Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MINI PROJECT

PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I


PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN

Kelompok : 8 (delapan)
Nama : 1. Beta Herliana (11160960000030)
2. Ribbialif Wiga Fathullah (111609600000 )
3. Vika Audina (111609600000 )
Dosen Pengampu : Fitriyanti, M.Sc
Tahta Muslim Karim, M.Si

PUSAT LABORATORIUM TERPADU


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2017
ABSTRAK

Larutan yang terdiri dari dua bahan atau lebih disebut campuran. Pemisahan kimia adalah proses
pemisahan sampai ke skala molekuler (skala kimia berarti pemisahan sampai ke partikel yang terkecil,
sekecil atom dan molekul atau ion). Metode praktikum yang digunakan kali ini adalah analisis kualitatif
dan kuantitatif dari massa dalam pemisahan komponen secara fisik dari campuran dengan menentukan
persentase masing-masing komponen. Adapun teknik yang digunakan pada pemisahan komponen kali ini
yaitu ada sublimasi, filtrasi dan penguapan. Sublimasi adalah pemisahan padatan dari suatu campuran
berbentuk padatan dengan cara penguapan. Prinsip yang digunakan berdasarkan fasa padat menjadi gas.
Hasil yang didapat dari pemisahan melalui sublimasi adalah NH 4Cl yaitu sebesar 0,1675 gram. Filtrasi
atau penyaringan adalah operasi dimana campuran yang heterogen antara fluida dan partikel-partikel
padatan dipisahkan oleh media filter yang meloloskan fluida tetapi menahan partikel-partikel padatan.
Hasil yang didapat dari metode filtrasi adalah CaCO 3 diperole sebanyak 1,4645 gram. Pada proses
penguapan, larutan dipanaskan sampai zat pelarutnya (air) menguap dan meninggalkan zat terlarut
(garam). Dan pada metode penguapan didapat senyawa NaCl sebesar 0,9357 gram.

Kata kunci : pemisahan, sublimasi, filtrasi dan penguapan, NH4Cl, NaCl, CaCO3

ABSTRACT

A solution consisting of two or more ingredients is called a mixture. Chemical separation is the
process of separation to molecular scale (chemical scale means separation to the smallest particles, as
small as atoms and molecules or ions). The practicum method used this time is the qualitative and
quantitative analysis of the mass in the physical component separation of the mixture by determining the
percentage of each component. The technique used in this component separation is sublimation, filtration
and evaporation. Sublimation is the separation of solids from a solid-shaped mixture by means of
evaporation. The principle used is based on solid phase to gas. Results obtained from the separation
through sublimation is NH4Cl which is 0.1675 gram. Filtration is an operation in which a heterogeneous
mixture between fluid and solid particles is separated by a filter medium that passes fluid but retains solid
particles. The result obtained from filtration method is CaCO3 diperole as much as 1.4645 gram. In the
evaporation process, the solution is heated until the solvent (water) evaporates and leaves the solute (salt).
And on evaporation method obtained compound NaCl equal to 0,9357 gram.

Keywords: separation, sublimation, filtration and evaporation, NH4Cl, NaCl, CaCO3


PENDAHULUAN
Pemisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua zat atau lebih yang saling
bercampur serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yan!telah tercemar atau tercampur.
Campuran adala sebuah contoh materi yang tak murni, yaitu bukan sebuah unsur atau sebuah
senyawa. Susunan suatu campuran tidak sama dengan sebuah zat, dapat bervariasi, campuran
dapat berupa homogen dan heterogen. (Petrucci. 1996). Campuran merupakan suatu materi yang
dibuat dari penggabungan dua zat berlainan atau lebih men-adisatu zat fisik*. Tiap zat dalam
campuran ini tetap mempertahankan sifat – sifat aslinya. Sifat – sifat asli campuran, yaitu :
 Campuran terbentuk tanpa melalui reaksi kimia.
 Mempunyai sifat zat asalnya.
 Terdiri dari dua jenis zat tunggal atau lebih.
 Komposisinya tidak tetap. (Petrucci, Ralph H danSeminar 1987)
Pemisahan kimia adalah proses pemisahan sampai ke skala molekuler (skala kimia berarti
pemisahan sampai ke partikel yang terkecil, sekecil atom dan molekul atau ion). Pemisahan
kimia secara nyata sulit untuk dilakukan, karena itu makna pemisahan kimia masih mengandung
makna sebagai kondisi hipotesis saja. Komponen campuran heterogen mempunyai
kecenderungan untuk memisahkan diri dengan sendirinya. Campuran homogen lebih sukar untuk
dipisahkan karena komponen campuran mempunyai sifat fisika dan kimia mirip. Campuran
homogen tidak dapat dipisahkan secara sederhana karena metode fisika seperti penyaringan atau
penguapan tidak mampu memisahkan komponen-komponennya. (Wonorahardjo, 2013)
Cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud, dan sifat komponen
yang terkandung didalamnya. Jika komponen berwujud padatdan cair, misalnya pasir dan air,
dapat dipisahkan dengan penyaringan. Saringan bermacam – macam, mulai dari yang porinya
besar sampai yang sangat halus, contohnya kertas saring dan selaput semi permiabel. Kertas
saring dipakai untuk memisahkan endapan atau padatan dari pelarut. Selaput semi permiabel
dipakai untuk memisahkan suatu koloid dari pelarutnya. (Syukri, S. 1999)
Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
1. Ekstraksi
Ekstraksi yaitu proses pemisahan komponen zat dari suatu campuran yang prinsip
kerjanya adalah pemisahan berdasarkan kelarutan. Metode ini berdasarkan perbedaan koefisien
distribusi zat terlarut dalam 2 larutan yang berbeda fasa dan tidak saling bercampur. Ekstraksi ini
dilakukan dengan pertimbangan beberapa faktor, yaitu :
 Kemudahan dan kecepatan proses
 Kemurnian produk yang tinggi
 Rendah polusi
 Efektivitas dan selektivitas yang tinggi
Ekstraksi ini tidak melibatkan perubahan fasa sehingga tidak membutuhkan energi yang
menambah biaya operasional. Prinsip metode ekstraksi cai-cair disebut ekstraksi cair atau
pelarut. Pada ekstraksi, melibatkan pertukaran kation, seperti ekstraksi metal dengan asam
karboksilat, melibatkan pertukaran anion, melibatkan pembentukan senyawa aditif. Tahapan
yagn terjadi pada proses ekstraksi adalah sebagai berikut:
 Alat-alat utama serta pencampuran antara campuran dengan solven
 Pemisahan dua fasa yang terbentuk
 Pengambilan kembali solven dari tiap fasa yang terbentuk (Gozan, 2006).
2. Distilasi
Distilasi adalah proses pemisahan yang paling sering digunakan. Distilasi untuk
memisahkan bahan-bahan alam yang berupa zat cair atau untuk memurnikan cairan yang
mengandung pengotor. Proses distilasi sering digabungkan dengan ekstraksi untuk mencapai
tujuan pemisahan yang diinginkan. Prinsip utama metode distilasi berdasarkan perbedaan titik
didih dari masing-masing senyawa komponen campuran pada tekanan yang tetap. Proses ini
melibatkan kesetimbangan cair-uap. Kesetimabangan cair-uap sangat bergantung pada komposisi
campuran yang hendak dipisahkan dan dijadikan dasar untuk memisahkan komponen campuran
(Wonorahardjo, 2013).
3. Sublimasi
Pada dasarnya dalah perubahan dari fase padat menjadi fase uap tanpa melalui fase cair.
Proses ini sering disebut distilasi padatan. Cara ini ditempuh untuk menjaga keutuhan senyawa-
senyawa yang tidak tahan panas. Cara lain yang mempunyai prinsip ini adalah dengan cara
mengalirkan gas inert yang tidak mudah mengembun pada sublimasi (Wonorahardjo, 2013).
4. Kromatografi
Metode ini merupakan cara paling baik dalam proses pemisahan komponen kimia yang
bercampur dalam sampel. Metode ini sangat handal dalam memisahkan senyawa yang mirip
dengan mekanisme pemisahan yang melibatkan beberapa fase. Pemisahan berdasarkan
perbedaan migrasi senyawa (Wonorahardjo, 2013).
5. Filtrasi
Filtrasi merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan
menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar metode pemisahan ini adalah perbedaan ukuran
partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Hasil penyaringan disebut filtrat dan sisanya disebut
residu. Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air,
membersihkan preparat kimia di laboratorium (Rahayu,2009).
6. Kristalisasi
Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut
dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan
titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.
Contohnya adalah pembuatan garam dapur dari air laut, pembuatan gula putih dari tebu
(Rahayu,2009).
7. Adsorbsi
Adsorbsi merupakan pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari pengotornya
dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan
bahan pengadsorbsi. Contohnya untuk memurnikan air dari kotoran dan mikroorganisme dan
memutihkan gula yang berwarna coklat karena terdapat kotoran (Rahayu,2009)
METODE PENELITIAN
Bahan dan Alat

Bahan baku yang digunakan dalan percobaan ini adalah bahan – bahan yang sesuain dan
cocok untuk pencampuran dan untuk pemisahan komponennya dilihat dari karakteristik yang
dimiliki oleh masing – masing senyawa yang digunakan. Bahan yang digunakan diantaranya
yaitu: NaCl, CaCO3, NH4Cl dan aquades.
Alat – alat yang dipergunakan dalam percobaan ini diantaranya meliputi gelas kimia 100
dan 250 mL, kaca arloji, batang pengaduk, spatula, gelas ukur 5 dan 10 mL, pipet tetes, corong
gelas, cawan porselen, penyangga corong, kertas saring, penjepit cawan porselen serta bunsen.

Metode Eksperimen

Menimbang cawan porselen kosong yang kering dalam oven hingga massanya konstan.
Kemudian memasukkan sampel dari campuran 3 zat yaitu 1 gram NaCl, 1 gram NH 4Cl dan 1
gram CaCO3 dan menimbang terlebih dahulu massanya. Langkah selanjutnya yaitu memanaskan
dengan hati-hati sampai asap putih betul-betul habis. menuangkan 10 mL aquades ke dalam gelas
kimia yang berisi padatan sisa dan mengaduknya selama 5 menit. Sebelum melanjutkan ke
langkah berikutnya, terlebih dahulu menyiapkan cawan penguap lain yang kering dan sudah di
timbang. Selanjutnya menampung filtrat dalam gelas kimia dan memisahkan filtrat dengan
endapanya. Kemudian endapannya dikeringkan dan di timbang hingga diperoleh massa konstan.
Lalu menguapkan filtrat hingga diperoleh padatan, lalu di timbang hingga massa konstan..
Langkah terakhir yaitu menghitung presentase dari masing – masing zat di dalam campuran.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil pengamatan

No Perlakuan Pengamatan
1 Di campurkan 1 gr NH4Cl+ 2 gr Nacl + 1 gr CaCO3 Dari Serbuk(kristal) putih
menjadi larutan putih pekjat
seperti susu
2 Di panas kan campuran tersebut (sublimasi) Terbentuk asap putih dan
kristal menempel pada kaca
arloji yg dingin
3 Di keringkan kristal yg menempel pada
kaca arloji di keringkan dan
di timbang
4 Massa Pertama 0.1675 gr
Campuran zat sisa
5 + 10 mL Aquadest dan di aduk Terbentuk endapan dan
larutan
6 Di Dekantasi Terpisahkan endapan dan
larutan
7 Endapan di Keringkan dan di timbang Endapan berwarna putih
susu
8 Massa Kedua 1.4645 gr
9 Filtrat di Uapkan Dari bening lama kelamaan
menguap dan volue
berkurang dan terbentuk
padatan berwarna putih
10 Massa Ketiga 0.9357 gr

Pembahasan
Pemisahan merupakan proses memisahkan komponen yang menyusun suatu campuran
(zat terlarut) dengan zat terlarutnya (dapat berupa zat cair, padat dan gas). Cara-cara pemisahan
mempunyai beberapa cara, yaitu sublimasi, ekstraksi, distilasi, filtrasi, dekantasi, adsobsi,
kristalisasi dan kromatografi. Cara yang dilakukan pada percobaan ini yaitu sublimasi, filtrasi
dan penguapan. Penyiapan atau preparasi sampel dilakukan untuk dapat memulai praktikum.
Pemisahan komponen pada percobaan ini dilakukan dengan menggabungkan NH4Cl
sebesar 1.0078 gram, NaCl sebesar 1.0167 gram dan CaCO 3 sebesar 0155 gram. Jadi massa
totalnya adalah 3,04 gram. Dalam percobaan ini metode sumblimasi dilakukan pertama kali
untuk mendapatkan senyawa yang dapat mudah menyumblim. Senyawa tersebut diletakkan
didalam cawan penguap kemudian dipanaskan sampai asap putih benar-benar habis. Dalam hal
ini didapatkan senyawa NH4Cl dengan adanya asap putih yang menandakan bahwa NH4Cl telah
menyublim dan zat yang masih tersisa adalah NaCl dan CaCO 3. NH4Cl dapat mudah menyublim
berdasarkan diagram fase perubahan fisik NH4Cl dari padat ke gas yang cepat dalam tekanan
tertentu dan suhu yang besar, serta untuk mendapatkan kristal NH 4Cl dengan menggunakan es
untuk perubahan fase dari gas ke padat dengan dibutuhkannya suhu yang rendah. Massa NH 4Cl
yang didapatkan sebesar 0.1675 gram dengan massa awal NH4Cl 1.0078 gram dan persentase
NH4Cl yang didapatkan yaitu 5,01 %. Massa yang didapatkan sangat berbeda jauh dari massa
awal dikarena terdapat beberapa faktor yaitu suhu yang terlalu rendah menyebabkan NH 4Cl
belum seluruhnya menyublim, pada saat NH4Cl menyublim senyawa tersebut keluar melalui
celah yang terbuka serta beberapa faktor lainnya.
Metode filtrasi dilakukan sebagai metode yang kedua karena dalam hal ini dibutuhkan
sifat kelarutan suatu senyawa dengan pelarut yang tidak sesuai. Senyawa yang tidak dapat
menyublim akan ditambahkan aquades dan terjadi proses pengendapan dimana senyawa yang
mengendap merupakan senyawa yang tidak dapat larut dalam aquades. Terdapat endapan putih
yang menandakan bahwa senyawa tersebut CaCO 3 yang tidak dapat larut dalam aquades, bersifat
higroskopis dan zat yang masih tersisa adalah NaCl. CaCO3 dapat larut dalam larutan ammonium
klorida hidrat dan larutan asam, kelarutan dalam aquades hanya 1- 2 mg/100 ml. Massa CaCO 3
yang didapatkan sebesar 1.4645 gram dengan massa awal CaCO 3 sebesar 1.0155 gram dan
persentase CaCO3 yang didapatkan yaitu 48,17 %. Massa yang didapatkan sangat berbeda
dikarena beberapa faktor seperti pada saat penyaringan NaCl yang belum larut sepenuhnya masih
tertinggal serta masih terdapatnya NH4Cl yang belum sepenuhnya menyublim serta beberapa
faktor lainnya. Persamaan reaksi yang terjadi yaitu sebagai berikut :
NaCl + H2O NaCl (aq) (Larut)

CaCO3 + H2O CaCO3 (s) + H2O(aq) (Tidak Larut)


Metode evaporasi dilakukan sebagai metode yang terakhir karena dalam hal ini
dibutuhkan senyawa yang dapat mudah menguap dengan suhu tertentu. Senyawa yang tertinggal
dalam proses filtrasi atau filtrate yaitu NaCl dapat dikristalisasi dengan cara penguapan
(evaporasi). Hal ini dikarenakan NaCl merupakan senyawa yang memiliki kelarutan dalam air
paling besar selain itu juga tidak bersifat higroskopis, sehingga pada penambahan aquades NaCl
akan larut. Filtrat yang dihasil akan diuapkan sampai habis pada tahap ini seperti pada
pembuatan garam dari air laut dengan bantuan sinar matahari. Kelarutan senyawa ini dalam air
dingin dan panas sebesar 1 mg/100 ml. Massa NaCl yang didapatkan sebesar 0.9357 gram
dengan massa awal NaCl sebesar 1.0167 gram dan persentase NaCl yang didapatkan yaitu 30,77
%. Massa yang didapatkan sangat berbeda dikarena beberapa faktor seperti pada saat
penyaringan NaCl yang belum larut sepenuhnya masih tertinggal sehingga filtrate yang
dihasilkan sedikit serta beberapa faktor lainnya. Persamaan reaksi yang terjadi yaitu sebagai
berikut :
NaCl + H2O NaCl (s) + H2O(g)
Massa campuran akhir yang dihasilkan seluruhnya yaitu sebesar 2,5695 gram dengan
presentase 84,46 % dan persentase kesalahan sebesar 15,54 %. Massa campuran akhir yang
dihasilkan berbeda dari massa campuran awal yaitu 3,04 hal ini dikarena beberapa faktor yaitu
pada saat proses penyubliman NH4Cl keluar melalui celah cawan penguap sehingga massa yang
dihasilkan NH4Cl sangat sedikit serta beberapa faktor kesalahan lain. Maka diperlukan ketelitian
dan ke hati – hatian dalam praktikum yang dilakukan. Dalam hal ini waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan percobaan ini sangat sedikit dikarenakan metode yang digunakan sangat
mudah dan tidak rumit serta besarnya kemurnian dari setiap komponen senyawa yang didapatkan
dan faktor kesalahan yang dilakukan sangat sedikit.

KESIMPULAN
Pemisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua zat atau lebih yang saling
bercampur serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yan!telah tercemar atau tercampur.
Pemisahan zat atau campuran betujuan untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah
tercemar atau tercampur. Metode yang dilakukan dalam percobaan ini yaitu sublimasi, filtrasi
dan evaporasi. Massa komponen setiap senyawa NH4Cl sebesar 0,1675 gram dengan presentase
5,01%, senyawa CaCO3 sebesar 1,4645 gram dengan presentase 48,17% dan senyawa NaCl
sebesar 0,9357 gram dengan presentase 30,77%. Presentase akhir yang didapatkan sebesar
84,46% dengan presentase kesalah sebesar 15,54%. Senyawa yang dihasilkan pada percobaan ini
memiliki kemurnian yang besar serta faktor kesalahan yang sangat kecil.

DAFTAR PUSTAKA
1. Gozan, misri. 2006. Absobsi, leaching, dan ekstraksi pada industri kimia. Jakarta :
Universitas Indonesia.
2. Rahayu,didah.2009.Kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliahweb/2008/DIDAH
%RAHAYU20(0606371)/halaman 12.html. (diakses pada selasa, 2 Januari 2018 pukul
16.15 dan artikel di upload pada minggu, 11 januari 2009 pukul 22.16).
3. Syukri, S. 1999. Kimia dasar 2. Bandung : ITB.
4. Wonorahardjo, Surjani. 2013. Metode-metode pemisahan kimia. Jakarta : Akademia
Permata
5. Petrucci, Ralph H dan Seminar. 1987. KIMIA DASAR JILID 1. Jakarta : Erlangga.
6. http://www.academia.edu/18199610/Laporan_Praktikum_Kimia_Anorganik-
Pemisahan_Komponen_Dari_Campuran (diakses pada selasa, 2 Januari 2018 pukul
16.15).
7. http://www.academia.edu/17131729/LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_ANORGANIK
_1_PEMISAHAN_KOMPONEN_DARI_CAMPURAN (diakses pada selasa, 2 Januari
2018 pukul 16.15)

Anda mungkin juga menyukai