Tentang
”Strategi Pembelajaran Menyenangkan”
Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Afrita angrayni (17004003)
2. Fajar Alfaridho Herman (14004062)
3. Ilham Saputra (15004025)
Puji dan syukur penyusun panjatkan khadirat Alloh SWT yang telah
memberikan taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “strategi pembelajaran menyenangkan”. Penyusunan makalah
ini bertujuan memenuhi salah satu tugas mata kuliah strategi pembelajaran.
Perkembangan pendidikan ditentukan oleh perkembangan dari peserta
didiknya, oleh karena itu seorang guru dan para calon guru harus mempersiapkan dan
berusaha untuk meningkatkan kualitas peserta didiknya baik dari segi apektifnya
maupun dari segi kognitifnya. Selain itu juga harus mempersiapkan kemungkinan –
kemungkinan atau masalah yang akan muncul dari peserta didik dan berusaha untuk
mencari penyelesaian masalahnya.
Penyelesaian makalah ini tentu saja tidak lepas dari dari bantuan berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu pada kesempatan ini
penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat dosen mata
kuliah srategi pembelajaran.
Dengan segala kerendahan hati penyusun menyadari bahwa hasil yang dicapai
dari makalah ini, masih jauh dari sempurna dan banyak kekuranganya, oleh karena
itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan. Akhir kata
penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun pribadi dan maupun
pembaca sekalian dan mudah-mudahan amal baik kita mendapat ridho dan magfioh-
Nya. Amin.
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan
yang berkualitas, sebab dengan pembelajaran manusia dapat memberdayakan semua
potensi dirinya secara optimal baik sebagai pribadi maupun sebagai warga
masyarakat.
Seorang guru adalah pemimpin di dalam kelasnya. Pemimpin siswa-siswanya
pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Seorang guru pun harus bisa
menguasai dan mengendalikan kelas. Guru harus tahu bagaimana cara membuat
proses belajar mengajar tidak menjenuhkan dan selalu menyenangkan untuk para
siswa, sehingga dibutuhkan strategi-strategi yang tepat dalam prosesnya.
Tapi saat sekarang realitanya kita dapat melihat di dalam proses pembelajaran
itu sendiri guru masih belum bisa mengkondisikan pembelajarannya sesuai yang
diharapkan oleh siswa maupun oleh kurikulum yang dituntut.
Tidak hanya itu, kadangkala guru belum bisa memahami seperti apa
pembelajaran kondusif yang diinginkan siswa ,yang nantinya hal itu akan
berpengaruh kepada hasil proses pembelajaran siswa itu sendiri.
Dan juga ,strategi pembelajaran yang menjadi sorotan dekade terakhir adalah
bagaimana guru dapat mernerapkan strategi itu agar para siswa dapat menikmati
pembelajaran dengan menyenangkan. Oleh karena itu,penulis mencoba memaparkan
seperti apakah strategi pembelajaran menyenangkan yang dibutuhkan siswa serta
sesuai tuntutan tujuan instruksional itu sendiri.
Berlangsungnya proses pembelajaran tidak terlepas dengan lingkungan
sekitar. Sesungguhnya pembelajaran tidak terbatas pada empat dinding kelas.
Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan menghapus kejenuhan peserta didik.
B.Rumusan Masalah
menyenangkan. Adapun hal-hal yang akan dijelaskan dan diuraikan dalam makalah
B. Tujuan Penulisan
a. Makalah ini dibuat dalam rangka sebagai tugas kelompok
b. Agar kita mengetahui apa itu strategi pembelajaran yang menyenangkan
c. Agar kita mengetahui tujuan Strategi Pembeljaran yang menyenangkan
d. Agar kita mengetahui teknik model belajar menyenagkan di sekolah
e. Agar kita mengetahui seperti apa Penerapan strategi pembelajaran yang
menyenangkan
f. Agar kita mengetahui bagaimana landasan yuridis menyenangkan
BAB II
PEMBAHASAN
2) Gunakan Warna
Seorang guru sebaiknya berinisiatif menggunakn warna untuk
memperkuat pengajaran dan belajar siswa, misalnya untuk menggaris
bawahi, atau untuk kata-kata penghubung dalam kalimat.
b. Musik dalam pengajaran
Menurut DePorter, bahwa musik sekurang-kurangnya bermanfaat untuk :
1) Menata suasana hati
2) Mneingkatkan hasil belajar yang di inginkan
3) Menyoroti hal-hal yang penting
Selanjutnya Hart juga menyatakan paling tidak ada 10 sifat dan sikap guru yang
paling tidak di sukai siswa, yaitu :
1) Terlampau serring marah, tak pernah senyum, sering mencela dan mengecam
2) Tak suka membantu murid melakukan pekerjaan sekolah, tak jelas
menerangkan pelajaran dan tugas, tidak membuat persiapan.
3) Pilih kasih ,menekan murid-murid tertentu
4) Tinggi hati ,sombong, dan tak mengenal murid
5) Tak karuan, kejam, tak toleran, kasar, terlampau keras, menyuramkan
kehidupan murid
6) Tak adil memberi angka dalam ulangan dan ujian
7) Tak menjaga perasaan anak, membentak-bentak murid dihadapan teman
sekelasnya, murid takut, merasa tak aman.
8) Tidak menaruh perhatian pada murid dan tidak memahami murid
9) Memberi tugas dan pekerjaan rumah yang tak sepantasnya
10) Tidak sanggup menjaga disiplin di dalam kelas, tidak dapat mengontrol kelas
dan tidak menimbulkan rasa hormat untuk dirinya.
Sementara itu, Bobbi DePorter (2000) menguraikan 13 ciri guru yang
memperoleh hasil kuantum dengan siswa mereka.
Ciri-ciri tersebut antara lain :
1) Antusias : menampilkan semangat untuk hidup
2) Berwibawa : menggerakkan orang
3) Positif : melihat peluang dalam setiap saat
4) Supel : mudah menjalain hubungan dengan beragam siswa
5) Humoris : berhati lapang untuk menerima kesalahan
6) Luwes : menemukan lebih dari satu cara ntuk mencapai hasil
7) Menerima : mencari dibalik tindakan dan penampilan luar untuk menemukan
nilai-nilai inti
8) Fasih : berkomunikasi dengan jelas, ringkas dan jujur
9) Tulus : memilki niat dan motivasi positif
10) Spontan : dapat mengikuti irama dan tetap menjaga hasil
11) Menarik dan tertarik : mengaitkan setiap informasi dengan pengalaman hidup
siswa dan peduli akan diri siswa
12) Menganggap siswa “mampu”percaya akan siswa dan menorkestari kesuksesan
siswa
13) Menetapkan dan memelihara harapan tinggi : membuat pedoman kualitas
hubungan dan kualitas kerja yang memacu siswa untuk berusaha sebaik
mungkin
b. Teknik Penyampaian
Tahap penyampaikan dalam siklus pembelajaran dimaksudkan untuk
mempertemukan pembelajaran dengan materi belajar yang mengawali proses belajar
secara positif dan menarik. Adapun cara mengajak siswa terlibat penuh dalam proses
belajar:
1) Presentasi guru (fasilitator)
Ketika sedang mengerjakan suatu proses atau prosedur, gunakan
hasil karya untuk menampilkannya besar-besar pada dinding, papan
planel, atau papan tulis magnetik. Selanjutnya, suruhlah siswa
membongkarnya dan menyusunnya kembali sebagai aktivitas belajar
”mengajar-kembali”
2) Presentasi guru/ siswa
Sebelum presentasi, mintalah setiap siswa memilih mitra. Katakan
bahwa mereka harus menyusun soal ujian lisan berisi 20 pertanyaan untuk
teman mereka berdasarkan presentasi yang akan mereka dengar. Pada
akhir presentasi, mereka harus menyerahkan soal ujian lisan tersebut pada
teman mitranya dan menilai apakah pasangan mereka mampu atau tidak
menangkap materi pelajaran yang baru saja diberikan. Semenara itu, saat
presentasi, mitra mereka akan menyiapkan soal ujian lisan 20 pertanyaan
untuk mereka.
3) Presentasi siswa dan berlatih menemukan
Guru membagi siswa dalam beberapa tim. Minta setiap tim meneliti
berkas bahan pelajaran yang mereka hadapi dan buatlah presentasi untuk
kelompok. Bekali setiap tim dengan materi untuk membuat pendukung
atau bantuan presentasi yang dapat membantu mereka menyampaikan
poin-poin mereka. Karena siswa lebih banyak mengingat dengan
diasosiasikan dengan sesuatu yang telah atau pernah dilakukan. Seperti
yang dikatakan oleh Harry Lorayne dan jerry lucas yaitu ” anda bisa
mengingat sepotong informasi jika diasosiasikan dengan sesuatu yang
telah anda ketahui atau ingat sebelumnya”
c. Teknik Pelatihan
Pada tahap inilah pembelajaran yang berlangsung sebenarnya. Apa
yang dipikirkan, dan dikatakan serta dilakukan siswalah yang menciptakan
pembelajaran, dan bukan apa yang dipikirkan, dikatakan, dan dilakukan oleh
guru. Pada tahap ini dapat dilakukan dengan meminta siswa berulang-ulang
mempraktikkan suatu ketrampilan (andaipun tidak berhasil pada mulanya),
mendapatkan umpan balik segera, dan mempraktikkan keterampilan itu lagi.
Mintalah siswa membicarakan apa yang mereka alami, perasaan mereka
mengenainya, dan apa lagi yang mereka butuhkan untuk meningkatkan
prestasinya.
d. Teknik Penutup.
Banyak kasus dalam menyampaikan pelajaran dalam akhir semester
atau dalam akhir jam guru menjelaskan agar materinya selesai. Namun dengan
ini, malah akan tidak efektif yang seharusnya dilakukan adalah pada
pemahaman guru dalam joyfull learning hendaknya memberi penguatan
kepada materi yang telah diterima oleh siswa dengan memusatkan perhatian,
hal itu peluang ada cara mengingat yang kuat akan apa yang terjadi. Seperti
yang telah dikatakan oleh Lynn Stern, penulis improving your memory ”
alasan utama mengapa kita lupa adalah karena kita tidak benar-benar
memusatkan perhatian”
a. Berani bertanya
b. Berani mencoba atau berbuat
c. Berani mengemukakan pendapat dan gagasan
d. Berani mempertanyakan gagasan orang lain
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi pembeljaran menyenangkan adalah
sistem pembelajaran yang berusaha untuk membangkitkan minat, adanya keterlibatan
penuh, dan terciptanya makna, pemahaman, nilai yang membahagiakan pada diri
siswa. Srategi ini merupakan pendekatan yang digunakan oleh pengajar dalam hal ini
adalah guru untuk membuat siswa lebih dapat menerima materi yang disampaikan
yang dikarenakan suasana yang menyenangkan dan tanpa ketegangan dalam
menciptakan rasa senang.
Strategi pembelajaran menyenangkan berhubungan dengan strategi
pengorganisasian pembelajaran dengan cara meningkatakan daya tarik pembelajaran
melalui bahan ajar yang disajikan, media pengajaran yang digunakan, mengelola
jadwal dan pengalokasian pengajaran yang diorganisasikan agar tercipta proses
pembelajaran yang kondusif sesuai yang diinginkan dan keadaan siswa .
B.Saran
Berdasarkan paparan strategi pembelajaran diatas kita sebagai calon pendidik
dapat mengetahui dan memahami apa itu strategi pembelajaran yang meneyenangkan
yang diinginkan oleh calon peserta didik kita.
Dan juga penulis menyarankan dengan adanya paparan tentang strategi
pembelajaran yang menyenangkan diatas kita dapat mengubah paradigma cara belajar
seorang guru masa sekarang yang kebanyakan masih otoriter dan kurang memahami
sisi keinginan belajar yang diinginkan siswa. Karena seorang calon pendidik harus
bisa menguasai segala keadaan peserta didik serta lingkungan pembelajarannya
nanti,dan dapat memanfaatkan segala apa yang ada disekitarnya untuk mengajar
siswa agar memperoleh pengetahuan dengan kreativitasnya mengaplikasikan strategi
pembelajaran itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Ibid,.hlm,192.
http://duseptipanggabean.blogspot.com/2012/01/menciptakan-suasana-belajar-
yang.html