Anda di halaman 1dari 3

Nama : Diaz Ramadhan Affridianti

NIM : 160721614440

Offering :A

ANALISIS “TSUNAMI” DARI SEGI BUDAYA KEBAHASAAN DENGAN 5 TEMA

Salah satu unsur 7 budaya yang unirversal adalah bahasa. Bahasa dan budaya merupakan
dua hal yang berbeda namun tidak dapat dipisahkan. Hal tersebut dikarenakan bahasa tercipta
berdasarkan cerminan suatu budaya dan dapat mempengaruhi satu sama lain. Selain itu bahasa
muncul karena adanya suatu fenemona dalam kehidupan. Maka dari itu bahasa termasuk dalam 7
unsur budaya universal dan terletak pada bagian pertama. Berikut adalah pembahasan istilah
“Tsuanami” dengan 5 tema.

1. Region
Istilah “Tsunami” 津波 pertama kali muncul dari Jepang pada 100 tahun lalu saat terjadi
gelombang besar di pantai timur Hondo pada 15 Juni 1986. “Tsunami” merupakan
gabungan dari kata “Tsu” yang artinya pelabuhan dan “name” artinya Gelombang.
2. Mobility
Istilah Tsunami” 津波 diperkenalkan oleh para nelayan Jepang yang mengamati
rusaknya kapal-kapal dan pelabuhan karena diterpa gelombang besar. Lalu istilah ini
berkembang saat terjadi gempa besar yang memunculkan gelombang di Aceh 2004 silam.
3. Globalization
Pada awalnya istilah “Tsunami” 津波 hanya cocok untuk Jepang, akan tetapi seiring
waktu istilah ini dianggap para ahli cocok digunakan secara global. Hal ini dikarenakan
peristiwa tersebut tidak terjadi di Jepang saja namun berpotensi dimana saja.
4. Nature Culture
Istilah ini timbul akibat keadaan atau kondisi alam di Jepang kala itu. Gelombang besar
yang menyapu pelabuhan di Jepang dan disaksikan oleh para nelayan.
5. Cultural Landscape
Tsunami dapat terjadi karena adanya gangguan pada dasar laut seperti, gempa bumi
bawah laut, longsor pada dasar laut, jatuhnya benda bermuatan besar kedalam air seperti
material letusan gunung, meteor, atau senjata. Akan tetapi pemicu utama adalah gempa
dasar laut dimana adanya tabrakan lempeng. Berikut adalah kawasan rentan tsunami.
 Palung Sumatra

 Lingkaran Api Pasifik

Anda mungkin juga menyukai