Anda di halaman 1dari 3

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

TUGAS 2

1. Jelaskan maksud dari pernyataan "orang dewasa hanya menganggap anak-anak


sebagai miniatur orang dewasa"!
2. Apa yang dimaksud dengan hipotesis holofrase dan cara berbicara telegrafis?
3. Sebutkan karakteristik perkembangan bahasa anak SD dan berikan contohnya!

JAWABAN:

1. Selama ini banyak yang menganggap anak sebagai “miniatur” orang dewasa, atau
secara tidak langsung menyamakan anak dengan orang dewasa, hanya berbeda
“porsi” saja. Padahal dilihat secara kasat mata saja, sudah terlihat perbedaan itu.
Misalnya, anak akan mengalami pertumbuhan fisik dengan pesat, sedangkan orang
dewasa relatif sudah tidak tumbuh lagi. kita tengok mengenai cara berpikir. Anak
berpikir hanya sebatas hal-hal yang konkret. Beda dengan orang dewasa yang sudah
bisa berpikir secara abstrak. Dari segi emosional, orang dewasa sudah berpikir sosio
empatik sedangkan anak masih cenderung bersifat egosentris, yakni memandang
segala sesuatu hanya dari sisi dirinya sendiri. Anak berkembang secara unik dan
holistik (menyeluruh). Secara unik, dimaksudkan bahwa masing-masing anak
berkembang dengan cara-cara tertentu sesuai dengan karakteristiknya masing-
masing. Sedangkan secara holistik dimaksudkan bahwa anak berkembang secara
menyeluruh, tidak hanya terjadi dalam aspek tertentu saja, melainkan melibatkan
keseluruhan aspek yang saling terjalin, yaitu perkembangan biologis, kognitif dan
psikososial. Namun disisi lain mereka juga sama dengan orang dewasa yang ingin
dihargai secara individu dan mendapat kesempatan untuk berpendapat. Ini akan
menjadikan pondasi ketrampilan sosial yang lebih kuat untuk anak dikemudian hari.

2. Hipotesis holofrase adalah suatu kata tunggal yang digunakan untuk menyatakan
pikiran yang kompleks. Cara berbicara telegrafis adalah penggunaan kata kata yang
pendek dan tepat untuk berkomunikasi. Ini terjadi pada perkembangan bahasa anak
usia 18 hingga 24 bulan, misalnya kata "duduk" , bagi anak juga berarti "saya mau
duduk" atau kata "kursi" (tempat duduk) bisa berarti "mama sedang duduk".

3. Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia, bukan bunyi yang dihasilkan
alat lain. Bahasa berasal dari udara yang keluar dari paru-paru menggetarkan pita
suara di kerongkongan dan kemudian terujar lewat mulut. (Abidin, dkk 2010: 1).
Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh
seorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain, bahasa
merupakan alat bergaul. Oleh karena, itu penggunaan bahasa menjadi efektif sejak
seorang individu memerlukan berkomunikasi dengan orang lain. Sejak seorang bayi
mulai berkomunikasi dengan orang lain, sejak itu pula bahasa diperlukan. Sejalan
dengan perkembangan hubungan sosial, maka perkembangan bahasa seorang (bayi
anak) dimulai dengan meraban (suara atau bunyi tanpa arti) dan diikuti dengan
bahasa atau suku kata, dua suku kata, menyusun kalimat sederhana dan seterusnya
melakukan sosialisasi dengan menggunakan bahasa yang kompleks sesuai dengan
tingkat perilaku sosial.
Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif yang berarti faktor
intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa.
Bayi yang tingkat intelektualnya belum berkembang dan masih sangat sederhana,
bahasa yang digunakannya juga sangat sederhana. Semakin bayi itu tumbuh dan
berkembang serta mulai mampu memahami lingkungan, maka bahasa mulai
berkembang dari tingkat yang sangat sederhana menuju ke bahasa yang kompleks.
Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh lingkungan, karena bahasa pada dasarnya
merupakan hasil belajar dari lingkungan. Anak (bayi) belajar bahasa seperti halnya
belajar hal yang lain, meniru dan mengulang hasil yang telah didapatkan merupakan
cara belajar bahasa awal. Bayi bersuara, ‘mm mmm’, ibunya tersenyum mengulang
menirukan dengan memperjelas dan memberi arti suara itu menjadi ‘maem-maem’.
Bayi belajar menambah kata-kata dengan meniru bunyi-bunyi yang didengarnya.
Manusia dewasa (terutama ibunya) disekelilingnya membetulkan dan memperjelas.
Belajar bahasa yang sebenarnya baru dilakukan oleh anak berusia enam sampai
tujuh tahun, disaat anak mulai bersekolah. Jadi perkembangan bahasa adalah
meningkatnya kemampuan penguasaan alat berkomunikasi, baik alat komunikasi
dengan cara lisan, tertulis, maupun menggunakan tanda-tanda dan isyarat.
Karakteristik perkembangan bahasa anak SD adalah sebagai berikut.
a. Pembentukan dan Penambahan Perbendaharaan Kata
Pada umumnya perbendaharaan kata yang dimiliki anak adalah yang berkenaan,
antara lain dengan:
a) Etiket atau sopan santun, seperti kata-kata “terima kasih”, “apa kabar”, dan
“selamat pagi”.
b) Warna, yaitu perbendaharaan kata yang berkenaan dengan warna.
c) Uang, yaitu sebagai kata-kata yang berkaitan dengan uang.
d) Waktu, yaitu kata-kata yang berkaitan dengan waktu, seperti pagi, siang,
malam.
e) Bahasa pergaulan, yaitu kata-kata yang biasa digunakan dalam kehidupan
sosial sehari-hari.
f) Pelajaran, yaitu kata-kata yang digunakan dalam berbagai mata pelajaran,
seperti istilah matematika, IPS, IPA, dan bahasa, yang kemudian
berkembang menjadi bahasa keilmuan.
g) Keagamaan, yaitu perbendaharaan kata yang berkenaan dengan kehidupan
agama dan keyakinan.
b. Perbaikan dalam Pengucapan
Melalui interaksi dengan teman sebaya dan lingkungan sosial yang lebih luas
serta pengajaran di sekolah, anak memperbaiki cara-cara pengucapan kata
secara lebih tepat
c. Pembentukan Kalimat
Dalam masa usia sekolah, anak sudah mampu membuat kalimat dengan struktur
yang benar dan isi yang lebih komunikatif.
4. Perubahan Isi Bahasa
Jika pada masa usia prasekolah, isi pesan lebih banyak berpusat pada dirinya
(egosentris), maka pada usia sekolah dasar isi pembicaraan telah bergeser
dengan memberikan pengertian terhadap orang lain.
5. Gaya Bahasa
Pada masa ini anak telah menggunakan gaya bahasa,karena adanya pengaruh
perbedaan lingkungan, seperti kelas sosial, lingkungan masyarakat, keluarga,
geografis, dan adat istiadat.

Anda mungkin juga menyukai