Di susun oleh :
Stanbuk : 302170008
FAKUSTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS GORONTALO
2018
HALAMAN PENGESAHAN
1. Pelaksana
Nama Mahasiswa : Adi Seto Ywono
Stanbuk : 302170008
Alamat Rumah : PLTD Telaga Kel. Paguyaman, Kota Tengah, Kota
Gorontalo
No. Telp : 081289827168
Alamat email : adisetoyuwono@gmail.com
Mengetahui, Menyetujui,
Dekan Fakultas Teknik Dosen Pembimbing
BAB I
PENDAHULUAN
1
Destilasi atau lebih umum dikenal dengan istilah penyulingan dilakukan untuk
memisahkan etanol dalam cairan dari hasil fermentasi dengan menggunakan teknik
pemisahan yang didasari atas perbedaan titik didih atau titik cair dari masing-masing
zat penyusunan dari campuran homogen.Prinsipnya zat cair dengan titik rendah
dengan titik rendah memiliki tekanan uap jenuh yang relative tinggi dari zat lain
dengan titik didih tinggi, dengan demikian akan cepet berubah menjadi fasa uap juka
diberi kalor atau panas.
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dapat diambil
yaitu :
1. Bagaimana karakteristik bioethanol kulit pisang jika dilakukan fermentasi
dengan waktu 4 hari dan 8 hari.
2. Bagaimana mengetahui kualitas fermentasi terbaik bioethanol yang dapat
digunakan di kendaraan.
1.4. MANFAAT
BAB II
LANDASAN TEORI
Kita bisa mengelola sampah hingga angka 70%, ketimbang kita terjebak pada
pertengkaran dan perdebatan tak kunjungan usai pada persoalan sampah yang 30%.
70% bukan angka yang kecil dan upaya mengatasi persoalan sampah dewasa ini,
apalagi pada kenyataannya angka yang bisa dikelola dan didaur ulang itu seringkali
melampaui 70% (Satudedi, 2009) .
Gambar 2.1. Penggolongan sampah
(Sumber: Satudedi, 2009)
Bioetanol adalah etanol (C2H5OH) yang diproduksi dari bahan baku berupa
biomassa yang mengandung komponen pati, gula, atau selulosa, dan juga limbah
biomassa. Bioetanol diproduksi dengan teknologi biokimia melalui proses hidrolisis
dan fementasi bak, kemudian etanol yang dihasilkan dipisahkan kandungan airnya
dengan proses destilasi dan dehidrasi (Pertamina, 2007).
Bioetanol secara umum dapat digunakan sebagai bahan baku industri turunan
alkohol dan campuran bahan bakar untuk kendaraan. Grade bioetanol harus berbeda
sesuai dengan penggunaannya. Berdasarkan kadar alkoholnya, etanol terbagi menjadi
tiga grade sebagai berikut:
a. Bahan yang mengandung pati, berupa singkong atau ubi kayu, ubi jalar,
tepung sagu, biji jagung, biji sorgum, gandum, kentang, ganyong, garut, dan
lain-lain.
b. Bahan yang mengandung gula, berupa molasses (tetes tebu), nira tebu, nira
kelapa, nira batang sorgum manis, nira aren (enau), nira nipah, gewang, nira
lontar, dan lain-lain.
c. Bahan yang mengandung selulosa, berupa limbah pertanian seperti jerami
padi, ampas tebu, janggel (tongkol) jagung, batang pisang, serbuk gergaji
(grajen), dan lain-lain.
Kelebihan-kelebihan bioetanol dibandingkan bensin:
a. Bioetanol mengandung 35% oksigen, sehingga meningkatkan efisiensi
pembakaran dan mengurangi emisi gas buang.
b. Bioetanol memiliki nilai oktan yang lebih tinggi yaitu 96-113, sehingga dapat
menggantikan bahan adiktif.
c. Energi yang dapat diperbaharui (renewable).
Tabel 2.1 Komposisi Zat Gizi Kulit Pisang Raja per 100 gram bahan
(Sumber: Balai Penelitian dan Pengembangan Industri, Jatim, Surabaya (1982))
Karena reaksi antara pati dengan air berlangsung sangat lambat, maka untuk
memperbesar kecepatan reaksinya diperlukan penambahan katalisator. Penambahan
katalisator ini berfungsi untuk memperbesar keaktifan air, sehingga reaksi hidrolisis
tersebut berjalan lebih cepat. Katalisator yang sering digunakan adalah asam sulfat,
asam nitrat dan asam khlorida. Dalam reaksi ini menggunakan katalis asam klorida
sehingga persamaan reaksi yang terbentuk sebagai berikut:
Glukosa Etanol
Untuk memurnikan senyawa yang larut dalam air dengan titik didih tinggi
sehingga tekanan lingkungan harus diturunkan agar tekanan sistem turun. distilasi ini
tekanan operasinya 0,4 atm (≤300 mmHg absolut). Proses distillasi dengan tekanan
dibawah tekanan atmosfer.
Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk
memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh.
Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh
senyawa murninya. Senyawa-senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap
pada saat mencapai titik didih masing – masing.
Gambar 2.6. Destilasi biasa
(Sumber: destilasi17.wordpress.com)
Hasil kerja panitia PTEB adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) bioetanol
terdenaturasi yang disahkan dengan nomor SNI DT 27-0001-2006, tanggal 27
Desember 2006. Standar ini menetapkan persyaratan mutu yang akan digunakan
sebagai bahan bakar motor bensin, yaitu sebagai komponen campuran bahan bakar
bensin pada kendaraan bermotor atau motor bensin lainnya (Prihandana et al., 2007).
Syarat mutu dan spesifikasi standar bioetanol terdenaturasi untuk gasohol tertera pada
tabel di bawah ini.
Tabel 2.3. Spesifikasi standar bioetanol terdenaturasi untuk gasohol
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. METODOLOGI
3.1.1. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Kulit pisang sebagai bahan utama diambil dari usaha pisang keju, pisang
goreng, atau limbah rumah tangga di pinggiran jalan Kota Gorontalo.
b. Bahan-bahan kimia seperti aquadest, HCl dan H2SO4 digunakan sebagai
katalis untuk percobaan hidrolisis.
c. Fermipan sebagai fermentator dalam proses fermentasi.
3.1.3. Alat Penelitian
Mulai
Studi Literatur
Pembuatan Alat
Pengumpulan data
Pengolahan data
Pengambilan kesimpulan
BERHENTI
Mulai
Hidrolisis:
Hasil Fermentasi
Data Hasil
Pengujian
suhu
Berhenti
II I II I II I
I II I V I II I V I II I V
Studi literatur
Pembuatan alat
Pengumpulan
data
Menyusun
laporan
Seminar hasil
Sidang akhir
DAFTAR PUSTAKA