Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KAUSTIK SODA ATAU NATRIUM

HIDROKSIDA

1. Latar Belakang

Dalam sebuah industri, khususnya industri kimia kaustik soda atau NaOH memiliki peranan yang
sangat penting dalam proses produksi. Dalam pembuatan pulp dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan
deterjen dan sebagai pembersih drain, bahan ini (kaustik soda) berguna sebagai penetralisir sifat keasaman
yang di akibatkan dalam pemakaian DDBS. Oleh karenanya menjadikan kaustik soda sebagai bahan yang
memiliki peranan sangat penting dalam industri. Oleh karena itu, kami akan menjabarkan beberapa kegunaan
kaustik soda (NaOH) dalam suatu proses industri.
Kostik soda juga di kenal dengan NaOH. Kostik merupakan basa kuat, natrium hidroksida murni
berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ciri ciri
fisik nya adalah: Δ H° dissolution for diluted aqueous -44.45 kJ / mol;Δ H ° pembubaran untuk diencerkan
berair -44,45 kJ / mol;
From aqueous solutions at 12.3-61.8°C, it crystallizes in monohydrate, with a melting point 65.1 °C
and density of 1.829 g/cm 3;Dari larutan berair pada 12,3-61,8 ° C, mengkristal di monohidrat, dengan titik
lebur 65,1 ° C dan densitas 1,829 g / cm 3;
Δ H° form -734.96 kJ / mol;Bentuk Δ H ° -734,96 kJ / mol;
Monohydrate from -28 to -24°C;Monohidrat dari -28 ke -24 ° C;
Heptahydrate from -24 to -17.7°C;Heptahidrat dari -24 ke -17,7 ° C;
Pentahydrate from -17.7 to -5.4°C;-17,7 Ke Pentahydrate dari -5,4 ° C;
Tetrahydrate (α- changed), at -5 , 4 - 12.3°C Also know metastable β- NaOH 4* H 2 O.Tetrahydrate (α-berubah),
di -5, 4-12,3 ° C juga tahu metastabil β-NaOH 4 * H 2 O. Which above 61.8°C are crystallized. Yang di atas 61,8 °
C adalah mengkristal.

A. Teori Umum

Sumber
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari
sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi,
terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak
dalam grup logam alkali.
Jaman sekarang ini, sodium dibuat secara komersil melalui elektrolisis fusi basah
natrium klorida. Metoda ini lebih murah ketimbang mengelektrolisis natrium
hidroksida, seperti yang pernah digunakan beberapa tahun lalu.

Sifat-sifat
Natrium, seperti unsur radioaktif lainnya, tidak pernah ditemukan tersendiri di
alam. Natrium adalah logam keperak-perakan yang lembut dan mengapung di atas
air. Tergantung pada jumlah oksida dan logam yang terkekspos pada air, natrium
dapat terbakar secara spontanitas. Lazimnya unsur ini tidak terbakar pada suhu
dibawah 115 derajat Celcius.

Kegunaan
Logam natrium sangat penting dalam fabrikasi senyawa ester dan dalam
persiapan senyawa-senyawa organik. Logam ini dapat di gunakan untuk
memperbaiki struktur beberapa campuran logam, dan untuk memurnikan logam cair.
Campuran logam natrium dan kalium, NaK, juga merupakan agen heat transfer
(transfuse panas) yang penting.

Senyawa-senyawa
Senyawa yang paling banyak ditemukan adalah natrium klorida (garam dapur),
tapi juga terkandung di dalam mineral-mineral lainnya seperti soda niter, amphibole,
zeolite, dsb. Senyawa natrium juga penting untuk industri-industri kertas, kaca,
sabun, tekstil, minyak, kimia dan logam. Sabun biasanya merupakan garam natrium
yang mengandung asam lemak tertentu. Pentingnya garam sebagai nutrisi bagi
binatang telah diketahui sejak zaman purbakala.
Di antara banyak senyawa-senyawa natrium yang memiliki kepentingan industrial
adalah garam dapur (NaCl), soda abu (Na2CO3), baking soda (NaHCO3), caustic
soda (NaOH), Chile salpeter (NaNO3), di- dan tri-natrium fosfat, natrium tiosulfat
(hypo, Na2S2O3 . 5H20) and borax (Na2B4O7 . 10H2O).

Isotop-isotop
Ada tiga belas isotop natrium. Kesemuanya tersedia di Los Alamos National
Laboratory.

Penanganan
Logam natrium harus ditangani dengan hati-hati. Logam ini tidak dapat
diselubungi dalam kondisi inert sehingga kontak dengan air dan bahan-bahan
lainnya yang membuat natrium bereaksi harus dihindari.
Sumber : Yulianto Mohsin pada 11-08-2006

B. Teori – teori yang mendukung tema (secara khusus)


Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kostik, adalah sejenis basa logam kostik. Kostik
merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat
ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai
basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen. Natrium hidroksida
adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran
ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembab cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara
bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol dan
metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut
dalam dietil eter dan pelarut non-polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning
pada kain dan kertas. Solid natrium hidroksida atau larutan natrium hidroksida akan menyebabkan luka bakar
kimia, cedera atau bekas luka permanen, dan kebutaan jika kontak tidak dilindungi jaringan tubuh manusia
atau hewan. Perlindungan peralatan seperti sarung tangan karet, pakaian keamanan dan pelindung mata

Kegunaan kaustik soda atau natrium hidroksida


Natrium hidroksida ( Na OH ), juga dikenal sebagai alkali kaustik soda dan,
adalah kaustik logam dasar . Natrium hidroksida adalah basa yang umum di
laboratorium kimia. Natrium hidroksida ( Na OH ) banyak digunakan di banyak
industri, terutama sebagai kuat kimia dasar dalam pembuatan pulp dan kertas,
tekstil, air minum, sabun dan deterjen dan sebagai pembersih drain.

Pada tahun 1998, total produksi dunia sekitar 45 juta ton. Amerika Utara
dan Asia secara kolektif memberikan kontribusi sekitar 14 juta ton, sementara Eropa
memproduksi sekitar 10 juta ton. Di Amerika Serikat, produsen utama natrium
hidroksida adalah Dow Chemical Company, yang telah produksi tahunan sekitar 3,7
juta ton dari situs di Freeport, Texas , dan Plaquemine, Louisiana. Produsen utama
AS termasuk Oxychem , PPG , Olin , Pioneer Perusahaan (yang dibeli oleh Olin), Inc
(PIONA), dan Formosa. Semua perusahaan-perusahaan ini menggunakan proses
chloralkali.

Natrium hidroksida adalah pokok dasar dalam industri kimia. Dalam massal
itu yang paling sering ditangani sebagai air solusi , karena solusi lebih murah dan
lebih mudah ditangani. Ia digunakan untuk mendorong reaksi kimia dan juga untuk
netralisasi bahan asam
Hal ini dapat digunakan juga sebagai agen penetralisir dalam pemurnian minyak
bumi. It is also used for heavy duty and industrial cleaning. Hal ini juga digunakan
untuk tugas yang berat dan pembersihan industri.

Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium
hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari
oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk
larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai
macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi
bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen. Natrium hidroksida
adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.

Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk
pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembab cair dan
secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam
air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol dan
metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada
kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar lainnya. Larutan
natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas.

NETRALISASI MINYAK
Netralisasi ialah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas dari minyak atau lemak, dengan cara
mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun (soap stock).
Pemisahan asam lemak bebas dapat juga dilakukan dengan cara penyulingan yang dikenal dengan istilah de-
asidifikasi. Tujuan proses netralisasi adalah untuk menghilangkan asam lemak bebas (FFA) yang dapat
menyebabkan bau tengik.
Ada beberapa cara netralisasi. Yaitu:

Netralisasi dengan Kaustik Soda (NaOH)

Netralisasi dengan kaustik soda banyak dilakukan dalam skala industry, karena lebih efisien dan lebih
murah dibandingkan dengan cara netralisasi lainnya. Selain itu penggunaan kaustik soda, membantu dalam
mengurangi zat warna dan kotoran yang berupa getah dan lender dalam minyak.
Sabun yang terbentuk dapat membantu pemisahan zat warna dan kotoran seperti fosfatidan dan protein,
dengan cara mementuk emulsi. Sabun atau emulsi yang terbentuk dapat dipisahkan dari minyak dengan cara
sentrifusi.
Dengan cara hidrasi dan dibantu dengan proses pemisahan sabun secara mekanis, maka netralisasi dengan
menggunakan kaustik soda dapat menghilangkan fosfatida, protein, rennin, dan suspense dalam minyak yang
tidak dapat dihilangkan dengan proses pemisahan gum. Komponen minor (minor component) dalam minyak
berupa sterol, klorofil, vitamin E, dan karotenoid hanya sebagian kecil dapat dikurangi dengan proses
netralisasi.
Netralisasi menggunakan kaustik soda akan menyabunkan sejumlah kecil trigliserida. Molekul mono dan
digliserida lebih mudah bereaksi dengan persenywaan alkali. Reaksi penyabunan mono dan digliserida dalam
minyak terjadi sebagai berikut:

Di Amerika, netralisasi dengan kaustik soda dilakukan terhadap minyak biji kapas dan minyak kacang tanah
dengan konsentrasi larutan kaustik soda 0,1 – 0,4 N pada suhu 70- 95oC. Penggunaan larutan kaustik soda 0,5
N pada suhu 70 oC akan menyebabkan trigliserida sebanyak 1%.
Efisiensi netralisasi dinyatakan dalam refining factor, yaitu perbandingan antara kehilangan karena
netralisasi dan jumlah asam lemak bebas dalam lemak kasar. Sebagai contoh ialah netralisasi kasar yang
mengandung 3% asam lemak bebas, menghasilkan minyak netral dengan rendemen sebesar 94%, maka akan
mengalami kehilangan total (total loss) sebesar (100-94)% = 6%.

Makin kecil nilai refining factor, maka efisiensi netralisasi makin tinggi. Pemakaian larutan kaustik soda
dengan kensentrasi yang terlalu tinggi akan bereaksi sebagian dengan trigiserida sehingga mengurangi
rendemen minyak dan menambah jumlah sabun yang terbentuk. Oleh karena itu, harus dipilih konsentrasi dan
jumlah kaustik soda yang tepat untuk menyabunkan asam lemak bebas dalam minyak. Dengan demikian
penyabunan trigliserida dan terbentuknya emulsi dalam minyak dapat dikurangi, sehingga dihasilkan minyak
netral dengan rendemen yang lebih besar dan mutu minyak yang lebih baik.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih konsentrasi larutan alkali yang digunakan
dalam netralisasi adalah sebagai berikut:
1. Keasaman dari Minyak Kasar

Konsentrasi dari alkali yang digunakan tergantung dari jumlah asam lemak bebas atau derajat keasaman
minyak. Makin besar jumlah asam lemak bebas, makin besar pula konsentrasi alkali yang digunakan.
Secara teoritis, untuk menetralkan 1 kg asam lemak bebas dalam minyak (sebagai asam oleat),
dibutuhkan sebanyak 0,142 kg kaustik soda Kristal, atau untuk menetralkan 1 ton minyak yang mengandung
1% asam lemak bebas (10 kg asam lemak bebas) dibutuhkan sebanayk 1,42 kg kaustik soda Kristal. Pada proses
netralisasi perlu ditambahkan kaustik soda berlebih yang disebut excess dari jumlahnya terantung dari sifat-
sifat khas minyak; misalnya untuk minyak kelapa sebanyak 0,1 – 0,2% kaustik soda didasarkan pada berat
minyak.

Jumlah Minyak Netral (Trigliserida) yang Tersabunkan Diusahakan Serendah


Mungkin

Makin besar konsentrasi larutan alkali yang digunakan, maka kemungkinan


jumlah trigliserida yang tersabunkan semakin besar pula sehingga angka refining
factor bertambah besar.

Jumlah Minyak Netral yang Terdapat dalam Soap Stock

Makin encer larutan kaustik soda, maka makin besar tendensi larutan sabun untuk membentuk emulsi
dengan trigliserida. Umumnya minyak yang mengandung kadar asam lemak bebas yang rebdah lebih beik
dinetralkan dengan alkali encer (konsentrasi lebih kecil dari 0,15 N atau 5 oBe), sedangkan asam lemak bebas
dengan kadar tinggi, baik dinetralkan dengan larutan alkali 10-24oBe. Dengan menggunakan larutan alkali
encer, kemungkinan terjadinya penyabunan trigliserida dapat diperkecil, akan tetapi kehilangan minyak
bertambah besar karena sabun dalam minyak akan membentuk emulsi.
Skema Sel Merkuri dengan sirkuit Hg
Denuder adalah bejana berbentuk silindris diisi dengan bola-bola grafitdiimpregnasi
dengan logam transisi (e.g. Fe atau Ni) Rapat Arus = 0,8-1,4Acm-
2Logam golongan II harus dipisahkan karena logam tersebutmemberika
n fenomena yang dikenal sebagai
thick mercury atau mercurybutter
Brine kemudian diasamkan, untuk menghindarkan hidrolisis klorin
Proses Sel Merkuri untuk konversi garam menjadi klorin + 50% NaOH
Perbandingan Teknologi Sel

a) Initial cost
Rapat arus menentukan ukuran dan jumlah sel yang dibutuhkan Sel merkuri
memerlukan pemurnian brine dengan persyaratan paling ringan menangkap
merkuri meningkatkan persyaratan monitoring.

b) Operating cost
Kebutuhan untuk mengganti diafragma secara rutin meningkatkan
labour cost
(c) Nilai tambah selama prosesTergantung pada harga bahan baku dan harga
produk (d) Biaya
energiTerdapat hubungan antara konsumsi energi dan rapat arus Lebih
menguntungkan untuk meningkatkan rapat arus (i.e. laju produksi)
daripadamenghemat energi
Kurva E vs I untuk ketiga jenis sel klor alkali
Kurva perbandingan konsumsi energi vs I untuk ketiga jenis sel klor alkali

Kaustik soda adalah zat padat berbentuk kristal putih yang sering digunakan dalam
pencucian botol. Kaustik soda dapat melakukan aksi pembersihan dengan cara
mengemulsi dan saponifikasi lemak, memperluas permukaan kotoran, hidrolisa
protein, melarutkan karbohidrat dan menghancurkan bahan-bahan yang sukar larut.
Disamping konsentrasi kaustik soda, temperature juga sangat mempengaruhi tingkat
kebersihan botol. Semakin tinggi konsentrasi kaustik soda dan temperatur yang
digunakan dalam pencucian botol, tingkat kebersihan botol akan semakin tinggi pula.
Dari hasil analisa yang dilakukan, diperoleh tingkat kebersihan botol paling tinggi
pada konsentrasi kaustik soda 3,6 % pada temperatur 78oC.
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, adalah sejenis basa logam kaustik.
Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida
membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai macam bidang
industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum,
sabun dan deterjen. Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran
ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembab cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara
bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol dan
metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut
dalam dietil eter dan pelarut non-polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning
pada kain dan kertas.
Sumber : Wikipedia.com

Natrium Hidroksida

Natrium
Nama Sistematis
Hidroksida
Nama lain Soda kaustik
Identifikasi

Nomor CAS [1310-73-2]


Sifat

Rumus molekul NaOH


Massa molar 39,9971 g/mol
Penampilan zat padat putih
2,1 g/cm³,
Densitas
padat
Titik leleh 318°C (591 K)

Titik didih 1390°C (1663 K)

Kelarutan dalam 111 g/100 ml


air (20°C)
Kebasaan (pKb) -2,43
Bahaya

MSDS External MSDS

NFPA 704
0
3
1
Tidak mudah
Titik nyala
terbakar.

Daftar Produsen NaOH di Indonesia

Nama Perusahaan Lokasi Kapasitas


(ton/tahun)
DRY Cilegon 285.000
PT Asahimas Subentra Serang 215.000
Chemicals
PT Sulfindo Adiusaha
LIQUID Sidoarjo 12.000
PT Industri Soda Indonesia Medan 6.400
PT Soda Sumatera Porsea 33.000
PT Inti Indorayon Utama Riau 10.000
PT Indah Kiat Pulp and Paper Probolinggo 9.000
PT Kertas Letjes Sidoarjo 7.200
PT Tjiwi Kimia Banyuwangi 6.850
PT Kertas Basuki Rachmat Padalarang 750
PT Kertas Padalarang Mojokerto 15.000
PT Pakerin Surabaya 1.800
PT Suparma Gresik 12.000
PT Miwon Indonesia Sidoarjo 3.600
PT Sasa Fermentasi
[Sumber : CIC Indochemical No. 300, 2000]

A. Kesimpulan
Kostik soda merupakan istilah yang di gunakan dalam basa kuat.kostik soda mempunyai manfaat yang
sangat banyak terutama dalam industri. Contoh dari industri kecil adalah dalam pembuatan sabun. Natrium
hidroksida basa yang paling umum di gunakan dalam laboratorium kimia.ciri ciri fisiknya adalah: Δ H°
dissolution for diluted aqueous -44.45 kJ / mol;Δ H ° pembubaran untuk diencerkan berair -44,45 kJ / mol;
From aqueous solutions at 12.3-61.8°C, it crystallizes in monohydrate, with a melting point 65.1 °C and density
of 1.829 g/cm 3;Dari larutan berair pada 12,3-61,8 ° C, mengkristal di monohidrat, dengan titik lebur 65,1 ° C
dan densitas 1,829 g / cm 3; Δ H° form -734.96 kJ / mol;Bentuk Δ H ° -734,96 kJ / mol; Monohydrate from -28
to -24°C;Monohidrat dari -28 ke -24 ° C; Heptahydrate from -24 to -17.7°C;Heptahidrat dari -24 ke 17,7 ° C;
Pentahydrate from -17.7 to -5.4°C;-17,7 Ke Pentahydrate dari -5,4 ° C; Tetrahydrate (α- changed), at -5 , 4 -
12.3°C Also know metastable β- NaOH 4* H 2 O.Tetrahydrate (α-berubah), di -5, 4-12,3 ° C juga tahu metastabil
β-NaOH 4 * H 2 O. Which above 61.8°C are crystallized. Yang di atas 61,8 ° C adalah mengkristal.

Anda mungkin juga menyukai