Anda di halaman 1dari 1

Nama : Diaz Ramadhan Affridianti

NIM : 160721614440

OFFERING :A

CONTOH THREE FLOW DETERMINING FACTORS CONTROLLED SPATIAL


INTERACTION DI KOTA MALANG

1. Complementary, merupakan suatu kegiatan mencari yang tidak ada di daerah tersebut.
Hal ini banyak terjadi dihampir semua daerah termasuk Kota Malang. Hal ini terjadi pada
salah satu indunstri shuttlecock yang berada di Jl. Ki Ageng Gribig, untuk mendapatkan
kualitas shuttlecock yang baik, para pengrajin tersebut menggunakan bulu angsa pilihan.
Bulu tersebut langsung didatangkan dari China. Contoh lainnnya adalah impor kedelai
yang dilakukan pengusaha kripik tempe atau tempe sanan. Seperti diketahui Kota Malang
memiliki oleh-oleh khas yaitu kripik tempe dan tempe, namun ternyata bahan baku
kedelai bukan berasal dari Kota Malang. Bahan baku kedelai berasal dari Amerika dan
untuk kedelai lokal berasal dari beberapa daerah di Indonesia seperti Pasuruan
2. Transferbility, perpindahan orang, barang atau jasa kesuatu daerah dengan adanya biaya.
Contohnya di Kota Malang adalah pertukaran pelajar dari salah satu sekolah, semisal
siswa SMAN 6 Malang melakukan student exchanged ke Takliprachasan School
Thailand, dan siswa Thailand akan berkunjung untuk juga melakukan student exchanged.
3. Intervening, Kesempatan antara merupakan suatu lokasi yang menawarkan alternatif
lebih baik sebagai tempat asal maupun tempat tujuan. Contoh di Kota Malang pada
awalnya suatu usaha restaurant masakan Korea (Kirin Kimbap) mengimpor beras untuk
membuat kue beras, langsung dari Korea. Hal ini karena kualitas beras tersebut baik,
sehingga dapat menghasilkan kue beras yang sama persis seperti di Korea. Namun ada
beras Indonesia yang kualitasnya sama dengan beras Korea tersebut. Sehingga restaurant
Korea tersebut tidak lagi melakukan impor beras.

Anda mungkin juga menyukai