Syukur alhamdullilah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi dan melengkapi
tugas Teori Makro.
Dalam proses penulisan makalah ini penulis banyak menemui kesulitan dalam
menjabarkan materi dan keterbatasan kemampuan yang dimiliki, namun penulis menyadari
banyaknya kekurangan dalam menyajikannya. Oleh karena itu, penulis sangat menghargai
bantuan dari segala pihak yang telah memberi bantuan baik berupa dukungan semangat dari
orang tua, buku-buku, serta bermacam-macam bahan penulisan sehingga makalah ini dapat
terwujud.
Maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberi
bimbingan berupa materi, orang tua, dan juga teman-teman yang telah memberi saran, sehingga
penulis dapat menyelesaikannya. Demi kesempurnaan makalah ini, penulis mengharapkan saran
dan kritik dari teman-teman.
Dengan demikian, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan pembaca mengenai bisnis dalam kehidupan kita.
Penulis
DAFTRA ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang Masalah 3
1.2 Tujuan Penulisan 4
1.3 Metodologi Penulisan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
Gambaran Umum Ilmu Ekonomi Makro 5
2.1 Pengertian 5
2.2 Konsep Dasar Ekonomi Makro 5
2.3 Sejarah Lahirnya Ekonomi Makro 6
2.4 Pokok – Pokok Masalah Ilmu Ekonomi 6
2.5 Permasalahan dan Tujuan Ilmu Ekonomi Makro 7
2.6 Instrumen Kebijakan Makro 9
2.7 Model Ekonomi Makro 10
2.8 Penawaran dan Permintaan Agregat 15
Pengukuran Kegiatan Ekonomi Produk Nasional dan Pendapatan Nasional 20
2.9 Pengertian Pendapatan Nasional 20
2.10 Perhitungan Kegiatan Ekonomi dan Keuangan Masyarakat 20
2.11 Berbagi Konsep Pendapatan Nasional 21
2.12 Perhitungan Penadapatan Nasional 23
2.13 Manfaat Perhitungan dan Analisis Pendapatan Nasional 25
2.14 Laju Pertumbuhan Ekonomi 26
Determinasi Pendapatan Nasional 27
2.15 Konsumsi ( C ), Tabungan ( S ), Investasi ( I ) 27
Model Multiplier Dua Sektor 29
2.16 Pengaruh Investasi Terhadap Pendapatan Nasional 29
BAB III PENUTUP 30
3.1 Kesimpulan 30
3.2 Saran-Saran 30
Daftar Pustaka 31
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Teori ekonomi makro adalah bidang ilmu ekonomi yang mengkaji fenomena perekonomian
secara menyeluruh atau luas misalnya inflasi, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi.
Ekonomi makro merupakan pengetahuan ekonomi yang bersifat agregatif dan me-nampilkan
teori-teori ekonomi makro yang sangat mendasar.
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan).
Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau
pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pem-
bayaran internasional. Dalam ekonomi makro, dikenal adanya masyarakat konsumen, masyara-
kat produsen, dan pasar agregatif yang terbentuk dari permintaan agregatif dan penawaran
agregatif. Selain itu, kita mengenal variable pengeluaran konsumsi nasional yang dilakukan
seluruh konsumen, variable pengeluaran investasi nasional, dan juga harga-harga umum atau
indeks harga.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
1. Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila
seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila
masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keada-an under
employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
2. Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter.
Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebalik-nya
terjadi deflasi.
3. Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan
distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerata-an dalam
distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya
cenderung memburuk.
1.2. TUJUAN PENULISAN
Untuk mempermudah dan membantu kelancaran penulisan yang dilaksanakan, maka penulis
menggunakan metode kepustakaan, yakni:
a. Penulis mencari berbagai referensi buku sebagai sumber penulis untuk membuat makalah
ini, dan
b. Penulis juga mencari sumber lainnya melalui situs-situ internet.
BAB II
Pembahasan
Perkembangan ilmu ekonomi makro berawal dari kegagalan ekonomi klasik yang sangat
fanatic terhadap konsep mekanisme pasar dalam mengatur perekonomian. Kegagalan tersebut
memunculkan pemikiran-pemikiran baru para ahli –ahli ekonomi. Alhi ekonomi dari Keynesian
menekankan betapa pentingnya peranan pemerintah. Pemerintah cukup strategis dalam
mengendalikan berbagai masalah ekonomi makro, seperti inflasi dan pengengguran serta
pertumbuhan ekonomi melalui berbagai kebijakan. Sementara golongan klasik berkeyakinan
bahwa mekanisme pasar akan dapat mengatasi segala masalah perekonomian. Berikut ini akan
diuraikan dua aliran pemikiran ahli-ahli ekonomi tersebut yakni ahli-ahli ekonomi klasik dan
ahli-ahli ekonomi Keynesian.
Adam Smith, Karyanya yang terkenal adalah buku An Inquiry into the Nature and Causes
of the Wealth of Nations (disingkat The Wealth of Nations) adalah buku pertama yang
menggambarkan sejarah perkembangan industri dan perdagangan di Eropa serta dasar-dasar
perkembangan perdagangan bebas dan kapitalisme. Adam Smith adalah salah satu pelopor
sistem ekonomi Kapitalisme. Sistem ekonomi ini muncul pada abad 18 di Eropa Barat dan pada
abad 19 mulai terkenal disana. Adam smith melalui buku The Wealth Of Nation mendorong
pemikir ahli-ahli klasik sangat menekan tentang peranan system pasar bebas sebagai pengetur
kegiatan ekonomi yang efisien. Ahli-ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa konsep invisible
hand atau bekerjanya mekanisme pasar kekuatan penjual dan pembeli dalam berinteraksi dalam
berbagai kegiatan ekonomi dapat menentukan produk apa yang di hasilkan.
Depresi ekonomi yang hebat terjadi pada tahun 1929-1933 melahirkan ekonomi baru asal
inggris yaitu John Maynard Keynes (1883-1946) dengan bukunya yang terkenal “ General
Theory of Employment,Interest and Money”ditulis tahun 1936 menjadi cikal bakal bagi
perkembangan “TEORI EKONOMI MAKRO”.
Sesudah Keynes berkembanglah tunas-tunas baru yang tidak sepenuhnya Klasik dan Keynesian,
seperti kelompok “ Post Keynesian Economists” dengan tokohnya antara lain: John Robinson,
Paul Davidson, Sidney Weintraub, Kelompok Allan Meltzer , kelompok “ Rational
Expectations” dengan tokohnya antara lain: Robert Lucas, Mark Willes, Robert Barro, dan
sebagainya.
Masalah kelangkaan
Masalah kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan
antara (i) kebutuhan masyarakat (ii) faktor-faktor produksi yang tersedia dalam
masyarakat.Faktor – faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang
tersebut adalah relatif terbatas. Oleh karenanya masyarakat tidak dapat memperoleh dan
menikmati semua barangyang mereka butuhkan atau inginkan. Mereka perlu membuat dan
menentukan pilihan.
Sumber daya alam dan jumlahnya sangat terbatas. SDA tersebut berangsur-angsur berkurang,
bahkan akan habis dalam memenuhi kebutuhan manusia. Oleh karena itu, mengakibatkan
kelangkaan. Jadi, kelangkaan adalah terbatasnya macam dan SDA yang ada untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
Pertumbuhan penduduk
Penduduk bertambah menurut deret ukur, sedangkan perekonomian bertambah menurut deret
hitung. Artinya, apabila penduduk dibiarkan secara alami, niscayaakan terjadi
ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dan SDA yang ada.
Perlambatan penerimaan teknologi
Penemuan teknologi dapat menghambat penggunaan sumber daya. Semakin lambat ditemukan
teknologi berarti semakin besar kemungkinan terjadi pemborosan penggunaan SDA
Ketidaksabaran manusia
Banyak kegiatan yang dilakukan manusia karena ketidaksabarannya dapat berakibat
berkurangnya SDA
Terbatasnya kemampuan produsen
Tidak semua keinginan konsumen terpenuhi oleh produsen, hal ini disebabkan oleh terbatasnya
faktor-faktor produksi yang ada.
Kebijakan Moneter merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dalam mengatur dan
mengendalikan uang yang beredar. Kebijakan bank sentral ini ada yang bersifat kuantitatif dan
ada juga yang bersifat kualitatif.
1. Kuantitatif meliputi
- operasi pasar terbuka ( open market operation ) yaitu menjual atau membeli obligasi pemerintah,
- tingkat diskonto yaitu kebijakan dalam menetapkan tingkat bunga, dan
- cadangan wajib ( reserve-requirement ) yaitu kebijakan dalam menetapkan cadangan wajib
untuk deposito bank dan lembaga keuangan lainnya.
2. Kualitatif meliputi, pengawasan kredit secara selektifdan moral suation yaitu
membujuk/menghimbau secara moral kepada masyarakat pengguna jasa bank.
Kebijakan sector luar negeri merupakan kebijakan dalam pengambilan uang/dana yang masuk
dan keluar darisuatu Negara, agar neraca pembayaran tetap stabil dan mantap.
2.7. Model Ekonomi Makro
Model ekonomi adalah suatu penyederhanaan dari kenyataan-kenyataan yang
terjadi dalam perekonomian. Penyederhanaan tersebut memperlihatkan hubungan antara variable
dan beberapa variable-variabel lainnya, yang digunakan secara vebal, grafis, diagram, dan
matematis.
Peluang teknologi
Siklus Arus Kegiatan Ekonomi
a) Sebagai pemilik atau pemasok sumber daya atau faktor produksi yang diperlukan kelompok
pelaku ekonomi lainnya.
b) Sebagau pemakai barang dan jasa yang dihasilkan oleh kelompok masyarakat lainnya.
Tujuan dari kegiatan pelaku RTK ini adalah untuk mencapai kesejahteraan
Tujuan dari kegiatan RTLN adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara umum.
Model 2 Sektor yang disebut juga model perekonomian tertutup sederhana, dan terdiri dari dua
rumah tangga yaitu; 1. Rumah Tangga Konsumsi ( RTK ) , 2. Rumah Tangga Produksi ( RTP )
Komponen – komponen pendapatan nasional atau produk nasional yang terdapat dalam analisis
ekonomi dua sector adalah sebagai berikut;
1. Konsumsi yang dinyatakan dengan lambang “ K “
2. Tabungan yang dinyatakan dengan lambang “ S “
3. Investasi yang dikatakana dengan lambang “I “
Rumus :
1. Y = ∑(r , w , I , )
=e+s
2. Y = C + I
3. Y = C + I
Model 3 Sektor adalah model perekonomian tertutup terdiri dari 3 sektor rumah tangga
yaitu; 1. Rumah Tangga Konsumsi , 2. Rumah Tangga Prouksi, 3. Rumah Tangga Negara
artinya sudah ada peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi yaitu berupa Government
expenditure (G) dan pajak (T).
Komponen – komponen pendapatan nasional atau produk nasional yang terdapat dalam analisis
ekonomi tiga sector adalah sebagai berikut;
1. Konsumsi yang dinyatakan dengan lambang “ K “
2. Tabungan yang dinyatakan dengan lambang “ S “
3. Investasi yang dikatakana dengan lambang “I “
4. Pengeluaran pemerintah dengan lambang “ G “
5. Penerimaan pemerintah dengan lambang “ T “
Rumus :
1. Y = ∑(r , w , I , )
2. Y = C + I + G
3. Y = C + I + T
Model 4 Sektor adalah model ekonomi yang terbuka terdiri dari empat sector yaitu; 1. Rumah
Tangga Konsumsi, 2. Rumah Tangga Produksi, 3. Rumah Tangga Negara, 4. Rumah Tangga
Luar Negeri. Pada model ini sudah ada peranan luar negeri berupa ekspor, impor.
Komponen – komponen pendapatan nasional atau produk nasional yang terdapat dalam analisis
ekonomi empat sector adalah sebagai berikut;
1. Konsumsi yang dinyatakan dengan lambang “ K “
2. Tabungan yang dinyatakan dengan lambang “ S “
3. Investasi yang dikatakana dengan lambang “I “
4. Pengeluaran pemerintah dengan lambang “ G “
5. Penerimaan pemerintah dengan lambang “ T “
Rumus :
1. Y = ∑(r , w , I , )
2. Y = C + I + G + (Nx)
3. Y = C + I + T + (Nx)
4.
PENAWARAN AGREGAT
Penawaran Agregat (Aggregate Supply, AS) adalah hubungan antara jumlah barang dan jasa
yang ditawarkan dan tingkat harga. Karena perusahaan yang menawarkan barang dan jasa
memiliki harga fleksibel dalam jangka panjang tapi harga kaku dalam jangka pendek, hubungan-
hubungan pada penawaran agregat bergantung pada horizon waktu.
Ada dua kurva penawaran agregat berbeda : kurva penawaran agregat jangka-panjang (long-run
aggregate supply curve, LRAS) dan kurva penawaran agregat jangka-pendek (short-run
aggregate supply curve, SRAS). Kita juga harus mendiskusikan bagaimana perekonomian
membuat transisi dari jangka pendek ke jangka panjang. Tapi, pertama-tama, kita buat kurva
penawaran jangka-panjang (LRAS).
JANGKA PANJANG :
KURVA PENAWARAN AGREGAT-VERTIKAL
Karena model klasik menggambarkan bagaimana perekonomian berjalan dalam jangka panjang,
kita dapat mengambil kurva penawaran agregatjangka-panjang dari model klasik.
Ingat jumlah output yang diproduksi bergantung pada jumlah tertentu dari modal dan tenaga
kerja dan teknologi yang tersedia.
Untuk ini, kita tulis Y = F(K, L) = Y
Menurut model klasik, output tidak bergantung pada tingkat harga.
Mari kita pikirkan tentang anggapan proses kliring pasar ini dalampasar tenaga kerja, komponen
“L” dari fungsi produksi.
GNP Deflator=
GNP Rill=
Perkembangan GNP nominal jauh lebih besar dari pada GNP rill.
1. Kenaikan GNP secara nominal terjadi sebagai akibat dari kenaikan volume produk dan kenaikan
harga priduk. Jadi ada kenaikan laju innflasi.
2. Kenaikan GNP secara rill terjadi sebagai akabat hanya dari kenaikan volume produk.
Contoh
Kenaikan secara rill
20%
LP GNP nominal =
Kenaikan yang 20% adalah berdasarakan hanya kenaikkan volume produksi
2.12. Perhitungan Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah pendapatan factor-faktor produksi. Pendapatan nasional
sering digunakan untuk melihat perkembangan kegiatan ekonomi masyarakat. Sesungguhnya ada
lima perhitungan yang digunakan untuk melihat perkembangn ekonomi antara lain sebagai
berikut (Ace Partadiredja; 1994).
1. National Income Account, menghitung jumlah produk/pendapatan nasional pada suatu Negara.
2. Input-Output Account, menghitung jumlah pembelian (input) dan penjualan (output) setiap
sector ekonomi.
3. Balance Of Payment account, menghitung semua penerimaan dan pengeluaran suatu Negara
dengan Negara lainmelalui export/import, aliran/arus dana yang terjadi:
- dari luar negeri ke dalam negeri
- dari dalam negeri ke luar negeri
4. Flow of Funds Account, menghitung arus transaksi pinjam-meminjam antar berbagai sector
dalam kegiatan ekonomi.
5. National Balance Sheet atau Capital Account, menghitung kekayaan (aktiva) dan utang (pasiva)
semua unit kesatuan ekonomi atau sector-sektor ekonomi.
Dari kelima konsep tersebut yang dibahas dalam makalah ini hanya National Income Account.
Ada tiga metode dalam menghitung pendapatan nasional antara lain:
1. metode produksi/product appoarch,
2. metode pendapatan/income approach, dan
3. metode pengeluaran/expenditure approach.
Untuk mencari nilai produk / pendapatan nasional (PN) diperoleh dengan rumus berikut:
PN = GNP – (Pajak Tidak Langsung + Penyusutan Nilai)
Nilai value added dalam perhitungan produk nasional adalah sebagai berikut;
1. Untuk memperlihatkan peranan tiap sector atau besarnya sumbangan tiap-tiap sector ekonomi
pada pendapatan nasional.
2. Untuk menghindari terjadinya perhitungan gnda ( double counting / multiple counting ).
x 100%
GR/kapita =
N = (∑ penduduk )
2. Product / Expenditur Approch yaitu yang memandang nilai PN dapat ditentukan oleh
besarnya pengeluaran aggregate atau permintaan aggregate terhadap produk nasional.
Pengeluaran aggregate atau permintaan masyarakat secara keseluruhan untuk perekonomian dua
sector terdiri dari konsumsi yang dilakukan RTK dan investasi (I) yang dilakukan oleh RTP.
GNP Y=C+I
Y = PN
C = Konsumsi
I = Investasi
Ada beberapa konsep yang diperlukan dalam analisis determinasi pendapatan nasional.
Konsep tersebut ada yang berkaitan dengan fungsi konsumsi seperti APC ( Average Propensity
to Consume) dan MPC (Marginal Propensity to Consume), dan tabunganatau saving,
APS(Average Propensity to Save) dan MPS(Marginal Propensity to Save).
1. Average Propensity to Consume (APC) yaitu suatu hasrat rata-rata utuk mengkonsumsi
sebagaian dari pendapatan. Atau dengan kata lain perbandingan antara besar konsumsi pada
suatu tingkat pendapatan nasional dan besarnya tingkat pendapatan nasional tu sendiri.
APC =
MPC =
3. Average Propensity to Save (APS) yaitu hasrat rata-rata untuk menabung sebagian dari
pendapatan. Atau dengan kata lain perbandingan antara besarnya saving pada tingkat pendapatan
nasional dan besarnya tingkat pendapatan nasional sendiri.
APS =
MPS =
1. Dapat meningkatkan pengeluaran aggregate. Bila terjadi kenaikan investasi, akan meningkatkan
permintaan / pengeluaran aggregate dan sekalugus akan diikuti oleh pertambahan kesempatan
kerja yang akhirnya meningkatkan pendapatan nasional.
2. Investasi dalam bentuk pertambahan barang modal akan menambah kapasitas produksi di masa
depan dan akan mendorong pertambahan produk nasional dan kesempatan kerja.
3. Investasi akan mendorong teknologi. Halini berperan penting kenaikan produktifitas dan
pendapatan masyarakat.
Fakto yang menentukan terjadinya investasi dalam suatu Negara disebabkan oleh banyak hal
antara lain sebagai barikut:
1. Perkembangan tingkat bunga. Bila bunga naik maka investasi turun dan sebaliknya. Kaarena
investasi selalu bertujuan untuk cari keuntungan dimasa depan.
2. Perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya
produksi. Turunya biaya produksi mendorng keinginan memperluas usaha dan melakukan
investasi.
3. Expetasi kegiatan ekonomi dimasa depan. Perkiraan ramalan keadalan perekonomian masa
depan pada suatu Negara akan menguntungkan investasi saat ini. Disamping perkiraan ekonomi
perkembangan politik disuatu Negara juga santan mempengaruhi perkembangan rinvestasi yang
jerjadi.
Fungsi investasi
merupakan bentuk / sifat hubuangan antara besar investasi dan tingkat pendapatan
nasional meskipun demikaian pendapatan nasional bukan penentu investasi yang penting.
Menurut Keynes, hal yang sangat menentukan investasi adalah suku bunga dan expektasi serta
perkembangan teknologi bentuk fungsiinvestasi merupakan garis lurus horizontal.
Multiplier Investment
Merupakan suatu proses terjadinya pertambahan pendapatan nasional sebagai akibat
pertambahan investasi dalam perekonomian. Menurut Keynes, setiap terjadinya pertambahan
investasi akan menimbulkan kenaikan pendapatan nasional secara berlipat ganda. Peningkatan
(I) mendorong kenaikan GNP secara berlipat ganda. Pengeluaran investasi sebagai pengeluaran
yang berdaya tinggi dalam mempengaruhi produk nasional.
BAB III
PENUTUP
2.1. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah penulis
mengambil kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran Makro Ekonomi mengajarkan kepada kita
tentang perekonomian sebagai suatu kesatuan atau suatu studi tentang prilaku perekonomian
secara keseluruhan.
Dalam makro ekonomi juga merinci tentang analisis mengenai pengeluaran agregat kepada 4
komponen yaitu :
1. Pengeluaran rumah tangga ( komsumsi rumah tangga )
2. Pengeluaran pemerintah
3. Pengeluaran perusahaan ( investasi )
4. Ekspor dan impor
Dan Tujuan dari Makroekonomi adalah :
1. Output tinggi lalu pertumbuhan cepat
2. Kesempatan kerja yang tinggi pengangguran terpaksa yang rendah
3. Stabilitas harga dalam pasar bebas
4. Perdagangan luar Negeri
3.2. SARAN-SARAN
Saya sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran – saran dan
kritikan bagi para pembaca yang saya hormati guna untuk membangun pada masa yang akan
datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang
memuaskan bagi tugas yang saya laksanakan.
DAFTAR PUSTAKA