PENDAHULUAN
massa di dunia. Krisis ekonomi tersebut disebabkan oleh macetnya kredit properti
muncul akibat krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat pada saat itu yaitu
mengalami penurunan yang sangat tajam hingga mencapai ambang batas toleransi
penurunan indeks dalam satu hari yaitu hampir 10% (Hidayat, 2011). Penurunan
drastis tersebut membuat pemerintah pada saat itu mengambil tindakan dengan
Serikat, kembali terjadi krisis ekonomi dan kali ini melanda kawasan Uni Eropa.
Krisis ekonomi Eropa ini melanda hampir seluruh negara-negara Eropa pengguna
mata uang Euro. Krisis berawal dari kredit macet di Yunani yang kemudian
Walaupun dampak dari krisis ekonomi Eropa terhadap Indonesia dirasakan tidak
yang terjadi di Amerika Serikat dan di kawasan Uni Eropa sangat menentukan
saham di Bursa Efek Indonesia dan hal ini mengakibatkan bursa saham Indonesia
sangat rentan (fragile) terhadap isu global (Haryogo, 2013). Fenomena ini terjadi
akibat globalisasi yang membuat Indonesia harus ikut sebagai anggota World
saham bagi investor asing untuk berinvestasi di seluruh dunia dan salah satu
tujuan investasi mereka adalah Indonesia. Oleh karena itu, perubahan di satu
bursa secara langsung maupun tidak akan ditransmisikan ke bursa negara lain,
dalam hal ini bursa yang lebih besar akan mempengaruhi bursa yang lebih kecil
(Noer, 2000). Pengaruh langsung krisis finansial global terhadap Indonesia yang
pada tahun 1997, maka akan menunjukkan pula hubungan antara kondisi makro
ekonomi terhadap kinerja saham, dimana dengan melemahnya nilai tukar rupiah
berdampak sangat besar terhadap pasar modal di Indonesia pada waktu itu.
untuk dikaji.
Pasar modal telah menjadi salah satu instrumen ekonomi yang cukup
penting dan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pasar modal juga dapat
negara tersebut (Ang, 1997). Saat ini pasar modal berperan sangat penting bagi
perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu
fungsi yang pertama sebagai sarana pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi
yang kedua yaitu pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi
instrumen keuangan.
Amerika Serikat, Inggris, Jepang dan negara maju lainnya mempunyai pasar
modal yang sangat likuid, efisien, dan terpercaya yang membuat tidak hanya
Harga instrumen keuangan di pasar modal yaitu saham, obligasi, dan juga
tersebut yang menjadikan pasar modal menjadi menarik dan banyak diminati bagi
investor yang memiliki kelebihan dana dan berminat melakukan investasi, pasar
modal menjadi sebagai salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat
2008). Investasi dapat juga diartikan sebagai konsumsi yang ditunda sementara
waktu untuk dikonsumsi lebih besar di masa mendatang (Myers, 2000). Investasi
di pasar modal merupakan salah satu pilihan untuk berinvestasi oleh investor, baik 4
investasi pada dua kelompok besar, yaitu investasi riil dan investasi finansial.
Investasi riil seperti pada properti, pabrik, dan barang tidak bergerak lainnya.
tetapi merupakan kepemilikan atas barang tidak bergerak seperti obligasi, saham,
aktiva keuangan dari suatu perusahaan baik melalui perantara atau dengan cara
yang lain. Sementara investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli saham
dari perusahaan lain. investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva
keuangan yang dapat diperjual-belikan di pasar uang (money market), pasar modal
mencari informasi seputar pergerakan harga saham, obligasi dan indeks harga
dengan mengetahui posisi indeks, maka investor dapat memperkirakan apa yang
harga saham dan indeks dapat ditemukan pada surat kabar, radio, televisi dan
internet. Pergerakan harga saham dan indeks harus terus dipantau oleh investor
mengetahui terlebih dahulu salah satu informasi penting yaitu informasi mengenai
Indeks Harga Saham. Indeks Harga Saham adalah suatu indikator yang
pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada saat sedang
aktif atau lesu.
merupakan penggabungan dari Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada
pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Satu indikator
pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham. Saat ini, BEI
(IHSG). Hal ini disebabkan karena indeks ini berisi atas seluruh saham yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia. Oleh karena itu, melalui pergerakan Indeks 6
Harga Saham Gabungan investor dapat melihat kondisi pasar apakah sedang
bergairah atau lesu. Perbedaan kondisi pasar tentu memerlukan strategi yang
IHSG mencatatkan pergerakan saham dari semua sekuritas yang tercatat di Bursa
sahamnya. Selain itu kenaikan dan penurunan IHSG dapat menjadi sebuah ukuran
pilihan utama investor. Dengan semakin banyaknya investor yang tertarik untuk
IHSG dan hal-hal yang mempengaruhinya menjadi sangat penting dan bernilai.
Ada 2 (dua) dasar informasi mengenai pasar modal yang selalu digunakan dalam
makro ekonomi, kestabilan politik, pergerakan nilai tukar mata uang, tingkat suku
bunga dan kondisi ekonomi global maupun regional, sementara informasi teknikal
berupa paparan data historis dan juga proyeksi masa depan mengenai pergerakan
antara lain keadaan ekonomi global maupun regional, kestabilan politik suatu
negara, kestabilan nilai tukar mata uang, tingkat suku bunga suatu negara, indeks
global, indeks regional dan lain-lain (Blanchard, 2006). Dalam hal ini, faktor
faktor yang mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan dibagi menjadi dua, yaitu Faktor Internal
dan Faktor Eksternal. Faktor internal muncul dari dalam negeri akibat dari perubahan nilai tukar
mata uang (Kurs Rupiah/Dollar Amerika
Serikat) dan perubahan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI Rate), sementara
faktor eksternal muncul dari luar negeri yang tercermin melalui pengaruh indeks
Pengaruh nilai tukar mata uang atau kurs Rupiah terhadap IHSG sangat
jelas terlihat ketika terjadi krisis ekonomi di Amerika Serikat. Krisis tersebut
menyebabkan arus keluar mata uang dollar Amerika Serikat di berbagai negara
(termasuk di Indonesia) sangat tinggi dan ini membuat jatuhnya nilai tukar
Rupiah terhadap Dollar hingga menembus level Rp. 10.000,- per Dollar.
Penurunan nilai tukar Rupiah tersebut kemudian diikuti pula oleh jatuhnya harga
harga saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia yang tergabung dalam
IHSG. Penurunan indeks pada masa itu sempat mencapai ambang batas yaitu
dihentikan (suspend).
mencerminkan sikap kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan
tekanan inflasi ke depan agar tetap berada pada sasaran yang telah ditetapkan.
Perubahan BI Rate sendiri secara langsung maupun tidak langsung dapat memicu
tingkat suku bunga kredit dan suku bunga deposito. Bagi para investor, dengan
penurunan tingkat suku bunga deposito maka tingkat keuntungan yang diperoleh
dari investasi di deposito akan berkurang. Selain itu, dengan penurunan suku
bunga kredit membuat biaya modal (capital cost) untuk kegiatan usaha akan
pembayaran mulai dari perdagangan, arus modal masuk (capital inflow), arus
modal keluar (capital outflow), dan kegiatan Pemerintah melalui penarikan dan
pembayaran utang luar negeri. Amerika Serikat dan Jepang adalah negara tujuan
Indonesia. Bursa saham Singapura adalah bursa saham terdekat yang paling besar
Serikat dan merupakan representasi atau cerminan dari kinerja industri paling
penting di Amerika Serikat. Perusahaan yang tercatat di dalam indeks Dow Jones
perusahaan yang sahamnya tercatat di dalam Indeks Dow Jones dan beroperasi di
10
Indonesia yang diikuti oleh aliran modal masuk baik melalui investasi langsung
maupun melalui pasar modal (Sunariyah, 2011). Aliran modal masuk tersebut
cerminan dari perekonomian Jepang pada khususnya dan Asia pada umumnya.
Perhitungan dan pembentukan Indeks Nikkei 225 telah dilakukan sejak 1950 dan
indeks ini juga merupakan indeks yang paling sering digunakan di Jepang sebagai
tolok ukur kinerja bursa saham di Jepang. Perusahaan yang sahamnya tercatat di
antara lain Mitsubishi Corp., Honda Motor Corp., Nikon Corp., Nissan Corp., dan
begitu juga juga dengan pasar modal Indonesia yang juga terpengaruhi oleh pasar
modal Jepang.
11
umumnya. Indeks Strait Times digunakan untuk mendata dan memonitor secara
dipengaruhi oleh Faktor Internal yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam
negeri, dan Faktor Eksternal yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar negeri.
Faktor Internal yang mempengaruhi IHSG yaitu perubahan nilai tukar mata uang
(Kurs Rupiah/Dollar Amerika Serikat) dan tingkat suku bunga acuan yaitu BI
Rate yang ditetapkan oleh Bank Indonesia selaku otoritas moneter di Indonesia.
Faktor Eksternal yang mempengaruhi IHSG yaitu Indeks Dow Jones, Indeks
Nikkei 225 dan Indeks Strait Times. Indeks Dow Jones menjadi cerminan dari
cerminan dari kondisi perekonomian Jepang pada khususnya dan Asia pada
12
Diantaranya adalah penelitian Ardian Agung (2010) dan H.M. Chababib (2011)
yang menunjukkan hasil bahwa perubahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar
Thobarry (2009), Ni Gusti Putu Wirawati (2013) dan Adit Tia Nugraha (2013)
Dollar Amerika Serikat tidak berpengaruh terhadap pergerakan IHSG. Hal ini
sebaliknya..
IHSG sampai hari ini masih mengacu pada pergerakan bursa global
saham global dan juga regional. Indeks Dow Jones sebagai cerminan dari kondisi
bursa saham global memiliki pengaruh terhadap pergerakan Indeks Harga Saham
dilakukan oleh Budi Sutanto (2013), Ika Wulandari (2013), dan Ardy Haryogo
terhadap IHSG, sementara penelitian yang dilakukan oleh Sari Yuni Kemala
13
pergerakan IHSG. Penelitian yang dilakukan oleh Tita Detiana (2009) dan
Beberapa penelitian mengenai pengaruh Indeks Nikkei 225 terhadap IHSG yang
dilakukan oleh Taufik Hidayat (2011), Fakhry Reza (2011) dan Yohanes Jhony
terhadap pergerakan IHSG. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
penelitian sebelumnya.
Sebagai bursa saham paling besar dan terdekat dengan Indonesia, bursa
dilakukan oleh Hilya Laila (2014), Alkhairani (2012) dan Shevanda Febrilia
Tamara (2013) menunjukkan hasil bahwa Indeks Strait Times berpengaruh
bahwa Indeks Strait Times berpengaruh signifikan, namun dengan arah negatif
terhadap IHSG.
atas, maka penelitian ini akan menganalisa pengaruh Faktor Internal yang diwakili
oleh pergerakan tingkat suku bunga BI Rate dan perubahan nilai tukar mata uang
Saham Gabungan dan menganalisa pengaruh Faktor Eksternal yang diwakili oleh
Indeks Dow Jones, Indeks Nikkei 225 dan Indeks Strait Times terhadap
pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan pada tahun 2007 – 2014. Seperti yang
sudah dipaparkan di atas, pemilihan IHSG karena IHSG merupakan cerminan dari
kinerja pasar modal Indonesia. Pemilihan Indeks Dow Jones, Indeks Nikkei 225
dan Indeks Strait Times sebagai Faktor Eksternal yang mempengaruhi IHSG
pasar modal global dan regional. Pergerakan Kurs Rupiah/Dollar Amerika Serikat
dan suku bunga BI Rate dipilih sebagai Faktor Internal yang mempengaruhi IHSG
Investasi di pasar modal hingga saat ini masih menjadi pilihan utama para
juga diimbangi dengan resiko yang tinggi pula. Resiko berinvestasi di pasar modal
akan dapat diminimalisir apabila investor sudah memiliki informasi yang lengkap
mengenai arah perkembangan pasar modal dan harga saham. Informasi terhadap
Gabungan (IHSG) sebagai cerminan dari kondisi pasar modal dan juga
15
perekonomian Indonesia, diperngaruhi oleh 2 (dua) faktor utama yaitu Faktor Internal dan Faktor
Eksternal. Faktor Internal diwakili oleh pengaruh nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat
dan pengaruh tingkat suku bunga
indeks global dan regional yaitu Indeks Dow Jones, Indeks Nikkei 225 dan Indeks
1. Apakah Faktor Internal yaitu perubahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat dan
tingkat suku bunga BI Rate berpengaruh terhadap
2. Apakah Faktor Eksternal yaitu Indeks Dow Jones, Indeks Nikkei 225 dan Indeks Strait Times
berpengaruh terhadap pergerakan Indeks Harga Saham
Gabungan?
bertujuan untuk :
1. Menguji pengaruh Faktor Internal yaitu perubahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika
Serikat dan tingkat suku bunga BI Rate terhadap
16
2. Menguji pengaruh Faktor Eksternal yaitu Indeks Dow Jones, Indeks Nikkei 225 dan Indeks Strait
Times terhadap pergerakan Indeks Harga
Saham Gabungan.
1. Manfaat Empiris :
bidang keuangan di Indonesia, hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu
2. Manfaat Praktis :
a. Bagi pelaku bisnis dan praktisi keuangan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi
informasi yang menarik dan menjadi salah
b. Bagi para pembuat kebijakan (pemerintah), hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan
akan pemahaman dari faktor-faktor yang