Anda di halaman 1dari 3

materi78.co.

nr EKO 2

Ketenagakerjaan Dan Pengangguran


A. PENDAHULUAN Bukan angkatan kerja adalah penduduk yang
berada dalam usia kerja yang kegiatannya hanya
Jumlah penduduk merupakan potensi yang
bersekolah, mengurus rumah tangga, dan orang
dapat dimanfaatkan sebagai sumber tenaga kerja
cacat.
bagi proses produksi.
Angkatan kerja terbagi menjadi:
Jumlah penduduk adalah banyaknya orang
yang mendiami suatu wilayah negara. 1) Bekerja, yaitu orang yang memiliki
pekerjaan.
Penduduk terbagi menjadi dua:
2) Menganggur, yaitu orang yang tidak
1) Penduduk usia kerja/tenaga kerja
bekerja, sedang mencari pekerjaan, atau
(produktif), berusia 15 tahun ke atas.
sedang mempersiapkan usaha baru.
Pada negara maju, usia produktif adalah
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja terbagi
penduduk yang berumur 15-64 tahun.
menjadi:
Menurut UU No. 13 Tahun 2003 Bab I pasal 1
1) Tenaga kerja terdidik
ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja
pekerjaan guna meng-hasilkan barang dan yang memiliki keahlian dengan cara sekolah
atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan atau pendidikan formal dan non-formal.
sendiri maupun untuk masyarakat. Contoh: dokter, guru, pengacara, dll.
2) Penduduk bukan usia kerja (non-produktif), 2) Tenaga kerja terampil
berusia 0-14 tahun. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja
Pada negara maju, usia non-produktif adalah yang memiliki keahlian melalui pengalaman
0-14 tahun dan 65 tahun ke atas. kerja.

B. KETENAGAKERJAAN Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan


secara berulang-ulang sehingga mampu
Pembagian penduduk berdasarkan
menguasai pekerjaan tersebut.
ketenagakerjaan:
Contoh: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan
lain-lain.
Penduduk
3) Tenaga kerja tidak terdidik
Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga
Tenaga Kerja Bukan
kerja kasar yang hanya mengandalkan
Tenaga Kerja
tenaga saja.
Angkatan Bukan
Angkatan Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah
Kerja Di Bawah
Kerja Usia Kerja tangga.
Kesempatan kerja adalah tersedianya lapangan
Bekerja Pelajar kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan
Di Atas Usia
Menganggur Ibu Rumah Kerja pekerjaan.
Tangga Kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam
pasal 27 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi:
Lain-lain
“Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak.”
Angkatan kerja adalah penduduk yang mampu
dan bersedia bekerja dan berada dalam usia Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK)
kerja, baik yang bekerja, sedang mencari adalah rasio yang menunjukkan jumlah angkatan
pekerjaan, maupun yang tidak bekerja. kerja yang menggunakan kesempatan kerja yang
Jumlah angkatan kerja berbanding lurus tersedia.
dengan jumlah penduduk.
angkatan kerja
Jumlah angkatan kerja menunjukkan jumlah TPAK = x 100
jumlah penduduk
faktor tenaga kerja yang siap membantu
berlangsungnya proses produksi.

KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN 1


materi78.co.nr EKO 2
Rasio ketergantungan (dependency ratio) kan adanya kendala waktu, informasi dan
adalah rasio yang menunjukkan besar beban kondisi geografis dalam mempertemukan
tanggungan kelompok tiap 100 orang usia pemberi kerja dengan pelamar kerja.
produktif atas penduduk usia non-produktif. Semakin maju suatu perekonomian suatu
negara akan meningkatkan kebutuhan akan
jml penduduk non-produktif
DR = x 100 SDM yang memiliki kualitas yang lebih baik
jml penduduk produktif
dari sebelumnya.
4) Pengangguran musiman
C. PENGANGGURAN
Yaitu pengangguran yang terjadi secara
Penganggur atau tuna karya adalah kelompok
berulang karena pergantian masa/musim,
penduduk yang tidak bekerja, sedang mencari
contohnya petani yang sedang menunggu
pekerjaan, bekerja kurang dari dua hari selama
masa panen.
seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha
mendapatkan pekerjaan yang layak. Berdasarkan lama waktu kerja, pengangguran
terbagi menjadi:
Penyebab pengangguran adalah karena jumlah
angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah 1) Pengangguran terbuka
lapangan/kesempatan kerja yang ada yang Yaitu situasi dimana orang sama sekali tidak
mampu menyerapnya. bekerja dan berusaha mencari pekerjaan.
Tingkat pengangguran (TP) adalah presentase 2) Pengangguran setengah kentara
perbandingan antara jumlah penganggur dan Yaitu situasi dimana orang setengah
jumlah angkatan kerja dalam kurun waktu menganggur, yaitu bekerja namun
tertentu. tenaganya kurang dimanfaatkan, diukur dari
pengangguran jam kerja (<35 jam/minggu), produktivitas
TP = x 100 dan penghasilannya.
angkatan kerja
Contoh: freelance (pekerja lepas)
Berdasarkan faktor terjadinya, pengangguran 3) Pengangguran tidak kentara/ ter-
terbagi menjadi: selubung
1) Pengangguran konjungtur/siklis Yaitu situasi dimana seseorang bekerja
Yaitu pengangguran yang berkaitan dengan namun tersembunyi karena tenaga kerja
naik turunnya perekonomian di suatu negara. tidak bekerja sepenuhnya atau tidak optimal.
Pada masa resesi, tingkat pengangguran Contoh: suatu proyek dapat diselesaikan oleh
siklis akan semakin meningkat karena: 5 orang, namun proyek tersebut dikerjakan
a. Jumlah orang yang kehilangan pekerjaan oleh 8 orang, dan 3 orang lainnya tidak
terus meningkat. bekerja sepenuhnya.
b. Dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk Dampak pengangguran bagi negara:
mendapat pekerjaan kembali. 1) Penurunan pendapatan perkapita.
2) Pengangguran struktural 2) Penurunan pendapatan pemerintah yang
Yaitu pengangguran yang terjadi karena berasal dari sektor pajak.
perubahan struktur, corak atau komposisi 3) Meningkatnya biaya sosial yang harus
perekonomian, sehingga perlu dilakukan dikeluarkan oleh pemerintah.
penyesuaian. 4) Beban psikologis dan psikis bagi
Pengangguran struktural bisa diakibatkan penganggur.
oleh beberapa hal: 5) Menurunkan kesejahteraan masyarakat.
a. Berkurangnya permintaan 6) Dapat menghilangkan keterampilan yang
b. Peralihan perekonomian dari sektor dimiliki penganggur.
pertanian ke sektor industri 7) Menimbulkan ketidakstabilan sosial dan
c. Penggunaan dan kemajuan teknologi politik.
d. Kebijakan pemerintah Cara mengatasi pengangguran secara umum:
3) Pengangguran friksional 1) Mendorong majunya pendidikan.
Yaitu pengangguran yang terjadi karena 2) Meningkatkan dan mendorong kewirausahaan.
kendala temporer/sementara yang disebab- 3) Mendorong usaha-usaha kerja informal.

KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN 2


materi78.co.nr EKO 2
4) Meningkatkan usaha transmigrasi. D. SISTEM UPAH DI INDONESIA
5) Mengintensifkan program KB. Sistem pembayaran upah bergantung pada
6) Membuka kesempatan kerja di luar negeri. kondisi permintaan dan penawaran tenaga kerja,
7) Melakukan kerja sama dengan pengusaha- hubungan pemberi kerja dan penerima kerja,
pengusaha lokal maupun internasional baru serta upah minimum.
untuk menyediakan sedikitnya 15 % dari 1) Permintaan dan penawaran tenaga kerja
lapangan pekerjaan bagi pengangguran. Pencari kerja adalah orang yang menawarkan
Cara mengatasi pengangguran secara khusus: jasa untuk bekerja, sedangkan pemberi kerja
1) Pengangguran siklis adalah pihak yang meminta jasa dari pencari
a. Peningkatan daya beli masyarakat. kerja.

b. Pemerintah membuka proyek yang Jika penawaran lebih besar daripada


bersifat umum. permintaannya, tingkat upah cenderung
turun, ceteris paribus.
c. Mengarahkan permintaan masyarakat
untuk membeli barang dan jasa. 2) Kesepakatan pemberi kerja dan penerima
kerja
d. Memperluas pasar barang dan jasa.
Permintaan dan penawaran tenaga kerja
2) Pengangguran struktural
bertemu pada saat wawancara seleksi kerja.
a. Pengadaan pendidikan dan pelatihan
Dalam wawancara ini, pemberi kerja dan
sebagai persiapan untuk berkarir pada
pencari kerja lazimnya melakukan tawar-
pekerjaan baru.
menawar tentang jam kerja dan upahnya.
b. Memindahkan tenaga kerja dari tempat
3) Upah minimum
yang tidak membutuhkan ke tempat
yang membutuhkan. Dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 25
Tahun 2000 tentang kewenangan
c. Meningkatkan mobilitas tenaga kerja dan
pemerintah dan kewenangan provinsi
modal yang ada.
sebagai daerah otonom, maka berlakulah
d. Mendirikan industri yang padat karya.
Upah Minimum Regional (UMR) atau daerah.
3) Pengangguran friksional
Provinsi-provinsi di Indonesia me-
a. Memberi informasi lengkap tentang nyesuaikan UMR di daerah mereka. Hal ini
permintaan dan penawaran tenaga kerja. didasarkan pada perbedaan biaya hidup
b. Deregulasi dan debirokratisasi di pekerja tiap daerah. Berarti, untuk kawasan
berbagai bidang industri untuk yang berbeda, upah minimum yang harus
merangsang timbulnya investasi baru. diterima oleh pekerja juga berbeda.
c. Menggalakkan pengembangan sektor
informal, seperti industri rumahan.
d. Pembukaan proyek-proyek umum oleh
pemerintah.
4) Pengangguran musiman
a. Pemberian informasi yang jelas tentang
adanya lowongan kerja pada bidang lain.
b. Melatih seseorang agar memiliki
keterampilan untuk dapat bekerja pada
‘masa menunggu’ musim tertentu.

KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN 3

Anda mungkin juga menyukai