penerangan atau lampu di kamar


operasi padam secara tiba-tiba / terjadi kerusakan secara tiba-tiba (
tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu ).

Agar dapat di Antisipasi apabila terjadi pemadaman secara tiba-tiba


TUJUAN
khususnya tindakan terhadap pasien yang sedang di lakukan
pembedahan.

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor :


SK/01/A/TKP/XI/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital
Merauke

PROSEDUR 1. Jangan panic lakukan langkah-langkah Sbb :


a. Ambil alih fungsi mesin anestesi ke manual (ambu bag dan
lakukan bagging) sampai lampu genset menyala ( khusus
petugas anestesi )
b. Segera hentikan pasien dengan menutup luka dengan duk steril,
tunggu hingga lampu darurat menyala.
c. Satu orang menyalakan lampu darurat dan dekatkan kearea
operasi sehingga operator dapat meneruskan operasi.
d. Setelah lampu genset hidup maka segera lampu darurat
dimatikan, khusus mesin anestesi pindahkan ke stop kontak
khusus dan segera dapat digunakan.
2. Satu orang petugas tenik segera menghubungi bagian tehnik RSAL
Dr. Mintohardjo dengan pesawat intern yang tersedia untuk
mengecek penyebab pemadaman dan berapa lama / waktu yang di
butuhkan.
3. Tetap dalam posisi siaga untuk menjaga pemadaman genset
sampai lampu kembali normal ( menyala seluruhnya )
UNIT TERKAIT Dep. Anestesi, Dep. Terkait, Bag. Bedah sentral dan bag teknik RSAL
Dr. Mintoharjo

PEMINJAMAN / SEWA ALAT DARI LUAR RSAL Dr. MINTOHARDJO

No. Dokumen No. Halaman


RUMKITAL SPO/74/XI/2016/OK Revisi 1/1
Dr. MINTOHARDJO 03
Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

Peminjaman / sewa alat dari luar RSAL Dr. Mintohardjo adalah untuk
PENGERTIAN
tindakan operasi-operasi tertentu ( dimana RSAL Dr. Mintohardjo tidak
memiliki alat tersebut ) maka RSAL Dr. Mintohardjo harus meminjam
alat khusus dari luar RSAL Dr. Mintohardjo , Misal : perusahaan /
rumah sakit lain.

Untuk mempercepat tindakan operasi khususnya pasien – pasien


TUJUAN
swasta karena sewa-sewa alat tersebut akan dibebankan kepada
pasien.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor :
SK/01/A/TKP/XI/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital
Merauke

PROSEDUR Untuk melakukan suatu tindakan dengan alat khusus yang tidak di
punyai oleh RSAL Dr. MTH maka perlu dibuat aturan Sbb :
1. Dokter bedah akan memberitahu petugas bedah sentral dan Depfar
tentang rencana tindakan dan tanggalnya.
2. Petugas bedah sentral dan depfar akan menghubungi perusahaan
terkait untuk peninjauan alat.
3. Alat akan di antar oleh perusahaan satu hari sebelumnya dan akan
segera di sterilkan oleh petugas jaga 24 jam.
4. Biaya sewa alat akan di bebankan kepada pasien dengan penjelasan
secara rinci oleh dokter / perawat diruang perawatan.
5. Petugas dari perusahaan alat tersebut akan datang kekamar operasi
pada hari operasi untuk memantau penggunaan alat dan membawa
kembali alat-alatnya,
6. Penagihan sewa alat akan di lakukan oleh bag . bedah sentral dan
Depfar kerumah sakit / perusahaan terkait

UNIT TERKAIT Bag. Bedah Sentral, Dokter Bedah terkait, dan Perusahaan terkait.

EVAKUASI PASIEN , PERALATAN DAN DOKUMENTASI.

No. Dokumen No. Halaman


RUMKITAL SPO/75/XI/2016/OK Revisi 1/1
Dr. MINTOHARDJO 03
Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Evakuasi pasien, peralatan dan dokumen adalah : suatu usaha


menyelamatkan pasien, peralatan dan dokumen ketempat yang aman.
Mengantisipasi terjadinya kekeliruan alur evakuasi pasien, peralatan
TUJUAN
dan dokumen sehingga proses evakuasi dapat berjalan cepat dan
tepat,

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor :


SK/01/A/TKP/XI/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital
Merauke

PROSEDUR 1. Prioritaskan menolong pasien, bila pasien dalam keadaan narcose,


ambil alih dengan menggunakan manual ambul bag dan lakukan
bagging, luka operasi ditutup dengan duk steril
2. Ikuti jalan keluar sesuai denah, penyelamatan / evakuasi yang ada
3. Personil dibagi dalam 3 kelompok :

a. Satu kelompok bertanggung jawab terhadap pasien.


b. Satu kelompok bertanggung jawab terhadap dokumen.
c. Satu kelompok bertanggung jawab terhadap peralatan.

4. Ikuti petunjuk tim K3 Dep, dan Rumah sakit.


5. Denah terlampir.

UNIT TERKAIT Kabag, Kasi, Kaur, Personil bedah sentral.

PERAWAT JAGA 24 JAM


No. Dokumen No. Halaman
RUMKITAL SPO/76/XI/2016/O Revisi 1/3
Dr. MINTOHARDJO
K 03
Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Jaga 24 jam adalah : waktu dinas personil di bag. Bedah sentral
yang di mulai dari pukul 07.00 WIB dan di akhiri pada pukul 07.00
WIB tanggal / hari berikutnya.

TUJUAN
1. Menyiagakan tenaga selama 24 jam.
2. Kamar operasi / bedah sentral selalu siap apabila ada operasi
mendadak atau keadan darurat.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor :
SK/01/A/TKP/XI/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital
Merauke

PROSEDUR 1. Pengaturan SDM


a. Petugas jaga 24 jam terdiri dari 3 orang ( senior, medium, dan
yunior ) pengelompokan sesuai dengan kompetensi masing-
masing.
b. Jadwal / daftar jaga di buat bulan dan diketahui oleh KADEP
bedah sentral.
c. Apabila pada hari yang di tentukan personil yang bersangkutan
berhalangan maka secara otomatis personil yang jaga
dibawahnya siap menggantikan .
d. Apabila karena sesuatu hal personil yang bersangkutan ingin
menukar dinas jaga maka harus diketahui kaur dan kasi.
2. Kewajiban
a. Setiap personil wajib melaksanakan jaga 24 jam sesuai jadwal
yang telah di buat / ditentukan dengan penuh rasa tanggung
jawab.
b. Koordinasi dengan penanggung jawab jaga Cito untuk mencatat
jumlah personil jaga Cito yang akan melakukan tugas yang akan
dilakukan diluar jam kerja.

JAGA 24 JAM

No. Dokumen No. Halaman


SPO/77/XI/2016/OK Revisi 2/3
RUMKITAL 03
Dr. MINTOHARDJO

PROSEDUR c. Timbang terima alat ( instrument set ), linen steril yang siap
pakai dengan petugas PSS.
d. Mengontrol ( supervise ) ketiap OK dari OK I s/d OK 6 lantai 5
AC , Ledeng ( kran air ), Listrik, Sterilisator, Kelengkapan alat-
alat standar OK.
e. Bertanggung jawab terhadap seluruh kejadian selama 24 jam :
Operasi darurat / cito, keamanan, ketertiban, dan kebersihan
lingkungan.
f. Apabila pada saat jaga 24 jam ada hambatan / ada masalah
yang memerlukan penanganan khusus missal : Operasi dengan
kesulitan kejadian masal yang memerlukan tambahan tenaga
maka kepala jaga dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan
penanggung jawab kamar operasi ( kasi, kaur )
g. Apabila ada operasi pejabat Negara / rumah sakit, baik elektif /
cito maka penanggung jawab jaga 24 jam harus memberikan
laporan kepada kaur, kasi, kadep bedah sentral melalui telpon.
h. Bertanggung jawab terhadab rencana operasi harian baik untuk
menyampaikan informasi atau menerima informasi ( pembatalan
/ penambahan operasi ) dan memberi laporan kepada
Koordinator pembedahan melalui saran yang ada.
i. Menyiapkan dan menanggulangi tindakan pembedahan elektif
yang akan di lakukan pada hari sebelumnya jam 07. 00.
j. Melaksanakan kunjungan kepada pasien preoperative ke ruang
perawatan.
k. Membuat laporan tertulis semua tindakan dan kejadian selama
24 jam sebagai dokumentasi.
3. HAK
a. Jaga 24 jam pada hari kerja biasa
1). Mendapat libur lepas jaga selama 1 X 24 jam pada hari
esoknya
atau libur dapat di tunda apabila tenaganya di butuhkan
2). Mendapat makan dari catring / nasi bok
3). Setiap orang mendapatkan jatah makan 3 X sehari dari
bagian
jatah di RSAL Dr. Mintohardjo.
b. Jaga pada hari libur
1). Mendapatkan penggantian libur hari kerja 2 X 24 jam dengan
catatan.
2). Libur dapat di ambil langsung apabila tenaganya.Tidak
dibutuhkan atau tidak sedang jaga Cito ( kecuali libur lepas
jaga ) bila jaga 24 jam hari minggu.
3). Libur dapat di simpan di buku libur dan dapat diambil
sewaktu- waktu apabila ada keperluan dan keadaan
memungkinkan ( tidak jaga cito dan operasi sedikit )

JAGA 24 JAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKITAL November 2016 03 3/3
Dr. MINTOHARDJO

PROSEDUR c. Jaga pada malam libur


1). Apabila jaga 24 jam kebetulan esoknya hari libur maka
akan
mendapatkan penggantian libur 1 X 24 jam pada hari kerja
biasa (
pengambilan diatur menurut situasi dan kondisi )
2). Mendapatkan Jatah makan 3X sehari dari bagian jatah di
RSAL Dr Mintohardjo.

UNIT TERKAIT Bedah Sntral, Dep. Anestesi, dan Bag. Kantin ( Dapur )

SISTEM PENGKABELAN KAMAR OPERASI


No. Dokumen No. Halaman
RUMKITAL SPO/78/XI/2016/OK Revisi 1/1
Dr.
03
MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

Sistem pengkabelan kamar operasi adalah suatu upaya pengelolaan


PENGERTIAN
system kelistrikkan guna mencegah terjadinya bahaya konsleting dan
kebakaran.

TUJUAN 1. Mencegah terjadinya bahaya kebakaran.


2. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja bagi petugas

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor :


SK/01/A/TKP/XI/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital
Merauke
1. Gunakan kabel yang disesuaikan dengan muatan daya yang
PROSEDUR
digunakan.
2. Gunakan adaptor untuk peralatan yang memiliki daya listrik yang
besar.
3. Stop kontak listrik yang digunakan tidak boleh lebih dari satu
pemakaian.
4. Pantau kondisi kabel sebelum dan sesudah digunakan.
5. Lakukan maintenance secara rutin.

UNIT TERKAIT Urdal, Harmat dan Tekmed


KELOMPOK JAGA CITO

No. Dokumen No. Halaman


RUMKITAL SPO/79/XI/2016/OK Revisi 1/1
Dr.
03
MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Kelompok jaga cito adalah : Sekelompok perawat kamar operasi yang
di siagakan secara terus menerus baik dalam jam dinas atau di luar
jam dinas selama 1 minggu.

TUJUAN 1. Agar pelayanan pembedahan dapat terlayani dengan baik


khususnya di luar jam dinas.
2. Tersedianya tenaga secara terus menerus apabila di butuhkan.

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor :


SK/01/A/TKP/XI/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital
Merauke
PROSEDUR
1. Kelompok jaga cito terdri dari 7 – 8 orang personil yang di atur
sesuai dengan kompetensi masing – masing.
2. Setiap kelompok bertugas selama 1 minggu ( senin s/d minggu ) dan
bersedia dipanggil sewaktu – waktu bila tenaganya dibutuhkan atau
pulang diluar jam kerja untuk menyelesaikan acara operasi harian.
3. Selama jaga cito tidak di perkenankan mengambil libur, kecuali ada
keperluan mendadak dengan mencari pengganti dari kelompok lain.
4. Jika jumlah jaga cito tidak memenuhi kebutuhan maka dapat di
tambah kelompok lain dengan pengaturan Sbb. :
a. Kelompok 1 dengan kelompok 3
b. Kelompok 2 dengan kelompok 4
5. Bila pada hari kerja, kelompok baru dapat pulang di luar jam dinas
akan di berikan tambahan transfort.
6. Bila anggota kelompok jaga cito di perlukan tenaganya sewaktu-
waktu ( di luar jam kerja / hari libur ) maka ia harus datang sendiri / di
jemput dengan ambulan rumah sakit dan akan di beri ganti rugi
untuk transport Kelompok jaga cito yang sedang bertugas ( dalam 1
minggu ) tidak diperbolehkan meninggalkan rumah atau boleh
meninggalkan rumah dengan meninggalkan alamat yang mudah di
hubungi.

UNIT TERKAIT Personil bedah sentral, Dokter bedah dan praktek rumah sakit.
PEMBATASAN JUMLAH PERSONIL
KHUSUSNYA MAHASISWA

No. Dokumen No. Halaman


SPO/80/XI/2016/OK Revisi 1/1
03
RUMKITAL
Dr.
MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

Pembatasan jumlah personil khususnya mahasiswa adalah : Bentuk


PENGERTIAN
upaya kegiatan pembatasan jumlah personil yang masuk ke bedah
sentral.

Mengantisipasi / mencegah terjadinya pencemaran nosokomial


TUJUAN
infeksi.

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor :


SK/01/A/TKP/XI/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital
Merauke

PROSEDUR 1. Batasi mahasiswa dari institusi pendidikan.


2. Buat jadwal mahasiswa yang akan masuk kesetiap kamar operasi.
3. Setiap kamar operasi maksimal 5 mahasiswa, kecuali pada operasi
khusus maksimal 2 orang.
4. Buat jadwal giliran apabila jumlah mahasiswa terlalu banyak.

UNIT TERKAIT Intitusi pendidikan , CI


KELALAIAN PELAKSANAAN TUGAS HARIAN

No. Dokumen No. Halaman


SPO/81/XI/2016/OK Revisi 1/1
RUMKITAL 03
Dr.
MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Kelalaian pelaksanaan tugas harian adalah : Suatu kegiatan / proses


dimana seorang personil melakukan kelalaian baik di sengaja maupun
tidak di sengaja.
TUJUAN
a. Mencegah terjadinya kelalaian di siplin.
b. Meningkatkan tanggung jawab tiap personil atas tugasnya.
c. Mencegah terjadinya kekurangan tenaga secara tiba-tiba.

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor :


SK/01/A/TKP/XI/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital
Merauke

PROSEDUR 1. Keterlambatan kehadiran


a. Batas waktu kehadiran personil adalah pukul 07. 30 WIB.
b. Keterlambatan akan dihitung dalam 1 bulan dibagi 8 jam per
hari
2. Tidak masuk kerja tanpa keterangan
a. Setiap personil yang tidak masuk tanpa keterangan akan di
berikan sangsi potongan cuti tahunan.
b. Jumlah pemotongan cuti adalah hasil kelipatan ketidak
hadiran personil.
3. Kelalaian yang berhubungan dengan pasien dan keluarga
a. Akan di lakukan pengambilan dari tingkat kaur, kasi, atau
kadep.
b. Masalah akan dicari solusi secara internal dahulu (tingkat
bagian).
c. Apabila di perlukan maka masalah akan di teruskan
ketingkat yang lebih tinggi.
4. Seluruh kelalaian yang di lakukan oleh personil di catat
dalam buku pribadi dan di tanda tangani oleh atasan
langsung dan yang bersangkutan.

UNIT TERKAIT Bagian bedah sentral ( kaur, kasi, dan kadep ), personil

CUCI TANGAN SEBELUM DAN SESUDAH


MELAKUKAN TINDAKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/82/XI/2016/O 03 1/1
RUMKITAL K
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Adalah : Suatu tindakan menghilangkan bakteri dari tangan.

TUJUAN Menghilangkan bakteri yang melekat di tangan agar tidak terjadi


pencemaran Nosokomial (Infeksi).

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor :


SK/01/A/TKP/XI/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital
Merauke

PROSEDUR 1. Basahi kedua tangan hingga siku.


2. Ambil sabun Antiseptik secukupnya
3. Gosok telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri sampai
lengan.
4. Gosokkan telapak tangan kanan, diatas punggung tangan kiri
dan sebaliknya.
5. Gosokkan telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri
dengan jari-jari di silangkan.
6. Punggung jari-jari tangan berhadapan dengan tangan, jari-jari
saling terkunci.
7. Putar dan gosok jempol tangan kanan dengan tangan kiri dan
sebaliknya.
8. Putar dan gosok ujung jari-jari dan jempol tangan kanan,
kedepan dan kebelakang pada permukaan telapak tangan kiri
dan sebaliknya.
9. Keringkan tangan dengan handuk / tissue . hair dryer.

UNIT TERKAIT Personil bedah sentral, Dokter bedah terkait, dep. Anestesi, Coass
intitusi pendidikan.

PEMERIKSAAN DAN PEMBERIAN


IMUNISASI HEPATITIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/83/XI/2016/OK 03 1/1
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Pemeriksaan dan pemberian imunisasi hepatitis adalah : Suatu upaya


kegiatan pemeriksaan dan pemberian imunisasi hepatitis.
TUJUAN  Untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit hepatitis
 Untuk mengetahui hasil anti HBSAG
KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR
1. Buat permintaan pemeriksaan anti HBSAG ke bagian Pat. Klinik.
2. Kirim personil secara bertahap.
3. Untuk personil dengan hasil HBSAG ( - ), maka di buat pengajuan
ke Ka. RSAL Dr. MTH tembusan ke Dir bin med dan kadepwat
untuk pelaksanaan pemberian imunisasi Hepatitis.
4. Ajukan permintaan imunisasi ke Dep. Peyakit dalam
5. Buat laporan pelaksanaan ke kadep bedah sentral, Dep. Pat. Klinik
dan Dep. Penyakit dalam.

UNIT TERKAIT Personil bedah sentral, Dep. Pat Klinik, Dep. Penyakit dalam
PENGGUNAAN SEPATU TERTUTUP, KACA MATA,
TOPI DAN MASKER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/84/XI/2016/OK 03 1/1
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

Adalah suatu upaya kegiatan pencegahan tercemarnya Nosokomial


PENGERTIAN
Infeksi.

TUJUAN Mencegah pencemaran kuman yang menyebabkan terjadinya infeksi


Nosokomial.
KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR
1. Gunakan sepatu tertutup / sepatu boot yang terbuat dari karet
2. Gunakan kaca mata yang terbuat dari plastik untuk mencegah
percikan darah pasien .
3. Gunakan topi dan masker dengan baik dan benar ( Menutup
seluruh rambut , hidung, dan mulut )

UNIT TERKAIT Personil bedah sentral, Dokter bedah terkait, Dep. Anestesi, Coass
intitusi pendidikan.

PEMERIKSAAN KULTUR BAGI PERSONIL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/85/XI/2016/OK 03 1/1
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016
PENGERTIAN Pemeriksaan kultur adalah : Suatu upaya kegiatan pemeriksaan kultur
untuk personil bedah sentral.

TUJUAN Mengantisipasi apakah personil bedah sentral tercemar bakteri ( kuman


pathogen ) yang dapat mengakibatkan Nosokomial infeksi.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Buat pengajuan untuk pemeriksaan kultur bagi personil bedah


sentral ke Patologi klinik.
2. Tentukan hari pemeriksaan dan tentukan personil yang akan di
periksa.
3. Petugas Patologi klinik datang ke bedah sentral dan memeriksa
personil yang telah di tentukan.
4. Pemeriksaan meliputi :

 Kuku, tangan

 Lubang hidung

 Lubang telinga

 Daerah mulut

UNIT TERKAIT Personil Bedah Sentral, Patologi Klinik.


PEMBUANGAN ALAT-ALAT TAJAM BEKAS PAKAI
( JARUM JAHIT, JARUM SUNTIK, PISAU OPERASI, DAN
BOTOL AMPUL OBAT-OBATAN )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKITAL SPO/86/XI/2016/OK 03 1/1
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Pembuangan alat – alat tajam bekas pakai adalah : Suatu upaya
kegiatan pencegahan terjadinya Nosokomial Infeksi.
TUJUAN
Mencegah terjadinya bahaya injuri ( tertusuk, tersayat ) dan tercemar.

KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR
1. Siapkan Box coklat sehingga alat – alat tajam bekas pakai dapat di
masukkan kedalamnya.
2. Gantungkan flabot di meja operasi atau di meja anestesi.
3. Masukkan semua alat –alat tajam bekas pakai kedalam.
4. Setelah ter isi Box coklat, di kirim kepembuangan kesling.
5. Khusus untuk pembuangan sampah ini harus di musnahkan
(insenirator) agar tidak di ambil pemulung.

UNIT TERKAIT Personil bedah Sentral. Claining Service dan Personil pembuangan
sampah.
UJI BAKTERI KAMAR OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/87/XI/2016/OK 03 1/1
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Suatu kegiatan uji bakteriologi khusus kamar operasi yang dilaksanakan
oleh Dep. Patologi klinik setiap 6 bulan sesuai SOP.
TUJUAN Mengetahui kondisi sterilisasi kamar operasi baik terhadap jenis dan
jumlah kuman yang ada serta menentukan langkah yang harus di ambil.
KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Dr. Mintohardjo
PROSEDUR 1. Buat SOP uji baktiorologi dan koordinasikan dengan departemen
atau bagian terkait, : Dep. Patologi klinik, TIM Nosokomial Infeksi
dan TIM Kesling.
2. Ajukan permintaan pemeriksaan 1 – 2 hari sebelum hari
pemeriksaan uji bakteriologi ke Dep. Pat Klinik.
3. Informasikan ke personil bedah sentral agar menyiapkan kamar
operasi yang akan di periksa.
4. Usahakan agar personil tidak masuk kekamar operasi sebelum
pemeriksaan selesai
5. Buat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan uji bakteriologi serta
tindaklanjutnya ke Dir Bin Med dengan tembusan ke TIM
Nosokomial dan Kesling.

UNIT TERKAIT Bagian bedah sentral, dep. Pat. Klinik, TIM Nosokomial, dan Tim
Kesling.

PEMERIKSAAN MEDICAL CHECK – UP


1 TAHUN SEKALI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/88/XI/2016/OK 03 1/1
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
SPO
November 2016

PENGERTIAN Adalah : Suatu upaya kegiatan general check – up bagi personil bedah
sentral secara periodik.
TUJUAN Mengantisipasi / mengetahui kondisi fisik personil bedah sentral agar
jangan sampai terjadi prognesis yang lebih buruk.
KEBIJAKAN
1. Surat Keputusan Karumkital Merauke Nomor : SK/01/A/TKP/XI/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Rumkital Merauke

PROSEDUR 1. Buat permintaan untuk mengikuti general check – up ke Ka. RSAL


Dr. Mintohardjo tembusan ke Dir Bin Med dan Bag. Medical check –
up.
2. Surat perintah turun dari Ka. RSAL Dr. Mintohardjo untuk mengikuti
general check – up.
3. Atur personil sesuai surat perintah.
4. Buat laporan pelaksanaan.

UNIT TERKAIT
Bag. Bedah Sentral, dan Bag. Medical Check – Up.

Anda mungkin juga menyukai