Kasus Hipoparatiroid Dan Addison
Kasus Hipoparatiroid Dan Addison
Tn. X usia 58 tahun datang ke rumah sakit pada tangggal 9 Mei 2012 dengan keluhan
sering mengalami kejang 1 bulan terakhir. Saat pengukuran TTV didapatkan TD :
90/80 mmHg, suhu : 370C, nadi : 88x/menit, RR : 20x/menit dan suara nafas stridor.
Hasil uji laboratorium menunjukan kalsium 3-5 mg/dL (normalnya 8.5–10.5 mg/dl),
kadar fosfat 6.0 mg/dL (normalnya 2.5-4.5 mg/dL). Keluarga pasien mengatakan
bahwa saat di rumah pasien sering mengeluh sakit kepala, sulit nafas saat kejang,
kejang/kekakuan dirasakan pada muka, terkadang pada tangan dan kaki, dan akhir-
akhir ini pasien tidak mau makan dikarenakan susah menelan. Rambut pasien terlihat
tumbuh jarang dan kulit kering / bersisik. Terdapat Tanda Chvosteks atau Trousseaus
positif pada pasien. Pasien mengatakan pernah mengalami operasi bedah leher 2 bulan
yang lalu.
Tn. G (60 th) dibawa ke rumah sakit oleh istrinya pada tanggal 05 Oktober 2014
pukul 10.30 WIB dengan kondisi tubuh yang lemas. Tn.G mengeluh mual dan terus
muntah serta jantungnya berdebar- debar. Baru 6 bulan lalu Tn G didiagnosa positif
TB. Kakak Tn.G meninggal akibat TB 5 tahun yang lalu. Pada saat di inspeksi Tn.G
tampak pucat, mengalami hiperpigmentasi dan gemetar. Pada serum Tn.G terdapat
peningkatan imunoglobulin G. Klien diberikan terapi berupa pemberian kortisol
sebesar 25mg pada pagi hari dan 12,5 mg pada sore hari per oral. Ketika dilakukan
pemeriksaan didapatkan hasil TTV sebagai berikut: suhu 370C, TD 80/60 (saat
berdiri), nadi: 125 x/menit teraba lemah, pernapasan: 28 x/ menit. Hasil laboratorium
Tn. G adalah GDA= 25 mg/dL, Na = 102 mM dan K= 5,5 mEq/L darah