Fungsi aktuator
1. Penghasil gerakan
2. Gerakan rotasi dan translasi
3. Mayoritas aktuator > motor based
4. Aktuator dalam simulasi cenderung dibuat linier
5. Aktuator riil cenderung non-linier
1. Aktuator Elektrik
Aktuator elektrik adalah aktuator yang mengkonversi signal elektrik atau arus listrik
menjadi gerak linear mekanik.
Tipe aktuator elektrik :
1) Solenoid.
2) Motor DC magnet permanen
3) Motor DC. stepper.
4) Brushless DC-motors.
5) Motor Servo
1
Keunggulan aktuator elektrik :
1. Mudah dalam pengontrolan
2. Mulai dari mW sampai MW.
3. Berkecepatan tinggi, 1000 – 10.000 rpm.
4. Banyak macamnya.
5. Akurasi tinggi
6. Torsi ideal untuk pergerakan.
7. Efisiensi tinggi
1.1 Solenoids
Solenoid adalah peralatan yang dipakai untuk mengkonversi sinyal elektrik atau
arus listrik menjadi gerak linear mekanik. Solenoid dibuat dari kumparan dan inti besi
yang dapat digerakkan. Kekuatan menarik dan mendorong ditentukan oleh jumlah lilitan
pada kumparan.
Contoh Solenoid
2
Gambar 1: Contoh Solenoid.
Sumber : http://x-one-automationpneumatic.blogspot.com/2009/03/katup-kontrol-arah-
kka.html
1.2 Motor DC magnet permanen
Motor DC adalah peralatan elektromekanik dasar yang berfungsi untuk mengubah
tenaga listrik menjadi tenaga mekanik yang desain awalnya diperkenalkan oleh Michael
Faraday.
Rangkaian ekivalen dari sebuah motor DC magnet permanen ditunjukkan pada
gambar dibawah ini.
L
R τ , ω ,θ
Is
Va Vb
3
Notasi : Va = Tegangan Armatur
Ia = Arus Motor
R = Resistansi Armatur
L = Induktansi lilitan armatur
Vb = Tegangan induksi balik
t = torsi motor
ω = kecepatan putaran motor
θ = sudut putaran poros motor
Sumber : http://www.wongmesin.net/wp-content/uploads/2008/11/sudut-
langkah.jpg
1.3.2 Torsi
Torsi merupakan penjumlahan dari Torsi friksi (Tf) dan inisial torsi (Ti).
T= Tf + Ti
5
Torsi friksi (ons-inches atau gram-cm) adalah Gaya (F), dalam ons atau gram, yang
dibutuhkan unutk memindahkan beban dikali dengan panjang lengan, dalam inches atau
cm, seperti ditunjukkan dalam figure 8.
Sumber : http://www.wongmesin.net/wp-content/uploads/2008/11/torsi.jpg
inisial Torsi (Ti) adalah torsi yang dibutuhkan untuk mempercepat beban (gram-cm²).
Ti = I(w/t)p qK
6
Magnet permanen motor stepper terhubung dengan magnet tetap rotor, kumparan
yang melilit dan secara magnetis menginduksi stator. Energi dari kumparan yang melilit
ini menciptakan suatu medan elektromagnetis dengan posisi kutub utara dan kutub
selatan. Stator diberi tenaga. Hal ini secara magnetis rotor terkunci, karena kutub-kutub
tak sejenis akan saling menarik. Saat phase A dimatikan dan phase B dihidupkan maka
rotor berputar 90° searah jarum jam.
Step S0 S1 S2 S3
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 1 0 0
4 1 0 0 0
1 0 0 0 1
7
Pergerakan Full step 1 phase
Pergerakan 1 phase :
Sumber :
http://2.bp.blogspot.com/_YF5WDLLK2nA/RijZl36oaDI/AAAAAAAABO8/qCrZsCLja48/s160
0-h/1.JPG
Tabel logika Full Step 2 phase
Step S0 S1 S2 S3
1 0 0 1 1
2 0 1 1 0
3 1 1 0 0
4 1 0 0 1
1 1 0 1 1
8
Pergerakan 2 phase
Sumber : http://www.wongmesin.net/wp-content/uploads/2008/11/step2.jpg
Pada gambar – gambar diatas terlihat pergerakan satu putaran motor stepper secara Full
step dengan arah searah jarum jam ( Clock Wise). Motor stepper juga dapat diarahkan
berlawanan dengan jarum jam (Cunter Clock Wise).
9
Ø Half step
Tabel Logika Half Step
Step S3 S2 S1 S0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 1
3 0 1 0 0
4 0 1 1 0
5 0 1 0 0
6 1 1 0 0
7 1 0 0 0
8 1 0 0 1
1 0 0 0 1
Sumber : http://3.bp.blogspot.com/_YF5WDLLK2nA/RijYcH6oZ-
I/AAAAAAAABOU/26i-IfNFzT0/s1600-h/6.JPG
gambar diatas adalah pergerakan motor stepper sebanyak setengah putaran secara Half
step dengan arah searah jarum jam ( Counter Clock Wise). Terlihat jumlah perjalanan
yang lebih banyak.
10
1.3.5 Jenis – jenis motor stepper
Sesuai namanya, Motor stepper berjenis PM memiliki rotor berupa magnet permanen.
Biasanya memilki kecepatan rendah, alat dengan torsi rendah dan sudut langkah besar,
bisa 45 atau 90 derajat
Sumber :
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=16%3Amikroprocessor
kontroller&id=27%3Amotor-stepper&option=com_content&Itemid=15
Motor stepper jenis ini memiliki bentuk rotor yang unik yaitu berbentuk silinder
dan pada semua unitnya memiliki gerigi yang memiliki hubungan dengan kutub-kutub
stator. Rotor pada magnet tipe ini tidak menggunakan magnet permanent. Stator terlilit
oleh lilitan sehingga pada saat teraliri arus, stator akan menghasilkan kutub magnet.
Jumlah gerigi pada rotor akan menentukan langkah atau step motor. Perbedaan motor
stepper berjenis PM dengan VR yaitu motor berjenis VR memiliki torsi yang relatif lebih
11
kecil dibanding dengan motor stepper berjenis PM. Hal lain yang dapat dilihat adalah sisa
kemagnetan sangat kecil sehingga pada saat motor stepper tidak dialiri arus maka ketika
diputar tidak ada torsi yang melawan. Sudut langkah motor stepper berjenis VR ini
bervariasi yaitu sekitar sampai dengan 30o. Motor stepper berjenis VR ini memiliki torsi
yang kecil. Sering ditemukan pada printer dan instrumen-instrumen pabrik yang ringan
yang tidak membutuhkan torsi yang besar.
Sumber :
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=16%3Amikroprocessor
kontroller&id=27%3Amotor-stepper&option=com_content&Itemid=15
Seperti pada gambar diatas, motor mempunyai 3 pasang kutub stator (A, B, C) yang diset
terpisah 15 derajat. Arus dialirkan ke kutub A melalui lilitan motor yang menyebabkan
tarikan magnetic yang menyejajarkan gigi rotor kekutub A. jika kita memberi energi
kekutub B maka akan menyebabkan rotor berputar 15 derajat sejajar kutub B. proses ini
akan berlanjut kekutub C dan kembali kekutub A searah dengan jarum jam.
12
200 gigi rotor dan berputar pada 1,8 derajat sudut step. Karena memperlihatkan torsi
tinggi dan dinamis serta berputar dengan kecepatan yang tinggi maka motor ini digunkan
pada aplikasi yang sangat luas.
Sumber :
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=16%3Amikroprocessor
kontroller&id=27%3Amotor-stepper&option=com_content&Itemid=15
Motor stepper unipolar terdiri dari dua lilitan yang memiliki center tap. Center tap
dari masing masing lilitan ada yang berupa kabel terpisah ada juga yang sudah terhubung
didalamnya sehingga center tap yang keluar hanya satu kabel. Untuk motor stepper yang
center tapnya ada pada masing – masing lilitan kabel inputnya ada 6 kabel. Namun jika
center tapnya sudah terhubung di dalam kabel inputannya hanya 5 kabel. Center tap dari
motor stepper dapat dihubungkan ke pentanahan atau ada juga yang menghubungkannya
ke +VCC hal ini sangat dipengaruhi oleh driver yang digunakan. Sebagai gambaran dapat
dilihat konstruksi motor stepper unipolar pada gambar berikut:
Sumber : http://www.wongmesin.net/wp-content/uploads/2008/11/2.gif
13
e. Motor Stepper Bipolar
Motor stepper bipolar memiliki dua lilitan perbedaaan dari tipe unipolar adalah
bahwa pada tipe bipolar lilitannya tidak memiliki center tap. Keunggulan tipe bipolar
yaitu memiliki torsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan tipe unipolar untuk
ukuran yang sama. Pada motor stepper tipe ini hanya memiliki empat kabel masukan.
Namun ntuk menggerakan motor stepper tipe ini lebih rumit jika dibandingkan dengan
menggerakan motor stepper tipe unipolar. Sebagai gambaran dapat dilihat konstruksi
motor stepper bipolar pada gambar berikut :
Sumber : http://www.wongmesin.net/wp-content/uploads/2008/11/3.gif
1. Sudut rotasi motor proporsional dengan pulsa masukan sehingga lebih mudah
diatur
2. Motor dapat langsung memberikan torsi penuh pada saat mulai bergerak
3. Posisi dan pergeseran repetisinya dapat ditentukan secara presisi
4. Memiliki respon yang sangat baikterhadap mulai, stop dan berbalik (perputaran)
5. Sangat realibel karena tidak adanya sikat yang bersentuhan dangan rotor seperti
pada motor DC
6. Dapat menghasilkan perputaran yang lambat sehingga beban dapat dikopel
langsung ke porosnya
7. Frekuensi perputaran dapat ditentukan secara bebas dan mudah pada range yan
luas
14
1.3.6 Motor Stepper dengan AT89S51
15
Skematika rangkaian kontroler dengan Mikrokontroler AT89S51
16
Contoh Rangkaian Kontroler dengan Mikrokontroler AT89S51
7805
Vcc 12 volt
ULN 2803
Vout1 Vin1 DC 12 VOLT
Motor Vout1
stepper
kanan Vout2
Vout2 Vin2
P1. 0 VCC
P1. 1 P0. 0
P1. 2 P0. 1
ULN 2803 P1. 3 P0. 2
Vout1 Vin1 P1. 4 P0. 3
Motor Vout1 P1. 5 P0. 4
stepper P1. 6 P0. 5
Vout2
S2 S1
kiri
P1. 7 P0. 6
Vout2 Vin2 RST P0. 7 S3
P3. 0 VPP
P3. 1 ALE
P3. 2 PSEN
P3. 3 P2. 7
P3. 4 P2. 6
P3. 5 P2. 5
P3. 6 P2. 4
P3. 7 P2. 3
X- 1 P2. 2
X- 2 P2. 0
GND P2. 1
17
1.5 Motor DC Servo
Motor DC Servo (DC-SV) pada dasarnya adalah motor DC-MP dengan
kualifikasi khusus yang sesuai dengan aplikasi servoing didalam teknik kontrol. Secara
umum didefinisikan bahwa motor DC-SV harus memiliki kemampuan yang baik dalam
mengatasi perubahan yang sangat cepat dalam hal posisi, kecepatan dan akselerasi. Motor
DC-SV juga dikehendaki handal beroperasi dalam lingkup torsi yang berubah – ubah.
Beberapa tipe motor DC – SV yang dijual bersama paket rangkaian drivernya
telah memiliki rangkaian kontrol kecepatan yang menyatu didalamnya. Putaran motor
tidak lagi berdasarkan tegangan supply ke motor, namun berdasarkan tegangan input
khusus yang berfungsi sebagai referensi kecepatan output.
18
өact
Tegangan +
supply DC - Rangkaian
Driver
өref
- +
Vref(-) Vref(+)
beberapa tipe produk, nilai tagangan sebagai θ ref ini mempunyai karakteristik yang
19
http://toko-robot.com/shop/images/hitec-hsr-1425cr-continuous-rotation-servo.jpg
20
1.6 Motor DC Direct Drive
Didesain khusus untuk sistem hubungan beban secara langsung ke poros tanpa
melalui belt/gir. Hal ini karena torsi dan kecepatan putar poros telah dirancang
sedemikian hingga dapat dibebani secara langsung
Sumber : http://www.abtechmfg.com/rotary/motorizedtables.html
21
Sumber : www.lasermotion.com/stages.htm
22
Sistem hidrolik juga memiliki kelemahan dan kelebihan.
Kelemahan sistem hidrolik sebagai berikut :
1. Fluida yang digunakan (oli) harganya mahal.
2. Apabila terjadi kebocoran akan mengotori sistem, sehingga sistem hidrolik jarang
digunakan pada industri makanan maupun obat-obatan.
Kelebihan Pneumatik :
1. Lebih murah.
2. Dalam hidrolik tidak boleh ada kebocoran sedikitpun karena mengakibatkan
tumpahnya cairan, sedangkan pada pneumatik kebocoran kecil masih dapat
diterima.
3. Memiliki respon yang lebih cepat dibandingkan hidrolik.
Sistem hydrolic banyak diaplikasikan pada alat berat seperti crane, kerek hidrolik
sedangkan sistem pneumatik memiliki aplikasi yang luas seperti menambah tekanan ban,
23
melepas velg mobil, dongkrak, alat pemasang kampas rem tromol mobil, pembuka pintu
otomatis, pengepakan industri makanan dan sebagainya.
Gambar 90. Aplikasi penggunaan sistim Hydrolik pada alat berat. Sumber :
http://ocw.unnes.ac.id/ocw/teknik-mesin/pendidikan-teknik-mesin-s1/ptm331-penggerak-
hidrolik-m/Bahan%20Ajar%20-%20PTM331%20Penggerak%20Hidrolik.pdf
24