OLAHRAGA
OLAHRAGA
OLEH:
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kehadiratTuhan Yang Maha Esa. Karena dengan anugerah
dan kasih sayang, petunjuk dan kekuatannya yang telah diberikan pada penulis
Tanpa pertolongan-Nya mungkin saya tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Yang akan memberikan manfaat di kemudian hari guna kemajuan ilmu pengetahuan.
Kami sangat berharap kliping ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai jenis-jenis olahraga. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun. Semoga kliping sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
Penulis
ii
Daftar isi
KATA PENGANTAR …………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………iii
A. Basket………………………………………………………………………….1
B. Voli……………………………………………………………………………..3
C.Bulutangkis……………………………………………………………………..5
D. Lari……………..………………………………………………………………7
E. Lompat Tinggi……………………………………………………………9
F. Tennis Meja…………………………………………………………………..10
G. Senam Lantai…………………………………………………………..11
H. Lempar Lembing……………………………………………………….15
I. Lempar Cakram………………………………………………………………16
J. Tolak Peluru…………………………………………………………………..17
iii
MATERI SEMESTER 1
A. BASKET
1
3. Teknik Spin Dribble
Untuk teknik menggiring bola basket dengan gerakan spin dribble, pemain perlu memiliki skill
khusus dan perlu melakukan latihan teratur. Tujuan melakukan latihan rutin adalah untuk
membuat gerakan dribble bisa stabil dan berperforma sempurna. Bila dribble sudah stabil,
otomatis bola tak akan bergerak liar atau bisa lari ke mana-mana dan lebih mudah untuk
dikendalikan. Bagi pemula biasanya teknik ini akan cukup sulit karena bola tak akan mudah
dikendalikan di awal.
Satu lagi teknik dari menggiring bola basket yang juga penting untuk diketahui sekaligus
dipelajari oleh para calon pemain bola basket profesional. Teknik ini mengutamakan pada proses
penggiringan bola di mana bola harus ditempatkan di depan kaki. Teknik dribble semacam ini
pun tergolong sulit, khususnya bagi para pemula, jadi memang dibutuhkan latihan rutin sama
sepertiteknik spin dribble yang sudah dijelaskan sebelumya.
Teknik menggiring bola dengan behind the back dribble juga memerlukan skill khusus dan
pemain hendaknya melatih gerakan ini secara rutin agar cepat bisa dan mampu mengendalikan
bola dengan baik. 2
Pada teknik ini, fokus utama gerakan ialah penempatan bola di belakang pemain dan tujuannya
biasanya adalah supaya bola tak mudah direbut lawan. Dengan menguasai teknik satu ini,
otomatis posisi bola pada tim sendiri tak bakal dibobol dengan mudah oleh lawan dan kita pun
bisa mempertahankan membawa bola. Dengan gerakan cepat, hasilnya akan lebih baik, namun
memang tak semudah yang dibayangkan dan diperlukan latihan intensif.
Pada teknik crossover dribble ini, fokus utama gerakan adalah pemain perlu melakukannya
dengan posisi menyilang. Tujuan dari digunakannya crossover dribble adalah agar pergerakan
lawan dapat dikecoh. Arahkan bola secara menyilang supaya intinya pemain dari tim lawan tak
mudah menebak gerakan kita dalam membawa bola.
B. VOLI
Teknik dasar gerakan service
3
Service mengapung dapat dilakukan dengan cara:
Awalan : Ambil jarak sekitar 3 meter dari letak bola umpan akan melambung. Ambil langkah
sedikit lebar dengan satu kaki disusul kaki yang lain di sebelahnya. Dikuti dengan gerakan
tangan dijulurkan ke depan diayunkan ke belakang.
Loncatan : Meloncatlah setinggi mungkin. Saat meloncat pastikan tangan terayun kedepan laul
keatas dan bersiap melakukan smash.
Pukulan : Pukul bola ke daerah lawan dengan sedikit polesan agar bola dapat berputar dan turun
menukik. 5
Pendaratan : Mendaratlah dengan sedikit mengeper agar mengurangi resiko terkena cedera atau
keseleo.
C. BULUTANGKIS
Service
Secara umum, teknik service dalam permainan bulu tangkis dilakukan dengan cara
mengarahkan shuttlecock ke kanan, kiri, depan ataupun belakang pemain lawan. Hal yang harus
dihindari ketika melakukan service adalah posisi shuttlecock yang tanggung dan berada tepat di
depan lawan. Hal ini sama saja dengan bunuh diri karena dengan begitu lawan akan dapat
5
dengan mudah mengembalikan service sekaligus mematikan pergerakan kita. Dalam melakukan
service pada permainan olahraga bulu tangkis terdapat 3 jenis teknik, yaitu sebagai berikut :
Forehand Service
Forehand Pendek
Teknik service forehand pendek berarti melakukan service dengan menggunakan sedikit tenaga
saja yang mengakibatkan ayunan pada raket tidak terlalu kuat. Ketika melakukan service dengan
teknik ini maka posisi jatuhnya shuttlecock tidak akan jauh dari net, dan berada di area depan
pemain lawan.
Forehand Tinggi
Teknik forehand tinggi menggunakan tenaga penuh pada saat melakukan service. Akibatnya,
posisi jatuhnya shuttlecock akan berada sangat jauh dari net. Teknik service forehand tinggi
mengakibatkan pergerakan shuttlecock akan melambung tinggi melewati tubuh pemain lawan
dan kemudian jatuh di area belakang pemain lawan tersebut. Biasanya ketika melakukan jenis
service dengan teknik forehand tinggi, pemain sedikit lebih memperkokoh posisi badan dan
berdiri mereka yakni dengan membuka kedua kaki selebar pinggang kaki dan posisi tubuh
menyamping.
Backhand Service
pada saat memukul shuttlecock, kepala raket harus berada di bawah (lebih rendah) dari posisi
pegangan raket
pada saat memegang shuttlecock, ia harus diposisikan lebih rendah dari pinggang
. 6
kaki kiri harus dalam keadaan diam (tidak melangkah sedikitpun)
kaki bisa bergeser tapi tetap tidak boleh terangkat dari tanah/lantai
mengayun raket dan memukul shuttlecock harus dilakukan dalam satu rangkaian gerakan
si penerima service hanya dibolehkan bergerak ketika shuttlecock telah dipukul oleh pemain
yang melakukan service
Smash
D. LARI
Lari jarak pendek atau lari sprint dilakukan dengan kecepatan penuh, lari dengan secepat-
cepatnya, hal ini berbeda dengan lari marathon.
Lari jarak pendek menempuh jarak 100 meter, 200 meter, dan 400 meter (ada 3 kategorinya).
Karena jaraknya yang tidak jauh, maka faktor utama yang menentukan kemenangan dari lomba
lari jarak pendek adalah kecepatan.
Teknik lari jarak pendek, pada dasarnya dibagi menjadi tiga, yaitu start jongkok, gerakan lari,
dan teknik memasuki garis finish.
1) START JONGKOK
7
Start jongkok adalah start (awal mulai) lari dengan sikap gaya jongkok. Cara melakukan start
jongkok:
–Gerakan tubuh pada posisi pada aba-aba "Bersedia":
1. Angkat panggul ke atas sedikit lebih tinggi dari bahu, garis punggung sedikit
menurun ke depan dan badan lebih condong ke depan.
2. Kepala rendah, leher tetap rileks, pandangan agak ke bawah sedikit (tapi jangan
terlalu ke bawah, bukan merunduk).
3. Lengan tetap lurus jangan bengkok
4. Pada waktu mengangkat panggul, ambil napas dalam-dalam.
1. Langkah kaki yang panjang, dan dilakukan secepat mungkin, pendaratan kaki
tumpuan selalu pada UJUNG TELAPAK KAKI, posisi lutut sedikit bengkok.
2. Ayunan lengan dilakukan dari belakang ke depan secara bergantian dengan siku
sedikit bengkok.
3. Langkah kaki yang lebar dengan lengan tangan cenderung ke arah dagu.
4. Posisi badan condong ke depan (secara wajar) dengan tolakkan kaki yang
SEKUAT TENAGA (agar menghasilkan kecepatan maksimal).
8
5. Gerakkan kaki dengan secepat-cepatnya (mengeluarkan seluruh tenaga dan
kemampuan hingga garis finish)
6. Posisi kepala dan punggung dalam posisi satu garis (kepala tegak, tidak
merunduk).
7. Otot sekitar leher dan rahang tetap rileks, pandangan mata ke depan.
3) GERAKAN MEMASUKI FINISH
Dalam perlombaan lari sprint, ada 4 macam cara melewati garis finish yaitu:
1. Lari terus tanpa mengubah sikap badan. Cara ini paling mudah, tetapi kurang
menguntungkan karena posisi badan yang tidak mengalami perubahan.
2. Memutar atau memiringkan badan/bahu kesalah satu sisi. Cara ini lebih
menguntungkan dari cara pertama.
3. Merebahkan atau menjatuhkan badan ke depan . Cara ini sangat menguntungkan,
tetapi penguasaannya lebih sulit dari cara kedua. banyak sprinter terkenal yang memakai
cara ini.
4. Kombinasi antara memiringkan badan dan menjatuhkan badan ke depan.
E. LOMPAT TINGGI
Tahapan Posisi Lompat Tinggi.
Saat ingin melakukan lompat tinggi ada beberapa teknik yang harus diperhatikan, ada 4 tahapan
posisi yang kamu harus ketahui sebelum melakukan teknik lompat tinggi:
F. TENNIS MEJA
MATERI SEMESTER 2
G. SENAM LANTAI
Gerakan Guling Depan atau Forward Roll (Roll depan)
Jenis gerakan senam lantai yang pertama ialah gerakan senam guling depan atau forward roll.
Gerakan guling depan merupakan sebuah gerakan senam lantai yang diakukan dengan cara
berguling kearah depan. Berikut cara melakukan gerakan guling depan :
Sikap awal badan berdiri dengan posisi tangan diluruskan kesamping badan.
Angkat kedua tangan kearah depan kemudian badan dibungkukkan kedepan.
Posisikan kedua telapak tangan diatas matras.
Letakkan siku disamping badan dan kepala masuk diantara kedua tangan tersebut.
Sentuhkan bagian bahu anda kematras.
Lakukan gerakan berguling ke arah depan.
Selanjutnya kedua lutut ditekuk dan rangkul mengguanakn tangan. Posisi dagu dan lutut
ditarik kedalam dada.
Lakukan gerakan akhir dengan menggulingkan badan kedepan dengan posisi akhir badan
jongkok kemudian kembali berdiri.
11
Gerakan Guling Belakang atau Backward Roll (Roll belakang)
Jenis gerakan senam lantai selanjutnya ialah gerakan senam guling belakang atau backward roll.
Gerakan guling belakang merupakan sebuah gerakan senam lantai yang diakukan dengan cara
berguling kearah belakang. Jenis senam lantai guling belakang berbeda dengan guling depan.
Perbedaannya terletak pada teknik dan arah bergulingnya. Berikut cara melakukan gerakan
guling belakang :
Posisi awal tubuh jongkok dengan letak kedua kaki lebih rapat dan bagian tumit sedikit
diangkat.
Posisi kepala menunduk agar dagu dengan dada lebih rapat.
Letakkan kedua tangan disamping telinga dan posisikan telapak tangan agar menghadap
keatas.
Selanjutnya anda dapat menjatuhkan badan kearah belakang dengan posisi badan tetap
membulat.
Tarik kedua kaki kebelakang dengan cepat ketika bagian punggung telah menyentuh
matras.
Selanjutnya sentuhkan ujung kaki kematras yang terletak dibelakang kepala. Lakukan
penekanan ke matras agar kepala dapat diangkat dengan posisi telapak tangan lurus.
Gerakan akhir ialah kembali keposisi awal jongkok.
Jenis gerakan senam lantai harus dilakukan dengan benar agar badan tidak mengalami cedera.
Namun sering kali terdapat beberapa kesalahan yang timbul dalam melakukan gerakan guling
belakang. Berikut kesalahan kesalahan yang timbul ketika melakukan guling belakang :
1. Posisi badan kurang membulat sehingga badan tidak seimbang dalam melakukan gerakan
guling belakang.
2. Posisi tangan terlalu jauh kebelakang sehingga gerakan menolak tidak berjalan dengan baik.
3. Pada saat melakukan guling kebelakang, sikap kepala menoleh kesamping sehingga gerakan
tersebut tidak sempurna.
4. Posisi telapak tangan kurang bulat ketika menumpu badan diatas matras.
5. Pendaratan dilakukan dengan lutut sehingga mengakibatkan badan tidak seimbang.
Seharusnya pendaratan dilakukan dengan telapak kaki.
Jenis gerakan senam lantai ini memang sedikit sulit. Namun anda dapat meminta bantuan teman
lain agar dapat melakukan gerakan guling belakang. Gerakan senam ini juga dapat dilakukan
dengan cara beregu yang beranggotakan dua orang. Salah satu teman membantu menopang
12
badan anda kemudian dorong pinggang kebelakang agar dapat melakukan guling belakang
dengan sempurna. Saat melakukan gerakan mengguling usahakan anda membantu mengangkat
panggulnya kebelakang.
Gerakan Kayang
Adapula gerakan kayang yang termasuk jenis gerakan senam lantai. Gerakan kayang merupakan
jenis gerakan senam lantai yang dilakukan dengan cara membalikkan badan sehingga kaki
berada diatas. Gerakan kayang dilakukan dengan mengangkat bagian panggul dan perut keatas.
Poin utama gerakan kayang adalah meletakkan kaki lebih tinggi dengan menumpukan badan
kebagian pinggang dan bahu. Gerakan kayang berguna untuk meningkatkan kelenturan bahu.
Dibawah ini terdapat cara melakukan gerakan kayang :
Lakukan sikap awal tubuh berdiri dan posisikan kedua tangan menumpu bagian pinggul.
Lutut dan siku ditekuk kemudian kepala dilipat kebelakang.
Gunakan kedua tangan untuk menumpu. Setelah itu putar sampai tangan menyentuh
matras.
Gerakan terakhir ialah memposisikan badan melengkung seperti busur.
Gerakan Meroda
Selanjutnya terdapat jenis gerakan senam lantai berupa gerakan meroda. Jenis gerakan ini
dengan memutarkan badan kearah samping dengan menumpukan badan pada kedua tangan dan
kedua kaki. Gerakan meroda dapat dilakukan dengan beberapa tingkatan. Anda dapat menambah
tingkatannya secara bertahap. Dibawah ini terdapat cara melakukan gerakan meroda dengan
benar :
13
Sikap awal badan berdiri kearah samping. Kemudian kaki dibuka selebar bahu dan
tangan berada lurus kearah serong atas samping.
Arahkan pandangan anda kedepan.
Jatuhkan badan kearah samping dengan telapak tangan berada disamping kiri badan.
Kemudian angkat kaki kanan dengan lurus kearah atas. Kemudian diikuti dengan gerakan
telapak tangan lainnya.
Posisi badan serong ke arah samping dengan posisi kaki terbuka. Ketika kaki kanan
diayunkan kemudian kaki kiri melakukan tolakan kelantai.
Lakukan gerakan selanjutnya dengan meletakkan kaki kanan disamping tangan kanan dan
diikuti dengan tangan kiri.
Luruskan kedua tangan kemudian kembali keposisi semula dengan cara mengangkat
badan.
Jenis gerakan
senam lantai selanjutnya ialah sikap lilin. Gerakan ini dapat dilakukan dengan memposisikan
badan telentang dengan mengangkat kedua kaki keatas dan rapat, kemudian topang pinggang
menggunakan kedua tangan namun bahu tetap menyentuh lantai. Gerakan sikap lilin
menggunakan otot perut yang kuat agar kedua tangan dapat menopang pinggul. Berikut cara
melakukan gerakan sikap lilin dalam senam lantai :
14
H. LEMPAR LEMBING
1. Awalan
Posisi tubuh pada awal persiapan adalah tegak lurus, tangan kanan memegang lembing pada
posisi horizontal di atas pundak sehingga siku lengan pembawa lembing tertekuk. Bernafas rileks
dan dalam. Kepala tegak lurus dengan pandangan mata ke depan sejauh mungkin.
Setelah siap dan terdengar aba-aba wasit, maka kaki mulai berlari dengan sedikit berjingkat
untuk menegaskan gaya ini, disusul dengan lari normal dengan kecepatan tinggi sambil masih
mempertahankan posisi lengan membawa lembing.
Pada 6 langkah terakhir, gerakan kaki kembali berjingkat dan bersiap untuk melakukan
lemparan.
2. Melempar
Pada empat langkah sebelum terakhir, lembing ditarik ke belakang dan menghadap ke atas
dengan sudut 45 derajad, tatapan mata fokus pada titik lempar terjauh, energi fokus untuk
melempar dan langkah ke tiga sebelum terakhir kaki kanan berjingkat dan badan sedikit
terangkat, kaki kiri menjadi tumpuan jatuh, kemudian kaki kanan sedikit menekuk kebawah dan
langsung melakukan tolakan kedepan sembari melemparkan lembing.
3. Pasca Melempar
Kadangkala tolakan yang besar dan lemparan yang kuat ke arah depan membuat seluruh tubuh
juga seolah terlempar kedepan sehingga tak jarang lemparan semacam ini membuat atlet jatuh ke
depan karena menahan tubuh untuk mengarah ke depan justru akan menghambat lemparan.
Oleh karenanya, posisi kepala tak boleh sedikitpun menunduk meski telah melempar lembing
karena jika kepala menunduk dan tubuh jatuh kedepan, dikhawatirkan akan membuat wajah
cidera karena terbentur tanah.
Jikalau tubuh jatuh, usahakan jatuh dengan tumpuan dada dan kedua tangan pada saat
bersamaan.
15
I. LEMPAR CAKRAM
Dalam hal melempar cakram, teknik diketahui dibagi menjadi 2, yakni dengan awalan dan tidak
dengan awalan. Untuk yang pertama, kita akan mengenal teknik lemparan cakram yang memakai
awalan. Lemparan cakram dengan awalan perlu dilakukan oleh pemain dengan bentuk gerakan
berputar.
Perputaran tersebut masih dibagi lagi menjadi 3 macam banyaknya, yakni 1 ¾, 1 ½ dan juga 1 ¼
putaran di mana setiap awalan apapun yang digunakan perlu dilakukan dengan tepat. Lemparan
yang maksimal hasilnya ditentukan oleh awalan ini.
Pertama-tama, selalu pastikan untuk mengambil posisi yang pas dan tepat, yakni dengan berdiri
menyamping arah lemparan.
Renggangkan kaki selebar bahu dengan sedikit menekuknya dan kendurkan. Kedua kaki pemain
pada teknik ini merupakan tumpuan bagi berat badan.
Perhatian pusatkan pada proses melakukan awalan supaya hasil maksimal.
Ayun-ayunkan cakram yang sudah dipegang dengan benar ke samping kanan belakang dan
lanjutkan ke kiri. Ulang gerakan tersebut 2-3 kali dan lanjutkan dengan awalan berputar.
Ayunkan lengan yang memegang cakram ke arah sisi kanan belakang dan pastikan juga gerakan
memilin badan dilakukan setelahnya. Lengan kiri juga perlu mengikuti gerakan ke kanan dengan
menekuknya sedikit ke muka dada. Tekuk juga sedikit kaki kanan dan pastikan kaki kanan ini
yang menjadi tumpuan berat badan pemain, sementara kaki kiri dapat mengikuti gerakan dengan
mengangkat sedikit bagian tumit.
Ayunkan cakram ke sisi kiri dengan membelokkan badan ke arah kiri juga. Dengan begitu, Anda
juga otomatis memindahkan berat badan ke kaki kiri sedangkan kaki kanan dikendurkan dan
tumit bisa diangkat sedikit.
Ulangi gerakan ayunan cakram yang ke arah kanan belakang seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya.
16
J. TOLAK PELURU
1. Persiapan
Berdiri santai sambil mengangkang selebar bahu, dengan posisi menyamping pada tolakan.
Tangan kanan menggengam peluru lalu diletakan pada leher bagian bawah rahang dan menempel
pada bahu. Bagian siku tangan kiri dibengkokan pada dada dengan pandangan ke arah tolakan.
2. Gerakan
Gerakanlah kaki yang terdekat dengan sektor lemparan untuk ayunan persiapan menolak. Ketika
kaki mengayun ke depan, putarlah pinggang mengarah ke sektor lemparan, maka pinggul
membantu untuk mendorong terhadap arah depat atas, dan tubuh akan condong ke depan dengan
pandangan tetap fokus ke arah tolakan.
3. Akhir
Gerakan kaki kanan ke depan untuk menggantik kaki kiri sebagai tumpuan. Luruskan kaki kiri
ke belakang dengan santai, lalu lutut kaki kanan agak sedikit menekuk dan pastinya dengan
pandangan yang tetap tertuju ke arah tolakan.
17