Anda di halaman 1dari 3

Resume Aspek Hukum dalam Keprofesian

Peran Standar Akuntansi

Oleh:

Amelia Afida (041711333185)


Firda Taufani (041711333222)
Caroline (041711333216)
Suka Damawanti S (041711333217)
Hayyu Rachma A (041711333224)
Nadhilah Fauziyah (041711333231)

Februari, 2019
UNIVERSITAS AIRLANGGA
A. Pengertian Standar Akuntansi
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan
laporan keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan. Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan hasil perumusan Komite Prinsipil Akuntansi
Indonesia pada tahun 1994 menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984.
Akuntansi memiliki kerangka teori konseptual yang menjadi dasar pelaksanaan Teknik
tekniknya, kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar (teknik, prinsip) dan praktik
yang sudah diterima oleh umum karena kegunaannya dan kelogisannya. Standar itu disebut
standar akuntansi, di Indonesia berlaku Prinsip Akuntansi Keuangan(SAK) Indonesia
kemudian menjadi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Pernyataan standar
akuntansi keuangan merupakan aturan dan pedoman bagi manajemen dalam menyusun
laporan keuangan. Dengan adanya Standar Akuntansi yang baik, laporan keuangan
menjadi lebih berguna, dapat diperbandingkan, tidak menyesatkan dan dapat menciptakan
transparansi bagi perusahaan.
B. Penjelasan Standar Akuntansi dalam Konteks Hukum
Menurut Financial Accounting Standard Board (FASB) medefinisikan Standar Akuntansi
sebagai berikut:
“Standar Akuntansi adalah metode yang seragam untuk menyajikan informasi, sehingga
laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan dengan lebih
mudah kumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi, kebiasaan dan praktik yang
dipilih dan dianggap berterima umum.” Penetapan standar adalah proses perumusan atau
formulasi standar akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil penetapan standar. Tetapi
dalam praktiknya berbeda dari yang ditentukan oleh standar. Ada empat alasan yang
menjelaskan hal tersebut, antara lain:
1. Di kebanyakan negara hukuman atas ketidak patuhan dengan ketentuan akuntansi
cenderung lemah dan tidak efektif.
2. Secara suka rela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang
diharuskan.
3. Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi
jika dengan melakukannnya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara
lebih baik hasilnya.
4. Di beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan secara
tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.
Peranan Standar Akuntansi
Standar akuntansi merupakan masalah penting dalam propesi dan semua pemakai laporan
yang memiliki kepentingan terhadapnya. Oleh karena itu, mekanisme penyusunan standar
standar akuntansi harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepuasan
kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Belkaoui ( 1985 )
mengemukakan alasan pentingnya standar akuntansi yang baku sebagai berikut:
1. Dapat menyajikan informasi tentang informasi keuangan, prestasi, dan kegiatan
perusahaan. Informasi yang disusun berdasarkan standar akuntansi yang lazim diharapkan
mempunyai sifat yang jelas, konsisten, terpercaya dan dapat diperbandingkan.
2. Memberi pedoman dan peraturan bekerja bagi akuntan agar mereka dapat
melaksanakan tugas dengan hati – hati, independen, dan dapat mengapdikan keahliannya
dan kejujurannya melalui penyusunan laporan akuntansi setelah melalui pemeriksaan
akuntan.
3. Memberikan data base kepada pemerintah tentang berbagai informasi yang dianggap
penting dalam perhitungan pajak, peraturan tentang perusahaan, perencanaan dan
peraturan ekonomi, dan peningkatan efesiensi ekonomi dan tujuan – tujuan makro lainnya.
4. Dapat menarik parah ahli dan praktisi di bidang teori dan standar akuntansi. Semakin
banyak standar yang dikeluarkan, semakin banyak kontroversi dan semakin bergairah
untuk berdebat, berpolemik dan melakukan penelitian. Standar akuntansi saat ini umumnya
di susun oleh lembaga resmi yang diakui pemerintah, profesi dan umum. Kalau di
Indonesia yang berwenang menyusun ini adalah Komite Standar Akuntansi Keuangan
yang berada di bawah naungan IAI ( Ikatan Akuntansi Indonesia ). Komite Standar
Akuntansi menyerahkan hasil kerjanya kepada Komite pensahan Standar Akuntansi
Keuangan Indonesia dan akhirnya akan diteapkan dan disahkan dalam Kongres IAI.
Sedangkan di USA sekarang lembaga yang berwenang mengesahkan standar adalah
Financial Accounting Standard Board (FASB ).

Anda mungkin juga menyukai