Anda di halaman 1dari 2

"Perubahan budaya, khususnya berkenaan dengan modernisasi &

globalisasi, dalam konteks pemilihan presiden di Indonesia"

Setiap masyarakat selama hidupnya pasti mengalami perubahan. Terdapat perubahan-


perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan-
perubahan yang lambat sekali, tetapi ada juga yang berjalan cepat. Perubahan ini semakin
besar dirasakan pada masa era globalisasi saat ini. Globalisasi itu sendiri merupakan suatu
fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan
merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan
teknologi komunikasi mempercepat proses globalisasi ini sehingga semakin banyak
perubahan atau modernisasi yang terjadi.
Perubahan ini salah satunya berkaitan dengan nilai- nilai sosial dan budaya. Perubahan
sosial budaya adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, mencakup
perubahan budaya yang di dalamnya terdapat perubahan nilai-nilai dan tata cara kehidupan
dari tradisional menjadi modern. Max Weber berpendapat bahwa perubahan sosial budaya
adalah perubahan situasi dalam masyarakats ebagai akibat adanya ketidak sesuaian unsur-
unsur (dalam buku Sociological Writings). Sedangkan W. Kornblum berpendapat bahwa
perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya masyarakat secara bertahap dalam
jangka waktu lama (dalam bukuSociology in Changing World).
Perubahan sosial budaya dapat bersumber pada pengalaman baru, pengetahuan baru,
penemuan baru, persepsi dan konsepsi baru, serta teknologi baru, sehingga menuntut
penyesuaian cara hidup serta kebiasaan masyarakat pada situasi yang baru. Di dalamnya
terjadi juga perubahan sistem nilai budaya, sikap mental demi terciptanya keseimbangan, dan
integrasi terhadap sistem nilai budaya. Perubahan sosial budaya ini terjadi secara global
termasuk di indonesia. Perubahan sosial budaya di indonesia salah satunya dapat dilihat dari
perubahan dalam sistem pemilihan presiden.
Sejak Presiden Soeharto dan rezim Orde Baru dijatuhkan pada 1998, banyak perubahan
terjadi di Indonesia, terutama dalam ranah politik. Salah satu perubahan besar yang terjadi
pasca-reformasi adalah pembatasan kekuasaan presiden. Pada era Orde Baru, Soeharto dapat
dipilih berkali-kali sebagai presiden tanpa ada periode pembatasan. Selain itu, wewenang
presiden pada era reformasi tak sekuat seperti di era Soeharto berkuasa selama 32 tahun.
Misalnya, presiden bukan lagi satu-satunya pihak yang punya kekuasaan untuk membentuk
undang-undang. Sesuai Pasal 5 UUD 1945, pasca-amandemen, presiden tak lagi memiliki
kekuasaan tunggal dalam pembentukan UU, tetapi hanya berhak mengajukan rancangan
undang-undang kepada DPR. Sistem demokrasi pun mulai diterapkan dengan baik di era
reformasi. Hal yang paling menonjol adalah sistem pemilihan umum yang memungkinkan
presiden dipilih langsung, tidak lagi dipilih melalui oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat
melalui Sidang Umum MPR.

Sumber :
https://nasional.kompas.com/jeo/20-tahun-reformasi-catatan-perubahan-indonesia-di-bidang-
politik.
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.2006

Anda mungkin juga menyukai