Tugas 2
Tugas 2
NIM : 021633972
TUGAS 2
Pengembangan sistem adalah penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan
sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
Dibawah ini merupakan model grafik pada tahap perencanaan pengembangan sistem,
Pada tahap awal pengembangan sistem, sistem analis bertindak sebagai spesialis
informasi yang bertanggungjawab untuk bekerja sama dengan pengguna. Anggota tim
lainnya, seperti pengelola database dan spesialis jaringan, berperan sebagai pendukung.
Perumusan awal terhadap kebutuhan rinci atau target yang harus dicapai dari
proyek pengembangan sistem yang akan dilakukan.
Penyusunan proposal.
Penentuan metodologi dan sistem informasi yang digunakan.
Penunjukan tim untuk proyek yang akan dilaksanakan.
Instruksi untuk mengeksekusi (memulai) proyek yang bersangkutan
Identifikasi kendala-kendala sistem.
Ada dua pihak yang terlibat langsung dalam perencanaan ini, yaitu pihak yang
membutuhkan sistem informasi dan pihak yang akan melakukan perancangan atau
penyusunan sistem informasi.
Keluaran (output) yang harus dihasilkan dalam tahap ini adalah jadwal detail dari kelima
tahapan berikutnya (khusunya yang menyangkut masalah waktu untuk penyelesaian),
target yang dapat disampaikan, personil yang bertanggung jawab, aspek-aspek keuangan,
dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pendayagunaan sumber daya yang dipergunakan
dalam proyek.
b. Tahap Analisis
Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis/ manajemen dan
aspek teknologi. Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui posisi
atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan di organisasi dan
mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan
berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan
implementasi. Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer,
dan komite pengarah sistem informasi terlibat dalam titik-titik yang penting
mencakup kegiatan sebagai berikut:
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalah penting yang
harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi,
beberapa kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan
dampak risiko serta potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.
c. Tahap Desain
Tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan
perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan
melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti
sistem basis data, jaringan komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan
sebagainya. Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau
manajemen, dan tim teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap
komponenkomponen organisasi yang terkait, seperti: standard operating procedures
(SOP), struktur organisasi, kebijakan-kebijakan, teknik pelatihan, pendekatan SDM,
dan sebagainya.
d. Tahap Konstruksi
Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak
melihatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal penggunaan SDM, biaya, dan
waktu. Pengendalian terhadap manajemen proyek pada tahap konstruksi harus
diperketat agar penggunaan sumber daya dapat efektif dan efisien. Bagaimanapun, hal
ini akan berdampak terhadap keberhasilan proyek sistem informasi yang diselesaikan
secara tepat waktu. Akhir dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba atas sistem
informasi yang baru dikembangkan.
e. Tahap Implementasi
Secara umum tujuan dari tahapan ini adalah untuk melaksanakan uji coba atas konsep
pengembangan sistem yang telah disusun. Dalam tahapan ini kegiatan dititikberatkan
pada penelitian apakah konsep sistem yang telah disusun itu dapat dilaksanakan
dengan benar/tidak. Keluaran yang dihasilkan adalah suatu rekomendasi uji coba atas
hasil penelitian selama pelaksanaan uji coba dalam jangka waktu tertentu. Pekerjaan
utama dalam implementasi sistem biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut:
Pemberian pelatihan (training) harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat
sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan,
pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki terhadap sistem
baru yang akan diterapkan. Dengan cara ini, seluruh jajaran pengguna akan dengan
mudah menerima sistem tersebut dan memeliharanya dengan baik di masa-masa
mendatang
Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan mengalami
perkembangan di kemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem, berpedoman ke
sistem lain, perubahan hak akses sistem, penanganan terhadap fasilitas pada sistem
yang rusak, merupakan contoh dari kasus-kasus yang biasanya timbul dalam
pemeliharaan sistem. Disinilah diperlukan dokumentasi yang memadai dan
pemindahan pengetahuan dari pihak penyusun sistem kepengguna untuk menjamin
terkelolanya dengan baik proses-proses pemeliharaan sistem.
Dalam pengembangan sistem, pada awalnya hanya sedikit saja SDM yang terlibat,
yaitu dalam tahap analisis dan perancangan. Aktivitas ini biasanya dilakukan secara
berulang. Ketika struktur sistem semakin mantap, semakin banyak SDM dilihatkan
dalam implementasi dan pengujian. Namun, sering kali terjadi, aktivitas analisis dan
perancangan terjadi juga ketika pengujian dilakukan. Pada tahap ini, perubahan
penting dalam analisis dan perancangan harus dilakukan.
Sumber : https://goindoti.blogspot.com/2016/08/pengembangan-sistem-informasi.html