Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM PENUKAR ION

ANALISA GARAM KALSIUM, MAGNESIUN ATAU ZINC


DENGAN RESIN PENUKAR KATION

PRINSIP ANALISA
Resin penukar ion adalah polimer yang mempunyai rantai panjang yang mengandung gugus
fungsi polar dan tidak larut dalam air. Resin ini berbentuk butiran yang dapat mengembang jika
direndam / diletakkan dalam air, sehingga larutan air dapat masuk kedalam butiran dan akan kontak
dengan gugus fungsi. Gugus fungsi polar adalah elektrolit kuat dan terionisasi sempurna jika kontak
dengan larutan air. Reaksi yang terjadi antara larutan dengan resin adalah:
Rz-H+(s) + M+(aq) ↔ Rz-M+(s) + H+(aq) (1)
Rz+OH-(s) + X-(aq) ↔ Rz+X-(s) + OH-(aq) (2)
Dimana Rz disimbolkan dengan resin. Resin dalam persamaan (1) disebut resin kation dan persamaan 2
disebut resin anion. Secara umum posisi kesetimbangan dipengaruhi oleh kedua sifat dan konsentrasi
ion dalam larutan. Ion dengan muatan positif yang lebih besar dan ukuran yang lebih kecil cenderung
mempunyai afinitas yang lebih besar untuk resin penukar kation dari pada ion yang lebih besar dengan
muatan yang lebih kecil. Seperti pada pers (1), satu ion H+ dilepaskan untuk setiap satu kation M+, tiga
ion H+ dilepas untuk setiap satu kation M3+, demikian seterusnya. Dengan cara yang sama satu kation
OH- dilepas untuk satu muatan negative. Resin penukat ion mempunyai kemampuan untuk mengambil
kation dan anion dari air dan menggantikan dengan ion H+ dan OH-. Resin penukar ion umumnya
digunakan untuk deionisasi air dan untuk melunakkan air.

Air Sadah dihubungkan dengan adanya mineral impuritas seperti Ca2+, Mg2+ dan Fe3+ yang sering
ada dalam air alam. Jika bereaksi dengan sabun membentuk endapan yang seperti getah (gummy).
Mereka juga bereaksi dengan CO32- dan SO42- dalam air dan akan tertinggal yang disebut skala boiler
(CaCO3 , MgCO3 atau CaSO4) yang menempel pada wadah yang menjadi kerak. Sabun biasa ada;ah
garam sodium yang larut dalam air (sabun padat) atau kalium (sabun cair) dari asam organic yang
berantai panjang, RCOOH, seperti sodium stearat, C17H35CO2Na. sodium stearat bereaksi dengan ion
Mg2+ atau Ca2+ membentuk sticky (lengket), endapan yang tidak larut menurut reaksi:
2C17H35CO2-(aq) + Ca2+ ↔Ca(C17H35CO2)2(s) (3)
Hasil ini dalam limbah sabun dan membentuk lapisan film yang tidak diinginkan sabun yang digunakan
untuk mencuci. Hal ini seperti pembentukan endapan dan sabun tidak dapat berbusa dalam air sadah.

Jika larutan yang mengandung kalsium klorida, CaCl2 pelan-pelan dilewatkan kolom yang
mengandung resin penukar kation, maka akan terjadi :
2Rz-H+ (S) + Ca2+ (aq) + 2Cl- (aq) → [(RZ-)2Ca2+](S) + 2H+ (aq) + 2Cl- (aq) (4)
Eluat, atau larutan yang keluar kolom mengandung ion H+ dan ion Cl-, sedangkan ion Ca2+ tertahan pada
kolom sebab afinitasnya untuk resin lebih besar dari pada ion H+. Jika eluat ini dilewatkan melalui kolom
resin penukar ion dalam bentuk OH-, maka :
2H+ (aq) + 2Cl- (aq) + 2Rz+OH- (S) → 2Rz+Cl- (S)+ 2H+ (aq) + 2OH- (aq) (4)
Jadi dengan mengalirkan larutan yang mengandung CaCl2 dalam resin penukar kation bentuk H+ lalu ke
resin penukar anion bentuk OH-, maka kita akan mendapatkan eluat yang sudah tidak mengandung ion
Ca2+ dan ion Cl-, tetapi eluatnya mengandung air murni, H2O.
H+ (aq) + OH- (aq) → H2O(l) (5)
Air ini disebut air deionisasi.
BAHAN DAN ALAT
Timbangan Resin penukar kation
Beaker gelas 100 mL dan 250 mL HCl 6M
Kolom gelas NaOH 0,1 M
Statip + klemp buret Garam kalsium, magnesium atau seng
Pengaduk gelas Air deionisasi
Kertas pH universal Indikator pp
Erlenmeyer 100 mL Larutan KHP (kalium hydrogen phtalat)
Glasswool

PROSEDUR KERJA
1. Standarisasi NaOH
 Buat larutan NaOH 0,1 M
 Standarisasi larutan NaOH 0,1 M dengan larutan KHP dengan indikator pp
 Catat volume KHP yang diperlukan
 Hitung konsentrasi NaOH sesungguhnya

2. Preparasi Resin
 Timbang kira-kira 5 gram presin penukar kation
 Resin harus dalam bentuk asam
 Letakkan resin dalam Erlenmeyer, lalu tambahkan campuran 25 mL HCl 6M dengan
50 mL air deionisasi
 Lalu aduk selama 15 menit
 Dekantasi larutan asam, dan cuci resin dengan 5 kali 25 mL air deionisasi, lalu
dekantasi lagi
 Terakhir tambahkan kembali 25 mL air deionisasi kedalam resin

3. Percobaan kolom penukar ion dan penukar kation


 Letakkan glasswool pada kolom gelas dengan bantuan pengaduk gelas
 Tambahkan 3 mL air deionisasi pada kolom gelas
 Pasang kolom gelas pada statip buret
 Masukkan resin ke dalam kolom, bila perlu tambahkan air deionisasi
 Keluarkan air yang berlebih lewat keran bawah kolom
 Cuci resin dengan air deionisasi, lalu keluarkan. Lakukan sampai pH effluent sama
dengan pH air deionisasi
 Keluarkan air dalam resin sampai batas permukaan resin
 Mintalah sampel larutan garam kalsium, magnesium atau seng (buat kira-kira 0,25 -
0,30 gram garam lalu larutkan dalam 25 mL air deionisasi)
 Pindahkan larutan garam kedalam kolom gelas yang berisi resin, lalu cuci wadah 2
kali dengan 5 mal air deionisasi dan tambahkan air cucian ini kedalam kolom.
 Biarkan kira-kira 15 menit, lalu keluarkan cairan (eluat) dengan cara membuka keran
kolom gelas. Hati-hati membuka keran, jangan terlalu besar supaya resin tidak ikut
keluar
 Atur kecepatan keluarnya eluat (buat kira-kira 2-3 mL/menit)
 Bila perlu tambahkan air deionisasi pad atas kolom
 Tamping eluat dalam Erlenmeyer
 Catat volume yang diperoleh (kira-kira 100 mL)
 Jika semua eluat sudah terkumpul, letakkan sejumlah kecil tetesan eluat pada kaca
arloji lalu ukur pH nya dengan kertas pH ( pH eluat harus sama dengan pH air
deionisasi)
 Tambahkan 2 – 3 tetes indikator pp ke dalam larutan (eluat) dan titrasi dengan
larutan NaOH
 Catat volume yang diperlukan
 Keluarkan resin dari kolom lalu regenerasi dengan menambahkna 50 mL HCl 6M,
lalu cuci 5 kali dengan air deionisasi seperti pada tahap persiapan resin di atas.
Kumpulkan resin tersebut dalam botol bersih
 Dari data hitam jumlah mol kation yang ada dalam sampel dan presentasi kation
yang diperoleh

4. Percobaan Batch
 Ambil kira-kira 5 ggram resin yang telah dipreparasi (langkah 1)
 Minta sampel larutan garam kalsium, magnesium atau seng kira-kira 0,25 – 0,30
gram garam lalu larutkan dalam 25 mL air deionisasi
 Pindahkan larutan garam kedalam beaker glass
 Tambahkan resin kira-kira 5 gram yang telah dipreparasi seperti langkah 1 kedalam
larutan sampel
 Aduk dengan magnetic stirrer selama 15 menit
 Pisahkan resin dari larutan dengan menggunakan kertas saring
 Kumpulkan filtrate dan titrasi dengan NaOH dengan indikator pp
 Hitung jumlah mol kation yang ada di dalam filtrate / yang tidak terserap dan
presentase kation yang terserap resin
 Bandingkan hasilnya dengan metode kolom.

Anda mungkin juga menyukai