Anda di halaman 1dari 2

1. Bagaimana penilaian bapak mengenai kasus ini?

Jawab : untuk kasus yang di tanggerang, itu ada dua kasus menurut
pendapat saya. Yang pertama tentang kasus asusila ya, yang kedua tentang
kasus main hakim sendiri . kedua duanya salah, kedua duanya tidak benar
baik menurut hukum agama maupun menurut hukum negara. Untuk kasus
asusila ya tentunya agama dan negara sama-sama melarang. Begitu juga
untuk kasus main hakim sendiri agama dan negara juga tentunya melarang.
2. Apa pantas kedua pasangan tersebut mendapatkan perlakuan seperti itu?
Jawab : dalam hal ini bukan masalah pantas tidak pantasnya, tentunya dimana ada
sebab disitu ada akibat, kalau dilihat secara keseluruhan tentunya untuk kasus
persekusi itu sendiri secara pribadi melarang atau tidak membolehkan. tentunya
kalau kita melihat suatu kemungkaran baik yang terjadi di keluarga kita atau
diwilayah kita alangkah baiknya kita melaporkan kepada institusi yang berhak untuk
menanganin kasus tersebut.
3. Dalam kasus ini, ketua Rt/rw terlibat dalam persekusi terhadap korban.Seharusnya,
apa yang harus dilakukan oleh ketua rt/rw tersebut?
Jawab : yaitu tadi apalagi kalau posisi kita sebagai ketua Rt Rw kalau ada laporan
dari warga baik berhubungan dengan asusila narkoba dan lain sebagainya , baik di
saksikan oleh rt rw nya sendiri , tentunya main hakim sendiri itu tidak boleh.
4. Bagaimana pandangan bapak dalam segi agama?
Jawab : untuk kasus yang pertama asusila dalam hukum agama perbuatan asusila
itu ada hukum tersendirinya baik dengan cara di rajam, atau dicambuk tapikan kita
punya hukum positif. Menurut hukum negara kita bisa mengikuti hukum yang ada
dinegara.
5. Apa dampak kasus ini bagi masyarakat sekitar?
Jawab : segala bentuk pelanggaran walaupun dikerjakan oleh individu itu punya
dampak yang luas bagi lingkungan, apa itu zinah, asusila, narkoba, perjudian
minuman keras sangat berdampak terhadap lingkungan terutama generasi generasi
muda sangat berdampak negatif.
6. Dengan adanya kasus ini, otomatis nama baik kampung tersebut menjadi tercemar.
Apa solusi yang dapat dilakukan hal ini?
Jawab : tidak serta merta adanya kasus itu kampung tersebut menjadi tercemar
artinya kepada semua warga, terutama aparat seharusnya punya langkah prefentif
artinya pencegahan dari awal untuk hal-hal yang berdampak negatif terhadap
lingkungan itu semestinya ada pencegahan. Misalnya dengan mengaktifkan sistem
keamanan lingkungan, adanya ronda, atau adanya karang taruna untuk remaja
remaja sehingga punya kegiatan kegiatan positif tidak terjerumus kepada hal hal
yang negatif, baik itu perzinahan, minuman keras, narkoba, hal hal yang berdampak
negatif untuk generasi muda.
7. Bagaimana pendapat atau pesan bapak supaya kejadian seperti ini tidak terulang
lagi?
Jawab : pesan saya, pertama untuk kasus yang ada ditanggerang ini yang paling
ditekankan adalah pengawasan orangtua, kalau yang terjadi kepada anak muda.
Kalau terjadinya kepada orang dewasa tentunya pengawasan seluruh warga, sebab
ada pribahasa lebih baik mencegah dari pada mengobati.
8. Apakah ada dampak positif bagi kasus ini?
Jawab : positif nya kita ambil hikmahnya agar semua ini menjadi pelajaran untuk
warga sekitar sehingga tidak terulang kembali.
9. Jika bapak yang menjadi orangtua korban,apa yang akan bapak lakukan ?
Jawab : yang pertama kalau kejadian ini terjadi terhadap keluarga yang pertama
yang tentunya bagaimana memberikan efek jera baik dengan cara memberikan
semacam tindakan tentunya masing-masing punya cara, tapi untuk diluar keluarga,
diluar lingkungan keluarga tentunya lebih baik kita menghadap ke institusi
pemerintahan.
10. Mengapa masyarakat mudah terbutakan oleh emosi sesaat tanpa memeriksa
terlebih dahulu kebenarannya?
Jawab : masyarakat punya hukum sendiri, punya hukum yang tidak tertulis dan ini
bukan menjadi rahasia umum lagi, sehingga kalau kita lihat kejadian-kejadian
sebelumnya ada yang cuma mencuri ayam sampai dibakar, ada yang Cuma
mencuri motor sampai dibakar, dan kejadian kejadian ini terjadi karena itu tadi
pertama tersulut oleh emosi, yang kedua kurang nya pemahaman tentang hukum,
yang ketiga lebih mengedepankan pendapat banyak tersebut dampaknya sangat
tidak baik atau mendapatkan dampak negatif terhadap hukum.
11. Megapa pula masyarakat dengan gampang melakukan aksi yang amoral demikian?
Jawab : yang jelas terbawa emosi, sehingga emosi tidak terkendali menybabkan
sebagian masyarakat lebih mengedepankan emosinya dari pada akhlaknya.
12. Warga melakukan persekusi tersebut karena tidak ingin terjadi tindak asusila di
lingkungan masyarakat. Bagaimana pandangan bapak mengenai alasan tersebut?
Jawab : tujuannya bagus, tujuannya baik Cuma caranya yang tidak baik banyak
cara kita mencegah kemungkaran dan tidak membuat kemungkaran yang baru
kalau kejadian yang terjadi itu endingnya dan akhirnya yang korban rugi, pelakunya
juga rugi karena sama sama mengedepankan emosi

Anda mungkin juga menyukai