201612066 S1-ARS 6B RESUME GOOD HOSPITAL GOVERNANCE DAN GOOD CLINICAL GOVERNANCE
Good Hospital Governance (GHG) merupakan Serangkaian mekanisme untuk
mengarahkan dan mengendalikan RS sesuai dengan harapan seluruh pemangku kepentingan terhadap kegiatan perumahsakitan. Tata kelola RS yg baik adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen RS yang berdasarkan prinsip-prinsip transparan, akuntabilitas, independensi, responsibilitas, kesetaraan dan kewajaran. Orang yang menjalankan GHG adalah semua pihak RS. GHG memiliki isi berupa Kebijakan, Pedoman, Panduan, dan SPO. Sedangkan Good Clinical Governance (GCG) merupakan upaya perbaikan mutu pelayanan klinis RS. Tata kelola klinis yg baik adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen klinis yang meliputi kepemimpinan klinik, audit klinis, data klinis, resiko klinis berbasis bukti, peningkatan kinerja, pengelolaan keluhan, mekanisme monitor hasil pelayanan, pengembangan profesional, dan akreditasi RS. berdasarkan prinsip-prinsip Transparan, akuntabilitas, independensi, responsibilitas, kesetaraan dan kewajaran. Orang yang menjalankan GCG adalah komite RS/Komite medis tetapi tetap yang memutuskan adalah pimpinan RS/Direktur. GCG memiliki isi berupa Kebijakan, Pedoman, Panduan, dan SPO. Tujuan Dari Tata Kelola adalah Meningkatkan mutu pelayanan, Meningkatkan keselamatan pasien, Perbaikan sistem , pengawasan internal, Efektif dan efisien, Menjamin etika bisnis, etika klinis. All Terdapat Tiga pimpinan RS atau disebut TIGA TUNGKU SEJERANGAN yang akan bekerja sama Bertanggung Jawab Terhadap Pelaksanaan Corporate Governance & Clinical Governance diantaranya Pemilik, Direksi (Dirut+Dir) sebagai, Pengelola, Komite Medis + Klinis. Rumah sakit berkewajiban menyusun peraturan internal (Hospital by laws) Peraturan internal RS (HBL) terdiri dari Peraturan Organisasi RS (Coorporate Bylaws/CBL) Direksi,pimpinan,staf; Peraturan Staff medis RS (Medical staff bylaws/MSBL) Komite medis dan SMF medis. Dalam membentuk Organisasi rumah sakit harus jelas Hak, Kewajiban, Tugas Wewenang, dan ketentuan jabatan pada masing-masing pemangku jabatan. adanya struktur organisasi bertujuan agar RS dapat mencapai visi RS, dimana dalam mencapai visi membutuhkan penerapan GHG dan GCG sesuai HBL Untuk menjamin organisasi dari bawah ke atas (sebaliknya) sehingga dapat berjalan dengan baik.