Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas V SD Negeri 4 Ungasan. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD
Negeri 4 Ungasan dengan jumlah 58 orang. Sampel penelitian sebanyak 58 orang
ditentukan dengan teknik random sampling. Penelitian ini adalah quasi experimental
dengan rancangan posttest only control group design. Data penelitian dikumpulkan
dengan kuesioner sikap ilmiah dan tes hasil belajar IPA. Analisis data menggunakan
Manova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan hasil belajar
IPA antara siswa yang dibelajarakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran secara
konvensional (FA = 16,686 dengan p < 0,05). (2) Terdapat perbedaan sikap ilmiah
pada pelajaran IPA antara siswa yang dibelajarakan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan siswa yang dibelajarkan secara
konvensional(FA = 29,563 dengan p < 0,05). (3) Terdapat perbedaan secara simultan
sikap ilmiah dan hasil belajar pada pelajaran IPA antara siswa yang dibelajarakan
dengan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan siswa yang dibelajarkan
dengan pembelajaran secara konvensional.
Kata-kata kunci : hasil belajar IPA, sikap ilmiah, Think Pair Share (TPS).
Abstract
This reseach aims to effect of Think Pair Share model of scientific attitude and science
learning result at the fifth grade student of SD N 4 Ungasan. The population in the
research was the fifth grade student of SD N 4 Ungasan which consisted of 58
students. The sample of this research consisted of 58 student which selected by using
random sampling technique. This research is a quasi experimental research using
Posttest Only Control Group Design. Data were collected using science learning result
and questionnaire of scientific attitude. Data were analyzed by using MANOVA. The
result showed that: First, There was a deferensification of science learning result
between students who followed Think Pair Share model and student who followed
conventional learning (FA = 16,686 ;< 0,05). Second, There was a deferensification of
scientific attitude on science subject between students who followed Think Pair Share
model and student who followed conventional learning (FA = 29,563 ; p < 0,05). Third,
There was a simultancous deferensification of learing result and scientific attitude on
science subject between students who followed Think Pair Share model and student
who followed conventional learning
Keywords : scientific attitude, science learning outcomes, Think Pair Share (TPS)
1
e- Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 6 Tahun 2016)
2
e- Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 6 Tahun 2016)
3
e- Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 6 Tahun 2016)
Think Pair Share (TPS) selain diperlukan penelitian mudah dijangkau oleh peneliti,
kemampuan berpikir siswa, juga serta kelayakan dalam arti di SDN 4
diperlukan kemampuan bekerja sama Ungasan belum pernah dilakukan
siswa yang akan meningkatkan sikap penelitian yang sama dengan penelitian
ilmiah siswa tersebut. ini. Penelitian ini pada dasarnya bertujuan
Berdasarkan pemaparan di atas untuk mengetahui pengaruh penerapan
diduga terdapat perbedaan kemampuan model pembelajaran kooperatif tipe Think
hasil belajar dan sikap ilmiah IPA antara Pair Share terhadap sikap ilmiah dan hasil
siswa yang dibelajarkan dengan model belajar siswa, dengan memanipulasi
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair variabel bebas yaitu model pembelajaran
Share (TPS) dengan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan
konvensional. Sejauhmana model variabel terikat yaitu sikap ilmiah dan hasil
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair belajar IPA siswa yang tidak dapat
Share (TPS) memberikan pengaruh dikontrol secara ketat sehingga jenis
terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah IPA penelitian yang digunakan dalam
siswa kelas V di SD N 4 Ungasan penelitian ini adalah eksperimen semu
kecamatan kuta selatan. Untuk (Quasy Eksperiment).
membuktikan secara ilmiah yang didukung Dengan desain penelitian yang
oleh data empiris tentang permasalahan digunakan pada penelitian eksperimen ini
tersebut, maka dipandang perlu untuk adalah ” post-test only control group
mengadakan penelitian dengan judul design” Desain penelitian post-test only
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif control group design sering menggunakan
Tipe Think Pair Share (TPS) terhadap intact group seperti kelas, yang
sikap ilmiah dan hasil belajar siswa pada menyebabkan randomisasi tidak dapat
pelajaran IPA kelas V SD Negeri 4 dilakukan. Pemberian pratest biasanya
Ungasan”. Adapun tujuan dalam penelitian dilakukan untuk mengukur ekivalensi atau
ini adalah 1) mengetahui perbedaan hasil penyetaran kelompok (Dantes, 2012:97).
belajar IPA, antara kelompok siswa yang Dalam suatu penelitian tidak lepas
dibelajarkan dengan model pembelajaran dari objek yang akan diteliti, subjek yang
Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) akan diteliti diistilahkan sebagai populasi
dengan siswa yang dibelajarkan secara dan sampel. Dalam suatu penelitian
konvensional pada siswa kelas V SD populasi dan sampel memiliki hubungan
Negeri 4 Ungasan. 2) mengetahui saling keterkaitan. “Populasi adalah
perbedaan sikap ilmiah, antara kelompok wilayah generalisasi yang terdiri atas
siswa yang dibelajarkan dengan model objek atau subjek yang mempunyai
pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair kualitas dan karakteristik tertentu yang
Share (TPS) dengan siswa yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dibelajarkan secara konvensional pada dan kemudian ditarik kesimpulannya”
siswa kelas V SD Negeri 4 Ungasan. 3) (Sugiyono, 2011: 80). Adapun populasi
mengetahui perbedaan secara simulatan dalam penelitian ini adalah keseluruhan
antara sikap ilmiah siswa dan hasil belajar, siswa kelas V di SD No 4 Ungasan
antara kelompok siswa yang dibelajarkan Kecamatan Kuta Selatan tahun pelajaran
dengan model pembelajaran Kooperatif 2015/2016.
Tipe Think Pair Share (TPS) dengan siswa Sampel adalah bagian dari jumlah
yang dibelajarkan secara konvensional dan karakteristik yang dimiliki oleh
pada siswa kelas V SD Negeri 4 Ungasan. populasi tersebut (Sugiyono, 2010:118).
Dalam melakukan pemilihan sampel
penelitian, tidak dapat dilakukan
METODE pengacakan individu karena peneliti tidak
Penelitian ini dilaksanakan pada dapat mengubah kelas yang terbentuk
siswa kelas V SDN 4 Ungasan. Pemilihan sebelumnya dan kelas yang akan
SDN 4 Ungasan sebagai tempat penelitian dijadikan sampel tersebar di sekolah yang
karena keterjangkauan dan kelayakan. berbeda-beda. Kelas dipilih sebagaimana
Keterjangkauan dalam arti tempat telah terbentuk di awal tanpa adanya
4
e- Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 6 Tahun 2016)
campur tangan peneliti untuk merubahnya variabel bebas (Independent Variabel) dan
dan tidak dilakukan pengacakan individu, variabel terikat (Dependent Variabel).
hal ini dilakukan untuk mencegah Variabel bebas (Independent Variabel)
kemungkinan siswa yang menjadi subjek adalah merupakan variabel yang
penelitian mengetahui dirinya dilibatkan mempengaruhi atau yang menjadi sebab
dalam penelitian sehingga penelitian ini perubahan atau timbulnya variabel terikat
benar-benar rmenggambarkan pengaruh (Sugiyono, 2012: 39). Pada penelitian ini
perlakuan yang diberikan. yang menjadi variabel bebas adalah
Berdasarkan karakteristik populasi model pembelajaran kooperatif tipe Think
dan tidak bisa dilakukan pengacakan Pair Share yang dikenakan pada
individu, maka pengambilan sampel pada kelompok eksperimen dan pembelajaran
penelitian ini dilakukan dengan teknik konvensional yang dikenakan pada
random sampling yang dirandom adalah kelompok kontrol. Variabel terikat
kelas.“Teknik random sampling secara (Dependent Variabel) adalah variabel
teoretis semua anggota mempunyai yang dipengaruhi atau yang menjadi
kesempatan yang sama untuk dipilih akibat, karena adanya variabel bebas
menjadi sampel” (Sukardi, 2011:58). Pada (Sugiyono, 2012: 39). Pada penelitian ini
penelitian ini akan diambil dua kelas dari yang menjadi variabel terikat adalah hasil
empat sekolah dasar yang terdapat di SD yang terjadi akibat pengaruh variabel
No 4 Ungasan Kecamatan Kuta Selatan bebas, dalam hal ini variabel terikatnya
sebagai sampel penelitian. Random atau adalah sikap ilmiah dan hasil belajar IPA
pengacakan yang dilakukan adalah siswa kelas V.
random kelas melalui cara undian. Data penelitian yang diperlukan
Penelitian ini merupakan penelitian dalam penelitian ini meliputi data sikap
eksperimen, karena itu diperlukan dua ilmiah siswa dan hasil belajar IPA. Data
kelompok sampel yaitu satu kelompok sikap ilmiah dalam penelitian ini
eksperimen dan satu kelompok kontrol. dikumpulkan dengan penyebaran
Sebelum mengetahui kesetaraan kelas kuesioner dan data hasil belajar IPA yang
dalam penelitian ini, dilakukan uji rata-rata dikumpulkan dengan tes pilihan ganda.
hasil UAS kelas V yang diperoleh siswa Data penelitian ini akan dikumpulkan
dengan menggunakan uji-t. dengan menggunakan beberapa metode
Kriteria pengujian: jika probabilitas pengumpulan data yang disesuaikan
thitung > 0,05 pada derajat kebebasan maka dengan tuntutan data dari masing-masing
kedua kelas dinyatakan setara. Setelah rumusan permasalahan. Data yang
dilakukan uji-t dengan menggunakan diperoleh haruslah valid dan reliabel,
bantuan program SPPS Statistics 23 for untuk menunjang penelitian agar berjalan
Windows terhadap hasil UAS kelas V. dengan lancar.Berkaitan dengan rumusan
Dari hasil SPSS Statistics yaitu permasalahan pada penelitian ini maka
0,159. probabilitas thitung > 0,05, dengan ada dua jenis data yang diperlukan yakni
demikian dapat disimpulkan bahwa kedua keterampilan berpikir kreatif siswa dan
kelas setara sehingga bisa dipakai sampel prestasi belajar siswa.
penelitian. Data hasil belajar IPA dan sikap
Tahap selanjutnya dilakukan ilmiah siswa kelas V SD diperoleh melalui
pengundian lagi, sehingga diperoleh satu tes hasil belajar dengan menggunakan
kelas sebagai kelompok eksperimen yaitu pilihan ganda (multiple choise) dan tes
kelas VA 30 orang, sedangkan satu kelas untuk sikap ilmiah berupa kuisioner.Tes
lagi sebagai kelompok kontrol yaitu kelas tersebut kemudian di validasi.
VB berjumlah 28 orang. Dari hasil Data yang sudah dikumpulkan
sampling diperoleh jumlah sampel ditabulasi rerata dan simpangan baku
sebanyak 58 orang. menyangkut data sikap ilmiah dan hasil
Sugiyono (2006: 2-3) menyatakan belajar IPA siswa kelas V SD. Analisis
variabel penelitian merupakan gejala yang statistik yang digunakan untuk menguji
menjadi fokus peneliti untuk diamati. hipotesis adalah dengan menggunakan
Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu MANOVA. Data hasil penelitian dianalisa
5
e- Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 6 Tahun 2016)
6
e- Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 6 Tahun 2016)
Dari hasil uji hipotesis pertama pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
diperoleh variabel terikat hasil belajar Share (TPS) dengan siswa yang
memiliki nilai F sebesar 16,686 dengan mengikuti pembelajaran konvensional,
nilai signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari ditolak. Dengan demikian dapat ditarik
0,05. Ini menunjukan bahwa nilai F pada kesimpulan bahwa terdapat perbedaan
variabel terikat hasil belajar signifikan. Itu sikap ilmiah siswa yang mengikuti model
berarti pula bahwa hipotesis nol yang pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
menyatakan tidak terdapat perbedaan Share (TPS) dengan siswa yang
sikap ilmiah siswa yang mengikuti model mengikuti pembelajaran konvensional.
7
e- Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 6 Tahun 2016)
Kriteria yang digunakan adalah jika sikap ilmiah dan hasil belajar siswa IPA
nilai sig sama atau lebih kecil dari 0,05, yang mengikuti model pembelajaran
maka H0 ditolak, sebaliknya jika nilai sig kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
lebih besar 0,05, maka H0 diterima. dengan siswa yang mengikuti
Hasil analisis menunjukan bahwa pembelajaran konvensional, ditolak.
harga F untuk Pillai’s Trace, Wilks’ Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan
Lambda, Hotelling’s Trace, dan Roy’s bahwa terdapat perbedaan sikap ilmiah
Largest Root memiliki nilai signifikansi dan hasil belajar IPA siswa yang mengikuti
lebih kecil daridapa 0,05 yaitu 0,000 . model pembelajaran kooperatif tipe Think
Maka dari itu, harga F untuk Pillai’s Trace, Pair Share (TPS) dengan siswa yang
Wilks’ Lambda, Hotelling’s Trace, dan mengikuti pembelajaran konvensional.
Roy’s Largest Root signifikan. Itu berarti
pula bahwa hipotesis nol yang
menyatakan tidak terdapat perbedaan
8
e- Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 6 Tahun 2016)
dengan cara undian. Undian dilakukan siswa yang mengikuti model pembelajaran
dengan mengundi kelas V di SD No. 4 konvensional dengan Pillai trace, Wilks’
Ungasan yaitu kelas VA dan kelas VB. Lambda Hotelling’s trace dan Roy’s
Dengan demikian kelas VA dijadikan kelas largest Root adalah 0,000 dan nilai ini
eksperimen dengan menggunakan model lebih kecil dari 0,05 (p<0,05). Berdasarkan
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair hasil temuan dan pembahasan di atas,
Share (TPS) sedangkan kelas VB dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dijadikan kelas kontrol dengan dengan model pembelajaran kooperatif
menggunakan model pembelajaran tipe Think Pair Share (TPS) berpengaruh
konvensional. Data dikumpulkan dengan terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar IPA
tes dan kuesioner serta dianalisis dengan siswa kelas V SD No. 4 Ungasan,
anava dan manova. Kecamatan Kuta Selatan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa
: (1) Terdapat perbedaan sikap imiah Berpedoman pada temuan
siswa yang mengikuti model pembelajaran penelitian ini, dapat dikemukakan
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) beberapa saran, sebagai berikut. (1) Bagi
dengan siswa yang mengikuti guru, dalam melaksanakan proses
pembelajaran konvensional dengan Fhitung pembelajaran sebaiknya menggunakan
= 16,686 dengan signifikansi 0,000 model pembelajaran yang dapat
(0,000< 0,05). (2) Terdapat perbedaan menumbuhkan antusiasme siswa, lebih
hasil belajar IPA siswa yang mengikuti menantang dan berpusat pada siswa,
model pembelajaran kooperatif tipe Think serta dapat meningkatkan hasil belajar
Pair Share (TPS) dengan siswa yang siswa, salah satunya dengan menerapkan
mengikuti pembelajaran konvensional model pembelajaran kooperatif tipe Think
dengan Fhitung = 29,563 dengan signifikansi Pair Share (TPS) . Untuk lebih
0,000 (0,000< 0,05)., dan (3) Terdapat mengoptimalkan pelaksanaannya
perbedaan secara simultan sikap ilmiah sebaiknya guru-guru di sekolah lebih
dan hasil belajar IPA siswa yang mengikuti mendalami esensi materi IPA yang harus
model pembelajaran kooperatif tipe Think diperoleh melalui sebuah proses
Pair Share (TPS) dengan siswa yang penemuan yang dikaitkan dengan
mengikuti model pembelajaran kenyataan yang ada dillingkungannya
konvensional dengan Pillai trace, Wilks’ sehingga konsep dan prinsip IPA yang
Lambda Hotelling’s trace dan Roy’s didapatkan menjadi bermakna dan lebih
largest Root adalah 0,000 dan nilai ini melekat dalam ingatan siswa sehingga
lebih kecil dari 0,05 (p<0,05). minat dan hasil belajar siswa menjadi
Dapat disimpulkan bahwa pertama optimal. (2) Bagi sekolah diharapkan
Terdapat perbedaan sikap ilmiah siswa berupaya untuk meningkatkan kualitas
yang mengikuti model pembelajaran pendidikan dengan mempertimbangkan
kooperatif Think Pair Share (TPS) dengan penggunaan model pembelajaran
siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
konvensional dengan 16,686 dengan pada proses pembelajaran. Pihak sekolah
signifikansi 0,000 (0,000< 0,05). Kedua juga harus memfasilitasi sarana dan
Terdapat perbedaan hasil belajar IPA prasarana yang dibutuhkan demi
siswa yang mengikuti model pembelajaran terciptanya kegiatan pembelajaran yang
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) ideal agar tercapainya tujuan
dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dan memiliki komitmen
pembelajaran konvensional dengan Fhitung dalam memajukan dunia pendidikan. (3)
= 29,563 dengan signifikansi 0,000 Bagi peneliti lain yang ingin melaksanakan
(0,000< 0,05). Ketiga yaitu Terdapat penelitian yang sejenis diharapkan agar
perbedaan secara simultan sikap ilmiah bisa mengembangkan lagi penelitian ini
dan hasil belajar IPA siswa yang mengikuti dengan melibatkan sampel penelitian yang
model pembelajaran kooperatif tipe Think lebih luas.
Pair Share berbasis sikap ilmiah dengan
9
e- Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 6 Tahun 2016)
10
e- Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 6 Tahun 2016)
Sardinian. 2006. Interaksi & Motivasi Suryadi. 2007. Cora Belajar Perilaku
Belajar Mengajar. Jakarta: PT. MemahamiAnak Usia Dini.
Raja Grafindo Persada Jakarta: ESDA Mahkota.
11