A. PENGKAJIAN
Ruang : Alamanda.
1. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Umur : 51 tahun
Agama : Islam
Status : Kawin
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Swasta
Nomor RM : 20.65.02
Nama : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
3. Keluhan Utama
Klien mengatakan tiga hari merasakan nyeri yang hebat di pinggang kiri
sampai paha kiri, nyeri tersebut terkadang muncul dan hilang sendiri. Saat
nyeri muncul, klien mengatakan tidak bisa bergerak dan melakukan
aktivitas apapun. Kemudian keluarga klien memutuskan untuk
memeriksakan diri di Rumah Sakit. Saat diperiksa, diagnosa sementara
klien yaitu ischialgia. Klien dianjurkan untuk rawat inap dan masuk di ruang
Alamanda.
a. Tanda-tanda Vital
Pernafasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,5°C
b. Kulit
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, integritas kulit utuh, tidak
ada lesi.
Hidung : tidak ada sekret, tidak ada lesi, tidak ada massa.
d. Jantung
Inspeksi : IC tampak.
Perkusi : Pekak.
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, tidak ada bising, tidak ada
gallop.
e. Paru-paru
Perkusi : sonor.
f. Abdomen
Perkusi : timpani
g. Ekstremitas
1) Look
a) Ekstremitas atas
Warna kulit sawo matang dan merata, turgor kulit baik, tidak ada
edema di telapak tangan kanan dan kiri, tidak ada fraktur,
deformitas.
b) Ekstremitas bawah
Warna kulit sawo matang, tidak ada bengkak di kaki kanan dan
kiri, tidak ada fraktur, deformitas.
2) Feel
a) Ekstremitas atas
Tidak terdapat nyeri tekan pada ekstremitas atas kanan dan kiri,
tidak ada baal, tidak ada kesemutan.
b) Ekstremitas bawah
c) Move
a) Ekstremitas atas :
Tangan kanan dan kiri bisa digerakkan. Klien mampu
mengangkat tangan kanan dan kiri dan mampu menahannya.
Tangan kanan dan kiri mampu menentang gravitasi dan tahanan,
mampu melakukan fleksi-ekstensi, pronasi-supinasi, dan rotasi.
b) Ekstremitas bawah :
Kaki kanan dan kiri bisa digerakkan. Kaki kanan mampu
menentang gravitasi dan tahanan, mampu melakukan fleksi-
ekstensi, dorsofleksi-plantarfleksi. Kaki kiri mampu sedikit
menentang gravitasi dan tahanan, mampu melakukan fleksi-
ekstensi, dorsoflexi-plantarflexi kurang maksimal. Saat kaki
kanan dan kiri diangkat (tes laseque), kanan >70° sedangkan kiri
<70°.
d) Kekuatan otot
Lengan bawah 5 5
Pergelangan tangan 5 5
Jari 5 5
Lutut 5 4
Betis 5 4
Pergelangan kaki 5 4
Jari 5 4
h. Genetalia
Tidak terkaji.
i. Sistem persarafan
1. Status mental
2. Fungsi intelektual
3. Daya pikir
Daya pikir spontan, alamiah dan masuk akal, tidak ada kesulitan
berpikir dan tidak ada halusinasi .
4. Status emosional
8. Pengkajian Fungsional
Klien mengatakan ketika sakit seringnya pergi ke dukun pijit, jika sudah
agak parah menurut takaran beliau, baru memeriksakan diri ke dokter.
Klien mengatakan sehat adalah kondisi tubuh yang bisa melakukan
pekerjaan apapun, sedangkan sakit adalah kondisi tubuh yang lemah.
Klien tidak minum minuman keras, tidak merokok, tidak memakai
narkoba.
b. Kebutuhan Oksigenasi
Klien tidak mengalami sesak nafas, tidak ada cuping hidung, tidak
mengalami sianosis, tidak batuk. Tidak terdengar bunyi ronki,
whezzing.
Saat sakit klien mendapatkan diit makanan bubur tanpa sari. Saat masuk
di Rumah Sakit BB klien masih tetap 70 kg.
IMT = BB/TB2
= 70/ (1,732)
= 70/2,9929
= 23,38 (normal)
Keterangan :
d. Kebutuhan Eliminasi
Saat sakit, frekuensi eliminasi urin masih tetap 3-4 kali dalam sehari,
eliminasi fekal 1 kali dalam dua hari dengan konsistensi sedikit lembek.
Sebelum sakit, klien selalu mandi 2 kali dalam sehari, rajin menggosok
gigi, dan toileting secara mandiri. Klien mencuci rambut 1 kali dalam 2
hari. Saat sakit, klien kurang bisa melakukan perawatan diri secara
mandiri, seperti mandi (perlu bantuan orang lain dalam menuntun ke
kamar mandi) dan toileting, dalam hal berpakaian klien melakukan
secara mandiri.
Penglihatan : baik.
Pendengaran : tidak menggunakan alat bantu dengar.
Penciuman : baik, mampu mencium aroma.
Pengecap : baik.
Perabaan : mengenali rangsang (benda tumpul, tajam, halus).
i. Kebutuhan Komunikasi dan Mental
j. Kebutuhan Kenyamanan
Klien bedrest, ekstremitas bawah kiri terasa nyeri dari punggung kiri
sampai dengan paha kiri, nyeri yang dirasakan seperti nyeri tertekan,
terkadang seperti kesetrum, skla nyeri 6, nyeri tersebut timbul secara
tiba-tiba, dan frekuensi merasakan nyeri kurang lebih 1 jam. Saat nyeri
terasa, klien tidak bisa menggerakkan kakinya. Klien merasa lemas.
k. Kebutuhan Seksualitas
Tidak terkaji.
9. Pemeriksaan Penunjang
DO :
1 Nyeri berhubungan Setelah dilakukan tindakan 3 x 24 jam 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
dengan agens cedera maka nyeri terkontrol dan berkurang, komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
(ischialgia). dengan kriteria hasil : durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
(PQRST).
1. Tanda vital dalam
rentang normal. 2. Observasi reaksi nonverbal dari
2.Tidak mengalami gangguan ketidaknyamanan.
tidur. 3. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda
3.Skala nyeri berkurang menjadi vital.
4. 4. Kurangi faktor presipitasi nyeri.
4.Wajah tampak tenang. 5. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
25 Juni 2012 1 - Mengkaji skala nyeri. S : Klien mengatakan nyeri di daerah punggung kiri
sampai dengan paha kiri seperti nyeri tertekan,
14.15 WIB
terkadang seperti kesetrum dengan skala 6.
25 Juni 2012 2
17.15 WIB
S:-
- Mengkaji kekuatan otot
O : ekstremitas atas kanan dan kiri 5, ekstremitas
bawah kanan 5 dan kiri 4.
25 Juni 2012 3
17.30 WIB - Mengidentifikasi faktor penyebab S : Klien mengatakan salah satu faktor adalah nyeri.
gangguan pola tidur.
O : Klien kooperatif.
17.45 WIB
O : Klien kooperatif.
26 Juni 2012 1 - Memberikan analgesik ketorolac. S : Klien mengatakan saat diberikan injeksi terasa
sedikit nyeri.
08.00 WIB
O : Klien kooperatif.
08.10 WIB
- Merapikan dan memberikan tempat S : Klien mengatakan “terimakasih”.
tidur yang nyaman
O : klien kooperatif.
08.15 WIB S : klien mengatakan sedikit merasa nyaman.
- Mengklarifikasi teknik relaksasi (napas
O : klien kooperatif.
dalam)
26 Juni 2012 2 S : klien bersedia untuk dilakukan ROM kembali.
O : Klien kooperatif.
- Menganjurkan klien untuk minum air
hangat sebelum tidur.
27 Juni 2012 1 - Mengkaji skala nyeri. S : Klien mengatakan nyeri berkurang menjadi 4.
27 Juni 2012 2
- Memonitor respon kardiovaskuler
S : klien mengatakan tidak sesak napas.
06.00 WIB terhadap aktivitas (takikardi, disritmia,
sesak nafas, diaporesis, pucat, O : pengembangan dada maksimal, tidak terlihat otot
perubahan hemodinamik). bantu pernapasan.
- Mengajarkan teknik ROM pada S : keluarga klien mengatakan paham dan jelas serta
keluarga untuk diaplikasikan ke klien. akan mempraktikkan ROM ke klien.
27 Juni 2012 3
06.30 WIB - Mengkaji pola tidur klien. S : Klien mengatakan sudah bisa tidur lumayan baik.
O:
P : Lanjutkan intervensi.
P : Lanjutkan intervensi.
ASUHAN KEPERAWATAN ISCHIALGIA
PADA Tn. A DI BANGSAL ALAMANDA
RSUD TUGUREJO SEMARANG
Pembimbing :
Ns. Ali, S.Kep
Oleh :
Septianingtyas
G2B009053