Bondan : “Hmm.. sorry frend, aku balik duluan ya? Ada janji buat latihan, maklum mau
ada konser amal kecil-kecilan begitu..”
Meta : “Duh, sibuknya! Ya Sudah buruan berangkat, ati-ati!” (sambil melambaikan
tangan)
Olive : “Aku ke toilet dulu yah? (buru-buru meninggalkan anak-anak yang lain)
Luna : “Eh, haus nih.. minum air enak kali ya??”
Satrya:“Iya juga ya. Oke kalau begitu aku beli air minum dulu ya, tunggu di sini aja sama
Meta,” (berlalu pergi meninggalkan Luna dan Meta)
Meta : “Na.. sebenarnya beberapa bulan ini ada yang beda dari aku, aku sudah enggak
bisa menyembunyikan ini semua. Dan menurutku cuma kamu yang bisa jaga rahasia ini.”
Luna : “Rahasia? Cerita aja, Ta.. kita kan berteman sudah lama. Lagi pula aku sudah siap
kok buat jadi pendengar yang baik,” (berusaha meyakinkan Meta)
Olive : “Ta, sepertinya kamu juga harus tahu! Aku suka ama Bondan Sudah lama banget,
kamu enggak boleh begitu dong!! Kayak enggak ada yang lain aja?!” (marah-marah)
Satrya : “Heh Sudah Diam semua!!” (berusaha menandingi nada tinggi Olive dan Meta)
Meta : “Oh begitu ya?! Berarti kamu itu yang merebut gebetan teman sendiri, kamu aja
yang suka sama cowok lain, untuk apa pakai menyuruh aku??” (balik marah)
Keesokan harinya.. Satrya menceritakan semua yang terjadi kemarin antara Meta dan
Olive. Sekejap terkejutlah Bondan mendengar semua itu.
Satrya : “Menurutku kamu harus cepat membuat keputusan. Kasih kepastian buat mereka
berdua. Aku enggak mau mereka bertengkar terlalu lama.”
Bondan : “Oke, oke..! aku bakal berusaha jelaskan semuanya biar mereka enggak
bertengkar sia-sia,”
Bondan pun berusaha menemui Meta dan Olive hari itu juga. Namun sayang, hanya Meta
yang mau menerima keputusan Bondan, sedangkan Olive lebih memilih menghindarinya.
Bondan : “Ta, Satrya Sudah cerita semua ke aku tentang yang kemarin. Benar kamu suka
aku..?” (berusaha memastikan)
Olive, Alexa: (berjalan melewati Bondan dan Meta, namun bersikap tak acuh dan sama
sekali tak peduli)
Bondan : “Olive?”
Olive : (berjalan terus tanpa henti)
Hari ini pun Satrya akan mengunjungi rumah Luna. Dan di perjalanannya menuju rumah
Luna, ia melihat Bondan tergeletak tak sadarkan diri di pinggir jalan. Sepertinya ia
menjadi korban tabrak lari. Cepat-cepat Satrya membawa Bondan ke Rumah Sakit.
Sesampainya di Rumah Sakit…
Satrya : “Halo, Luna? Bondan ada di RS. Dia habis tertabrak kendaraan, cepat kamu ke
Rumah Sakit—mm, Cempaka Husada,” (langsung berbicara begitu suara di seberang
telepon menjawab)
Luna : “Hah, sekarang keadaannya bagaimana?!” (panik)
Satrya : “Sudah tenang aja, yang penting kamu sekarang cepat ke sini! Jangan lupa bilang
sama yang lain!”
Olive hanya diam. Dia masih sok dengan banjir pertanyaan barusan.
Olive : “Mm.. jadi begini, sekitar satu jam yang lalu Lexa ceritanya mau ke sini. Dan tadi
berita dari rumah sakit bilang kalau Lexa ditemukan jatuh di perempatan dekat sini.
Katanya keadaannya cukup kritis sih,”
Alexa : “Aku Sudah agak mendingan kok.. terimakasih ya kalian semua Sudah mau
jenguk aku..”
Meta : “Ya.. walaupun kita masih agak kesel ama kamu,” (sedikit ketus)
Bondan : “Sudahlah.. yang kemarin tidak usah diungkit-ungkit lagi!”
Alexa : “Hhm, aku minta maaf ya, selama ini aku banyak banget salah ama kalian. Mau
kan, maafkan aku??”
Meta : “Iya, kita mau kok memaafkan kamu! Tapi ada syaratnya, loh!”
Alexa : “Apa syaratnya?”
Meta : “Kalau kamu sudah sembuh nanti, bayar kita semua makan!!” (sambil tersenyum-
senyum)
Semua : (tertawa bersama-sama)