Maret 2018
KATA PENGANTAR
PT Toba Bara Sejahtra Tbk adalah perusahaan pertambangan batubara yang melakukan kegiatan
penambangan di daerah Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur.
Seluruh infrastruktur pendukung operasional penambangan seperti jalan angkut batubara,
perkantoran, perbengkelan, pelabuhan khusus batubara dan infrastruktur lainnya berada di daerah
Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur.
PT Toba Bara Sejahtra Tbk mempunyai 3 (tiga) anak perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan batubara. Adapun ketiga anak perusahaan PT Toba Bara Sejahtra Tbk tersebut adalah:
1. PT Trisensa Mineral Utama (TMU)
2. PT Indomining (IM)
3. PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN)
Ketiga anak perusahaan ini berada di daerah Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi
Kalimantan Timur dan area konsesi ketiga anak perusahaan terletak berdampingan.
Dalam rangka memenuhi Ketentuan III.3.1 dan III.3.2, Peraturan Nomor I-E tentang Kewajiban
Penyampaian Informasi, Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No.Kep-306/BEJ/07-
2004 tanggal 19 Juli 2004, maka bersama ini kami sampaikan Laporan Kegiatan Eksplorasi PT Toba
Bara Sejahtra Tbk (“Perseroan”) untuk bulan Maret 2018.
BAB I
LATAR BELAKANG
Batubara merupakan bahan galian yang bernilai ekonomis, sehingga diminati oleh investor
asing maupung investor dalam negeri. Usaha pertambangan batubara mempunyai prospek
sebagai sektor andalan pengganti migas dalam membangun perekonomian Kalimantan Timur
di masa mendatang. Hal ini didasarkan pada sumber daya dan potensi batubara yang tersedia,
prospek pemasaran serta dukungan kebijakan pemerintah daerah.
Pada tahun 2014, pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh TMU telah menyerap tenaga
kerja sebanyak 119 orang sedangkan untuk kontraktor dan sub-kontraktornya 929 orang dan
dibagi menjadi 2 shift kerja. Kontraktor tambang yang digunakan adalah PT Cipta Kridatama.
Penambangan yang dilakukan dengan sistem tambang terbuka (surface open pit mining)
dengan metode truck dan shovel.
Produk batubara yang dihasilkan TMU memiliki kalori rata-rata 4.700 GAR dengan Total Sulphur
(TS) di bawah 1%. Kualitas batubara ini cukup memenuhi permintaan pasar yang menginginkan
batubara dengan sulphur rendah. Pelaksanaan pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang diterapkan di TMU mengacu kepada program/rencana Pengelolaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dilakukan TMU meliputi kegiatan
penghijauan yang dilakukan di Tanggul Jalan, Tanggul Stockpile, Tanggul Depan Timbangan,
Settling Pond, Waste Dump dan Bench Office Baru. Pada saat ini, TMU juga melakukan
pengelolaan dan pemantauan kualitas air, debu, kebisingan, limbah B3 dan limbah domestik,
serta pemantauan tingkat erosi.
Gambar 1. Lokasi Tambang PT Toba Bara Sejahtra Tbk
Tenggarong
Samarinda
30 Km
Sangasanga
Gambar 2. Skema Kegiatan Operasional Penambangan
Gambar 3. Lokasi Konsesi Ketiga Anak Perusahaan PT Toba Bara Sejahtra Tbk
I.2. PT INDOMINING
Pada tahun 2014, sumber daya manusia yang bekerja dalam kegiatan operasional IM
mencapai 695 tenaga kerja termasuk kontraktor dan sub-kontraktor. Dari 695 orang tersebut
sekitar 80% lebih merupakan tenaga kerja lokal sebagai penunjang program community
development dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar
tambang.
Produk batubara IM memiliki kualitas antara 4.200 – 5.800 GAR dengan total sulphur antara
0.2% - 2.0%.Produk cukup bersaing di dalam pasar internasional maupun domestik.
PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) didirikan pada tahun 2004, dan mengelola daerah
pertambangan dengan luas area sekitar 2.990 Ha yang berlokasi di Desa Kampung Jawa,
Kecamatan Sangasanga dan Desa Muara Kembang, Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Berdasarkan pada Izin Usaha Pertambangan Operasi
Produksi Nomor: 540/1691/IUP-OP/MB-{BAT/XII/2009 tanggal 1 Desember 2009, ABN
melakukan kegiatan eksplorasi, penambangan batubara, dan pemasaran hasil produksi di
lokasi tambangnya tersebut.
ABN mulai melakukan kegiatan eksplorasi dan pembangunan infrastruktur pada tahun 2007,
sedangkan produksi komersial dimulai pada tahun 2008. Produk batubara PT ABN termasuk
dalam kelompok thermalcoal dengan rank sub-bituminous dan bituminous, dengan 2 jenis tipe
yaitu ABN 52 (CV 5200 GAR) dan ABN 58 (CV 5800 GAR). Thermal coal dipasarkan ke
beberapa negara di dunia, diantaranya India, Cina, Jepang, Italia, Thailand, dan Korea. ABN
juga mensuplai untuk kebutuhan dalam negeri, yaitu industri semen dan beberapa industri
lainnya.
Sistem penambangan yang dilakukan ABN yaitu sistem penambangan terbuka (surface open
pit mining). Batubara ABN memiliki kandungan abu yang rendah, sehingga tidak dilakukan
pencucian (washing), hanya dilakukan proses peremukan (crushing). Kegiatan penambangan
ABN dilakukan oleh kontraktor PT Cipta Kridatama.
Pada tahun 2018, sumber daya manusia yang terlibat dalam kegiatan operasional ABN
mencapai sekitar 1.986 orang, yang terdiri dari 536 orang tenaga kerja pada ABN dan 1.450
orang tenaga kerja pada kontraktor maupun sub-kontraktor.
Sebagai salah satu wujud pemberdayaan masyarakat sekitar, ABN bersama-sama dengan
kontraktor dan sub-kontraktor saat ini telah menampung tenaga kerja lokal Kecamatan
Sangasanga & Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara kurang lebih 61 % dari
kebutuhan tenaga kerja, sedangkan sisanya sekitar 39 % berasal dari luar daerah dua
kecamatan tersebut.
BAB II
EKSPLORASI
Operating
Anggaran Anggaran
Expense Realisasi (IDR) Realisasi (IDR)
(IDR) (IDR)
Untuk kegiatan pemboran infill menggunakan metode touch coring, sedangkan untuk
pemboran geoteknik dilakukan dengan pemboran metode Full Coring.
Pemboran geoteknik dilakukan juga dengan menggunakan metode Standart Penetration Test
(SPT). Prinsip kerja SPT adalah dengan memukul sebuah tabung standar ke dalam lubang bor
sedalam 45 cm menggunakan palu dengan berat 63.5 KG yang jatuh bebas dari ketinggian 76
cm. Yang dihitung adalah jumlah pukulan untuk melakukan penetrasi sedalam 15 cm. Jumlah
pukulan yang digunakan adalah penetrasi sedalam 30 cm terakhir.