Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATALAKSANA KASUS
RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

ARTRITIS REUMATOID JUVENIL


RSUD Raden No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
Mattaher
Provinsi Jambi

Tanggal Terbit : Ditetapkan :


Plt. Direktur Utama

PPK
Drg. Iwan Hendrawan
Pembina
NIP.19740729 200604 1 010
1. Pengertian Artritis reumatoid juvenil (ARJ) merupakan penyakit reumatik yang
(Defenisi) paling sering ditemukan pada anak. Artritis reumatoid juvenil
didefinisikan sebagai adanya tanda objektif artritis pada sedikitnya satu
sendi yang berlangsung lebih dari 6 minggu pada anak usia kurang dari
16 tahun dan jenis artritis lain pada anak telah disingkirkan. Adapun
artritis didefinisikan sebagai pembengkakan pada sendi atau
ditemukannya dua atau lebih tanda berikut: keterbatasan gerak, nyeri
tekan, nyeri saat bergerak, atau sendi teraba hangat.
Patogenesis ARJ didasari oleh mekanisme kompleks imun. Banyak sekali
faktor etiologi yang dapat menyebabkan gejala klinis ARJ seperti infeksi,
autoimun, trauma, stres serta faktor imunogenetik. Penyakit ARJ
umumnya mudah mengalami remisi, sehingga pengobatan ditujukan
untuk mencegah komplikasi dan timbulnya kecacatan terutama yang
mengenai sendi.
2. Anamnesis  Inflamasi sendi: gerakan sendi terbatas, nyeri bila digerakan dan
teraba panas.
 Gejala yang sering pada anak kecil adalah kekakuan sendi pada pagi
hari.
 Ekspresi nyeri pada anak lebih kecil bisa berupa perubahan postur
tubuh.
 Pada awitan sistemik ditemukan demam tinggi intermiten selama 2
minggu atau lebih.
 Gejala umum lain adalah tidak nafsu makan, berat badan menurun,
dan pada gejala yang berat bisa terjadi gangguan tidur di malam hari
karena nyeri.
3. Pemeriksaan  Sendi teraba hangat, biasanya tidak terlihat eritem
Fisik  Pembengkakan atau efusi sendi\
 Gerakan sendi terbatas
 Tipe awitan poliartritis: artritis lebih dari 4 sendi, biasanya mengenai
sendi–sendi jari dan simetris, dapat juga mengenai sendi lutut,
pergelangan kaki, dan siku.
2 Artritis Reumatoid Juvenil
 Tipe awitan oligoartritis: tanda artritis ditemukan pada 4 sendi atau
kurang, sendi besar lebih sering terkena dan biasanya di daerah
tungkai.
 Tipe awitan sistemik: suhu tubuh >390C, tanda artritis, biasanya
disertai kelainan sistemik lain seperti ruam reumatoid serta kelainan
viseral (hepatosplenomegali, serositis, limfadenopati).
4. Pemeriksaan Diagnosis ARJ dapat ditegakkan secara klinis, beberapa pemeriksaan
Penunjang imunologik tertentu dapat menyokong diagnosis. Perlu diingat bahwa
tidak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik untuk ARJ.
 Pemeriksaan darah tepi: anemia ringan/sedang, Hb 7-10g/dl.
Leukositosis dengan predominasi netrofil. Trombositosis pada tipe
sistemik berat atau poliartritis sering dipakai sebagai tanda reaktivasi
ARJ.
 Petanda aktivitas penyakit antara lain adalah LED dan CRP yang
biasanya meningkat sesuai aktivitas penyakit.
 Pemeriksaan C3 dan komponen hemolitik meningkat pada ARJ aktif.
 Faktor reumatoid jarang ditemukan pada ARJ, tetapi bila positif
biasanya dihubungkan dengan ARJ tipe poliartritis, anak lebih besar,
nodul subkutan, erosi tulang atau kondisi fungsional lebih buruk.
 Pemeriksaan ANA positif terutama pada tipe oligoartritis dengan
komplikasi uveitis, lebih sering pada anak perempuan.
 Pencitraan dilakukan untuk memeriksa kerusakan sendi yang terjadi.
Kelainan radiologis pada sendi: pembengkakkan jaringan lunak
sekitar sendi, pelebaran ruang sendi, osteoporosis, dan kadang-
kadang dapat ditemukan formasi tulang baru periosteal. Pada tingkat
lebih lanjut (lebih dari 2 tahun) dapat terlihat erosi tulang persendian
dan penyempitan daerah tulang rawan. Ankilosis dapat ditemukan
terutama di daerah sendi karpal dan tarsal. Kelainan tulang juga dapat
dideteksi dengan skintigrafi dan radio imaging.
5. Tata Laksana Tujuan penatalaksanaan artritis kronik adalah: meredakan nyeri,
mengembalikan fungsi, mencegah deformitas, dan mengontrol inflamasi.
Tujuan jangka panjang adalah meminimalisasi efek samping pengobatan,
meningkatkan proses tumbuh kembang, rehabilitasi dan edukasi.
Medikamentosa
Dasar pengobatan ARJ adalah suportif, bukan kuratif.
 Obat anti inflamasi non steroid (AINS): Pedoman Pelayanan Medis
Edisi II 3
o Asam asetil salisilat: dosis 75-90 mg/kgBB/hari dalam 3-4 kali
pemberian; diberikan 1-2 tahun sampai gejala klinis
menghilang
o Naproksen: dosis 10-15mg/kgBB dibagi dua; diberikan untuk
mengontrol nyeri, kekakuan dan inflamasi pada anak yang
tidak responsif terhadap asam asetilsalisilat atau sebagai
pengobatan inisial.
o Analgetik lain: asetaminofen dapat bermanfaat mengontrol
nyeri dan demam terutama pada penyakit sistemik namun tidak
boleh diberikan jangka panjang karena menimbulkan kelainan
ginjal.
 Obat antireumatik kerja lambat seperti hidroksiklorokuin, preparat
emas (oral atau suntikan), penisilamin dan sulfasalazin. Obat ini hanya
diberikan untuk poliartritis progresif yang tidak menunjukkan
perbaikan dengan AINS. Hidroksiklorokuin dapat bermanfaat sebagai
obat tambahan pada anak besar, dosis awal 6-7mg/kgBB/hari, setelah
8 minggu diturunkan menjadi 5 mg/kgBB/hari. Bila setelah 6 bulan
pengobatan tidak diperoleh perbaikan maka hidroksiklorokuin harus
dihentikan.
 Kortikosteroid jika terdapat gejala penyakit sistemik, uveitis kronik,
atau untuk suntikan intra-artikular. Untuk sistemik berat yang tidak
terkontrol diberikan prednison 0,25-1mg/kgBB/hari dosis tunggal
(maksimum 40 mg) atau dosis terbagi pada keadaan yang lebih berat.
Bila ada perbaikan klinis maka dosis diturunkan perlahan dan
kemudian dihentikan. Kortikosteroid intra-artikular dapat diberikan
pada oligoartritis yang tidak berespons dengan AINS atau sebagai
terapi suportif untuk sendi yang sudah mengalami inflamasi dan
kontraktur. Kortikosteroid intra-artikular juga dapat diberikan pada
poliartritis bila satu atau beberapa sendi tidak berespons dengan
AINS. Triamsinolon heksasetonid merupakan pilihan dengan dosis
20-40 mg untuk sendi besar.
 Kombinasi AINS dengan steroid pulse therapy dapat digunakan untuk
artritis onset sistemik. Metilprednisolon dengan dosis 15-30
mg/kgBB/pulse. Protokol yang diberikan adalah single pulse dengan
jarak 1 bulan dengan pulse berikutnya, atau 3 pulse diberikan
berurutan dalam 3 hari dalam 1 bulan, atau 3 pulse diberikan secara
berselang dalam 1 bulan. Selama pemberian terapi ini harus dilakukan
monitoring kardiovaskular dan keseimbangan cairan dan elektrolit.
 Imunosupresan diberikan dalam protokol eksperimental untuk
keadaan berat yang mengancam kehidupan walaupun beberapa pusat
reumatologi sudah memakainya dalam protokol baku. Obat yang
dipakai adalah azathioprin, siklofosfamid, klorambusil dan
metotreksat. Yang paling sering digunakan adalah metotreksat yang
diindikasikan untuk poliartritis berat atau gejala sistemik yang tidak
membaik dengan AINS, hidroksiklorokuin atau garam emas. Dosis
inisial 5mg/m2/minggu; bila respons tidak adekuat setelah 8 minggu,
dosis dapat dinaikkan menjadi 10mg/m2/minggu. Lama pengobatan 6
bulan dianggap adekuat.
Bedah
Tindakan bedah diperlukan untuk koreksi kecacatan sendi.4 Artritis
Reumatoid Juvenil.
Suportif
Edukasi pasien dan keluarga: pengenalan dan tata laksana dini merupakan
hal penting untuk mencegah deformitas yang lebih luas. Pengertian
tentang penyakit ARJ pada keluarga dan lingkungan sangat diperlukan
untuk mencegah gangguan emosi pada pasien.
Lain-lain (rujukan subspesialis, rujukan spesialis lainnya)
 Rehabilitasi medik untuk mencegah kekakuan dan kecacatan sendi
 Ahli ortopedi
 Konsultasi berkala ke spesialis mata (3 bulan sekali) untuk deteksi
dini uveitis
 Psikiater untuk pencegahan atau pengobatan gangguan emosi akibat
kronisitas penyakit
 Konsultasi ke subbagian lain bila ada keterlibatan organ lain.
Pemantauan
 Pemantauan terapi mencakup pemantauan efek samping (misalnya,
gangguan gastrointestinal pada terapi asam salisilat) dan efektivitas
pengobatan. Pemantauan aktivitas penyakit dapat dilakukan dengan
pemeriksaan laboratorium (LED, CRP).
 Pemantauan tumbuh kembang: pemantauan perkembangan fisik dan
mental dilakukan setiap bulan untuk deteksi dini gangguan tumbuh
kembang akibat pengobatan maupun penyakitnya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai