NIM : G1C016043
KAJIAN PUSTAKA
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Familia : Apocynacea
Genus : Cerbera
a. Komposisi Biji
b. Komposisi Minyak
Pada biji bintaro mengandung senyawa aktif yaitu cerberin (alkaloid), tanin,
saponin, dan steroid. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak ini memiliki sifat
antibakteri, sitotoksik, dan sebagai
depresan sistem saraf pusat (Chopra et al., 1956; Ahmed, 2008; Rohimatun dan
Suriati, 2011). Dari beberapa kandungan pada biji bintaro terdapat beberapa
kandungan yang memiliki potensial untuk digunakan sebagai larvasida, yakni
alkaloid, tannin, saponin, dan steroid (Ghosh, 2012).
Kandungan saponin yang terdapat pada biji bintaro bersifat toksik pada
serangga, dapat menghambat aktivitas makan serangga (Utami, 2010). Aktivitas
makan dapat dihambat karena saponin menyebabkan penurunan enzim
pencernaan serta menghambat absorbsi makanan (Haditomo, 2010). Selain itu,
saponin dapat menyebabkan kutikula pada kulit larva hilang yang menyebabkan
larva kehilangan cairan (Kuddus, 2011). Saponin juga menggangu pertumbuhan
larva dengan cara menghambat pengelupasan eksoskeleton larva sehingga tidak
dapat berkembang ke fase selanjutnya (Chaieb, 2010).
Biji Bintaro dapat diolah menjadi biodiesel, yaitu bahan bakar pengganti bahan
bakar yang diolah dari fosil (BBM). Dengan memanfaat biji Bintaro sebagai sumber
energi terbarukan, maka menjamin tersedianya bahan pangan (food security) dan
membuka lapangan kerja baru sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan dan
kelaparan.
Sumber :
1. Hendra, W., Wibowo, S., Hastuti, N., dan Wibisino, H. S. 2016. Karakteristik
Biodiesel Biji Bintaro (Cerbera manghas L) dengan Proses Modifikasi. Jurnal
Penelitian Hasil Hutan, 34(1), hal: 11-21.
2. https://abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/G0012139_bab2.pdf