Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Hukum adalah himpunan peraturan peraturan yaitu berisi perintah perintah dan larangan larangan yang
mengurus tata tertib suatu masyarakat dan hal tersebut harus ditaati oleh masyarakat tersebut (ultrecht).
Hukum adalah suatu tata cara dan norma yang berlaku dalam suatu situasi, kondisi dan domisili pada wilayah
tertentu (Djoko Santoso).
Menurut prof.mr.dr.l.j. van Apeldoorn Hukum dibedakan atas 2 sudut pandang yaitu:
Hukum yang hanya terpikirkan berdasarkan apa yang mereka anggap sebagai hukum selama ini
Keseluruhan kaidah-kaidah dan putusan-putusan hukum yang secara khusus mengatur kegiatan dan kehidupan
ekonomi di Indonesia. (Sunaryati Hartono)
Keseluruhan peraturan, khususnya yang telah dibuat oleh pemerintah atau badan pemerintah, baik itu secara
langsung maupun tidak langsung bertujuan untuk mempengaruhi perbandingan ekonomi di pasar-pasar, yang
terwujud dalam perundangan perekonomian. Dalam perundangan itu diatur kehidupan ekonomi dari negara
termasuk rakyatnya. (Soedarto)
Sebagian dari keseluruhan norma yang dibuat oleh pemerintah atau penguasa sebagai satu personifikasi dari
masyarakat yang mengatur kehidupan kepentingan ekonomi masyarakat yang saling berhadapan. (Rochmat
Soemitro)
Pengertian Hukum Ekonomi adalah keseluruhan kaidah hukum yang mengatur dan mempengaruhi segala
sesuatu yang berkaitan dengan dan kehidupan perekonomian nasional negara, baik kaidah hukum yang bersifat
privat maupun publik, tertulis dan tidak tertulis, yang mengatur kegiatan dan kehidupan perekonomian nasional
negara.
Pengertian BISNIS
Menurut Mc Naughton, pengertian bisnis adalah pertukaran barang-barang, uang ataupun jasa untuk
keuntungan mutual.
Menurut Haney bisnis dapat didefinisikan sebagai aktivitas manusia yang dihubungkan dengan produksi
ataupun memperoleh kekayaan melalui pembelian dan penjualan barang.
Peterson dan Plowman menjelaskan bahwa bisnis merupakan serangkaian kegiatan yang berhubungan
dengan penjualan ataupun pembelian barang dan jasa yang secara konsisten berulang. Menurutnya, penjualan
jasa ataupun barang yang hanya terjadi satu kali saja bukan merupakan pengertian dari bisnis
Sebagai sumber informasi yang berguna bagi praktisi bisnis, untuk memahami hak dan kewajibannya dalam
praktek bisnis, agar terwujud watak dan perilaku aktivitas di bidang bisnis yang berkeadilan, wajar, dan dinamis
(yang dijamin oleh kepastian hukum)
Aspek kontrak (perjanjian) yang menjadi sumber hukum utama dimana masing-masing pihak tunduk pada
perjanjian yang telah disepakati bersama.
Aspek kebebasan membuat perjanjian dimana para pihak bebas membuat dan menentukan isi dari
perjanjian yang disepakati bersama
Peraturan perundang-undangan, yaitu peraturan hukum yang berlaku, seperti: Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, dan lain sebagainya.
Perjanjian atau kontrak, yaitu kesepakatan yang dibuat oleh para pihak dalam transaksi bisnis. Ada juga
pendapat yang menyatakan bahwa perjanjian atau kontrak berlaku sebagai Undang-Undang terhadap para pihak
yang membuatnya.
Traktat, yaitu ketentuan dalam hubungan dan hukum internasional, baik berupa kesepakatan antara para
pemimpin negara di dunia, peraturan dalam hukum internasional, pedoman yang dibuat oleh lembaga-lembaga
dunia, dan lain sebagainya yang diberlakukan di Indonesia.
Yurisprudensi, yaitu keputusan hukum yang biasanya menjadi pedoman dalam merumuskan atau menjadi
pertimbangan dalam penyusunan peraturan atau keputusan hukum berikutnya.
Kebiasaan-kebiasaan dalam bisnis, yaitu kebiasaan yang dilakukan oleh pelaku bisnis pada umumnya.
Doktrin, yaitu pendapat pakar atau ahli hukum yang berkaitan dengan hukum bisnis. Doktrin biasa pula disebut
dengan pendapat para sarjana hukum.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 sebagaimana telah dubah menjadi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
SISTEM HUKUM
Pengertian Sistem Hukum
Menurut pendapat Sudikno Mertukusumo adalah Suatu kesatuan yang terdiri dari unsur-unsur yang
mempunyai interaksi satu sama lain dan bekerja sama untuk mencapai tujuan kesatuan tersebut.
Menurut Bellefroid, Pengertian Sistem Hukum ialah rangkaian kesatuan peraturan-peraturan hukum yang
disusun secara tertib menurut asas-asasnya.
Scolten mengatakan, Pengertian Sistem Hukum adalah kesatuan di dalam sistem hukum tidak ada peraturan
hukum yang bertentangan dengan peraturan-peraturan hukum lain dari sistem itu.
Menurut pendapat Subekti merupakan suatu susunan atau tatanan yang teratur, suatu keseluruhan dimana
terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain, tersusunan menurut suatu rencana atau pola, hasil dari
suatu pemikiran tersebut untuk mencapai suatu tujuan.
Dari pengertian sistem hukum diatas dapat disimpulkan bahwa,Pengertian Sistem hukum adalah suatu
kesatuan peraturan-peraturan hukum yang terdiri atas bagian-bagian (hukum) yang mempunyai kaitan
(interaksi) satu sama lain, yang tersusun sedemikian rupa menurut asas-asasnya, dimana berfungsi untuk
mencapai tujuan. Masing-masing bagian tidak berdiri sendiri, tetapi saling terikat. Arti pentingnya yaitu setiap
bagian terletak pada ikatan sistem, dalam kesatuan dan hubungannya yang sistematis dengan peraturan-
peraturan hukum lainnya.
Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum Eropa, hukum agama, dan hukum adat.
Sebagian besar sistem yang dianut, baik perdata maupun pidana berbasis pada hukum Eropa, khususnya dari
Belanda karena aspek sejarah masa lalu Indonesia yang merupakan wilayah jajahan dengan sebutan Hindia-
Belanda (Nederlandsch-Indie).
Hukum agama karena sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka dominasi hukum atau syariat
Islam lebih banyak terutama di bidang perkawinan, kekeluargaan, dan warisan.
Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum adat yang diserap dalam perundang-undangan atau
yurisprudensi, yang merupakan penerusan dari aturan-aturan setempat dari masyarakat dan budaya-budaya
yang ada di wilayah nusantara.
Subyek Hukum
Segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum dan yang dapat menjadi objek perhubungan hukum. berupa
kebendaan (segala barang dan hak yang dapat dimiliki oleh orang)
Klasifikasi Benda
Benda Tetap
Berupa tanah, rumah, gedung, mesin pabrik, hipotik (jaminan utang atas benda tetap)
Benda bergerak berwujud: alat transportasi (kapal,mobil,motor,dsb), alat telekomunikasi, mebel, hewan ternak.
Benda bergerak tidak berwujud : piutang/hak tagih, gadai, HKI (merek,paten,hak cipta), surat berharga, goodwill.
Pengecualian
Kapal Laut dengan bobot 20m3 keatas, dikategorikan benda tetap (314 KUHD), karena kapal tersebut terdaftar
dalam buku register kapal, sedangkan kapal dengan bobot dibawah 20m3 merupakan benda bergerak. Kapal laut
tersebut diatur dalam UU No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
Pesawat Terbang dan Helikopter, dikategorikan benda tetap karena memiliki tanda pendaftaran berdasarkan UU
No.15 Tahun 1992 tentang Penerbangan
Benda Tetap, diakui kepemilikannya apabila terdapat bukti, karena seseorang yang menguasai benda tetap
belum tentu pemiliknya.
Benda Tidak Tetap, bezit atas benda tidak tetap berlaku sebagai titel yang sempurna (1977 KUHPer).
Kepemilikannya secara otomatis kecuali dapat dibuktikan sebaliknya
Penyerahan (Levering)
muman akta (616 KUHPer). Terhadap pendaftaran hak atas tanah dan peralihan haknya dilaksanakan
berdasarkan Pasal 19 UUPA (UU No.5 Tahun 1960)
Benda Tidak Tetap, dilakukan penyerahan secara fisik/nyata dari tangan ke tangan (hand by hand) (612 KUHD)
Benda Tidak Tetap : Pembebanan dilakukan dengan gadai (Pasal 1150 KUHPer)
Sejak berlakunya UU No.4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda yang
Berkaitan dengan Tanah (Lex Specialist) maka tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah hanya
dapat dibebankan dengan Hak Tanggungan (HM,HGB,HGU,dsb) dan dibuatkan APHT (Akta Pemberian Hak
Tanggungan)
Untuk benda bergerak dapat dijaminkan dengan lembaga fidusia berdasarkan UU No.42 Tahun 1999 Tentang
Jaminan Fidusia (Lex Specialist)
Daluwarsa (Verjaring)
Benda Tidak Tetap : Tidak ada daluwarsa (Pasal 1977 ayat (1) KUHPer)
Pemahaman Manajemen
Mary Parker Follet : Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Ini berarti bahwa
seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
3. HUKUM JAMINAN
Definisi Jaminan
Transaksi dalam bentuk penyerahan atau kesanggupan untuk menyerahkan barangnya sebagai pelunasan
hutangnya
Jaminan merupakan keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai
kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya.
Kredit
Penyediaan uang atau tagihan, berdasarkan perjanjian atau kesepakatan pinjam meminjam antara pemberi
kredit dengan penerima kredit, yang mewajibkan pihak peminjam/penerima kredit untuk melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Hukum Jaminan
Keseluruhan kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan hukum antara pemberi dan penerima jaminan
dalam kaitannya dengan pembebanan jaminan untuk mendapatkan fasilitas kredit.
Dasar Hukum
KUHD
Jaminan Umum
Jaminan khusus :
1. GADAI
Hak kebendaan atas suatu benda bergerak milik orang lain, yang semata-mata diperjanjikan
dengan menyerahkan hak kebendaan atas benda tersebut dengan tujuan untuk mengambil pelunasan suatu
utang dari penjualan benda tersebut.
Benda bergerak tidak berwujud : piutang/hak tagih dalam bentuk surat berharga, misal obligasi
Menggadaikan kembali barang gadai (dikecualikan apabila ditentukan lain dalam perjanjian)
Hak untuk mendapatkan pengembalian biaya yang telah dikeluarkan untuk keselamatan barang gadai
Perjanjian Gadai
Perjanjian gadai dilakukan dengan bentuk bebas. Artinya dapat dilakukan dalam perjanjian tertulis maupun
lisan.
Perjanjian pokoknya merupakan perjanjian kredit dan perjanjian gadai merupakan perjanjian tambahan.
Berakhirnya gadai
Karena sebab tertentu yang menyebabkan barang jaminan menjadi milik kreditur
2. HAK TANGGUNGAN
Dasar Hukum
UU No.4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan atas Tanah beserta Benda-Benda yang Berkaitan dengan Tanah
(UUHT).
Definisi
Hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah ,termasuk banda-benda lain yang merupakan kesatuan
dengan tanah tersebut, dengan tujuan untuk pelunasan utang tertentu.
Objek hak tanggungan adalah hak atas tanah beserta benda-benda yang merupakan satu kesatuan dengan
tanah (UU No.5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria)/UUPA,meliputi :
Hak Milik,Hak Guna Usaha,Hak Guna Bangunan,Hak Pakai atas tanah negara,Hak pakai atas hak milik
Merupakan perjanjian tambahan dari perjanjian pokok, sehingga keberadaan perjanjian hak tanggungan bukan
merupakan perjanjian yang berdiri sendiri.
Adalah perjanjian utang piutang sebagai perjanjian pokok yang melahirkan janji untuk menyerahkan benda
jaminan sebagai pelunasan utang (dapat dibuat dengan akta autentik maupun akta dibawah tangan) Perjanjian
Tambahan pada Hak Tanggungan
Perjanjian pembebanan/pengikatan hak tanggungan dilakukan tersendiri dan dibuat secara tertulis dengan akta
PPAT disebut akta pemberian hak tanggungan
Penetapan Pengadilan
3. HIPOTEK
Dasar Hukum
Definisi
Hak Kebendaan atas benda tidak bergerak sebagai pelunasan atas suatu perikatan (Pasal 1162).
Objek Hipotek
Benda tidak bergerak (benda tetap) meliputi mesin pabrik,pesawat terbang dan helikopter, kapal laut bobot
20m3 keatas, dsb.
Kapal yang dapat dibebani hipotek adalah kapal yang terdaftar di Indonesia (UU No.17 Tahun 2008 Tentang
Pelayaran). Persyaratan pendaftaran kapal :
Kapal dengan ukuran tonase kotor minimal 7GT (tujuh gross tonnase/setaradengan 20m3)
Kapal milik WNI atau badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di
Indonesia
Kapal milik badan hukum Indonesia yang merupakan usaha patungan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh
WNI.
Perjanjian Hipotek
Perjanjian hipotek dilakukan secara accessoir dengan perjanjian pokoknya adalah perjanjian utang piutang
Perjanjian hipotik dibuat sebagai perjanjian tambahan dan dibuat secara tertulis dihadapan pejabat yang
berwenang (Notaris/PPAT)
4. FIDUSIA
Dasar Hukum
Definisi
Fidusia : pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang
hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap berada pada penguasaan pemilik benda
Jaminan fidusia : hak jaminan atas benda yang bergerak (berwujud/tidak berwujud) khususnya bangunan yang
tidak dapat dibebani oleh hak tanggungan.
Objek Fidusia
Benda tidak bergerak/benda tetap khususnya tanah/bangunan yang tidak dapat dibebani oleh hak tanggungan
(misal bangunan atas tanah hak pengelolaan
Perjanjian Fidusia
Perjanjian fidusia merupakan perjanjian accessoir, dengan perjanjian pokoknya berupa perjanjian kredit dan
perjanjian jaminan fidusia merupakan jaminan tambahan
Perjanjian fidusia dilaksanakan secara tertulis melalui akta autentik maupun akta dibawah tangan
Akta autentik yang dibuat dihadapan notaris/PPAT kemudian didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Fidusia agar
diterbitkan Sertifikat Pemegang Fidusia
Hapusnya Fidusia
Pelepasan hak oleh kreditur (kreditur tidak menghendaki benda jaminan/kreditur mengembalikan benda
jaminan kepada debitur) Musnahnya benda jaminan
Definisi
Jaminan perorangan/penanggungan utang merupakan suatu perjanjian dimana dimana satu pihak (borg)
menyanggupi pada pihak lainnya (kreditur) bahwa ia menanggung pembayaran suatu hutang apabila debitur
tidak menepati kewajibannya
Ilustrasi :
Berdasarkan ilustrasi diatas,
Menunjukkan bahwa A sebagai Debitur memiliki sejumlah utang kepada C sebagai Kreditur, dan pihak B sebagai
penjamin atas pelunasan utang A, namun kewajiban memenuhi pelunasan utang tetap menjadi tanggung jawab
A, dan B hanya sebagai penanggung utang A.
Apabila A tidak melaksanakan kewajibannya untuk melunasi utang (wanprestasi) maka tanggung jawabnya
dibebankan pada B, dan apabila B melunasi utang A kepada C, maka B berhak menagih pengembalikan pelunasan
utang kepada A.
Jaminan yang diberikan oleh seseorang secara pribadi untuk menjamin utang suatu individu atau suatu badan
hukum (dalam kedudukannya sebagai debitur) terhadap kreditur.
Kedudukan pihak ketiga sebagai penjamin termasuk hingga harta benda pihak ketiga yang bersangkutan.
Penjaminan oleh pihak ketiga merupakan suatu bentuk kepercayaan kreditur terhadap debitur sebagai
pelunasan utangnya.
Contoh ;Widya sebagai karyawan PT.Abadi Makmur meminjam utang pada Bank Mandiri Arta Sukses yang
dijamin pelunasan utangnya oleh Bapak Andi Aziz sebagai Direktur PT.Abadi Makmur, sehingga apabila Widya
tidak dapat menyelesaikan pelunasannya kepada bank, maka Bapak Andi Aziz yang wajib melunasi utang
tersebut, dan apabila Bapak Andi Aziz tidak mampu melunasi maka harta Bapak Andi Aziz dapat disita sesuai
dengan jumlah utang yang belum dilunasi.
Jaminan perusahaan pada dasarnya sama dengan jaminan pribadi, yang membedakan adalah pihak ketiga
sebagai penanggung /penjamin bukan individu (seseorang) namun adalah perusahaan.
Perusahaan sebagai penjamin/penanggung utang debitur meliputi harta kekayaan perusahaan sebagai jaminan.
Contoh 1
Ibu Reni Puspita merupakan Direktur PT.Asuransi Umum Bersama, dan yang bersangkutan meminjam sejumlah
uang untuk operasional pengembangan perusahaan kepada PT.Bank Central Indonesia dengan jaminannya
adalah PT.Asuransi Umum Bersama. Dengan demikian, apabila Ibu Reni Puspita wanprestasi terhadap pelunasan
utangnya, maka aset PT.Asuransi Umum Bersama dapat disita untuk memenuhi pelunasan utang Ibu Reni
Puspita.
Contoh 2
Ibu Liliana merupakan Direktur PT. Travel Sejahtera meminjam sejumlah uang untuk pengembangan modal
perusahaan pada PT.Bank Ekonomi Rakyat dengan jaminan PT.Travel Abadi Utama yang merupakan perusahaan
mitranya dan merupakan perusahaan terkenal yang memiliki reputasi baik.
Definisi
Garansi bank merupakan jaminan pembayaran yang diberikan oleh suatu bank sebagai jaminan apabila pihak
yang dijamin tidak dapat memenuhi kewajiban /wanprestasi. Bank memberikan jaminan kepada
perorangan/perusahaan sebagai debitur terhadap kreditur.
Pihak penerima jaminan/Kreditur tidak akan menderita kerugian karena apabila pihak debitur
wanprestasi/lalai memenuhi kewajibannya maka kreditur sebagai penerima jaminan mendapat ganti rugi
pembayaran dari bank yang bersangkutan.
Contoh 1
PT.Bank Mandiri (persero) memberikan fasilitas Bank Garansi untuk jenis transaksi ,Bank Garansi untuk
tender,Bank Garansi untuk pelaksanaan kerja,Bank Garansi untuk pembelian/pengadaan bahan baku,Bank
Garansi kepada maskapai pelayaran,Bank Garansi untuk pita cukai tembakau
Contoh 2 PT.Bank Rakyat Indonesia (BRI) (persero) memberikan fasilitas Bank Garansi untuk jenis transaksi :
,Bank Garansi untuk pembebasan bea masuk pengadaan barang investasi,bank Garansi untuk jaminan uang
muka,Bank Garansi untuk pemeliharaan
4. HUKUM KONTRAK/PERJANJIAN
Dasar
KUHPerdata :
Definisi
Perikatan :
Suatu hubungan hukum yang terjadi antara dua pihak atau lebih, yaitu pihak yang satu berhak atas suatu prestasi
(pemenuhan perikatan) dan pihak yang lainnya wajib memenuhi prestasi, demikian juga sebaliknya.
Kesimpulan :
Hubungan hukum
Kesimpulan :
Suatu perjanjian menimbulkan perikatan, dan suatu perjanjian merupakan salah satu sumber perikatan,
sehingga perikatan merupakan pengertian abstrak dan perjanjian merupakan peristiwa/hal yang konkrit.
Sumber Perikatan
Perikatan yang timbul dari perjanjian, perikatan tersebut harus dapat memenuhi syarat sah perjanjian (Pasal
1320 KUHPerdata)
Perikatan yang timbul dari undang-undang saja, perikatan-perikatan yang ditimbulkan oleh perhubungan
kekeluargaan. Contoh : Orang tua memelihara dan mendidik anaknya
perwakilan sukarela (zaakwaarneming) : Terjadi jika seseorang dengan sukarela dan dengan tidak diminta
mengurus kepentingan orang lain.
Perbuatan yang melanggar hukum (onrechtmatige daad) : Setiap perbuatan yang melanggar hukum mewajibkan
seseorang yang melakukan perbuatan karena kesalahannya telah menimbulkan kerugian, untuk membayar
kerugian tersebut.
Kesusilaan.
Asas Konsensualisme
Suatu perjanjian lahir pada saat tercapainnya kata sepakat antara kedua belah pihak mengenai hal-hal pokok
dan tidak harus memerlukan formalitas.
pengecualian :
contoh : perjanjian hibah benda tetap; perjanjian jual beli tanah; perjanjian pendirian PT, dsb (diperlukan akta
notaris )
Semua perjanjian yang dibuat secara sah, berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.
Artinya kedua belah pihak dalam perjanjian harus mematuhi dan melaksanakan perjanjian yang telah dibuat dan
disepakati tersebut (perjanjian mengakibatkan suatu kewajiban hukum).
Asas kepribadian/Personalitas
Suatu perikatan hukum yang dilahirkan oleh suatu perjanjian hanya mengikat orang-orang yang membuat
perjanjian itu (para pihak) dan tidak mengikat orang lain.
Setiap perjanjian yang dibuat harus dilandasi dengan itikad baik (in good faith).
Itikad baik:
Perjanjian yang dibuat harus mencerminkan suasana batin yang tidak menunjukkan adanya kesengajaan untuk
merugikan pihak lain.
Kedua belah pihak yang mengadakan perjanjian, harus saling sepakat (setuju) atau seia sekata mengenai hal-hal
pokok yang dibuat dalam perjanjian, tanpa adanya kekhilafan, paksaan maupun penipuan.
Para pihak yang mengadakan perjanjian haruslah cakap secara hukum (telah dewasa dan tidak dibawah
pengampuan).
Cakap hukum berdasarkan UU No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan : Pria min.18tahun atau sudah menikah,
Wanita 16 tahun atau sudah menikah
Sesuatu yang diperjanjikan harus jelas dan terinci. Artinya, para pihak yang mengadakan perjanjian harus
mengetahui kewajiban dan haknya masing-masing terhadap objek perjanjian, sehingga tidak terjadi perselisihan
antar kedua belah pihak.
Suatu isi perjanjian harus mempunyai tujuan (causa) yang sah dan patut (pantas), dan tidak boleh bertentangan
dengan undang-undang, kesusilaan atau ketertiban umum.
Prestasi
Definisi
Merupakan objek perikatan berupa pemenuhan perikatan. Pihak yang wajib memenuhi prestasi disebut
Debitur/Berhutang,dan pihak yang berhak menerima prestasi disebut Kreditur/Berpiutang.
Pemenuhan Prestasi
Berbuat sesuatu : misalnya, jasa catering; jasa dokter; jasa service kendaraan; jasa advokat; jasa salon, dsb.
Tidak berbuat sesuatu : misalnya,tidak melakukan penuntutan; tidak mendirikan bangunan; tidak membangun
sumur,dsb.
Wanprestasi
Definisi
Suatu keadaan dimana pihak yang berhutang tidak memenuhi kewajibannya, yang menyebabkan pihak tersebut
dapat digugat ke pengadilan. Tidak memenuhi kewajibannya dapat disebabkan karena yang bersangkutan alpa
(lalai) atau ingkar janji.
Bentuk Wanpretasi
Akibat Wanprestasi
Peralihan resiko : kewajiban untuk memikul kerugian jika terjadi suatu peristiwa diluar kesalahan salah satu
atau kedua belah pihak, dan kerugian tersebut menimpa barang yang menjadi objek perjanjian.
Jenis Resiko :
Resiko dalam perjanjian timbal balik : resiko ini terjadi dalam jual beli (ditanggung oleh pembeli); resiko dalam
tukar menukar (ditanggung oleh pemilik barang); dan resiko dalam sewa menyewa (ditanggung oleh pemilik
barang)
Somasi [ Definisi]
Keadaan dimana pihak debitur/berhutang diberikan peringatan oleh pihak kreditur/berpiutang untuk segera
memenuhi/melaksanakan kewajibannya.Somasi diumumkan dengan tenggang waktu pemenuhannya, apabila
pihak debitur tidak melaksanakan kewajibannya melebiha batas waktu somasi, maka pihak kreditur dapat
menggugat debitur ke pengadilan
Definisi :Keadaan luar biasa/tidak terduga; tidak disengaja dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada
Debitur. Artinya, pihak Debitur tidak dapat melaksanakan kewajibannya dikarenakan keadaan memaksa yang
tidak dikehendaki terjadi.
keadaan memkasa dapat diberlakukan dalam perjanjian, dengan syarat, pihak Debitur yang membuktikan
adanya keadaan memaksa tersebut (1244 KUHPer)
Anatomi Kontrak/Perjanjian
Bagian 1: Pendahuluan
Judul kontrak
Klausula definisi
Klausula transaksi
Klausula spesifik
Klausula/ketentuan penutup
Pihak-pihak yang menandatangani kontrak/perjanjian bersama dengan saksi (jika ada saksi).
5. BADAN USAHA
1 DEFINISI PERUSAHAAN
Prof.Molengraff
Keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, bertindak keluar untuk mendapatkan penghasilan
dengan cara memperniagakan barang-barang, menyerahkan barang-barang atau mengadakan perjanjian-
perjanjian perdagangan.
Mr.M.Polak
Perusahaan ada apabila diperlukan adanya perhitungan-perhitungan tentang laba-rugi yang dapat diperkirakan
dan segala sesuatu itu dicatat dalam pembukuan
Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-
menerus dan yang didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah NKRI untuk tujuan memperoleh
keuntungan dan/atau laba.
Kesimpulan, Unsur-unsur perusahaan :Suatu badan usaha,Melakukan kegiatan usaha,Dilakukan secara terus-
menerus/kontinyu dan bersifat tetap,Dilakukan secara terang-terangan,Bertujuan mencari
keuntungan/laba,Mengadakan pembukuan
KUHPer,KUHD
3 KLASIFIKASI PERUSAHAAN
A Berdasarkan jumlah pemiliknya :
Perusahaan Dagang/Perusahaan Perseorangan : perusahaan yang jumlah pemiliknya adalah satu orang
B Berdasarkan statusnya
Tidak dapat melakukan perbuatan hukum dalam hubungan hukum karena bukan merupakan subjek hukum
Kewenangan melakukan perbuatan hukum terdapat pada sekutu dari badan usaha yang bersangkutan
Tidak adanya pemisahan yang jelas antara harta kekayaan perusahaan dengan harta kekayaan pribadi
Pendirian dan pengaturan badan usaha diatur dalam KUHPer dan KUHD
Badan usaha tidak dapat digugat dan menggugat dihadapan pengadilan (tapi dapat ditujukan pada
pemilik/pengurusnya) Contoh : perusahaan perseorangan; persekutuan perdata (PP); Firma (Fa); Persekutuan
Komanditer/CV (Comanditaire Venootschaaf)
Perusahaan negara/BUMN : perusahaan yang seluruh atau sebagian besar sahamnya milik negara/pemerintah
Perusahaan swasta : perusahaan yang seluruh atau sebagian besar sahamnya milik swasta terdiri dari :
swasta nasional
swasta asing
4 SIUP
Surat Izin Usaha Perdagangan yang selanjutnya disebut SIUP adalah Surat Izin untuk dapat melaksanakan
kegiatan usaha perdagangan, yang selanjutnya disebut SIUP.
Setiap perusahaan, koperasi, persekutuan maupun perusahaan perseorangan, yang melakukan kegiatan usaha
perdagangan wajib memperoleh SIUP yang diterbitkan berdasarkan domisili perusahaan dan berlaku di seluruh
wilayah Republik Indonesia.
Surat Izin Usaha Perdagangan di keluarkan oleh pemerintah daerah dan dibutuhkan oleh pelaku usaha
perseorangan maupun pelaku usaha yang telah berbadan hukum. Surat Izin Usaha Perdagangan tidak hanya di
butuhkan oleh usaha berskala besar saja melainkan juga usaha kecil dan menengah agar usaha yang dilakukan
mendapatkan pengakuan dan pengesahan dari pihak pemerintah. Hal ini untuk menghindari terjadi masalah
yang dapat mengganggu perkembangan usaha di kemudian hari.
BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN
Perusahaan yang dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggungjawab penuh terhadap semua
resiko dan aktivitas perusahaan.Dalam masyarakat dikenal dengan PD (Perusahaan Dagang) dan UD (Usaha
Dagang)
Prosedur pendirian :
Pengajuan permohonan izin usaha kepada Kepala Kantor Wilayah Perdagangan setempat
Membuat akta pendirian dari notaris (tanpa dibuat AD dan pembuatan akta ini tidak bersifat wajib)
Merupakan hubungan hukum antara pengusaha dengan pembantu-pembantu perusahaan, dan hubungan hukum
antara perusahaan dengan pihak ketiga.
Hubungan hukum pengusaha dengan para pembantu perusahaan merupakan hubungan ketenagakerjaan dan
hubungan pemberian kuasa.
Hubungan ketenagakerjaan, meliputi hubungan pengusaha dengan para pembantunya, dimana kedudukan
pengusaha sbg majikan dan kedudukan pembantu perusahaan sbg buruh (manajer, pelayan toko, tukang,dsb)
Hubungan pemberian kuasa, meliputi hubungan pengusaha dengan para pembantu perusahaan yang berada
diluar perusahaan.(agen, sales, makelar, komisioner,notaris,akuntan, dsb.)
Hubungan hukum antara perusahaan (pengusaha/pembantu perusahaan) terhadap pihak ketiga menimbulkan
perikatan-perikatan terhadap pihak ketiga.
Definisi
Perjanjian antara dua orang/lebih yang mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan
dengan maksud untuk membagi keuntungan atau kemanfaatn yang diperoleh (Pasal 1618 KUHPer).
Unsur-unsur PP :
Cara pendirian
Syarat pendirian PP
Perjanjian tersebut tidak bertentangan dengan hukum, kesusilaan dan ketertiban umum
Pengurusan PP
Sekutu statuter (gerant statutaire) : sekutu/pengurus yang diangkat pada saat PP tersebut didirikan untuk
menjalankan PP, dan kedudukan sekutu ini hanya dapat diberhentikan oleh PP.
Sekutu mandater (gerant mandataire) : sekutu yang diangkat setelah PP didirikan yang bertugas menjalankan
perusahan, namun kedudukannya sewaktu-waktu dapat dicabut.
Tanggung Jawab PP :
Merupakan tanggung jawab ekstern, yaitu pertanggungjawaban sekutu PP terhadap pihak ketiga, meliputi :
Tanggung jawab seorang sekutu yang melakukan hubungan hukum dengan pihak ketiga, termasuk terhadap
perbuatan-perbuatan yang dilakukan pihak ketiga
Tanggung jawab tersebut dapat mengikat terhadap sekutu lain, dalam hal terdapat surat kuasa dari sekutu lain;
perbuatan hukum dilakukan oleh beberapa sekutu sehingga tanggung jawabnya disama ratakan (kecuali ada
pengecualian dalam perjanjian)
Pembubaran PP :
Musnahnya objek PP
Definisi
Firma merupakan persekutuan yang didirikan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama. Nama
bersama yang digunakan merupakan gabungan antar anggota firma maupun dari salah satu anggota firma. (Pasal
16 KUHD)
Pada dasarnya Firma merupakan bentuk Persekutuan Perdata, namun memiliki bentuk yang lebih khusus, yaitu
menggunakan nama bersama sehingga disebut sebagai Persekutuan dengan Nama Bersama (Firma)
Contoh :
Fa Yudhitiya dan Rekan (gabungan nama dengan singkatan); Fa Yudhitiya Widya Utama (gabungan nama dari 3
sekutu); Fa Lestari
Unsur- Unsur Fa :
Pada umumnya sekutu-sekutu Fa merupakan suatu keluarga/mitra terdekat dan memiliki keahlian yang sama
Pendirian Fa
Fa didirikan berdasarkan Perjanjian dengan menggunakan akta otentik (Pasal 22 KUHD) dan perjanjian tersebut
merupakan Akta Pendirian Fa
Pendaftaran Fa ke Panitera Pengadilan Negeri yang menjadi kedudukan/ domisili Fa (Pasal 23 KUHD)
Kepengurusan Fa
Kepengurusan tersebut dibedakan mana yang memiliki kewenangan kepengurusan internal dan mana yang
memiliki kepengurusan eksternal
Tanggung Jawab Fa
Tanggung jawab yang dimaksud merupakan tanggung jawab eksternal terhadap pihak ketiga, meliputi :
Perikatan oleh sekutu yang diberikan hak bertindak keluar mewakili Fa menjadi tanggung jawab semua sekutu
yang bersifat tanggung renteng/tanggung jawab tidak terbatas
Perikatan oleh sekutu yang tidak diberikan hak mewakili Fa dalam hubungan keluar menjadi tanggung jawab
pribadi sekutu yang bersangkutan saja
Pembubaran Fa
Pada dasarnya Fa merupakan Persekutuan Perdata, maka pembubaran Fa sama seperti pembubaran pada
Persekutuan Perdata (PP)
A. Dasar Hukum CV
B. Definisi
CV merupakan persekutuan firma yang mempunyai satu atau beberapa orang sekutu komanditer .
Sekutu komanditer, sekutu yang hanya menyerahkan modal, dan tidak turut campur dalam
kepengurusan/penguasaan CV.
CV dapat disebut juga sebagai bentuk badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih untuk menjalankan
suatu kegiatan usaha
C. Sekutu CV
Sekutu Komanditer/Sekutu Pasif : merupakan sekutu/orang yang hanya menyerahkan modal, dan tidak turut
campur dalam kepengurusan maupun pengelolaan CV.
Sekutu Komplementer/Sekutu Aktif : merupakan sekutu/orang yang bertugas mengurus atau mengelola CV
(namun dapat turut serta menyerahkan modal meskipun pada dasarnya tugas utama adalah melakukan
kepengurusan CV)
Wajib bertanggung jawab atas kewajiban persekutuan terhadap pihak ketiga, namun hanya sebatas pada modal
yang disetor saja.
Sekutu komanditer tidak boleh melakukan pengurusan CV sebagaimana dilakukan sekutu komplementer,
apabila dilanggar maka tanggung jawab sekutu komanditer menjadi tidak terbatas/tanggung renteng.
Bertanggung jawab atas kepengurusan CV termasuk bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kewajiban
CV terhadap pihak ketiga
D. Macam CV
1 CV Diam-diam
CV yang belum menyatakan dirinya secara terang-terangan kepada pihak ketiga sebagai CV.
Artinya :Secara internal, CV tersebut sudah menjadi CV karena sudah memiliki sekutu komanditer dan sekutu
komplementer,
Namun dalam hubungan eksternal, CV tersebut masih menyatakan dirinya sebagai Persekutuan Firma.
2 CV Terang-Terangan
3 CV dengan Saham
CV dengan saham pada dasarnya merupakan CV secara terang-terangan, pembedanya adalah modal yang
digunakan CV terdiri dari saham-saham atau sero-sero.
E. Pendirian CV
CV didirikan atas dasar perjanjian (Akta Pendirian Otentik yang disahkan oleh Notaris).
Akta Pendirian CV disertakan Anggaran Dasar CV (AD) yang meliputi, nama CV dan tempat kedudukan CV; tujuan
pendirian CV; tanggal pendirian dan jangka waktu berdirinya CV; modal CV; penunjukkan sekutu komanditer
dan sekutu komplementer; hak dan kewajiban para sekutu; pembagian keuntungan/kerugian CV.
F. Pembubaran CV
Musnahnya objek CV
Dasar hukum
Badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
UU PT
Perseroan
Terbatas
Tanggung jawab pemegang saham PT yang bersifat terbatas. Artinya, terbatas pada saham yang dimiliki/disetor
saja
Pemegang saham mempunyai itikad tidak baik memanfaatkan PT. Untuk kepentingan pribadi
Pemegang saham PT melakukan/turut serta dalam perbuatan melawan hukum yang dilakukan PT yang
bersangkutan.
Pemegang saham PT melakukan perbuatan melawan hukum menggunakan kekayaan PT sehingga kekayaan PT
tidak mencukupi untuk membayar utang PT.
Dalam hal terbukti bahwa terdapat percampuran harta kekayaan pribadi dan harta kekayaan PT oleh pemegang
sahamnya.
Pendirian PT
Perjanjian diwujudkan dalam Akta Otentik dihadapan Notaris dan dibuat dengan menggunakan Bahasa
Indonesia
Pengesahan oleh Menteri Hukum dan HAM RI untuk memperoleh status badan hukum
Pendaftaran PT oleh Direksi dalam Wajib Daftar Perusahaan yang diselenggarakan Menteri Hukum dan HAM
Anggaran Dasar (AD) PT,AD PT minimal harus memuat (Pasal 15) :,Nama dan tempat kedudukan/domisili
PT,Tujuan kegiatan usaha PT,Jangka waktu pendirian PT,Besarnya modal PT (dasar,ditempatkan,disetor),Saham
(jumlah, klasifikasi, nilai saham),Anggota Direksi dan Komisaris (susunan, jumlah dan nama).Pembagian
keuntungan PT
Keterangan lain PT :
Identitas pendiri PT (Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, alamat, pekerjaan, kewarganegaraan) atau nomor
dan tanggal keputusan menteri mengenai pengesahan badan hukum PT.
Identitas anggota Direksi dan Dewan Komisaris pertama kali diangkat (nama lengkap, tampat tanggal lahir,
alamat, pekerjaan, kewarganegaraan)
Nama pemegang saham yang telah mengambil saham, rincian jumlah saham, nilai nominal saham yang telah
ditempatka dan disetor.
Modal PT
Fungsi
Fungsi modal dalam perusahaan adalah sarana kelangsungan hidup perusahaan dan sarana pengembangan
perusahaan sebagai lembaga perekonomian.
Klasifikasi Modal
Modal dasar
Modal disetor
Modal ditempatkan
Modal Dasar
Modal dasar PT terdiri atas seluruh nilai nominal saham. Modal dasar PT. minimal Rp 50.000.000 (dapat lebih
besar dari Rp.50.000.000 dalam hal kegiatan usaha tertentu yang diatur dalam UU tertentu).
Modal Ditempatkan
Modal yang disanggupi oleh para pendiri untuk disetor ke dalam kas PT pada saat perseroan didirikan. Modal
ditempatkan minimal 25 % dari modal dasar.
Modal Disetor
Modal yang disetor ke dalam kas PT, minimal 25% dari modal yang ditempatkan.
Penambahan Modal
RUPS dalam rangka penambahan modal dasar,disetor dan ditempatkan sah dengan kuorum kehadiran ½ bagian
dari seluruh jumlah saham dengan hak suara dan disetujui oleh ½ bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan.
Penambahan modal wajib diberitahukan Menteri Hukum dan HAM untuk kemudian dicatat dalam daftar
perseroan.
Saham PT
Saham perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya. Selanjutnya, nilai saham harus dicantumkan dalam mata
uang rupiah (Pasal 48 ayat (1))
Klasifikasi saham
Saham dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota direksi dan atau anggota dewan komisaris
Saham yang setelah jangka waktu tertentu ditarik kembali atau ditukar dengan klasifikasi saham lain
Saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima deviden lebih dulu dari pemegang saham
klasifikasi lain atas pembagian deviden secara kumulatif atau non kumulatif
Saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih dulu dari pemegang saham klasifikasi
lain atas pembagian sisa kekayaan perseroan dalam likuidasi.
Hak yang melekat pada pemegang saham,Hak untuk dicatat dalam daftar pemegang saham,Hak untuk
menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS,Hak untuk menerima deviden yang dibagikan,Hak untuk
menerima sisa kekayaan hasil likuidasi,Perlindungan terhadap pemegang saham minoritas,Hak pemegang
saham untuk mengajukan gugatan terhadap PT apabila pemegang saham dirugikan oleh tindakan PT,Hak
pemegang saham untuk meminta pada PT agar membeli sahamnya dengan harga wajar,Hak pemegang saham
untuk dapat mengajukan permohonan pemeriksaan kepada pengadilan untuk memperoleh data karena adanya
dugaan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh PT
Dalam penentuan kuorum perubahan AD, pembubaran, penggabungan, peleburan dan pengambilalihan
ditentukan berdasarkan suara terbanyak
Dalam hal penggabungan, peleburan dan pengambilalihan harus ditentukan secara tegas perbuatan tersebut
telah memperhatikan kepentingan saham minoritas
Jika penambahan modal PT dan pemegang saham yang ada tidak mengambil bagian, sebelum ditawarkan kepada
orang lain, PT harus menawarkan terlebih dahulu kepada karyawan.
Jika pemegang saham akan menjual sahamnya kepada orang lain, diharuskan menawarkan lebih dahulu kepada
karyawan
Tanggung jawab pemegang saham terbatas pada jumlah atau nilai saham yang dimilikiny
Adanya pengaturan tentang pemindahan hak atas saham (saham atas nama maupun atas tunjuk).
Organ PT
Dewan Komisaris
Direksi
RUPS memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Komisaris maupun Direksi dalam batas waktu yang
ditentukan dalam UU/AD (Pasal 75 ayat 1)
Membubarkan PT
Klasifikasi RUPS :
RUPS Lainnya : misalnya adalah RUPS Luar Biasa. RUPS ini dapat diselenggarakan setiap waktu berdasarkan
kebutuhan PT.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris merupakan organ PT yang memiliki tugas untuk melakukan pengawasan secara umum dan
atau khusus sesuai dengan AD. Pengawasan tersebut meliputi pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya
pengurusan PT secara umum.
Dewan Komisaris juga memiliki tugas untuk memberikan nasehat kepada Direksi
Pengawasan dan pemberian nasehat oleh Dewan Komisaris dilakukan untuk kepentingan PT berdasarkan tujuan
PT
Setiap anggota Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan wewenangnya dengan itikad baik, kehati-hatian
dan bertanggung jawab.
Setiap anggota Dewan Komisaris bertanggungjawab secara pribadi atas kerugian PT apabila yang bersangkutan
melakukan kesalahan/lalai menjalankan tugasnya
Apabila Dewan Komisaris terdiri dari dua orang atau lebih, maka tanggung jawabnya menjadi tanggung renteng
untuk setiap anggota Dewan Komisaris
Direksi
Organ PT yang berwenang dan bertanggung jawab atas pengurusan dan pengelolaan PT (Pasal 29 ayat (1))
berdasarkan tujuan PT baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai AD PT. Sehingga kewenangan tersebut
meliputi kewenangan kepengurusan PT dan kewenangan mewakili PT di pengadilan
Anggota Direksi dapat terdiri dari satu orang atau lebih. Orang yang dapat diangkat menjadi anggota Direksi
adalah orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam waktu 5 tahun sebelum
pengangkatannya, yang bersangkutan pernah :
Dinyatakan pailit
Menjadi anggota direksi atau komisaris yang dinyatakan bersalah sehingga menyebabkan PT pailit
Dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keungan negara dan atau yang berkaitan dengan
bidang keuangan.
Go Public PT
PT yang menjual sahamnya kepada publik (masyarakat) melalui pasar saham (bursa saham/bursa efek) dengan
tujuan untuk melakukan pengembangan PT.
PT. Yang melakukan Go Public semula merupakan PT. Tertutup berubah menjadi PT.Terbuka yang disingkat Tbk.
(contoh : PT.BCA, Tbk)
PT Tertutup
PT yang didirikan dengan maksud untuk tidak menjual sahamnya kepada masyarakat. PT Tertutup biasanya
merupakan PT yang dimiliki oleh suatu keluarga, sehingga kepemilikan sahamnya terbatas hanya dimiliki
keluarga.
PT.Terbuka (Tbk)
PT yang menjual sahamnya ke masyarakat melalui pasar saham dengan tujuan melakukan penambahan modal
(pengembangan PT)
Persiapan Go Public oleh PT yang bersangkutan dengan melengkapi syarat dan mempelajari tata cara Go Public
Dulu : BAPEPAM LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) Sekarang : OJK (Otoritas Jasa
Keuangan)
Dampak Positif
Penambahan modal
Reputasi PT. menjadi meningkat dan terkenal sehingga pasar lebih meluas
Likuiditas PT dan saham menjadi lebih baik
Dampak Negatif
Pemilik PT kehilangan fleksibilitas dalam melakukan tindakan tertentu, karena dibutuhkan izin dari pemegang
saham/otoritas tertentu
Pengurusan administrasi dan dana tambahan yang cukup besar untuk proses Go Public
Kehilangan kontrol dari pemegang saham sendiri jika porsi saham yang dijual terlalu besar
Keunggulan PT
PT merupakan badan usaha yang dijamin dari aspek hukum (dijamin dalam peraturan perundang-undangan)
PT merupakan badan usaha yang memiliki nilai lebih secara ekonomi (berfungsi sebagai badan usaha yang
sempurna karena dijamin oleh hukum)
PT banyak diminati masyarakat yang ingin mendirikan badan usaha dengan modal yang cukup besar
Pembubaran PT
Dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang inkracht, harta pailit perseroan tidak cukup
untuk membayar biaya pailit.
Harta pailit perseroan yang telah dinyatakan pailit berada dalm keadaan insolvensi.
6. KOPERASI
Dasar Hukum
Definisi
Badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas kekeluargaan
Prinsip Koperasi
Kemandirian
Pendirian Koperasi
Rapat Pembentukan
Permohonan Pengesahan
Rapat Pembentukan
Rapat pembentukan koperasi, dihadiri minimal 20 orang calon anggota. Dalam rapat pembentukan, ditentukan
Akta Pendirian Koperasi dan Anggaran Dasar Koperasi.
Daftar nama pendiri,Nama dan tempat kedudukan,Maksud dan tujuan serta bidang usaha,Ketentuan mengenai
keanggotaan,Ketentuan mengenai rapat anggota,Ketentuan mengenai pengelolaan,Ketentuan mengenai
permodalan,Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya,,Ketentuan mengenai pembagain SHU,Ketentuan
mengenai sanksi
Permohonan Pengesahan
permohonan pengesahan diajukan secara tertulis oleh para pendiri koperasi kepada Kementerian Koperasi dan
UKM (melampirkan berita acara rapat pembentukan; akta pendirian dan anggaran dasar)
setelah dilakukan pengesahan, selanjutnya dilakukan pengumuman pada Berita Negara Republik Indonesia
Rapat Anggota
Pengurus Koperasi
Pengawas
Rapat Anggota
Rapat anggota koperasi merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam pengelolaan koperasi
Rapat ini diselenggarakan minimal satu kali dalam satu tahun, dengan hasil keputusan dilaksanakan berdasarkan
musyawarah untuk mufakat
Pengurus Koperasi
pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota
Untuk kepentingan pengelolaan koperasi, pengurus dapat mengangkat pengelola untuk mengelola usaha
koperasi. Pengelola tersebut bertanggung jawab kepada pengurus, dan hubungan hukum antara pengurus dan
pengelola merupakan hubungan hukum ketenagakerjaan.
Kewenangan Pengurus :
Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai ketentuan AD
Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya
keputusan rapat anggota.
Pengawas
pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi melalui rapat anggota koperasi
Tugas Pengawas :
Wewenang pengawas :
Modal sendiri,meliputi :
Modal Pinjaman :
SHU adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku, dikurangi dengan biaya penyusutan
dan kewajiban lainnya, termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan
7. YAYASAN
Dasar Hukum
UU No.16 Tahun 2001 Tentang Yayasan,UU No.28 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas UU,No.16 Tahun 2001
Tentang Yayasan
Definisi
Badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di
bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota
Pendirian Yayasan
Akta Pendirian Yayasan disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM untuk memperoleh status Badan Hukum
Kekayaan Yayasan
Wakaf,Hibah,Hibah Wasiat
Sumber lain yang tidak bertentangan dengan AD Yayasan dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
Berakhirnya Yayasan
tujuan Yayasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar telah tercapai atau tidak tercapai;
putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap berdasarkan alasan:
harta kekayaan
Pengertian Restrukturisasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah penataan kembali (supaya struktur
atau tatanannya baik)
Sedangkan Restrukturisasi Perusahaan adalah Upaya untuk melakukan pengembangan perusahaan ke arah yang
lebih baik.
Tujuan Restrukturisasi Perusahaan adalah untuk memperbaiki dan memaksimalkan kinerja perusahaan.
Adapun bentuk Restrukturisasi Perusahaan adalah :
Merger,Konsolidasi,Akuisisi
Perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perusahaan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan
perusahaan lain yang telah ada, dan mengakibatkan aktiva dan pasiva perusahaan yang menggabungkan diri
beralih kepada perusahaan yang menerima penggabungan diri, sehingga perusahaan yang menggabungkan diri
menjadi berakhir/hilang.
Merger horizontal, adalah merger yang dilakukan oleh usaha sejenis (usahanya sama), misalnya merger antara
dua perusahaan roti, perusahaan sepatu.
Merger vertikal, adalah merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaan yang saling berhubungan, misalnya
dalam alur produksi yang berurutan. Contohnya: perusahaan pemintalan benang merger dengan perusahaan
kain, perusahaan ban merger dengan perusahaan mobil.
Konglomerat ialah merger antara berbagai perusahaan yang menghasilkan berbagai produk yang berbeda-beda
dan tidak ada kaitannya, misalnya perusahaan sepatu merger dengan perusahaan elektronik atau perusahaan
mobil merger dengan perusahaan makanan. Tujuan utama konglomerat ialah untuk mencapai pertumbuhan
badan usaha dengan cepat dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Caranya ialah dengan saling bertukar saham
antara kedua perusahaan yang disatukan.
Trust
Trust adalah peleburan beberapa badan usaha menjadi sebuah perusahaan yang baru, sehingga diperoleh
kekuasaan yang besar dan monopoli. Contoh: Bank Mandiri merupakan gabungan dari Bank Bumi Daya, Bank
Dagang Negara, Bank Pembangunan Indonesia, Bank Ekspor Impor Indonesia
Kartel
Kartel adalah bentuk kerja sama antara beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama
dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan, memperkecil kondisi persaingan, dan memperluas atau
menguasai pasar. Macam-macam kartel yang sering dijumpai antara lain:
Kartel wilayah adalah penggabungan yang didasarkan pada perjanjian pembagian wilayah atau daerah
penjualan dan pemasaran barangnya
Kartel produksi adalah penggabungan yang bertujuan untuk menyelenggarakan produksi bersama secara
massal, tetapi masing-masing perusahaan ditetapkan batas jumlah produksi yang diperbolehkan (kuota
produksi)
Kartel bersyarat atau kartel kondisi adalah penggabungan dengan menetapkan syarat-syarat penjualan,
penyerahan barang, dan penetapan kualitas produksi
Kartel harga adalah penggabungan dengan menetapkan harga minimum dari produk yang dihasilkan masing-
masing anggota
Kartel pembelian dan penjualan adalah penggabungan untuk pembelian dan penjualan hasil produksi, agar tidak
terjadi persaingan.
Holding Company
Holding Company adalah suatu PT yang besar yang menguasai sebagian besar sero atau saham perusahaan
lainnya. Meskipun secara yuridis badan usaha yang dikuasai tetap berdiri sendiri namun diatur dan dijalankan
sesuai dengan kebijakan PT yang menguasai.
Concern
Sebenarnya concern sama halnya dengan holding company, yaitu memiliki sebagian besar saham-saham dari
beberapa badan usaha. Perbedaannya adalah holding company sering berbentuk PT, sedangkan concern sering
dimiliki perseorangan, yaitu seorang hartawan yang mempunyai modal yang amat besar.
Corner dan ring adalah penggabungan beberapa badan usaha yang tujuan mencari keuntungan besar, dengan
cara menguasai penawaran barang untuk memperoleh monopoli dan menaikkan harga.
Syndicate
Syndicate adalah kerja sama sementara oleh beberapa badan usaha untuk menjual atau mengerjakan suatu
proses produksi.
Joint Venture
Joint venture adalah penggabungan beberapa badan usaha untuk mendirikan satu bentuk usaha bersama dengan
modal bersama pula, dengan tujuan untuk menggali kekayaan alam dan mendidik tenaga ahli untuk
menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
Production Sharing
Production sharing adalah kerja sama bagi hasil antara pihak-pihak tertentu.
Waralaba (Franchise)
Waralaba merupakan sistem usaha yang tidak memakai modal sendiri, artinya untuk membuka gerai waralaba
cukup menggunakan modal milik investor lain. Seorang franchise (pembeli usaha waralaba) harus memenuhi
syarat-syarat khusus yang ditetapkan oleh franchisor (perusahaan waralaba), karena pada franchise akan
menggunakan merek yang sama dengan franchisor sehingga harus memiliki standar yang sama. Keuntungan
yang diperoleh investor waralaba antara lain terhindar dari biaya trial and error, karena sudah terlebih dahulu
dikeluarkan oleh pemilik usaha.
Perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perusahaan atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara
mendirikan satu perusahaan baru. Dengan demikian, aktiva dan pasiva perusahaan yang meleburkan diri
menjadi milik perusahaan baru, dan beberapa perusahaan yang meleburkan diri menjadi berkahir/hilang.contoh
: pembentukan Bank Mandiri yang berasal dari peleburan empat Bank BUMN yang sedang sekarat akibat dampak
krisis moneter 1997/1998, yaitu Bank BDN, Bank Bumi Daya, Bank Ekspor Impor, dan Bank Bapindo
Ada dua atau lebih perusahaan yang meleburkan diri untuk membentuk perusahaan baru.
Perusahaan baru hasil peleburan harus mendapatkan status badan hukum yang baru dari menhukham.
Rancangan konsolidasi dan konsep akta konsolidasi wajib disetujui RUPS di masing-masing perseroan.
Konsep akta konsolidasi yang telah disetujui RUPS dituangkan dalam akta konsolidasi yang dibuat di hadapan
notaris dalam bahasa Indonesia.
Salinan akta konsolidasi dilampirkan pada pengajuan permohonan untuk mendapatkan keputusan Menhukham
mengenai pengesahan badan hukum perseroan hasil peleburan.
Perseroan hasil konsolidasi memperoleh status badan hukum pada tanggal diterbitkannya keputusan
Menhukham mengenai perusahaan yang meleburkan diri bubar demi hukum tanpa proses likuidasi.
Aktiva dan pasiva perusahaan yang meleburkan diri demi hukum akan beralih ke dalam perusahaan baru hasil
konsolidasi berdasarkan titel umum
Perbuatan hukum yang dilakukan oleh perusahaan atau orang perseorangan untuk mengambil alih saham
perusahaan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas perusahaan tersebut. Dengan demikian,
perusahaan yang sahamnya diakuisisi oleh perusahaan lain tetap ada dan tidak berakhir.
Dapat dikatakan pula bahwa akuisisi adalah pengambil alihan perusahaan oleh perusahaan lain yang ditempuh
dengan dua cara, yaitu: pertama, mengambil alih aset perusahaan target. Kedua, membeli saham-saham dari
perusahaan target.
Contoh : BenQ secara resmi melakukan akuisisi terhadap salah satu bisnis mobile device (MD) milik perusahaan
elektronik raksasa Jerman Siemens AG tahun 2005.
Tipe-Tipe Akuisisi
Moin (2003) dalam Lestari (2008),mengklasifikasikan akuisisi secara umum menjadi lima tipe yaitu :
Akuisisi horizontal adalah akuisisi antara dua atau lebih perusahaan yang bergerak dalam industri yang sama.
Sebelum terjadi akuisisi perusahaan- perusahaan ini bersaing satu sama lain dalam pasar atau industri yang
sama. 2.
Akuisisi vertikal adalah integrasi yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam tahapan-
tahapan proses produksi atau operasi. Akuisisi tipe ini dilakukan jika perusahaan yang berada pada industri hilir
memasuki industri hilir menjadi industri hulu.
Akuisisi konglomerat adalah akuisisi perusahaan yang masing masing bergerak dalam industri yang tidak terkait
atau bisnisnya tidak berhubungan, tetapi tidak termasuk dalam kategori akuisisi horisontal dan akuisisi vertikal.
Akuisisi ekstensi pasar adalah akuisisi yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan untuk secara bersama-
bersama memperluas area pasar. Tujuan akuisisi ini terutama untuk memperkuat jaringan pemasaran bagi
produk masing- masing perusahaan.
Akuisisi ekstensi produk adalah akuisisi yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan untuk memperluas lini
produk masing-masing perusahaan.
8. KEPAILITAN DAN PKPU
KEPAILITAN
Dasar Hukum
UU No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (UU Kepailitan dan
PKPU)
Definisi
Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan Debitur pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan
oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas
Unsur Kepailitan
Debitur minimal memiliki satu utang yang telah jatuh waktu/jatuh tempo dan dapat ditagih
Debitur yang mempunyai dua atau lebih kreditur dan debitur sedikitnya tidak membayar satu utang yang telah
jatuh waktu dan dapat ditagih
Bapepam-LK, untuk permohonan pailit Debitor perusahaan efek, bursa efek,lembaga kliring dan penjamin serta
lembaga penyimpanan dan penyelesaian
Menteri Keuangan, untuk permohonan pailit Debitor perusahaan asuransi, perusahaan reasuransi, dana pensiun
atau BUMN yang bergerak di bidang kepentingan publik
Dengan adanya Undang-Undang No.21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan (UU OJK), maka pengaturan
dan pengawasan terhadap kegiatan di sektor perbankan, pasar modal, dan di sektor perasuransian, dana pensiun
, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya menjadi kewenangan OJK (Pasal 6), termasuk dalam
hal permohonan pengajuan pailit yang berkaitan dengan sektor tersebut.
Prosedur Kepailitan
Putusan pernyataan pailit diucapkan maksimal 60 hari setelah tanggal permohonan pernyataan pailit
didaftarkan (Pasal 13 ayat (5))
Kemudian dilakukan verifikasi yaitu rapat pencocokan piutang oleh Hakim Pengawas, Panitera, Debitur, Kurator
dan Para Kreditur yang ditetapkan maksimal 14 hari setelah putusan pailit (Pasal 113 ayat (1))
Debitur dapat mengajukan rencana perdamaian kepada Kreditur (Pasal 144)
Dalam rapat rencana perdamaian, Hakim Pengawas dapat menentukan dapat disahkan atau tidaknya rencana
perdamaian yang diajukan oleh Debitur (Pasal 156 ayat (1))
Dilakukan sidang homologasi untuk mengesahkan perdamaian dan Debitur wajib untuk membayar utangnya
kepada Kreditur, kemudian dilakukan tahap rehabilitasi yaitu upaya mengembalikan nama baik Debitur (Pasal
215).
Setelah dilakukan rehabilitasi maka kepailitan berakhir dan perusahaan Debitur dapat melakukan kegiatan
usaha kembali.
Tidak disahkan oleh hakim pengawas dalam hal harta yang dimiliki Debitur tidak cukup untuk melunasi
utangnya (Pasal 159 ayat (2))
Dalam hal pengesahan perdamaian ditolak maupun disahkan, dapat diajukan upaya Kasasi (Pasal 160)
Dalam hal rencana perdamaian ditolak atau tidak disahkan maka Debitur dalam keadaan insolvensi (Pasal 178
ayat (1))
Tahap selanjutnya dilakukan pemberesan harta pailit (Pasal 187 ayat (1)) dan setelah selesai maka kepailitan
berakhir dan perusahaan bubar.
Skema Kepailitan
Dalam Skema Kepailitan, putusan pailit diberikan dalam hal pemohon pailit telah memenuhi syarat kepailitan
Kurator dapat melakukan pinjaman kepada pihak ketiga dalam rangka meningkatkan harta pailit atas
persetujuan Hakim Pengawas
Terhadap pinjaman tersebut, harta pailit dapat dibebankan dengan gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan,
hipotek, atau hak agunan atas kebendaan lainnya
Pengurusan Harta Pailit
Pemberesan harta pailit diartikan sebagai pengalihan aset harta pailit milik Debitur untuk membayar utang
Debitur.
Setelah harta pailit dalam keadaan insolvensi, maka hakim pengawas dapat mengadakan rapat kreditur untuk
mendengar mengenai cara pemberesan harta pailit
Dalam rapat kreditur, apabila hakim berpendapat terdapat cukup uang untuk melunasi kepada kreditur, maka
kurator diperintahkan untuk melakukan pembagian uang kepada kreditur yang utangnya telah dicocokkan
apabila dalam rapat pencocokan piutang tidak ditawarkan rencana perdamaian, atau rencana perdamaian yang
diajukan tidak diterima, maka kurator atau kreditur yang hadir dalam rapat dapat mengusulkan supaya
perusahaan debitur pailit tetap dilanjutkan
Usulan tersebut dapat dijalankan apabila disetujui oleh kreditur yang mewakili lebih dari setengah semua
piutang yang diakui dan diterima dengan sementara yang tidak dijamin dengan hak agunan kebendaan
Pemberhentian kelanjutan perusahaan juga dapat dilakukan oleh hakim pengawas atas permintaan kreditur atau
kurator
setelah pemberhentian kelangsungan perusahaan dilakukan, maka kurator mulai menjual semua harta pailit
Kebendaan yang berupa harta pailit tersebut dijual dimuka umum sesuai tata cara yang ditentukan dalam
perundang-undangan
Apabila penjualan dimuka umum tidak tercapai, maka dapat dilakukan penjualan di bawah tangan dengan izin
hakim pengawas
Hakim pengawas : bertugas untuk mengawasi pengurusan dan pemberesan harta pailit
Kurator : Balai Harta Peninggalan atau orang perseorangan yang diangkat oleh Pengadilan untuk mengurus dan
membereskan harta Debitur pailit
Panitia Kreditur : terdiri atas tiga orang dari kreditur yang mendaftarkan diri untuk diverifikasi piutangnya
(rapat pencocokan piutang)
Jenis-jenis kreditur
Kreditur konkruen, merupakan kreditur yang harus berbagi dengan para kreditur yang lain
Kreditur preferen, merupakan kreditur yang didahulukan dari kreditur-kreditur lainnya untuk memperoleh
pelunasan tagihannya dari hasil penjualan harta pailitasalkan benda tersebut telah dibebani dengan hak jaminan
tertentu bagi kepentingan kreditur yang bersangkutan
Kreditur separatis, merupakan kreditur pemegang hak istimewa yang oleh undang-undang diberikan
kedudukan, dalam hal ini lebih didahulukan daripada kreditur konkruen maupun kreditur preferen
Pengamanan harta pailit dan menyimpan semua surat, dokumen, uang, perhiasan, efek dan surat surat berharga
lainnya dengan memberikan tanda terima.
Pencatatan harta pailit maksimal 2 hari setelah menerima surat pengangkatan sebagai Kurator
Membuat daftar yang menyatakan sifat, jumlah piutang dan utang harta pailit serta nama dan tempat tinggal
Kreditur beserta jumlah piutang masing-masing Debitur
Kurator dapat melanjutkan usaha Debitur yang dinyatakan pailit walaupun terhadap putusan pernyataan pailit
tersebut diajukan Kasasi/Peninjauan kembali (atas persetujuan panitia Kreditur sementara)
Melakukan rapat pencocokan piutang yang diserahkan oleh kreditur dengan catatan yang telah dibuat
sebelumnya dan keterangan debitur pailit, maupun berunding dengan kreditur jika terdapat keberatan terhadap
penagihan yang diterima
Kepailitan meliputi seluruh kekayaan debitur pada saat putusan pernyataan palit diucapkan serta segala sesuatu
yang diperoleh selama kepailitan
Debitur secara hukum telah kehilangan haknya untuk menguasai dan mengurus harta kekayaannya yang
termasuk dalam harta pailit sejak tanggal putusan pernyataan pailit diucapkan
Semua perikatan yang diterbitkan debitur sesudah putusan pernyataan pailit, tidak dapat dibayar dari harta
pailit, kecuali perikatan tersebut menguntungkan harta pailit
Benda, termasuk hewan yang benar-benar dibutuhkan oleh debitur sehubungan dengan pekerjaannya,
perlengkapannya, alat-alat medis yang dipergunakan untuk kesehatan, tempat tidur, dan perlengkapannya yang
dipergunakan oleh debitur dan keluarganya, dan bahan makan untuk 30 hari bagi debitur dan keluarganya yan
terdapat di tempat itu
Segala sesuatu yang diperoleh debitur dari pekerjaannya sendiri sebagai penggajian dari suatu jabatan atau jasa
sebagai upah, pensiun, uang tunggu atau uang tunjangan, sejauh yang ditentukan oleh hakin pengawas
Uang yang diberikan kepada debitur untuk memenuhi suatu kewajiban memberi nafkah menurut undang-
undang
Berakhirnya Kepailitan
Kepailitan berakhir dalam hal disahkannya perdamaian oleh Hakim dan telah memperoleh Kekuatan Hukum
Tetap/Inkracht (Pasal 166 ayat (1))
Kepailitan berakhir dalam hal semua kreditur yang diakui piutangnya telah dibayar lunas (Pasal 202 ayat (1))
Kepailitan berakhir dalam hal daftar pembagian penutup menjadi mengikat dan telah memperoleh Kekuatan
Hukum Tetap/Inkracht (Pasal 202 ayat (1)). Dikatakan telah Inkracht apabila dalam pembagian akhir sudah
ditandatangani oleh Hakim Pengawas dan kemudian diumumkan dan selam pengumuman tidak ada keberatan
atau keberatan telah dapat diselesaikan.
Setelah dilakukan pemberesan harta pailit, maka kurator memiliki kewajiban untuk
Membuat pengumuman mengenai berakhirnya kepailitan dalam berita negara RI dan surat kabar
Memberikan pertanggungjawaban mengenai pengurusan dan pemberesan yang telah dilakukan kepada hakim
pengawas dalam waktu maksimal 30 hari setelah berakhirnya kepailitan
Menyerahkan semua buku dan dokumen mengenai harta pailit yang ada pada kurator kepada kreditur dengan
tanda bukti penerimaan yang sah
PKPU
Definisi PKPU
Adalah suatu masa yang diberikan oleh undang-undang melalui putusan hakim niaga dimana dalam masa
tersebut kepada pihak kreditur dan debitur diberikan kesempatan untuk memusyawarahkan cara-cara
pembayaran utangnya dengan memberikan rencana pembayaran seluruh atau sebagian utangnya (Munir Fuady)
Diajukan oleh debitur yang tidak dapat atau memperkirakan tidak akan dapat melanjutkan membayar utang-
utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih.
Kreditur yang memeprkirakan bahwa debitur tidak dapat melanjutkan membayar utang-utangnya yang sudah
jatuh waktu dan dapat ditagih
Dalam hal debitur adalah bank; perusahaan efek; bursa efek; lembaga kliring dan penjaminan; lembaga
penyimpanan dan penyelesaian; perusahaan asuransi, perusahaan reasuransi, dana pensiun; BUMN yang
bergerak dibidang kepentingan umum dapat mengajukan permohonan PKPU adalah instansi dalam pasal 2 ayat
(3), (4) dan (5))
Setelah adanya UU tentang OJK, maka kewenangan permohonan pada debitur tersebut diatas diajukan oleh OJK
Agar penyelesaian utang piutang dapat melalui perdamaian/disetujuinya perdamaian, yang meliputi tawaran
pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada krediturnya.
Untuk memungkinkan seorang debitur meneruskan usahanya meskipun ada kesukaran pembayaran
Debitur,Kreditur,Pengurus,Majelis Hakim
SKEMA PKPU
Tahap PKPU
PKPU Sementara
Apabila debitur mengajukan permohonan PKPU (dengan syarat terpenuhi),Pengadilan harus segera
mengabulkannya maksimal 3 hari sejak tanggal didaftarkannya surat permohonan
Apabila PKPU diajukan oleh kreditur, pengadilan harus segera mengabulkan permohonan PKPU maksimal
20hari sejak didaftarkannya permohonan
Dalam jangka waktu tersebut harus diputuskan apakah PKPU tersebut dapat dilanjutkan menjadi suatu PKPU-T
PKPU Tetap
Setelah penetapan PKPU-S, Pengadilan Niaga yang diwakili Pengurus memanggil debitur dan kreditur untuk
hadir pada sidang pertimbangan pelaksanaan PKPU-T (sidang diselenggarakan maksimal 45 hari sejak
penetapan PKPU-S)
Dalam sidang pertimbangan pelaksanaan PKPU-T akan diputuskan apakah dapat diberikan PKPU-T atau tidak
dengan maksud memungkinkan debitur,pengurus dan para kreditur untuk mempertimbangkan dan menyetujui
perdamaian
Pengadilan Niaga menetapkan PKPU-T maksimal 270 hari setelah putusan PKPU-S diucapkan
Disetujui oleh lebih dari setengah jumlah kreditur konkruen yang haknya diakui atau sementara diakui yang
hadir dan mewakili minimal 2/3 bagian dari seluruh tagihan yang diakui atau yang sementara diakui dari
kreditur konkruen atau kuasanya yang hadir dalam sidang tersebut
Disetujui oleh setengah jumlah kreditur yang piutangnya dijamin dengan gadai, jaminan fidusia, hak
tanggungan,hipotik atau hak agunan atas kebendaan lainnya, yang hadir dan mewakili minimal 2/3bagian dari
seluruh tagihan kreditur atau kuasanya yang hadir dalam sidang tersebut
Prosedur PKPU
Permohonan PKPU diajukan ke Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri tempat kedudukan debitur dengan
ditandatangani oleh pemohon PKPU dan kuasa hukumnya
PKPU diajukan debitur sebelum adanya putusan pailit, apabila putusan pailit telah diucapkan oleh hakim
terhadap debitur, maka yang bersangkutan tidak lagi dapat mengajukan permohonan PKPU
Permohonan PKPU dapt diajukan bersama permohonan kepailitan, namun yang diperiksa terlebih dulu oleh
hakim adalah permohonan PKPU
Permohonan PKPU menyertakan daftar (memuat sifat, jumlah piutang dan utang debitur beserta surat bukti)
Pengangkatan tersebut disetujui oleh kreditur yang mewakili minimal setengah bagian dari seluruh tagihan yang
diakui
PROSES PKPU
Bila debitur dinyatakan PKPU, maka debitur tanpa persetujuan pengurus tidak dapat melakukan tindakan
kepengurusan atau kepemilikan atas seluruh atau sebagian hartanya
Apabila debitur melakukan kepengurusan, maka pengurus berhak untuk melakukan segala sesuatu yang
diperlukan untuk memastikan bahwa harta debitur tidak dirugikan karena tindakan debitur
Dalam PKPU tidak ada kurator, namun ada pengurus yang membantu dalam mengelola harta kekayaannya
selama PKPU berlangsung
Bila debitur pada waktu yang sama dimohonkan pailit dan PKPU,maka kepailitan tidak diperiksa, yang diperiksa
adalah PKPU, dengan syarat PKPU diajukan dalam sidang pertama kepailitan, yaitu sebelum adanya putusan
pailit
Dalam PKPU, debitur tidak perlu meminta persetujuan dari kreditur karena debitur masih berwenang terhadap
harta kekayaannya, namun harus tetap melaporkan kepada pengurus, yaitu perbuatan hukum apa saja yang
dilakukan terhadap harta kekayaan sampai PKPU berakhir
Rencana perdamaian dalam PKPU dapat dilakukan dengan mengadakan restrukturisasi utang, baik untuk
seluruh maupun sebagian utang
Rencana perdamian berhak diajukan oleh debitur pada saat pengajuan permohonan PKPU atau setelahnya
Setelah permohonan perdamaian diterima oleh panitera Pengadilan, Hakim Pengawas menetukan haru terakhir
tagihan harus disampaikan kepada pengurus dan sekaligus menentukan tanggal dan waktu rencana perdamaian
yang diusulkan akan dibicarakan dan diputuskan dalam rapat kreditur yang dipimpin Hakim Pengawas
Dalam hal rencana perdamian diterima, Hakim Pengawas wajib menyampaikan laporan tertulis kepada
Pengadilan pada tanggal yang telah ditentukan untuk keperluan pengesahan perdamian
Pengurus dan kreditur dapat menyampaikan alasan yang menyebabkan dikehendaki pengesahan atau penolakan
perdamaian
Dalam hal rencana perdamaian ditolak, maka Hakim Pengawas wajib memberitahukan penolakan tersebut
kepada pengadilan dan pengadilan menolak mengesahkan perdamian dan menyatakan debitur pailit
Harta debitur jauh lebih besar daripada jumlah daripada jumlah yang disetujui dalam perdamaian
Perdamaian dicapai karena penipuan atau persekongkolan dengan satu atau beberapa kreditur
Imbalan jasa dan biaya yang dikeluarkan oleh ahli dan pengurus belum dibayar atau tidak diberikan jaminan
untu pembayaran
Perdamaian dalam PKPU diajukan pada saat atau setelah permohonan PKPU
Perdamaian pada kepailitan diajukan setelah ada putusan pailit terhadap debitur dari hakim
Perdamaian pada PKPU dilakukan pada sidang pengadilan yang memeriksa permohonan PKPU
Perdamaian pada kepailitan dibicarakan pada saat verifikasi setelah putusan kepailitan
perdamaian harus disetujui lebih dari ½ jumlah kreditur konkruen yang haknya diakui atau sementara diakui
yang hadir pada rapat kreditur
kreditur tersebut bersama-sama mewakili minimal 2/3 bagian dari seluruh tagihan yang diakui atau sementara
diakui dari kreditur konkruen atau kuasanya yang hadir dalam rapat tersebut
disetujui lebih dari ½ kreditur yang piutangnya dijamin dengan hak jaminan atas kebendaan dan hadir mewakili
minimal 2/3 bagian dari seluruh tagihan kreditur atau kuasanya yang hadir dalam rapat tersebut
Harus disetujui lebih dari ½ jumlah seluruh piutang konkruen yang diakui atau yang untuk sementara diakui
dari kreditur konkruen atau kuasanya yang hadir dalam rapat tersebut
Tagihan biaya pemeliharaan , pengawasan atau pendidikan yang sudah harus dibayar dan hakim pengawas harus
menentukan jumlah tagihan yang sudah ada dan belum dibayar sebelum PKPU yang bukan merupakan tagihan
dengan hak untuk diistimewakan
Tagihan yang diistimewakan terhadap benda tertentu milik debitur maupun terhadap seluruh harta debitur yang
tidak tercakup diatas
Berakhirnya PKPU
PKPU dapat diakhiri atas permintaan Hakim Pengawas, Kreditur atau atas prakarsa Pengadilan, dalam hal :
Debitur selama PKPU bertindak dengan itikad buruk dalam melakukan pengurusan terhadap hartanya
Definisi
2. Litigasi/pengadilan
Pengadilan Niaga merupakan pengadilan khusus yang dibentuk di lingkungan peradilan umum yang berwenang
memeriksa, mengadili dan memberi putusan terhadap perkara :
HKI
Putusan Hakim Inkracht (Berkekuatan Hukum Tetap) Artinya Putusan Hakim dapat dijalankan
Terhadap putusan Hakim yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, dapat diajukan permohonan
peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung (MA)
Ditemukan bukti baru yang bersifat menetukan yang pada waktu perkara diperiksa Pengadilan sudah ada, tapi
belum ditemukan, atau
Dalam putusan hakim yang bersangkutan terdapat kekeliruan yang nyata
Definisi
Hak eksklusif yang diberikan negara kepada inventor atas hasil invensinya pada bidang teknologi, yang selama
waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut/memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk
melaksanakannya.
Invensi
Ide dari inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik dalam bidang
teknologi dapat berupa produk/proses/penyempurnaan dan pengembangan produk/proses.
Inventor
Perorangan/beberapa orang yang melaksanakan ide yang dituangkan dalam kegiatan yang menghasilkan
invensi
Pemegang paten
Inventor sebagai pemilik paten/pihak yang menerima hak tersebut dari pemilik paten/pihak yang menerima
lebih lanjut hak tersebut, yang terdaftar dalam daftar umum paten
Paten diberikan untuk jangka waktu selama 20 tahun dan tidak dapat diperpanjang
Setelah masa berlaku selesai, maka paten tersebut menjadi milik umum dan dapat dipergunakan secara bebas
Perolehan Hak paten hanya dapat diperoleh dengan cara didaftarkan pada Direktorat Jendral HKI
Inventor mengajukan permohonan tertulis kepada Direktorat Jendral Paten Kementerian Hukum dan HAM RI
1. Permohonan Tertulis
Mengisi formulir permohonan pendaftaran paten (4 lembar dan bermaterai)
Judul invensi, klaim, deskripsi invensi, gambar invensi untuk memperjelas (rangkap 4)
a. Pengumuman
Ditjen paten mengumumkan permohonan yang diajukan (telah memenuhi syarat) dalam Berita Resmi Paten
maupun dalam sarana khusus yang disediakan Ditjen HKI agar dapat diakses oleh masyarakat
Tujuan pengumuman
Publikasi kepada masyarakat agar tidak ada pihak lain yang meniru/ melakukan tindak pelanggaran pada paten
yang bersangkutan
Publikasi masyarakat dengan tujuan memberikan kesempatan kepada pihak tertentu untuk mengajukan
keberatan atas permohonan paten apabila paten yang diumumkan terdapat kesamaan
b. Pemeriksaan substantif
Meneliti penemuan yang dimintakan paten dengan penemuan lain yang telah ada
Pembatalan Paten
Batal demi hukum (pemegang paten tidak memenuhi kewajiban membayar biaya tahunan dalam jangka waktu
3 tahun berturut-turut)
Lisensi Paten
Lisensi paten diberikan melalui imbalan yang disebut royalti. Bentuk lisensi paten ditentukan oleh perjanjian
tertulis berdasarkan kesepakatan para pihak yang mengadakan lisensi paten
Lisensi tunggal : pemegang paten mengalihkan patennya kepada pihak lain, namun pemegang paten tetap boleh
menjalankan haknya sebagai pemegang paten
Lisensi non eksklusif : pemegang paten mengalihkan kepemilikannya dan sekaligus tidak menjalankan patennya
CONTOH PATEN
Hak eksklusif bagi pencipta / pemegang hak cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya yang
timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Mengumumkan :
Memperbanyak :
Penambahan jumlah suatu ciptaan, baik secara keseluruhan maupun bagian yang sangat substansial dengan
menggunakan bahan-bahan yang sama/tidak sama, termasuk mengalihwujudkan secara permanen/temporer
Untuk lebih meyakinkan Hak ataskepemilikan ciptaan yang telah tercatat pada Ditjen HKI melalui Surat
Pencatatan Ciptaan sebagai alat bukti di Pengadilan
Pencipta :
Seorang/beberapa orang secara bersama-sama yang dari inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan
kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk khas dan
bersifat pribadi (Pasal 1 angka 2)
Pemegang hak cipta yaitu pencipta sevagai pemilik hak cipta atau pihak yang menerima hak tersebut dari
pencipta atau pihak lain yang menerima lebih lanjut dari pihak tersebut (Pasal 1 angka 4)
Dicantumkan nama pencipta dalam ciptaan/salinannya dalam hubungan dengan penggunaan secara umum
“Meskipun hak cipta diserahkan/dialihkan kepada pihak lain, namun nama pencipta tetap harus dicantumkan
dalam ciptaannya, dan pengubahan ciptaan hanya boleh dilakukan atas persetujuan pencipta”
Hak yang dimiliki oleh seorang pencipta untuk mendapatkan keuntungan (manfaat ekonomi) atas ciptaanya,
berupa :
“pemilik hak cipta yang telah menyerahkan hak ciptanya maka telah terjadi pengalihan keseluruhan hak ekonomi
yang dapat dieksploitasi dari suatu ciptaan yang dialihkan kepada penerima/pemegang hak”
Buku, program komputer,pamflet, susunan perwajahan karya tulisan diterbitkan, dan semua hasil karya tulis
lainnya
Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan
Ciptaan lagu/musik dengan atau tanpa teks termasuk karawitan dan rekaman suara
Drama,tari , pewayangan,pantomim
Karya pertunjukan
Karya siaran
Seni rupa dalam segala bentuk seni lukis, gambar, seni ukir, kaligrafi,pahat, patung, karajinan tangan
Arsitektur,Peta,Seni batik,Fotografi,Sinematografi
Peraturan perundang-undangan
Berita (dari kantor berita,lembaga penyiaran/televisi dan surat kabar dengan menyebutkan sumber beritanya)
“terhadap ciptaan yang tidak dilindungi hak cipta sebagaimana disebutkan diatas, maka setiap orang boleh
memperbanyak, mengumumkan, menyiarkan karena bukan merupakan pelanggaran hak cipta”
Masa berlaku hak cipta adalah seumur hidup pencipta ditambah 50tahun
Setelah masa berlaku habis,maka hak atas ciptaan dapat dinikmati oleh masyarakat secara bebas sebagai milik
umum (public domain)
Pewarisan
Proses pengalihan hak cipta terjadi apabila pencipta meninggal dunia, secara otomatis kepemilikan berpindah
kepada keturunannya dalam garis lurus kebawah
Hibah
Pemilik hak cipta menghibahkan ciptaannya kepada pihak lain atas dasar perjanjian hibah (akta notaris/dibawah
tangan)
Wasiat
Merupakan pernyataan seseorang tentang apa yang dikehendaki setelah meninggal dunia
Perjanjian tertulis yang dibuat sesuai kesepakatan antara pemilik dengan pihak lain tentang ciptaan tertentu
perjanjian dengan lisensi merupakan suatu izin yang diberikan kepada pihak lain dengan suatu perjanjian
untukmenggunakan, memakai atau melaksanakan haknya dalam waktu tertentu dengan imbalan berupa royalti
12. MERK/TRADEMARK
Definisi :
Merek merupakan tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan, atau kombinasi dari
unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang/jasa.
Contoh Merk
Toshiba, Guess, Panasonic, Samsung, Nokia, Polo, Bank Mandiri, Garuda Indonesia, Lion Air, PERSIB, PERSIJA,
Alexander Christie, Nevada, Toyota, Lexus, Sony, Tupperware, Unilever, KFC, Pizza Hut, RS Hermina, Gramedia
dll.
Hak Merek
Hak eksklusif yang diberikan negara kepada pemilik merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk
jangka waktu tertentu untuk menggunakan merek tersebut atau memberikan ijin untuk menggunakannya
kepada orang lain.
Fungsi Merk
Sebagai alat promosi atas hasil produksi suatu perusahaan (melalui periklanan/pemasaran)
Jenis Merk
1. Merek Dagang
Merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan seseorang/beberapa orang untuk membedakan
barang-barang sejenis lainnya
2. Merek Jasa
Merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan secara bersama-sama/badan hukum untuk membedakan
jasa-jasa sejenis lainnya
Contoh : Jasa Pengiriman (Tiki, JNE, DHL,dll)
3. Merek Kolektif
Merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan karakteristik yang sama dengan diperdagangkan oleh
beberapa orang/badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa lain yang
sejenis
Contoh : Big Cola dengan Coca Cola, Pop Ice dengan Top Ice
Sistem konstitutif :Hak atas merek dapat diperoleh apabila dilakukan pendaftaran
Sistem deklaratif:
Hak atas merek dapat diperoleh kaarena yang pertama mendeklarasikan mereknya/menggunakan pemakaian
mereknya walaupun belum terdaftar
Sistem konstitutif lebih menjamin kepastian hukum (hak atas merek terdaftar dalam Daftar Umum Merek)
Sistem deklaratif kurang kepastian hukum, karena sulit menentukan ukuran (pembuktian riil) pertama kali yang
menggunakan merek yang bersangkutan
Identitas pemohon
B. Pemeriksaan Substantif
Mempunyai persamaan pada pokoknya/keseluruhan dengan indikasi geografis yang sudah dikenal
Merek yang permohonannya diajukan atas dasar itikad tidak baik (kepemilikan merek tidak milik
sendiri/meniru merek lain)
Merek yang bertentangan dengan undang-undang, moral dan ketertiban umum
Hak atas Merek memiliki jangka waktu 10 tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 10 tahun
(perpanjangan min.12 bulan sebelum batas waktu berakhir)
Dalam Hak atas Merek, pengalihan wajib dicatat dalam Daftar Umum Merek, diarsipkan oleh Kantor HKI dan
diumumkan dalam Berita Resmi Merek (pasal 40 (2) dan (4))
Informasi yang tidak diketahui umum di bidang teknologi/bisnis yang mempunyai nilai ekonomis karena
berguna dalam kegiatan usaha dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang
Informasi lain di bidang teknologi/bisnis yang bernilai ekonomi dan tidak diketahui masyarakat umum
Dijaga kerahasiaannya
Sifat kerahasian informasi hanya diketahui oleh pihak tertentu/tidak diketahui masyarakat
Teknologi produk/proses
Informasi kontrol mutu
Resep Ayam Mcd, Resep Coca Cola, Resep PizzaHut, Resep Melilea Organic dsb
Desain Industri :
Kreasi tentang bentuk, konfigurasi atau komposisi garis/warna, atau garis dan warna atau gabungannya
Dapat dipakai untuk menghasilkan produk barang, komoditas industri, kerajinan tangan
Desain fitur handphone, Desain motif karpet, Desain motif kain, Desain motif/payet kebaya, Desain
gedung/bangunan, Desain Cover Laptop, Desain Mebel, Desain lampu pada mobil dsb
Kreasi berupa rancangan peletakan 3 dimensi, minimal 1 dari elemen tersebut adalah elemen aktif serta sebagian
atau semua interkoneksi dalam suatu sirkuit terpadu dan peletakkan 3 dimensi dimaksudkan untuk persiapan
pembuatan sirkuit terpadu
Contoh DTLST
Dasar Hukum
Definisi
Segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberikan perlindungan kepada Konsumen
Konsumen
setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri,
keluarga, orang lain maupun untuk makhluk hidup lain dan untuk tidak diperdagangkan
Contoh :
Tiap manusia yang membutuhkan barang dan jasa untukmemenuhi kebutuhan sehari-hari
Pelaku usaha
Setiap orang perseorangan/badan usaha yang didirikan dan berkedudukan di NKRI baik secara sendiri maupun
bersama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi
Contoh :
Pedagang; Swalayan; Toko Kelontong; Agen/Grosir; Distributor; Koperasi; Investor; perusahaan swasta dan
BUMN
Lembaga non pemerintah yang terdaftar dan diakui oleh pemerintah, yang mempunyai kegiatan menangani
perlindungan konsumen
Contoh :
Badan yang bertugas menangani dan menyelesaikan sengketa antar pelaku usaha dan konsumen
Contoh :
Terdapat dalam tiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang menenagani sengketa konsumen diluar
peradilan, misal
Contoh :
Periode III Masa jabatan 2013-2016 BPKN beranggotakan 23 orang yang terdiri dari unsur pemerintah, pelaku
usaha, LPKSM, Akademisi, Tenaga Ahli dan dibentuk berdasarkan Keppres RI No.80/P Tahun 2013
Mengangkat harkat dan martabat konsumen (menghindarkan dari akses negatif pemakaian barang/jasa)
Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih,menentukan dan menuntut haknya sebagai konsumen
Menetapkan sistem perlindungan konsumen (kepastian hukum; keterbukaan informasi dan akses memperoleh
informasi)
Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha pentingnya perlindungan konsumen (sika jujur&tanggung jawab dalam
berusaha)
Meningkatkan kualitas barang/jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang.jasa, kesehatan,
kenyamanan, keamanan dan keslamatan konsumen
1. Asas Manfaat
Segala upaya dalam menyelenggarakan perlindungan konsumen harus memberikan manfaat sebesar-besarnya
bagi kepentingan konsumen dan pelaku usaha secara keseluruhan
2. Asas Keadilan
Memberikan kesempatan kepada konsumen dan pelaku usaha untuk memperoleh haknya dan melaksanakan
kewajibannya secara adil
3. Asas keseimbangan
Memberikan keseimbangan antara kepentingan konsumen, pelaku usaha dan pemerintah dalam arti materiil dan
spiritual
Memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan kepada konsumen dalam penggunaan, pemakaian, dan
pemanfaatan barang dan atau jasa yang dikonsumsi/digunakan
Antara Pelaku usaha dan konsumen menaati hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan
perlindungan konsumen serta negara menjamain kepastian hukum
Hak&Kewajiban Konsumen
1. Hak Konsumen
Hak untuk memilih barang.jasa serta mendapatkan barang/jasa sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta
jaminan yang dijanjikan
Hak atas informasi yang benar,jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang/jasa
Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang/jasa yang digunakan
Hak untuk mendapatkan advokasi perlindungan konsumen dan upaya penyelesaian sengketa perlindunngan
konsumen secara patut
Hak untuk diperlakukan adil/dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif berdasarkan status
sosialnya
Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi/penggantian apabila barang/jasa yang diterima tidak sesuai
dengan perjanjian
2. Kewajiban Konsumen
Membaca, mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian/pemanfaatan barang/jasa demi keamanan
dan keselamatan
Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar
barang/jasa yang diperdagangkan
Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik
Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan
oleh barang/jasa yang diperdagangkan
Melakukan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang/jasa serta memberi
penjelasan penggunaan,perbaikan dan pemeliharaan
Memperlakukan/melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif; pelaku usah dilarang
membedakan konsumen dalam memberikan pelayanan dan dilarang membedakan mutu pelayanan kepada
konsumen
Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji/mencoba barang/jasa tertentu serta memberi
jaminan/garansi atas barang yang dibuat/diperdagangkan
Memberi kompensasi, ganti rugi/penggantian atas kerugian akibat penggunaan,pemakaian dan pemanfaatan
barang/jasa yang diperdagangkan
Memberi kompensasi ganti rugi/penggantian barang/jasa yang dterima/dimanfaatkan tidak sesuai dengan
perjanjian
Tidak sesuai dengan ukuran,takaran,timbangan dan jumlah dalam hitungan menurut ukuran yang sebenarnya
Tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan/kemajuran dalam label, etiket/keterangan produk/jasa
Dsb
3. Larangan dalam penjualan secara obral/lelang dengan maksud mengelabuhi/menyesatkan konsumen, misal
berupa :
Mengelabui konsumen mengenai kualitas, kuantitas bahan, kegunaan dan harga barang/jasa serta ketepatan
waktu pengiriman barang/jasa
Dalam Kegiatan usaha/bisnis pelaku usaha tidak terlepas dari Perjanjian yang berkaitan dengan barang/jasa
Klausula baku:
Setiap aturan dan ketentuan serta syarat yang ditetapkan lebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang
dinyatakan dalam perjanjian
Menyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak penyerhan kembali barang yang dibeli konsumen
Menyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak penyerahan kembali uang yang dibayarkan atas barang.jasa
yang dibeli konsumen
Menyatakan pemberian kuasa dari konsumen kepada pelaku usaha baik secara langsung/tidak langsung untuk
melakukan segala tindakan sepihak yang berkaitan dengan barang yang dibeli konsumen secara angsuran
Mengatur perihal pembuktian atas hilangnya kegunaan barang/pemanfaatan jasa yang dibeli oleh konsumen
Memberi hak kepada pelaku usaha untuk mengurangi manfaat jasa/ mengurangi harta kekayaan konsumen yang
menjadi objek jual beli jasa
Menyatakan tunduknya konsumen kepada peraturan yang berupa aturan baru, tambahan, lanjutan/pengubah
lanjutan yang dibuat sepihak oleh pelau usaha dalam masa konsumen memanfaatkan jasa yang dibelinya
Menyatakan bahwa konsumen memberi kuasa kepada pelaku usaha untuk pembebanan hak tanggungan
terhadap barang yang dibeli oleh konsumen secara angsuran
Pelaku usaha dilarang mencantumkan klausula baku yang letak/bentuknya sulit terlihat/tidak dapat dibaca
secara jelas, atau yang pengungkapannya sulit dimengerti
Apabila pelaku usaha mencantumkan klausula baku yang bertentangan dengan undang-undang dalam
dokumen/perjanjian maka perjanjian Batal Demi Hukum
Dasar Hukum
Perawatan kesehatan
Tanggung jawab pelaku usaha tidak hanya berlaku untuk kerugian barang konsumsi yang diperdagangkan, tapi
juga bertanggung jawab terhadap iklan-iklan barang/jasa termasuk barang import yang diiklankan
Pasal 22
Pembuktian terhadap ada tidaknya unsur kesalahan dalam kasus pidana merupakan beban dan tanggung jawab
pelaku usaha tanpa menutup kemungkinan bagi jaksa untuk melakukan pembuktian
Pasal 23
Pelaku usaha yang menolak/tidak memberi tanggapan dan tidak memenuhi ganti rugi atas tuntutan konsumen,
dapat digugat melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen/ mengajukan ke pengadilan
Pasal 27
Hal-hal yang membebaskan pelaku usaha dari tanggung jawab atas kerugian yang diderita konsumen, apabila :
Lewatnya jangka waktu penuntutan 4 tahun sejak barang dibeli/lewat jangka waktu yang diperjanjikan
Sanksi Administratif
Diatur dalam Pasal 60 UU Perlindungan Konsumen. Sanksi administratif berupa penetapan ganti rugi
Sanksi Pidana
Diataur dalam Pasal 61-Pasal 63 UU Perlindungan Konsumen. Sanksi pidana berupa Pidana pokok dan Pidana
tambahan