Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MANAJEMEN MANUFAKTUR

ANALISA PERKEMBANGAN PT. PERTAMINA DENGAN


PENDEKATAN SWOT ANALYSIS

Nama : Muamar Al Qifari

NIM : 171910101053

UNIVERSITAS JEMBER 2019

JEMBER
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini.
Saya telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal
mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak akan luput dari kesalahan
dan kekurangan. Harapan saya, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang
agar lebih baik dari sebelumnya. Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada teman-
teman sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya dan insyaAllah sesuai dengan yang diharapkan. Pada dasarnya makalah
ini saya sajikan untuk membahas tentang Analisa Perkembangan PT. Pertamina
dengan pendekatan SWOT analysis Untuk lebih jelas simak pembahasan dalam
makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan pengetahuan yang
lebih mendalam.
Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Tak ada gading yang tak
retak. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman untuk
memperbaiki makalah saya selanjutnya. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan
terimakasih.

Jember, 16 Maret 2019

Muamar Al Qifari
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................... i

Daftar Isi .......................................................................................................... ii

BAB 1 ............................................................................................................. 1

Latar Belakang .................................................................................... 1

Pokok Masalah .................................................................................... 1

Tujuan Penulisan ................................................................................. 1

Manfaat Penulisan ................................................................................ 1

BAB 2 ............................................................................................................. 2

Profil PT. PERTAMINA (Persero) ..................................................... 2

Analisis SWOT Terhadap PT. PERTAMINA (Persero) .................... 4

Faktor-Faktor Pertamina Kalah Saing dengan Petronas ...................... 7

BAB 3 ............................................................................................................. 10

Kesimpulan ......................................................................................... 10

Saran ..................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11


BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PT. PERTAMINA (persero) adalah sebuah BUMN yang bertugas mengelola
penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia. Akan tetapi Pertamina masih kalah
saing dengan kompetitor perusahaan minyak dari negara lain salah satunya yaitu
Petronas, Petronas yang berusia lebih muda (didirikan tahun 1974) dapat bersaing
dan terkenal di dunia dari pada pertamina (didirikan tahun 1957), berdasarkan
Fortune Global 500 pada tahun 2013 Petronas berada pada urutan 75, sedangkan
pertamina berada pada urutan 122. Dari ranking fortune Global 500, pertamina
sebagai perusahaan minyak no. 1 di Indonesia masih kalah bersaing dengan
perusahaan minyak dari tetangga lain.
Hampir semua lembaga dalam pendekatannya banyak menggunakan kajian
SWOT. Hal tersebut di lakukan oleh semua lembaga untuk mengkaji kekuatan dan
kelemahannya pada lembaga tersebut, sebelum menentukan tujuan dan
menggariskan tindakan pencapaian tujuan, yang merupakan konsekuensi logis yang
perlu ditempuh perusahaan supaya lancar didalam operasionalnya.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats) menjadi salah
satu alat yang berguna dalam Analisa PT. Pertamina sehingga dapat mengetahui
kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki Pertamina

1.2. Pokok Masalah


Dari sekian banyak materi yang dipaparkan, dalam Makalah ini penyusun
mencoba menguraikan hanya mengenai :
a. Apa saja hasil Analisa SWOT PT. Pertamina?
b. Mengapa Pertamina kalah bersaing dengan Petronas?
1.3. Tujuan Penulisan Makalah

Dalam penulisan makalah ini penyusun mempunyai dua tujuan utama yaitu
secara umum dan khusus. Tujuan Secara Umum yakni Untuk menganalisa
Perkembangan Pertamina dengan pendekatan SWOT analysis, dan secara khusus
untuk memenuhi nilai tugas pada mata kuliah Manajemen Manufaktur.

1.4. Manfaat Penulisan Makalah

1. Mengetahui Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan, dan Ancaman yang


dimiliki Pertamina
2. Mengetahui faktor-faktor Pertamina kalah bersaing dengan Petronas
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1. Profil PT. PERTAMINA (Persero)

A. Sejarah Perusahaan
Berdasarkan pasal 33 UUD 1945 : "Bumi, air dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
sebesar-besar untuk ”kemakmuran rakyat" maka hak untuk mengelola
industri perminyakan jatuh ke tangan pemerintah.
Tahun 1960, Dewan Perwakilan Rakyat mengeluarkan kebijaksanaan
yang menyatakan bahwa penambangan minyak dan gas bumi hanya boleh
dilaksanakan oleh negara melalui perusahaan negara. Semenjak itu, pihak
asing yang terlibat di dalamnya berdasarkan kepada kontrak saja.
Disamping itu perusahaan-perusahaan asing juga sepakat untuk secara
bertahap menjual tempat penyulingan minyaknya dan aset lainnya di
bidang pemasaran dan distribusi kepada pihak Indonesia dalam jangka
waktu lima sampai lima belas tahun.
Dua perusahaan negara dibentuk pada zaman transisi tersebut.
PERMINA yang diberikan wewenang dan tanggung jawab untuk
administrasi, manajemen dan pengawasan terhadap kerja sama dibidang
eksplorasi dan produksi. Sementara itu PERTAMIN mendapat tanggung
jawab untuk mengatur proses distribusi minyak bagi kepulauan Indonesia.
Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli di bidang perminyakan,
PERMINA mendirikan Sekolah Kader Teknik di Brandan. PERMINA
kemudian juga mendirikan Akademi Perminyakan di Bandung pada tahun
1962. Kurikulum dari Akademi Perminyakan meliputi berbagai aspek
dalam industri perminyakan, dan para lulusannya kemudian menjadi
tenaga inti di PERMINA (yang kemudian menjadi PERTAMINA). Tahun
1968, untuk mengkonsolidasi industri perminyakan dan gas, manajemen,
eksplorasi pemasaran dan distribusi maka PERMINA dan PERTAMIN
merger menjadi PN. PERTAMINA (Pertambangan Minyak dan Gas
Bumi Nasional).
Komisaris Status badan hukum PERTAMINA telah berubah menjadi
perseroan sejak 17 September 2003 yang lalu. “Kini Kami Berubah”
merupakan komitmen yang diikrarkan oleh Direksi PT PERTAMINA
(PERSERO) untuk membawa perusahaan, meraih harapan baru dalam
wadah persero. Komitmen yang dikumandangkan dihadapan publik pada
saat launching PT PERTAMINA (PERSERO) ini sekaligus menjadi
simbol dari janji seluruh jajaran perusahaan kepada stakeholders.
Perubahan ini tidak sebatas hanya ucapan untuk menyejukkan hati
para pendengar. Perubahan ini harus diwujudkan dalam tindakan nyata
dengan melakukan berbagai pembenahan di dalam tubuh perusahaan.
Sejumlah perubahan internal perusahaan dilakukan meliputi penerapan
nilai-nilai good corporate governance disetiap aspek operasi perusahaan,
pembenahan rencana kerja, sistem dan prosedur serta kebijakan
paradigma pengelolaan perusahaan menjadi suatu entitas bisnis murni.
Pada 18-19 Maret 2004 bertempat di Lt. M Kantor Pusat
PERTAMINA, para pimpinan PERTAMINA duduk bersama dalam suatu
forum Rapat Pimpinan (Rapim). Rapim ini mengambil tema ”Akselerasi
Transformasi Dalam Rangka Menghadapi Kompetisi”. Sejumlah butir
perubahan dan program utama pun dihasilkan. Bahkan komitmen
perubahan itu sendiri ditandatangani oleh Direktur Utama sebagai wujud
keseriusan dalam mengakselerasi jalannya agenda perubahan.

B. Visi, Misi dan Strategi Perusahaan


A. Visi PT PERTAMINA (PERSERO) adalah :
Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia serta
perusahaan yang unggul, maju dan terpandang (To be a
respected leading company).
B. Misi PT PERTAMINA (PERSERO) adalah :
 Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan
terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip
komersial yang kuat.
 Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia.
 Merupakan entitas bisnis yang dikelola secara profesional,
kompetitif dan berdasarkan tata nilai unggulan.
 Memberikan nilai tambah lebih bagi pemegang saham,
pelanggan, pekerja dan masyarakat, serta mendukung
pertumbuhan ekonomi nasional.
C. Strategi PT PERTAMINA (PERSERO) adalah :
 Fokus
Menggunakan secara optimum berbagai kompetensi
perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan.
 Integritas
Mampu mewujudkan komitmen kedalam tindakan nyata.
 Visionary (Berwawasan Jauh Kedepan)
Mengantisipasi lingkungan usaha yang berkembang saat ini
maupun yang akan datang untuk dapat tumbuh dan
berkembang.
 Excellence (Unggul)
Menampilkan yang terbaik dalam semua aspek pengelolaan
usaha.
 Mutual Respect (Keselarasan dan Kesetaraan)
Menempatkan seluruh pihak yang terkait setara dan sederajat
dalam kegiatan usaha.

2.2. ANALISIS SWOT TERHADAP PT. PERTAMINA (PERSERO)


A. Strength (Kekuatan)
Kekuatan internal pada PT. PERTAMINA (Persero):

1. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi


Produk dari PERTAMINA sudah memiliki pengakuan
dari dunia internasional. Diantaranya produk oli dari
PERTAMINA yang sudah memiliki sertifikat ISO.
2. Memiliki pelayanan yang baik
Untuk pelayanan, sudah dapat mendistribusikan
produknya ke seluruh penjuru Indonesia bahkan sampai ke
daerah-daerah terpencil.
3. Sumber daya manusia yang handal
SDM di PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan orang-
orang yang sudah profesional di bidangnya. Memiliki
kemampuan dan pengalaman yang sudah teruji. Selain itu
pelatihan dan seminar yang berhubungan dengan dunia bisnis
banyak diikuti oleh para karyawan, yang dapat meningkatkan
ilmu pengetahuan dan kemampuannya.
4. Pengalaman di bidang migas
PERTAMINA sudah bergerak di bidang migas di
indonesia sejak tahun 1968. Dengan pengalaman yang cukup
lama di bidang migas, faktor ini dapat menjadi salah satu nilai
tambah. Pengalaman dan pengakuan dari dunia internasional
berhubungan dengan dunia migas menjadikan PERTAMINA
cukup disegani dibidang migas.
5. Penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi
Teknologi informasi di PERTAMINA sudah terintegrasi
dan mendukung proses bisnis perusahaan. Dengan adanya Divisi
SBTI, ini menunjukkan adanya kepedulian yang cukup tinggi dari
pihak manajemen untuk mengembangkan teknologi informasi.
B. Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan internal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1. Kurangnya modal
Kendala PERTAMINA saat ini adalah kekurangannya
modal dalam hal kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya
alam, sehingga pihak manajemen membangun kerjasama dengan
pihak asing untuk melakukan tersebut.
2. Masalah birokrasi yang menghambat kinerja
Birokrasi yang terlalu rumit menghambat proses
pengambilan keputusan karena terlalu banyak waktu yang
terbuang untuk menjalankan suatu keputusan.
3. Penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan kemampuan
Sumber daya manusia di PT. PERTAMINA banyak yang
penempatan dan penggunaannya tidak maksimal sehingga
menggurangi efektifitas dan efisiensi perusahaan.
4. Jumlah armada yang kurang
Peningkatan permintaan pasar yang membutuhkan arus
distribusi barang yang tinggi dapat terhambat dengan kurangnya
jumlah armada pengangkut barang yang ada sekarang ini.
5. Ketergantungan pasokan pada satu pemasok, sehingga apabila
terjadi keterlambatan pasokan produk akan mengganggu
operasional perusahaan.

C. Opportunities (Peluang)
Peluang eksternal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1. Pasar bisnis yang masih tinggi
Penggunaan migas yang merupakan salah satu kebutuhan
pokok dunia saat ini membuat permintaan akan produk ini tetap
tinggi walaupun terjadi gejolak harga.
2. Harga jual yang murah
PERTAMINA dapat menjual BBM dengan harga murah
karena pemanfaatan dari subsidi pemerintah. Hal ini dapat
digunakan PERTAMINA sebagai salah satu kesempatan untuk
menguasai pasar migas di Indonesia.
3. Sumber daya migas yang masih cukup tinggi
Sumber cadangan migas yang tersedia di Indonesia masih
cukup banyak yang belum tereksplorasi. Cadangan minyak ini
dapat digunakan PERTAMINA untuk meningkatkan penjualan
dalam memenuhi permintaan pasar.
4. Produk (dengan nilai oktan tinggi yang menghasilkan
pembakaran yang lebih bersih, non subsidi) yang bisa jadi
menggantikan dominasi penjualan premium.
5. Sebagai pemimpin dalam pasar Bahan Bakar Minyak (BBM)
PT. PERTAMINA (Persero) memiliki kesempatan unuk
megubah pelayanan yang kurang baik dan mengubah Image yang
tertancap dibenak konsumennya, menjadikan Konsumennya
menjadi konsumen yang memiliki Loyalitas tinggi pada PT.
PERTAMINA (Persero).
D. Threats (Ancaman)
Ancaman eksternal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1. Masuknya pihak swasta untuk beroperasi di bidang Non-BBM
Dengan masuknya pihak swasta yang bergerak di bidang Non-BBM
cakupan pasar PERTAMINA dalam hal Non-BBM seperti oli
menjadi berkurang. Hal ini menjadikan pendapatan PERTAMINA
menjadi berkurang.
2. Makin banyaknya pihak swasta yang melakukan eksplorasi
migas di wilayah Indonesia.
Pihak swasta yang melakukan eksplorasi Migas di Indonesia kadang
mempunyai dana dan peralatan yang lebih bagus dibanding
PERTAMINA hal ini menyebabkan lahan minyak mentah yang
kaya akan cadangan minyak akhirnya dikelola oleh pihak swasta.
3. Pengaruh Intervensi
Dikarenakan PERTAMINA merupakan perusahaan multi
internasional, maka adanya pengaruh-pengaruh intervensi di dalam
tubuh PERTAMINA khususnya pada posisi manajemen strategis
seperti dewan komisaris. Intervensi ini menyebabkan terbatasnya
ruang gerak manajemen untuk menentukan kebijakan yang akan
diambil.
4. Pasar bebas
Dengan adanya pasar bebas, perusahaan asing yang bergerak di
bidang migas diperbolehkan untuk memasarkan hasil produksinya
di wilayah Indonesia. Hal ini akan meningkatkan persaingan bisnis
yang ketat.
5. Image bahwa produk yang ditawarkan kompetior (Shell dan
Petronas) memiliki tingkat kualitas yang lebih baik menjadikan
ketertarikan konsumen untuk berganti produk konsumsi.
2.3. Faktor-Faktor Pertamina Kalah Bersaing dengan Petronas

PT. PERTAMINA (Persero) mengaku bahwa perseroan masuk dalam


kategori perusahaan kecil jika dibandingkan dengan perusahaan minyak
dan gas (migas) di dunia. Hal tersebut jika dilihat dari sisi realisasi
investasi maupun cadangan minyak. Namun, majalah Fortune Global
memasukkan PERTAMINA dalam daftar 500 perusahaan besar di dunia.
merupakan BUMN terbesar di Indonesia. Namun jika dibandingkan
perusahaan yang lain, seperti Petronas Malaysia, The Petroleum Authority
of Thailand, PT PERTAMINA masih kalah bersaing. Apalagi dengan
perusahaan migas swasta atau International Oil Company (IOC), seperti
Shell, Exxon Mobil dan lain sebagainya. Untuk diketahui, Fortune Global
500 memuat daftar perusahaan terbesar dunia yang merepresentasikan
perusahaan terbaik dalam bisnis global. Dalam daftar tersebut, Indonesia
hanya diwakili oleh PT PERTAMINA (Persero). Itu pun PERTAMINA
Peringkat 122 pada ranking fortune global 500 tahun 2013, sedangkan
Petronas berada di peringkat 75.

PT. PERTAMINA ( Persero ) memberikan contoh perusahaan


yang bermutu dalam bidang minyak dan gas. Mulai dari situ sekitar 2
dekade lalu Malaysia bertandang dan belajar dan belajar ke Indonesia
tentang pengelolaan minyak dan gas. Mereka mencontoh Indonesia
dengan kesuksesannya bisa masuk di Organisasi Negara Pengekspor
Minyak Dunia (OPEC). Begitu Malaysia mendirikan PETRONAS
mereka menyasar Indonesia untuk tempat berguru. Di 2005 angka
konsumsi minyak lebih tinggi ketimbang produksi, hasilnya Indonesia
resmi menjadi net importir dan hengkang dari OPEC.

Di 2007 posisi Petronas, sebagai perwakilan Malaysia, meroket ke


nomor 17 dunia sementara Indonesia dengan Pertamina merosot ke nomor
30 berdasar Petroleum Intelligent Weekly. Semakin ke sini, posisi
Indonesia juga semakin melemah. Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) menyebut cadangan minyak dalam negeri hanya tersisa
hingga 2030. Pada tahun 2000, cadangan minyak Indonesia padahal
terbukti masih berada di kisaran 5,12 miliar barel, jauh mengungguli
Malaysia (4,53 miliar barel). Namun, 17 tahun kemudian keadaannya
berbalik 180 derajat, dimana cadangan Malaysia mampu mengungguli
Indonesia.

Di tahun 2017, cadangan minyak terbukti Malaysia tercatat sebesar


3,60 miliar barel. Sementara itu, menurut Handbook of Energy and
Economics Statistics of Indonesia 2017, cadangan minyak terbukti
Indonesia hanya tersisa 3,17 miliar barel pada periode yang sama. Hal ini
PT. PERTAMINA ( Persero ) dalam itung itungan sudah kalah jauh dengan
PETRONAS Malaysia dimana perusahaan ini dengan cepat dan
konsistennya mengontrol pasaran minyak di dunia.
Ada beberapa faktor mengapa PETRONAS bisa mengungguli PT.
PERTAMINA ( Persero )

1. PT. PERTAMINA ( Persero ) lebih memfokuskan kinerja dibanding


dengan PETRONAS yang memiliki pasar yang besar.
2. Produksi Minyak PT. PERTAMINA ( Persero ) lebih sedikit disbanding
PETRONAS. PERTAMINA memiliki 148 sumur hanya mampu
memproduksi 200 barel per hari. Sedangkan PETRONAS hanya
memiliki kurang lebih 10 sumur tpi produksinya lebih dari 100.000 barel
per hari. Hal ini disebabkan juga dari teknologi PETRONAS lebih maju
dan unggul.
3. Setoran ke Negara. PERTAMINA hanya menyetor sekitar 7,7 triliun
setiap tahunnya. Kontribusinya hanya 1,6 persen dari APBN.
Sedangkan PETRONAS menyetor hingga 190 triliun per tahun. 40
persen dari APBN.
4. Manajemen PERTAMINA dinilai tidak punya ruang untuk merespons
dinamika dan peluang pasar. Sementara manajemen PETRONAS
mampu merespons dinamika pasar dan peluang pasar.
BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN


3.1. Kesimpulan
Dari mulainya berdiri PT. PERTAMINA hingga sekarang banyak
sekali ancaman-ancaman dari perusahaan-perusahaan swasta dan luar
negeri. PT. PERTAMINA tentunya banyak kendala dan menurunnya hasil
produk. Kalah saing dengan perusahaan yang baru seperti Petronas, yang
selalu menaikkan mutu pengolahan Perusahaan sehingga bisa
mengalahkan PT.PERTAMINA hingga sekarang ini.
3.2. Saran
PT. Pertamina harus segera berbenah dalam mengatasi kekurangannya
dengan berbagai cara yatu mengembangkan teknologi di bidang
perminyakan, menambah armada untuk mengangkut minyak, memperbaiki
masalah internal dalam birokrasi Pertamina agar Pertamina dapat bersaing
dengan perusahaan perminyakan di dunia
DAFTAR PUSTAKA

https://www.cnbcindonesia.com/news/20180404201229-16-9735/pertamina-vs-
petronas-siapa-lebih-unggul

https://id.wikipedia.org/wiki/Pertamina_(Persero)

https://id.wikipedia.org/wiki/Petronas

https://money.cnn.com/magazines/fortune/global500/2013/full_list/

https://www.academia.edu/30641212/ANALISIS_SWOT_PT._PERTAMINA

Anda mungkin juga menyukai