Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Diabetes mellitus (DM) pertama kali dideskripsikan pada masa Mesir Kuno
lebih dari 3500 tahun yang lalu. Diabetes berasal dari kata latin “diabetein”, yang
berarti tembus atau pancuran air diartikan sebagai pembentukan urin yang berlebih,
dan kata mellitus yang berasal dari kata “meli” yang berarti madu atau rasa manis.
Diabetes mellitus merupakan suatu gangguan metabolisme atau endokrin yang di
tandai dengan peningkatan kadar glukosa darah, berhubungan dengan abnormalitas
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh penurunan
sekresi insulin atau sensitivitas insulin atau keduanya, baik yang bersifat absolut
dan atau relatif.[1,2]
Diabetes mellitus terbagi atas Tipe 1, Tipe 2, Tipe lain dan DM Gestasional.
Sebagian besar penderita DM pada anak termasuk dalam DM tipe-1, hal ini terjadi
akibat suatu proses autoimun yang merusak sel β pankreas sehingga produksi
insulin berkurang bahkan berhenti. Akibatnya menyebabkan ketergantungan
individu secara absolut tehadap insulin dari luar (insulin eksogen) untuk
kelangsungan hidupnya, disebut juga DM Tergantung Insulin (DMTI).[2,3]
Diabetes Mellitus tipe-1 merupakan salah satu penyakit kronis yang sampai
saat ini belum dapat disembuhkan. DM yang terjadi pada masa kanak-kanak
memiliki konsekuensi terhadap perkembangan fisik dan mental anak. Selain itu,
berpengaruh juga terhadap kualitas hidup, serta morbiditas dan mortalitas, terutama
diakibatkan komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular yang dapat
menimbulkan retinopati, nefropati, neuropati, penyakit jantung iskemik, serta
obstruksi pembuluh darah besar.[2,3]
Insidensi DM Tipe 1 meningkat tiap tahunnya sebesar 3%-5% secara global.
Di Indonesia, tidak ada data epidemiologi khusus. Namun, prevalensi diabetes
mellitus tipe 1 sekitar 4,8%-5,1% pada tahun 2012, dengan perkiraan 58,8% dari
semua kasus diabetes tidak terdiagnosa. Berdasarkan data registri nasional DM tipe-
1 pada anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia hingga tahun 2014 tercatat 1021
kasus dengan 2 puncak insidens yaitu pada usia 5-6 tahun dan 11 tahun.[2,4,5,6]

Anda mungkin juga menyukai