Anda di halaman 1dari 16

RENCANA DAN SYARAT- SYARAT TEKNIS

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KETERAMPILAN DAN


LABORATORIUM DAN TEMPAT PARKIR MOTOR SMA NEGERI TUTAR
KECAMATAN TUTAR
KABUPATEN POLEWALI MANDAR
TAHUN ANGGARAN 2017
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Yang dimaksud dengan pekerjaan persiapan disini ialah pekerjaan- pekErjaan yang harus
dilaksanakan pertama kali sebelum pekerjaan pelaksanaan pokok dimulai.
Yang termasuk dalam pekerjaan ini :
1. Mobilasasi
2. Pembersihan lahan
3. Direksi keet dsb

Pekerjaan pesiapan ini baru akan dimulai setelah pelaksanaan kontraktor memperoleh izin
dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan Konsultan Pengawas.

2. LOKASI SITE PEKERJAAN


Lokasi ( Site ) pekerjaan Pembangunan Gedung Keterampilan dan Laboratorium dan
tempat parkir motor SMA Negeri Tutar, Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar.

3. PENETAPAN UKRAN- UKURAN


1. Kontraktor bertanggung jawab atas tepat pekerjaan, bentuk ukuran – ukuran dan mutu
yang tercantum dalam gambar Kerja dan Rencana Kerja dan Syarat – syarat ( RKS )
ini.
2. Kontraktor berkewajiban mencocokan ukuran – ukuran satu sama lainnya dan segera
memberitahukan / konsultasi dengan Direksi bilamana terdapat perbedaan ukuran –
ukuran satu sama lainnya, kontraktor tidak boleh membetulkan kesalahan – kesalahan,
ukuran – ukuran / gambar – gambar sebelum konsultasi dengan Direksi.
3. Kontraktor diwajibkan tanda tetap untuk Peil Nol diatas patok yang kuat dan
memeliharanya selama waktu pekerjaan berlangsung. Patok tersebut harus telah
disetujui oleh Direksi.

4. PEDOMAN PELAKSANAAN.
a. Pembersihan Lokasi.
Meliputi pembersihan semua tanaman tumbuh termasuk pembongkaran akar – akar
pohon yang terkena bangunan disekeliling bangunan, termasuk perataan tanah /
pembuatan terasering bola diperlukan. Hasil bongkaran tersebut diatas dibuang keluar
lokasi pekerjaan.
b. Bangsal Kerja
Untuk gudang dan bangsal keraja di buat bangunan sementara yang dapat melindungi
pekerjaan dari panas dan hujan.
1
Bangunan ini harus dibongkar setelah pekerjaan selesai dikerjakan.
Untuk ruang kerja Konsultan dibuat dengan Konstruksi/bahan tersebut diatas luas =
152, dilengkapi mobiler sederhana 1( satu ) meja tulis, beberapa buah kursi duduk dan
1 ( satu ) lembar triplex tempat menempel gambar.
c. Pengadaan Air untuk Pelaksanaan Pekerjaan.
Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari sumber air terdekat, kemdian
ditampung dalam drum – drum yang telah disediakan. Kebutuhan air ini harus
disediakan dalam jumlah yang cukup selama pelaksanaan pekerjaan. Air harus
memenuhi syarat yang tercantum dalam PBI – 71 N1 – 2.

d. Pembuatan Papan Nama Proyek.


Pembuatan papan proyek dari papan dengan Ukuran 120 x 140 cm, didirikan tegak
diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm. diletakan pada tempat yang mudah dilihat umum.
Papan NAma Proyek memuat :
1. Nama proyek
2. Pemilik Proyek
3. Lokasi Proyek
4. Jumlah Biaya
5. Nama Konsultan Perencanaan / Pengawas
6. Nama Pelaksana
7. Proyek dimulai tanggal, bulan dan tahun

e. Pematangan Lahan (Cuttingan Lokasi)


Sebelum memulai Pekerjaan Galian Tanah Pondasi harus terlebih dahulu diadakan
Cuttingan Lokasi dengan menggunakan Excavator dan Buldozer untuk meratakan
lokasi yang akan dibangun dimana dan hasil cuttingan dibuang keluar dari lokasi
pekerjaan.

5 PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI


1. Pekerjaan galian pondasi harus harus mengikuti kedalaman disesuaikan dengan gambar
/ sesuai petunjuk konsultan pengawas atau Direksi.
2. Sebelum pekerjaan galian dimulai, kontraktor diwajibkan mengadakan pengecekan
mengenai As galian, letak bangunan dengan bangunan sekitarnya dan lain-lain.

6 PEKERJAAN TANAH / URUGAN


Lingkungan Pekerjaan.
Lingkungan pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sudah harus
diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai dilapangan seperti tanah pasir, tanah gambut,
tanah keras ( buatan ) tanah liat dan lain sebagainya.
a. Galian tanah untuk pekerjaan sub struktur ( pondasi, saluran keliling )
b. Bangunan
c. Septictank dan peresapan
d. Timbunan kembali galian tanah pondasi

2
e. Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi dan saluran air termasuk
pemadatannya.
f. Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang disyaratkan.

7 PEKERJAAN PONDASI
Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi
a. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengkuran – pengukuran untuk As
pondasi sesuai gambar konstruksi
b. Dibawah dasar pondasi didasari dengan pasir pasang amstamping, untuk pondasi plat
tapak beton bertulang dan dan pondasi batu kali/ batu belah, terdiri dari batu kali dan
pasir pasang ( pasang batu kosong ) Lapisan ini juga harus diratakan dengan menyiram
air diatasnya, sehingga pasir akan mengisi rongga-rongga batu kali tersebut, tebal
lapisan dibuat sesuai gambar detail mgambar pondasi
c. Untuk tanah yang berdaya dukung lebih kecil 0,5 kg/cm2 dibawah pondasi dipasang
cerucuk kayu hitam/ ulin yang ditumbuk hingga mencapai tanah yang keras.
d. Untuk pondasi dilaksanakan dengan ukuran sesuai gambar kerja dan gambar detail.
Campuran yang digunakan plat tapak beton adukan 1 pc : 2 psr : 3krl ponadasi batu
kali/belah dipasang dengan perekat 1 pc : 4 psr dan pada bagian sisi diplester kasar /
brappen adukan 1 pc : 3 psr.
e. Untuk pondasi plat tapak beton bertulang pelaksanaannya dengan adukan dan
pembesian harus memenuhi pedoman pada pasal beton bertulang.
f. Hasil Akhir :
 Permukaan harus cukup rata
 Ukuran harus sesuai dengan rencana
 Bagian yang menghadap keluar harus muka batu yang cukup rata
 Bagian atas yang bertemu dengan sloef beton dipasang stek besi

8 PEKERJAAN BETON BERTULANG


1. Lingkup pekerjaan
Beton bertulang dengan perbandingan 1 pc : 2 psr : 3 krk harus dibuat untuk
a. Sloef
b. Kolom-kolom induk ( Stuktur )
c. Kolom-kolom praktis ( praktid dinding )
d. Ring Balok
e. Pekerjaan kanopi (beton) dan saluran plat beton
f. Tempat-tempat lain yang digunakan beton bertulang sesuai dengan rencana

2. Bahan
a. Semen.
 Digunakan Portland semen menurut NI – 8 tahun 1972 dan SUBBI 19986
 Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam zak semen tidak
diperkenankan untuk dipakai sebagai bahan campuran

3
 Menyimpan harus sedemikian rupa, sehingga terhindar dari tempat-tempat yang
lembab agar semen tidak mengeras, tempat penyimpanan semen harus
ditinggikan 30 cm dan tumpuan paling tinggi 2 m. Setiap semen baru yang masuk
harus dipisahkan dari semen yang ada agar pemakian semen dapat dilakukan
menurut urutan pengiriman.
b. Pasir Beton
Pasir beton harus butir-butir tajam yang keras, bebas dari bahan organic.
Lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan
sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI 1971 atau pedoman beton
1989.
c. Kerikil/ Cipping Beton.
 Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mampu nyaiGradasi
dan kekerasan sesuai yang disyratkan dalam PBI 1971 atau pedoman beton 1989
 Penimbungan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material
tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton dengan komposisi
material yang tepat
d. Air
Air diginakan harus tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-
bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulang.
Dalam hal ini sebaiknya digunakan air bersih yang diminum atau sesuai syarat
pedoman 1989.
e. Besi Beton
 Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U 24 (tegangan leleh
karasteristik minimum 2400 kg/cm)
 Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak minyak karat
Lepas dan bahan lainnya.
 Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dengan tidak
 Boleh disimpan diudara terbuka dalam jangka panjang
 Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam kead batang
dingin. Tulangan harus dipotang dan dibengkokan sesuai dengan gambar dan
harus diminta persetujuan dari Konsultan Pengawas terlebih dahulu, jika
pelaksanaan tidak berhasil memperoleh diameter yang terdekat dengan catatan :
 Harus ada persetujuan Konsultan Pengawas
 Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh
kurang dari yang tertera dalam gambar ( dalam hal ini yang dimaksud adalah
jumlah luas )
3. Cetakan dan Acuan
Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik, sehingga hasil
akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang
ditujukan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan.
4. Mutu Beton
Mutu beton yang digunakan adalah perbandingan 1 pc : 2 psr : 3 krk atau sama dengan
mutu beton K 125/ K 175, K225 dan K250

4
5. Pengecoran dan Perawatan Beton
a. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan pengawas Lapangan
atau Direksi
b. Pengadukan beton harus merata dan menggunakan mobil molen
c. Takaran-takaran untuk semen pc, pasir, kerikil dan air harus mendapat persetujuan
Direksi
d. Pengecoran harus dilakukan dengan tata laksana sebaik mungkin dengan mengikuti
petunjuk Direksi, penggunaan alat Fibrator untik mendapatkan beton dengan baik
e. Apabila pengecoran beton dihentikan dan dilakukan pada hari berikutnya, maka
tempat pmberhentian tersebut harus mendapat persetujuan dari [ihak Direksi
f. Selama proses pengecoran beton, tidak diperkenakan untuk dibebani selama proses
tersebut berlangsung, beton harus disiram/ dibasahi terus menerus selama 3 minggu.
6. Pelaksanaan pekerjaan beton bertulang
a. Adukan beton
 Adukan tidak boleh terlalu kental atau encer bila dimasukan dalam ember dibalikan
atau dicatu, maka tinggi beton minimal 0,75 kali tinggi ember
 Beton yang mengeras atau berumur 1,5 jam tidak boleh dipakai
b. Pengecoran
 Pengecoran beton dilaksanakan setelah lokasi siap dan harus bebas dan bersih dari
kotoran/ genangan air. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri
dan berjalan-jalan diatas penulangan. Untik dapat mencapai tempat yang sulit harus
harus menggunakan papan berkaki yang tidak membebani tulangan.
 Apabila pengecoran beton dihentikan ( dibalok horizontal ) maka tempat
penghentiannya adalah ditengah bentangan. Untuk melanjutkan bagian pekerjaan
yang putus tersebut, bagian permukaan yang mengeras harus dibersikandan dibuat
kasar kemudian diberi additive.
 Besi tulangan diatur jaraknya harus lebih besar dari butiran kerikil sehingga tidak
keropos
 Selama pengecoran tidak boleh berubah posisi tahu beton dan harus selalu
diperiksa sehingga jarak besi ke bekesting tidak berubah
 Beton yang sudah di cor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk
paling sedikit 14 hari

9 PEKERJAAN SLOEF
Metode pembuatan sloef dilakukan sebagai berikut :
a. Pelaksanaan pekerjaan sloef bersamaan dengan kolom, karena dimensi-dimensi sloef
relatitive kecil
b. Pengukuran untuk menetukan letak/ posisi sloef dilanjutkan dengan pemasangan besi
sempurna, maka acuan sloef dapat dipasang dan distel sedemikian rupa sesuai dengan
yang diinginkan
c. Apabila segala sesuatunya telah sempurnah maka pengecoran dan pemadatan dapat
dilakukan dengan vibrator

5
d. Untuk mencegah keretakan pada permukaan sloef maka perlu dilakukan masa
perawatan
e. Waktu pelaksanaan tiga hari kerja

10 PEKERJAAN KOLOM
Metode pembuatan kolom dilakukan sebagai berikut :
a. Pelaksanaan pekerjaan kolom bersama dengan dinding batu bata, karena dimensi-
dimensi kolom relative kecil
b. Pengukuran untuk menentukan letak/posisi kolom, dilanjutkan dengan pembuatan
suatu kolom (kalau diperlukan), bersamaan dengan pemasangan besi untuk lantai
berikutnya (bangunan lantai dua)
c. Setelah pemasangan besi sempurna, maka acuan kolom dapat dipasang dandistel
sedemikian rupa sesuai yang diinginkan.
d. Untuk menahan tekanan beton terhadap acuan maka dipakai pengikat berupa klam-
klam yang ditahan oleh tir rod-tie rod.
e. Untuk menjaga dan mengatur agar acuan tegak/ vertical dipakai penyokong
f. Apabila segala sesuatunya telah sempurna maka pengecoran dapat dilakukan
pemadatan dapat dilakukan dengan concrate vibrator
g. Mengingat kolom terlalu tinggi, maka agak sukar mengendalikan alat pemadat dari
dalam, maka perlu dibantu oleh getaran dari luar dengan ketentuan-ketentuan ataupun
diajukan khusus pada bagian bawah kolom
h. Untuk mencegah retak yang terjadi pada bagian permukaan kolom, maka perlu
dilakukan masa perawatan kolom
i. Waktu pelaksanaan 3 hari kerja
j. Teknis pelaksanaan bersamaan dengan pemasangan dinding bata mengingat tebal
kolm praktis sama dengan ketebalan dinding

11 PEKERJAAN BALOK RINGBALK


a. Serentak dengan selesainya pekerjaan dinding maka pekerjaan pembesian ringbalk
dapat dilaksanakan
b. Setelah pemasangan besi sempurnah, maka acuan kolom dapat dipasang dan distel
sedemikian rupa sesuai yang diinginkan
c. Untuk menahan tekanan beton segar terhadap acuan maka dipakai pengikat berupa
klam-klam yang ditahan oleh tie rod – tierod
d. Apabila segala sesuatunya telah sempurna, maka pengecoran dapat dilakukan dengan
pemadatan dilakukan dengan conrete vibrator
e. Untuk mencegah retak pada permukaan ringbalk, maka perlu dilakukan masa
perawatan (curing time)
f. Waktu pelaksanaan tiga hari kerja

12 PEKERJAAN PLAT LANTAI, BALOK


a. Serentak dengan dibongkarnya acuan kolom, maka peranca-peranca untuk kolom /
lantai dapat dikerjakan dan dilanjutkan dengan pembesian

6
b. Pada pemasangan penulangan perlu diperhatikan pertemuan – pertemuan antara
penulangan lantai dan balok, serta panjang penyaluran pembesian –pembesian balok
kolom
c. Bila segala sesuatunya ( acuan dan Pembesian ) telah baik, maka pengecoran dapat
dilakukan. Pengecoran dapat dilakukan dengan memakai conrete pump dengan
melihat volume total
d. Beton yang sudah mulai mengeras segera dicuring / dibasahi selama kuarang lebih 10
menit
e. Hasil akhir :
 Pembukaan bekesting samping paling cepat 3x 24 jam
 Ukuran dan As dinetak sesuai rencana
 Bagian yang keropos ditambal dengan adukan 1 pc : 2 pc

13 PEKERJAAN TEMBOK
Pelaksanaan Pekerjaan Dinding
1. Pekerjaan dinding mempunyai dua macam pasangan yaitu :
Pasangan kedap air
 Semua pasangan batu bata dimulai diatas sloef sampai tinggi 20 cm diatas lantai
 Pasangan dinding saluran keliling pembuangan
 Pemasangan dinding KM / WC setinggi 2,40 cm diatas permukaan lantai
 Pasangan dinding septic tank
2. Adukan untuk pasangan
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu yang
memenuhi syarat. Mencampur semen dan pasir harus dalam keadaan kering kemudian
diberi air sampai didapat campuran yang elastic, adapun yang telah mengering akibat
tidak habis digunakan tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru.
3. Pengukuran ( Uit-Zet) harus dilakukan secara teliti dan sesuai gambar, dengan syarat :
 Semua pasangan dinding harus rata ( horizontal) dan pengukuran harus dilakukan
dengan benang
 Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikan menaikan benang tidak
boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai
4. Panjang bata, bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata,
kecuali pasangan pada sudut
5. Siar tegak tidak ada yang boleh menerus bila ketinggian pasangan bata lebih dari 1,5
m, maka mempergunakan bangku atau perancah sebagai alat bantu, maksimum
keyinggian pasangan bata adalah 1 m. setiap jarak 3 m tinggi 4 m (12 m2) diperkuat
dengan kolom praktis.
6. Pengahiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bentangan menurun dan tidak
tegak berdiri untik menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat-tempat tertentu
sesuai gambar dari kolom-kolom praktis yang ukuran disesuaikan dengan tebal
dinding.
7. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam dalam dinding harus dibuat
pahatannya secukupnya pada pasanganbata ( sebelum diplaster). Pahatatan tersebut

7
setelah dipasang pipa/ alat dan harus ditutup dengan adukan plesteran yang
dilaksanakan secara sempurna dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh
bidang tembok
8. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka. Selama waktu hujan lebat harus
diberi perhitungan dengan suatu penutup yang sesuai (plastic). Dinding yang telah
dipasang harus diberi perawatan dengan cara membasahi secara terus menerus sedikit
7 hari setelah pemasangan
9. Hasil akhir
 Kerataan horizontal 1 cm perluas 12 m 2
 Kedalaman siar rata-rata 0,5 cm

14 PEKERJAAN PLASTERAN DAN ACIAN


Pelaksanaan Pekerjaan Plasteran
a. Sebelum plasteran dimulai maka :
 Dinding dibersihkan dari semua kotoran
 Dinding dibasahi dengan air
 Semua permukaan dinding batu bata dikorek sedalam
b. Adukan plesteran pasangan bata kedap air dipakai campuran 1 pc : 3 psr, sedangkan
plesteran bata lainnya dipergunakan 1 pc : 3 psr
c. Kepala plester (patok) harus dipasang di dinding setiap 1,5 m
d. Ketebalan plesteran pada semua bidang harus sama tebalnya dan tidak dan tidak
diperbolehkan berkisar antara 1,00 cm untuk mencapai tebal plesteran yang rata
sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang dengan menngunakan mistar kayu
panjang yang digerakan secara horizontal dan vertical
e. Bila mana tedapat bidang plesteran yang berombak harus diusahakan memperbaiki
dengan secara keseluruhan. Bidang-bidang yang harus diperbaiki hendaknya
dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran berbentuk segi empat) dan plesteran baru
harus rata dengan sekitarnya.
f. Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu sejak
permulaan plesterandan selalu disiram setiap selama 3 hari agar tidak retak-retak
g. Bilamana ketinggian pasangan lebih dari 1,5 m, maka harus menggunakan bangku
atau perancah sebagai alat bantu
h. Pekerjaan acian minimum sahari sesudah diplester
i. Tali air dilaksanakan bersamaan dengan acian
j. Pekerjaan plesteran baru boleh dilakukan setelah pekerjaan penutup atap selessai
dipasang dan pipa-pipa listrik selesai dipasang
k. Acian dinding menggunakan campuran semen murniyang di gosok sampai rata

15 PELAKSANAAN PEKERJAAN LANTAI


a. Dasar lantai dilapisi pasir pasangan setebal 10 cm dan diratakan
b. Pemeriksaan sebelum lantai keramik Harus diperiksa pipa-pipa saluran-saluran dan
lain-lain yang harus sudah terpasang dengan baiksebelum pemasangan lantai dimulai

8
c. Adukan-aduakan dasar dengan minimal 1,5 cm sebagai perata pernukaan dengan
kepala pemasangan (patok) tiap 2 cm aduakan harus rata, penuh dan tidak berongga
 Adukan untuk tegel 1pc : 3 psr
 Untuk beto tumbuk 1 pc : 3 psr : 6 krk dan diplester 1 pc : 3 psr
 Adukan untuk keramik semen dicampur air, sehingga dapat campuran yang elastic.
d. Pemasangan Lantai Keramik
 Lantai beton tumbuk dipasang dengan ketebalan 7cm dan diplester dengan
ketebalan 1 cm adukan perekat lantai dipakai 1 pc : 3 psr : dengan plesteran 1 pc :
3 psr
 Adukan perekat untuk lantai harus betul-betul padat/penuh agar tidak terdapat
rongga-rongga dibawah ubin yang dapat melemahkan konstruksi
 Sambungan antara ubin dengan ubin harus sama kebarnya, lurus dan harus diisi
dengan air semen yang warnanya harus sesuai denagn warna ubin, hasil pasangan
akhir harus tidak bergelombang dan waterpass
 Pekerjaan yang selesai tidak boleh ada yang retak, noda dan cat-cat lainnya.
Apabila terjadi cacat pada lantai, maka bagian cacat tersebut harus dibongkar
sampai berbentuk bujur sangkar dan pasangan baru harus rata dengan sekitarnya
 Permukaan pasangan keramik / ubin harus datar dan waterpass pada lantai KM/WC
permukaan lantai dimiringkan 1% kearah floor drain
 Tarikan benang dipasang tiap rencana 3 keramik kearah panjang dan keramik kerah
lebar, benang juga berpungsi sebagai acuan pel lantai
 Pengecekan kemiringan permukaan lantai keramik dan nat dilakukanuntuk setiap 1
m2 pasangan
 Pengisian nat dilakukan setelah 2x24 jam dan digunakan lap selalu untuk
membersikan adukan yang tercecer
e. Bahan
 Lantai memakai tegel Granit/Keramik 40 x 40 ( sejenis )
 KM/WC memakai lantai keramik 20 x 20 dan dinding keramik 20 x 25 cm
 Meja beton memakai lantai keramik 40/40 ( sejenis )
Dalam hal ini perhatikan gambar kerja rencana pemakaian tegel

16 PEKERJAAN DINDING KERAMIK


Pelaksanaan Pekerjaan dinding keramik / poselin
 Dinding bata tempat pemasangan keramik atau porseli di plester kasar tebal
minimal 1,5 cm dengan campuran 1 pc : 3 psr, kemudian setelah kering diatas
plester tersebut ditempel keramik atau porselin dengan menggunakan pasta semen
 Permukaan pasangan keramik atau porseli harus rata, rata alurnya, harus sama
besarnya. Celah celah antara keramik / poselin diisi dengan semen berwarna sana
dengan warna keramik / porseil ubin kepala basah
 Hasil akhir
 Permukaan harus rata dan lebar nat harus sama serta lurus
 Keramik yang retak harus diganti
 Bahan keramik lantai KM/WC memakai keramik 20 x 20 cm kasar ( sejenis )
9
 Bahan keramik dinding KM/WC memakai keramik 20 x 25 cm halus ( sejenis )

17 PEKERJAAN ATAP DENGAN BAJA RINGAN


Pekerjaan rangka atap baja ringan
a. Rangka kuda-kuda memakai baja ringan dan kuality baik
b. Penutup atap memakai Spandeks 0,40 mm warna kualitas baik ( warna )
c. Pemasangan non atap memakai Spandeks 0,45 mm ( warna )
d. Kemiringan atap disesuaikan dan gambar kerja
e. Dalam melaksanakan pekerjaan rangka baja ringan, rekanan harus bekerja sama
dengan agen produksi rangka bajatersebut dimana agen tersebut mempunyai sertifikat
ISO
f. Catatan , spesifikasi rangka baja ringan terlampir

18 PEKERJAAN KAYU DAN ALUMINIUM


a. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan kayu meliputi tenaga kerja, bahan dan alat-alat bantu yang
diperlukan sehingga konstruksi kayu selesai dilaksanakan
Bagian pekerjaannya adalah :
 List Plank ( Kalsi Plank 25cm )
Lingkup pekerjaan aluminium meliputi tenaga kerja, bahan, dan alat-alat bantu
yang diperlukan sehingga konstruksi aluminium selesai dilaksanakan
Bagian pekerjaan adalah :
 Kusen pintu
 Daun Pintu / Jendela
 Ventilasi
b. Persyratan bantuan
 Kalsiplank papan digunakan kayu kelas 1 lokal yang berkualitas baik
 Ukuran kayu yang tertera dalam gambar merupakan ukuran kayu yang
terpasangkayu harus betul-betul kering tidak keropos, lurus, tidak cacat/ bermata
 Kaca 5 mm
 Engsel/grendek pintu
 Kunci pintu
 Pegangan tangan pintu
c. Pedoman pelaksanaan
 Kusen Pintu dan Jendela Kayu
 Ukuran kusen pintu dan jendela kayu untuk pintu sesuai gambar
 Konstruksi sambungannya harus rapi, tidak longgar harus menggunakan pasak
kayu
 Daun Pintu / Jendela dan Ventilasi
 Daun pintu dibuat dari kayu kelas I lokal yang terdiri dari ambang atas, ambang
bawah dan tiang pintu dan dipasangkan kaca mati 5 mm yang dilapisi kayu
profil

10
 Daun jendela dibuat dari papan kelas I lokal yang terdiri dari ambang atas,
ambang bawah dan ting Jendela dan dipasangkan dengan kaca mati 5 mm yang
dilapisi kayu profil.
 Ventilasi jalusi dibuat dari kayu kelas I lokal dan dipasang dengan kaca mati 5
mm. Pelaksana diperkenankan membuat sendiri dilapangan pekerjaan apabila
memungkinkan, termasuk peralatan memadai.
 Listplank
Lisplank dibuat dari papan sesuai gambar yang bahannya dari kalsiplank 30 cm
atau sejenisnya, pemasangan langsung dilakukan pada gording. Pemasangan harus
rapid an halus. Apabila dijumpai pemasangan yang tidak lurus, maka bagian
tersebu harus dibongkar dan diperbaiki kembali atas beban pelaksana

19 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT ( PLAFOND)


1. Bahan yang digunakan :
a. Untuk rangka plafoud memakai baja hollow 4 x4 cm dan 2 x 4 cm
b. Pinggiran plafoud memiliki list plafoud kayu 5 x 3 cm
2. Pengerjaan plafoud Calciboard / Givsund board
a. Rangka langit-langit dipasang dengan urutan pertama, yang dipakukan pada gapit
kuda-kuda (balok tarik) atau plat beton. Rangka kemudian dipakai menggantung
dari papan kwalitas terbaik ke kuda-kuda gording. Setelah rangka induk terpasang,
dilanjutkan pemasangan rangka pembagi dari baja hollow 2 x 4 cm. elevasi/peil
rangka harus sesuai rencana
b. Gantungan rangka plafound dari baja hollow 2 x 4 cm
c. Panel plafoud dipotong sesuai dengan ukuran pola dan dipasang sesuai dengan pola
pasang
d. Material plafoud memakai Calsiboard / Givsund hasil akhir harus WATERPASS
e. Pengecetan plafoud harus rapi dan rata
f. Hasil Akhir
 Permukaan harus rata
 Tidak terdapat cat yang mengelupas atau menggelembung
 Panel plafound di cat dengan rata

20 PEKERJAAN PENGECETAN
a. Tata laksana pengecetan harus mengikuti petunjuk dari pabrik atau konsultan
pengawas. Yang telah disetujui oleh pemberi tugas
b. Bagian yang akan dicat kayu adalah :
 Listplank papan kalsiplank
 List plafond kayu ukuran 3 x 5 cm
c. Warna cat yang digunakan adalah mengikuti petunjuk Direksi
d. Cat tembok digunakan merek Mowilex atau merek lain yang kualitasnya sama,
dengan warna sesuai petunjuk Direksi atau gambar kerja dan tata laksana
pengecetannya mengikuti patent pabrik
e. Bagian yang akan dicat tembok adalah : seluruh dinding dalam dan luar harus dicat

11
f. Seluruh dinding tembok maupun beton harus di aci sampai rata

21 PEKERJAAN PENGUNCI
Lingkungan Pekerjaan
Pekerjaan pengunci dan penggantung dipasang pada semua daun pintu dan jendela,
selanjutnya pada jendela dipasang grendel dan hak angin
Persyaratan bahan :
a. Engsel-engsel dari stailes steel H-POMEL 4”/5”
b. Kunci pintu yang dipasang dua kali putar / slag atau yang setara
c. Grendel (slop) tarikan jendela dan hak angin berkualitas baik
d. Expanyolit
Pedoman Pelaksanaa
a. Setiap daun pintu dipasang kunci tanam 2 slaag yang berkualitas baik
b. Engsel pintu dipasang 3 buah setiap lembaran daun pintu dengan Mur khusus untuk
pintu tidak benar melekatkan engsel pintu dankusen dengan paku, penguncian harus
dilakukan dengan memutarnya dengan obeng, sehingga seluruh batang masuk dan
menempel kuat pada Aluminium yang dipasang
c. Untuk alat-alat tersebut diatas sebelum dipasang pelaksanaan wajib memperlihatkan
contoh terlebih dahulu untuk dimintakan persetujuan konsultan pengawas
d. Apabila pada waktu pemasangan alat-alat tersebut tidak sesuai dengan yang
disyaratkan, maka konsultan pengawas berhak untuk menyruh membongkar
kembalidan diganti dengan alat-alat yang yang diisyaratkan atas biaya pelaksanaan
e. Grendel dan hak angin dipasang 2 untuk setiap daun jendela pasangan harus rapid an
dapat bekerja dengan baik. Untuk melengketkan alat tersebut dengan baik kedua daun
jendela harus menggunakan mur
f. Expanyolit

22 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


1. Lingkungan Pekerjaan
Pekerjaan instalasi listrik mengikuti pemasangan seluruh jaringan instalasi didalam
bangunan, pemasukan arus yang bersumber dari instalasi PLN. Menyediakan bola
lampu, kabel pipa PVC, tiang listrik dan sebagainya sehingga listrik menyala. Jumlah
titik lampu dan stop kontak yang harus dipasang disesuaikan dengan jumlah yang
tertera dalam gambar. Titik lampu dan stop kontak dengan maksud tempat mata
lampu dan stop kontak yang telah dipasang kabel yang diperlukan sehingga arus
listrik berfungsi pada titik tersebut.
2. Bahan-Bahan Yang Diperlukan
a. Kabel NYFGBY
Kabel dengan 4 inti untuk tiga pase. Lapisan isolasi PVC melindungi setiap inti.
lapisan metal yang menyelubungi secara keseluruhan sebagai earting konduktor
b. Kabel WYY
Kabel dengan 3 inci satu pase inti copper dibungkus dengan isolasi PVC isolasi 2
lapis menyelubung inti
c. Kabel NYA

12
Isolasi PVC luas penampang minimum yang boleh digunakan 2,5 kawat BC.
Kawat yang telanjang yntuk pertahanan arde
d. Steker stop kontak dan saklar dari bahan ebonite kualitas baik, VIMAR/BROCO
e. Bola lampu pijar TL dan armaturnya adalah produksi nasional merek philps,
tosibadan sekualitasnya, dengan syarat-syatar sebagai berikut : lampu TL bodi
lampu pijar, TL dari Plat besi, tebal minimum 0,9 mm dicat putih didepan, abu-abu
dibelakang
 Balast merek sinar atau sejenisnya
 Stater merek sinar atau sejenisnya
 Bagi TL 40 watt / 220 volt besarnya 2,5 micro F + 10%
f. Panel box yang dilengkapi fuse switch untuk grup pemasangan instalasi listrik,
produksi dalam negeri atau sejenisnyadenagn arde (pertahanan) dari kabel B>C<
Macam-macam switch / outlet yang digunakan untuk tegangan 220 volt adalah :
 Outlet /stop kontak biasa ( general porpose outlet )
Pole : phase + neutral + eath
Tegangan : 220 volt, 1 phase, 50 Hz
Rating Arus : 16 Ampere
Type : pemasangan sitstem tanam
Bahan : eubonok warna putih
 Sekering Box – MCM
 Panel distributor terdapat pada panel pertama menerima daya dari gardu induk
PLN genset
Bahan : Rangka profil ( baja )
Cover :besi plat 2 mm
Module : Minimum ( 40 x 60 ) tinggi max 75 cm
Potongan : PUC standing Watt tidak bergetar
Warna : Abu-abu
g. Apbila jaringan berjarak 200 m dari lokasi maka pelaksanaan wajib menambah
tiang listrik dari beton pracetak atau besi khusus untuk tiang

3. PENGGUNAAN
a. Kabel NYFGBY dipergunakan sebagai penghubung antara main panel di
gardu induk ke distribusi panel di tiap-tiap bangunan. Diluar bangunan
dipasang sebagai kabel tanah dengan memperhatikan aturan-aturan yang
berlaku
b. Kabel NYY diperguanakan sebagai instalasi antar panel didalam gedung
c. Warna kabel harus standar sebagai berikut :
 Phase R : warnah isolasi merah
 Phase : warnah isolasi biru atau hitam
 Arde : warna isolasi kuning atau hijau

13
4. PEDOMAN
a. Pelaksanaan pemasangan instalasi listrik dan tata letak titk lampu / stop kontak
serta jenis armature lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan gambar
instalasi listrik. Sedangkan sistim pemasangan pipa-pipa listrik pada dinding
maupun beton harus ditanam ( sistim inbow ) dan penarik kabel ( jaringan Kabel )
diatas plafound diikat dengan isolator khusus dengan jarak 1,00 atau 1,20 m, atau
jaringan kabel diatas plafond tersebut dimaksudkan dalam pipa PVC
b. Khusus untuk instlasi stop kontak harus dilengkapi kabel arde (pertahanan) sesuai
dengan peraturan yang berlaku (mencapai dan Terendam Air tanah) dengan GIPI +
SPIT tembaga
c. Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan/ komponen komponennya
harus disesuaikan dengan sistim tegangan local 220 volt. Bila belum ada arus dari
PLN dipergunakan genset
d. Untuk pekerjaan instalasi listrik boleh menunjuk pihak ke 3 (instalatur) yang telah
memiliki izin usaha instalasi listrik atau izin sebagai instalatur yang masih berlaku
dari Perum Listrik Negara (PLN) pemborong bertanggung jawab penuh atas
pekerjaan ini sampai listrik menyala ( siap dipergunakan ) termasuk biaya
pengujian denagn pihak PLN
e. Pengujian instalasi listrik harus dilakukan pada beban penuh selama 1 x 24 jam
secara terus menerus
f. Pemakaian bahan lampu di sesuaikan gambar kerja

23 PEKERJAAN PEMIPAAN DAN PERLENGKAPAN SANITASI


a. Lingkungan Pekerjaan
Pekerjaan meliputi pembuatan MCK, saluran histalasi air bersih, air kotor, air hujan,
septie tank dan tower
b. Bahan-Bahan Yang Digunakan
1. Pipa PVC dia ½ mc, ¾ mc, 3 mc dan 4 mc, untuk keperluan air. Untuk keperluan
air bersih digunakan bahan PVC kelas AW, alat penyambung digunakan dari jenis
bahan yang sama dan bahan untuk pipa
2. Stop kran ¾ “Sekualitas HAMKO.FUJIA atau sejenis
3. Stop kran ½ “Sekualitas HAMKO.FUJIA atau sejenis
4. Pompa air tangan dragon ex RRC sekualitas lengkap dengan dudukan dan tangkai
pengungkit dengan ukuran dan bentuk sesuai gambar pompa listrik SANYO type
P10 atau sekualitas
5. Saringan air kotor/floor drain dari plat galvanis atau FIBRE kualitas baik
6. Septic tank dari pasangan batu bata kedap air tutup beton bertulang, dari resapan
batu dari batu gunung/batu kali dengan ijuk ukuran sesuai dengan gambar detail
7. Closet duduk lengkap sekualitas KIA standar INA/TOTO atau sejenis
8. Kran Air
9. Wastefel sekualitas KIA standar INA/TOTO atau sejenis
10. Bak control dari pasangan bata diplester dan ditutup beton cetak
11. Tower air dari besi siku 50.50.6 dan bak air dari fiberglass/plastic anti lumut
kapasitas 1000 liter sekualitas GARUDA sesuai gambar

14
12. Untuk saluran air hujan digunakan beton cetak ½ diameter 25 cm atau pasangan
batu bata 1 pc : 3 pc dan diplester dengan adukan yang sama.

24 PEKERJAAN MEJA BETON


a. Pekerjaan meja beton pada dapur dan kamar mandi
b. Permukaan lantai meja beton dipasang tegel keramik 40x40 cm
c. Pada meja beton dipasang bak cuci dari stenles steel atau bak cuci dari keramik lenkap
dengan accesoriesnya
d. Semua meja beton dibuat saluran air bersih dan saluran buang air kotor
e. Dinding meja beton memakai tegel granit 20 x 40 cm
f. Pada bak cuci harus dipasang kran air stenlees steel yang kualitas baik
g. Pekerjaan meja beton disesuaikan dengan gambar kerja

25 PEKERJAAN SEPTIC TANK DAN SALURAN AIR


a. Pekerjaan septie tank dari pasangan batu bata kedap air tutup beto bertulang dan
resapan dari batu gunung / batu kali dan ijuk ukuran sesuai dengan gambar kerja
b. Untuk saluran air hujan digunakan beton cetak ½ diameter 25 cm atau pasangan batu
bata 1pc : 3 psr dan diplaster dan adukan yang sama
c. Pekerjaan pelaksanaan septic tank dan resapan
 Urugan pasir didasar galian dan tebal sekurang-kurangnya 10 cm
 Kemiringan pipa disesuaikan dan pail manual pekerjaan
 Pasangan ijuk disesuaikan dan manual pekerjaan
 Pipa-pipa dicat apakah dapat mengalirkan air atau tidak dari kloset
 Penagliran air dari kolset ke septic tank keresapan harus baik
 Pipa yang dipakai untuk air kotor dari kolset ke septic tank adalah AW yang
diameter 3 mc.

26 PEKERJAAN FINISHING
Sebuah pekerjaan diserah terimakan, pelasana diwajibkan membongkar gudang bangsal
keraja, membersihkan bahan-bahan banguanan kotoran bekas yang ada dalam lokasi
bnagunan, sehingga pada saat serah terima dilaksanakan, bangunan dalam keadan bersih
dan rapi.

27 PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Saluran pembuangan site dibuat dengan menyesuaikan lereng lahan tersambung
dengan saluran lingkungan diluar site
2. Saluran keliling bangunan dan bak control
3. Saluran pembuangan air : dari buis beton type U dikombinasikan dengan pasangan
batu kali
4. Pembuatan Papan Nama Sekolah

15
28 PENYERAHAN PEKERJAAN
Adalah pekerjaan administrasi / dokumentasi berupa :
a. Laporan berkala mengenai pekerjaan secara keseluruhan dan segala sesuatunya
berhubungan dengan pekerjaan tersebut dalam kontrak
b. Catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan dan jika
diminta oleh konsultan pengawas dan PPK untuk keperluan pemeriksaan sewaktu-
waktu dapat diserahkan segala laporan atau catatan tersebut dalam pasal ini, dibuat
dalam bentuk buku harian dan harus selalu berada ditempat pekerjaan. Apabila ada
pekerjaan yang tidak tersebut dalam uraian ini, ternyata pekerjaan tersebut ada agar
mendapatkan hasil akhir yang sempurna, maka pekerjaan tersebut tertulis.

Mamuju, April 2017


CV. DIAN CONSULTAN

IR. AKING DJIDE, IAI


Koordinator Perencana

16

Anda mungkin juga menyukai