Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN

ABSES

RUANG KEPERAWATAN BEDAH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) RAGAB BEGAWE CARAM


KABUPATEN MESUJI 2019
ABSES

1. PENGERTIAN
Abses merupakan kumpulan nanah yang terakumulasi di dalam jaringan
akibat adanya proses peradangan sebagai respon baik terhadap proses infeksi
(biasanya disebabkan oleh bakteri atau parasit) atau oleh benda asing yang
masuk dalam tubuh (contoh, pasir yang masuk luka robek, luka tembak yang
masih terdapat peluru ataupun bubuk mesiu di dalam luka tersebut). Abses
merupakan rekasi pertahanan tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi ke
bagian lain dari tubuh. Kuman benda asing yang masuk dapat merusak
jaringan, menyebabkan pelepasan zat-zat peradangan sehingga memicu
datangnya sel-sel darah putih (yang berfungsi melawan kuman atau benda
asing) ke daerah tersebut. Nanah yang terbentuk merupakan kumpulan sel-sel
darah putih, kuman, dan jaringan tubuh yang mati. Abses itu sendiri
berbentuk kapsul yang mempunyai dinding yang dikelilingi jaringan yang
sehat untuk menjaga supaya nanah tidak menyebar ke jaringan sekitarnya.

Abses sangat menyakitkan dan hangat ketika disentuh. Abses dapat muncul
setiap tempat di tubuh Anda. Tempat yang paling umum adalah abses di
ketiak (aksila), daerah sekitar anus dan vagina (abses bartholin), dasar tulang
belakang (abses pilonidal), sekitar gigi (gigi abses), dan di pangkal paha.
Peradangan di sekitar folikel rambut juga dapat menyebabkan pembentukan
abses yang disebut bisul (furunkel).

Tidak seperti infeksi lain, antibiotik saja biasanya tidak akan menyembuhkan
sakit abses. Secara umum, penyakit abses harus dibuka dan nanah yang ada
di dalamnya harus dikeluarkan untuk kesembuhan. Kadang-kadang nanah
akan keluar sendiri, tetapi pada umumnya harus dibuka oleh dokter dengan
prosedur yang disebut insisi dan drainase (I & D).

2. PENYEBAB
Abses dapat terjadi di bagian seluruh bagian tubuh. Contohnya disebabkan
karena tersumbatnya kelenjar, peradangan folikel rambut atau adanya luka
tusuk pada kulit. Kuman yang masuk ke bawah kulit atau masuk ke dalam
kelenjar tersebut, menyebabkan respon peradangan sebagai mekanisme
pertahanan tubuh untuk membunuh kuman tersebut.
Isi dari abses dalam bentuk cair mengandung sel-sel mati, bakteri, dan debris
lainnya. Isi abses yang semakin banyak akan menciptakan ketegangan di
bawah kulit dan peradangan lebih lanjut dari jaringan sekitarnya. Tekanan
dan peradangan ini menyebabkan rasa sakit ketika menderita penyakit abses.

Orang dengan sistem kekebalan yang lemah dapat terkena sakit abses lebih
sering dan berisiko mengalami penyakit abses yang lebih parah. Hal ini
disebabkan tubuh memiliki penurunan kemampuan untuk menangkal infeksi.

3. GEJALA
gejala yang muncul adalah tanda-tanda peradangan seperti kemerahan,
panas, bengkak, nyeri, dan kehilangan fungsi pada daerah abses tersebut.
abses dapat timbul pada jaringan yang padat, namun paling sering terjadi
pada permukaan kulit, di paru, otak, gigi, ginjal, dan tonsil. komplikasi utama
yang dapat terjadi adalah penyebaran isi abses ke jaringan sekitarnya dan
kematian jaringan lokal. abses jarang dapat sembuh sendiri. abses dapat
berpotensi menjadi fatal bila bases tersebut menekan struktur vital seperti
trakea pada kasus abses pada leher bagian dalam.
Penyakit abses seringkali menyakitkan dengan berupa massa yang berwarna
merah, hangat dan lembut ketika disentuh.

beberapa gejala paling umum saat terjadi abses, antara lain:


 penumpukan darah.
 peradangan.
 kemerahan dan rasa sakit.
 sakit.
 muncul kantung atau benjolan pada kulit yang penuh dengan nanah.
 suhu tubuh meningkat (tanda sel darah putih melawan infeksi).
 sulit bergerak.
 sulit menelan.
 gejala sinusitis (terutama ketika abses gigi mempengaruhi rongga sinus).
 jumlah sel darah putih meningkat.
 keluar cairan kekuningan, kuning-putih, atau putih.
 Masalah saraf termasuk gangguan (saat abses muncul pada otak).
 masalah pencernaan jika abses berada pada setiap bagian saluran
pencernaan termasuk usus besar dan rektum.
4. PENGOBATAN

Bila absesnya kecil (kurang dari 1 cm), kompres hangat pada area tersebut
dalam waktu 30 menit dan dilakukan empat kali sehari. Jangan memencet
abses, karena dapat menyebabkan nanah menyebar ke jaringan sekitarnya
dan jaringan yang lebih dalam. Bila ukuran abses besar dan terdapat di organ
dalam diobati dengan antibiotik dan perlu tindakan bedah untuk
mengeluarkan nanah di dalam abses tersebut.

Pengobatan Abses: Perawatan Diri di Rumah

Anda juga bisa melakukan perawatan sendiri jika terkena penyakit abses.
Perawatan ini pun hanya perlu dilakukan di rumah, namun tentunya harus
rutin. Begini cara perawatan sakit abses di rumah:

- Jika abses kecil (kurang dari 1 cm atau kurang dari setengah inci), kompres
hangat ke daerah yang terkena abses selama sekitar 30 menit, 4 kali sehari
dapat membantu.
- Jangan mencoba untuk mengeringkan abses dengan meremas atau
menekan di atasnya. Hal ini dapat mendorong bahan yang terinfeksi ke
dalam jaringan yang lebih dalam.
- Tidak menempelkan jarum atau alat tajam lainnya ke pusat abses karena
Anda mungkin melukai pembuluh darah yang mendasari atau
menyebabkan infeksi menyebar.

Beragam jenis dokter dapat membantu menangani abses. Orang dewasa


dapat menemui internis sementara anak-anak dapat menemui dokter anak.
Dokter perawatan keluarga juga terlatih untuk menangani kasus semacam
ini, serta dokter gigi dan spesialis kulit, tergantung pada lokasi absesnya.
Jika abses muncul setelah operasi, dokter bedah harus bertanggung jawab
untuk mengobati atau mengelola abses.
Sangat mudah untuk mendiagnosis abses ketika dapat dilihat secara fisik,
seperti ketika muncul pada kulit, amandel, atau gigi. Untuk abses internal
pemeriksaan termasuk penghitungan darah lengkap atau penghitungan
jumlah sel darah putih dan pemeriksaan pencitraan dapat memberikan
dokter gambaran jika terdapat akumulasi nanah. Pilihan pengobatan untuk
abses adalah sebagai berikut:
 Antibiotik – Tujuan utama dari antibiotik adalah untuk membantu
mengontrol dan akhirnya menghilangkan bakteri yang dapat
menyebabkan infeksi d abses. Namun, perlu diingat bahwa antibiotik
juga dapat membunuh bakteri baik, yang dapat membantu dalam
meningkatkan kekebalan tubuh. Oleh karena itu perlu untuk mengikuti
petunjuk dokter mengenai dosisnya.

 Penghilang rasa sakit – Obat ini bertujuan untuk mengurangi


pembengkakan, kemerahan, nyeri, dan rasa sakit yang terkait dengan
abses. Karena obat ini juga memiliki efek samping, sebaiknya
menggunakannya hanya bila diperlukan.

 Drainase – Drainase mengacu pada proses pembuatan sayatan kecil


pada abses untuk memungkinkan nanah atau cairan mengalir, yang
secara signifikan dapat mengurangi rasa sakit. Daerah ini dibersihkan
dengan larutan steril sebelum dan sesudah tindakan untuk mengurangi
risiko infeksi.

 Operasi – Tindakan ini lebih cocok ketika drainase biasa tidak mungkin
dilakukan atau ketika abses memiliki risiko. Tindakan operasi
melibatkan pembentukan sayatan yang lebih besar pada daerah
tindakan untuk membuat nanah mengalir.
Rujukan:
Holtzman LC, Hitti E, Harrow J. Incision and drainage. In: Roberts JR,
Hedges JR, eds. Clinical Procedures in Emergency Medicine. 6th ed.
Philadelphia, PA: Saunders Elsevier; 2013:chap 3

Anda mungkin juga menyukai