Anda di halaman 1dari 7

A.

Abstrak
Praktikum ini di lakukan untuk mengidentifikasi jenis asam amino dalam
laruatan protein secara kulitatif dan mengidentifikasi protein berdasarkan
sifat-sifatnya. Dalam idetifikasi asam amino dilakukan dengan 6 uji yaitu
uji kelarutan, uji ninhidrin, uji stabilitas terhadap alkali, uji xanrhoprotein,
uji millon, dan uji buret. Dan pada identifikasi protein dilakukan 4 uji
yaitu ujiburet, uji pengendapan dengan logam, pengendapan dengan
pemanasan, dan pengendapan dengan etanol.....
B. Pendahuluan
Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino.
Asam amino yang terdapat sebagai komponene prptein mempunyai gugus
–NH2 pada atom α dari posisi gugus –COOH. Pada umumnya asam amino
larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organic nonpolar seperti ester,
aseton, dan kloroform. Apabila gugus amino larut dalam air, gugus
karboksilat akan melepaskan ion H+. Oleh adanya kedua gugus tersebut
asam amino dalam larutan dapat membentuk ion yang bermuatan positif
dan juga bermuatan negatif atau ion amfoter( Muchtadi, T.R dan
Sugiyono, 1992).
Asam amino yang terbentuk sebagai hasil hidrolisis protein adalah
asam α-amino. Pada asam amino, gugus terikat pada atom karbon yang
bersebelahan dengan gugus karboksil, atau terletak pada posisi α. Karbon
αpada asam amino merupakan pusat kiral, kecuali pada glisin yang gugus
R-nya adalah atom H. Dengan demikian seluruh asam amino yang
diturunkan dari protein(kecuali glisin) bersifat optik aktif. Perlu
diperhatikan bahawa konversi fischer yang biasanya digunakan pada
karbohidrat dapat pula diterapkan pada asam amino (Hart,1990).
Protein adalah polimer alami yang terdiri dari sejumlah unit asam
amino yang berikatan satu dengan lainnya lewat ikatan amina( atau
peptida). Jaring labal-laba, otot dan bulu hewan, putih telur, dan
hemoglobin( molekul yang mengakut oksigen dalam tubuh ketempat yang
memerlukan) adalah protein. Peptida adalah oligomer dari asam amino
yang memainkan peran penting dalam banyak proses biologis. Contohnya
peptida horone insulin mengatur kadar gula darah, bradikinin mengatur
tekanan darah, dan oksitosin meregulasi konstraksi uterus dan laktasi. Jadi
protein, peptida, adan asama amino, merupakanbahan yang penting bagi
struktur, fungsi, dan reproduksi makhluk hidup( Haryanto,2004).
Protein berfungsi sebagai biokatalisator( enzim), protein cadangan,
alat transport, protein structual, dan protektif. Didalam tubuh manusia
protein bertindak sebagai bahan membrane sel yang dapat membentuk
jaringan pengikat, misalnya kolagen dan elastin, serta membentuk protein
inert, seperti rambut dan kuku. Itu protein dapat bertindak sebagai enzim,
misalanya glikoprotein, seta bertindak sebagai bagian sel yang dapat
bergerak seperti protein otot. Secara keseluruhan protein merupakan
polipeptida yang tersusun oleh serangkaian asam-asam amino
(MartinaRestuati,Dkk,2012).
Asam amino dan protein secara umum mempunyai sifat-sifat fisik
yang sama. Dari keseluruhan asam amino yang bisa dijumpai pada protein.
Dari struktur umunya, asam amino mempunyai dua gugus pada tiap
molekulnya, yaitu gugus amino dan gugus karboksil, yang digambarkan
sebagai struktur dipolar. Sebagai contoh adalah reaksi asetilasi dan
esterifikasi (Girindra, 1986).
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Alat
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu tabung
reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi, erlenmeyer, water bath
(pemanas), gelas kimia, gelas ukur, pengaduk, spatula, stopwatch,
penjepit, hot plate.
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada prakikum ini yaitu serbuk asam
amino glisin, serbuk asam aspartat, serbuk asam tritofan, serbuk asam
fenil alanin, sampel(telur bebek), larutan alkkohol, larutan HCl encer,
larutan NaOH encer, larutan asam amino glisin, larutan aspartat,
larutan tirosin, larutan fenil alanin, glisin 1%, analine, HNO3 pekat,
larutan NaOH 0,1 N, laruatan NaOH, pekat 20%, larutan NaOH 2,5 M,
larutan CuSO4 0,1M, putih telur, susu, larutan HgCl2 0,2 M, larutan
Pb(CH3COOH)2 0,2 M, larutan CH3COOH 1%, larutan CH3COOH
10%, larutan NaOH 10%, larutan NaCl jenuh, kristal NaCl, larutan
etanol 96%, tissue, aquades.
D. Prosedur Kerja
1. Identifikasi Asam Amino.
a. Uji Kelarutan
- Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Diambil 0,1 gram asam amino. Pada tabung I diisi larutan
glisin, pada tabung II diisi larutan asam aspartat, pada tabung
III diisi larutan triptofan, pada tabung IV diisi larutan fenil
alanin, dan pada tabung V diisi sampel(putih telur bebek).
- Ditambahkan 1-3 ml air kedalam tabung reaksi sambil dikocok
hingga asam amino larut.
- Diulangi langkah kerja diatas dan diganti pelarutnya
menggunakan larutan alkohol, laruatan HCl encer, dan larutan
NaOH encer.
- Dan diamati perubahan yang terjadi pada setiap tabung serta
dicatat hasil pengamatan yang diperoleh.
b. Uji Nindrin
- Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Diambil 1 ml asam amino. Pada tabung I diisi larutan glisin,
pada tabung II diisi larutan asam aspartat, pada tabung III diisi
larutan tirosin, pada tabung IV diisi larutan sampel( putih telur
bebek).
- Ditambahkan 5 tetes larutan reagen ninhidrin 0,2% kedalam
masing- masing tabung reaksi yang telah disediahkan.
- Dipanaskan larutan tersebut selama 2 menit di water bath.
- Diamati perubahan yang terjadi pada larutan.
- Didinginkan hingga terbentuk warna biru pada larutan.
- Diamati dan dicatat hasil pengamatan yang diperoleh.
c. Uji Stabilitas Terhadap Alkali
- Disiapakan alat dan bahan yang akan digunakan.
-
d. Uji Xantoprotein
- Disiapakan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Di ambil 2 ml asam amino. Pada tabung I diisi larutan tirosin,
pada tabung II diisi larutan triptofan, pada tabung III diisi
larutan fenil alanin, padatabung IV diisi lautan glisin, pada
tabung V diisi larutan asam aspatat, pada tabung VI diisi
larutan sampel(putih telur bebek).
- Dipanaskan larutan-larutan tersebut didalam water bath selama
2 menit.
- Diamati perubahan yang terjadi.
- Didinginkan pada suhu kamar dan ditambahkan 2 ml larutan
HNO3 pekat.
- Dipanaskan kembali didalam water bath selama 2 menit.
- Diamati perubahan yang terjadi.
- Dan didingkan kembali pada suhu kamar dan ditambahkan
larutan NaOH 0,1 N tetes demi tets hingga larutan berubah
warna.
- Diamati dan dicatat hasil pengamatan yang diperoleh.
e. Uji Millon
- Diambil sebanyak 2 ml larutan asam amino. Pada tabung I diisi
larutan triosin, pada tabung II diisi larutan glisin, pada tabung
II diisi larutan fenil alanin, pada tabung IV diisi larutan
sampel(putih telur bebek).
- Di tambahkan 1-2 tetes larutan reagen millon kedalam masing-
masing tabung reaksi.
- Diamati perubahan yang terjadi.
- Dipanaskan larutan larutan tersebut didalm water bath selama
10 menit.
- Diamati dan ci catat hasil pengamatan yang diperoleh.
f. Uji Buret
- Diambil 1 ml asam amino. Pada tabung I diisi larutan glisin,
pada tbung II diisi larutan sistein , pada tabung III diisi larutan
sistin, pada tabung IV diisi larutan sampel( putih telur bebek) .
- Ditambahkan 1 ml NaOH pekat 20% ke dalam masing-masing
tabung reaksi.
- Dipanaskan didalam waterbath selama 1 menit.
- Diamati yang terjadi pada larutan- larutan tersebut.
- Ditambahkan larutan CuSO4 tetes demi tets hingga terjadi
perubahan warna.
- Diamati dan dicatat hasil pengamatan yang diperoleh.
2. Idetifikasi Protein
a. Uji Buret
- Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Diambil 3 ml untuk setip larutan sampel( putih telur, susu ,
asam aspatic, glisin).
- Ditambahkan 1 ml larutan NaOH 2,5 M dan dikocok.
- Ditambahkan 3 tetes CuSO4 0,1 M hingga larutan tercampur.
- Ditambahkan kembali 1 tetes CuSO4 0,1 M dan diamati
perubahan yang terjadi.
- Dicatat hasil pengamatan yang diperoleh.
b. Uji Pengendapan dengan Logam
- Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Diambil 3 ml larutan sampel( putih telur dan susu).
- Ditambahkan 10-20 tetes larutan HgCl2 0,2 M.
- Diulangi langkah diatas dan diganti larutan pelarutnya dengan
(CH3COO)2Pb.
- Diamati perubahan yang terjadi dan dicatat hasil pegamatan
yang diperoleh.
c. Uji Pengendapan dengan Pemanasan
- Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Diambil 1ml larutan sampel yang diisi di 5 tabung reaksi.
- Dipanaskan tabung I selama 5 menit di dalam waterbath.
- Pada tabung II ditambahkan 1 ml asam asetat 1% dan
dipanaskan selama 5 menit didalam waterbath.
- Pada tabung III ditambahkan 0,5 ml asam asetat 10% dan
dipanaskan selama 5 menit di dalam waterbath.
- Pada tabung IV ditambahkan 0,5 ml asam asetat 10% dan
ditambahkan 3 tetes NaCl jenuh lalu dipanaskan selama 5
menit di dalam waterbath.
- Pada tabung V ditambahkan 0,5 ml NaOH 10% dan dipanaskan
selama 5 menit di dalam waterbath.
- Diamati perubahan yang terjadi dan dicatat hasil pengamatan
yang diperoleh.
d. Uji Pengendapan dengan Etanol
- Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Diambil 1 ml larutan sampel( putih telur dan susu)
- Ditambahkan serbuk NaCl sebanyak 1 spatula dan
ditambahkan 10-20 tetes larutan etanol 96%.
- Dipindahkan ½ larutan ke tabung lain dan ditambahkan
aquadest tetes demi tetes hingga terdapat endapan.
- Diamati perubahan yang terjadi dan dicatat hasil pengamatan
yang diperoleh.
E. Hasil dan Pembahasan
Pada praktikum yang berjudul identifikasi asam amino dan protein ini
bertujuan untuk mengidentifikasi jenis asam amino dalam larutan protein
secara kualitatif dan untuk mengidentifikasi protein berdasarkan sifat-
sifatnya. Asam amino itu sendiri adalah monomer yang menyusun
polimer-polimer pada protein. Asam amino dapat mengalami proses
hidrilisin yang menghasilkan hidrolisat protein. Asam amino dapat
mengalami proses hidrilisin yang menghasilkan hidrolisat protein.
Pada identifikasi asam amino dilakukan uji kelarutan
Tabel hasil pengamatan uji kelarutan
Kelaruatn
Asam Amino Air Alkohol HCl Encer NaOH Encer
Glisin larut Tidak Larut Larut
Asam Tidak Larut Tidak Larut Larut
Aspartat
Tritofan Tidak Larut Tidak Larut
Fenilalanin Tidak Larut Tidak Larut
Telur Bebek Larut Larut

Anda mungkin juga menyukai