ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA REMAJA VVVVVVVVVVVVVVVVV
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA REMAJA VVVVVVVVVVVVVVVVV
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS AIRLANGGA
S1 PENDIDIKAN NERS
2017
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Definisi ..................................................................................................... 3
A. Hasil Pengkajian....................................................................................... 11
ii
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
B. Diagnosa Keperawatan............................................................................. 20
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 22
B. Saran ......................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan suatu kumpulan yang memiliki hubungan darah,
ikatan perkawinan, dan adopsi serta tinggal dalam satu rumah tangga, saling
berinteraksi satu sama lain dan saling ketergantungan. Dalam keluarga
biasanya terdiri dari orang tua yaitu ayah dan ibu, serta anak-anak, masing-
masing individu memiliki peran masing-masing.
Tantangan utama bagi keluarga dengan anak remaja meliputi
perubahan perkembangan yang dialami oleh remaja dalam batasan perubahan
kognitif, pembentukan identitas, dan pembentukan biologis, serta konflik-
konflik, dan krisis-krisis yang didasarkan perkembangan. Banyak masalah
yang sering timbul pada keluarga dengan tahap perkembangan anak remaja
karena tahap ini anak berusaha mencari identitas diri, sehingga mereka sering
membantah orang tuanya, karena mereka mempunyai pendapat sendiri, cita-
cita dan nilai-nilai sendiri yang berbeda dengan orang tuanya. Orang yang
dianggap penting pada usia ini adalah teman sebaya, mereka berusaha untuk
mengikuti pendapat dan gaya teman-temanya karena dianggap memiliki
kesamaan dengan dirinya, sehingga pada usia ini sering terlibat dalam geng.
Masalah lain yang sering mengganggu anak remaja adalah masalah yang
berkaitan dengan organ reproduksi (seksual). Mereka memiliki dorongan
untuk pemuasan seksual. Oleh karena itu para remaja mencari kepuasan
dalam bentuk khayalan, membaca buku atau menonton film porno.
Peran perawat dalam asuhan keperawatan keluarga dengan tahapanak
usia remaja adalah membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah
kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan
fungsi dan tugas perawatan keehatan keluarga, sehingga keluarga dapat
melkukan program asuhan keperawatan secara mandiri, dan masalah yang
timbul bisa teratasi.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari keperawatan keluarga?
2. Apa saja tugas perkembangan keluarga usia remaja?
3. Apa saja masalah kesehatan mayoritas perkembangan keluarga usia
remaja?
4. Bagaimana menyusun asuhan keperawatan keluarga usia remaja?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian keperawatan keluarga
2. Mengetahui tugas perkembangan keluarga usia remaja
3. Mengetahui masalah kesehatan mayoritas perkembangan keluarga usia
remaja
4. Mengetahui asuhan keperawatan keluarga usia remaja
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Menurut Depkes R.I 1998 (dalam Mubarak, 2006) keluarga adalah
unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu
atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut UU No. 10 1992 (dalam Muhlisin, 2012) keluarga adalah
unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri
dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
Keluarga dengan anak remaja adalah ketika anak pertama berusia 13-
20 tahun, tahap kelima dari siklus atau perjalanan kehidupan keluarga dimulai
(Friedman, 2014).
Keluarga dengan anak remaja yaitu dimulai saat anak pertama berusia
13-20 tahun dan biasanya berakhir sampai anak meninggalkan rumah orang
tuanya (Muhlisin, 2012).
Keperawatan keluarga yaitu perawatan yang diberikan pada anggota
keluarga, biasanya perawat yang mendatangi anggota keluarga tersebut.
B. Tahap Perkembangan Keluarga
1. Menurut Friedman, 2014 tugas perkembangan keluarga tahap V: keluarga
dengan anak remaja. Ketika anak berusia 13 tahun, tahap kelima dari
siklus atau perjalanan kehidupan keluarga dimulai. Biasanya tahap ini
3
berlangsung selama enam atau tujuh tahun, walaupun lebih singkat jika
anak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak tetap
tinggal di rumah pada usia lebih dari 19 atau 20 tahun. Anak lainnya yang
tinggal dirumah biasanya anak usia sekolah.
Tugas perkembangan keluarga menurut Friedman, 2014:
a. Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab seiring dengan
kematangan remaja dan semakin meningkatnya otonomi. Orang tua
harus secara progresif mengubah hubungan yang awalnya bergantung
menjadi hubungan yang semakin mandiri.
b. Bagi orang tua untuk memfokuskan kembali hubungan pernikahan
apabila anak remaja sudah berkeluarga
c. Untuk anggota keluarga supaya berkomunikasi secara terbuka satu
sama lain. Karena adanya kerenggangan komunikasi maka sering
terjadi saling penolakan antara orang tua dan anak remaja.
d. Mempertahankan strandar etis dan moral keluarga. Orang tua harus
membela dan menanamkan prinsip dan dasar yang telah mereka
tetapkan.
2. Tahap perkembangan keluarga Remaja menurut Spradley:
a. Menyediakan fasilitas dengan kebutuhan yang berbeda
b. Menyertakan remaja untuk bertanggung jawah dalam keluarga
c. Mencegah adanya kesalahan komunikasi
d. Mempertahankan filosof hidup dalam keluarga
3. Tahapan perkembangan keluarga menurut Duval
Tahap menghadapi anak remaja merupakan tahap paling rawan karena
tahap ini anaka akan mencari identitas diri dalam membentuk
kepribadiannya, oleh karena itu suri tauladan dari kedua orang tua sangat
diperlukan. Komunikasi dan saling pengertian antara kedua orang tua
dengan anak perlu dipelihara dan dikembangkan.
C. Masalah Kesehatan Mayoritas Tahapan Keluarga Usia Remaja
1. Kesehatan fisik
Bagi remaja kecelakaan terutama kecelakaan kebdaraan bermotor adalah
bahaya yang besar, dan patah tulang serta cidera akibat atletik adalah hal
biasa yang terjadi. Bagi orang tua remaja resiko penyakit jantung koroner
pada pria berusia lebih dari 35 tahun mengalami peningkatan yang cukup
besar, dan pada tahap ini kedua orang tua mulai merasa rentan terhadap
penyakit.
4
2. Penyalahgunaan obat dan alcohol, kontrasepsi, kehamilan yang tidak
diinginkan, serta konseling seksual
3. Kehamilan remaja
4. Kebutuhan kesehatan lainnya
D. Intervensi Sesuai Masalah
Perhatian kesehatan menurut Friedman, 2014:
1. Kesehatan fisik:
a. promosi kesehatan merupakan perhatian penting
b. Diskusikan factor resiko dan diidentivikasi
2. Penyalahgunaan obat dan alcohol, kontrasepsi, kehamilan yang tidak
diinginkan, serta konseling seksual :
a. diskusikan topic dengan keluarga dan remaja
b. rujuk ke pelayanan kesehatan mengenai pelaksanaan uji kehamilan,
penggunaan obat, skrining penyakit AIDS, kontrasepsi, aborsi,
perawatan penyakit kelamin
3. Kehamilan remaja:
a. Bantu keluarga dalam upaya pencegahan kehamilan remaja
b. Rujuk ke palayanan keluarga
c. Konseling dan pendidikan seksual
4. Kebutuhan kesehatan lainnya, yang bertujuan menguatkan hubungan
orang tua dan remaja:
a. Konseling suportif langsung
b. Rujuk ke sumber – sumber komunitas untuk konseling, pelayanan
rekreasi, dan pelayanan lain
E. Tugas Kesehatan Keluarga (Friedman, 2014):
1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga
2. Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat
3. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit
4. Memodifikasi lingkungan yang menguntungkan untuk kesehatan dan
perkembangan
5. Mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
5
F. Peran Perawat dalam Melakukan Perawatan Kesehatan Keluarga
1. Pendidik 6. Kolaborasi
2. Coordinator 7. Fasilitator
3. Pelaksana 8. Penemu kasus
4. Pengawas kesehatan 9. Modifikasi lingkungan
5. Konsultan
G. Fungsi Keluarga (Friedman, 2014)
1. Fungsi afektif dan Koping
keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu
anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi
stress.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan
mekanisme koping, memberikan feedback, serta memberikan petunjuk
dalam pemecahan masalah.
3. Fungsi reproduksi
Keluarga melahirkan anak, menumbuh kembangkan anak dan
meneruskan keturunan
4. Fungsi ekonomi
Keluarga memberikan financial untuk anggota keluarganya dan
kepentingan di masyarakat
5. Fungsi fisik
Keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan istirahat termasuk
untuk penyembuhan dari sakit.
6
H. Tipe- Tipe Keluarga (Friedman, 2014)
1. Tradisional
a. the nuclear family, keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak
b. the dyad family, keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak)
yang hidup bersama dalam satu rumah
c. keluarga usila, keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah
tua dengan anak yang sudah memisahkan diri
d. the childless family, keluarga tanpa anak karena terlambat menikah
dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya yang disebabkan
karena mengejar karier / pendidikan yang terjadi pada wanita.
e. the extended family, keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang
hidup bersama, seperti nuclear family disertai paman, tante, orang tua
(kakek-nenek), keponakan
f. the single parent, keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau
ibu ) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian,
kematian, dan ditinggalkan (menyalahi hokum pernikahan)
g. commuter family, kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi
salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang
bekerja di luar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat
“weekend”.
h. multigenerational family, keluarga dengan beberapa generasi atau
kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah
i. kim-network family, beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu
rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang –
barang dan pelayanan yang sama (contoh: dapur, kamar mandi,
televise, telepon, dll)
j. blended family, duda atau janda (karena perceraian) yang menikah
kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
k. the single adult living alone / single adult family, keluarga yang terdiri
dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau
perpisahan (perceraian atau ditinggal mati).
7
2. Non tradisional
a. The unmarried teenage mother, keluarga yang terdiri dari orang tua
(terutama ibu) dengan anakdari hubungan tanpa nikah
b. The stepparent family, keluarga dengan orang tua tiri
c. The nonmarital heterosexsual cohabing family, beberapa pasangan
keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara yang
hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,
pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas
kelompok / membesarkan anak bersama.
d. Gay and lesbian families, seseorang yang mempunyai persamaan sex
hidup bersama sebagaimana “marital pathners”.
e. Cohabititating couple, orang dewasan yang hidup bersama di luar
ikatan pernikahan karena beberapa alasan tertentu
f. Group – matrriage family, beberapa orang dewasa yang menggunakan
alat – alat rumah tangga bersama, yang saling merasa telah saling
menikah satu dengan yang lainnya, berbagai sesuatu termasuk seksual
dan membesarkan anak.
g. Group network family, keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan /
nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunkan
barang – barang rumah tangga bersama, pelayanan, dan bertanggung
jawab membesarkan anaknya.
h. Foster family, keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga / saudara di dalam waktu sementara, pada saat orang tua
anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali
keluarga yang aslinya
i. Homeless family, keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan
dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental
j. Gang, sebuah bentuk keluarga yan destruktif dari orang – orang muda
yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai
perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan criminal.
8
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK
REMAJA
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal bagi perawat untuk mengumpulkan
data guna menyusun suatu masalah keperawatan yang dihadapi oleh
keluarga. adapun hal-hal yang dikaji adalah: data umum, riwayat dan
tahap perkembangan keluarga, pengkajian lingkungan, struktur keluarga,
fungsi keluarga sesuai dengan 5 tugas menurut Friedman, stress dan
koping keluarga, pemeriksaan fisik pada semua anggota keluarga serta
harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
Menurut Susanto, 2012 :
1. Data umum
a. Identitas : pada data ini yang perlu dikaji adalah tentang nama, usia,
pendidikan, pekerjaan, alamat, dan genogram.
b. Komposisi keluarga : dikaji tentang daftar anggota keluarga dan
genogram.
c. Tipe keluarga : pada tipe keluarga ini yang dikaji yaitu tentang jenis
keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi dengan tipe tersebut.
d. Suku bangsa : kaji identifikasi budaya suku bangsa terebut.
e. Agama : pada pengkajian ini yang perlu dikaji yaitu panutan keluarga
tersebut dan bagaimana keluarga tersebut menjalankan ibadahnya.
f. Status sosial ekonomi keluarga : pada status sosial ekonomi yang dikaji
yaitu tentang pekerjaan , tempat kerja, dan penghasilan setiap anggota
yang sudah bekerja, sumber penghasilan, berapa jumlah yang dihasilkan
oleh setiap anggota keluarga yang bekerja.
g. Aktivitas rekreasi kelurga : dimana pengkajian ini berisi tentang
kegiatan keluarga dalam mengisi waktu luang dan kapan keluarga pergi
bersama ketempat rekreasi.
2. Riwayat dan perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
9
Pada tahap ini yang dikaji adalah hubungan keluarga saat ini, dan
komunikasi antar keluarga tersebut, apakah ada pertengkaran,
perdebatan dan sebagainya antar keluarga.
b. Tahap perkembangan keluarga yang berlaku yang belum terpenuhi :
Pada tahap ini yang dikaji adalah tugas perkembangan keluarga saat ini
yang belum belum dilaksanakan secara optimal oleh keluarga.
c. Riwayat keluarga inti
Pada tahap ini yang dikaji adalah hubungan keluarga inti, dan apa latar
belakang sebelum menjalani sebuah kelurga.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
e. Pada tahap ini yang dikaji adalah bagaimana keaadan keluarga
sebelumnya, sampai keadaan sekarang.
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Pada tahap ini yang dikaji adalah letak posisi rumah pada denah
perkampungan yang ditinggali keluarga dengan jelas.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Pada tahap ini yang dikaji adalah gambaran tentang rumah keluarga dan
apa yang dilakukan keluarga setiap harinya, misalnya berbaur dengan
tetangga.
c. Mobilitas geografis keluarga
Pada tahap ini yang dikaji adalah letak daerah rumah keluarga
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi keluarga
Pada tahap ini yang dikaji adalah tentang interaksi dengan tetangga,
misalnya apakah keluarga mengikuti pengajian atau perkumpulan ibu-
ibu rumah tangga lainnya ataupun kegiatan lainya
e. Sistem pendukung keluarga
Pada tahap ini dikaji adalah tentang kesulitan keungan yang keluarga
dapat diatasi dengan dukungan keluarga
4. Struktur Keluarga
Menurut Mubarak (2010), struktur keluarga antara lain :
10
a. Pola-pola komunikasi keluarga menjelaskan komunikasi antar anggota
keluarga, termasuk pesan yang disampaikan, bahasa yang digunakan,
komunikasi secara langsung atau tidak, pesan emosional (positif/
negatif), frekuensi kualitas komunikasi yang berlangsung.adakah hal –
hal yang tertutup dalam keluarga dan untuk didiskusikan.
b. Struktur kekuatan keluarga
Keputusan dalam keluarga, siapa yang membuat yang memutuskan
dalam penggunaan keuangan, pengambilan keputusan dalam pekerjaan
tempat tinggal, serta siapa yang memutuskan kegiatan dan kedisiplinan
anak–anak. Model kekuatan atau kekuasaan yang digunakan adalah
membuat keputusan.
c. Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing – masing anggota keluarga baik secara
formal maupun informal.
d. Struktur nilai atau norma keluarga menjelaskan mengenai nilai norma
yang dianut keluarga dengan kelompok atau komunitas.
5. Fungsi keluarga
Menurut Harnilawati (2013), pengkajian meliputi :
a. Fungsi afektif
Mengkaji diri keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki keluarga,
dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, kehangatan
kepada keluarga dan keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai
b. Fungsi sosialisasi
Mengkaji tentang otonomi setiap anggota dalam keluarga, saling
ketergantungan keluarga, yang bertanggung jawab dalam membesarkan
anak (Mubarak, 2012: 99). Fungsi mengembangkan dan tempat melatih
anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk
berhubungan dengan orang lain diluar rumah (Harnilawati, 2013: 09)
c. Fungsi perawatan kesehatan
11
Mengkaji tentang sejauh mana keluarga menyediakan makanan,
pakaian, dan perlindungan terhadap anggota yang sakit (Mubarok,
2012: 99)
d. Fungsi reproduksi
Mengkaji tentang beberapa jumlah anak, merencanakan jumlah anggota
keluarga serta metode yang digunakan keluarga dalam mengendalikan
jumlah anggota keluarga (Mubarok, 2010: 101)
e. Fungsi ekonomi
Mengkaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang pangan
dan papan (Mubarok, 2010: 102)
6. Stres dan koping keluarga
Menurut Mubarak (2010), pengkajian meliputi :
a. Stresor jangka pendek
Stresor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaikan dalam
waktu lebih dari 6 bulanStrategi koping yang digunakan.
b. Mengkaji tentang strategi koping apa yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahan
c. Kemampuan keluarga berespons terhadap situasi atau stressor
d. Mengkaji sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi atau stresor.
e. Strategi adaptasi disfungsional menjelaskan adaptasi disfungsional yang
digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
7. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga metode ini
sama dengan pemerikasaan fisik di klinik.
8. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap
petugas kesehatan yang ada.
2. Perumusan diagnosa masalah
Diagnosa keperawatan keluarga dapat dibagi menjadi 3 tipe diagnosa:
a. Aktual: dari data pengkajian didapatkan masalah atau gangguan
kesehatan yang sudah terjadi.
12
b. Resiko: data-data yang didapat menunjukkan adanya resiko terjadinya
masalah kesehatan, namun masalah kesehatan belum terjadi.
c. Potensial (keadaan sejahtera/ wellness): adalah suatu diagnosa yang
diangkat setelah data yang dikumpulkan menunjang ke arah
peningkatan kesehatan keluarga.
3. Perencanaan perawatan keluarga
13
– Hanya sebagian 1
– Tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dicegah : 1
Skala :
– Tinggi 3
– Cukup 2
– Rendah 1
4. Menonjolnya masalah : 1
Skala :
– Masalah berat, harus ditangani 2
– Masalah tidak perlu segera ditangani 1
– Masalah tidak dirasakan 0
2. Perencanaan Keperawatan
Setelah menyusun prioritas masalah maka pada tahap berikutnya adalah
menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga. Rencana tindakan
keperawatan keluarga merupakan sekumpulan rencana tindakan yang
direncanakan perawat untuk dilaksanakan, beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam mengembangkan rencana keperawatan adalah :
a. Rencana keperawatan harus berdasarkan atas analisa secara menyeluruh
tentang masalah situasi keluarga.
b. Rencana keperawatan harus realistis. Artinya dapat dilaksanakan dan
dapat menghasilkan apa yang diharapkan.
c. Rencana keperawatan harus sesuai dengan tujuan dan falsafah instansi
kesehatan, misalnya jika instansi kesehatan yang bersangkutan tidak
memungkinkan pemberian pelayanan secara cuma-cuma, maka perawat
harus mempertimbangkan hal tersebut dalam membuat rencana
keperawatan dan tindakan.
d. Rencana keperawatan harus dibuat bersama keluarga, hal ini sesuai
dengan prinsip bahwa perawat bekerja bersama keluarga dan bukan
untuk keluarga.
14
e. Rencana keperawatan dibuat secara tertulis, hall ini berguna bagi
perawat maupun tim kesehatan lainnya, serta dapat membantu dalam
mengawasi perkembangan masalah keluarga.
4. Tindakan keperawatan keluarga
Berikut ini adalah tindakan keperawatan yang dilakukan keluarga untuk
mengatasi penyebab masalah keperawatan :
a. Membantu keluarga dalam penerimaan terhadap masalah dilakukan
adalah: perluas dasar sedang dihadapi, Bantu keluarga dan situasi yang
ada. Hubungkan sasaran yang telah ditentukan. menghadapi masalah.
b. Membantu keluarga agar dapat menentukan keputusan yang tepat dalam
rangka menyelesaikan masalah, tindakan yang dilakukan adalah:
diskusikan dengan keluarga konsekuensi yang akan timbul jika tidak
melakukan tindakan. Perkenalkan pada keluarga tentang alternatif
kemungkinan yang dapat diambil serta sumber-sumber yang diperlukan
untuk melaksanakan alternative tersebut. Diskusikan dengan keluarga
tentang manfaat dan masing-masing alternative tindakan.
c. Meningkatkan kepercayaan diri keluarga dalam memberikan perawatan
terhadap anggota keluarga yang sakit, perawat dapat melakukan
tindakan antara lain: demonstrasikan tindakan yang diperlukan.
Manfaatkan fasilitas atau sasaran yang ada di rumah keluarga. Hindari
hal-hal yang merintangi keberhasilan keluarga merujuk klien atau
mencari pertolongan kepada tim kesehatan yang ada.
d. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menciptakan lingkungan
yang menunjang kesehatan, perawat dapat melakukan tindakan antara
lain: Bantu keluarga dalam rangka menghindari adanya ancaman dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga. Bantu keluarga dalam
rangka memperbaiki fasilitas fisik yang ada. Hindarkan ancaman
psikologis dalam keluarga dengan cara memperbaiki pola, komunikasi
keluarga, memperjelas peran masing-masing keluarga. Kembangkan
kesanggupan keluarga dalam rangka pemenuhan kebutuhan psikososial.
e. Membantu keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada,
maka perawat harus mempunyai pengetahuan yang luas dan tempat
15
tentang sumber daya yang ada di masyarakat dan cara
memanfaatkannya, seperti instansi kesehatan, program peningkatan
kesehatan, dan organisasi-organisasi masyarakat.
5. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan 2 tahap yaitu formatif dan sumatif. Adapun
evaluasi mengacu pada standart yang telah disusun untuk mencapai tujuan
khusus yang telah ditentukan
16
BAB IV
KASUS
A. Hasil Pengkajian
4.1 PENGKAJIAN
Analisis Masalah Kesehatan INDIVIDU : Tn. K dan Anak E sering batuk pilek karena sering merokok.
17
Tugas Perkembangan Keluarga : Dapat dijalankan Tdk Dpt Dijalankan
Bila Tdk dijalankan, sebutkan : -
2. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi : Baik Disfungsional
Peran Dalam Keluarga : Tdk Ada Masalah Ada Masalah
Nilai/Norma KLg : Tdk ada konflik nilai Ada Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : Dalam mengambil keputusan keluarga adalah Tn K selaku
kepala keluarga.
3. FUNGSI KELUARGA
Fungsi Afektif : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Sosial : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Ekonomi : Baik Kurang Baik
18
DATA PENUNJANG KELUARGA
Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga
Kondisi Rumah Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga
Type rumah : permanen/semi permanen* kesehatan :
Lantai : tanah/plester/keramik,lainnya…. Ya/ Tidak*
Kepemilikan rumah : sendiri / sewa* Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif : Ya/ Tidak*
Jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
Ventilasi : Ya/ Tidak*
Baik (10-15% dari luas lantai): ya/tidak* Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
Ya/ Tidak*
Jendela setiap hari dibuka: ya/tidak*
Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
Keluarga tinggal disebuah rumah tiga kamar, dengan
Ya/ Tidak*
Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Pencahayaan Rumah :
Ya/ Tidak*
Baik/ Tidak*
Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
Rumah gelap dan lembab karena kurangnya pecahayaan dan
Ya/ Tidak*
udara yang masuk.
Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
ya/tidak
Saluran Buang Limbah : Lantai bersih, disapu pagi dan sore dalam 1 hari, lantai di pel
Tertutup/terbuka* 1x seminggu, penataan barang terlihat rapi. (observasi dan
Keluarga membuang sampah di tempat sampah yang telah validasi)
disediakan oleh Rt setempat di depan rumah mereka dan Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
tempat sampah tertutup. Ya/ Tidak*
Menggunakan jamban sehat :
Air Bersih : Ya/ Tidak*
Sumber air bersih: sumur/PAM/sungai/lain-lain*, Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
sebutkan..... Ya/ Tidak*
Kualitas air: Air yang digunakan jernih. Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/ Tidak*
Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya/ Tidak*
Jamban Memenuhi Syarat : Tidak merokok di dalam rumah : Ya/ Tidak*
Kepemilikan jamban : ya/tidak* Tn. K dan Anak E merokok kadang didalam rumah.
Jenis jamban : leher angsa/cemplung* Penggunaan alkohol dan zat adiktif : Ya/Tidak
Jarak septic tank dengan sumber air :
Keluarga memiliki septic tank dengan jarak 5m dari sumber
air.
Tempat Sampah:
Kepemilikan tempat sampah ;Ya/Tidak*
Jenis : Tertutup/Terbuka *
Keluarga sekarang membuang sampah di penampungan,
untuk sampah umum di lingkungan sekitar di angkut setiap
hari (pagi) oleh petugas kebersihan.
19
■ Ya Tidak ,
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak
diobati/dirawat :
■ Ya Tidak ,
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Keluarga Tetangga , Kader Tenaga kesehatan,
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
Perlu berobat ke fasilitas yankes
Tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif :
(bagaimana bentuk tindakan upaya peningkatan kesehatan),
■ Ya Tidak,
Keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada (puskesmas dan rumah sakit).
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang dialami anggota
keluarganya :
■ Ya Tidak ,
Jika ada anggota keluarga yang sakit maka akan diobati sepengetahuan keluarga terlebih dahulu, atau langsung
dibawa ke rumah sakit terdekat bila keadaanya mendesak.
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya:
■ Ya Tidak,
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Ya Tidak,
Karena keluarga membiarkan Tn K dan Anak E merokok didalam rumah.
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga
yang mengalami masalah kesehatan :
Ya ■ Tidak,
Karena keluarga membiarkan Tn K dan Anak E merokok didalam rumah.
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan
anggota keluarganya :
Ya Tidak,
KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1&2
2. Menerima yankes sesuai rencana Kemandirian II : jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar
Kemandirian III : jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran
5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
Kategori :
Kemandirian I Kemandirian II
20
Kemandirian III Kemandirian IV
1. Genogram
49 4
3
17 9
1. Tipe keluarga : Tradisional Nuclear, yaitu terdiri dari bapak, ibu, dan anak
2. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
3. Agama : Islam
21
1. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum
terpenuhi.
sebagai berikut:
c) Anak E (anak ke I)
saat ini sedang dalam kondisi batuk pilek karena sering merokok.
d) Anak DE (anak ke 2)
rumah sakit.
22
2. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Luas rumah yang ditempati terdiri dari ruang tamu, 2 kamar tidur,
matahari masuk melalui jendela dan ventilasi. Sumber air minum yang
digunakan dari air galon. Air yang digunakan untuk kegiatan rumah
tangga berasal dari PAM. WC-nya tidak memiliki septik tank dengan
23
Fungsi ekonomi : baik
5. Pola koping keluarga
Mekanisme koping : efektif
Stressor yang dihadapi keluarga : ekonomi menengah ke bawah
6. Data penunjang keluarga
Rumah dan sanitasi lingkungan
- Kondisi rumah
Type rumah: permanen
Lantai: plester
Kepemilikan rumah:sendiri
- Ventilasi
Baik (10-15 % dari luas lantai) : tidak
Jendela setiap hari di buka : ya
- Pencahayaan rumah : Tidak karena rumah gelap lembab
- Saluran buang limbah : tertutup
- Air bersih
Sumber air bersih : PAM
Kualitas air: baik
- Jamban memenuhi syarat
Kepemilikan jamban: ya
Jenis jamban : leher angsa
Jarak septic tank dengan sumber air: 5 m
- Tempat sampah
Kepemilikan tempat sampah: ya
Jenis: terbuka
- Rasio luas bangunan rumah dengan jumlah anggota keluarga (8m2/
orang) : ya
PHBS di rumah tangga
- Jika ada bu nifas, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan : -
- Jika ada bayi, member ASI eksklusif : -
- Jika ada balita, menimbang balita tiap bulan : -
- Menggunakan air bersih untuk makan & minum : ya
24
- Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri : ya
- Mencuci tangan dengan air bersih& sabun: ya
- Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya: ya
- Menjaga lingkungan rumah tampak besih : ya
- Menonsumsi lauk dan pauk tiap hari: ya
- Menggunakan jamban sehat:ya
- Memberantas jentik di rumah sekali seminggu:ya
- Makan buah dan sayur tiap hari : ya
- Melakukan aktivitas fisik setiap hari: ya
- Tidak merokok di dalam rumah : tidak, Tn K dan An E sering
merokok di dalam rumah
- Penggunaan alcohol dan zat adiktif: tidak
7. Kemampuan keluarga melakukan tugas pemeliharaan kesehatan
anggota keluarga
a. Adakah perhatian anggota keluarga kepada anggotanya yang
menderita sakit: ada
b. Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota
dalam keluarga : ya
c. Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang
dialami anggota dalam keluarganya: tidak
d. Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala maslaah kesehatan
yang dialami anggota keluarga: tidak
e. Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah
kesehatan yang dialami anggota keluarganya: tenaga kesehatan
puskesmas
f. Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialmai anggota
keluarganya : perlu berobat ke fasilitas yankes
g. Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehtan yang
dialami anggota keluarganya secara aktif: tidak, Tn K dan An E
belum mau berhenti merokok
25
h. Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan maslaah
kesehatan yang dialami anggota keluarganya: tidak, karena ketika Tn
K dan An E batuk dibiarkan saja tanpa diberi pengobatan
i. Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan
yang dialami anggota keluarganya: tidak karena keluarga Tn K
membiarkan Tn K dan An E merokok
j. Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan
yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami
masalah keehatan: tidak, Ny W membiarkan saja Tn K dan An E
merokok, suasana rumah gelap dan lembab
k. Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di
masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya:
ya, kadang – kadang jika ada anggota kleuarga yang sakit parah maka
di bawa ke puskesmas terdekat.
8. Kemandirian Keluarga
Kemandirian II, karena memenuhi ktriteria 1-5
9. Pengkajian Fisik
Pengkajian Tn K Ny W An E An D
(49 th) (43 th) (17 th) (9 th)
TD (mmHg) 130/90 130/80 110/80 100
Nadi 85 90 85 96
(x/menit)
BB (Kg) 65 63 54 42
TB (Cm) 170 155 172 148
RR (x/mnt) 24 24 24 30
Kepala Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
Mesochepal, Mesochepal, Mesochepal, Mesochepal,
tidak ada luka, tidak ada tidak ada tidak ada
kulit kepala luka, kulit luka, kulit luka, kulit
bersih kepala bersih kepala bersih kepala bersih
Rambut Sebagian panjang, Hitam, Hitam,distrib
beruban, sebgian pendek, usi merata,
bersih, beruban, bersih, pendek
distribusi lurus, distribusi
merata distribusi merata, lurus
merata,
bersih
Telinga bentuk bentuk bentuk bentuk
26
simetris, tidak simetris, simetris, simetris,
ada tidak ada tidak ada tidak ada
pengeluaran pengeluaran pengeluaran pengeluaran
serumen, serumen, serumen, serumen,
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
baik baik baik baik
Mata Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak
ikterik, ikterik, ikterik, ikterik,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis
penglihatan penglihatan penglihatan
baik baik baik
Hidung Ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak
pengeluaran ada pengeluaran ada
lendir pengeluaran lender pengeluaran
lender lendir
Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
lembab lembab lembab lembab
Leher Tidak Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar kelenjar kelenjar
tiroid tiroid tiroid
Dada : I : Simetris I : Simetris I : Simetris I : Simetris
Paru-paru P: Vokal P: Vokal P: Vokal P: vocal
fremitus sama fremitus fremitus fremitus
kanan kiri sama kanan sama kanan sama kanan
P: Sonor kiri kiri kiri
A: ronchi P: Sonor P: Sonor P: Sonor
A: vesikuler A: ronchi A: vesikuler
Jantung I : ictus cordis I : ictus I : ictus I : ictus
terlihat di IC 5 cordis tidak cordis tidak cordis tidak
P: ictus cordis terlihat terlihat terlihat
teraba di IC ke P: ictus P: ictus P: ictus
5 cordis teraba cordis teraba cordis teraba
P: pekak di IC 4 di IC 5 di IC5
A: S1 S2 P: pekak P: pekak P: pekak
reguler A: S1 S2 A: S1 S2 A: S1 S2
reguler reguler reguler
Abdomen I : datar, tidak I : datar, I : datar, I : datar,
acites tidak acites tidak acites tidak acites
A: bising usus A:bising 12 A:bising usus A:bising usus
11 x/mnt x/mnt 12 x/mnt 10 x/mnt
P: timpani P: timpani P: timpani P: timpani
P: tidak ada P: tidak ada P: tidak ada P: tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
27
Ekstremitas
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
Integumen Warna Coklat, Warna Sawo Warna Warna
bersih matang, coklat, bersih coklat, bersih
bersih
B. SKORING MASALAH
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
No Kriteria Skoring Pembenaran
1 Sifat masalah 3 merokok dapat bersifat
x1=1
3
Skala : kurang sehat karena
Tidak/ kurang berdampak buruk pada fisik
sehat
28
ditangani
Total Skor 2
3
3
29
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Tahapan Pengkajian
1. Data anggota keluarga
Status gizi TTV
Hub Um N P
N Na J Pendidikan Pekerjaan TB TD
dg ur BB (x/ S (x/
o ma K terakhir saat ini (cm BMI (mmhg
KK (th) (kg) mnt (oC) mnt
) )
) )
1 Tn KK 49 L SLTA Buruh 170 65 130/90 85 363 20
K
2 Ny Istri 43 P SLTA Pedagang 155 63 130/90 90 362 16
W
3 An Ana 17 L SMA Pelajar 172 54 110/80 85 365 22
E k
4 An Ana 9 P SD Pelajar 148 42 100/80 96 364 19
D k
Lanjutan
Status imunisasi Riwayat penyakit /
No Nama Alat bantu / protesa Staus kesehatan saat ini
dasar alergi
1 Tn K Lengkap - Batuk pilek -
2 Ny W Lengkap - - -
3 An E Lengkap - Batuk pilek -
4 An D Lengkap - - -
30
2. Analisa Masalah Kesehatan Individu:
Tn K dan An E mengalami batuk pilek dan kadang merasa sesak nafas
3. Skoring Masalah
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
No Kriteria Skoring Pembenaran
1 Sifat masalah 3 merokok dapat bersifat
x1=1
3
Skala : kurang sehat karena
Tidak/ kurang berdampak buruk pada fisik
sehat
31
Cukup
4 Menonjolnya 2 Tn K dan An E sudah
x1=1
2
masalah mengalami keluhan fisik
Skala : berupa batuk pilek dan
Masalah berat kadang sesak nafas
harus segera
ditangani
Total Skor 1
2
3
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
NOC:
a. Status pernafasan: Kepatenan jalan nafas
b. Perilaku berhenti merokok
NIC:
Manajemen jalan nafas
a. Lakukan fisioterapi dada
b. Buang secret dengan memotivasi pasien untuk melakukan batuk
c. Instruksikan bagaimana agar dapat melakukan batuk efektif
d. Posisikan untuk meringankan sesak nafas
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan
NOC:
a. kontrol gejala
b. fungsi keluarga
NIC:
Peningkatan kesadaran diri (5390):
a. Dukung pasien untuk mengenal dan mendiskusikan pikiran dan
perasaannya
b. Bantu pasien mngidentifikasi nilai yang berkontribui pada konsep
diri
32
c. Bantu pasien untuk mengidentifikasi perasaan yang biasa dirasakan
mengenai dirinya
d. Bantu pasien untuk mengidentifikasi prioritas hidup
e. Bantu pasien untuk mengidentifikasi dampak dari penyakitpada
konsep diri
f. Eksplorasi dengan pasien mengenai kebutuhan kontrol
g. Bantu pasien untuk mengidentifikasi hal yang positif mengenai diri
Bantuan penghentian merokok
a. Bantu pasien untuk mengenali isyarat yang membuatnya merokok
b. Bantu pasien untuk mengembangkan rencana berhenti merokok
c. Bantu pasien merencanakan strategi koping tertentu dan
menyelesaikan masalah yang timbul dari rencana berhenti merokok
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Keluarga dengan anak remaja dimuali saat anak pertama berusia 13-20
tahun dan biasanya berakhir sampai anak meninggalkan rumah orang
tuanya. Keperawatan keluarga yaitu perawatan yang diberikan pada
anggota keluarga, biasanya perawat yang mendatangi anggota keluarga
tersebut.
2. Tugas perkembangan keluarga usia remaja menurut Friedman (2014)
antara lain menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab seiring
dengan kematangan remaja dan semakin meningkatnya otonomi,
memfokuskan kembali hubungan pernikahan, berkomunikasi secara
33
terbuka satu sama lain dan mempertahankan strandar etis dan moral
keluarga.
3. Masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga usia remaja meliputi
masalah kesehatan fisik (kecelakaan kendaraan bermotor),
penyalahgunaan obat dan alkohol, kontrasepsi, kehamilan yang tidak
diinginkan, konseling seksual, kehamilan remaja dan kebutuhan kesehatan
lainnya
4. Proses asuhan keperawatan keluarga dengan anak remaja dilakukan
melalui proses pengkajian, perumusan diagnosa, intervensi keperawatan,
implementasi dan evaluasi. Rencana keperawatan disusun berdasarkan dari
tujuan umum dan khusus, kriteria dan standart serta intervensi. Dan untuk
tindakan harus berorientasi pada 5 tugas kesehatan keluarga.
B. SARAN
1. Dalam melakukan pengkajian diharapkan mahasiswa dapat menyimpulkan
apakah keluarga sudah mampu memenuhi tugas perkembangan anak usia
sekolah atau belum.
2. Mahasiswa adalah seorang calon perawat yang salah satu kliennya adalah
keluarga, maka diharapkan mahasiswa dalam memberikan asuhan
keperawatan tidak melangkahi profesionalitas berkerja dan selalu
menghormati privasi yang klien miliki
3. Untuk perawat diharapkan dapat memahami dan mengerti tentang konsep
dan asuhan keperawatan keluarga dengan anak usia dewasa awal agar
dapat menerapkan dan memberikan pelayanan yang efektif kepada anak
dan keluarga yang mungkin mengalami masalah yang ditimbulkan
olehkebutuhan akan tugas dan perkembangan keluarga dengan anak usia
dewasa awal ini.
4. Dalam melakukan pengkajian, perawat harus membina trust terlebih dahulu
untuk melakukan rencana asuhan keperawatan.
34
DAFTAR PUSTAKA
35