NIM : 171910101053
JEMBER
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini.
Saya telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal
mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak akan luput dari kesalahan
dan kekurangan. Harapan saya, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang
agar lebih baik dari sebelumnya. Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada teman-
teman sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya dan insyaAllah sesuai dengan yang diharapkan. Pada dasarnya makalah
ini saya sajikan untuk membahas tentang Analisa Perkembangan PT. Pertamina
dengan pendekatan SWOT analysis Untuk lebih jelas simak pembahasan dalam
makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan pengetahuan yang
lebih mendalam.
Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Tak ada gading yang tak
retak. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman untuk
memperbaiki makalah saya selanjutnya. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan
terimakasih.
Muamar Al Qifari
DAFTAR ISI
BAB 1 ............................................................................................................. 1
BAB 2 ............................................................................................................. 2
BAB 3 ............................................................................................................. 10
Kesimpulan ......................................................................................... 10
Saran ..................................................................................................... 10
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PT. PERTAMINA (persero) adalah sebuah BUMN yang bertugas mengelola
penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia. Akan tetapi Pertamina masih kalah
saing dengan kompetitor perusahaan minyak dari negara lain salah satunya yaitu
Petronas, Petronas yang berusia lebih muda (didirikan tahun 1974) dapat bersaing
dan terkenal di dunia dari pada pertamina (didirikan tahun 1957), berdasarkan
Fortune Global 500 pada tahun 2013 Petronas berada pada urutan 75, sedangkan
pertamina berada pada urutan 122. Dari ranking fortune Global 500, pertamina
sebagai perusahaan minyak no. 1 di Indonesia masih kalah bersaing dengan
perusahaan minyak dari tetangga lain.
Hampir semua lembaga dalam pendekatannya banyak menggunakan kajian
SWOT. Hal tersebut di lakukan oleh semua lembaga untuk mengkaji kekuatan dan
kelemahannya pada lembaga tersebut, sebelum menentukan tujuan dan
menggariskan tindakan pencapaian tujuan, yang merupakan konsekuensi logis yang
perlu ditempuh perusahaan supaya lancar didalam operasionalnya.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats) menjadi salah
satu alat yang berguna dalam Analisa PT. Pertamina sehingga dapat mengetahui
kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki Pertamina
Dalam penulisan makalah ini penyusun mempunyai dua tujuan utama yaitu
secara umum dan khusus. Tujuan Secara Umum yakni Untuk menganalisa
Perkembangan Pertamina dengan pendekatan SWOT analysis, dan secara khusus
untuk memenuhi nilai tugas pada mata kuliah Manajemen Manufaktur.
PEMBAHASAN
2.1. Profil PT. PERTAMINA (Persero)
A. Sejarah Perusahaan
Berdasarkan pasal 33 UUD 1945 : "Bumi, air dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
sebesar-besar untuk ”kemakmuran rakyat" maka hak untuk mengelola
industri perminyakan jatuh ke tangan pemerintah.
Tahun 1960, Dewan Perwakilan Rakyat mengeluarkan kebijaksanaan
yang menyatakan bahwa penambangan minyak dan gas bumi hanya boleh
dilaksanakan oleh negara melalui perusahaan negara. Semenjak itu, pihak
asing yang terlibat di dalamnya berdasarkan kepada kontrak saja.
Disamping itu perusahaan-perusahaan asing juga sepakat untuk secara
bertahap menjual tempat penyulingan minyaknya dan aset lainnya di
bidang pemasaran dan distribusi kepada pihak Indonesia dalam jangka
waktu lima sampai lima belas tahun.
Dua perusahaan negara dibentuk pada zaman transisi tersebut.
PERMINA yang diberikan wewenang dan tanggung jawab untuk
administrasi, manajemen dan pengawasan terhadap kerja sama dibidang
eksplorasi dan produksi. Sementara itu PERTAMIN mendapat tanggung
jawab untuk mengatur proses distribusi minyak bagi kepulauan Indonesia.
Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli di bidang perminyakan,
PERMINA mendirikan Sekolah Kader Teknik di Brandan. PERMINA
kemudian juga mendirikan Akademi Perminyakan di Bandung pada tahun
1962. Kurikulum dari Akademi Perminyakan meliputi berbagai aspek
dalam industri perminyakan, dan para lulusannya kemudian menjadi
tenaga inti di PERMINA (yang kemudian menjadi PERTAMINA). Tahun
1968, untuk mengkonsolidasi industri perminyakan dan gas, manajemen,
eksplorasi pemasaran dan distribusi maka PERMINA dan PERTAMIN
merger menjadi PN. PERTAMINA (Pertambangan Minyak dan Gas
Bumi Nasional).
Komisaris Status badan hukum PERTAMINA telah berubah menjadi
perseroan sejak 17 September 2003 yang lalu. “Kini Kami Berubah”
merupakan komitmen yang diikrarkan oleh Direksi PT PERTAMINA
(PERSERO) untuk membawa perusahaan, meraih harapan baru dalam
wadah persero. Komitmen yang dikumandangkan dihadapan publik pada
saat launching PT PERTAMINA (PERSERO) ini sekaligus menjadi
simbol dari janji seluruh jajaran perusahaan kepada stakeholders.
Perubahan ini tidak sebatas hanya ucapan untuk menyejukkan hati
para pendengar. Perubahan ini harus diwujudkan dalam tindakan nyata
dengan melakukan berbagai pembenahan di dalam tubuh perusahaan.
Sejumlah perubahan internal perusahaan dilakukan meliputi penerapan
nilai-nilai good corporate governance disetiap aspek operasi perusahaan,
pembenahan rencana kerja, sistem dan prosedur serta kebijakan
paradigma pengelolaan perusahaan menjadi suatu entitas bisnis murni.
Pada 18-19 Maret 2004 bertempat di Lt. M Kantor Pusat
PERTAMINA, para pimpinan PERTAMINA duduk bersama dalam suatu
forum Rapat Pimpinan (Rapim). Rapim ini mengambil tema ”Akselerasi
Transformasi Dalam Rangka Menghadapi Kompetisi”. Sejumlah butir
perubahan dan program utama pun dihasilkan. Bahkan komitmen
perubahan itu sendiri ditandatangani oleh Direktur Utama sebagai wujud
keseriusan dalam mengakselerasi jalannya agenda perubahan.
C. Opportunities (Peluang)
Peluang eksternal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1. Pasar bisnis yang masih tinggi
Penggunaan migas yang merupakan salah satu kebutuhan
pokok dunia saat ini membuat permintaan akan produk ini tetap
tinggi walaupun terjadi gejolak harga.
2. Harga jual yang murah
PERTAMINA dapat menjual BBM dengan harga murah
karena pemanfaatan dari subsidi pemerintah. Hal ini dapat
digunakan PERTAMINA sebagai salah satu kesempatan untuk
menguasai pasar migas di Indonesia.
3. Sumber daya migas yang masih cukup tinggi
Sumber cadangan migas yang tersedia di Indonesia masih
cukup banyak yang belum tereksplorasi. Cadangan minyak ini
dapat digunakan PERTAMINA untuk meningkatkan penjualan
dalam memenuhi permintaan pasar.
4. Produk (dengan nilai oktan tinggi yang menghasilkan
pembakaran yang lebih bersih, non subsidi) yang bisa jadi
menggantikan dominasi penjualan premium.
5. Sebagai pemimpin dalam pasar Bahan Bakar Minyak (BBM)
PT. PERTAMINA (Persero) memiliki kesempatan unuk
megubah pelayanan yang kurang baik dan mengubah Image yang
tertancap dibenak konsumennya, menjadikan Konsumennya
menjadi konsumen yang memiliki Loyalitas tinggi pada PT.
PERTAMINA (Persero).
D. Threats (Ancaman)
Ancaman eksternal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1. Masuknya pihak swasta untuk beroperasi di bidang Non-BBM
Dengan masuknya pihak swasta yang bergerak di bidang Non-BBM
cakupan pasar PERTAMINA dalam hal Non-BBM seperti oli
menjadi berkurang. Hal ini menjadikan pendapatan PERTAMINA
menjadi berkurang.
2. Makin banyaknya pihak swasta yang melakukan eksplorasi
migas di wilayah Indonesia.
Pihak swasta yang melakukan eksplorasi Migas di Indonesia kadang
mempunyai dana dan peralatan yang lebih bagus dibanding
PERTAMINA hal ini menyebabkan lahan minyak mentah yang
kaya akan cadangan minyak akhirnya dikelola oleh pihak swasta.
3. Pengaruh Intervensi
Dikarenakan PERTAMINA merupakan perusahaan multi
internasional, maka adanya pengaruh-pengaruh intervensi di dalam
tubuh PERTAMINA khususnya pada posisi manajemen strategis
seperti dewan komisaris. Intervensi ini menyebabkan terbatasnya
ruang gerak manajemen untuk menentukan kebijakan yang akan
diambil.
4. Pasar bebas
Dengan adanya pasar bebas, perusahaan asing yang bergerak di
bidang migas diperbolehkan untuk memasarkan hasil produksinya
di wilayah Indonesia. Hal ini akan meningkatkan persaingan bisnis
yang ketat.
5. Image bahwa produk yang ditawarkan kompetior (Shell dan
Petronas) memiliki tingkat kualitas yang lebih baik menjadikan
ketertarikan konsumen untuk berganti produk konsumsi.
2.3. Faktor-Faktor Pertamina Kalah Bersaing dengan Petronas
https://www.cnbcindonesia.com/news/20180404201229-16-9735/pertamina-vs-
petronas-siapa-lebih-unggul
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertamina_(Persero)
https://id.wikipedia.org/wiki/Petronas
https://money.cnn.com/magazines/fortune/global500/2013/full_list/
https://www.academia.edu/30641212/ANALISIS_SWOT_PT._PERTAMINA