Anda di halaman 1dari 1

Puisi Cinta fisika

Ku lihat penanggalan qomariah


karna malam ini adalah bulan purnama
ku coba fokuskan mata pada langit malam
tapi cahayanya hanya beberapa kandela
terhalang awan cumulus nimbus hitam

Di ruang 2 x 3 meter
yang diterangi sinar neon 40 watt
saat hipotalamusku tak bekerja aktif
elektron itu mengalir pada korteks serebrum
flasback pada memory waktu lampau

bayangan magnitudo impianku yang mulai berkurang


tereduksi oleh muatan keterbatasan
melewati titik nadir dalam hidup
hidup seperti roda yang berputar
kini, ku berada di bawah sumbu rotasi

bumi masih terus berotasi


apakah sudah tiba momentumnya
saat gaya itu mulai bekerja
dan hatiku dalam pengaruh medannya

karna evolusi bintang pasti terjadi


lahir bersinar dan akhirnya mati
jika aku diam saja disini
semua pasti tetap terus bergerak

Tapi jika tak ada resultan gaya yang bekerja padamu


akankah hukum Newton III masih berlaku
Ku hanya ingin iman ini stabil
meski ku harus meluruh sekalipun
kusadari radiasi ini menghitamkan hatiku
dan energi yang terbuang percuma

Jika ku harus kehilangan seluruh masa diamku


akankankah semua tetap berjalan pada lintasanNYA
karena ikhlas adalah 1 dibagi 0 dan hasilnya tak terhingga
cintaku hidupku matiku hanya untuk-NYA semata

Anda mungkin juga menyukai