Abstrak
Abstrak
Urtikaria akut merupakan satu dari beberapa penyakit yang memiliki kesamaan
dalam reaksi kulit terhadap suatu kondisi. Penyebabnya masih belum diketahui secara
pasti mengenai penyebab patogenesis yang terjadi pada aktivasi mast sel karena infeksi.
Akan tetapi tidak diragukan bahwa pada urtikaria akut yang terjadi secara spontan bisa
disebabkan oleh infeksi serta semua jenis urtikaria kronis bisa dikatakan akut. Pada
beberapa studi yang telah dievaluasi menunjukan bahwa Helicobacter memberi kontribusi
yang lumayan banyak terhadap penyebab urtikaria.
Urtikaria akut biasanya menyerang anak – anak di usia balita. Tanda yang
biasanya muncul yaitu dengan adanya bercak kemerahan pada permukaan kulit tubuh,
adanya edema serta infeksi pada bagian tubuh yang terserang. Bagian tubuh yang
diserang bisa meliputi seluruh bagian tubuh.
1
PENDAHULUAN
2
ISI
A. Definisi
3
telur, susu, kacang-kacangan, ikan, dan kerang. Sekitar 50% pada pasien dengan urtikaria
akut, penyebabnya masih belum diketahui. Urtikaria kronis biasanya lebih sering
terjangkit pada perempuan dari pada laki – laki, sedangkan pada urtikaria akut lebih
sering menyerang balita laki – laki dan perempuan. Anak – anak lebih sering terjangkit
urtikaria akut dikarenakan imun dalam tubuh anak – anak belum terbentuk dengan
sempurna sehingga ketahanan tubuhnya masih rentan terhadap penyakit ini.
C. Epidemiologi
Penyebab rata-rata dari urtikaria akut disebabkan oleh infeksi virus secara umum,
terutama pada anak-anak tetapi juga pada orang dewasa. Pada beberapa data bahwa
penyebab umumnya infeksi. Infeksi pada anak sering terjadi pada saluran pernafasan atau
infeksi digestif. Selain itu pada anak-anak urtikaria bisa terjadi akibat hipersensitivitas
pada substansi tertentu yang ada pada makanan atau lingkungan sekitar. Hipersensitivitas
pada imun tubuh disebabkan oleh tingginya reseptor IgE sehingga memicu sel mast untuk
mensekresikan histamin.
D. Karakteristik
Ciri-ciri orang yang terkena urtikaria akan tampak bercak kemerahan dan bintik-
bintik pada kulit serta terasa gatal pada area yang bewarna merah yang disebabkan oleh
meningkatnya aliran darah dan permeabilitas pembuluh darah. Bintik-bintik yang timbul
memiliki ukuran yang bervariasi dan tidak sama, bisa merupakan satu atau banyak bintik.
Edema pada selaput tissue merupakan hasil dari meningkatnya permeabilitas pembuluh
darah. Pembengkakan ini lebih terasa sakit daripada gatal. Urtikaria mempengaruhi
lapisan superfial kulit sedangkan angioedema terjadi pada lapisan submucosa, lapisan
dalam retikular kulit dan lapisan subcutanneous.
4
serum IgE sangat membantu untuk membangun diagnosa urtikaria akut yang disebabkan
oleh alergi makanan, sengatan serangga dan beberapa antibiotik.
Terapi yang dapat diberikan pada pasien dewasa urtikaria akut bisa dilakukan
dengan meniadakan faktor-faktor yang dapat memicu alergi. Selain itu juga dapat
diberikan terapi gen. Pada anak kecil faktor-faktor alergi yang dapat dikonsumsi dapat
diberikan untuk memberikan toleransi imun pada anak terhadap makanan-makanan
tersebut. Terapi gen juga dapat diberikan. Pemberian antihistamin dapat membantu
kontrol pada symptom yang ada.
Urticarial vasculitis • Lesions are usually painful (rather than pruritic), last >48
hours, and leave discoloration on the skin.
Systemic • Rare condition that involves the internal organs (liver, spleen,
mastocytosis lymph nodes, bone marrow), in addition to the skin
Fixed drug eruptions • Lesions occur from exposure to a particular medication and
occur at the same site upon reexposure
to the offending medication
• Lesions usually blister and leave residual pigmentation
Pruritic urticarial • Benign skin condition that usually arises late in the third
papules and plaques trimester of a first pregnancy
of
Pregnancy
• Rare genetic disease that causes hearing loss and recurrent
Muckle-Wells hives
syndrome • May lead to amyloidosis
5
• Rare disease characterized by chronic, non-pruritic hives,
Schnitzler’s
periodic fever, bone and joint pain, swollen lymph glands and an
syndrome with
monoclonal IgG enlarged spleen and liver.
kappa gammopathy
F. Imunnopatologi Penyakit
Patologi penyakit ini disebabkan oleh keturunan genetik yang diwariskan dari
keluarga, yang menunjukkan bahwa sirkulasi antibodi dengan autoimmune thyroid telah
ditemukan sejak lama, dan anti-thyroidglobulin atauanti-thyroid peroksidase dapat
ditemukan pada 25-30% pada pasien penderita urtikaria akut. Kelainan genetic yang ada
disebabkan oleh disposisi genenetic. Mekanisme yang melibatkan regulasi dan aktivasi
sel imun pada urtikaria akut masih belum diselidiki secara menyeluruh.
Penelitian patogenesis pada pasien dengan urtikaria memiliki penyakit autoimun
kulit yang berhubungan dengan antibody untuk IgE reseptor. Selain itu Th0 limfosit dapat
ditemukan pada lapisan kulit penderita urtikaria akut.
6
KESIMPULAN
Urtikaria adalah penyakit kulit yang sering di jumpai. Urtikaria ialah reaksi di
kulit akibat bermacam-macam sebab, biasanya ditandai dengan edema (bengkak)
setempat yang cepat timbul dan menghilang perlahan-lahan, berwarna pucat dan
kemerahan, meninggi di permukaan kulit serta disertai keluhan gatal, rasa tersengat atau
tertusuk. Di Indonesia, urtikaria dikenal dengan nama lain biduran atau kaligata.
Walaupun pathogenesis dan penyebab yang di curigai telah di temukan,ternyata
pengobatan yang di berikan kadang-kadang tidak memberi hasil seperti yang di harapkan.
Urtikaria diklasifikasikan menjadi dua yaitu urtikaria akut dan urtikaria kronik.
Urtikaria akut biasanya menyerang (terjangkit) pada anak – anak dan urtikaria kronik
menyerang orang dewasa terutama pada perempuan dibandingkan laki – laki. Ciri-ciri
orang yang terkena urtikaria akan tampak bercak kemerahan dan bintik-bintik pada kulit
serta terasa gatal pada area yang bewarna merah yang disebabkan oleh meningkatnya
aliran darah dan permeabilitas pembuluh darah.
Terapi yang dapat diberikan pada pasien dewasa urtikaria akut bisa dilakukan
dengan meniadakan faktor-faktor yang dapat memicu alergi. Selain itu juga dapat
diberikan terapi gen. Pada anak kecil faktor-faktor alergi yang dapat dikonsumsi dapat
diberikan untuk memberikan toleransi imun pada anak terhadap makanan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Bettina Wedi, Ulrike Raap, Dorothea Wieczorek and Alexander Kapp. Allergy,
Asthma & Clinical Immunology. Review Urticaria and infections. 2009
Wardhana, E.A. Datau. SPECIAL ARTICLE. Chronic Autoimmune Urticaria.
2012
Amin Kanani1*, Robert Schellenberg1, Richard Warrington2. Allergy, Asthma
& Clinical Immunology. Urticaria and angioedema. 2011