AddIIDok Lelang Pembangunan Drainase Lingkungan Kota Kendari PDF
AddIIDok Lelang Pembangunan Drainase Lingkungan Kota Kendari PDF
DOKUMEN PENGADAAN
Nomor: 191/POKJA/Kr-PPLPS.28.17/II/2017
untuk
Pengadaan
iii
A. Umum
B. Dokumen Pengadaan
10
11
12
13
14
15
16
17
18
D. Dokumen Penawaran
19
20
21
1Volume yang dimaksud adalah perkalian antara satuan dengan kuantitas, masing-masing dilakukan
pembetulan.
2Harga satuan pekerjaan dilakukan pembetulan apabila terjadi kesalahan penempatan desimal.
22
23
24
3Dalam hal terdapat kesalahan penulisan nama Pokja dan/atau nama paket tidak dapat dinyatakan
gugur.
25
26
27
28
4Disyaratkan untuk pelelangan umum dengan nilai paket > Rp2.500.000.000 (usaha non kecil)
5Disyaratkan untuk pemilihan langsung dengan nilai paket < Rp2.500.000.000 (usaha kecil)
29
31
32
33
34
F. Penetapan Pemenang
35
36
37
38
39
H. Pelelangan Gagal
40
41
42
43
44
B.Lingkup
Pekerjaan 1. a.Pokja ULP:
Kelompok Kerja (Pokja) Satuan Kerja
Pengembangan Penyehatan Lingkungan
Permukiman Strategis, ULP Pusat Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
b.AlamatPokja ULP:
Jl. PAM Baru I No. 1, Pejompongan Jakarta Pusat.
2. Website:www.pu.go.id.
45
6Ketentuan bagian pekerjaan yang dapat disubkontrakkan adalah bukan merupakan pekerjaan
utama, kecuali pekerjaan spesialis.
7Ditetapkan oleh PPK.
46
J. Penyampaian [Sesuaijadwalyangtercantumdalam
Dokumen sistempengadaansecaraelektronik]
Penawaran
K.Batas Akhir [Sesuaijadwalyangtercantumdalam
Waktu sistempengadaansecaraelektronik]
Pemasukan
Penawaran
L. Pembukaan [Sesuaijadwalyangtercantumdalam
Penawaran sistempengadaansecaraelektronik]
47
8Ditetapkan oleh PPK.
JDIH Kementerian PUPR
M.Ambang Batas -
48
49
SKT Juru
5. D3 Teknik Juru Gambar
Gambar - Sipil
3. Stamper 1 Unit
4 Backhoe 1 Unit
50
JDIH Kementerian PUPR
A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN
USAHA/KEMITRAAN (KSO)
CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha/Kemitraan (KSO)]
Kepada Yth.:
Pokja .................. ULP ..................[Satker/Balai]
[diisi oleh Pokja ULP]
di
......................................................
PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO).........................
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
..........................
Jabatan
51
CONTOH-1
[Kop Surat Badan Usaha]
SURAT KUASA
Nomor : ..................
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................., ..................20.....
.................................. ..................................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)
10 Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya atau pejabat yang menurut perjanjian kerja
sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.
52
SURAT KUASA
Nomor : ..................
1. Nama : ....................................
Alamat Perusahaan : ....................................
Jabatan :....................................[Direktur Utama/
Pimpinan Perusahaan/Kepala Cabang/ wakil
kemitraan (KSO)]..................[nama PT/CV/Firma]
2. Nama : ....................................
Alamat Perusahaan : ....................................
Jabatan :....................................[Direktur Utama/
Pimpinan Perusahaan/Kepala Cabang/wakil
kemitraan (KSO)]..................[nama PT/CV/Firma]
3. (dst.)
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................................... ...................................
(nama dan jabatan) (nama)
Pemberi Kuasa 2
....................................
(nama dan jabatan)
Dst...
53
CONTOH
54
SURAT KUASA12
(untuk menandatangani penawaran atas nama kemitraan)
Nomor : ..................
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................................. ..................................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)
12Surat Kuasa diberikan dari masing-masing penyedia/badan usaha anggota kemitraan kepada
yang mewakili kemitraan
55
56
Catatan:
*) peserta wajib mencantumkan nama-nama sub penyedia jasa lokasi
setempat untuk penawaran di atas Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
miliar rupiah)
57
Barang13
I. Material
(1A) (1B) (1C) (1D)
langsung
(Bahan Baku)
II. Peralatan (2A) (2B) (2C) (2D)
(Barang Jadi)
A. Sub Total (3A) (3B) (3C) (3D)
Barang
Jasa14
III. Manajemen
(4A) (4B) (4C) (4D)
Proyek dan
Perekayasaan
IV. Alat
Kerja/Fasilitas (5A) (5B) (5C) (5D)
Kerja
V. Konstruksi (6A) (6B) (6C) (6D)
dan Fabrikasi
VI. Jasa Umum (7A) (7B) (7C) (7D)
58
CONTOH
TOTAL HARGA
15 diisi dan dilampirkan dalam penawaran apabila ada barang yang diimpor.
59
CONTOH
I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN
DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Perencanaan K3
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, dan
Program K3.
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C. Pengendalian Operasional K3
A. KEBIJAKAN K3
....................................................................................................................................
............
[diisi oleh penyedia jasa berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk
menerapkan K3 berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan K3
yang dilaksanakan secara konsisten]
A.1. Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada kegiatan
konstruksi yang dilaksanakan.
A.2. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3;
2. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan
dan persyaratan lain yang terkait dengan K3;
3. Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.
B. PERENCANAAN K3
Di dalam membuat rencana K3, PPK memberikan identifikasi awal dan penyedia
jasa harus menyampaikan pengendalian risiko pada saat penawaran
berdasarkan identifikasi awal tersebut.
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, Dan
Program K3.
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko
K3, dan Program K3 sesuai dengan format pada Tabel 1.
60
IDENTIFIKASI SASARAN K3
NO URAIAN PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO K3 PROGRAM SUMBER DAYA
BAHAYA PROYEK
61
62
C. Pengendalian Operasional K3
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus
mencakup seluruh upaya pengendalian pada Tabel 1 kolom (5), diantaranya :
1. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai Tabel 1 kolom (5).
2. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penanggung
Jawab Kegiatan SMK3.
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
4. Rencana prosedur/petunjuk kerja yang perlu disiapkan
5. Rencana program pelatihan/sosialisasi sesuai pengendalian risiko pada Tabel
1 kolom (5).;
6. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO)
.........................
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
..........................
Jabatan
63
DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Organisasi K3
C. Perencanaan K3
C.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko
K3, Penanggung Jawab
C.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C.3. Sasaran dan Program K3
D. Pengendalian Operasional K3
E. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3
F. Tinjauan Ulang Kinerja K3
A. KEBIJAKAN K3
[Berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk menerapkan K3
berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan K3 yang
dilaksanakan secara konsisten dan harus ditandatangani oleh manajer
proyek/kepala proyek]
A.1. Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada kegiatan
konstruksi yang dilaksanakan.
A.2. kepala proyek/project manager harus mengesahkan Kebijakan K3
A.3. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3;
2. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan
dan persyaratan lain yang terkait dengan K3;
3. Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.
B. ORGANISASI K3
Contoh:
Penanggung Jawab K3
C. PERENCANAAN K3
Penyedia jasa wajib membuatIdentifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala
Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab untuk diserahkan,
dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak/Pre
Construction Meeting (PCM) sesuai lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan.
C.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian
Risiko K3, dan Penanggung Jawab
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas,
Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab sesuai dengan format pada
Tabel 1.
64
65
66
67
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Pekerjaan galian 1.1. Penggunaan Seluruh Penggunaan - Bahan Sebelum Turap Checklist Pengawas
pada basement turap pekerjaan turap (Turap, bekerja terpasang /petugas
bangunan galian memenuhi peralatan harus sudah sesuai gambar terkait
gedung dengan dipastikan spesifikasi kerja, dll yang lengkap dan spesifikasi
kondisi tanah memenuhi …… terkait)
labil prinsip (ditetapkan - SDM sesuai
keselamatan quality dengan
enginering) kebutuhan
68
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1.4. Menggunakan Seluruh lokasi Rambu dan - Rambu dan Sebelum 100% sesuai Checklist Petugas K3
rambu peringatan galian barikade barikade bekerja standar
dan barikade diberikan standar - SDM sesuai harus sudah
rambu dan (Dicari contor dengan lengkap
barikade dari jasa kebutuhan
standar marga, NFPA)
1.5. Melakukan Seluruh Lulus tes dan Instruktur, Sebelum 100% lulus Evaluasi hasil Petugas K3,
pelatihan kepada pekerja terkait paham program, bekerja dan paham penyuluhan/ unit
pekerja telah mengenai materi/modul, harus sudah pelatihan pelatihan/HRD
mengikuti sistem tes terlatih
pelatihan dan keselamatan pemahaman,
penyuluhan galian dan peserta.
1.6 Pengunaan Seluruh - SNI helm, Masker, Sebelum 100% sesuai Disediakan Inspektor
APD yang sesuai pekerja masker & sepatu bekerja standar petugas yang K3/petugas
menggunakan sepatu keselamatan, harus sudah melakukan pengawas
APD standar (Dicari) pelindung lengkap pengawasan pelaksanaan
- Jumlah kepala selama pekerjaan
pekerja pekerjaan
galian
berlangsung
68
69
D. Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus
mencakup seluruh upaya pengendalian pada Tabel 2., diantaranya :
1. Menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3 yang dituangkan dalam
Struktur Organisasi K3 beserta Uraian Tugas.
2. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai pada contoh
Tabel 2.;
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko pada contoh
Tabel 2.;
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang tertera
pada contoh Tabel 1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas,
Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab.
F. Tinjauan Ulang K3
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. diklasifikasikan
dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana ditetapkan pada
tabel 2. Sasaran dan Program K3.
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan
peninjauan ulang untuk diambil tindakan perbaikan.
Dibuat oleh,
( …………………………)
Penyedia Jasa
70
CONTOH
Harga
Kuantitas/ Satuan Harga
No. Uraian Satuan
Koefisien Dasar (Rp)
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I Upah/Tenaga
Kerja
-
-
Sub jumlah I .........
II Bahan/Material
-
-
Sub jumlah II .........
III Peralatan
-
-
Sub jumlah III .........
Sub jumlah (I+II+III) .........
IV Lain-lain
- Biaya umum16 .....% x Sub jumlah
- Keuntungan (I+II+III)
.....% x Sub jumlah
(I+II+III)
Sub Jumlah IV .........
Jumlah Harga = I+II+III+IV .........
Harga satuan pekerjaan .......... (dibulatkan)
Catatan:
Hanya diperlukan untuk klarifikasi kewajaran harga, apabila harga
penawaran di bawah 80% dari HPS
16 Biaya umum termasuk biaya keperluan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
71
CONTOH
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No. ………………....
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas
waktu berlakunya Garansi Bank ini, tidak memenuhi ketentuan yaitu :
a. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
b. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya pelelangan;
c. tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaan dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2harga penawarannya di bawah
80% HPS;
d. tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal sebagai
calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2dengan alasan yang tidak
dapat diterima; atau
e. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaanyang diikuti oleh Yang Dijamin.
72
Dikeluarkan di : ………………....
Pada tanggal : ………………....
[Bank]
Materai Rp6000,00
73
CONTOH
JAMINAN PENAWARAN
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi ketentuan yaitu:
a. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya pelelangan;
b. tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaan dalam hal sebagai
calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 harga
penawarannya di bawah 80% HPS;
c. tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal
sebagai calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 dengan
alasan yang tidak dapat diterima; atau
d. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
e. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ……. (………………..) hari kalender dan efektif
mulai tanggal ……………[diisi sesuaidengan tanggal batas akhir pemasukan
penawaran]
5. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di ……………
pada tanggal ……………...
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp6000,00
………………………… …………………………
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan
ini ke ....[Penerbit Jaminan]
74
75
PAKTA INTEGRITAS
Jabatan : ……………
Jabatan : ……………
76
Alamat : …………
E-mail : ...............
77
Nama
1. (PT/CV/Firma/ atau : ……………………………………………
lainnya)
2. Status : Pusat Cabang
E-mail : ……………………………………………
4. Alamat Kantor Pusat :
……………………………………………
E-mail : ……………………………………………
B. Izin Usaha
78
G. Data Keuangan
No.
No. Nama Persentase
KTP
2. Pajak
Jabatan
Pengalaman Tahun
Tgl/bln/thn Tingkat dalam Profesi/
No Nama Kerja Sertifikat/
lahir Pendidikan pekerjaan keahlian
(tahun) 17 Ijazah
(posisi)
1 2 3 4 5 6 7 8
I. DataPeralatan
Kapasitas
Merk Status Kepemilikan
Jenis atau output Tahun Kondisi Lokasi
No. Jumlah dan (Millik/Sewa
Peralatan pada saat pembuatan (%) Sekarang
tipe Beli/Sewa)
ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
17pengalaman dihitung per tahun tanpa memperhatikan lamanya pelaksanaan konstruksi (dihitung
berdasarkan Tahun Anggaran)
79
Pemberi Tugas
/ Pejabat Tanggal Selesai
Kontrak
Pembuat Menurut
Nama Klasifikasi/Sub Komitmen
No. Paket klasifikasi Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan BA
Alamat
Nomordan Nilai Serah
Nama dan Kontrak
Tanggal (Rp) Terima
Telepon
(PHO)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pemberi Tugas /
Tanggal Selesai
Pejabat Pembuat Kontrak/Subkontrak
Menurut
Komitmen
Nama Paket
No. Lokasi BA
Pekerjaan Alamat Nomor
Nilai Serah
Nama dan dan Kontrak
(Rp) Terima
Telepon Tanggal
(PHO)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemberi
Tugas/Pejabat Kontrak
Pembuat Komitmen Rencana
No Nama Paket
Lokasi tanggal
. Pekerjaan
Nomor kontrak
Alamat Nilai
Nama dan berakhir
/Telepon (Rp)
Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8
80
Nomor : ……………………
Tanggal : ……………………
Nama Bank : ……………………
Nilai : Rp………………. ( .……... dalam huruf ………..)
81
II. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing
anggota kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi
untuk masing-masing kualifikasi badan usahanya dengan
petunjuk pengisian formulir kualifikasi sebagai berikut:
A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan e-mail badan
usaha yang didaftar sebagai peserta.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan e-mail kantor
pusat yang dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor
cabang.
B. Izin Usaha
1. Diisi dengan jenis surat izin usaha, nomor dan tanggal
penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku izin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin usaha.
G. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor KTP dan persentase kepemilikan
saham/pesero.
2. Pajak:
a. Diisi dengan NPWP badan usaha.
b. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun
terakhir berupa SPT Tahunan.
82
I. Data Peralatan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat
dicapai pada saat ini, merek dan tipe, tahun pembuatan,
kondisi(dalam persentase), lokasi keberadaan saat ini dan status
kepemilikan/dukungan sewa(dapat diisi sebagaimilik sendiri/sewa
beli/sewa/kontrak atau lainnya yang tidak sedang digunakan
dalam pelaksanaan)dari masing-masing
fasilitas/peralatan/perlengkapansesuai dengan yang diperlukan
untuk pekerjaan utama yang dilelangkan sesuai ketentuan
Dokumen Pengadaan. Pokja apabila diperlukan dapat
membuktikan keberadaan alat dan bukti status kepemilikan harus
dapat ditunjukkan pada waktu Pembuktian Kualifikasi.
M. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan
surat dukungan keuangan serta nilai dukungan paling kurang 10%
(sepuluh perseratus) dari nilai total HPS.
N. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing
anggota kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi
untuk masing-masing kualifikasi badan usahanya.
83
84
85
86
SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan
18
Disesuaikan dengan nama K/L/D/I
87
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat untuk
membuat perjanjian pelaksanaan paket pekerjaan ..... [ditulis nama
paket pekerjaan] dengan syarat-syarat atau ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti
dan makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat
Perjanjian ini;
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
(1) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan total harga penawaran terkoreksi
sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah
sebesar Rp...................... (........ditulis dalam huruf ........rupiah).
88
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satukesatuan dan bagian
yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini:
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga;
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP,
BAPP.
(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama
lain, dan jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu
dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang
berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi
berdasarkan urutan hirarki sebagaimana dimaksud pada ayat (1);
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam
Kontrak yang meliputi khususnya:
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum
dalam Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
89
Pasal 6
MASA KONTRAK
[tanda tangan dan cap (jika salinan [tanda tangan dan cap (jika salinan
asli ini untuk Penyedia maka asli ini untuk satuan kerja PPK
rekatkan materai Rp6.000,- )] maka rekatkan materai Rp6.000,- )]
90
SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan
Paket Pekerjaan Konstruksi:
..........................
Nomor: ........................
19
Disesuaikan dengan nama K/L/D/I
91
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat untuk
membuat perjanjian pelaksanaan paket pekerjaan ..... [ditulis nama
paket pekerjaan] dengan syarat-syarat atau ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti
dan makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat
Perjanjian ini;
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
(1) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan total harga penawaran terkoreksi
sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah
sebesar Rp...................... (.........ditulis dalam huruf ..........rupiah).
(2) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening nomor:
............. atas nama penyedia : ...............;
[Catatan: untuk kontrak tahun jamak agar dicantumkan rincian pendanaan
untuk masing-masing Tahun Anggarannya]
Pasal 4
92
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam
Kontrak yang meliputi khususnya:
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum
dalam Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
b. Penyediamempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana
dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4) melaporkan pelaksanaan penggunaan produksi dalam
negeri/TKDN secara periodik kepada PPK;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak;
6) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat,
akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari
lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara
yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan
perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
7) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
8) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
9) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
93
Pasal 6
MASA KONTRAK
(1) Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini
terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan
masa pemeliharaan berakhir;
(2) Masa pelaksanaan kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak
tanggal yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan
penyelesaian keseluruhan pekerjaan selama ......... (.......dalam
huruf......) hari kalender;
(3) Masa pemeliharaan ditentukan dalam syarat-syarat khusus
kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan
sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan selama ........
(.......dalam huruf ......) hari kalender.
[tanda tangan dan cap (jika salinan [tanda tangan dan cap (jika salinan
asli ini untuk Penyedia maka asli ini untuk satuan kerja PPK
rekatkan materai Rp6.000,- )] maka rekatkan materai Rp6.000,- )]
94
A. Ketentuan Umum
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
H. Penyelesaian Perselisihan
134
135
Satuan Kerja
PPK:
Nama: ....................
Alamat: ....................
Website: ....................
E-mail: ....................
Faksimili: ....................
Penyedia:
Nama: ....................
Alamat: ....................
E-mail: ....................
Faksimili: ....................
136
137
138
139
140
141
Perhatian:
Pokja ULP menguraikan spesifikasi teknis dan gambar yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan yang dilelangkan sebagai bagian dari dokumen pengadaan ini.
142
Table of Contents
BAGIAN I SPESIFIKASI UMUM........................................................................................... 1
1.1 Lokasi dan Uraian Umum Pekerjaan .................................................... 2
1.2 Rincian Uraian Pekerjaan ...................................................................... 2
1.3 Direksi keet, Kantor Lapangan Kontraktor dan Bangunan Sementara
................................................................................................................. 2
1.4 Penyimpanan Barang-barang dan Material .......................................... 3
1.5 Kebersihan dan Keleluasaan Halaman .................................................. 3
1.6 Fasilitas-fasilitas Lapangan ....................................................................4
1.7 Alat Perlengkapan Pekerjaan dan Tenaga Lapangan........................... 4
1.8 RKS dan Gambar-gambar Konstruksi .................................................. 5
1.9 Barang-barang Contoh (Sample) dan Pengetesan .................................5
1.10 Bagan Kemajuan Pekerjaan dan Rencana Kerja ..................................6
1.11 Peraturan dan Syarat-syarat yang Digunakan Dalam Pelaksanaan
Pekerjaan di Lapangan........................................................................... 7
1.12 Ukuran Tinggi dan Ukuran Pokok......................................................... 8
1.13 Pekerjaan Pembongkaran dan Perbaikan ............................................. 8
1.14 Gambar Pelaksanaan (As Built Drawing)............................................... 9
1.15 Gambar Kerja (Shop Drawing) ............................................................ 10
1.16 Foto-foto Dokumentasi Proyek ............................................................. 10
1.17 Laporan-laporan ................................................................................... 11
BAGIAN II SPESIFIKASI TEKNIS ...................................................................................... 12
BAB I PEKERJAAN PERSIAPAN .................................................................... 13
1. UITZET/PENGUKURAN ................................................................................ 13
2. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI ............................................................. 14
3. BOUWPLANK ................................................................................................. 15
4. PAPAN NAMA PEKERJAAN......................................................................... 16
5. DIREKSI KEET ............................................................................................... 16
6. PENGENDALIAN LALU LINTAS PADA JALAN UMUM, KEAMANAN
DAN MANAJEMEN LAPANGAN ................................................................. 17
BAB II PEKERJAAN TANAH ............................................................................ 18
1. DEWATERING ................................................................................................ 18
2. GALIAN TANAH ............................................................................................. 19
3. PEMBONGKARAN PASANGAN LAMA ...................................................... 23
4. URUGAN .......................................................................................................... 24
5. PEMBUANGAN TANAH BEKAS GALIAN .................................................. 25
BAB III PEKERJAAN PASANGAN .................................................................... 26
BAB IV PEKERJAAN PONDASI ........................................................................ 30
BAB V PEKERJAAN BETON ............................................................................ 30
BAB VI PEKERJAAN SALURAN PRECAST .................................................... 40
BAB VII PEKERJAAN UTILITAS ....................................................................... 42
BAB VIII DOKUMEN/DATA PENDUKUNG YANG WAJIB DILAMPIRKAN
(MENGGUGURKAN BILA TIDAK DIPENUHI)................................................................. 43
BAB IX SYARAT-SYARAT KHUSUS BAHAN.................................................. 44
BAB X PENYELESAIAN PEKERJAAN............................................................ 46
BAB XI PENUTUP ................................................................................................ 46
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
BAGIAN I
SPESIFIKASI UMUM
1
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
SPESIFIKASI UMUM
3
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
4
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
5
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
7
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
10
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
1.17 Laporan-laporan
Kontraktor diwajibkan untuk membuat catatan-catatan berupa “Laporan Harian”
yang memberikan gambaran dan catatan singkat mengenai :
- Tahapan berlangsungnya pekerjaan
- Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor beserta volume
nya.
- Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh Sub Kontraktor (jika
diijinkan)
- Catatan dan perintah Konsultan Pengawas yang disampaikan
tertulis/lisan
- Hal ihwal mengenai bahan-bahan (yang masuk, yang dipakai maupun
yang ditolak)
- Hal ihwal mengenai buruh/pekerja dan sebagainya
- Keadaan cuaca dan sebagainya
Setiap laporan harian pada tanggal yang sama harus diperiksa dan disetujui
kebenarannya oleh Konsultan Pengawas/Direksi. Berdasarkan laporan harian
tersebut, maka setiap minggu Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor membuat laporan
mingguan yang disampaikan langsung kepada Konsultan Pengawas/Direksi.
Salah satu tembusan “Laporan Mingguan” harus selalu berada di lokasi
pekerjaan agar dapat diteliti kembali oleh Konsultan Pengawas/Direksi setiap
saat. Penugasan-penugasan dan perintah Konsultan Pengawas/Direksi baru
dianggap berlaku dan mengikat apabila telah dibuat dalam laporan harian dan
sudah serta disetujui oleh Konsultan Pengawas/Direksi.
Berdasarkan laporan mingguan terakhir, Kontraktor membuat “Laporan
Bulanan” dalam form yang ditentukan oleh Direksi. Kontraktor akan melakukan
perbaikan-perbaikan yang diminta oleh Direksi Pekerjaan dan menyerahkan
kembali seluruh laporan setelah disetujui oleh direksi
11
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
BAGIAN II
SPESIFIKASI TEKNIS
12
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
BAB I
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. UITZET/PENGUKURAN
1.1 UMUM
Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor harus mengadakan pengukuran kembali
dengan teliti elevasi dasar sungai, permukaan tanah, ketinggian tanggul dan jalan
atau elevasi lainnya sesuai permintaan Direksi. Semua pengukuran kembali harus
dikaitkan terhadap titik referensi (BM) yang sudah ditentukan.
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Kontraktor dalam pengukuran adalah :
a. Kontraktor wajib memberitahu kepada Direksi setiap suatu bagian pekerjaan
yang akan dimulai untuk dicek terlebih dahulu ketepatan peil dan ukurannya.
b. Kontraktor wajib senantiasa mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain
dalam tiap pekerjaan dan segera melapor secara tertulis kepada Direksi
Pekerjaan bila terdapat perbedaan ukuran, untuk memberikan keputusan
pembetulannya. Kontraktor tidak dibenarkan melakukan pembetulan sendiri
kekeliruan tersebut tanpa persetujuan Direksi Pekerjaan.
c. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan
menurut peil dan ukuran yang ditetapkan dalam RKS dan Gambar Kerja.
d. Mengingat tiap kesalahan selalu akan mempengaruhi bagian pekerjaan
selanjutnya, maka ketepatan peil dan ukuran mutlak perlu diperhatikan benar.
e. Kelalaian Kontraktor dalam hal ini tidak akan ditolerir dan Direksi berhak
untuk memerintahkan membongkar hasil pekerjaan yang telah ada.
f. Hasil pengukuran diperiksa dan disetujui bersama oleh direksi dan pengawas
lapangan. Kemudian dituangkan dalam gambar kerja kerja (Shop Drawing).
13
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
2.1 UMUM
2.1.1 Uraian
Cakupan kegiatan mobilisasi dan demobilisasi yang diperlukan dalam
kontrak ini akan tergantung pada jenis dan volume pekerjaan yang harus
dilaksanakan sebagaimana yang telah diisyaratkan dan harus memenuhi hal-
hal sebagai berikut :
a) Mobilisasi peralatan dan material sesuai dengan yang tercantum dalam
dokumen kontrak
b) Demobilisasi dilakukan pada saat akhir Kontrak. Demobilisasi meliputi
pemindahan semua instalasi, peralatan serta perlengkapan yang ada
selama pekerjaan berlangsung termasuk pembersihan semua fasilitas
sementara, dan material sisa dan lain-lain yang terdapat di lokasi
pekerjaan.
Pada saat penyelesaian pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam
keadaan bersih dan siap digunakan. Kontraktor harus mengembalikan
lokasi pekerjaan seperti kondisi semula sebelum pekerjaan berlangsung.
Semua sampah atau kotoran hasil pekerjaan konstruksi harus
dibersihkan dan dibuang ke luar lokasi pekerjaan.
2.1.2 Periode Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi dan demobilisasi dari seluruh mata pekerjaan dilapangan harus
sesuai dengan yang terdaftar dalam kontrak. Setiap kegagalan Kontraktor
dalam kegiatan mobilisasi dan demobilisasi fasilitas dan sebagaimana yang
telah disebutkan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2.1.3 Pengajuan Kesiapan Kerja
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan suatu program
mobilisasi dan demobilisasi menurut detail dan waktu yang diisyaratkan.
14
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
2. Dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah rapat pra pelaksanaan Kontraktor
harus menyerahkan program mobilisasi dan jadwal kemajuan pelaksanaan
berdasarkan atas persetujuan Direksi Pekerjaan.
3. Program mobilisasi harus menetapkan waktu dan semua kegiatan mobilisasi
yang diisyaratkan serta harus mencakup informasi tambahan berikut :
- Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukan lokasi asal semua peralatan
termasuk daftar peralatan yang diusulkan, dan jadwal kedatangan ke
lapangan.
- Setiap perubahan peralatan maupun personil yang diusulkan harus mendapat
persetujuan Direksi Pekerjaan.
3. BOUWPLANK
3.1 UMUM
Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat memasang bouwplank :
a. Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah/terlepas
b. Berjarak cukup dari rencana pekerjaan galian, diusahakan posisi bouwplank
tidak terganggu atau tidak goyang akibat pelaksanaan pekerjaan galian pondasi
c. Papan Bouwplank harus bisa dibuat titik atau dibuat tanda-tanda dengan cat
atau spidol untuk posisi pemasangan paku pengikat benang.
d. Sisi permukaan atas bouwplank harus terletak satu bidang (horizontal) dengan
papan bouwplank lainnya dan water pas.
e. Letak pemasangan papan bouwplank harus seragam (menghadap kedalam
bangunan semua).
f. Garis benang yang dipasang pada bouwplank merupakan as (garis tengah) dari
rencana pemasangan pondasi dan dinding batu bata.
g. Posisi perletakan Bouwplank terhadap Pondasi.
15
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
Pemasangan Bouwplank m
3.3 UMUM
Kontraktor wajib memasang papan nama proyek di tempat lokasi proyek dan
dipancangkan di tempat yang mudah dilihat umum. Pemasangan papan nama proyek
dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan proyek dan dicabut kembali setelah selesai
dengan persetujuan Direksi Pekerjaan. Tulisan yang tercantum adalah Nama Proyek
(Nama Pekerjaan), Harga Kontrak, Tanggal Kontrak, Jangka Waktu Pelaksanaan,
Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Supervisi. Bentuk dan ukuran ditentukan
kemudian oleh Direksi.
5. DIREKSI KEET
5.1 UMUM
Kontraktor wajib menyediakan kantor Direksi Pekerjaan tempat untuk Para Staff
Direksi Pekerjaan melakukan tugasnya, letak kantor akan ditentukan Direksi
Pekerjaan dan dekat dengan kantor Kontraktor dan lokasi pekerjaan. Kantor
Kontraktor dan gudang-gudang material/alat disesuaikan dengan kebutuhan di
lapangan. Bahan-bahan bangunan-bangunan untuk pekerjaan tersebut di atas
berikut lokasinya ditentukan oleh Direksi.
16
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
6.1 UMUM
a) Tujuan pengendalian lalu lintas adalah untuk menjamin bahwa selama
pelaksanaan pekerjaan berlangsung, semua jalan lama tetap terbuka untuk jalan
lalu lintas serta dijaga dalam kondisi aman dan dapat digunakan dengan baik.
Untuk jalan yang berdekatan dengan Pekerjaan disediakan jalan masuk yang
aman dan nyaman ke pemukiman penduduk.
b) Dalam keadaan khusus Kontraktor dapat mengalihkan lalu lintas ke jalan
sementara. Pengalihan ini harus dapat mendapat persetujuan dari Direksi
Pekerjaan.
17
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
2. Petugas Bendera
Kontraktor harus menyediakan dan menempatkan petugas bendera di semua
tempat kegiatan pelaksanaan yang mengganggu arus lalu lintas, terutama pada
pengaturan lalu lintas satu arah. Tugas utama petugas bendera adalah
mengarahkan dan mengatur lalu lintas yang melalui dan di sekitar Pekerjaan
tersebut.
BAB II
PEKERJAAN TANAH
1. DEWATERING
1.1 UMUM
Pekerjaan Dewatering (pengeringan) dilakukan bilamana di lokasi pekerjaan
masih terdapat genangan air sehingga menggagu pelaksanaan pekerjaan.
Pengeringan ini berkaitan erat dengan pembuatan kistdam dan pengoperasian
18
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
2. GALIAN TANAH
2.1 UMUM
Pekerjaan ini mencakup penggalian, penanganan tanah atau material lain untuk
penyelesaian pekerjaan dalam kontrak ini.
Jenis-jenis galian adalah sebagai berikut:
a. Galian tanah biasa
Galian tanah biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak
diklasifikasikan sebagai galian cadas atau galian tanah berbatu/tanah keras.
19
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
20
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
21
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
22
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
pekerjaan.
b. Galian dibuat dengan sisi tegak sesuai dengan kondisi tanahnya.
c. Setiap pemompaan pada pekerjaan galian harus dilakukan untuk
menghindari kemungkinan bagian yang baru dipasang ikut terbawa
air/hanyut.
3.1 UMUM
Pekerjaan ini harus mencakup pembongkaran, baik keseluruhan ataupun sebagian,
jembatan lama, gorong-gorong, bangunan dan struktur yang lain yang dibongkar
sehingga memungkinkan pembangunan atau perbaikan struktur yang mempunyai
fungsi yang sama seperti struktur lama. Pekerjaan pembongkaran pasangan lama
harus terdiri dari pengamanan dan penanganan. Pengajuan kesiapan kerja meliputi
seluruh bahan bongkaran yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan untuk
diamankan harus segera diukur setelah pekerjaan pembongkaran dan suatu
catatan tertulis yang memberikan data lokasi semula sifat, kondisi dan kuantitas
bahan harus dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan.
ditemui saat pembongkaran pasangan lama agar dalam pekerjaan tersebut tidak
terdapat kerusakan atau cacat. Bilamana terjadi kerusakan akibat pekerjaan
pembongkaran pasangan lama, maka Kontraktor harus memperbaiki setiap
kerusakan yang terjadi akibat operasinya.
4. URUGAN
4.1 UMUM
a. Pekerjaan ini mencakup pengambilan, pengangkutan, dan penghamparan
bahan berbutir yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
b. Urugan yang dimaksud adalah urugan tanah kembali dan urugan sirtu.
Urugan tanah kembali dan pemadatan
Pekerjaan ini mencakup pengurugan kembali dari tanah bekas
galian yang dihasilkan pada lubang-lubang yang sudah disiapkan
dengan pemadatan lapis demi lapis setiap 20 cm dengan
menggunakan alat pemadat yang sesuai sampai didapat dimensi
yang dikehendaki.
Urugan Sirtu
Toleransi Dimensi
a. Permukaan dan ketinggian akhir setelah pemadatan harus mendapat
persetujuan Direksi Pekerjaan.
b. Seluruh permukaan akhir urugan yang terbuka harus cukup rata dan
memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran yang bebas dari
air permukaan.
Pemilihan Material
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Kontraktor sebelum melaksanakan
pekerjaan urugan (urugan tanah kembali dan urugan Sirtu) adalah:
- Sebelum urugan digunakan, Kontraktor diharuskan menyerahkan pada
Direksi Pekerjaan yaitu ijin memulai pekerjaan, gambar kerja detail
penampang melintang yang menunjukan permukaan yang telah
24
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
5.1 UMUM
Semua bahan-bahan yang tersisa tetap menjadi hak dari Pemilik. Bahan-bahan
sisa galian, sampah-sampah bahan-bahan hasil bongkaran dari semua konstruksi
yang tidak diperlukan oleh Kontraktor sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
Penempatan material tersebut pada tempat yang aman atas persetujuan Direksi
25
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
Pekerjaan.
Kontraktor harus melakukan seluruh pengaturan yang diperlukan dengan Pemilik
Tanah, untuk memperoleh lokasi yang sesuai untuk pembuangan akhir sisa bahan
bangunan dan penyimpanan sementara untuk bahan yang diamankan.
Jembatan, gorong-gorong dan struktur lain yang digunakan oleh lalu lintas tidak
boleh dibongkar sampai pengaturan untuk memperlancar arus lalu lintas dapat
diterima oleh Direksi Pekerjaan.
5.2 PENGGUNAAN DAN PEMBUANGAN SISA GALIAN
a. Seluruh bahan yang didapat dalam batas dan cakupan proyek, bila
memungkinkan dapat digunakan kembali secara efektif untuk formasi
timbunan atau urugan kembali.
b. Setiap bahan galian yang berlebih untuk keperluan timbunan atau tiap bahan
yang tidak disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebagai bahan timbunan harus
dibuang dan diratakan dalam lapis yang tipis oleh Kontraktor sesuai dengan
petunjuk Direksi Pekerjaan.
c. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk seluruh pengaturan pembuangan
bahan yang berlebih atau tidak memenuhi syarat, termasuk pengangkutan dan
perolehan ijin dari Pemilik Tanah terkait lokasi pembuangan.
5.3 DASAR PEMBAYARAN
Mata Pembayaran Uraian Satuan
Mengangkut Material/ Hasil Galian m3
BAB III
PEKERJAAN PASANGAN
1.1 UMUM
- Batu kali yang dipergunakan adalah batu kali yang sudah dipecah, keras, tidak
porous, bersih dan besarnya antara 15- 20 cm.
- Tidak diperkenankan menggunakan batu kali bulat atau batu endapan
- Pemecahan batu harus dilakukan di luar batas bowplank bangunan.
26
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
- Persyaratan bahan semen, pasir dan air sama dengan ketentuan dalam
pekerjaan beton.
- Penggunaan adukan mortar :
1. K70 (adukan yang memiliki kuat tekan 70 kg/cm 2) setara campuran 1PC :
4Ps digunakan untuk pasangan batu kali secara umum atau sesuai dengan
gambar kerja.
2. PC = Portland Cement
3. Ps = Pasir
- Papan dilatasi tebal 2 cm untuk pasangan batu pada dinding yang luas.
27
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
2. PIPA DRAINASE
2.1 UMUM
Pipa drainase dipasang dengan tujuan agar air yang terdapat dibelakang pasangan
dapat dialirkan keluar dengan secepatnya agar tidak mendorong pasangan batu
kali itu sendiri.
Bahan pipa drainase sesuai spesifikasi pekerjaan ini adalah PVC 2”.
2.2 UMUM
Pekerjaan plesteran dan acian dilakukan dengan tujuan merapikan pasangan batu,
sehingga baik dipandang. Disamping itu juga dapat memperkuat puncak (top)
pasangan sehingga dapat dilalui dengan baik.
Sebelum dilakukan pekerjaan plesteran dan acian, maka perlu diperhatikan
28
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
29
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
BAB IV
PEKERJAAN PONDASI
1. URUGAN PASIR
1.1 UMUM
Pengurugan pasir untuk dasar pondasi, dibawah precast/pasangan batu dengan
ketebalan pengurugan sesuai dengan gambar kerja.
Pasir urug yang digunakan harus bersih dan tidak mengandung potongan
potongan bahan keras yang berukuran labih besar dari 1,5 cm.
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Kontraktor adalah :
1. Urugan pasir digunakan pada dasar galian pondasi dan konstruksi bagian
bawah Precast/ Pasangan Batu.
2. Bahan urugan adalah pasir urug yang bebas dari kotoran dan biji-bijian sesuai
dengan keperluan.
3. Pemadatan urugan pasir dilakukan tiap lapisan dengan menggunakan alat
pemadat dan dilakukan penyiraman seperlunya.
4. Pengukuran ketebalan urugan pasir dilakukan setelah urugan pasir benar-benar
padat dan sesuai dengan gambar kerja.
BAB V
PEKERJAAN BETON
30
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
1. BETON
1.1 UMUM
1) Uraian
a. Pekerjaan Beton dilaksanakan pada :
- Pekerjaan saluran dengan lokasi tidak menggunakan pasangan batu
- Pekerjaan tutup saluran pada lokasi tertentu
- Pekerjaan penyangga saluran pada lokasi tertentu.
- Pekerjaan lain-lain yang perlu menggunakan beton sebagai material utama
sesuai persetujuan konsultan dan direksi.
b. Pekerjaan harus mencakup pelaksanaan seluruh struktur beton bertulang,
beton pracetak sesuai dengan spesifikasi dan gambar kerja rencana atau
sebagaimana yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan;
c Pekerjaan ini harus pula mencakup penyiapan tempat kerja untuk
pengecoran beton, pengadaan perawatan beton, lantai kerja dan
pemeliharaan pondasi seperti pemompaan atau tindakan lain untuk
mempertahankan agar pondasi tetap kering;
1) Persyaratan Bahan
Semen
- Digunakan semen portland sesuai NI tahun 1972 dan SUBBI tahun 1986
Pasir Beton
- Pasir beton harus berbutir kasar dan keras serta bebas dari bahan organik
dan juga kadar Lumpur maksimun sesuai syarat fisik di PBI 1971 atau pedoman
beton tahun 1989.
Kerikil/Split/Chipping
31
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
- Kerikil beton harus mempunyai permukaan kasar dan berasal dari batuan
keras dengan gradasi baik serta bersih dari bahan organic dan juga kadar
Lumpur harus sesuai syarat fisik di PBI 1971 atau pedoman beton tahun 1989.
Besi Tulangan
- Besi beton yang digunakan harus sesuai dengan bentuk gambar kerja.
- Besi tulangan beton harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak dan karat.
- Membengkok dan memotong besi harus dalam keadaan dingin dan harus
sesuai dengan ukuran diameter, bentuk gambar rencana.
Air
- Digunakan air tawar, bersih dari minyak, zat kimia, bahan organis sesuai
pedoman beton tahun 1989.
a) Kecuali ditentukan lain maka sebagai pedoman tetap dipakai PBI 1971 (NI-2)
b) Adukan mortar beton Pembuatan beton dilakukan jika besi tulangan sudah
terpasang baik dalam bekesting. Campuran material semen, pasir, kerikil dan air
harus tercampur merata, tidak bergumpal dengan kekentalan dikontrol dengan nilai
slump.
c) Pengecoran
d) Perawatan beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban selama
minimum 14 hari dengan menutup permukaan beton dengan karung goni yang
selalu basah
32
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
2. BAJA TULANGAN
2.1 UMUM
1) Uraian
Pekerjaan ini harus mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai
dengan Spesifikasi dan Gambar kerja, atau sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan.
2) Penerbitan Detil Pelaksanaan
Detail pelaksanaan untuk baja tulangan yang tidak termasuk dalam Dokumen
Kontrak pada saat pelelangan akan diterbitkan oleh Direksi Pekerjaan setelah
peninjauan kembali rancangan awal telah diselesaikan sesuai dengan
Spesifikasi ini.
3) Standar Rujukan
A.C.I. 315 :Manual of Standard Practice for Detailing Reinforced
Concrete Structures, American Concrete Institute.
AASHTO M32 - 90 :Cold Drawn Steel Wire for Concrete Reinforcement.
AASHTO M55 - 89 :Welded Steel Wire Fabrics for Concrete
Reinforcement.
4) Toleransi
a) Toleransi untuk fabrikasi harus seperti yang disyaratkan dalam ACI 315.
b) Baja tulangan harus dipasang sedemikian sehingga selimut beton yang
menutup bagian luar baja tulangan adalah sebagai berikut :
i) 3,5 cm untuk beton yang tidak terekspos langsung dengan udara atau
terhadap air tanah atau terhadap bahaya kebakaran.
ii) Seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 6.1 untuk beton yang terendam /
tertanam atau terekspos langsung dengan cuaca atau timbunan tanah
tetapi masih dapat diamati untuk pemeriksaan.
5) Penyimpanan dan Penanganan
Kontraktor harus menangani serta menyimpan seluruh baja tulangan
sedemikian untuk mencegah distorsi, kontaminasi, korosi, atau kerusakan.
6) Pengajuan Kesiapan Kerja
a) Sebelum memesan bahan, seluruh daftar pesanan dan diagram
pembengkokan harus disediakan oleh Kontraktor untuk mendapatkan
persetujuan dari Direksi Pekerjaan, dan tidak ada bahan yang boleh dipesan
33
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
2.2 BAHAN
1) Baja Tulangan
- Besi beton yang digunakan harus sesuai dengan bentuk gambar kerja.
- Besi tulangan beton harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak dan karat.
- Membengkok dan memotong besi harus dalam keadaan dingin dan harus sesuai
dengan ukuran diameter, bentuk gambar rencana.
- Perubahan diameter besi harus mendapat persetujuan dari direksi/konsultan dan
konversi terhadap diameter-jumlah dapat dilakukan sepanjang tidak mengurangi
jumlah luas minimum yang disyaratkan dalam gambar.
34
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
3. BEKISTING
3.1 Uraian
Kecuali ditentukan lain pada gambar atau seperti terperinci di sini, cetakan dan
perancah untuk perkerjaan beton harus memenuhi persyaratan dalam PBI –1971 NI-2,
ACI 347, ACI 301, ACI 318.
3.1.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan-pekerjaan yang termasuk Bab ini termasuk perancangan, pelaksanaan
dan pembongkaran dari semua cetakan beton serta penunjang untuk semua beton cor
seperti diperlukan dan diperinci berikut dalam bagian lain bab ini.
3.1.2 Tanggung Jawab
1. Kontraktor harus terlebih dahulu mengajukan perhitungan-perhitungan gambar-
gambar rencana cetakan dan perancah untuk mendapatkan persetujuan Direksi
sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan. Dalam gambar-gambar tersebut
harus secara jelas terlihat konstruksi cetakan/acuan, sambungan-sambungan
serta kedudukan serta sistem rangkanya, pemindahan dari cetakan serta
perlengkapan untuk struktur yang aman. Asuransi keselamatan dan peralatan
haruslah menjadi tanggung jawab dari Kontraktor.
2. Segala kerusakan/kegagalan akibat kesalahan dalam pekerjaan cetakan dan
perancah ini adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor. Kontraktor
wajib pemperbaiki/mengganti segala kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian
tersebut di atas dengan biaya sendiri.
3.1.3 Referensi-referensi
Pekerjaan yang terdapat pada bab ini, kecuali ditentukan lain pada gambar atau
diperinci berikut, harus mengikuti peraturan-peraturan, standard-standard atau
spesifikasi terakhir sebagai berikut:
PBI-1971NI2 : Peraturan beton Bertulang Indonsia 1971
ACI-318 : Building Code Requirement for Reinforced Concrete
Building
35
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
3.2 Bahan-Bahan/Produk
Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan tambahan (accessories) harus
disediakan seperti disyaratkan untuk menghasilkan jenis penyelesaian permukaan
beton seperti disyaratkan.
3.2.1. Pengiriman dan Penyimpanan
Bahan cetakan harus dikirim ke lapangan sedemikian rupa agar praktis
penggunaannya dan harus secara hati-hati ditumpuk dengan rapi di atas
tanah sedemikian agar memberi kesempatan untuk pengeringan udara secara
alamiah.
3.2.2. Perancangan dari Cetakan dan Perancah
2. Perancangan/desain
a. Perancangan/desain dari acuan dan perancah harus dilakukan oleh
tenaga ahli resmi yang bertanggung jawab penuh kepada Kontraktor.
b. Beban-beban untuk perancangan perancah harus didasarkan
pada ketentuan ACI-347.
c. Perancah dan acuan harus dirancang terhadap beban dari beton
waktu masih basah, beban-beban akibat pelaksanaan dan getaran dari
alat penggetar. Apabila dipakai penggetar dari luar,
perkuatan/penyokong harus memadai dan diperhitungkan baik-baik
serta menjamin bahwa distribusi getaran-getaran tertampung pada
cetakan tanpa konsentrasi berlebihan.
3. Acuan
a. Acuan harus menghasilkan suatu struktur akhir yang mempunyai
bentuk, garis dan dimensi komponen yang sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar rencana serta uraian dan syarat teknis
pelaksanaan.
b. Acuan harus cukup kokoh dan rapat sehingga mampu mencegah
kebocoran adukan.
c. Acuan harus diberi pengkaku dan ikatan secukupnya sehingga
dapat menyatu dan mempu mempertahankan kedudukan dan
bentuknya.
d. Acuan dan perancahnya harus direncanakan sedemikian sehingga
36
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
38
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
39
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
BAB VI
PEKERJAAN SALURAN PRECAST
spesifikasi teknis.
b. Rencana persiapan bekisting / cetakan baja dengan tebal plat minimal
5mm
c. Rencana proses kontrol kualitas produksi beton pracetak.
d. Brosur dan data teknis produk pabrikan yang diusulkan, dilengkapi surat
dukungan pabrikan beton pracetak.
e. Data pendukung lainnya.
2. Pemilihan beton yang baik dan memenuhi standar (TIDAK diperkenankan
mix design sendiri/ hand mix design dengan menggunakan molen).
3. Beton segar (untuk beton pracetak) harus diproduksi oleh batching plant
yang menjamin ketersediaan supply dan stabilitas kualitas yang memadai.
4. Proses pembuatan beton pracetak harus memenuhi kaidah teknis / SNI /
standar mutu beton.
5. Harus mengambil benda uji / kubus dan ditest di laboratorium independent.
6. Proses pembuatan beton pracetak harus menggunakan vibrator untuk
menjamin kepadatan beton.
7. Jaminan ketersediaan alat angkat minimal pada proses handling untuk
menghindari kerusakan.
41
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
kelapangan.
BAB VII
PEKERJAAN UTILITAS
1.1 UMUM
Karena adanya utilitas yang terdapat di lokasi pekerjaan berupa pohon liar yang
akan mengganggu jalannya pelaksanaan pekerjaan. Sebelum melakukan
pekerjaan, Kontraktor harus mendata seluruh utilitas yang ada di lokasi pekerjaan
yang kemungkinan mengganggu pekerjaan. Selanjutnya Kontraktor bersama
Direksi Pekerjaan dan Pengawas Lapangan melakukan koordinasi dengan pihak
terkait sebagai pemilik utilitas tersebut mengenai usaha pengamanan maupun
pemindahan utilitas yang tepat agar tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan
nantinya sehingga dapat meminimalisasi kerugian yang terjadi.
42
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
0.7m
1.9m
BAB VIII
DOKUMEN/DATA PENDUKUNG YANG WAJIB DILAMPIRKAN
43
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
BAB IX
SYARAT-SYARAT KHUSUS BAHAN
10.1 BAHAN
Semua bahan dan perlengkapan yang digunakan selama pelaksanaan pekerjaan,
harus merupakan produksi dalam negeri. Bila produksi dalam negeri tidak ada,
maka digunakan barang yang komponennya merupakan produksi dalam negeri.
a. Semen PC
- Semen PC yang digunakan adalah keluaran pabrik semen dalam negeri
- Seluruh pekerjaan pasangan menggunakan semen PC dengan merk sama.
Penggunaan semen dengan merk lain harus mendapat persetujuan Pemilik
Proyek secara tertulis.
- PC yang digunakan untuk konstruksi harus memenuhi ketentuan NI-8
b. Pasir
- Pasir yang digunakan tidak boleh mengandung unsure garam dan kandungan
Lumpur maksimum sebesar 5%.
- Pasir yang berasal dari laut/pantai tidak boleh digunakan pada pekerjaan ini.
- Untuk pekerjaan pasangan batu, beton, plesteran dan siaran pasir harus
diayak dengan lubang ayakan yang diisyaratkan.
c. Batu kali
- Harus menggunakan batu massif. Pada pekerjaan pasangan batu atau batu
pengisi bronjong tidak boleh menggunakan batu apung dan batu berongga.
- Ukuran batu yang memenuhi syarat-syarat :
Untuk pekerjaan pasangan batu, ukuran batu rata-rata berdiameter 15-20
cm
Untuk pekerjaan bronjong kawat, ukuran batu rata-rata berdiameter 15-
44
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
20 cm
- Khususnya untuk pekerjaan pasangan batu kali, harus digunakan batu belah
dimana 2/3 permukaan luarnya adalah bidang belahannya.
d. Kerikil
- Kerikil yang digunakan adalah hasil dari pecahan batu atau dari penyaringan
sirtu.Kerikil untuk campuran beton harus bersih dari Lumpur ataupun
kotoran lainnya.
- Kerikil harus masif, tidak boleh kotor atau berongga.
- Bila terdiri dari beberapa ukuran, kerikil yang diisyaratkan, maka cara
penempatannya harus dipisah-pisahkan dan pencampurannya berdasarkan
ketentuan yang telah ditetapkan.
e. Air
- Air yang digunakan untuk pekerjaan beton, pasangan batu, plesteran dan
siaran adalah air yang bersih, bebas dari unsure atau zat kimia yang dapat
merusak kekuatan beton atau pasangan batu.
- Air untuk keperluan harian karyawan/pekerja harus memenuhi standar
kesehatan yang berlaku.
f. Beton Pracetak
Beton pra cetak dan plat beton penutup jalan, harus mampu menahan beban 20
ton Kualitas campuran beton harus memenuhi syarat-syarat K-350 (disesuaikan
dengan gambar dan atau RAB) dan untuk struktur jalan sesuai standar Bina
Marga mampu menahan beban 20 ton ke atas.
10.2 PELAKSANAAN
Dalam rangka mendapatkan hasil yang optimal, maka kontraktor wajib menyusun
Metode Pelaksanaan guna mencapai target fisik, target kualitas dan target
finansial yang memadai. Metode pelaksanaan harus rinci dan terukur untuk setiap
item pekerjaan.
Metode Pelaksanaan harus menggambarkan minimal penyediaan material,
jumlah peralatan , jumlah tenaga dan group kerja untuk mencapai target harian
fisik, rencana target fisik harian, metode kerja, kurva S, Critical Network
Planning, dll.
10.3 PERSELISIHAN
a. Bila terdapat perselisihan pendapat antara Kontraktor dengan Direksi Pekerjaan
mengenai suatu bahan konstruksi, maka Direksi Pekerjaan harus meminta
45
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
BAB X
PENYELESAIAN PEKERJAAN
a. Yang dimaksud dengan penyelesaian pekerjaan adalah :
Perbaikan-perbaikan kecil terhadap bagian dari bangunan yang kurang
sempurna dengan nilai pekerjaan setinggi-tingginya 1% dari harga jenis
pekerjaan dan bukan pekerjaan pokok.
Pembersihan lapangan kembali dari sisa-sisa bahan/peralatan kerja menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
b. Selama masa pemeliharaan, Kontraktor diwajibkan untuk :
Membongkar barak kerja/gudang bahan dan membersihkannya.
Memperbaiki bangunan-bangunan setempat yang rusak sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan, termasuk gorong-gorong atau deker yang rusak akibat
kendaraan-kendaraan Kontraktor selama pelaksanaan pekerjaan.
c. Semua alat Bantu milik Negara yang dipinjam harus dikembalikan setelah
diperbaiki sebagaimana keadaan pada waktu penyerahan dari proyek.
d. Pembersihan dan pembuangan lumpur/sampah/pasir bawaan.
BAB XI
PENUTUP
12.1 PERBEDAAN PENGERTIAN
Hal-hal yang tidak tercantum dalam rencana kerja dan syarat-syarat ini, pada
uraian pekerjaan dan bahan-bahan tidak dinyatakan dengan kata-kata “harus
dipasang, dibuat, dilaksanakan dan disediakan oleh Kontraktor, tetapi bilamana
pekerjaan-pekerjaan dan bahan-bahan tersebut nyata menjadi bagian dari
pekerjaan Kontraktor, maka pernyataan tersebut dimuat dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS) dan bukan sebagai pekerjaan lebih.
46
Rancangan Kerja dan Syarat-Syarat
47
BAB XII
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
Keterangan
146
NO URAIAN JUMLAH
A PEKERJAAN PERSIAPAN -
B PEKERJAAN DRAINASE -
I SEGMEN SALURAN I -
II SEGMEN SALURAN II -
III SEGMEN SALURAN III -
BIAYA LANGSUNG -
PPN 10% -
TOTAL BIAYA -
DIBULATKAN -
Terbilang :
Jakarta, 2017
DAFTAR KUANTITAS HARGA
Kepada Yth.:
....................
di ....................
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. ....................
Tembusan Yth. :
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi
APIP ............... [Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi]
Unit Eselon 1
Unit Eselon 2………./Kepala Satuan kerja………..
....................[Pokja ULP]
......... dst
151
Nomor: ....................
Paket Pekerjaan: ....................
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: ....................
[tanda tangan]
152
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ........................................
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihanyang diikuti oleh Yang Dijamin.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah
menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan
Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin
cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak
lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
.....................
Dikeluarkan di : .....................
Pada tanggal : .....................
[Bank]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
Materai Rp6000,00
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ……..[bank] ......................................
[Nama dan Jabatan]
152
JAMINAN PELAKSANAAN
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan ................. yang telah dipercayakan kepadanya atas dasar Surat
Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN
No. ................................... tanggal ...................................
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di ……………
pada tanggal ……………
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp6000,00
………………………… …………………………
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan ini
ke …… [Penerbit Jaminan]
153
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ........................................
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima
Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali Uang
Muka yang sudah diterima Yang Dijamin kepada Penerima Jaminan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : ………….
Pada tanggal : ………….
[Bank]
Materai Rp6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank ......................................
disarankan untuk [Nama dan Jabatan]
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ……..[bank]
154
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan .................. yang telah dipercayakan kepadanya atas dasar Surat
Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN No.
................... tanggal .................................
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di ..........................
pada tanggal .............................
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp6000,00
...................................... ......................................
155
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ........................................
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima
Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : ..........................
Pada tanggal : ..........................
[Bank]
Materai Rp6000,00
......................................
Untuk keyakinan,
[Nama dan Jabatan]
Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
( Hanya Untuk Badan Usaha Kecil )
mengkonfirmasi Garansi
ini ke …….[bank]
156
JAMINAN PEMELIHARAAN
Dikeluarkan di ..........................
pada tanggal .............................
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp6000,00
...................................... ......................................
157
Nama Perusahaan :
.......................................................
Alamat : .......................................................
Nomor Rekening : .......................................................
Nama Penanggung Jawab :
.......................................................
Dikeluarkan di : ..................
Pada tanggal : ..................
[Bank]
Materai Rp6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Dukungan
Keuangan Dari Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi ke
……….[bank]
158
1. No Pengumuman :
[Sesuai yang tercantum dalam portal LPSE full e-procurement]
2. Nama Pokja
[Sesuai yang tercantum dalam portal LPSE full e-procurement]
3. Paket Pekerjaan
[Sesuai yang tercantum dalam portal LPSE full e-procurement]
4. Persyaratan Peserta
[Sesuai yang tercantum dalam portal LPSE full e-procurement]
5. Pelaksanaan Pengadaan
[Sesuai yang tercantum dalam portal LPSE full e-procurement]
159