A. PENDAHULUAN Bukan angkatan kerja adalah penduduk yang berada dalam usia kerja yang kegiatannya hanya Jumlah penduduk merupakan potensi yang bersekolah, mengurus rumah tangga, dan orang dapat dimanfaatkan sebagai sumber tenaga kerja cacat. bagi proses produksi. Angkatan kerja terbagi menjadi: Jumlah penduduk adalah banyaknya orang yang mendiami suatu wilayah negara. 1) Bekerja, yaitu orang yang memiliki pekerjaan. Penduduk terbagi menjadi dua: 2) Menganggur, yaitu orang yang tidak 1) Penduduk usia kerja/tenaga kerja bekerja, sedang mencari pekerjaan, atau (produktif), berusia 15 tahun ke atas. sedang mempersiapkan usaha baru. Pada negara maju, usia produktif adalah Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja terbagi penduduk yang berumur 15-64 tahun. menjadi: Menurut UU No. 13 Tahun 2003 Bab I pasal 1 1) Tenaga kerja terdidik ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja pekerjaan guna meng-hasilkan barang dan yang memiliki keahlian dengan cara sekolah atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan atau pendidikan formal dan non-formal. sendiri maupun untuk masyarakat. Contoh: dokter, guru, pengacara, dll. 2) Penduduk bukan usia kerja (non-produktif), 2) Tenaga kerja terampil berusia 0-14 tahun. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja Pada negara maju, usia non-produktif adalah yang memiliki keahlian melalui pengalaman 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas. kerja.
B. KETENAGAKERJAAN Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan
secara berulang-ulang sehingga mampu Pembagian penduduk berdasarkan menguasai pekerjaan tersebut. ketenagakerjaan: Contoh: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan lain-lain. Penduduk 3) Tenaga kerja tidak terdidik Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga Tenaga Kerja Bukan kerja kasar yang hanya mengandalkan Tenaga Kerja tenaga saja. Angkatan Bukan Angkatan Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah Kerja Di Bawah Kerja Usia Kerja tangga. Kesempatan kerja adalah tersedianya lapangan Bekerja Pelajar kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan Di Atas Usia Menganggur Ibu Rumah Kerja pekerjaan. Tangga Kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam pasal 27 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi: Lain-lain “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.” Angkatan kerja adalah penduduk yang mampu dan bersedia bekerja dan berada dalam usia Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) kerja, baik yang bekerja, sedang mencari adalah rasio yang menunjukkan jumlah angkatan pekerjaan, maupun yang tidak bekerja. kerja yang menggunakan kesempatan kerja yang Jumlah angkatan kerja berbanding lurus tersedia. dengan jumlah penduduk. angkatan kerja Jumlah angkatan kerja menunjukkan jumlah TPAK = x 100 jumlah penduduk faktor tenaga kerja yang siap membantu berlangsungnya proses produksi.
KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN 1
materi78.co.nr EKO 2 Rasio ketergantungan (dependency ratio) kan adanya kendala waktu, informasi dan adalah rasio yang menunjukkan besar beban kondisi geografis dalam mempertemukan tanggungan kelompok tiap 100 orang usia pemberi kerja dengan pelamar kerja. produktif atas penduduk usia non-produktif. Semakin maju suatu perekonomian suatu negara akan meningkatkan kebutuhan akan jml penduduk non-produktif DR = x 100 SDM yang memiliki kualitas yang lebih baik jml penduduk produktif dari sebelumnya. 4) Pengangguran musiman C. PENGANGGURAN Yaitu pengangguran yang terjadi secara Penganggur atau tuna karya adalah kelompok berulang karena pergantian masa/musim, penduduk yang tidak bekerja, sedang mencari contohnya petani yang sedang menunggu pekerjaan, bekerja kurang dari dua hari selama masa panen. seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Berdasarkan lama waktu kerja, pengangguran terbagi menjadi: Penyebab pengangguran adalah karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah 1) Pengangguran terbuka lapangan/kesempatan kerja yang ada yang Yaitu situasi dimana orang sama sekali tidak mampu menyerapnya. bekerja dan berusaha mencari pekerjaan. Tingkat pengangguran (TP) adalah presentase 2) Pengangguran setengah kentara perbandingan antara jumlah penganggur dan Yaitu situasi dimana orang setengah jumlah angkatan kerja dalam kurun waktu menganggur, yaitu bekerja namun tertentu. tenaganya kurang dimanfaatkan, diukur dari pengangguran jam kerja (<35 jam/minggu), produktivitas TP = x 100 dan penghasilannya. angkatan kerja Contoh: freelance (pekerja lepas) Berdasarkan faktor terjadinya, pengangguran 3) Pengangguran tidak kentara/ ter- terbagi menjadi: selubung 1) Pengangguran konjungtur/siklis Yaitu situasi dimana seseorang bekerja Yaitu pengangguran yang berkaitan dengan namun tersembunyi karena tenaga kerja naik turunnya perekonomian di suatu negara. tidak bekerja sepenuhnya atau tidak optimal. Pada masa resesi, tingkat pengangguran Contoh: suatu proyek dapat diselesaikan oleh siklis akan semakin meningkat karena: 5 orang, namun proyek tersebut dikerjakan a. Jumlah orang yang kehilangan pekerjaan oleh 8 orang, dan 3 orang lainnya tidak terus meningkat. bekerja sepenuhnya. b. Dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk Dampak pengangguran bagi negara: mendapat pekerjaan kembali. 1) Penurunan pendapatan perkapita. 2) Pengangguran struktural 2) Penurunan pendapatan pemerintah yang Yaitu pengangguran yang terjadi karena berasal dari sektor pajak. perubahan struktur, corak atau komposisi 3) Meningkatnya biaya sosial yang harus perekonomian, sehingga perlu dilakukan dikeluarkan oleh pemerintah. penyesuaian. 4) Beban psikologis dan psikis bagi Pengangguran struktural bisa diakibatkan penganggur. oleh beberapa hal: 5) Menurunkan kesejahteraan masyarakat. a. Berkurangnya permintaan 6) Dapat menghilangkan keterampilan yang b. Peralihan perekonomian dari sektor dimiliki penganggur. pertanian ke sektor industri 7) Menimbulkan ketidakstabilan sosial dan c. Penggunaan dan kemajuan teknologi politik. d. Kebijakan pemerintah Cara mengatasi pengangguran secara umum: 3) Pengangguran friksional 1) Mendorong majunya pendidikan. Yaitu pengangguran yang terjadi karena 2) Meningkatkan dan mendorong kewirausahaan. kendala temporer/sementara yang disebab- 3) Mendorong usaha-usaha kerja informal.
KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN 2
materi78.co.nr EKO 2 4) Meningkatkan usaha transmigrasi. D. SISTEM UPAH DI INDONESIA 5) Mengintensifkan program KB. Sistem pembayaran upah bergantung pada 6) Membuka kesempatan kerja di luar negeri. kondisi permintaan dan penawaran tenaga kerja, 7) Melakukan kerja sama dengan pengusaha- hubungan pemberi kerja dan penerima kerja, pengusaha lokal maupun internasional baru serta upah minimum. untuk menyediakan sedikitnya 15 % dari 1) Permintaan dan penawaran tenaga kerja lapangan pekerjaan bagi pengangguran. Pencari kerja adalah orang yang menawarkan Cara mengatasi pengangguran secara khusus: jasa untuk bekerja, sedangkan pemberi kerja 1) Pengangguran siklis adalah pihak yang meminta jasa dari pencari a. Peningkatan daya beli masyarakat. kerja.
b. Pemerintah membuka proyek yang Jika penawaran lebih besar daripada
bersifat umum. permintaannya, tingkat upah cenderung turun, ceteris paribus. c. Mengarahkan permintaan masyarakat untuk membeli barang dan jasa. 2) Kesepakatan pemberi kerja dan penerima kerja d. Memperluas pasar barang dan jasa. Permintaan dan penawaran tenaga kerja 2) Pengangguran struktural bertemu pada saat wawancara seleksi kerja. a. Pengadaan pendidikan dan pelatihan Dalam wawancara ini, pemberi kerja dan sebagai persiapan untuk berkarir pada pencari kerja lazimnya melakukan tawar- pekerjaan baru. menawar tentang jam kerja dan upahnya. b. Memindahkan tenaga kerja dari tempat 3) Upah minimum yang tidak membutuhkan ke tempat yang membutuhkan. Dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang kewenangan c. Meningkatkan mobilitas tenaga kerja dan pemerintah dan kewenangan provinsi modal yang ada. sebagai daerah otonom, maka berlakulah d. Mendirikan industri yang padat karya. Upah Minimum Regional (UMR) atau daerah. 3) Pengangguran friksional Provinsi-provinsi di Indonesia me- a. Memberi informasi lengkap tentang nyesuaikan UMR di daerah mereka. Hal ini permintaan dan penawaran tenaga kerja. didasarkan pada perbedaan biaya hidup b. Deregulasi dan debirokratisasi di pekerja tiap daerah. Berarti, untuk kawasan berbagai bidang industri untuk yang berbeda, upah minimum yang harus merangsang timbulnya investasi baru. diterima oleh pekerja juga berbeda. c. Menggalakkan pengembangan sektor informal, seperti industri rumahan. d. Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah. 4) Pengangguran musiman a. Pemberian informasi yang jelas tentang adanya lowongan kerja pada bidang lain. b. Melatih seseorang agar memiliki keterampilan untuk dapat bekerja pada ‘masa menunggu’ musim tertentu.