Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU 2

ORDINARY DIFFERENTIAL EQUATION: SHOOTING METHOD

Nama : Marsya Farah Fauzia


NPM : 1706071011

Problem 1
Use the shooting method to solve the following ODE representing heat distribution in a rod,
taking into account both convective and radiative heat loss:
𝑑2 𝑇
− 1 × 10−7 (𝑇 + 273)4 + 4(150 − 𝑇) = 0
𝑑𝑥 2

With boundary conditions 𝑇(0) = 200 and 𝑇(0.5) = 100!

Jawaban

𝒅𝟐 𝑻
− 𝟏 × 𝟏𝟎−𝟕 (𝑻 + 𝟐𝟕𝟑)𝟒 + 𝟒(𝟏𝟓𝟎 − 𝑻) = 𝟎 bukan merupakan persamaan kanonial
𝒅𝒙𝟐
sehingga harus dijadikan dalam bentuk kanonis terlebih dahulu.

𝑑𝑇
 Mengasumsikan 𝑑𝑥 = 𝑇′
𝑑𝑇
= 𝑇 ′ … (1)
𝑑𝑥
𝑑2𝑇 𝑑 𝑑𝑇 𝑑𝑇′
2
= ( )=
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥

 Persamaan dari soal disubstitusikan dengan persamaan (1) menjadi:


𝑑 2 𝑇 𝑑𝑇′
= = 1 × 10−7 (𝑇 + 273)4 − 4(150 − 𝑇) … (2)
𝑑𝑥 2 𝑑𝑥

Untuk pengerjaan selanjutnya, saya menggunakan metode Runge Kutta 4th Order dengan
increment (ℎ) = 0,1 yang langkah pengerjaan nya sebagai berikut:

1. Membuat dua buah tabel T dan T’ yang kolomnya berisikan masing-masing i, xi, T, k1,
xi+1/2h, T+1/2.k1.h, k2, T+1/2.k2.h, k3, xi+h, T+k3.h, k4 dan i, xi, T’, k1, xi+1/2h,
T’+1/2.k1.h, k2, T’+1/2.k2.h, k3, xi+h, T’+k3.h, k4.
2. Menuliskan harga i pada masing-masing tabel dari 0 sampai 5 (dilakukan dengan cara
drag cell).
3. Menuliskan kondisi awal (𝑖 = 0), 𝑥𝑖 = 0 serta nilai T pada 𝑖 = 0 diketahui yaitu 200.
Untuk harga awal T’, masukkan angka sembarang (contoh: 1).
𝑑𝑇
4. Setelah itu, k pada tabel T dihitung menggunakan persamaan 𝑑𝑥 = 𝑇 ′, sedangkan pada
𝑑𝑇′
tabel T’ dihitung menggunakan persamaan = 1 × 10−7 (𝑇 + 273)4 − 4(150 − 𝑇).
𝑑𝑥
5. Untuk baris kedua (𝑖 = 1); 𝑥1 = 𝑥0 + ℎ = 0 + 0,1; 𝑑𝑎𝑛
1
𝑇1 = 𝑇0 + 6 ℎ(𝑘1 + 2𝑘2 + 2𝑘3 + 𝑘4).
6. Memilih kolom pada baris kedua lalu dilakukan drag cell hingga 𝑖 = 5.
7. Melakukan goal seek dengan mengganti T’(0) untuk mendapatkan nilai T’(5)=100.
8. Membuat grafik perbandingan antara xi dan T serta xi dan T’.

400

200

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
-200 T

-400 T'

-600

-800

-1000

Problem 2
Compound A diffuses through a 4-cm pipe and decomposes as it diffuses. The governing
equation for diffusion with reaction is as follows:
𝑑2 [𝐴]
𝐷 − 𝑘[𝐴]𝑛 = 0
𝑑𝑥 2

Where [A] is the concentration of A, x is the distance along the pipe, D is diffusivity of A in
the medium, k is the reaction rate constant, and n is the reaction order wrt A. If the tubular
reactor is designed so that A is totally consumed right in the end of the pipe, determine the
concentration profile of A along the pipe! (inlet concentration of A is 0.1 M, 𝑘 = 5 × 10−6
10−6 𝑐𝑚2
(a.u.), 𝐷 = 1.5 × , 𝑛 = 1; 2)
𝑠

Jawaban

Untuk Problem 2, penyelesaian soal terbagi menjadi dua yaitu saat nilai 𝑛 = 1 dan 𝑛 = 2.

Saat 𝒏 = 𝟏
Persamaan nya adalah:
𝑑 2 [𝐴]
𝐷 − 𝑘[𝐴] = 0
𝑑𝑥 2

Jika nilai D dan k disubstitusi, persamaan menjadi:


𝑑 2 [𝐴] 5 × 10−6 [𝐴]
=
𝑑𝑥 2 1,5 × 10−6

Persamaan bukan merupakan persamaan kanonial sehingga harus dijadikan dalam bentuk
kanonis terlebih dahulu. Untuk mendapatkan persamaan kanonial nya, saya terlebih dahulu
𝑑[𝐴]
mengasumsikan = [𝐴1] yang kemudian layaknya Problem 1, didapatkan dua persamaan:
𝑑𝑥
𝑑[𝐴]
= [𝐴1] … (1)
𝑑𝑥
𝑑2 [𝐴] 𝑑[𝐴1] 5 × 10−6 [𝐴]
= = … (2)
𝑑𝑥 2 𝑑𝑥 1,5 × 10−6

Saat 𝒏 = 𝟐
Persamaan nya adalah:
𝑑 2 [𝐴]
𝐷 − 𝑘[𝐴]2 = 0
𝑑𝑥 2

Jika nilai D dan k disubstitusi, persamaan menjadi:


𝑑2 [𝐴] 5 × 10−6 [𝐴]2
=
𝑑𝑥 2 1,5 × 10−6

Persamaan bukan merupakan persamaan kanonial sehingga harus dijadikan dalam bentuk
kanonis terlebih dahulu. Untuk mendapatkan persamaan kanonial nya, saya terlebih dahulu
𝑑[𝐴]
mengasumsikan = [𝐴1] yang kemudian layaknya Problem 1, didapatkan dua persamaan:
𝑑𝑥
𝑑[𝐴]
= [𝐴1] … (1)
𝑑𝑥
𝑑2 [𝐴] 𝑑[𝐴1] 5 × 10−6 [𝐴]2
= = … (2)
𝑑𝑥 2 𝑑𝑥 1,5 × 10−6

Selanjutnya, untuk kedua buah nilai n saya kembali menggunakan metode Runge Kutta 4th
Order dengan increment (ℎ) = 0,05 sehingga i s/d 8 yang langkah pengerjaan nya sama
seperti Problem 1 namun harga awal [𝐴] = 0,1. Pada soal ini juga goal seek dilakukan
dengan mengganti [A1](0) untuk mendapatkan nilai [A1](8)=0  dikarenakan proses
dekomposisi hingga konsentrasi senyawa habis.
Grafik 𝑛 = 1
0.15

0.1

0.05

0 [A]
0 1 2 3 4 5
-0.05 [A1]

-0.1

-0.15

-0.2

Grafik 𝑛 = 2
0.15

0.1

0.05

[A]
0
0 1 2 3 4 5 [A1]

-0.05

-0.1

-0.15

Anda mungkin juga menyukai