Anda di halaman 1dari 15

SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Sub Pokok Bahasan : Penerapan PHBS pada warga dan Rumah Tangga

Sasaran : Warga Kelurahan Pekauman RT 02

Waktu : 40 menit

Tempat : Mosholla kelurahan Pekauman RT 02

A. Tujuan
1. Tujuan Utama
Meningkatnya pengetahuan tentang PHBS khususnya di komunitas jumantik
Kelurahan Pejaten Barat
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan audiens dapat :
1. Menjelaskan pengertian PHBS
2. Menjelaskan hal apa saja yang termasuk ke dalam PHBS
3. Menjelaskan mengenai kriteria air bersih dan cara mencuci tangan yang baik
B. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. LCD
4. Leaflet

C. Media
1. LCD
2. Leaflet
D. Kegiatan

No. Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Waktu


audiens

1. Pembukaan

*Salam Memberikan salam Menjawab salam

*Perkenalan Memperkenalkan diri Menyimak

*Tujuan Penyuluhan Menjelaskan tujuan penyuluhan Menyimak

*Kontrak/strategi Menjelaskan kontrak/strategi Menyimak


penyuluhan penyuluhan yaitu menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti oleh
audience, dan ada tanya jawab. 5 Menit

2. Kegiatan Inti

* Pengertian PHBS Menjelaskan Pengertian PHBS Menyimak

* Persalinan oleh Menjelaskan persalinan oleh nakes, Menyimak


nakes siapa yang disebut dengan nakes,
dan komplikasi dari persalinan
tanpa nakes

* Pemberian ASI Menjelaskan mengenai pemberian Menyimak


eksklusif pada bayi ASI eksklusif dan keuntungannya

*Menimbang balita Menjelaskan mengenai kepentingan Menyimak


setiap bulan penimbangan balita setiap bulan

*Menggunakan air Menjelaskan mengenai penggunaan Menyimak 15 Menit


bersih air bersih dan kriterianya

*Mencuci tangan Menjelaskan dan memperagakan Menyimak dan


pakai sabun cara mencuci tangan yang baik dan memperagakan
benar

* Gunakan jamban Menjelaskan mengenai kriteria Menyimak


sehat jamban sehat

* Memberantas Menjelaskan mengenai siklus hidup Menyimak


jentik jentik dan bagaimana cara
melakukan 3M plus

* Makan buah dan Menjelaskan mengenai manfaat Menyimak


sayur setiap hari mengkonsumsi buah dan sayur
sehari-hari

* Melakukan Menjelaskan mengenai apa yang Menyimak


aktifitas fisik setiap dimaksud dengan olahraga dan
hari bagaimana melakukannya dengan
baik dan benar

* Tidak merokok di Menjelaskan mengenai efek dari Menyimak


dalam rumah rokok

3. Penutup

*Tanya jawab Memberikan kesempatan kepada Bertanya dengan


audiens yang ingin bertanya aktif hal – hal
yang masih
belum
10 Menit
dimengerti

*Evaluasi Memberikan pertanyaan kepada Menjawab


audiens pertanyaan

* Salam Mengucapkan salam Menjawab salam

E. Pengorganisasian Kelompok
1. Moderator : Jonathan Aloysius G.S, S.Kep
Tugas :
a. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri (Institusi)
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang akan diberikan
e. Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
f. Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
g. Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
h. Mengatur waktu kegiatan penyuluhan
2. Operator : Ferry Ronaldo S.Kep
Tugas :
a. Melakukan pemeriksaan keliling dan pemeriksaan sebelum alat di hidupkan
b. Memeriksa kelengkapan data
c. Memeriksa dokumen/data yang masuk
3. Presentator : Sally Pobas, S.Kep
Tugas :
a. Mampu memehami definisi dan tujuan
b. Menjelaskan materi mengenai imunisasi pada ibu hamil
c. Menjawab pertanyaan peserta

4. Fasilitator : Noprilia, S.Kep


Fuad Hadinata, S.Kep
Agieta Sundari, S.kep
Tugas :
a. Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
b. Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
c. Memotivasi keluarga klien agar berpartisipasi dalam penyuluhan
d. Memotivasi masyarakat untuk mengajukan pertanyaan saat moderator memberikan
kesempatan bertanya
e. Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
f. Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan.

4. Observer :
Elsa Mey Yandce , S,Kep
Eva Kartika Ningrum, S.Kep
Luis Pinalosa, S.Kep
Tugas :
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan
berlangsung

5. Notulen : Syahida Amilia, S.Kep


Tugas :
a. Mencatat Topik Permasalahn
b. Mencatat waktu (jam) dan tempat diskusi
c. Menyimak dan menulis segala ahal atau proses yang berlangsung dalam diskusi
d. Menuliskan kesimpulan atau hasil diskusi
e. Mendokumentasikan catatan tentang diskusi yang telah di lakukan

f. Setting Tempat

Keterangan : : Moderator
: Presentator
: Peserta penyuluhan
: Fasilitator
: Observer
: Notulen
: Pembimbing
LAMPIRAN

A. PENGERTIAN PHBS

PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran akan
pentingnya kesehatan, perilaku tersebut merupakan hasil pembelajaran yang
menjadikan individu, keluarga, atau masyarakat mampu mandiri di bidang kesehatan
dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan. PHBS dalam lingkungan rumah
tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga, agar tahu, mau dan
mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat.

B. MANFAAT PHBS RUMAH TANGGA


Keberhasilan penerapan PHBS di kehidupan sehari-hari memberikan manfaat kepada
setiap lapisan masyarakat, dimulai dari rumah tangga itu sendiri samapi dengan pihak
pemerintahan. Manfaat tersebut anatara lain:
1. Bagi Rumah Tangga:
a. Setiapanggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit
b. Anak tumbuh sehat dan cerdas
c. Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat
d. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat difokuskan untuk pemenuhan gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga
2. Bagi Masyarakat:
a. Manyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat
b. Masyarakat mampu mencegah dan menaggulangi masalah-masalah kesehatan
c. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
d. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM) seperti posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan, tabungan ibu
bersalin (tabulin), arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulans desa, dan lain-
lain
3. Bagi Pemerintah Kabupaten:
a. Peningkatan prosentase Rumah Tangga Sehat menunjukkan kinerja dan citra
Pemerintah Kabupaten/Kota yang baik
b. Biaya yang tadinya dialokasikan untuk menanggulangi masalah-masalah
kesehatan dapat dialihkan untuk pengembangan lingkungan yang sehat dan
penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang merata, bermutu, dan terjangkau
c. Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam
pengembangan PHBS di Rumah Tangga.

C. INDIKATOR PHBS RUMAH TANGGA

Terdapat 10 indikator PHBS di dalam rumah tangga, yakni :

a. Persalinan oleh Tenaga Kesehatan


Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah dokter, bidan dan tenaga
paramedis lainnya. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa masyarakat yang
bersalin dengan tenaga non medis, seperti dukun bayi. Selain tidak aman dan
penanganannya pun tidak steril, penanganan oleh dukun bayi dikhawatirkan
berisiko besar dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi.

b. Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi


Seorang ibu dapat memberikan buah hatinya ASI Eksklusif yakni
pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi mulai usia
nol hingga enam bulan.

c. Menimbang Balita Setiap Bulan


Penimbangan bayi dan Balita setiap bulan dimaksudkan untuk memantau
pertumbuhan Balita setiap bulan. Penimbangan dilaksanakan di Posyandu (Pos
Pelayanan Terpadu) mulai usia 1 bulan hingga 5 tahun. Setelah dilakukan
penimbangan, dilakukan pencatatan hasil penimbangan di buku KMS (Kartu
Menuju Sehat). Berdasarkan KMS tersebut dapat diketahui perkembangan dari
Balita.

d. Menggunakan Air Bersih


Penggunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak,
mandi, hingga untuk kebutuhan air minum. Air yang tidak bersih banyak
mengandung kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam
penyakit.Air minum yang layak dikonsumsi tidak hanya air yang bebas bakteri
dan virus, melainkan lebih dari itu. Salah satu faktor yang sangat penting dan
menentukan air yang layak konsumsi adalah kandungan TDS (Total Dissolved
Solids) atau kandungan unsur mineral dalam air. Contoh unsur mineral dalam air
adalah: zat kapur, besi, timah, magnesium, tembaga, sodium, chloride, dan
chlorine. Air yang mengandung mineral tinggi sangat tidak baik untuk kesehatan.
Mineral dalam air tidak hilang dengan cara direbus. Menurut standar WHO, air
minum yang layak dikonsumsi memiliki kadar TDS <100. Pada dasarnya
kategori air menurut TDS terbagi menjadi 4:
1) 100 ppm : bukan air minum
2) 10 - 100 ppm : air minum
3) 1 - 10 ppm : air murni
4) 0 ppm : air organik
Batas TDS air yang bisa diminum adalah di bawah 100 ppm. Mineral
yang baik bagi tubuh manusia adalah mineral organik yang berasal dari sayur,
buah, daging, telor, atau susu. Mineral di dalam air disebut mineral non-organik
atau mineral dari benda mati yang tidak dapat diuraikan oleh tubuh. Bila terlalu
banyak mineral non-organik di dalam tubuh dan tidak dikeluarkan, maka seiring
berjalannya waktu akan mengalami pengendap di dalam tubuh yang berakibat
tersumbatnya bagian tubuh

Air minum dagang yang baik ada dua macam, yaitu air minum bermineral
dan demineral. Air minum bermineral bisa berasal dari air bakunya (biasanya
Air tanah) ditambahkan zat yang diinginkan, berupa mineral, logam, ion negatif
ataupun ion positif. Air seperti ini biasa disebut Air Minum Dalam Kemasan
(AMDK), Sedangkan air minum Demineral yaitu produk olahan air baku (Air
Tanah / Air Laut) yang diminalisir zat-zat dalam air baku. Jenis air ini didapatkan
dari cara pengolahan secara destilasi, deionisasi, reverse osmosis dan proses
setara. Air seperti inilah yang dihasilkan dari air minum isi ulang.

Bahan yang digunakan untuk air minum harus memenuhi standar kualitas
yang telah diterapkan oleh Departemen Kesehatan (Depkes), Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), atau Kementrian Lingkungan Hidup (KLH). Kualitas
air minum yang kita minum, harus diukur dari 3 (tiga) aspek , yaitu:
1) fisik, aspek Fisik, bahan air minum tidak boleh berwarna, berbau, berasa,
dan keruh.
2) kimiawi, aspek Kimiawi, bahan air minum tidak boleh mengandung unsur-
unsur berbahaya dan beracun seperti halnya unsur-unsur logam berat (Hg,
Ni, Pb, Zn, Ag, dll) juga zat-zat beracun antara lain senyawa hidrokarbon,
dan deterjen. Selain itu unsur-unsur kimia lainnya pun tidak boleh melebihi
ambang batas yang telah ditentukan.
3) Biologis, aspek Biologis, air minum tidak boleh mengandung mikroba
khususnya bakteri koli.

Parameter Kualitas Air yang digunakan untuk kebutuhan manusia haruslah


air yang tidak tercemar atau memenuhi persyaratan fisika, kimia, dan biologis.

1) Persyaratan Fisika Air


Air yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisika sebagai berikut:

a) Jernih atau tidak keruh : Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-
butiran koloid dari tanah liat. Semakin banyak kandungan koloid maka air
semakin keruh.
b) Tidak berwarna : Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang
berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi
kesehatan.
c) Rasanya tawar : Secara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa
asam, manis, pahit atau asin menunjukan air tersebut tidak baik. Rasa asin
disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan
rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.
d) Tidak berbau : Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari
jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan organik
yang sedang mengalami dekomposisi (penguraian) oleh mikroorganisme
air.
e) Temperatur normal : Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama
agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada saluran atau pipa, yang
dapat membahayakan kesehatan dan menghambat pertumbuhan mikro
organisme.
f) Tidak mengandung zat padatan : Air minum mengandung zat padatan yang
terapung di dalam air.

2) Persyaratan Kimia
Kandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat
beracun.

a) pH (derajat keasaman)
Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada
umumnya disebabkan gas Oksida yang larut dalam air terutama
karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada
penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH yang lebih kecil 6,5
dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat menyebabkan beberapa senyawa
kimia berubah menjadi racun yang sangat mengganggu kesehatan.

b) Kesadahan
Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan kesadahan
nonkarbonat (permanen). Kesadahan sementara akibat keberadaan Kalsium
dan Magnesium bikarbonat yang dihilangkan dengan memanaskan air hingga
mendidih atau menambahkan kapur dalam air. Kesadahan nonkarbonat
(permanen) disebabkan oleh sulfat dan karbonat, Chlorida dan Nitrat dari
Magnesium dan Kalsium disamping Besi dan Alumunium. Konsentrasi
kalsium dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/l dapat menyebabkan
penyakit tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l
dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih
kecil magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan
tetapi dalam jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat menyebabkan rasa
mual.

c) Besi
Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan
menyebabkan rasa logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada
bahan yang terbuat dari metal. Besi merupakan salah satu unsur yang
merupakan hasil pelapukan batuan induk yang banyak ditemukan diperairan
umum. Batas maksimal yang terkandung didalam air adalah 1,0 mg/l
d) Aluminium
Batas maksimal yang terkandung didalam air menurut Peraturan
Menteri Kesehatan No 82 / 2001 yaitu 0,2 mg/l. Air yang mengandung
banyak aluminium menyebabkan rasa yang tidak enak apabila dikonsumsi.

e) Zat organik
Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur
hara makanan maupun sumber energi lainnya bagi flora dan fauna yang
hidup di perairan

f) Sulfat
Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan
kerak air yang keras pada alat merebus air (panci atau ketel) selain
mengakibatkan bau dan korosi pada pipa. Sering dihubungkan dengan
penanganan dan pengolahan air bekas.

g) Nitrat dan nitrit


Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan
tanaman. Nitrat dapat terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-
pupuk yang digunakan dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok
Nitrobacter. Jumlah Nitrat yang lebih besar dalam usus cenderung untuk
berubah menjadi Nitrit yang dapat bereaksi langsung dengan hemoglobine
dalam daerah membentuk methaemoglobine yang dapat menghalang
perjalanan oksigen didalam tubuh.

h) Chlorida
Dalam konsentrasi yang layak, tidak berbahaya bagi manusia.
Chlorida dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan namun apabila
berlebihan dan berinteraksi dengan ion Na+ dapat menyebabkan rasa asin
dan korosi pada pipa air.

i) Zink atau Zn
Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l.
penyimpangan terhadap standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit, sepet,
dan rasa mual. Dalam jumlah kecil, Zink merupakan unsur yang penting
untuk metabolisme, karena kekurangan Zink dapat menyebabkan hambatan
pada pertumbuhan anak.

3) Persyaratan mikrobiologis
Persyaratan mikrobiologis yangn harus dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut:

a) Tidak mengandung bakteri patogen, missalnya: bakteri golongan coli;


Salmonella typhi, Vibrio cholera dan lain-lain. Kuman-kuman ini mudah
tersebar melalui air.
b) Tidak mengandung bakteri non patogen seperti: Actinomycetes,
Phytoplankton coliform, Cladocera dan lain-lain.

e. Mencuci tangan pakai sabun


Mencuci tangan di air mengalir dan memakai sabun dapat menghilangkan
berbagai macam kuman dan kotoran yang menempel di tangan sehingga tangan
bersih dan bebas kuman. Cuci tangan setiap kali sebelum makan dan melakukan
aktifitas yang menggunakan tangan, seperti memegang uang dan hewan, setelah
buang air besar, sebelum memegang makanan maupun sebelum menyusui bayi.
Proses mencuci tangan yang baik adalah membasuh kedua tangan di bawah air
mengalir, memakai sabun digosok mulai dari punggung, telapak sampai kuku-
kuku jari tangan. Langkah-langkah yang benar dalam mencuci tangan yang baik
dan benar ada tujuh, meliputi:
1) Membasuh kedua tangan dibawah air mengalir, menggunakan sabun kemudian
membersihkan kedua telapak tangan dengan menggosok - gosok.
2) Membersihkan punggung- punggung tangan.
3) Membersihkan sela- sela jari.
4) Membersihkan kuku jari.
5) Membersihkan kedua ibu jari.
6) Membersihkan ujung- ujung kuku.
7) Membersihkan sampai pergelangan tangan.
Membiasakan mencuci tangan sebelum atau sesudah melakukan aktifitas
yang berubungan dengan kesehatan banyak hal menguntungkan yang diperoleh,
diantaranya terhindar dari berbagai macam penyakit misalnya diare. Diare dapat
terjadi karena dari tangan yang kurang bersih setelah memegang benda-benda
kemudian langsung memegang makanan lalu makanan yang masuk mengganggu
sistem pencernaan dan mengakibatkan diare.

f. Gunakan Jamban Sehat


Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan
kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher
angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit
penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya. Terdapat beberapa syarat
untuk jamban sehat, yakni tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau, tidak
dapat dijamah oleh serangga dan tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah
dibersihkan dan aman digunakan, dilengkapi dinding dan atap pelindung,
penerangan dan ventilasi udara yang cukup, lantai kedap air, tersedia air, sabun,
dan alat pembersih.

g. Memberantas jentik
Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan rumah tangga dilakukan
seminggu sekali. PJB adalah pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk yang
ada di dalam rumah, seperti bak mandi, WC, vas bunga, tatakan kulkas, dan di luar
rumah seperti talang air, penampungan air lainnya. Selain itu, juga dilakukan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara Gerakan 3M plus. Gerakan 3M
dilakukan untuk memberantas nyamuk demam berdarah, yaitu :

1) Menguras bak mandi, vas dan tempat penampungan air minimal 1 minggu
sekali. Menabur bubuk abete atau altosid pada tempat-tempat penampungan
air yang sulit dikuras.
2) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, atau memelihara ikan di
tempat-tempat penampungan air.
3) Mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air.
Pencegahan yang penting dan tambahan dari gerakan 3M adalah dengan:
a. Perilaku hidup bersih: gerakan 3 M di atas sebenarnya bagian dari ini, dan
tentu perilaku hidup bersih ini masih banyak yang bisa kita lakukan, baik
untuk diri sendiri, rumah maupun lingkungan
b. Pemberian makanan bergizi: adalah kunci untuk memperkuat pertahanan
tubuh agar lebih kuat terhadap infeksi virus atau kuman penyebab
penyakit.
c. Memperbaiki kesehatan lingkungan, penyemprotan (fogging, perbaikan
saluran air, tempat sampah umum, dll adalah bagian dari ini).

h. Makan buah dan sayur setiap hari


Konsumsi sayur dan buah secara seimbang dianjurkan karena banyak
mengandung berbagai macam vitamin, serat dan mineral yang bermanfaat bagi
tubuh.

i. Melakukan aktifitas fisik setiap hari


Aktifitas fisik, kegiatan yang mengeluarkan tenaga sangat penting bagi
pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar
tetap sehat dan bugar sepanjang hari, aktifitas fisik yang diharapkan adalah
olahraga. Olahraga merupakan salah satu cara yang sederhana untuk mencegah
sekaligus menyembuhkan penyakit baik bagi orang yang menderita penyakit
seperti jantung ataupun bukan.
Jenis latihan yang baik dilakukan adalah latihan aerobic, seperti senam,
jalan, lari, naik sepeda, melakukan pekerjaan rumah tangga dan sebagainya.
Namun demikian setiap olahraga memerlukan format atau aturan. Sebelum latihan
diawali dengan pemanasan dan diakhirai dengan pendinginan. Untuk penyakit
jantung dengan berolahraga 30 menit tiap hari dapat memperbaiki kesehatan
jantung dan memberi manfaat efektif bagi kesehatan. Menurut Depkes RI Nomor
131 Tahun 1962, Olahraga mempunyai arti yang seluas-luasnya yaitu meliputi
segala usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan membina
kekuatan jasmani dan rohani manusia.
Menurut penelitian idealnya frekuensi latihan dilakukan minimal 3 kali
seminggu pada hari yang bergantian, artinya selang sehari. Hal ini dikarenakan
bahwa tubuh memerlukan pemulihan selesai berolahaga sehingga otot dan
persendian diberi kesempatan untuk memulihkan diri. Jenis aktifitas fisik lain
yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yakni berjalan kaki, berkebun,
mencuci pakaian, dan lain-lainnya.

j. Tidak merokok di dalam rumah


Terdapat 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya adalah nikotin, tar,
dan karbon monoksida (CO). Jika ada anggota keluarga yang merokok (perokok
aktif), terlebih di dalam rumah, asap yang dihasilkan dari rokok tidak hanya
berbahaya bagi perokok itu sendiri, melainkan juga orang-orang disekitarnya
(perokok pasif) yang berefek buruk bagi kesehatan. Rumah sebagai tempat
berlindung bagi keluarga, termasuk dari asap rokok. Oleh karena itu, perokok
pasif harus berani menyuarakan haknya untuk bebas dari kepulan asap rokok.
Penerapan sepuluh PHBS di lingkungan keluarga, bergantung dari
kesadaran dan peran aktif masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Sebab,
upaya mewujudkan lingkungan yang sehat akan mendukung pola perilaku
kehidupan masyarakat yang sehat secara berkesinambungan.

Anda mungkin juga menyukai