Anda di halaman 1dari 16

Bambang Sutiyoso. Implementasi Gugatan Legal Standing ...

Implementasi Gugatan Legal Standing dan Class


Action dalam Praktik Peradilan di Indonesia

Bambang Sutiyoso

Abstract
The implementation of group representative accusation especially for legal standing in
the practice ofjudge in Indonesia is still faced with the handicaps procedural technically.
The regulation oflegislation isstill restricted in law material, while in formal law (the court
ofjustice) is not regulated clearly. The uncertain ofprocedure informal law (the court of
justice) in its regulation is really not the handicaps for thejudge for taking thejust deci
sion, because thejudge can apply the otherlaw resource. Although, it has been issued
PERMA No. 1 the year 2002 that regulate the group representative accusation, for the
next it should be formulated strictly in the new Justice Court of Code Procedures. The
group representative accusation is the moresimple justice alternative, quick and low
cost.

Pendahuluan

Putusan PN Jakarta Pusat yang menerima dunia hukum yang menggembirakan. Putusan
dan mengabulkan gugatanAJI terfiadap Kapoiri yang langka tersebut secara tidak langsung
c.s. beberapawaktu yang lalu, merupakan mo semakin memantapkan eksistensi gugatan
mentum yang baik bagi dunia hukum dan penwakilan kelompok, khususnya legal standing
peradilan. Vonnis putusan PN Jakarta Pusat di Indonesia.
tersebut tentunya melegakan banyak pihak dan Munculnya beberapa kasus gugatan
seolali-olah sebagai "airpenyejuk" bagi kaiangan perwakilan kelompok, khususnya legal stand
pencari keadilan, insan pars dan masyarakat ing ke pengadilan merupakan salah satu
padaumumnya, mengingatselama ini ada kesan fenomena baru dalam praktik peradilan
untuk mendapatkan keadilan di pengadilan perdata di Indonesia. Meskipun demikian,
sangat sulit, berliku-liku, bahkan sering pada umumnya gugatan legal standing yang
berakhir dengan kekecewaan. Dengan vonnis diajukan ke pengadilan selama ini hampir
putusan tersebut, berarti lembaga peradilan selaludinyatakantldakditerima atau N.O. (Niet
sudah memberikan "green light" terhadap Onvankeilijk verklaard). Hal itu terjadi karena
eksistensi gugatan legalstanding di Indonesia berbagai alasan tentunya. Di antaranya adalah
dan sekaligus sebagai perkembangan bagi secara prosedural gugatan/ega/ standing

63
belum diatur secara jelas dalam perundang- mewakili kepentingan publik atau kelompok
undangan (hukum acaraperdata). Di samping tertentu dalam masyarakat. Gugatan
itu sering pula dipersoalkan apakah pihak perwakilan kelompok inl pada umumnya
penggugat yang mengajukan gugatan secara diajukan oleh kalangan masyarakat maupun
hukum mempunyai kapasitas' atau Organisasi non Pemerintah (ORNOP) yang
kewenangan untuk mengatasnamakan bertindak mewakili kepentingan publik atau
kepentingan publik atau kelompok kelompok masyarakat tertentu dalam upaya
masyarakat yang diwakilinya. Di samping itu, untuk memperjuangkan hak-hak dan
menumt hasii penelitlan Sundari^ karena belum kepentingan mereka yang dirugikan. Kelompok
begitu dikenalnya atau dipahaminya prosedur masyarakat yang beiitepentingan ini biasanya
tersebut secara luas balk oleh para pencari terdiri dari banyak orang, yang jumlahnya dapat
keadilan, para pengacara/advokat, maupun mencapai puluhan, ratusan, ribuan atau
hakirnnya sendiri. Hal tersebut juga nampak bahkan jutaan, sehingga sangatlah tidak
dari domisili para penggugat yang sudah efisien. manakala kelompok masyarakat,
menggunakan prosedur gugatan semacam tersebut mengajukan gugatan sendiri-sendirj
Itu pada umumnya terbatasdiDaerah Khusus atau secara individual ke pengadilan. Sehingga
Ibukota Jakarta. model gugatan. semacam itu sebenarnya
Dalam konteksItulah, tulisanini berupaya dapat dijadikan altematif bagi masyarakat
menyoroti beberapa aspek permasalahan dalam menyelesaikan perkaramereka melalui
yang sering muncul berkaitan dengan jalur litigasi secara lebih sederhana, cepatdan
lembaga hukum legal standing di Indonesia, biaya ringan seperti yang diamanatkan dalam
implementasinya dalam praktik peradilan, hal- Pasal 4 ayat (1) UU No. 14Tahun 1970 tentang
hal yang dipersyaratkan dalam gugatan Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman:^
perdata konvenslonal, serta kemungkinan . Dalam-perspektif historis, lembaga
langkah terobosan hukum oleh hakim dalam hukum legal standing dan class action
upaya mengantisipasinya. - sebenarnya mempunyai perbedaan asal
usulnya. Lembaga hukum class action berasal
dari sistem hukum common taw, sedangkan
Legal Standing dan Class Action
lembaga hukum legal standing kalau dimnut
Membicarakan gugatan legaf standing berasal dari sistem hukum civil law.
pada umumnya selalu dikaitkan dengan Lembaga hukum class action sendiri
gugatan class action, karena baik gugatan le sudah dikenal lama di negara-negara Anglo
gal standing maupun class action, pada Saxonyang menganut sistem hukum common
hakekatnya merupakan bentuk gugatan law. Pertama kali diperkenalkan di Inggris
perwakilan kelompok, yaitu gugatan yang sekitar awalabad ke Will. Lembaga class ac-

^Sundari, 'Pengajuan Gugatan secaraClass Action (Suatu Studi Perbandingan dan Penerapannya di
Indonesia)', dalam Thesis (Yogyakarta: UGM, 1999).
^Bambang Sutiyoso, 'Implementasi Gugatan Class action dalam Praktik Peradilan di Indonesia', Jumal
Hukumdan Keadilan, Vol. 2 No.10ktober 1999.

64 JURNAL HUKUM. NO. 26 VOL 11. ME! 2004:63-78


Bambang Sutiyoso. Implementasi Gugatan Legal Standing ...

tlon berkembang di negara-negara penganut anggota yang diwakili harus sama dengan
common law lainnya, seperti di Kanada, yang mewakili; (4) adequacy ofrepresentation
Amerika Serikat, India, Australia dan negara- (kelayakan perwakilan), yaitu perwakilan class
negara persemakmuran lainnya.^ hanya dapat diwakili dalam suatu gugatan
Istiiah class action berasal dari. bahasa {class action) apabila yang mewakili dapat
Inggris, yaitu .gabungan kata class dan action. dijamin secara jujur dan adil dapat melindungi
Perigertian class adalah sekumpulan orang, kepentingan mereka yang mewakilkan.®
benda, kualitas atau kegiatan yang , Indonesia tidak termasuk negara yang
mempunyai kesamaan sifat atau ciri, menganut sistem hukum common law, karena
sedangkan pengertian action dalam dunia sistem hukumnya banyak dipengaruhi oleh
hukum adalah tuntutan yang diajukan ke hukum Belanda, yakni salah satu negara yang
pengadiian. Dengan demikian class action menganut sistem cMllaw. Di negara-negara yang
menggambarkan suatu pengertian di mana menganutsistem civil /awsendiri tidak mengenal
sekelompok besar orang berkepentingan lembaga class action, namun demikian dikenal
dalam suatu perkara, satu atau lebih dapat bentuk lain dari prosedur pengajuan gugatan
menuntut atau dituntut mewakili kelompok yang melibatkan kepentingan sejumlah besar
besar orang tersebut .tanpa harus orang secara penvakilan. Bangsa Romawi dalam
menyebutkan satu persatu anggota kelompok kehidupan hukumnya mengenal adanya
yang diwakili/ pengajuan gugatan yang melibatkan
Di beberapa negara, gugatan melalui kepentingan umum secara perwakilan, yakni
class action sangat dimungkinkan dan actio popularis. Menurut Kottenhagen-Edzes,®
mempunyai beberapa persyaratan yang harus dalam actio popularis setiap orang dapat
dipenuhi, di antaranya: (1) numerousity atau menggugat atas nama kepentingan umum
jumlah yang mengajukan gugatan harus dengan menggunakan dasar ketentuan Pasal
sedemikian banyaknya. Ini berarti class yang 140V Niew BW (Pasal 1365 BW).
diwakill harus sedemikian banyaknya, Penyelenggaraan kepentingan umum
sehingga apabila gugatan dilakukan secara merupakan tugaspemerintah, sehingga gugatan
individual, tidaklah praktis dan ekonomis; (2) secara actio popularis pada umumnya ditujukan
commonality (kesamaan), yaitu harus ada terhadap pemerintah.
kesamaan kepentlngan antara pihak yang Jika diperbandingkan, prinsip actio
diwakili dan yang mewakili; (3) typically, yaitu popularis mempunyai kesamaan dengan
tuntutan maupun pembelaan dari seluruh prinsip class action, yakni sama-sama

^Sundari, PengajuanGugatan Secara ClassAction (Suatustud!Perbandingan dan Penerapannya di


Indonesia(Yogyakarta: Universitas Atmajaya, 2002), him. v.
^Black, 1991,sebagaimanadikutip Sundari, op.cit., him. 8.
^Lihattullsan Akhmad Santoso, "Gugatan ClassAction diIndonesia", artikel dalam harian Kompas tanggal
5 Mail 997.
®Pauius Efendi Lotuluhg, 1993, sebagaimana dikutip oleh Sundari, op.cit., him. 16.

65
pengajuan gugatan yang melibatkan kepentingan orang banyak atau kepentingan
kepentingan sejumlah besar orang secara umum.'
perwakilan oleh seorang atau lebih. Apabila diperbandingkan, pengertian groep
Perbedaannya adalah bahwa dalam actio acties bert)eda dengan pengertian dass action.
popularis yang bertiak mengajukan gugatan Beberapa perbedaanya adalah groep acties
adalah setiap orang atas dasar bahwa ia merupakan perkembangan bam dalam hukum,
adalah anggota masyarakat, tanpa ada temtama berkaitan dengan masalah tentang
keharusan bahwa orang tersebut merupakan pembenan hakgugat(legal standing) bagi suatu
pihak yang mengalami kerugian secara badan hukum untuk mewakili kepentingan or
langsung. Dalam class action tidak setiap or ang banyak. Badan hukum tersebut.tidak perlu
ang berhak mengajukannya, melainkan hanya merupakan bagian dari kelompok yang
salah satu atau beberapa orang yang diwakilinya atau tidak hams tinggal dalam satu
merupakan anggota dari sekelompok orang - daerahdenganmasyarakat yangdiwakili, namun
yang ikut mengalami kerugian secara cukup apabila di dalam Anggaran Dasamya
langsung. Kepentingan yang dituntut dalam mencantumkan perlindungan kepentingan
actio popularis adalah kepentingan umum masyarakat banyak yang divyakilinya. Class ac
yang dianggap kepentingan setiap anggota tion adalah permasalahan yang berkaitan
masyarakat juga, sedang dalam class action dengan prosedur pengajuan perkara yang
kepentingan yang dituntut adalahkepentingan melibatkan sekelompok orang yang mempunyai
yang sama dalam suatu permasalahan yang kepentingan serta permasalahan yang sama.
menimpa kelompok tersebut. Perbedaan selanjutnya bahwa kepentingan yang
Di negeri Belanda dikenal terminologi dituntut dalam groep acties adalah kepentingan
lain, yaitu groep acties yang mempunyai orang banyak dalam arti kepentingan umum dan
pengertian sebagai hak yang diberikan oleh tidak boleh menuntut ganti kerugian.
suatu badan hukum untuk mengajukan Kepentingan yang dituntut dalam class action
gugatan mewakili kepentingan orang banyak adalah kepentingan yang sama dari sekelompok
(otherperson's interest), misalnya kepentingan orang yang berslfat individual, yang pada
peiiindungan konsumen. Dalam prinsip group umumnya bempatuntutan ganti kemgian. Badan
acft'es tersebut, badan hukum dapatmengajukan hukum yang mengajukan tuntutan dalam groep
gugatan mewakili kepentingan orang banyak acties tidak hams mengalami kemgian secara
apabila dalam Anggaran Dasarnya nyata, atau tidak hams bertempat tinggal dalam
mencantumkan kepentingan yang serupa satu daerah dengan masyarakat yang diwakili.
dengan yang dipeijuangkan di pengadiian, yaitu Pemberian hak gugat kepada badan
memperjuangkan kepentingan orang banyak hukum telah mengalami perkembangan pula,
yang diwakilinya, namun tidak boleh menuntut yang dengan memberlkan hak gugat (legal
ganti rugi. Prosedur groep acties teiah memberi standing) kepada organisasi non pemerintah
hakgugat kepada badan hukum untuk mewakili (non government organization) dengan syarat

7b/d., him.17.

66 JURNAL HUKUM. NO. 26 VOL. 11. MB 2004:63-78


Bambang Sutiyoso. Implementasi Gugatan Legal Standing ...

bahwa organisasi non pemerintah tersebut Pasal 2 Perma No. 1 Tahun 2002, suatu
harus berbentuk badan hukum dan di dalam gugatan -dapat diajukan dengan
Anggaran Dasarnya mencantumkan kegiatan mempergunakan tata . cara gugatan
yang sama dengan yang diperjuangkan di perwakllan kelompok apablla;
pengadilan. a. Jumlah anggota kelompok sedemlklan
Dalam perkembangannya, Indonesia banyak sehlngga tidaklah efektif dan
akhimyajuga merespon adanyalembaga hukum eflslen apablla gugatan dllakukan secara
tersebut dengan mengadopsi ke dalam sendirl-sendlrl atau secara bersama-
beberapa peraturan perundang-undangan, yaknl sama dalam satu gugatan;
di dalam UU No. 23 Tahun 1997 tentang b. Terdapat kesamaan fakta atau perlstlwa
Pengelolalan Lingkungaii Hidup, UU No, 8Tahun dan kesamaan dasar hukum yang
1999 tentang Perlindungan Konsumen, UU. No. digunakan yang bersifat substanslal,serta
41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, serta Perma terdapatkesamaan jenistuntutan dlantara
No. 2 Tahun 1999 tentang Pengawasan wakli kelompok dengan anggota
Oleh kelompoknya;
karena Itu dewasa In! dalam sistem hukum kita c. Wakil kelompok memlllkl kejujuran dan
dl samping dikenal gugatan class action, dikenal kesungguhan untuk melindungi
pula adanya prinslp legal standing (ius standi) kepentlngan anggota kelompok yang
dalam gugatan. diwakillnya;
Legal stMing dapat diartikan sebagal d. Hakim dapat menganjurkan kepada wakll
kuaiitas atau hak menggugat/berperkara ke kelompok untuk melakukan penggantian
pengadilan dengan mengatasnamakan pengacara, jika pengacara melakukan
kepentlngan kelompok masyarakat tertentu.^ tindakan-tindakan yang bertentangan
Gugatan legalstanding pada dasamya dapat ^ dengan kewajiban membela dan
diajukan balk oleh citizen standing (hak gugat melindungi. kepentlngan anggota
warga) maupun oleh NGO (Non Govermental kelompoknya.
Organization) yang lebih dikenal dengan Istilah Selanjutnya Pasal 3 Perma No. 1 Tahun
ORNOP (Organisasi Non Pemerintah). 2002 menyebutkan, selain harus memenuhi
Pada 2002, Mahkamah Agung persyaratan-persyaratan formal surat gugatan
mengeluarkan Perma No. 1 Tahun 2002, sebagaimana diatur dalam Hukum Acara
tentang Acara Gugatan Penwakilan'Kelompok. Perdata yang berlaku, surat gugatan
Peraturan tersebut sudah lama dltunggu- perwakllan kelompok harus memuat:
tunggu, mengingat secara prosedural tata a. Identitas lengkap dan jelas. wakll
cara pengajuan gugatan perwakllan kelompok kelompok;
belum diatur dalam hukumformllnya. Menurut b. Deflnisi kelompok secara rind dan spesiflk,

®/Wd.
®Bandingkan dengan Zairin Harahap, Hukum Acara PTUW (Jakarta: Rajagraflndo Persada, 2001), him.
78.
'®Ma]alah Forum Keadllan, 1997.

67
walaupun tanpa menyebutkan nama Meskipufi telah dikeluarkan Perma
anggota kelompok satu persatu; tersebut, tetapi substansinya masih sumir jika
c. Keterangan tentang anggota kelompok dimaksudkan untuk mengatur keseluruhan
yang diperlukari dalam kaitan dengan prosadur gugatan perwakilan kelompok, balk
kewajiban melakukan pemberitahuan; class action maupun legal standing, karena
d. Poslta dari seluruh kelompok balk wakil masih ada banyak aspek yang belum diatur di
kelompok maupun anggota kelompok, dalamnya." Sehingga dalam implementasinya
yang teridentifikasi maupun tidak dapat menimbulkan pemahaman dan
teridentifikasi yang dlkemukakan secara interpretasi yang beragam. Tidak mengherankan
jelas dan rind; kalau dalam menghadapi gugatan perwakilan
e. Dalam satu gugatan perwakilan dapat kelompok selama ini masing-maslng pengadilan
dikelompokkan beberapa bagian menggunakan cara atau pedomannya sendiri-
kelompok atausub kelompok jika tuntutan sendin, sehingga tidak ada keseragaman dalam
tidak sama karenasifatdan kerugian yang menanganinya. Ada hakim yang menyatakan
berbeda; menerima gugatan dan mengabulkannya, tetapi
f. Tuntutan atau'petitum tentang ganti mgi ada pula yang tidak menerimanya dan
hams dlkemukakan secara jelas dan rlnci, menolaknya karena hukum acaranya tidak ada.'^
memuat usulan tentang mekanlsme atau Meskipun demikian, sambil menunggu lahlmya
tata cara pendistribusian ganti kerugian pemndang-undangan bam yang akan mengatur
kepada keselumhan anggota kelompok nantinya, sementara Perma tersebut perlu
termasuk usulan tentang pembentukan dioptimalkan penggunaannya untuk memenuhi
tim atau panel yang membantu kebutuhan dalam praktik peradilan serta untuk
memperlancar pendistribusian ganti mengisi kekosohgan hukum (recht vacuum).
kerugian.
Untuk mewakili kepentingan hukum
implementasi Gugatan Legal standing
anggota kelompok, menurut Pasal 4 Perma
tersebut, wakil kelompok tidak dipersyaratkan Berdasarkan ketentuan Pasal 38 UU No.
memperoleh surat kuasa khusus dari anggota 23Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
kelompok. Dengan demikian secara umum Hidup (PLH), organlsasi lingkungan diberi hak
Perma 1 Tahun 2002 bempaya meminimalisir gugat untuk mengajukan tuntutan atas nama
hambatan-hambatan prosedural yang diatur kepentingan perlindungan lingkungan hidup. Hak
dalam hukum acara perdata yang secara tersebut terbatas padatuntutan untuk melakukan
substansial memang tidak mengatur tentang atau tidak melakukan tindakan tertentu tanpa
gugatan legalstanding maupun class action. adanya tuntutan ganti kemgian, kecuali beaya

Sundari, loc. cit.


" Sudikno Mertokusumo daiam pengantar buku karangan Sundari, Pengajuan Gugatan Secara Class
action (SuatustudiPertandingan dan Penerapannya di Indonesia (Yogyakarta: Unlversitas Atmajaya, 2002),
him. ix.

88 JURNAL HUKUM. NO. 26 VOL. 11. MB 2004: 63-78


Bambang Sutiyoso. Implementasi Gugatan Legal Standing ...

atau pengeluaran riil. Organisasi lingkungan periindungan konsumen, organisasi bidang


hidup tersebut berhak mengajukan gugatan kehutanan adaiah contoh Ornop-omop di In
apabila memenuhi persyaratan, yaitu: (1) donesia yang oleh peraturan perundang-
berbentuk badan hukum atauyayasan, (2) dalam undangan teiah diberi hak gugat {legal stand
Anggaran Dasamya menyebutkan dengan tegas ing). Dengan demikian hak gugat Omop baru
bahwa tujuan didirikannya organisasi adaiah ada apabila teiah diatur teriebih dahuiu daiam
untuk kepenfngan pelestarian fungsi lingkungan suatu peraturan perundang-undangan.
hidup, dan (3) teiah melakukan keglatan sesuai Wakii keiompok daiam class action harus
Anggaran Dasamya. dibedakan dengan Omop yang oieh peraturan
Berdasarkan ketentuan Pasai 46 ayat (1) diberi hak gugat {legal standing) mewakili
huruf c UU No. 8 Tahun 1999 tentang kepentingan orang banyak misainya para
Periindungan Konsumen, lembaga periindungan konsumen, kepentingan periindungan
konsumen swadaya masyarakat diberi hak lingkungan, dan hutan. Wakii keiompok daiam
untuk mengajukan tuntutan dengan class action berasal dari keiompok yang
mengatasnamakan kepentlngan periindungan mempunyai kepentingan dan mengaiami
konsumen. Syaratnya adaiah: (1) harus kerugian yang sama dengan kelompk yang
berbentuk badan hukum atau yayasan, (2) diwakiiinya, sedangkan organisasi lingkungan,
dalam Anggaran Dasamya menyebutkan organisasi konsumen, organisasi kehutanan
dengan tegas bahwa tujuan didirikannya dansebagainya, bukan pihak yang mengaiami
organisasi tersebut adaiah untuk kepentingan kerugian atau permasaiahan secara konkrit.
periindungan konsumen, dan (3) teiah Organisasi konsumen hanya merupakan pihak
meiaksanakan kegiatan sesuai dengan yang mempunyai kepentingan untuk
Anggaran Dasamya., melindungi konsumen secara keseiuruhan
Ketentuan Pasai 73 UU No. 41 Tahun dari perbuatan melawan hukum (PMH) yang
1999 tentang Kehutanan, dalam rangka diiakukan oieh peiaku usaha. Organisasi
pelaksanaan tanggung jawab pengeiolaan lingkungan hanyalah pihak yang mempunyai
hutan, organisasi bidang kehutanan berhak kepentingan untuk meiestarikan dan
mengajukan gugatan perwakiian untuk melindungi lingkungan dari kerusakan atau
kepentingan pelestarian fungsi hutan. pencemaran. Kerugian sebagal akibat
Organisasi bidang kehutanan tersebut berhak rusaknya atau tercemamya lingkungan yang
mengajukan gugatan apabila memenuhi dituntut oieh organisasi lingkungan didasarkan
syarat:(1) berbentuk badan hukum, (2) daiam pada pengertian bahwa lingkungan
Anggaran Dasamya dengan tegas merupakan miiik bersama, yang menuntut
menyebutkan tujuan didirikannya organisasi puia tanggung jawab bersama untuk
untuk kepentingan pelestarian fungsi hutan, meiestarikan dan meiindunginya."
dan (3) teiah meiaksanakan kegiatan sesuai Meskipun beberapa peraturan perundang-
dengan Anggaran Dasamya. undangan di atas sudah meletakkan dasar-
Organisasi lingkungan, organisasi dasar gugatan perwakiian keiompok, akan
tetapi impiementasinya sering dihadapkan
" Sundari, op.cit, him. 32.

69
pada kendala teknis prosedural. Karena dalam mengalami pencemaran kepada PT.
hukum acara perdata positif Indonesia Indah Kiat Pulp and Paper dan Pemda
dianggap tidak mengatur prosedur gugatan Tingkat IJawa Baratdi PN Jakarta Utara.
perwakilan kelompok sebagaimana dimaksud 5. Gugatan WALHi kepada PT. Inti Indorayon
dalam UU Pengelolaan Lingkungan Hidup, Utama dalam kasus pencemaran
UU Perlindungan Konsumen maupun^ dalam . lingkungan-di PN Jakarta Pusat tahun
UU Kehutanan. 1989.
Di Indonesia, ada beberapa kasus 6. Gugatan WALHI melawan Presiden Rl
gugatan perwakilan kelompok, balk gugatan terhadap pemanfaatan dana reboisasi
legal standing maupun class action yang 7. Gugatan korban melawan developer
pernah diajukan ke pengadilan balk yang ' dalam kasus perumahan fiktif di
dipublikasikan maupun tidak terpublikasi, di Tangerang
antaranya; 8. Gugatan warga dalam kasus Kali Tapak
1. Gugatan R.O. Tambunan yang Semarang.
mengatasnamakan orang tua, remaja dan 9. Gugatan YLKI terhadapPerusahaanListrik
generasi muda di seluruh Indonesia yang Negara (PIN) mewakiii masyarakat
menghisap rokok Bentoel terhadap PT. konsumen yang merasa dirugikan
Rokok Bentoel di PN Jakarta Pusat pada berkaitan dengan terjadlnya pemadaman
tahun 1987. Gugatan tersebut dinyatakan allran listrik pada tanggal 13 April 1997 di
tidak diterima. PN Jakarta Selatan.
2. Gugatan Mochtar Pakpahan yang 10. Gugatan PBHI, ELSAM dll. Yang mewakiii
mengatasnamakan warga OKI Jakarta masyarakat Jakarta dan Soio kepada
yang menderita sakit demam berdarah Pemerintah Ri dalam kasus "12-15 Mei
kepada Gubemur DKI Jakarta dan kepala berdarah" di PN Jakarta Pusat pada tahun
Dinas Kesehatan DKI Jakarta di 1998.
Pengadilan Negerl Jakarta Pusat pada 11. Gugatan Serikat Pengacara Rakyat (SPR)
tahun 1988. kepada Presiden Rl atas kenaikan harga
3. Gugatan Chairul Dana, dkk. Yang mewaklli BBM, Listrik dan Telepon di PN Jakarta
seluruh buruh PT. Industri Sandang I Pusat tahun 2003.
melawan PT. Industri Sandang i dan 12. Gugatan AJi terhadap Kapoiri dalam
Departemen Tenaga Kerja Rl di PN perkara Perbuatan Melawan Hukum
Jakarta Selatan pada tahun 1992. (PMH) di PN Jakarta Pusat tahun 2003."
4. Gugatan 17 warga yang Dari beberapa kasus di atas, pada
mengatasnamakan seluruh warga yang umumnya gugatan dinyatakan tidak diterima
berdomisiil dl sekitarsungai Ciujung yang atau N.O. oleh pengadilan, keouali gugatan

" Di antara kasus yang menarik perhatian publik akhir-akhir Ini, ktiususnya pemerhati hukum adalah
gugatan legalstanding yang diajukan oleh Allans! Jumalls Independen (AJI) Jakarta kepada pejabat kepolisian,
yaltu Kapoiri c.q. Kapolda Metro Jayac.q. Kapoires Jakarta Pusatc.q. Kepala Poisek Menteng dalam perkara
Perbuatan Melawan Hukum (PMH) diPengadilan Negerl Jakarta Pusat. Kasus ini cukup menarik, mengingat

70 JURNAL HUKUM. NO. 26 VOL 11. MEI 2004:63-78


Bambang Sutiyoso. Implementasi Gugatan Legal Standing ...

WALHI kepada PTInti Indorayon Utama(1989) ketentuan hukum acaranya. Tidak


dan Gugatan AJI kepada Kapoiri yang mengherankan dalam praktik, institusi peradilan
dinyatakan diterima dan dikabulkan sebagian masih terkesan sangat hati-hati untuk dapat
gugatannya (2003). menerima dan mengabulkan model gugatan
Walaupun sampai saatini beberapa kasus semacam ini.
gugatan legal standing maupun class action
diajukan ke, pengadilan, namun gugatan
Syarat Gugatan dalam Hukum Acara
semacam itu masih menimbulkan dilema dalam
Perdata
praktik. Di satu sisi gugatan legal standing dan
class action mencemiinkan pelaksanaan asas Hukum acara perdata adalah hukum yang
peradilan yang sederhana, cepat dan biaya berfungsi untuk menegakkan, mempertahankan
ringan akan tetapi di sisi lain masih dihadapkan dan menjamin ditaatinya hukum .perdata mate
dengan prosedur aturan mainnya (rule ofgame), rial dalam praktik melalui perantaraan hakim.
terutama tata cara pengajuan gugatan legal Oieh karena itu bagi orang yang merasa hak
standing dan class action belum diatur secara perdatanya dilanggar, ia dapat mengajukan
jelas dalam hukum formal (hukum acara perdata) perkaranya ke pengadilan, yaitu dengan
yang berlaku. Dengan kata lain ketentuan mengajukan tuntutan hak (gugatan) terhadap
peaindang-undangan yang mengatur tentang pihak-pihak yang dianggap merugikan, agar
gugatan perwakiian keiompok ternyata masih memperoieh penyelesaiah sebagaimana
sebatas dalam ruang lingkup kriteria hukum mestinya. Karena pada prinsipnya setiap orang
materiilnya, tetapi tidak diatur lebih lanjut yang merasa mempunyai hak dan ingin

Majells Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang diketuai Iskandar, SH dengan anggota majelis masing-
masing Andi Samsan Nganro, SH dan Ny. Andriani Nurdin, SH dalam putusannya pada tanggal 6 Oktober2003
telah mengabulkan sebagian gugatan penggugat dengan menyatakan para pejabat kepolislan di atasterbukti
melakukan PMH. Padahal dalam praktik peradilan selama ini jarang sekali gugatan legal standing yang
diajukan ORNOP (Organisasi non pemerintah) semacam AJI yang diterima dan dikabulkan pengadilan.
Seperti diketatiui, kasus tersebut bermula dari diajukannya gugatan legalstanding oleh AJI Jakarta melalui
Komite Pembela Kebebasan Pers(KPKP), karena aparatPolisi dianggap membiaikan tindak kekerasan oieh
massa Group Artha Graha di kantor Tempo dan kantor Polres Jakarta Pusat pada tanggal 8 Maret 2003. Pada
saat itu massa pendukung Group Artha Graha memprotes berita majalah Tempo berjudul "Ada Tomy di
Tenabang" yang diariggap mencemarkan nama balk Tommy Winata selaku bosGroup Artha Graha. Dalam hal
ini Polisi dianggap tidak melakukan tugas dan kewajibannya secara profesional sebagaimana diatur dalam
perundang-undangan, yaitu Polisi tidak bersikap tegas dan memadai dalam upaya melakukan pengamanan
dan perlinduhgan terhadap para Jurnalis Tempo. Polisi tidak melakukan langkah-langkah pencegahan dan
membiarkan terjadinya tindak kekerasan atasjurnalis Tempo, masing-masing Ahmad Taufik, Abdul Manan,
Bambang Harymurti dan Karaniya Dharmasaputra. Sikap Polisi seperti itu dapat dikategorlkan melakukan PMH,
oieh karenanya majelis hakim kemudian menghukum para tergugat agar memlnta maafsecara terbuka kepada
para jumalis bersangkutan danAJI Jakarta balk melalui media cetak maupun elektronik. Disarikan dari harian
Kompas, tanggal7 Oktober 2003,him. 7.

71
menuntut atau mempertahankannya, dapat gugatan pada. prinsipnya juga harus
memperkarakannya di muka pengadilan memenuhi syaratmaterial maupun syaratfor
(legitima personae stand! in judicio). mal. Syarat material adalah syarat yang
Meskipun demikian para pihak yang berkaitan dengan isi atau materi yang harus
hendak berperkara di pengadilan disyaratkan dimuatdaiam surat gugatan. Dalam haisyarat
mempunyal kecakapan atau kemampuan materiil, pada umumnya para advokat atau
untuk bertindak hukum {tiandelings pengacara praktik cenderung mengikuti aturan
bekwaamheid). Orang yang tidak cakap main yang ditentukan dalam Pasal8 ayat3 Rv,
melakukan perbuatan hukum secara otomatis yang menggariskan bahwa suatu gugatan
juga tidak dapat bedaku sebagal pihak-pihak harus memuat identitas para pihak, dasar-
di muka pengadilan, Di samping itu pihak- dasar daripada gugatan {posita atau
pihak yang bersangkutan juga harus fundamentum petendi) serta adanya petitum
mempunyal kewenangan menjadi pendukung (tuntutan).
hak {rechtsbevoegheicf), artinya meskipun or Sedang syarat formal gugatan, adaiah
ang tersebut cakap berbuat hukum tapi tidak syarat untuk memenuhi ketentuan tata tertib
mempunyal kewenangan menjadi pendukung beracara yang ditentukan oieh peraturan
hak dalam suatu perkara, maka iatidak dapat peaindang-undangan. Jikatemyata ada salah
memperkarakannya di pengadilan. satu syarat formal yang tidak dipenuhi,
Di samping itu suatu gugatan juga harus mengakibatkan gugatan tidak sah, sehingga
mempunyal kepentingan hukum yang cukup, gugatan tersebut harus dinyatakan tidak dapat
sebagal syaratutama untuk dapatditerimanya diterima (niet onvankeiijke verkiard). Syarat-
tuntutan hak itu oleh pengadilan,'® Sehingga syaratformal yang harus dipenuhi diantaranya
ada ungkapan point d'interet point d'action, adaiah:
artinya kaiau tidak adakepentingan maka tidak 1. Tidak meianggar kompetensi atau
akan ada proses. Demikian pula daiam Pasai kewenangan mengadili balk kompetensi
8 Rv ditegaskan bahwa suatu gugatan harus absoiut maupun kompetensi relatif.
jelas dan iengkap.'® Apabila suatu gugatan 2. Gugatan tidak mengandung errorin per
diwakiikan kepada orang lain, maka harusada sona (kekeliman pada orang atau pihak-
pemberian kuasa yang sah dengan surat pihaknya). Contohnya: (1) penggugat
kuasa khusus dari pihak yang mewakilkan beium dewasa, dibawah pengampuan,
(pemberi kuasa) kepada pihak yang mewakiii atau tidak punya hakdan kepentingan. (2)
(pemegang kuasa). kuasa yang mewakiii tidak memenuhi
Dalam Hukum Acara Perdata, suatu syarat, seperti tidak mendapatkan kuasa

Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara PerdataIndonesia (Yogyakarta: Liberty, 1993), him. 39.
Gugatan yang kabur dan kurang sempuma yang berisi dalii-dalil yang saiing bertentangan satu
sama lain (obscuurlibellel) atau gugatan yang tidak lengkap pihak-pihaknya (plun'um litis consortium), akan
berakibat gugatan tersebut dinyatakan tidak diterima (niet onvankeiijke verklaard).
" M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata (Medan: Program Pasca Sarjana limu Hukum Univer-
sitas SumateraUtara, 1995), him. 19-36.

72 JURNAL HUKUM. NO. 26 VOL 11. MEI2004:63-78


Bambang Sutiyoso. Implementasi Gugatan Legal Standing ...

baiklisan/tertulis, atau surat kuasa khusus jatuh tempo waktunya tiba. -


tidak sah. (3) Orang yang ditarik sebagai 6. Tidak menggugat hai-hai yang teiah
tergugat tidak tepat atau tidak lengkap dikesampingkan. Sebagaicontoh: (1) apa
(plurium litis consortium), seperti pengurus yang digugat sudah dipenuhi atau
yayasan digugat secara pribadi; harta dihapuskan sendiri oieh penggugat, (2)
sengketa tidak lagi dikuasai tergugat tap! penggugat sudah melepaskan haknya,
sudah beralih ke pihak ketiga, maka pihak seperti menolak sebagai ahli waris, (3)
ketiga juga harus ikut digugat. gugatan sudah iewat waktii (daiuarsa).
3. Gugatan harus jeias dan tegas (Pasal 8 Pasal 1967 BW menyebutkan bahwa
Rv). Gugatan yang tidak jelas atau tidak tuntutan hak baik bersifat kebendaan dan
sempurna yang berisi pernyataan yang perorangan menjadi hapus (daiuarsa)
bertentangan satu sama iain {Obscuur seteiah iampau waktu 30 tahun.
Libellel ) dapat berakibat gugatan 7. Apa yang digugat sekarang masih
dinyatakan tidak diterima. Contoh gugatan tergantung pemeriksaannyadaiam proses
yang tidak jeias: (1) posita tidak peradiian (aanhanging geding / rei .judi-
menjelaskan peristiwa atau kejadian serta cata deductae). Hai in! dapat terjadi karena
dasar hukum yang mendasari gugat, (2) perkara yang digugat sudah pernah
tidak jelas obyek yang disengketakan, diajukan dan beium putusserta prosesnya
seperti tidak menyebut iokasi, tidak jelas masih berlangsung pada tingkat banding
batas, ukuran dan iuasnya. tidak atau kasasl.
ditemukan obyek sengketa, (3) posita Dalam hukum acara perdata positif
bertentangan dengan petitum, (4) petitum sebenarnya juga dikenai adanya gugatan
tidakterinci, tap!hanya berupa kompositur secara perwaklian. Makna gugatan secara
(ex aequo at bono atau mohon putusan perwakiian disinimeliputi: (1) gugatan secara
yang seadii-adilnya). perwaklian karena penunjukan oieh hukum,
4. Tidak meianggar asas nebis in idem dan (2) gugatan secara perwakiian karena
(mengajukan gugatan untuk kedua kalinya penunjukan oieh pihak yang berkepentingan.'®
atas perkara yang obyek maupun Pada gugatan secara perwakiian yang
subyeknya sama). pertama, orangyang maju ke perigadilan tidak
5. Gugatan tidak prematur atau beium perlu mendapatkan surat kuasa dari orang
waktunya menggugat sudah menggugat atau badan hukum yang diwakiiinya. Yang
Contohnya gugatan warisan baru terbuka .menjadi dasar adaiah karena hukum teiah
apabiia pewaris sudah meninggai dunia. memberikan wewenang kepada orang
Seiama pewaris masih hidup, maka tersebut untuk maju ke pengadilan mewakiii
gugatan warisan menjadi tertunda. kepentingan orang-orang yang tidak
Demikian juga gugatan utang piutang mempunyai kemampuan untuk bertindak (per-
dapat dilakukan harus menunggu sampai sonaemiserabiles) atau badan hukum. Karena

Sundari, op. cit., him.140.

73
telah diberi wewenang oieh hukum, maka c/ass action mempunyai kemiripan dengan
orang yang maju ke pengadilan dalam hal gugatan secara peiwakilan yang pertama, yaitu
tersebut mempunyai kewenangan untuk gugatan secara perwakilan karena adanya
bertindak sebagai pihak di pengadilan penunjukan oleh hukum. Dalam hal ini karena
(legitima persona© standi in judicio). Termasuk hukum telah memberikan wewenang kepada
dalam kategori ini, orang tua dan wall diberi orang tersebut untuk maju ke pengadilan, maka
legitima personae standi in judicio untuk orang yang maju ke pengadilan tidak perlu
mewakili kepentingan anaknya atau anak di mendapatkan surat kuasa dari orang atau badan
bawah perwaliannya." Pengurus badan hukum yang diwakilinya.
hukum atau badan usaha dagang diberi Meskipun sebenarnya ada kesamaan
legitima personae standi in judicio untuk prinsip antara gugatan penivakilan kelompok
mewakili kepentingan badan hukum atau dengan gugatan secara perwakilan dalam
badan usaha dagang tesebut.^" Pimpinan perkara perdata, namun di dalam praktlk
departemen, jaksa, pejabat yang ditunjuk dan masih sering ada anggapan bahwa gugatan
kepala daerah diberi untuk mewakili legal standing dan class action tidak sesuai
kepentingan negara dalam berperkara atau tidak memenuhi beberapa persyaralan
perdata.2' prosedural hukum acara perdata. Syarat-syarat
Pada gugatan secara perwakilan yang yang dianggap belum terpenuhi antara lain:
kedua, orang yang maju ke pengadilan untuk 1. Syarat adanya hak dan kepentingan hukum
mewakili kepentingan orang lain harus yang cukup dalam suatu gugatan.
mendapat kuasa daii orang yang diwakilinya, Dalam gugatan class action, pihak yang
karena hukum tidak menunjuknya. Orang yang mengajukan gugatan masih dlpertanyakan
memberi kuasa sebenarnya mempunyai kewenangannya dalam mewakili
kemampuan untuk bertindak menuntut kepentingan kelompok masyarakat yang
kepentingannya secara pribadi di pengadilan. dirugikan. Pihak yang mewakili tidak
Berhubung suatu alasan di luar yang diatur mendapatkan kuasa dari kelompok
cleh hukum, orang tersebut tidak dapat maju masyarakat Karena itulah mereka dianggap
sendiri ke pengadilan. Termasuk dalam tidak mempunyai kepentingan hukum yang
kategori ini adalah para pengacara atau cukup dalam mengajukan gugatan yang
advokat yangmewakili kepentingan seseorang mengatasnamakan kepentingan kelompok
atau badan hukum dalam beracara dl masyarakat tersebut.
pengadilan. • - 2. Syarat gugatan hams jeias dan lengkap.
Kalau diperhafkan syarat-syarat gugatan Dalam gugatan class action, karena jumlah
dan cara perwakilan yang ada dalam Hukum kelompok masyarakat yang berkepentingan
Acara Perdata, maka gugatan legalstanding dan

" LihatPasal 383,403-405,452 KUH


^ LihatPasal 6 No.3 Rv, 1655 KUH Perdata.
^aihat Pasal 6No. 2 Rv. Pasal 27 ayat (2) UU No.5Tahun1991,Pasal 23ayat{1)UUNo.5Tahun
1974.

74 JURNAL HUKUM. NO. 26 VOL. 11. MB 2004: 63-78


BambangSutiyoso. Implementasi Gugatan Legal Standing ...

cukup banyak, sehingga tidak mungkin memenuhi perasaan keadiian masyarakat


dituliskan semua identitasnya dalam surat meskipun suatu perkara tidak diatur secara
gugatan, tetapi hanya identitas pihak yang jelas dalam perundang-undangan. Hakim
mewakili saja. Ini berarti gugatan tersebut dapat menggunakan metode penemuan hukum
gugatan yang tidak jelas dan tidak iengkap yang ada, seperti interpretasi, analogi maupun
pihak-plhaknya (plurium Otis cosodium). Hal eksposisi/konstruksi hukum. Terlebih dalam hal
ini akan berakibat gugatan dinyatakan tidak ini sudah ada Perma No. 1 Tahun 2002sebagai
diterima dasar acuannya. Hakim tidak perlu terpaku pada
3. Syarat apabila gugatan dlwakilkan harus ada undang-undang saja, tetapi hakim dapat
pemberian kuasa yang sah kepada mempergunakan sumber hukum iainnya
pemegang kuasa. Dalam gugatan legal seperti hukum kebiasaan, yurisprudensi, doktrin,
standing maupun ciass action tidak ada Sema/Perma.
pemberian kuasayang sah dari masyarakat Seorang hakim harus memecahkan atau
yang berkepentingan kepada pihak yang menyelesaikan peristiwa konkrit dan untuk itu
mewakiii mengajukan gugatan.- Dengan ia harus tahu, mencari atau menemukan
demikian gugatan yang semacam itu hukumnya untuk diterapkan pada kasusnya."
dianggap tidak sah. Seorang hakim sebagai penegak hukum dan
keadiian wajib menggaii, mengikuti dan
memahami niiai-niiai yang hidup dalam
Terobosan Hukum
masyarakat.^ Sehingga tidak perlu terlebih
Seperti diuraikan di atas, bahwa Hukum dahulu menunggu lahirnya Kitab Undang-
Acara Perdata tidak mengatur secara jelas Undang.Hukum Acara Perdata yang baru
prosedur gugatan secara legal standing {yang mungkin nanti akan mengatur masaiah
maupun classaction. Akan tetapi, dengan tidak gugatan perwakilan kelompok). Dengan
diaturnya prosedur acara gugatan dalam adanya yurlsprudensipun dapat dijadikan
Hukum Acara Perdata, sebenamya bukaniah sumber, hukum bagi hakim yang lain dalam
merupakan "harga mati" bahwa upaya menjatuhkan putusannya.
gugatan legalstanding dan class action sama Dengan diakui dan diterimanya gugatan
sekali tidak dibenarkan dan tidak dapat perwakilan, balk legal standing dan class ac
diterima dalam praktik peradiian kita. tion tersebut daiam praktik, maka terdapat
Sebenamya yang diperlukarrdi sini beberapa manfaat utama, yaitu:•(1) mencapai
adaiah adanya keberanian hakim untuk peradiian yang lebih ekonomis, (2) memberi
meiakukan terobosan hukum dengan peiuang yang lebih besar-ke pengadiian, dan
meiakukan penemuan hukum (rechsvinding), (3) merubah periiaku yang tidak pantas dari
daiam upaya membuat putusan-putusan yang parapelanggaratau orang-orang yangpotensiai
meiakukan pelanggaran.^^

^ Sudikno Mertokusumo, Penemuan Hukum Sebuah Penganfar(Yogyakarta: Liberty, 1996), him. 39.
" Llhat pasal27ayat1 UU No. 14Tahun 1970 tentang Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman.
" Ontario Law Reform Commission, 1982sebagalmana dlkutlp Sundari, op.cit., him. 27.

75
Prosedur gugatan perwakilan akan HIR tersebut, Subekti memberikan komentar
memberikan manfaat bagi kedua belah pihak sebagai berikut;
serta bagi sistem peradilan, karena prosedur "Dengan tidak menghiraukan Iarangan
tersebut mengurangi keseluruhan biaya dalam Pasal 393 HiR untuk memakai
perkara yang harus dikeluarkan serta jumlah bentuk-behtuk acaralain, seiain yang teiah
gugatan yang harus diajukan dalam hal teijadi diberikan HIR itusendiri, Yurisprudensi dan
sengketa yang meilbatkan orang banyak. praktik peradilan sudah mengintrodusir
Tidakiah praktis bagi pengadilan dan juga berbagai bentuk acara yang tidak dikenal
bagi para pihak apabiia harus melayani oleh HIR misainya penggabungan atau
gugatan-gugatari sejenis yang diajukan secara penyertaan {voeging), inten/ensl, request
individual atau secara joinder. Dengan civil dan Iain-Iain sehlngga Pasai 393
diajukannya pen/vakilan oleh seorang atau HIR itu memang sungguh-sungguh sudah
lebih yang merupakan wakil dari seluruh uitgehoid (digerogoti hingga menjadi
anggota kelompok, maka kepentingan selumh kosong), seperti dikatakan oleh para
kelompok sekaligus dapat dituntut. Peluang saijanahukum sebelum perang dunia li".^
bagi para pihak ke pengadilan akan lebih Di dalam praktik para hakim seyogyanya
besar, lebih-iebih jika secara individual para berlaku luwes dan tidak terialu kaku dalam
pihak mengaiami hambatan-hambatan untuk mensikapi ketentuan Pasai 393 HiR tersebut,
maju ke pengadilan, misainya hambatan karenapenggunaan lembaga-lembaga lain yang
keuangan, sosial dan psikologis. Dengan tidak diatur daiam HIR tetap saja berlangsung,
diajukannya gugatan oleh seorang atau .seperti acara intervensi, dan voeging.
beberapa orang saja, maka kepentingan Pengadilan Negeri Jakarta pemah meherobos
dnggota kelompok lainnya yang kebetulan Pasai 393 HIR dalam masaiah "kortgeding^s^u
ddak mampu dari segi keuangan, sosial dan pemenksaan kilat dengandidasarkan aiasanjika
psikologis sudah tenvakiii kepentingannya pedu Pengadilan Negeri dapat menggunakan
tanpa mereka harus maju sendirl ke lembaga yang terdapat dalam Rv asal daiarf)
pengadilan.^® ciptaannya sendiri, artinya tidak mendasarkan
Memahg kalau dicerrriati Pasal 393 HiR padaperaturan yang terdapat dalam Rvtersebut^
ayat (1)i yang menyebutkan.adanya iarangan Daiam hal ini Sudikno Mertokusumo,
menggunakan aturan lain seiain yang diatur berpendapat bahwa dapat saja hakim
daiam MIR, yaitu dalam mengadili perkara menggunakan iembaga-lembaga hukum
dihadapan pengadilan negeri maka tidak acara perdata yang disebut dalam instruksi
boleh diperhatikan peraturah lain atau yang atau suratedaran Mahkamah Agung asai saja
melebihl daripada yang ditentukan daiam sebagai ciptaah "sendiri tanpa menunjuk
reglement ini. Terhadap ketentuan Pasai 393 kepada instruksi atau surat edaran yang

Ibid.
" ChaidirAli, Respons/Huki/mAcara Perdata(Bandung: Armico, 1987), him. 16.
"Ibid., h\m. 17.-

76 JURNAL HUKUM. NO. 26 VOL 11. MEI2004: 63-78


Bambang Sutiyoso. Implementasi Gugatan Legal Standing ...

bersangkutan.2® Jadi hal ini terserah kepada Amanat yang dituangkan dalam undang-
kebijaksanaan hakim sendiri. undang tersebut hanyadapatdiwujudkan meialui
Di samping itu secara yuridis, tiap orang proses administrasi yang tidak berbelit-belit,
yang dirugikan dapat menuntut ganti rugi efisien dan tidak mengeluarkan banyak biaya.
terhadap pihak yang menyebabkan terjadinya Dalam proses peradilan mengajukan gugatan
kerugian. Hal ini berdasarkan prinsip hukum berarti pula mengeluarkan sejumlah biaya
yang sterkandung dalam Pasal 1365 KUH tertentu yang teiah ditetapkan. Dalam kaitannya
Perdata, bahwa "tiap perbuatan melanggar denganprosesperadilan yang sederfiana, cepat
hukum, yang membawa kerugian kepada dan biaya ringan, maka gugatan legalstanding
seorang lain, mewajibkan orang yang karena dan class action menjadi sahgat relevan untuk
salahnyamenerbitkan kerugian itu, mengganti diterapkan.
kerugian tersebut." Ketentuan dalam pasal ini Oleh karena itulah sudah waktunya para
tidak menyebut berapa jumfah orangnya, hakim harus berani melakukan terobosan
asalkan melanggar hukum dan merugikan hukum untuk mengakui dan menerima secara
orang lain, maka dapat dituntut untuk prosedural keberadaan gugatan legal stand
mengganti kerugian. Dalam konteks hukum, ing maupun class action dari masyarakat,
siapapun yang melanggar hukum, maka ia seperti di negara-negara maju lainnya. Dan
harus bertanggung jawab atas perbuatannya. kepada pihak petinggi negara yang berwenang
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, perlu kiranya untuk segera merespons
tidak perlu lagi-lembaga peradilan bersikap perkembangan masyarakat dan perkembangan
kaku dengan tidak mengakui dan tidak hukum, dengan membuat perangkat aturan
menerima keberadaan iembaga hukum legal perundang-undangan yang mengatur tentang
standing maupun class action dengan alasan prosedur acara gugatan legal standing dan
prosedumya tidak diatur dalam undang-undang. class action ini, khususnya dalam hukum acara
Dari pengalaman kasus-kasus di atas perdata yang baru nantinya.
tampaknya tidak dapat dipertahankan terus.
Perkembangan masyarakat yangada sekarang
SImpulan
membutuhkan pula perkembangan hukum,
termasuk masalah prosedur yang dapat implementasi gugatan perwakilan
menunjang tegaknya keadilan dan kebenaran. kelompok, khususnya legal standing dalam
Selain itu tujuan pokok yang hendak dicapai praktik peradilan di Indonesia sampai sekarang
dari prosedur hukum adalah menciptakan ini masih sering dihadapkan pada kendala yang
peradilan yang sederhana, cepat dan biaya bersifatteknis prosedural. Peraturan perundang-
ringan, sebagaimana diamanatkan dalam undangan yang mengatumya masih sebatas
Undang-Undang No. 14 tahun 1970, tentang hukum materiii, sedangkan dalam hukum
Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan formilnya (hukum acara perdata) tidak diatur
Kehakiman.

Sudikno Mertokusumo, op. cit., him. 10.

77
secara jelas. Ketiadaan ketentuan prosedural Daftar Pustaka
dalam hukum formil (hukum acaraperdata) yang
All, Chaidir, Responsi Hukum Acara Perdata,
mengatumya, sebenamya bukan merupakan
Bandung: Armico, 1987.
halangan bagi hakim untuk memberikan putusan
yang adil, karena hakim dapat mempergunakan Harahap, M. Yahya, Hukum Acara Perdata,
sumber hukum lainnya. Hakim harus mempunyai Medan: Program Pasca Sagana llmu
keberanian untuk melakukan terobosan hukum Hukum Universitas Sumatera Utara,
dengan menggunakan penemuan hukum 1995.
(rechtsvinding) sehingga eksistensi gugatan leMertokusumo, Sudikno dalam pengantar buku
gal standing dapat diakui dan diterima dalam karangan Sundari, Pengajuan Gugatan
praktik peradilan di Indonesia. Secara Class action (Suatu studi
Mesklpun telah dikeluarkan Perma No. 1 Perbandingan dan Penerapannya di
Tahun 2002 yang mengatur acara gugatan Indonesia), Ycgyakarta: Universitas
perwakllan kelompok, kedepan eksistenslnya Atmajaya, 2002.
perlu dlrumuskan dengan tegas dalam
ketentuan KItab Undang-Undang Hukum , Hukum Acara Perdata Indonesia,
Acara Perdatayang baru. Gugatan perwakllan. Ypgyakarta: Liberty, 1993.
kelompok semacam Ini merupakan altematif . Penemuan Hukum Sebuaf)
peradilan yang lebih sederhana..cepat dan Pengantar,Ycgyakarta: Liberty, 1996.
biaya ringan, oleh karena itu amat dibutuhkan
Sundari, Pengajuan Gugatan Secara Class
dalam praktik sesuai dengan tuntutan zaman.
Action (Suatu studi Perbandingan dan
Putusan PNJakarta Pusat yang menerima
dan mengabulkan sebagaian gugatan AJI Penerapannya di Indonesia),
Ycgyakarta: Universitas Atmajaya, 2002.
terhadap Kapoiri c.s. beberapa waktu yang
lalu, merupakan momentum yang balk bagi Sutiyoso, Bambang, Implementasi Gugatan
dunia hukum dan peradilan. Putusan yang Class action Dalam Praktik Peradilan
langkatersebut perlu di dukung karena dapat di Indonesia,' dalam Jumal Hukum dan
menjadi media pendidikan publik dan secara Keadilan, Vol. 2 No. 1 Oktober 1999.
tidak langsung tentunya telah mengakui dan
UU No. 5 Tahun 1974.
memantapkan eksistensi gugatan legal stand
ingd\ Indonesia. KUH Perdata

Harian Kompas tanggal 5 Mel 1997.


Harian Kompas, tanggal 7 Oktober2003
Majalah Fonim Keadilan, 1997.
•••

78 JURNAL HUKUM. NO. 26 VOL 11. MEI2004:63-78

Anda mungkin juga menyukai