Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
.
Tll\J,A.U,A.N lVLi\T A KLILI ·,_. . 1
Kegiatan Belajar 2:
Teknik-teknik dan Pendekatan Audit Manajemen 1.28
Latihan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1. 40
Rangkuman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. . 1.41
Tes Formatif 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. .. .. .. .. .. .. . . . . 1.42
Kegiatan Belajar 2:
Hubungan Antarmanusia dalam Audit Manajemen 2.20
Latihan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.30
Rangkuman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.32
Tes Formatif 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. .. .. .. .. ..... ... .. . . .. ... 2.33
KUNCI JA WABAN TES FORMATIF 2.37
DAFTARPUSTAKA.......................................................... ............. 2.43
Kegiatan Belajar 2:
Ruang Lingkup Pelaksanaan Audit Manajemen Fungsi Keuangan ... 3.17
Lati han . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3. 28
Rangkuman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.30
Tes Formatif 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.31
Kegiatan Belajar 2:
Ruang Lingkup Pelaksanaan Audit Manajernen Fungsi Sumber
Daya Manusia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5 .20
Latihan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . .. .. .. . .. .. 5 .29
Rangkuman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. . .. . .. . . 5 .31
TesFormatif2 5.32
Kegiatan Belajar 2:
Ruang Lingkup Pelaksanaan Audit Manajemen Fungsi Pernbelian .. 6.18
Latihan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6. 23
Rangkuman . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. .. .. .. . 6.26
Tes Formatif 2 . . . . . . . . . . . . . . .. .. . .. .. . . . . . . . . . . . . . . 6.26
Kegiatan Belajar 2:
Ruang Lingkup Pelaksanaan Audit Manajemen Fungsi Produksi . . . . 7 .15
Latihan 7.25
Rangkuman . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. .. .. .. .. . . 7 .27
Tes Formatif 2 . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7 .29
Kegiatan Belajar 2:
Ruang Lingkup Pelaksanaan Audit Kepastian Mutu 8.18
Lati han . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8.25
Rangkuman . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. .. . . 8.27
Tes Formatif 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . 8.28
Kegiatan Belajar 2:
Kecurangan dan Tanggung Jawab Auditor terhadap Kecurangan 9.27
Latihan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. .. .. .. .. .. .. . 9 .33
Rangkuman...................................... 9.36
Tes Formatif 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. .. .. .. .. 9 .37
. .
Menerapkan Menerapkan Manerofpkail Menerapkan Menerapkan
konsep audit konsep aµd1t Menerapl<an Me11er.<1PKan K9J1S~P
konsep audit konsep audit konsep audit konsep audit audit Pengolahan Data
manajernen niaoajeme_o
mana:jeroefl manajemeJ'I manaiernen Elel<troh'ik (PDE)
Fupgsi FtJl'lgsi SOM kel*\S.tian rnutu
FUngsi ~eua.ni;Jan Fuhgsi Pernbellan F ungsi Produksi
Pemasaran
. .
' '
. •
' :J PEN DA H U LU AN _
KEGIATAN BELAJAR 1
menggunakan sumber daya secara tepat dalam cara yang efisien dan
ekonomis;
d. dari bukti atas tujuan audit tersebut, auditor akan sarnpai pada opini atau
kesimpulan dan melaporkan ke pihak ketiga.
6. Menurut J. Santochi
Audit manajernen adalah untuk membantu manajernen dalarn
memperbaiki kinerja organisasi.
1. Tujuan Audit
Audit keuangan mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah laporan
keuangan perusahaan sudah disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip
Akuntansi Berterima Umum (PABU), sedangkan audit manajemen
e EKS1441 3/MODUL 1 1. 7
3. Distribusi Laporan
Pada audit keuangan, laporan biasanya didistribusikan kepada banyak
pemakai laporan keuangan, seperti pen1egang saharn, kreditor, dan
manajemen, sedangkan laporan audit manajemen ditujukan terutarna untuk
manajemen (internal perusahaan).
Berikut adalah ikhtisar beberapa perbedaan antara audit manajemen dan
audit keuangan.
Tabet 1. 1.
Perbedaan Audit Manajernen dan Audit Keuangan
Auditor internal berada pada posisi yang unik untuk melakukan audit
manajemen. Kelebihan yang diperoleh jika auditor internal melakukan audit
manajemen adalah mereka adalah pihak internal perusahaan, yang
menghabiskan semua waktu untuk perusahaan yang mereka audit sehingga
mereka mempunyai pengetahuan yang baik mengenai perusahaan, dan
tentunya akan sangat mendukung dalam melakukan pekerjaan audit yang
efektif, Dalam pelaksanaan audit manajernen, auditor internal melakukan
penilaian yang sistematis dan objektif terhadap operasi dan kontrol yang
berbeda-beda dalam perusahaan untuk menentukan hal-hal berikut ini.
1. Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan.
2. Risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi,
3. Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa
diterima telah diikuti.
4. Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi.
5. Sumber daya yang digunakan telah digunakan secara efisien dan
ekonomis.
6. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif.
e EKS1441 3/MODUL 1 1. 9
Direktur
Manajer
Staf Senior
Staf Junior
Gambar 1.1.
Hierarki Departemen Audit Manajemen
Akuntan yang bekerja di KAP juga dapat menjadi prospek yang baik.
c. Dari dalam perusahaan sendiri/internal perusahaan
Surnber internal juga tidak boleh dilupakan karena mereka merupakan
orang-orang yang sudah mempunyai pengetahuan tentang perusahaan
baik mengenai kebijakan-kebijakan, metode, prosedur, dan manajemen
perusahaan.
d. Internet
Melalui iklan di media elektronik (internet), perusahaan dapat
memperoleh karyawan baru yang merupakan pegawai yang berdedikasi.
a. Wa1vancara
Wawancara dengan pelamar harus direncanakan dengan baik. Sebelum
wawancara, lamaran dan daftar riwayat hidup dari pelamar harus dibaca
dengan teliti dan semua referensi yang ada harus sudah dihubungi. Pihak
yang melakukan wawancara adalah seseorang yang berpengalaman di bidang
audit manajemen, terbiasa mendiskusikan tugas, organisasi, kesempatan yang
ada, dan sifat dari pekerjaan yang akan dilakukan. Catatan hasil wawancara
harus terorganisasi agar dapat digunakan untuk membandingkan kualitas dan
kualifikasi dari berbagai kandidat untuk posisi yang sama.
b. Pengujian (testing)
Pengujian dapat dilakukan dalam bentuk seperti berikut ini.
1) Pengujian kernampuan menulis
Dalarn pengujian ini, pelamar diberikan soal mengenai suatu situasi audit
dan kemudian mereka diminta menulis laporan terkait dengan situasi
tersebut. Pengujian ini diperlukan karena basil akhir dari audit adalab
menyerahkan laporan yang berisi temuan audit dan rekomendasi
perbaikan.
1.14 AUDIT MANAJEMEN e
a. Orientasi
Orientasi berbeda dengan pelatihan. Orientasi berarti mengarahkan
pegawai baru ke arah yang benar. Tujuan orientasi adalah memberikan
informasi yang dibutuhkan staf baru agar dapat bekerja secara produktif dan
secepat mungkin.
Biasanya periode orientasi terdiri dari 4 fase, yaitu (1) pengenalan
kepada staf lain di perusahaan, (2) diskusi mengenai kebijakan perusahaan
dan metode audit, (3) membaca kebijakan, prosedur, laporan audit, kertas
kerja, fasilitas, dan dukungan elektronik, dan (4) umpan balik dari apa yang
telah dipelajari oleh staf baru. Setiap fase pada orientasi harus diberikan jeda
waktu yang cukup sehingga staf baru tidak merasa terbebani dan bosan.
Cakupan dan intensitas dari orientasi tergantung dari pengalaman
sebelumnya dari pegawai baru tersebut. Pegawai baru yang pindah dari
perusahaan lain, yang baru saja lulus dari universitas, dan auditor yang sudah
berpengalaman dari perusahaan lain tentunya membutuhkan orientasi yang
berbeda-beda.
e EKS1441 3/MODUL 1 1.15
}'\--=·--
LATIHAN
-- ---
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
d. Staf junior.
4. Auditor manajemen dapat dipilih melalui wawancara dan pengujian
(testing). Pengembangan kemampuan profesional auditor
manajemen dilakukan dengan pendidikan yang berkelanjutan,
melalui (a) studi individu, (b) pertemuan staf, (c) organisasi
profesional, dan ( d) penelitian.
5. Audit manajemen pada suatu perusahaan dapat dilakukan oleh
berikut ini.
a. Auditor internal.
b, Akuntan/ Auditor pemerintah.
c. Kantor Akuntan Publik (KAP)/konsultan.
6. Terdapat 5 kualifikasi yang dibutuhkan oleh pelaksana audit
manajemen, yaitu berikut ini.
a. Kemampuan berpikir analitis.
b, Gaya berpikir yang inkuisitif.
c. Kemampuan menerapkan teknik-teknik audit.
d. Kemampuan menggunakan pendekatan multidisipliner.
e. Keterampilan berkomunikasi dengan efektif.
7. Audit manajemen bermanfaat untuk memberikan rekomendasi
kepada manajemen puncak dalam mengatasi perrnasalahan-
permasalahan operasional yang ada di perusahaan,
8. Beberapa permasalahan yang dapat diungkapkan dalam audit
manajemen adalah berikut ini.
a. Sistem pengawasan manajemen yang tidak efektif, seperti
pengawasan yang Iemah, sistem informasi yang tidak memadai,
kurangnya pengendalian internal baik akuntansi maupun
administrasi.
b. Prosedur dan administrasi internal yang buruk yang ditunjukkan
oleh catatan yang tidak layak dan sistem informasi yang tidak
dapat dipercaya.
c. Kekurangan dalam perencanaan, seperti kurang/tidak adanya
atau ketidaklayakan standar, kebijakan, dan prosedur baik
dalam lingkup fungsional maupun operasional kegiatan
perusahaan.
d. Lemahnya struktur organisasi dan pola penempatan personel,
seperti penetapan tugas dan tanggung jawab yang tidak jelas,
kegiatan dan fungsi yang tidak perlu, pekerjaan yang saling
tumpang tindih.
e. Kelemahan dalam pengolahan bahan dan fasilitas, seperti
pemborosan dalam penggunaan bahan, tidak tersedianya bahan,
terlalu banyak persediaan, persediaan yang tidak bergerak, serta
persediaan yang usang.
e EKS1441 3/MODUL 1 1.25
KEGIATAN BELAJAR 2
Teknik-teknik dan
Pendekatan Audit Manajemen
rf'.JIuditor manajemen harus memahami teknik-teknik dan pendekatan audit
~ JL manajemen, agar pelaksanaan audit dapat berhasil dengan maksimal.
Berikut ini akan dibahas tentang teknik-teknik dan pendekatan audit
manajemen
1. Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan merupakan langkah pertama dalam proses audit
manajemen. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pemahaman tentang
informasi dan perspektif yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan audit.
Survei pendahuluan yang baik kemungkinan besar akan menghasilkan
program audit yang baik juga. Demikian juga sebaliknya, program audit yang
baik kemungkinan besar akan menghasilkan audit yang baik juga sehingga
dapat dikatakan bahwa kesuksesan atau kegagalan audit sangat tergantung
pada survei tersebut.
Survei pendahuluan akan mernberikan pemahaman kepada auditor
tentang tujuan, proses, risiko, dan kontrol yang terkait dengan audit. Untuk
itu, dari survei pendahuluan, diharapkan auditor akan mengenal industri
perusahaan yang akan diaudit (auditee) sehingga dapat membantu dalam
pelaksanaan audit. Ada 2 jenis informasi yang perlu dikumpulkan dalarn
proses pengenalan industri auditee, yaitu berikut ini.
a. In.formasi-informasi mengenai aspek-aspek di dalam perusahaan, seperti
struktur organisasi, rencana kebijakan manajemen, sistem akuntansi, dan
lain-lain yang berhubungan dengan perusahaan.
b. lnformasi mengenai aspek-aspek lingkungan di luar perusahaan, meliputi
latar belakang industri, seperti pengaruh barang substitusi, posisi industri
tersebut dalam perekonomian, jumlah perusahaan yang bergerak dalam
industri yang bersangkutan,
e EKS1441 3/MODUL 1 1.29
b. Dokumentasi
Auditor manajemen dapat melakukan langkah-langkah dokumentasi,
yaitu dengan membuat beberapa daftar dan kuesioner berikut ini.
l) Daftar pengingat yang memuat langkah-langkah/hal-hal yang harus
dilakukan oleh auditor saat penugasan audit. Daftar ini akan membantu
auditor dalam melakukan pekerjaan secara terorganisasi dan lebih
sederhana serta mengorganisasi kertas kerja.
2) Daftar isi yang dibuat sebelum tahap perencanaan audit, yang akan
membantu auditor dalam mengidentifikasi masalah-rnasalah yang harus
ditangani dan untuk membuat acuan kertas kerja.
3) Kuesioner, yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ke
auditee .
Kuesioner ada 2 jenis, yaitu berikut ini.
a) Kuesioner informal
( 1) Jika audit yang diusulkan bersifat organisasional maka
pertanyaan yang diajukan berorientasi kepada manusia
(2) Jika audit yang diusulkan bersifat fungsional maka pertanyaan
yang diajukan berkaitan dengan alur kerja, hubungan dengan
orang lain dan umpan balik
b) Kuesioner formal
Kuesioner formal biasanya diberikan kepada klien sebelum auditor
datang untuk mengaudit. Hal ini dimaksudkan agar klien dapat
1. 30 AUDIT MANAJEMEN e
2. Program Audit
Program audit adalah panduan bagi auditor manajemen dan bersamaan
dengan pengawasan audit untuk mernastikan bahwa langkah-langkah audit
yang sesuai telah dilakukan. Langkah-langkah audit tersebut dirancang
untuk:
a. mengumpulkan bukti audit;
.
b. memungkinkan auditor manajernen untuk menyatakan pendapat
mengenai efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi dari aktivitas yang
sedang direviu.
3. Pekerjaan Lapangan
Pekerjaan lapangan adalah proses sistematis untuk mengumpulkan bukti-
bukti secara objektif mengenai operasi perusahaan dan mengevaluasinya.
Pengumpulan bukti-bukti secara objektif mengenai operasi perusahaan
tersebut bermanfaat untuk (a) mengetahui apakah operasi tersebut memenuhi
1. 32 AUDIT MANAJEMEN e
4. Temuan Audit
Temuan audit adalah kondisi penyimpangan-penyimpangan dari
norma/kriteria yang dapat diterima, diidentifikasi oleh auditor manajemen
dan memerlukan tindakan korektif. Tidak semua kesalahan yang ditemukan
auditor manajemen perlu dilaporkan karena beberapa kesalahan mungkin
tidak signifikan dan tidak memerlukan perhatian manajemen. Kesalahan lain
mungkin sangat signifikan dan memerlukan tindakan perbaikan. Karakteristik
temuan audit yang dapat dilaporkan adalah berikut ini.
a. Cukup signifi kan.
b. Relevan dengan masalah-rnasalah yang ada.
c. Secara objektif dibuat tanpa bias atau prasangka.
d. Didokumentasikan dengan fakta disertai dengan bukti yang memadai,
kompeten, dan relevan.
e. Cukup meyakinkan untuk memaksa dilakukannya tindakan perbaikan
terhadap kelemahan yang ada.
5. Kertas Kerja
Kertas kerja mendokumentasikan proses audit. Kertas kerja mencatat
informasi yang diperoleh dan analisis yang dilakukan selama proses audit.
Kertas kerja dibuat mulai dari pertama auditor menjalankan tugasnya sampai
mereka mereviu tindakan korektif dan mengakhiri proyek audit. Kertas kerja
mencakup hal-hal berikut.
a. Rencana audit, terrnasuk program audit.
b. Pemeriksaan serta evaluasi kecukupan dan efektivitas sistem kontrol
internal.
c. Prosedur audit yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan
kesimpulan yang dicapai.
e EKS1441 3/MODUL 1 1.33
1. Perencanaan
Area dan tujuan audit manajemen umurnnya ditentukan oleh manajemen
puncak. Setelah mengetahui area dan tujuan audit manajemen maka auditor
1. 38 AUDIT MANAJEMEN e
2. Mengumpulkan Bukti-bukti
Tujuan pengumpulan bukti-bukti adalah untuk mendapatkan dasar
faktual dalam menilai kriteria kinerja yang sebelumnya telah diidentifikasi.
Wawancara merupakan alat penting untuk mendapatkan bukti-bukti selama
melakukan audit manajemen. Wawancara harus direncanakan sehingga
memungkinkan auditor untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin
e EKS1441 3/MODUL 1 1.39
----
~
-:....-.. -=::. LATIHAN
-~ ----=·.
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
.
1) Temuan audit dalam teknik audit manajernen adalah kondisi
penyimpangan-penyimpangan dari norrna/kriteria yang dapat diterima,
diidentifikasi oleh auditor manajemen dan memerlukan tindakan
korektif. Tidak semua kesalahan yang ditemukan auditor manajemen
perlu dilaporkan. Beberapa kesalahan mungkin tidak signifikan dan tidak
memerlukan perhatian manajemen. Kesalahan lain mungkin sangat
signifikan dan memerlukan tindakan perbaikan.
2) Pendekatan audit manajemen, yaitu berikut ini.
a. Bertitik tolak dari arus sumber daya, yaitu manajernen, mesin
(teknologi), material, uang, manusia, dan lain-lain.
b. Bertitik tolak dari fungsi-fungsi bisnis, seperti produksi, pemasaran,
sumber daya manusia, keuangan, dan akuntansi.
c. Bertitik tolak dari fungsi manajemen, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian/pengawasan.
3) Langkah-Iangkah yang harus dilakukan oleh auditor manajemen dalam
tahap dokumentasi pada survei pendahuluan adalah membuat:
a. daftar pengingat yang memuat langkah-langkah/hal-hal yang harus
dilakukan oleh auditor saat penugasan audit. Daftar ini akan
membantu auditor dalam melakukan pekerjaan secara terorganisasi
dan lebih sederhana serta mengorganisasi kertas kerja;
e EKS1441 3/MODUL 1 1.41
b. daftar isi yang dibuat sebelum tahap perencanaan audit, yang akan
membantn auditor dalam mengidentifikasi masalah-masalah yang
harus ditangani dan untuk mernbuat acuan kertas kerja;
c. kuesioner, yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ke
auditee.
4) Tujuan mengumpulkan bukti-bukti adalah untuk mendapatkan dasar
faktual dalam menilai kriteria kinerja yang sebelumnya telah
diidentifikasi. Salah satu cara untuk mendapatkan bukti adalah dengan
wawancara yang merupakan alat penting untuk mendapatkan bukti-bukti
selama melakukan audit manajemen.
5) Dalam menentukan tindakan korektif yang akan diterapkan, auditor
manajemen perlu mempertimbangkan faktor-faktor, seperti hubungan
biaya-manfaat, pengaruh terhadap moral karyawan, dan konsistensi
dengan kebijakan perusahaan yang lain.
~D RANG Ku MAN._ _
TES F 0 RM AT I F 2..__ _
3) Dalam mengaudit unsur manusia, salah satu hal yang harus diperhatikan
oleh auditor rnanajemen adalah ....
A. kapabilitas yang tepat
B. pelatihan yang tepat
C. tipe yang benar
D. kondisi yang benar
6) Isi yang tepat (correct content) merupakan hal yang harus diperhatikan
auditor manajemen pada saat mengaudit unsur ....
A. manusia
B. item
C. peralatan
D. informasi
Tes Formatif2
1) C. Studi awal.
Reviu atas kertas kerja dan ternuan audit tahun sebelumnya adalah
langkah awal yang perlu dilakukan sebelum melakukan audit
manajemen di tahun berjalan sehingga langkah ini dilakukan pada
tahap studi awal.
2) A. Hubungan biaya dan manfaat.
Setiap tindakan korektif yang akan diterapkan harus selalu
memperhatikan hubungan biaya dan manfaat, Artinya manfaat yang
diperoleh dari penerapan tindakan korektif tersebut harus lebih besar
dibandingkan biaya yang dikeluarkan untuk penerapannya.
3) B. Pelatihan yang tepat,
Dalam mengaudit unsur manusia, ada 4 hal yang harus diperhatikan
yaitu ( l) kompetensi yang tepat, (2) pelatihan yang tepat,
(3) identifikasi yang benar, dan (4) atribut yang benar,
4) D. Manusia, item, peralatan, informasi.
Setiap unit pekerjaan, kecuali perusahaan jasa terdiri dari suatu
kumpulan 4 unsur pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanaan
tugas secara benar, yaitu manusia, item, peralatan, dan informasi.
5) A. Perencanaan.
Dalam tahap perencanaan, auditor manajemen perlu memaharni
industri auditee untuk dapat menentukan teknik audit yang paling
tepat untuk digunakan.
e EKS1441 3/MODUL 1 1.47
6) D. Informasi.
Informasi dengan isi yang tepat merupakan ha! yang harus
diperhatikan oleh auditor manajemen. Manusia, item, dan peralatan
tidak mempunyai isi!content, sebagaimana halnya inforrnasi.
7) B. Survei pendahuluan dan pekerjaan lapangan.
Setelah melakukan survei pendahuluan, auditor manajemen dapat
menentukan program audit, kemudian dilaksanakan melalui
pekerjaan lapangan.
8) B. Arus manusia.
Titik tolak pendekatan audit manajemen ada 3, yaitu fungsi-fungsi
bisnis, fungsi manajemen, dan arus sumber daya.
9) A. Pengaruh barang substirusi.
Yang merupakan faktor ekstemal (di luar perusahaan) adalah
pengaruh barang substitusi. Struktur organisasi, sistem akuntansi,
dan rencana kebijakan manajemen adalah faktor internal.
10) A. Kain pel.
Telepon, fasilitas jalan, dan komputer bukan barang-barang yang
consumables dan disposable.
1.48 AUDIT MANAJEMEN e
Daftar Pustaka
Arens, A.A, R.J. Elder, M.S. Beasley, and LB Splettstoesser-Hogeterp.
(2006). Auditing and Other Assurance Services. 9•h Ed. Prentice Hall.
Moeller, R. and H. Witt. (1999). Brink's Modern In.tern.al Auditing. 5th Ed.
John Wiley & Sons Inc: New York.
rl PEND AH UL U AN _
KEGIATAN BELAJAR 1
A. PERAN MANAJEMEN
Peran manajemen dijabarkan dalam 4 fungsi yang terdiri dari berikut ini.
l. Perencanaan (planning).
2. Pengorganisasian (organizing).
3. Pengarahan (leading).
4. Pengendalian (controlling).
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan fungsi manajemen yang pertama. Dari
perencanaan, baru kemudian pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian. Setiap organisasi harus mencocokkan perencanaan dengan
organisasinya. Setiap pengarahan diarahkan untuk menunjukkan setiap orang
dalam organisasi ke arah tujuan yang direncanakan. Setiap pengendalian
dirancang untuk memastikan bahwa setiap perencanaan dijalankan secara
efektif, efisien, dan ekonomis.
Perencanaan adalah proses seleksi dari pilihan yang terbaik di antara
pilihan-pilihan yang ada. Setiap perencanaan dapat bersifat strategis atau
taktis. Perencanaan strategis adalah perencanaan jangka panjang yang
merupakan proses penentuan program-program yang akan dilaksanakan
2.4 AUDIT MANAJEMEN e
organisasi dan besarnya sumber daya yang akan dialokasikan untuk tiap
program selama beberapa tahun ke depan, sedangkan perencanaan taktis
adalah perencanaan jangka pendek yang terkait dengan operasi sehari-hari
perusahaan. Tujuan utama dari perencanaan strategis adalah untuk membantu
manajer menghadapi ketidakpastian di masa yang akan datang. Hasil
perencanaan strategis adalah seperangkat tujuan bagi organisasi dan berbagai
strategi yang meliputi kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan.
Perencanaan taktis menjabarkan cara mencapai strategi. Strategi merupakan
suatu keseluruhan konsep yang luas dan menunjukkan program umum untuk
tindakan dan penggunaan sumber daya. Kebijakan adalah pedoman untuk
melakukan tindakan yang mengarahkan pemikiran individu dan pengambilan
keputusan. Prosedur adalah pedoman rinci yang menjelaskan cara yang benar
untuk mencapai aktivitas tertentu yang biasanya merupakan urutan yang
kronologis untuk pencapaian tugas.
Pada fungsi perencanaan, auditor manajernen menilai berbagai inisiatif
perencanaan dan mengevaluasi keseluruhan proses perencanaan dengan
menentukan apakah rencana, kebijakan, dan prosedur yang ditetapkan telah
memenuhi standar manajemen yang baik.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian memadukan orang-orang dan proses untuk
melaksanakan rencana dan mencapai tujuan. Pengorganisasian pada suatu
perusahaan dapat dijabarkan dalam bagan/struktur organisasi. Bagan/struktur
organisasi dapat menunjukkan rantai komando-hierarki, pertanggung-
jawaban, tanggung jawab, dan wewenang dari eksekutif organisasi serta
fungsi dasar dari tiap posisi. Pengetahuan yang mendalam dari auditor
manajemen tentang organisasi perusahaan yang diperiksa akan membantu
auditor dalam mengidentifikasi masalah terutama berkaitan dengan
pertanyaan-pertanyaan penting bagi organisasi, misalnya apa yang menjadi
tanggung jawab manajer, kewenangan yang diberikan kepada manajer,
bagaimana manajer mempertanggungjawabkan pencapaian dan hasil, serta
apakah wewenang fungsional sudah efektif,
3. Pengarahan (Leading)
Pengarahan berkaitan dengan proses memimpin, yaitu mengarahkan
sumber daya ke arah pencapaian sasaran dan tujuan. Auditor menilai fungsi
pengarahan dengan tidak menuju kesimpulan yang objektif karena proses
e EKS1441 3/MODUL 2 2.5
4. Pengendalian (Controlling)
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa manajemen terdiri dari
4 fungsi, di mana salah satunya adalah pengendalian.
Pengendalian terdiri dari 4 jenis, yaitu berikut ini.
a. Pengendalian strategi merupakan pengendalian yang bertujuan untuk
memastikan bahwa strategi yang digunakan pada organisasi/perusabaan
sudah tepat.
b. Pengendalian organisasi merupakan pengendalian yang bertujuan
mengarahkan sekumpulan variabel menuju sasaran yang telah
ditetapkan.
c. Pengendalian tugas merupakan pengendalian untuk memastikan bahwa
tugas-tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.
d. Pengendalian manajemen adalah sernua kebijakan dan prosedur yang
diterapkan manajemen suatu perusahaan untuk memastikan tentang hal-
hal berikut ini.
1) Pencapaian tujuan perusahaan secara efektif, efisien, dan ekonornis.
2) Ketaatan terhadap hukum eksternal dan kebijakan manajemen.
3) Perlindungan terhadap aset dan informasi perusahaan.
4) Pencegahan dan pendeteksian kecurangan dan kesalahan.
5) Kualitas catatan akuntansi dan produksi informasi keuangan serta
manajemen yang dapat diandalkan secara tepat waktu.
3. Komunikasi informasi.
4. Evaluasi informasi.
5. Penentuan tindakan apa yang harus diambil jika ada.
6. Mempengaruhi orang untuk mengubah perilakunya.
Masukan Keluaran
1 Efisiensi 1
Ekonomisasi Efekti vi tas
Prestasi
i
Sumber daya yang
i
Ha~i I yang Dicapai
Aktual digunakan
Gambar 2.1
Konsep Efektivitas, Efisiensi, dan Ekonomisasi
Formulasi
Strategi t-----.. Tujuan, strategi, dan kebijakan
1
Pengendalian
. 1------1~ Implementasi strategi
manajernen
Pengendalian
Kine~a masing~masing tugas yan,J
tugas
efektifdanefisien j
Gambar 2.2.
Hubungan antara Formulasi Strategi, Pengendalian Manajemen,
dan Pengendalian Tugas
Perangkat . 2. Assessor :
Pengendalian perband ingan
dengan standar
•
1. Detector : 1. Effector:
infonnasi. .- - pengubahan
mengenai apa yang perilaku jika
terjadi diperlukan
'
Siruasi
(lingkungan) yang
dikendalikan
Gambar 2.3.
Elemen-elemen Proses Pengendalian
2.10 AUDIT MANAJEMEN e
1. Perencanaan
Perencanaan adalah proses untuk menentukan program pengendalian
yang tepat untuk organisasi, baik untuk usaha yang berkelanjutan maupun
yang baru. Perencanaan untuk perubahan dari proses yang sudah berjalan
harus dimodifikasi melalui reviu dari hasil aktivitas di masa lalu, Proses
perencanaan juga harus dipengaruhi oleh keseluruhan strategi manajemen
dan informasi dari berbagai sumber eksternal. Laporan auditor manajemen
yang membahas kelemahan pengendalian di beberapa area dapat digunakan
sebagai salah satu sumber eksternal.
2. Anggaran
Anggaran pengendalian adalah rencana yang dinyatakan dalam istilah
moneter atau kuanritatif. Anggaran memberikan standar untuk mengukur
kinerja berjalan. Oleh karena adanya perubahan selama periode operasi,
anggaran pengendalian dapat mengalami revisi.
~~
-
. .. ~- -- LATIHAN
2) Data aktual mengenai apa yang telah atau sedang terjadi baik di
dalam maupun di luar organisasi.
5) Pengertian dari efektivitas, efisiensi, dan ekonornisasi adalah berikut ini.
a. Efektivitas adalah produksi aktual sesuai dengan yang diharapkan
atau kemarnpuan suatu unit untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
b. Efisiensi adalah meminimalkan jurnlah sumber daya yang terbuang
pada saat melakukan produksi atau menggambarkan berapa banyak
masukan (input) yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit
keluaran (output) tertentu.
c. Ekonomisasi adalah penggunaan sumber daya secara bijak
berdasarkan penggunaan terbaiknya.
TES F 0 RM AT I F 1 _
3) Proses seleksi dari pilihan yang terbaik di antara pilihan-pilihan yang ada
merupakan salah satu fungsi manajemen, yaitu ....
A. perencanaan
B. pengendalian
C. pengarahan
D. pengorganisasian
KEGIATAN BELAJAR 2
rtv ada Modul 1 telah dibahas bahwa auditor internal adalah salah satu pihak
':1r yang dapat melakukan pekerjaan audit manajemen. Selain auditor
internal, akuntan pemerintah dan Kantor Akuntan Publik (KAP)/konsullan
juga dapat melakukan pekerjaan audit manajemen.
Jika audit rnanajemen tidak dilakukan auditor internal, misalnya
dilakukan oleh KAP/konsultan eksternal maka perlu dilakukan kornunikasi
antara auditor manajernen dengan auditor internal. Auditor internal sebagai
pihak internal mempunyai keunggulan, yaitu lebih mengetahui aspek-aspek
dalam perusahaan dibandingkan auditor eksternal. Melalui proses
komunikasi, auditor internal dapat membagi pengetahuan yang dimilikinya
untuk membantu auditor manajemen melakukan audit secara efektif.
Berikut ini akan kita bahas tentang hubungan antarmanusia dalam audit
rnanajernen, hubungan kerja sarna antara auditor manajernen dan auditor
eksternal, dan komunikasi dalam audit manajemen,
1. Kurang lmajinatif
Daya imajinasi diperlukan apabila ingin menjadi seorang auditor yang
baik. Banyak auditor yang kurang mempunyai daya imajinasi. Terdapat
beberapa hal yang menyebabkan kurangnya daya imajinasi tersebut, di
e EKS1441 3/MODUL 2 2.21
2. Kurang Praktis
Kebutuhan praktis ini dibutuhkan dalam setiap pekerjaan. Kepraktisan
dapat dikembangkan melalui pengalaman praktik atau melalui pelatihan.
Agar auditor mengarah pada pendekatan praktis maka auditor perlu
mengembangkan perspektif, yaitu memperlakukan sernua temuan, misalnya
seolah-olah semua uang yang dilibatkan berasal dari uang sendiri dan seakan-
akan auditor mempunyai saham di dalam perusahaan yang di audit sehingga
dalam melakukan pekerjaannya, auditor akan melakukan semua prosedur
dengan cara yang paling praktis, tanpa menghilangkan inti dari setiap
prosedur,
3. Kurang Objektif
Objektif berarti menyatakan atau mengungkapkan sifat realita sebagai
ha] yang terlepas dari refleksi atau perasaan pribadi. Auditor sering bertindak
kurang objektif, misalnya auditor hanya mengritik atau hanya menunjukkan
hal-hal yang memerlukan perbaikan, tanpa menunjukkan hal-hal baik yang
patut mendapat pujian. Auditor juga dapat bertindak kurang objektif,
terutama jika ia merupakan auditor internal.
G------...0
0 0
b.
© 0
Transaksi antara bagian dewasa dengan bagian dewasa.
0 0 1
G=====================i0
0 0 1
0 0
0 0
d.
Gf-------0
Transaksi antara bagian orang tua dengan bagian kanak-kanak,
0
G
0 0
0 K'
e EKS1441 3/MODUL 2 2.29
G 0
0 0
K
0
2. Apabila vektor rangsangan dan vektor tanggapan bersilang pada diagram
transaksional maka komunikasi akan terhenti. Ini adalah bentuk
komunikasi yang tidak efektif.
a. Transaksi bersilang:
b. Transaksi bersilang:
K
2.30 AUDIT MANAJEMEN e
LATIHAN
- --
~~
·~-~-
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berik.ut!
c.
Dapat lebih berkonsentrasi pada area yang lebih penting untuk
ditekankan pada saat melakukan audit.
d. Mendapatkan pelatihan yang bermanfaat dari koordinasi dan
mengelola suatu kelompok audit termasuk auditor manajemen.
4. Komunikasi yang efektif dalam audit manajemen dapat dilakukan
oleh auditor manajemen melalui pemahaman atas analisis
transaksional. Analisis transaksional menganalisis apa yang terjadi
jika orang berkomunikasi dan berinteraksi. Transaksi sejajar
menghasilkan respons yang baik dan diharapkan. Misalnya, respons
orang tua ke anak atas pernyataan anak ke orang tua. Komunikasi
yang sehat dan memuaskan biasanya terdapat pada bentuk transaksi
sejajar. Sebaliknya transaksi silang menghentikan komunikasi yang
efektif. Hal ini terjadi apabila respons anak ke orang tua atau orang
tua ke anak terhadap pernyataan dewasa ke dewasa.
~ TES FORMAT IF 2 _
8) Salah satu hal yang tidak dilakukan oleh auditor yang partisipatif
adalah ....
A. mendiskusikan ternuan yang ada dengan pihak-pihak auditee yang
berhubungan langsung
B. memberikan laporan interim kepada auditee mengenai temuan-
temuan yang diperoleh agar tindakan korektif dapat dilakukan
sebelum menerbitkan laporan akhir
C. memodifikasi Iaporan audit sesuai keinginan auditee
D. secara hati-hati mempertimbangkan usulan auditee untuk modifi.kasi
laporan, sebelum dilanjutkan ke tingkat berikutnya yang lebih tinggi
9) Reaksi yang jarang terjadi dari auditee yang memandang auditor sebagai
seorang polisi yang tugasnya mencari kesalahan, yaitu ....
A. merasa takut dengan auditor
B. mengernbangkan permusuhan dengan auditor
C. sangat menyukai auditor
D. menghindari auditor
=
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
2.36 AUDIT MANAJEMEN e
Tes Formatif J
1) C. Pemaharnan.
Pada proses bisnis, umumnya mempunyai elemen-elernen sistem
pengendalian manajemen berikut ini.
a. Perencanaan.
b. Anggaran,
c. Operasi dan pengukuran.
d. Pelaporan dan analisis,
2) A. Ekonomisasi.
Ekonomisasi adalah penggunaan sumber daya secara bijak
berdasarkan penggunaan terbaiknya. Efisiensi adalah
meminimalkan jumlah sumber daya yang terbuang pada saat
melakukan produksi atau menggambarkan berapa banyak masukan
(input) yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit keluaran
(output) tertentu, sedangkan efektivitas adalah produksi aktual
sesuai dengan yang diharapkan atau kemampuan suatu unit untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
3) A. Perencanaan.
Perencanaan adalah proses seleksi dari pilihan yang terbaik di
antara pilihan-pilihan yang ada.
4) B. Membandingkan antara tujuan dan basil yang dicapai.
Ekonomisasi adalah ukuran masukan (input measure), yaitu
mernbandingkan antara sumber daya yang direncanakan dan sumber
daya yang digunakan; efisiensi adalah ukuran dari hubungan antara
masukan dan keluaran, yaitu membandingkan antara masukan dan
keluaran, sedangkan efektivitas adalah ukuran keluaran (output
measure), yaitu membandingkan antara tujuan dan basil yang
dicapai.
5) B. Assessor.
Detector atau sensor, yaitu perangkat yang mengukur kejadian
aktual dalam suatu proses berada dalam kendali, Assessor, yaitu
perangkat yang menentukan signifikansi dari kejadian aktual
dengan membandingkannya dengan suatu standar atau ekspektasi
apa yang seharusnya terjadi. Effector, yaitu perangkat (disebut
2.38 AUDIT MANAJEMEN e
1
Pengendalian
. 1----- Implementasi strateg:i
ma:naJemen
8) A. Organisasi.
a. Pengendaiian organisasi merupakan pengendalian yang
bertujuan mengarahkan sekumpulan variabel menuju sasaran
yang telah ditetapkan.
b. Pengendalian manajemen adalah semua kebijakan dan prosedur
yang diterapkan manajemen suatu perusahaan.
e EKS1441 3/MODUL 2 2.39
Tes FormatifZ
1) A. Mengembangkan hubungan kernitraan.
Dengan pendekatan ini, auditor dan auditee secara bersama-sama
menemukan cara yang lebih baik dalam melaksanakan semua
kegiatan operasional. Bukan dengan mengembangkan hubungan
atasan-bawahan karena auditor bukan atasan auditee dan auditee
bukan atasan auditor. Auditor juga tidak boleh bersikap sebagai
kritikus dan hanya mencari kelemahan auditee saja. Hal ini justru
akan menjadi penghambat komunikasi antara auditor dan auditee.
2.40 AUDIT MANAJEMEN e
5) A. Orang tua.
Orang tua mempunyai karakteristik: memberi nasihat, kritikal,
direktif, protektif, suportif, menentukan, menghukurn, curiga, dan
lain-lain.
6) D. Bersilang antara bagian orang tua dan bagian kanak-kanak.
Bilamana vektor rangsangan sejajar dengan vektor tanggapan pada
diagram, maka transaksinya bersifat komplementer dan secara
teoretis dapat berlangsung terus menerus. Ini adalah bentuk
komunikasi yang efektif. Tetapi apabila terjadi transaksi bersilang
maka komunikasi akan terhenti. Jawaban A, B, dan C adalah contoh
bentuk komunikasi yang efektif yang dapat berlangsung terus
menerus, sedangkan jawaban D adalah contoh transaksi bersilang
yang menyebabkan komunikasi akan terhenti.
7) A. Introvert.
Tipe introvert adalah orang yang perhatian. utamanya diarahkan ke
dalam diri sendiri. Tipe extrovert adalah orang yang perharian
utamanya ditujukan ke orang luar, Yang banyak adalah jenis
manusia yang berada di antara keduanya, yang biasa disebut
Ambiovert.
8) C. Memodifikasi laporan audit sesuai keinginan auditee.
Auditor tidak diperbolehkan memodifikasi laporan audit sesuai
keinginan auditee. Auditor dapat mempertimbangkan usulan auditee
untuk modifikasi tetapi tidak mengikuti semua yang diinginkan
auditee.
9) C. Sangat menyukai auditor.
Auditee tidak menyukai auditor yang dianggapnya sebagai polisi
yang tugasnya mencari-cari kesalahan. Auditee umumnya justru
akan merasa takut terhadap auditor, mengembangkan permusuhan
dengan auditor, dan menghindari auditor jika auditee merasa auditor
sebagai seorang polisi yang tugasnya hanya mencari-cari kesalahan
auditee.
10) A. Berharga karena memberikan bekal latihan audit.
Dengan pengalaman sebelumnya sebagai auditor di kantor akuntan
publik, maka auditor manajemen sudah mempunyai bekal latihan
audit yang akan sangat berguna dalam menjalankan tugasnya dalam
melakukan audit manajemen. Tetapi bekal tersebut tidak menjamin
akan menghasilkan audit yang efektif, kecuali jika auditor
2.42 AUDIT MANAJEMEN e
Daftar Pustaka
Sawyer, L.B., M.A. Dittenhofer, and J.H. Scheiner. (2003). Sawyer's Internal
Auditing. 5th Ed. The Institute of Internal Auditing.
=- -"§.
PENDAHULUAN
KEGIATAN BELAJAR 1
Fungsi keuangan pada umumnya terdiri dari beberapa satuan kerja yaitu
bidang keuangan, bidang akuntansi, dan analisis keuangan. Untuk
menjalankan tanggung jawab dan tugas pokoknya, fungsi keuangan
menjalankan berbagai aktivitas. Berikut akan dibahas secara terperinci
tentang aktivitas-aktivitas yang terdapat dalam bidang keuangan, bidang
akuntansi, dan analisis keuangan.
Hal lain yang juga sangat penting dalam pelaksanaan audit manajemen
fungsi keuangan adalah meneliti apakah tujuan dan berbagai sasaran
perusahaan telah memenuhi berbagai persyaratan, seperti kelayakan,
kewajaran, dan dapat dipertanggungjawabkan (secara moral dan etika).
Dalam hal ini, kegiatan audit juga dapat mengungkapkan apakah tujuan dan
sasaran perusahaan mungkin dijalankan dan dicapai oleh berbagai komponen
perusahaan dan bahwa berbagai komponen tersebut diberikan sarana,
prasarana, dan modal kerja yang memadai untuk dapat memenuhi standar
yang telah ditentukan oleh manajemen puncak.
2. Perencanaan Keuangan
Objek audit yang kedua adalah perencanaan keuangan. Dari audit
manajemen fungsi keuangan dapat diketahui apakah fungsi keuangan telah
menyelenggarakan fungsi perencanaan secara efektif serta mencari dan
menemukan fakta tentang mutu rencana keuangan yang disusun oleh para
manajer satuan bisnis atau berbagai bidang fungsional dalarn lingkungan
perusahaan,
Yang perlu diperhatikan dalam menilai proses perencanaan keuangan
berbagai komponen perusahaan adalah apakah rencana satuan kerja yang
lebih kecil merupakan perincian atau operasionalisasi rencana satuan kerja
yang di atasnya. Dengan melakukan audit manajemen fungsi keuangan dapat
3.10 AUDIT MANAJEMEN e
3. Organisasi
Dengan menjadikan organisasi satuan kerja di bidang keuangan sebagai
objek audit maka akan diperoleh informasi tentang apakah organisasi di
bidang keuangan itu dikelola dengan efektif. Hal ini akan menentukan
apakah satuan kerja keuangan tersebut mampu menyelenggarakan fungsi
pendukung yang merupakan tugasnya dan jika satuan kerja keuangan tersebut
kurang mampu menyelenggarakan tugasnya maka perlu diidentifikasi faktor-
faktor penyebabnya, dan auditor manajemen akan mernberikan rekomendasi
untuk perbaikan.
4. Pengawasan
Fungsi pengawasan di bidang keuangan terdiri dari 2, yaitu akuntansi
dan analisis keuangan. Akuntansi berfungsi untuk mengumpulkan,
mengklasifikasikan, menganalisis, dan melaporkan basil kegiatan operasional
dari segi keuangan. Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip akuntansi
umum yang berlaku di suatu negara. Dengan dernikian, audit manajemen
fungsi keuangan harus mampu menemukan dan mengumpulkan informasi
mengenai berbagai kekuatan dan kelemahan dalam proses pengawasan
perusahaan yang dilakukan melalui proses akuntansi yang tepat.
Proses pengawasan melalui analisis anggaran dan keuangan, agak
berbeda dengan praktik-praktik akuntansi karena dimaksudkan untuk
mengamankan kekayaan dan sumber finansial perusahaan agar dimanfaatkan
seefektif dan seefisien mungkin. Hasil audit akan disarnpaikan ke satuan-
satuan kerja operasional sehingga mereka mengetahui kekurangan yang
terjadi dan dapat melakukan perbaikan untuk peningkatan efektivitas dan
efisiensi kerja masing-masing.
Auditor manajemen dalarn mengaudit fungsi keuangan harus dengan
cermat mengamati hal-hal yang potensial menjadi permasalahan di masa
depan, baik yang bersumber dari fungsi keuangan maupun dari fungsi-fungsi
lain yang terdapat dalam perusahaan yang bersangkutan.
e EKS1441 3/MODUL 3 3 .11
LATIHAN
=~ RANG KUMAN _
l) Berikut yang bukaa tugas pokok dari manajer keuangan adaJah ....
A. pengambiJan keputusan tentang penanaman modal
B. pembiayaan kegiatan bisnis
C. pengawasan proses produksi
D. pembagian dividen
3) Salah satu sasaran penting dari audit manajemen fungsi keuangan adalah
menilai ....
A. efektivitas proses produksi
B. efektivitas bidang keuangan
C. kewajaran laporan keuangan
D. kinerja penjualan perusahaan
5) Dari keempat fungsi berikut ini, manakah yang bukan merupakan fungsi
dasar dari manajemen keuangan?
A. Perencanaan dan peramalan berbagai kegiatan bisnis.
B. Investasi dan sumber pembiayaan.
C. Prinsip efisiensi.
D. Mencari pangsa pasar baru.
e EKS1441 3/MODUL 3 3.15
6) Audit manajemen fungsi keuangan pen ting untuk dilakukan karena ....
A. merupakan area yang berurusan dengan uang
B. mempunyai peranan yang sangat penting dan strategik dalam
kehidupan perusahaan
C. mempunyai peranan penting dalam memprornosikan citra
perusahaan di mata konsumen
D. merupakan area yang membawahi fungsi-fungsi lain dalam
perusahaan
KEGIATAN BELAJAR 2
Daftar area yang potensial untuk diaudit tersebut bisa terus bertambah
tergantung jenis dan nature dari organisasi. Salah satu cara yang digunakan
untuk menentukan area yang potensial untuk diaudit adalah dengan
memperoleh pemahaman umum atas operasi fungsi yang akan diaudit.
Pemahaman yang diperoleh dari wawancara dan observasi, akan
memungkinkan auditor untuk memperoleh data dan informasi yang cukup
untuk melakukan penilaian dan analisis risiko dari operasi serta
mengembangkan program audit yang sesuai.
Berikut akan dibahas prosedur dan komponen dari tiap lingkup audit
manajemen fungsi keuangan yang sudah dijelaskan di bagian sebelumnya.
Setiap area audit manajemen fungsi keuangan harus mengevaluasi 3
komponen di area tersebut, yaitu komponen keuangan, operasional, dan
sistem informasi yang akan diuraikan berikut ini.
1. Analisis Keuangan
Jenis dan frekuensi audit atas bidang analisis keuangan akan sangat
terganrung pada sumber daya audit yang tersedia dan risiko relatif yang
terkait dengan bidang analisis keuangan dibandingkan fungsi lain dalam
organisasi. Audit manajernen harus mengevaluasi sis tern pengendalian
keuangan, operasional, dan sistem informasi yang ada dalam bidang analisis
keuangan.
Prosedur audit atas bidang analisis keuangan yang dilakukan oleh auditor
manajemen mencakup 2 elernen dasar, yaitu:
a. prosedur audit keuangan;
b. prosedur audit operasional.
e EKS1441 3/MODUL 3 3.19
2. Departemen Treasury
Tergantung jenis organisasi dan struktur modalnya, departemen treasury
dalam perusahaan mempunyai proses pengendalian manajemen yang
berbeda-beda. Tetapi, apa pun bentuk organisasinya, departemen treasury
mempunyai tanggung jawab pengendalian penting, yaitu memonitor dan
menjaga kas, membuat pencatatan yang memadai mengenai pemegang saham
dan investor, dan memberikan saran ke manajemen mengenai cara-cara untuk
memaksimalkan return keuangan untuk perusahaan.
Dokumentasi yang baik atas seluruh aktivitas departemen treasury
merupakan pengendalian manajernen yang paling penting pada area ini.
Selain itu, diperlukan juga rantai formal dari tanggung jawab untuk
persetujuan transaksi, dengan sernakin besarnya nilai transaksi tersebut.
Transaksi-transaksi yang signifikan harus direviu secara berkelanjutan.
Berikut adalah contoh prosedur audit di departemen treasury untuk
mereviu transaksi mata uang asing.
a. Memaharni jenis dan sejauh mana transaksi mata uang asing digunakan
di perusahaan, yaitu apakah merupakan hasil kegiatan normal
perusahaan, operasi luar negeri, atau perdagangan di pasar keuangan?
3.22 AUDIT MANAJEMEN e
b. Untuk tiap jenis transaksi dasar (seperti penjualan ke pihak asing dan
investasi), mendokumentasikan langkah-langkah akuntansi terkait
dengan pernbukuan dan penyesuaian nilai kurs.
c. Menentukan dasar penetapan kurs harian, sebagaimana yang diharuskan,
dan dokumentasi untuk mendukung kurs yang digunakan.
d. Memilih sampel transaksi mata uang asing yang baru terjadi dan
menentukan apakah kurs yang sesuai telah digunakan dan telah
didokumentasikan dengan mernadai.
e. Jika digunakan kas dalam mata uang asing maka perlu menentukan
apakah pengendalian atas keamanan uang tersebut memadai dan setiap
pengeluaran menggunakan kurs yang sesuai.
f. Mereviu prosedur untuk transaksi lindung nilai valuta asing, seperti
pembelian dan penjualan transaksi yang didominasi dalam mata uang
lokal untuk mengurangi exposure atas perubahan kurs,
g. Jika terdapat area utama perusahaan di negara dengan inflasi yang sangat
tinggi atau dengan kurs yang sangat berfluktuasi maka harus
mendiskusikan prosedur khusus untuk mengelola transaksi di negara
tersebut.
h. Menanyakan apakah digunakan transaksi derivatif keuangan dan nilai
besaran serta tingkat risikonya. Menentukan apakah anggota manajemen
puncak telah memahami tingkat risiko tersebut,
i. Mereviu pengendalian atas letters of credit yang dikeluarkan untuk
mendukung transaksi valuta asing dan menilai kecukupan pengendalian
tersebut.
j. Menentukan apakah ada transaksi barter untuk transaksi asing dan
menentukan tingkatan pengendalian manajemen dan dokumentasi terkait
dengan transaksi tersebut.
4. Manajemen Risiko
Manajemen risiko merupakan aktivitas penting yang sering menjadi
tanggung jawab dari fungsi keuangan di perusahaan. Fungsi manajemen
risiko sering tidak direviu dalam audit manajemen. Hal ini terjadi karena
auditor manajemen sering tidak mempunyai cukup pemahaman mengenai
fungsi manajemen risiko tersebut untuk melakukan reviu yang sesuai.
Berikut adalab prosedur audit untuk mengaudit fungsi manajemen risiko.
3.24 AUDIT MANAJEMEN e
pemisahan tugas telah memadai dan apakah peranan analisis risiko sudah
cukup?
j. Apakah analisis risiko mempunyai peranan dalam mengomunikasikan
exposure risiko ke anggota perusahaan yang lain? Tentukan kecukupan
peranan analisis risiko dalam hat ini.
1. Pendekatan Komparatif
Pendekatan komparatif berarti melakukan perbandingan. Perbandingan
dalam hal ini dapat bersifat eksternal maupun bersifat internal. Pendekatan
bersifat eksternal apabila yang menjadi sasaran audit adalah perusahaan
secara keseluruhan yang dirasakan kurang berhasil dibandingkan dengan
perusahaan lain yang sejenis dan bergerak dalam industri yang sama dan
dipandang meraih keberhasilan.
Sebaliknya, pendekatan bersifat internal apabila yang dibandingkan
adalah satu satuan kerja atau satu bidang fungsional tertentu dalam
perusahaan yang juga dianggap menghadapi masalah dibandingkan dengan
satuan kerja atau bidang fungsional yang lain dalam lingkungan perusahaan
yang dinilai berhasil.
Perlu ditekankan bahwa dalam melakukan perbandingan harus terdapat
tingkat validitas yang tinggi. Hal ini berarti bahwa kriteria yang digunakan
sebagai tolak ukur harus sama.
3. Pendekatan Statistikal
Penggunaan pendekatan statistikal adalah pendekatan yang dilakukan
dengan meneliti berbagai dokumen tentang fungsi-fungsi yang diaudit dan
sepanjang memungkinkan, ditransformasikan ke dalam bentuk angka-angka
statistik, kemudian ditabulasikan. Pendekatan ini sangat berguna terutama
untuk menilai banyaknya kesalahan atau kekurangan yang terjadi.
3. Pengumpulan Data
Berdasarkan rencana audit yang telah disusun, langkah selanjutnya yang
ditempuh pelaksana audit, yaitu pengumpulan data. Tidak ada satu pun
teknik pengumpulan data yang sama efektifnya untuk semua kegiatan audit.
Oleh karena itu, pelaksana audit harus mampu memilih dan menggunakan
teknik yang dipandang paling tepat. Beberapa teknik yang dapat digunakan,
antara lain berikut ini.
a. Mempelajari dokumen resmi perusahaan tentang bidang manajemen
keuangan.
b. Melakukan wawancara dengan manajernen dan para karyawan fungsi
keuangan.
c. Menyusun dan menyebarluaskan kuesioner kepada pihak-pihak tertentu.
d. Melakukan survei langsung ke lapangan.
4. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan memilih dan menggunakan teknik
analisis data yang tepat sehingga menghasilkan informasi yang relevan,
terbaru, lengkap, dan dapat dipercaya. Penggunaan teknik yang tepat juga
berarti bahwa dalam melakukan analisis data adalah:
3.28 AUDIT MANAJEMEN e
a. harus ada jaminan bahwa dalam proses anaJisis tidak terjadi manipulasi
atau rekayasa;
b. infonnasi yang dihasilkan harus mengungkapkan berbagai alternatif
yang mungkin ditempuh oleh manajemen puncak;
c. dapat menentukan keunggulan dan kelemahan tiap alternatif.
5. Penyusunan Japoran
Kegiatan audit manajemen fungsi keuangan dapat dikatakan berhasil jika
diakhiri dengan penyusunan Japoran yang bermanfaat bagi manajemen
puncak yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan daJam upaya
peningkatan efektivitas, efisiensi, dan ekonornisasi perusahaan.
LATI HAN
1) Area yang perlu diaudit dalam audit manajemen fungsi keuangan yang
berkaitan dengan monitoring dan penjagaan kas, pembuatan catatan yang
memadai mengenai investor dan pemegang saham, dan pemberian saran
kepada manajemen tentang cara memaksimalkan return keuangan untuk
perusahaan adalah ....
A. analisis keuangan
B. perencanaan dan penganggaran
C. departemen treasury
D. manajemen risiko
4) Dari pernyataan berikut yang merupakan salah satu prosedur audit untuk
manajemen risiko adalah ....
A. memahami jenis dan sejauh mana transaksi mata uang asing
digunakan di perusahaan
B. menilai prosedur pengendalian yang ada untuk meng-input prosedur
pengendalian ke sistem produksi
3.32 AUDIT MANAJEMEN e
Tes Formatif 1
1) C. Pengawasan proses produksi.
Pengawasan proses produksi bukan merupakan tugas pokok manajer
keuangan, tetapi tugas dari manajer produksi, sedangkan
pengambilan keputusan tentang penanaman modal, pembiayaan
kegiatan bisnis, dan pembagian dividen merupakan tugas pokok dari
manajer keuangan.
2) A. Rencana induk perusahaan,
Rencana induk perusahaan pada intinya menggambarkan sumber
penerimaan perusahaan dan sumber pengeluaran perusahaan dari
penyelenggaraan kegiatan operasional secara keseluruhan.
Sedangkan rencana aksi bidang akuntansi dan rencana aksi analisis
keuangan terkait dengan analisis keuangan perusahaan saja.
3) B. Efektivitas bidang keuangan.
Salah satu sasaran audit manajemen fungsi keuangan adalah menilai
efektivitas satuan kerja yang menangani keuangan perusahaan, yang
memberikan arah dan pengendalian keuangan bagi perusahaan
sebagai keseluruhan termasuk sernua satuan kerja dan bidang-
bidang fungsional di dalamnya. Audit manajemen fungsi keuangan
bukan ditujukan untuk menilai efektivitas proses produksi, menilai
kewajaran laporan keuangan, dan menilai kinerja penjualan
perusahaan.
4) B. Apakah perusahaan berhasil meningkatkan kepuasan pelanggan?
Peningkatan kepuasan pelanggan tidak termasuk objek audit dari
audit manajemen fungsi keuangan. Yang merupakan objek audit
manajemen fungsi keuangan adalah sasaran finansial perusahaan,
efektivitas satuan kerja yang menangani keuangan perusahaan, dan
efektivitas pengelolaan organisasi di bidang keuangan.
5) D. Mencari pangsa pasar baru.
Terdapat 4 fungsi dasar manajemen keuangan, yaitu berikut ini.
a. Perencanaan dan perarnalan berbagai kegiatan bisnis,
b. lnvestasi dan surnber pembiayaan.
c. Penerapan prinsip efisiensi.
d. Mencari modal tambahan.
e EKS1441 3/MODUL 3 3.35
Tes Formatif Z
l) C. Departemen treasury.
Departemen treasury mempunyai tanggung jawab pengendalian
penting, yaitu memonitor dan menjaga kas, membuat pencatatan
yang memadai mengenai pemegang saham dan investor, dan
mernberikan saran ke manajernen mengenai cara-cara untuk
memaksimalkan return keuangan untuk perusahaan.
2) B. Statistikal.
Pendekatan statistikal digunakan dengan meneliti berbagai dokumen
tentang fungsi-fungsi yang diaudit dan ditransformasikan ke dalam
bentuk angka-angka statistik, kemudian ditabulasikan. Pendekatan
ini sangat berguna terutama untuk menilai banyaknya kesalahan atau
kekurangan yang terjadi,
3) B. Analisis keuangan.
Oleh karena prosedur audit tersebut mereviu prosedur yang resmi
untuk analisis laporan keuangan maka prosedur audit tersebut untuk
bidang analisis keuangan.
4) C. Menilai peranan fungsi analisis risiko dalarn negosrasi kontrak
dengan penyedia asuransi.
Menilai peranan fungsi analisis risiko dalam negosiasi kontrak
dengan penyedia asuransi merupakan prosedur audit untuk
manajemen risiko karena asuransi merupakan salah satu cara yang
ditempuh perusahaan untuk melakukan manajemen risiko. Jawaban
A adalah prosedur untuk departemen treasury, jawaban B adalah
prosedur untuk perencanaan dan penganggaran, dan jawaban D
adalah prosedur untuk analisis keuangan.
e EKS1441 3/MODUL 3 3.37
Daftar Pustaka
Moeller, R. & H. Witt. (1999). Brink's Modern Internal Auditing. 51h Ed.
New York: John Wiley & Sons Inc.
Ke111ht1li ke Dt1ftt1r
•
/.,·i
MDDUL 4
=- -"§.
PENDAHULUAN
KEGIATAN BELAJAR 1
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dari individu dan
kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui
penciptaan, penawaran, dan pertukaran (nilai) produk dengan pihak
lain.
1. Kebutuhan
Manusia membutuhkan makanan, pakaian, perlindungan, keamanan, hak
milik, harga diri, dan beberapa hal lain untuk bisa hidup. Dari waktu ke
waktu, kebutuhan manusia semakin banyak jenisnya dan semakin tinggi
tingkat kerumitannya. Kebutuhan timbul apabila seseorang merasa adanya
ketidakseimbangan antara kondisi yang diinginkan dan kondisi yang
dihadapinya. Suatu perusahaan didirikan dan dikelola untuk menghasilkan
sesuatu produk tertentu, berupa barang atau jasa, yang oleh produsennya
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pemakainya,
2. Keinginan
Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan. Keinginan
lebih bersifat situasional dan ditentukan antara lain oleh budaya masyarakat
dan kepribadian serta kemampuan orang yang bersangkutan, sedangkan
kebutuhan lebih bersifat universal. Misalnya, kebutuhan akan makanan
dirasakan oleh setiap orang yang lapar. Tetapi, keinginan masing-masing
orang yang lapar tersebut untuk memenuhi kebutuhan makanan berbeda-
beda. Misalnya, apabila orang Indonesia lapar maka butuh makan nasi dan
ingin nasi goreng, tetapi keinginan itu tidak akan timbul dalam diri orang
yang makanan pokoknya selain nasi. Keinginan manusia dibentuk oleh
kekuatan dan institusi sosial, misalnya sekolah, keluarga, dan perusahaan,
e EKS1441 3/MODUL 4 4.5
3. Permintaan
Manusia mempunyai keinginan yang tidak terbatas, tetapi kemampuan
untuk mernuaskan berbagai keinginan tersebut kadang-kadang terbatas.
Apabila kemampuan seseorang meningkat maka permintaannya juga akan
makin meningkat. Permintaan adalah keinginan akan sesuatu produk yang
didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya. Misalnya,
seseorang yang kaya menginginkan mobil mewah dan akan meminta
produsen mobil mewah untuk menghasilkan mobil yang nyaman, aman,
tahan lama, dan memenuhi kebutuhan status perniliknya. Keinginan akan
menjadi perrnintaan jika didukung oleh daya beli.
4. Produk
Manusia memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan barang dan
jasa. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan. Semua perusahaan ingin menghasilkan produk
yang memiLiki keunggulan dan dapat mernuaskan kebutuhan dan keinginan
pelanggan sehingga diminati oleh pelanggan tersebut. Pentingnya suatu
produk fisik bukan pada kepemilikannya, tetapi pada jasa yang diberikan.
Jasa dapat diberikan oleh sarana lain, seperti orang, tempat, kegiatan,
organisasi atau gagasan. Jadi, istilah produk meliputi produk fisik, produk
jasa, dan sarana lain yang dapat memenuhi suatu kebutuhan dan keinginan.
6. Pertukaran
Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan
serta keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran telah menjadi salah satu
cara mendapatkan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
manusia. Konsep pertukaran merupakan konsep dasar yang penting dalam
pemasaran. Pertukaran hanya akan berjalan efektif jika 5 kondisi berikut
terpenuhi.
a. Paling sedikit melibatkan 2 orang.
b. Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak lain.
c. Masing-masing pihak dapat berkomunikasi dan menyerahkan barang.
d. Masing-masing pihak memiliki kebebasan untuk menerima atau menolak
tawaran pihak lain.
e. Masing-masing pihak menginginkan dan bersedia berurusan dengan
pihak lain.
7. Transaksi
Transaksi merupakan unit pertukaran kecil. Suatu transaksi merupakan
pertukaran nilai antara dua pihak. Transaksi ada 2 jenis, yaitu transaksi
moneter (menggunakan uang) dan transaksi barter (menggunakan barang atau
jasa). Beberapa aspek dalarn transaksi meliputi berikut ini.
a. Terdapat 2 barang yang memiliki nilai.
b. Syarat-syarat yang disetujui.
c. Waktu persetujuan.
d. Tempat persetujuan.
Transaksi bisa menjadi suatu konflik jika ada salah pengertian. Oleh
karena itu, dalam setiap transaksi biasanya ada suatu sistem hukum yang
menjamin bahwa pihak yang melakukan transaksi memenuhi kewajibannya.
8. Hubungan
Pemasaran berdasarkan hubungan adalah suatu strategi yang
memerlukan pembinaan kemitraan jangka panjang dengan konsumen.
e EKS1441 3/MODUL 4 4.7
9. Pasar
Dengan adanya kebutuhan dan ke.ing.inan tertentu maka t.imbul tuntutan
atas berbaga.i produk yang menimbulkan pertukaran dengan produk la.in yang
bern.ila.i sama dan kemud.ian menimbulkan transaks.i antara kedua belah
pihak, Banyaknya transaksi tersebut yang pada akhirnya mendorong
terbentuknya pasar, di mana pembeli dan penjual dapat bertemu dan
berinteraksi. Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki
kebutuhan dan keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam
pertukaran untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan itu. Besamya pasar
tergantung dari jumlah orang yang memil.iki kebutuhan, memiliki sumber
daya yang dirninati orang lain, dan mau menawarkan sumber daya itu untuk
ditukar supaya dapat memenuhi keinginan mereka.
pihak lain. Berikut akan dibahas lebih rinci mengenai manajemen pemasaran.
Terdapat beberapa definisi manajemen pemasaran, yaitu berikut ini.
1. MenurutPhillip Kotler
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang, dan jasa
untuk menghasilkan pertukaran yang memuaskan individu dan memenuhi
tujuan organisasi.
C. PROSES PEMASARAN
l'- --
.......~-
LATIHAN
1) Pemasaran adalah suatu proses yang berfokus pada sumber daya manusia
dan bertujuan untuk memanfaatkan peluang-peluang pasar secara global.
Definisi pemasaran tersebut adalah definisi menurut ....
A. Warren J. Keegan
B. Peter Drucker
C. Phillip Kotler
D. Ray Corey
KEGIATAN BELAJAR 2
manfaat yang akan diterima di masa depan. Oleh karena itu, audit
manajemen fungsi pemasaran harus menyadari sifat dasar dari
pemasaran dan berusaha mengidentifikasi praktik pengendalian yang
baik dalam situasi pemasaran seperti itu.
a. Lingkungan pemasaran
Lingkungan pemasaran berupa informasi tentang faktor-faktor berikut,
1) Faktor demografi
Informasi yang berkaitan dengan konfigurasi demografi, misalnya usia
penduduk, jenis kelamin, kategori kelas sosial, tingkat pendidikan, dan
e EKS1441 3/MODUL 4 4.21
8) Konsumen
Informasi dari para konsumen produk perusahaan sangat penting untuk
mengetahui faktor-faktor yang mendasari pengambilan keputusan
penggunaan produk oleh konsumen, loyalitas konsumen terhadap
perusahaan, dan perubahan sikap dalam penggunaan produk (menjadi
peminat produk lain).
9) Distributor dan Agen (saluran distribusi)
Distributor dan Agen merupakan salah satu pihak yang berkepentingan
dalam keberhasilan perusahaan mencapai tujuan dan sasarannya.
Hubungan yang serasi antara perusahaan dengan distributor dan agen
perlu dijalin dan dibina. Informasi tentang distributor dan agen dapat
ditentukan dari beberapa faktor, seperti kemampuan, modal,
pengetahuan tentang produk, letak geografis, tingkat perputaran, fasilitas
kredit, sarana distribusi yang dikuasai, dan sebagainya. Informasi tentang
distributor dan agen ini dapat menentukan efektivitas pemasaran.
10) Pemasok
Pemasok memiliki peranan penting dalam penyediaan bahan mentah dan
bahan baku untuk keperluan produksi. Informasi yang berkaitan dengan
pemasok, misalnya suplai bahan secara kontinu, harga, mutu bahan,
ketepatan jadwal penyampaian dan persyaratan pembayaran.
11) Promosi dan periklanan
Pada umumnya, pelaksanaan kegiatan promosi clan periklanan
perusahaan selaku produsen diserahkan kepada perusahaan yang
bergerak di bidang jasa periklanan. Dalam ha! ini, tujuan audit adalah
untuk mencari dan menemukan inforrnasi tentang kegiatan promosi dan
periklanan yang berkaitan dengan hal-hal berikut ini.
a) Pertanggungjawaban materi prornosi dari segi moral dan etika.
b) Penerapan teknik dan penggunaan media sebagai instrumen.
c) Promosi.
d) Bonafiditas perusahaan penjualjasa periklanan dan promosi.
e) Efektivitas pembiayaan.
f) Efektivitas basil.
b. Strategi pemasaran
Dalam pelaksanaan audit, informasi yang berkaitan dengan strategi
pemasaran yang perlu diperoleh sebagai berikut.
e EKS1441 3/MODUL 4 4.23
c. Organisasi pemasaran
Pelaksanaan audit terhadap organisasi pemasaran adalah bertujuan untuk
menilai apakah organisasi dikelola dengan pendekatan kesisteman atau tidak.
Dalam hal ini, informasi yang perlu diperoleh auditor manajemen adalah
berkaitan dengan hal-hal berikut.
1) Pemilihan tipe dan struktur organisasi yang tepat.
2) Penempatan sumber daya apakah sudah memenuhi syarat memiliki
kernahiran, pengetahuan, dan keterampilan yang sesuai dengan
kedudukannya.
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi fungsional kegiatan
pemasaran yang meliputi terjadi tidaknya komunikasi yang efektif antar
berbagai pihak yang terkait, ada tidaknya kegiatan pengembangan
karyawan baik dalam bentuk pendidikan, pelatihan, dan motivasi.
d. Sistem pemasaran
Pelaksanaan audit terhadap sistem pemasaran mencakup sistem
inforrnasi pemasaran, sistem perencanaan pemasaran, sistem pengembangan
produk baru dan sistern pengendalian pemasaran.
e. Produktivitas pemasaran
Pelaksanaan audit terhadap produktivitas pemasaran bertujuan untuk
menguji efektivitas dan pertanggungjawaban biaya dari berbagai tingkat
pengeluaran pemasaran.
a. Pendekatan komparatif
Pendekatan komparatif berarti melakukan perbandingan. Perbandingan
dalam hal ini dapat bersifat eksternal maupun bersifat internal. Pendekatan
bersifat eksternal apabila yang menjadi sasaran audit adalah perusahaan
secara keseluruhan yang dirasakan kurang berhasil dibandingkan dengan
perusahaan lain yang sejenis dan bergerak dalam industri yang sama dan
dipandang meraih keberhasilan.
Sebaliknya, pendekatan bersifat internal apabila yang dibandingkan
adalah satu satuan kerja atau satu bidang fungsional tertentu dalam
perusahaan yang juga dianggap menghadapi masalah dibandingkan dengan
e EKS1441 3/MODUL 4 4.29
satuan kerja atau bidang fungsional yang lain dalam lingkungan perusahaan
yang dinilai berhasil.
Perlu ditekankan bahwa dalam melakukan perbandingan harus terdapat
tingkat validitas yang tinggi. Hal ini berarti bahwa kriteria yang digunakan
sebagai tolak ukur harus sama.
c. Pendekatan statistikal
Penggunaan pendekatan statisti kal adalah dengan rneneliti berbagai
dokumen tentang fungsi-fungsi yang diaudit dan ditransformasikan ke dalam
bentuk angka-angka statistik dan ditabulasikan. Pendekatan ini sangat
berguna terutama untuk menilai banyaknya kesalahan atau kekurangan yang
terjadi.
c. Pengumpulan data
Berdasarkan rencana audit yang telah disusun, pelaksana audit
mengambil langkah selanjutnya, yaitu pengumpulan data. Tidak ada satu pun
teknik pengumpulan data yang sama efektifnya untuk semua kegiatan audit.
Oleh karena itu, pelaksana audit harus mampu memilih clan menggunakan
teknik audit yang dipandang paling tepat. Beberapa teknik audit yang dapat
digunakan, antara lain berikut ini.
l) Mempelajari dokumen resmi perusahaan tentang bidang manajemen
pemasaran.
2) Melakukan wawancara dengan manajemen dan para karyawan fungsi
pemasaran.
3) Menyusun dan menyebarluaskan kuesioner kepada pihak-pihak tertentu
yang terkait.
4) Melakukan survei langsung ke lapangan.
d. Analisis data
Analisis data merupakan langkah yang sangat penting dan dilakukan
dengan memilih dan menggunakan teknik analisis data yang tepat sehingga
menghasilkan inforrnasi yang relevan, terbaru, lengkap, dan dapat dipercaya,
Penggunaan teknik yang tepat berarti bahwa dalam melakukan analisis data:
l) harus ada jaminan bahwa dalam proses analisis tidak terjadi manipulasi
atau rekayasa;
2) informasi yang dihasilk.an harus mengungkapkan berbagai alternatif
yang mungkin ditempuh oleh manajemen puncak;
3) dapat menentukan keunggulan dan kelemahan tiap alternatif.
e. Penyusunan laporan
Kegiatan audit manajemen fungsi pemasaran tidak dapat dikatakan
berhasil apabila tidak diakhiri dengan penyusunan laporan yang berrnanfaat
4.32 AUDIT MANAJEMEN e
~'
----
-- ---=·
LATIHAN
TES F 0 RM AT I F 2'-----------------
5) Menurut Richard M.S Wilson dkk, salah satu langkah diagnostik utama
yang mencakup penelaahan komponen individual dari bauran pemasaran
adalah ....
A. sistem pemasaran
B. aktivitas pemasaran
C. lingkungan organisasi
D. strategi pemasaran
6) Salah satu contoh informasi yang berkaitan dengan faktor budaya dalam
lingkungan pemasaran adalah ....
A. perubahan status sosial
B. ketersediaan bahan baku
C. pengendalian harga
D. kebijaksanaan pemerintah
e EKS1441 3/MODUL 4 4.37
Tes Formatif J
1) A. Warren J Keegan.
Menurut Warren J Keegan bahwa pemasaran adalah suatu proses
yang berfokus pada sumber daya manusia dan bertujuan untuk
memanfaatkan peluang-peluang pasar secara global.
2) B. Kegiatan yang diarahkan pada pemuasan kebutuhan atau keinginan
pihak lain melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran.
Jawaban A, C, dan D salah karena merupakan bagian dari konsep
pemasaran.
3) A. Kebutuhan.
Kebutuhan: manusia membutuhkan makanan, pakaian,
perlindungan, keamanan, hak milik, harga diri, dan beberapa ha! lain
untuk bisa hidup.
Keinginan: hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan.
Produk: manusia memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan
barang dan jasa. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Pertukaran: pertukaran telah menjadi salah satu cara mendapatkan
suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.
4) B. Kebutuhan bersifat universal, sedangkan keinginan bersifat
situasional.
Jawaban A salah karena pernyataan terbalik, jawaban C salah karena
pemyataan terbalik, yang benar adalah keinginan merupakan bentuk
kebutuhan, jawaban D salah karena ada perbedaan antara kebutuhan
dan keinginan.
5) A. Pasar.
Jawaban B, C, dan D salah karena merupakan contoh dari apa yang
disebut 'pasar' secara umum.
6) D. Masing-masing pihak memiliki kebebasan untuk menerima atau
menolak tawaran pihak lain.
Pertukaran hanya akan berjalan efektif jika 5 kondisi berikut
terpenuhi.
a. Paling sedikit melibatkan dua orang.
b. Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang bernilai bagi
pihak lain.
c. Masing-masing pihak dapat berkomunikasi dan menyerahkan
barang.
4.40 AUDIT MANAJEMEN e
Tes Formatif 2
1) A. Perubahan yang dihadapi perusahaan akan mempengaruhi
kemampuan perusahaan menjalankan kegiatan operasionalnya,
termasuk kegiatan pemasaran.
Jawaban B salah karena tidak ada peraturan yang mewajibkan
perusahaan melakukan audit manajemen fungsi pemasaran, jawaban
C salah karena perusahaan tidak melakukan audit manajemen fungsi
pemasaran sernata-mara karena perusahaan lain melakukannya,
e EKS1441 3/MODUL 4 4.41
7) A.
Penetapan harga.
Jawaban B, C, dan D salah karena bukan merupakan fungsi dan
aktivitas pemasaran tetapi fungsi dan aktivitas produksi.
8) C. Menilai secara rinci dari setiap unsur bauran pemasaran.
Jawaban A salah karena merupakan tujuan pelaksanaan audit
terhadap organisasi pemasaran, jawaban B salah karena merupakan
tujuan pelaksanaan audit terhadap produktivitas pemasaran, dan
jawaban D salah karena merupakan manfaat informasi dalam
pelaksanaan audit terhadap strategi pemasaran.
9) C. Aktivitas pra-audit,
Salah satu langkah audit manajemen fungsi pemasaran adalah
aktivitas pra-audit (pre-audit activities), yaitu auditor manajemen
memutuskan cakupan yang tepat dan fokus dari audit.
10) C. Apakah tel ah diambil tindakan perbaikan berdasarkan hasil
penelitian tersebut?
Yang paling penting dari hasil proyek penelitian pemasaran adalah
apakah telah diambil tindakan perbaikan sebagaimana
direkomendasikan dari hasil penelitian.
e EKS1441 3/MODUL 4 4.43
Daftar Pustaka
Moeller, R. & H. Witt. (1999). Brink's Modern Intern.al Auditing. s" Ed.
New York: John Wiley & Sons Inc.
Ke111b"li ke Dt1ft(lr
•
Jsi
MDDUL S
Audit Manajemen
Fungsi Sumber Daya Manusia
Dr. Sylvia Veronica NP Siregar
rl PEND AH UL U AN _
KEGIATAN BELAJAR 1
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, diperlukan keterlibatan fungsi organisasi
baik tingkat puncak, tingkat menengah, dan tingkat supervisi dalarn
rnenetapkan apa yang ingin dicapai dan pengorganisasian sumber daya untuk
mencapainya. Keterlibatan ketiga tingkat fungsi organisasi tersebut dilakukan
agar dapat dipastikan adanya kesesuaian antara strategi pengembangan usaha
jangka panjang dengan kegiatan pengendalian operasional tingkat menengah
serta pengendalian aktivitas harian tingkat bawah.
e EKS1441 3/MODUL 5 5.5
2. Penerimaan
Penerimaan karyawan harus direncanakan dengan baik dan
memperhatikan tujuan rekrurmen, rancangan pekerjaan, sifat pekerjaan,
uraian tugas dan tanggung jawab, nama jabatan, persyaratan jabatan, dan
sebagainya.
3. Pengembangan
Pengembangan kompetensi personel dilakukan oleh manajemen sumber
daya manusia secara seimbang antara dimensi berikut ini.
a. Kegiatan pengembangan dimensi mental misalnya, program pendidikan
dan pelatihan, rotasi pekerjaan, pemagangan, pendelegasian wewenang,
dan sebagainya.
b. Kegiatan pengembangan dimensi sosial, misalnya kerja sama, kegiatan
sosial, rekreasi bersama, kegiatan kelompok, dan sebagainya.
c. Kegiatan pengembangan dimensi spiritual, misalnya kegiatan
kerohanian, pembinaan budaya kerja, dan sebagainya.
d. Kegiatan pengernbangan dimensi fisik, misalnya program pengecekan
kesehatan secara berkala, pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja,
dan sebagainya.
4. Pembudayaan
Pembentukan budaya organisasi adalah proses transformasi dan
intemalisasi budaya individu yang heterogen menjadi budaya yang lebih
homogen. Pembentukan budaya organisasi sangat penting dalam manajernen
sumber daya manusia melalui:
a. identifikasi nilai-nilai atau norma-norma positif yang berlaku di
perusahaan;
b. mendiskusikan nilai-nilai atau norma-norma tersebut dalam kelompok
karyawan secara intensif sampai mereka memilih nilai/norma tersebut
menjadi budaya organisasi:
c. setelah terjadi kesepakatan terhadap nilai/norma tersebut, lalu
dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada seluruh anggota organ.isasi
sampai dipraktikkan secara konsisten dan konsekuen.
5. Pendayagunaan
Lingkup pendayagunaan meliputi penilaian karya, promosi, rotasi,
mutasi, pemberian target progresif, perluasan tugas dan tanggung jawab, dan
5.6 AUDIT MANAJEMEN e
6. Pemeliharaan
Perusahaan tidak boleh semaunya memperlakukan sumber daya manusia
karena jalinan kerja antara perusahaan dengan karyawan tidak bersifat
kepemilikan tetapi berdasarkan ikatan dengan berbagai persyaratan. Beberapa
cara yang dapat dilakukan agar karyawan dapat dipertahankan dan
kepentingan perusahaan dapat diamankan, yaitu dengan membuat kontrak
perjanjian, membangun iklim kerja yang kondusif, kepastian di masa depan,
memberikan kompensasi progresif, clan sebagainya
7. Pensiun
Perusahaan mempersiapkan karyawannya agar siap menghadapi pensiun
dengan yakin. Kegiatan yang bisa dilakukan perusahaan adalah
menyelenggarakan pelatihan-pelatihan khusus untuk membekali karyawan
.
yang pensiun.
Bagi an Bagian
Bagi an Perencanaan,
Bazian Pcngupahan
Pendayagunaan
~
Pelatihan
Kepersonali aan dan clan Pengukuran
Pengembangan
Kesejahteraan Kincrja
Kepala Kepala Kepala Kepala
Gambar 5.1.
Contoh Struktur Organisasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi sumber daya manusia merniliki peranan yang sangat penting dan
strategik pada perusahaan. Dengan diselenggarakannya fungsi sumber daya
manusia dengan baik maka setiap pihak dalam perusahaan diharapkan
mampu menyelenggarakan semua fungsinya sehingga kinerja setiap pihak
dalam berbagai bidang fungsional dan fungsi di lingkungan perusahaan
memungkinkan terwujudnya peningkatan efektivitas, efisiensi, dan
ekonomisasi organisasi yang bersangkutan.
Bagaimana cara perusahaan untuk mernastikan bahwa fungsi sumber
daya manusia telah berjalan dengan baik, efektif dan efisien? Salah satu cara
yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengetahui hal tersebut adalah
dengan menerapkan audit manajemen fungsi sumber daya manusia.
Audit manajemen fungsi sumber daya manusia adalah seluruh upaya
penelitian atau pemeriksaan dan penilaian secara sistematis, objektif, dan
terdokumentasi yang dilakukan terhadap aktivitas manajemen sumber daya
5.8 AUDIT MANAJEMEN e
l' --
-
-~-----...;:;·
LATI HAN
=~ RANG KUMAN _
\!!S_i TES F 0 RM AT IF 1 _
3) Berikut yang merupakan salah satu contoh kegiatan fungsi sumber daya
manusia dalam pengembangan dimensi mental, yaitu
penyelenggaraan ....
A. kegiatan sosial
B. kegiatan kelompok
C. program pendidikan dan pelatihan
D. pembinaan budaya kerja
e EKS1441 3/MODUL 5 5.17
6) Salah satu manfaat audit manajemen fungsi sumber daya manusia adalah
mengungkapkan informasi yang dapat memberikan indikasi apakah
dalam perusahaan terdapat masalah-masalah sumber daya manusia yang
serius dan harus segera ditangani. Salah satu contoh permasalahan
sumber daya manusia yang serius dan harus segera ditangani tersebut
adalah ....
A. tingginya tingkat persaingan kompetitor
B. tingginya tingkat keluhan yang disampaikan pegawai
C. meningkatnya biaya pembelian bahan mentah
D. meningkatnya volume penjualan perusahaan
7) Salah satu aktivitas fungsi surnber daya manusia yang memerlukan biaya
yang cukup besar adalah ....
A. orientasi
B. penempatan
C. pelatihan
D. penilaian kinerja
5.18 AUDIT MANAJEMEN e
KEGIATAN BELAJAR 2
e. penempatan;
f. pelatihan dan pengembangan;
g. penilaian kinerja;
h. perencanaan dan pengembangan karier.
Audit atas seluruh fungsi dan aktivitas manajemen sumber daya manusia
tersebut akan memastikan setiap fungsi dan aktivitas apakah telah dijalankan
secara efektif dan efisien.
Beberapa prosedur audit untuk reviu operasional atas fungsi sumber daya
manusia adalah berikut ini.
e EKS1441 3/MODUL 5 5.25
10. Jika sumber daya manusia mernpunyai tanggung jawab untuk lokasi
yang lain maka perlu melakukan penilaian apakah cakupan sumber daya
manusia mernadai dan konsisten.
1. Pendekatan Komparatif
Pendekatan kompararif berarti melakukan perbandingan. Perbandingan
dalam hal ini dapat bersifat eksternal maupun bersifat internal. Pendekatan
bersifat eksternal apabila yang menjadi sasaran audit adalah perusahaan
secara keseluruhan yang dirasakan kurang berhasil dibandingkan dengan
perusahaan lain yang sejenis dan bergerak dalam industri yang sama dan
dipandang meraih keberhasilan.
Sebaliknya, pendekatan bersifat internal apabila yang dibandingkan
adalah satu fungsi atau satu bidang fungsional tertentu dalam perusahaan
yang juga dianggap menghadapi masalah dibandingkan dengan fungsi atau
bidang fungsional yang lain dalam lingkungan perusahaan yang dinilai
berhasil.
Perlu ditekankan bahwa dalam melakukan perbandingan harus terdapat
tingkat validitas yang tinggi. Hal ini berarti bahwa kriteria yang digunakan
sebagai tolak ukur harus sama.
3. Pendekatan Statistikal
Penggunaan pendekatan statistikal adalah dengan meneliti berbagai
dokumen tentang fungsi-fungsi yang diaudit dan ditransformasikan ke dalam
bentuk angka-angka statistik dan ditabulasikan. Pendekatan ini sangat
berguna terut.ama untuk menilai banyaknya kesalahan atau kekurangan yang
terjadi.
3. Pengurnpulan Data
Berdasarkan rencana audit yang telah disusun, pelaksana audit
melakukan pengumpulan data. Tidak ada satu pun teknik pengumpulan data
yang sama efektifnya untuk semua kegiatan audit. Oleh karena itu, pelaksana
audit harus mampu memilih dan menggunakan teknik audit yang dipandang
paling tepat. Beberapa teknik audit yang dapat digunakan, antara lain berikut
llll.
a. Mernpelajari dokumen resmi perusahaan tentang bidang manajemen
sumber daya manusia.
b. Melakukan wawancara dengan manajemen dan para karyawan fungsi
sumber daya manusia.
c. Menyusun dan menyebarluaskan kuesioner kepada pihak-pihak tertentu.
d. Melakukan survei langsung ke lapangan.
4. Analisis Data
Analisis data merupakan langkah yang sangat penting dan dilakukan
dengan memilih dan menggunakan teknik analisis data yang tepat sehingga
menghasilkan informasi yang relevan, terbaru, lengkap, dan dapat dipercaya.
Penggunaan teknik yang tepat juga berarti bahwa dalam melakukan analisis
data:
a. harus ada jaminan bahwa dalam proses analisis tidak terjadi manipulasi
atau rekayasa;
b. informasi yang dihasilkan harus mengungkapkan berbagai alternatif
yang mungkin ditempuh oleh manajemen puncak;
c. dapat menentukan keunggulan dan kelemahan tiap alternatif.
e EKS1441 3/MODUL 5 5.29
5. Penyusunan Laporan
Kegiatan audit manajemen fungsi sumber daya manusia tidak dapat
dikatakan berhasil apabila tidak diakhiri dengan penyusunan laporan yang
bermanfaat bagi manajemen puncak untuk mengambil keputusan dalam
upaya meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan ekonornisasi perusahaan.
LATIHAN
=D RANG Ku MAN _
TES F 0 RM AT IF 2°"-----------------
5) Pada saat rnereviu prosedur yang ada untuk prornosi pegawai, selain
menilai apakah dokumentasinya lengkap, auditor manajernen juga harus
memastikan apakah ....
A. prosedur tersebut sesuai standar pemerintah
B. prosedur tersebut diterapkan secara konsisten
C. prosedur tersebut hanya diketahui oleh fungsi sumber daya manusia
D. para pegawai tidak mengetahui prosedur tersebut
Tes Formatif 1
1) A. Memenuhi kebutuhan para manajer operasional di bidang
ketenagakerjaan.
Tugas dan tanggung jawab fungsi sumber daya manusia adalah
berikut ini.
a. Mernenuhi kebutuhan para manajer operasional di bidang
ketenagakerjaan.
b. Merumuskan kebijakan di bidang sumber daya rnanusia untuk
diterapkan secara seragam dalarn seluruh organisasi.
c. Memberikan bantuan nasihat kepada semua pihak lain pada
perusahaan dalam menghadapi masalah di bidang sumber daya
manusia,
2) C. Penempatan karyawan baru.
Penyelenggaraan fungsi sumber daya manusia, antara lain berikut
mi.
a. Rekrutmen tenaga kerja baru, baik dari sumber internal
misalnya melalui promosi, alih tugas, dan alih wilayah maupun
dari sumber eksternal.
b. Seleksi karyawan baru. Seleksi dilakukan melalui beberapa
tahap seperti penelaahan surat-surat lamaran, melakukan
wawancara, dan pelaksanaan berbagai jenis tes, seperti tes
psikologi, tes kepemimpinan, dan tes keterampilan, pengecekan
kesehatan calon pegawai dan sebagainya. Semua tahap tersebut
dilaksanakan dengan maksud untuk memastikan bahwa para
pelamar memenuhi berbagai persyaratan yang diinginkan
perusahaan.
c. Penempatan karyawan baru. Bagi karyawan baru, penempatan
berarti perubahan status dari calon pegawai menjadi pegawai
dengan jabatan yang pasti serta fungsi dan tanggung jawab
yang jelas, sedangkan bagi karyawan lama, penempatan dapat
berarti promosi, alih tugas, alih wilayah atau demosi.
d. Penilaian kinerja karyawan. Penilaian kinerja dilihat dari
kemampuan karyawan melaksanakan tugas di masa lalu
maupun dari potensinya di masa depan. Proses ini berguna
untuk menentukan perencanaan karier bagi setiap karyawan.
e EKS1441 3/MODUL 5 5.37
Tes Formatif 2
1) A. Lingkup audit manajemen fungsi sumber daya manusia.
Kepuasan karyawan merupakan salah satn lingkup audit manajemen
fungsi sumber daya manusia, selain keterkaitan dengan strategi
perusahaan, penyelenggaraan semua fungsi sumber daya manusia,
dan ketaatan manajemen pada berbagai ketentuan normatif,
termasuk keputusan yang dibuatnya sendiri,
e EKS1441 3/MODUL 5 5.39
2) A. lnduk.
Strategi induk (grand strategy), isinya terdiri dari penentuan bidang
usaha perusahaan saat ini dan dalam bidang usaha perusahaan di
masa yang akan datang. Strategi induk tersebut akan menjadi acuan
dan dasar untuk merumuskan dan menentukan strategi berbagai
bidang fungsional yang penanggung jawabnya adalah manajer
fungsional. Strategi berbagai bidang fungsional tersebut disebut
strategi dasar, yang merupakan perincian strategi induk dan
digunakan sebagai alat untuk menerapkan strategi induk. Untuk
kepentingan operasionalisasi, strategi dasar dirinci lagi oleh para
manajer operasional menjadi strategi operasional.
3) B. Standar biaya perjalanan.
Jawaban A salah karena bukan termasuk area audit manajemen
sumber daya manusia. Fungsi sumber daya manusia tidak terkait
dengan biaya entertainment, sedangkan jawaban C dan D salah
karena merupakan prosedur audit kendali operasional.
4) D. Apakah terdapat proses wawancara pada saat pemberhentian/
pengunduran diri pegawai.
Hal ini diperlukan untuk memperoleh informasi penting yang
menyebabkan karyawan tersebut diberhentikan atau mengundurkan
diri dari perusahaan. Jawaban A, B, dan C tidak relevan dengan
adanya pemberhentian/pengunduran diri karyawan.
5) B. Prosedur tersebut diterapkan secara konsisten.
Jawaban A salah karena tidak ada standar pemerintah yang
mengatur mengenai promosi. Jawaban C dan D salah karena
prosedur tersebut justru harus dipastikan telah disebarkan ke seluruh
pegawai yang ada di perusahaan.
6) C. Meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas kerja pada
karyawan.
Jawaban A salah karena terkait dengan fungsi pelatihan dan
pengembangan, sedangkan jawaban B salah karena terkait dengan
fungsi orientasi dan penempatan.
7) B. Komparatif bersifat internal.
Pendekatan komparatif berarti melakukan perbandingan.
Perbandingan dalam hat ini dapat bersifat eksternal maupun bersifat
internal. Pendekatan bersifat eksternal apabila yang menjadi sasaran
audit adalah perusahaan secara keseluruhan yang dirasakan kurang
5.40 AUDIT MANAJEMEN e
Daftar Pustaka
Moeller, R. & H. Witt. (1999). Brink's Modern Internal Auditing. 51h Ed.
New York: John Wiley & Sons Inc.
KEGIATAN BELAJAR 1
efisiensi yang tinggi. Beberapa sasaran strategik yang akan dicapai oleh
fungsi pembelian adalah berikut ini,
I. Terjaminnya kesinambungan pasokan bahan mentah, bahan baku, dan
bahan penolong lainnya yang diperlukan dalam proses produksi sehingga
proses produksi dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal dan
volume produksi. Apabila pasokan bahan mentah, bahan baku atau
bahan penolong lainnya mengalami hambatan atau gangguan maka akan
muncul berbagai pengaruh negatif, seperti proses produksi dapat terhenti
dan berbagai pesanan atau permintaan konsumen tidak akan terpenuhi.
Akibatnya, kepercayaan konsumen kepada perusahaan dapat menurun,
dan di masa mendatang, jumlah penjualan akan menurun, pangsa pasar
perusahaan berkurang sehingga akan berpengaruh terhadap pencapaian
laba perusahaan.
2. Unit kerja pembelian harus mampu meyakinkan manajemen puncak
apabila perlu dilakukan investasi dalam jumlah yang memadai untuk
menjamin persediaan bahan mentah dan suku cadang berada pada tingkat
yang aman. Maksud "tingkat yang aman" adalah jurnlah persediaan tidak
terlalu banyak karena akan menimbulkan beban penyimpanan yang
tinggi, namun juga tidak terlampau sedikit karena akan menghambat
proses produksi.
3. Tersedianya peralatan dan bahan pendukung produksi lainnya yang
diperlukan agar standar mutu dan ketepatan penggunaan dapat tercapai.
Dengan demikian, proses produksi dapat berjalan dengan lancar, mutu
produk terjamin, penyelesaian produk dengan tepat waktu sehingga
memungkinkan penyerahan produk kepada pelanggan dengan tepat
waktu pula.
4. Pengadaan bahan mentah, bahan baku, suku cadang, bahan lainnya, dan
aneka jasa yang diperlukan harus dilaksanakan dengan biaya yang
serendah mungkin. Namun dernikian, bahan mentah, bahan baku, suku
cadang, bahan lain, dan aneka jasa tetap harus berkualitas tinggi sesuai
dengan persyaratan produksi agar produk yang dihasilkan berkualitas.
Produk yang tidak berkualitas akan menimbulkan biaya yang sangat
tinggi bagi perusahaan, seperti harus dilakukannya proses pengerjaan
ulang dan konsekuensi besar lain, seperti hilangnya kepercayaan
konsumen. Akibatnya, tujuan penghematan dengan menekan biaya
serendah mungkin tidak dapat tercapai.
6.4 AUDIT MANAJEMEN e
Tabet 6.1.
Tujuh Sasaran Strategik Fungsi Pembelian
1. Terjaminnya kesinambungan pasokan bahan mentah, bahan baku, dan bahan penolong
lainn a an di erlukan dalam roses roduksi.
2. Mengupayakan terjaminnya persediaan bahan mentah dan suku cadang agar berada
ada tin kat an aman.
3. Tersedianya peralatan dan bahan pendukung produksi lainnya yang diperlukan agar
standar mutu dan kete atan en unaan da at terca ai.
4. Pengadaan bahan mentah, bahan baku, suku cadang, bahan lainnya, dan aneka jasa
an di erlukan harus dilaksanakan den an bia a an serendah mun kin.
5. Pelaksanaan sistem pengawasan yang digunakan untuk memastikan bahwa nilai dan
biaya pengadaan telah sesuai, dengan terus-menerus melakukan pengurangan biaya
embelian.
6. Komunikasi yang baik dengan pihak manajemen puncak dalam bentuk informasi yang
alin akurat men enai bahan dan aneka iasa an dibutuhkan erusahaan.
7. Terwujudnya kerja sama dari unit kerja atau unit fungsional lain dalam perusahaan untuk
menialankan fun si embelian den an baik.
e EKS1441 3/MODUL 6 6.5
Pemilihan Pernasok
dan Penerbitan
Pesanan Pembelian
..l.
Pesanan
·-
~
'" • I ~
..
---
•
Prosedur
Tindak Lanjut
•
Proses
Tanda . • . .. .....
Terima/ . •. Pengiriman ~
-,
~
Dokumen ···-..
Pengiriman Faktur
•
......
,. ~
Penyelesaiar
Keuangan
Gambar 6.1.
Siklus Kegiatan Fungsi Pembelian
6.6 AUDIT MANAJEMEN e
1. Penentuan Kebutuhan
Dengan semakin besarnya perusahaan maka kebutuhan barang dan jasa
yang perlu dibeli akan semakin besar. Penentuan kebutuhan ini dapat
diketahui melalui berbagai sumber (Moeller dan Witt, 1999), seperti berikut
nu.
a. Skedul Produksi Manufaktur. Skedul ini disusun oleh bagian produksi
atau melalui otomatisasi MRP dan memberikan informasi mengenai
spesifikasi, jumlah, dan waktu pengiriman.
b. Penentuan Penggantian Persediaan (Inventory Replenishment
Requirement). Sistem otomaris ini telah menetapkan batasan tingkat
jumlah persediaan untuk berbagai barang, kemudian secara oromatis
akan menerbitkan perrnintaan pembelian apabila jumlah barang telah
mencapai batasan tingkat tersebut.
c. Penentuan Pembelian secara Khusus (Specialized Purchase
Requirements). Sistem ini biasanya digunakan untuk pembelian yang
bersifat proyek atau untuk barang modal yang memiliki keunikan dan
kekhususan tertentu sehingga penanganannya melibatkan komunikasi
yang intensif antara bagian yang membutuhkan, pembelian, dan
manajemen puncak.
d. Kebutuhan Operasional Sehari-hari, yang biasanya berupa perlengkapan
atau kontrak outsourcing jasa operasional non-kegiatan inti, seperti
kontrak catering, jasa pembersih, dan jasa pengamanan.
2. Otorisasi Pembelian
Setelah diketahui kebutuhan pembelian, selanjutnya ditentukan terlebih
dahulu apakah barang yang dibutuhkan tersebut masih dimiliki oleh
perusahaan atau tersimpan di lokasi lain? Bila ternyata perusahaan tidak
memiliki persediaan barang yang dimaksud maka perlu dipertimbangkan
apakah sebaiknya perusahaan membuat sendiri atau membeli persediaan
barang tersebut dari pihak luar. Tentu saja pertimbangan biaya dan manfaat
merupakan faktor penentu utama.
Seandainya barang tersebut hanya dapat diperoleh dari pihak luar maka
perusahaan perlu menentukan apakah barang tersebut dapat langsung dibeli
dari pihak luar, kemudian bagaimana posisi anggaran perusahaan dan apakah
dengan pernbelian ini akan menimbulkan kesulitan keuangan?
Setelah sernua pertanyaan ini terjawab dengan baik maka proses
pembelian dilanjutkan dengan mengeluarkan dokumen permintaan pembelian
(purchase requisition) atau perintah kerja (work order) yang disampaikan
kepada fungsi pembelian oleh bagian yang membutuhkan.
6. Penyelesaian Keuangan
Bagian keuangan memproses pembayaran atas pesanan barang yang
telah diterima. Umumnya, faktur yang berasal dari pihak pemasok diterima
pada saat yang harnpir bersarnaan, dan pembayaran dilakukan sesuai dengan
kesepakatan bersama demi kepentingan terjalinnya hubungan baik.
Pengeluaran dana untuk pembelian barang dan jasa sering bernilai besar
dan strategik, namun kegiatan ini harus tetap dilakukan karena akan
menambah pendapatan perusahaan. Dengan demikian, pengeluaran ini harus
diawasi sehingga pembelian masih berada dalam kerangka anggaran
perusahaan, dan melalui otorisasi pihak-pihak dengan kewenangan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
Selain itu, hubungan dengan pihak pemasok berkaitan dengan berapa
harga pembelian yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Kondisi masing-
masing pemasok berbeda-beda dan beraneka ragam. Ada jenis barang yang
merniliki pilihan pemasok yang banyak, dan ada pula jenis barang yang
hanya ada sedikit pemasok atau bahkan bersifat monopoli. Selain itu, ada
pula jenis barang yang merniliki harga relatif stabil, tetapi ada pula jenis
barang dengan harga berflukruasi tergantung pada keadaan pasar.
Beberapa jenis barang tertentu, terutama yang harus didatangkan dari
luar negeri, ada biaya-biaya tambahan yang harus diperhitungkan, seperti
biaya pengiriman, biaya penukaran valuta asing maupun risiko fluktuasi kurs
rnata uang yang berbeda-beda,
Oleh karena itu, sebelum melakukan audit manajemen fungsi pernbelian
harus dipaharni terlebih dahulu sifat-sifat dari hubungan dengan pemasok
terrnasuk proses negosiasi harga dan persyaratan pembelian lainnya dengan
pihak pemasok. Selain itu, harus dipastikan bahwa fungsi pembelian
merniliki kebijakan yang baku mengenai proses pembelian, hubungan dengan
pihak pemasok dan etika.
e EKS1441 3/MODUL 6 6.11
}'
-- - --
_:---,. -
LATIHAN
=~ RANG KUMAN~------------------
10) Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memantau agar karyawan
fungsi pembelian tidak terlibat dalam konflik kepentingan ketika
menjalankan aktivitas pembelian adalah ....
A. melakukan isolasi fungsi pembelian dari fungsi lain perusahaan
B. membatasi wewenang dan besaran pembelian yang boleh dilakukan
oleh fungsi pembelian
C. melirnpahkan fungsi pembelian ke tangan direksi dan komisaris
D. adanya surat pernyataan bebas konflik kepentingan yang
ditandatangani oleh karyawan yang bersangkutan
KEGIATAN BELAJAR 2
n<Jf udit manajemen fungsi pembelian berupaya untuk menggali segala jenis
~ JI. informasi yang berkaitan dengan fungsi pembelian agar berrnanfaat
bagi manajemen untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi
perusahaan secara keseluruhan.
Audit manajemen fungsi pembelian merniliki 4 sasaran audit, yaitu
berikut ini.
2. Perencanaan Operasional/lnduk
Rencana operasional pembelian harus dipadukan dengan rencana
operasional dari fungsi lain, seperti fungsi produksi dan pemasaran, yang
secara bersama-sarna menjadi rencana induk perusahaan. Dengan dernikian,
koordinasi perencanaan antara fungsi pembelian dengan fungsi lain pada
perusahaan dan implementasinya perlu dicermati agar perusahaan dapat
dikelola dengan efektif,
dengan efisiensi pembelian yang diukur dari 2 variabel, yaitu mutu dan
ketepatan waktu/jadwal.
l' --
-
-~-----...;:;·
LATI HAN
1) Coba Anda jelaskan informasi apa sajakah yang harus diperoleh auditor
manajemen pada saat pelaksanaan audit manajemen fungsi pembelian!
2) Jelaskan secara singkat langkah-langkah untuk melakukan audit
manajemen fungsi pembelian !
3) Menurut Anda, apa saja isi laporan yang dihasilkan dari audit
manajemen fungsi pembelian?
4) Audit manajemen fungsi pembelian memiliki 4 sasaran utama.
Jelaskanlah masing-masing sasaran itul
5) Apa manfaat audit manajemen fungsi pembelian bagi manajemen?
TES FORMATIF 2
---------------~
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Hal-hal berikut yang tidak digunakan fungsi pembelian dalam menyusun
rencana operasional pembelian dalam suatu perusahaan adalah ....
A. penjadwalan produksi yang dilakukan oleh bagian manufaktur
B. standar kriteria dari para pemasok
C. kepuasan karyawan terhadap kinerja manajemen perusahaan
D. masukan dari para pengguna barang atau jasa yang pengadaannya
dilakukan oleh fungsi pernbelian
e EKS1441 3/MODUL 6 6.27
7) Terkait dengan penentuan kriteria pemasok, salah satu ha! yang harus
diperhatikan oleh auditor manajemen adalah kelayakan dari ....
A. reputasi pernasok
B. kredibilitas dan kernampuan pemasok
C. informasi dari pelanggan
D. jawaban Adan B benar
Tes Formatif 1
1) B. Mengganggu proses produksi dan ketersediaan barang kepada
konsumen.
Apabila fungsi pembelian tidak berjalan dengan baik maka proses
produksi akan terganggu. Akibatnya, akan mengganggu
ketersediaan barang kepada konsumen. Fungsi pembelian tidak
terkait dengan kepercayaan karyawan terhadap perusahaan dan
lernbaga pendanaan, dan juga tidak akan menimbulkan pemogokan
dan protes besar-besaran dari karyawan,
2) D. Pernbayaran yang dilakukan dengan lancar kepada pihak pemasok
dan penerimaan secara tepat waktu dari pihak pelanggan.
Jawaban D bukan merupakan area tanggung jawab fungsi
pembelian, tetapi fungsi keuangan.
3) C. Sasaran strategik.
Sasaran strategik adalah ukuran atau patokan yang digunakan untuk
mengukur tingkat efisiensi fungsi pembelian pada perusahaan. Jika
fungsi pembelian dapat mencapai sasaran strategik maka dapat
dikatakan bahwa penyelenggaraan fungsi pembelian memiliki
tingkat efisiensi yang tinggi.
4) A. Otorisasi pembelian.
Salah satu tahapan dalam siklus pembelian adalah otorisasi
pembelian. Dalam otorisasi pembelian, terdapat salah satu langkah
yaitu rnengeluarkan dokurnen permintaan pembelian (purchase
requisition) atau perintah kerja (work order) yang disampaikan
kepada fungsi pembelian oleh bagian yang membutuhkan.
5) C. Cash receipt form.
Dalam proses pemesanan barang tidak pernah digunakan Cash
Receipt Form karena fungsi pembelian tidak terkait dengan
penenmaan uang.
6) B. Skedul produksi manufaktur.
Skedul Produksi Manufaktur merupakan skedul yang disusun oleh
fungsi produksi atau melalui otomatisasi MRP, yang memberikan
informasi mengenai spesifikasi, jumlah, dan waktu pengiriman,
sedangkan surat pesanan pembelian (Purchase Order) diantaranya
e EKS1441 3/MODUL 6 6.31
Tes Formatif 2
1) C. Kepuasan karyawan terhadap kinerja manajemen perusahaan.
Jawaban C tidak termasuk area fungsi pembelian.
2) B. Struktur organisasi dan hubungan pelaporan dalam fungsi
pembelian.
Untuk memperoleh pemahaman mengenai keseluruhan aktivitas dan
kegiatan fungsi pembelian maka yang pertama kali perlu dipelajari
auditor adalah struktur organisasi dan hubungan pelaporan dalam
fungsi pembelian.
3) B. Terjaminnya pembelian dengan persyaratan yang paling
menguntungkan bagi perusahaan.
Oleh karena dalam proses pembelian berpotensi menirnbulkan
konflik kepentingan yang merugikan perusahaan maka diperlukan
pengawasan atas proses pembelian untuk memastikan pembelian
dilakukan dengan persyaratan yang paling menguntungkan bagi
perusahaan.
4) B. Jumlah penjualan perusahaan dalam beberapa periode terakhir.
Masalah penjualan perusahaan tidak termasuk dalam area tanggung
jawab fungsi pembelian. Jawaban A, C, dan D merupakan informasi
yang terkait dengan fungsi pembelian sehingga informasi tersebut
perlu diketahui oleh auditor manajemen dalam proses pelaksanaan
audit manajemen fungsi pembelian,
5) D. Meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi perusahaan
secara keseluruhan.
Tujuan akhir dari audit manajemen fungsi pembelian adalah
meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi perusahaan
secara keseluruhan.
6) D. Memahami proses seleksi pemasok dan prosedur untuk
menghindarkan konflik kepentingan dengan karyawan.
e EKS1441 3/MODUL 6 6.33
Daftar Pustaka
Moeller, Robert dan Witt, Herbert. (1999). Brink's Modern Internal Auditing,
New Jersey: John Wiley & Sons.
.
Ke111bali ke Daftar Jsi
MDDUL 7
=- -"§
.
PENDAHULUAN
KEGIATAN BELAJAR 1
A. KEGIATAN PRODUKSI
2. Jadwal Manufaktur
Dalam proses produksi, ketepatan waktu dapat menjamin kelancaran
proses produksi dan ketersediaan produk jadi di tangan distributor sehingga
permintaan konsumen dapat segera dipenuhi. Dengan demikian, perlu
diupayakan agar jadwal proses manufaktur ditetapkan seakurat mungkin.
Salah satunya adalah jadwal penggunaan mesin dan alat produksi harus
direncanakan agar dapat memenuhi pesanan konsumen dalam suatu periode
waktu. Selain itu, pemesanan bahan mentah dan bahan baku lainnya, serta
proses pengolahannya harus ditetapkan waktunya agar tidak terjadi
keterlambatan dalam proses produksi.
Perusahaan harus menetapkan jadwal dengan cukup t1eksibel agar
apabila terjadi peningkaran permintaan maka pengadaan bahan mentah dan
bahan baku serta penggunaan mesin alat produksi dapat ditingkatkan.
Berbagai cara dapat ditempuh, seperti memperbanyak kerja Jembur,
pemberlakuan giliran kerja (shift) dan total waktu kerja mencapai 24 jam
kerja dalam satu hari apabila diperlukan atau menambah tenaga kerja baru,
baik dengan status kontrak atau pekerja tetap.
LATIHAN
TES F 0 RM AT I F 1 _
8) Salah satu hal yang tidak perlu dilakukan oleh auditor ketika melakukan
pengawasan terhadap fungsi produksi adalah ....
A. mempelajari sistem operasi produksi yang berlaku di dalam
perusahaan
B. memastikan terdapatnya partisipasi pelanggan dalam proses
produksi
C. mengidentifikasikan kegiatan proses produksi terhadap produk yang
direncanakan
D. melakukan perencanaan terhadap proses produksi yang akan
dilaksanakan
KEGIATAN BELAJAR 2
Dari siklus produksi secara umum yang telah diuraikan pada Kegiatan
Belajar l maka audit manajemen yang dilakukan terhadap fungsi produksi
dapat mengenali masalah-rnasalah utama fungsi produksi yang umumnya
terjadi. Masalah-rnasalah ini umumnya terjadi dalam setiap tahapan siklus
produksi dan tidak dapat diisolasi pada satu siklus saja. Suatu masalah yang
terjadi sering rnempengaruhi beberapa tahap siklus, saling terkait antar satu
tahap dengan tahap lainnya dan tidak jarang pula bersifat teknis. Oleh karena
itu, untuk memahami proses dan fungsi produksi dengan Jebih baik, sebelum
melakukan audit manajemen fungsi produksi perlu dipahami terlebih dahulu
ruang lingkup kegiatan berdasarkan proyeksi masalah yang dapat terjadi,
sebagai berikut.
harus dilakukan dengan memahami berbagai alternatif bahan baku dan tenaga
kerja yang dihadapi.
3. Keterkaitan Logistik
Setelah menentukan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan,
manajemen produksi harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.
a. Penentuan tata letak (lay-out) fasilitas produksi
Terdapat 2 pendekatan untuk menentukan lay-out fasilitas produksi,
yaitu berikut ini.
1) Pendekatan urutan proses yang terintegrasi.
2) Pengelornpokan berdasarkan tahap proses tertentu.
Harus dipastikan bahwa penentuan lay-out fasilitas produksi harus
dilakukan secara komprehensif dan penuh pertimbangan terhadap
efekti vitas dan efisiensinya.
b. Pengembangan rantai pasokan (supply chain) untuk memastikan agar
bahan mentah dan bahan pendukung tersalur dengan baik dari pemasok
kepada fasilitas produksi.
Selain terkait erat dengan lay-out fasilitas produksi tersebut, rantai
pasokan juga harus diupayakan agar menimbulkan biaya yang seminimal
mungkin. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah membuat
perjanjian khusus dengan pihak pemasok agar pasokan bahan mentah
dan bahan pendukung terjarnin serta melalui saluran dengan biaya yang
seminimal mungkin.
d. Pengendalian biaya
Terkait dengan biaya, auditor manajemen harus mernahami proses
penentuan biaya produksi. Secara umum, terdapat 2 sistem penentuan biaya,
yaitu (1) penentuan biaya standar (standard costing) dan (2) penentuan biaya
berbasis aktivitas (activity based costing - ABC).
Dalam sistem biaya standar, perusahaan harus menentukan manakah
biaya produksi yang bersifat tetap dan variabel. Biaya produksi terdiri dari 3
elemen utama, yaitu berikut ini.
1) Biaya material langsung.
2) Biaya tenaga kerja langsung.
3) Biaya overhead pabrik.
Audit manajemen fungsi produksi tidak dapat dipisahkan dari fungsi lain
dalam perusahaan karena berkaitan erat dengan upaya pencapaian tujuan dan
e EKS1441 3/MODUL 7 7.25
~'
- --
.....~
LATIHAN
=~ RANG KUMAN _
7) Salah satu hal berikut yang tidak tercakup dalam bidang pengawasan
atau audit manajemen operasional fungsi produksi adalah ....
A. menilai tingkat efisiensi pelaksanaan kebijakan, prosedur, dan
rencana yang ada sekarang
B. sistem akumulasi dan akuntansi biaya
C. mencari pendekatan-pendekatan baru untuk memastikan operasi
produksi yang lebih efisien dan menguntungkan
D. mernahami pengendalian produk dan biaya produksi, sistem
perencanaan kebutuhan bahan mentah (MRP)
10) Ternuan-temuan adalah hasil audit manajemen dan merupakan hal yang
harus segera dikoreksi oleh pihak manajemen. Temuan yang merupakan
basil audit manajemen fungsi produksi dapat berupa ....
A. penentuan pemasok berdasarkan kedekatan hubungan pribadi
oknum karyawan
B. penggunaan mesin yang tidak efisien berupa penyalaan mesin terus-
menerus meskipun tidak ada produk yang diolah
C. perneliharaan dilakukan terus menerus meskipun tidak ada mesin
rusak
D. jawaban Adan B benar
Tes Formatif l
1) B. Berkaitan erat dengan fungsi lain dalam perusahaan, seperti fungsi
pembelian, keuangan, dan sebagainya.
Proses penyimpanan bahan baku dan bahan pendukung tidak
termasuk kegiatan manufaktur atau produksi, melainkan pembelian
atau pengadaan.
2) B. Perusahaan perlu untuk menentukan standar biaya produksi atas
suatu barang.
Proses riset dan pengembangan terhadap produk dari suatu
perusahaan harus terus dilakukan, selain karena kebutuhan dan
selera konsumen terhadap produk dapat berubah, juga dapat
membantu perusahaan dalam menetapkan patokan (standar) biaya
produksi, pembakuan sistem, dan cara kerja produksi tertentu
sehingga mampu memberikan manfaat yang semaksimal mungkin
bagi perusahaan.
3) B. Perkiraan terhadap perilaku konsumen dalam hal harga dan kualitas
yang mengalami perubahan.
Perkiraan terhadap perilaku konsumen bukan merupakan sasaran
strategik kegiatan manufaktur.
4) A. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan bahan baku,
bahan pendukung, sarana produksi, dan sumber daya manusia.
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan bahan baku,
bahan pendukung, sarana produksi, dan sumber daya manusia
merupakan bagian dari perencanaan kegiatan manufaktur. Estimasi
jadwal pengiriman merupakan bagian dari perencanaan distribusi,
sedangkan proyeksi kebutuhan konsumen di masa mendatang adalah
sasaran dari bagian pemasaran.
5) A. Jenis produk.
Saat menentukan perkiraan permintaan manufaktur diperlukan
informasi mengenai proyeksi penjualan, yang didasarkan pada jenis
produk dan waktunya, dalam kurun waktu tertentu di masa depan.
6) D. Penelitian terhadap selera konsumen.
Penelitian terhadap selera konsumen bukan bidang produksi, tetapi
lebih tepat termasuk pada bidang pemasaran.
7) B. Menjarnin bahwa mutu produk telah memenuhi standar yang
ditentukan baik oleh perusahaan atau standar nasional.
e EKS1441 3/MODUL 7 7.33
Tes Formatif 2
1) B. Mempelajari berbagai alternatif bahan baku dan cara
penggunaannya yang efektif.
Sebelum memulai produksi, terlebih dahulu diperlukan
pengembangan dan perancangan desain produk. Keputusan sumber
daya manusia yang digunakan dan evaluasi terhadap teknik produksi
periode lalu bukanlah bagian dari pengembangan dan perancangan
desain produk.
2) C. Informasi mengenai teknik produksi terbaru yang lebih efisien.
Informasi mengenai teknik produksi terbaru yang lebih efisien
merupakan bagian dari proses pengembangan produk.
3) A. Mengadakan perjanjian khusus dengan pihak pemasok dan penyedia
jasa logistik.
7.34 AUDIT MANAJEMEN e
Daftar Pustaka
Moeller, Robert dan Witt, Herbert. ( 1999). Brink's Modern Internal Auditing,
New Jersey: John Wiley & Sons.
-== =@'
- -. PENDAHULUAN
rtv ada modul sebelumnya, telah dibahas bahwa produk atau jasa yang
':Jr dihasilkan oleh suatu perusahaan haruslah memenuhi harapan,
kebutuhan, dan keinginan para penggunanya atau konsumen. Apabila suatu
produk mampu memenuhi atau bahkan melebihi harapan, kebutuhan atau
keinginan penggunanya maka produk tersebut dikatakan merniliki mutu atau
kualitas tersendiri. Dengan dernikian, apabila akan membicarakan mutu suatu
produk maka yang menjadi pusat perhatian adalah persepsi pengguna atau
konsumen terhadap suatu produk yang dihasilkan.
Dengan dernikian, apabila suatu perusahaan berkeinginan agar
produknya dapat diterima dengan baik oleh konsurnen rnaka perusahaan
haruslah mengeluarkan produk yang bermutu. Untuk menghasilkan produk
yang bermutu ini bukan merupakan tugas dari fungsi produksi semata,
Sebagaimana dijelaskan terdahulu, fungsi produksi tidak dapat terlepas dari
fungsi-fungsi lain dalam perusahaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa fungsi produksi tidak dapat menghasilkan produk yang bermutu
apabila mutu produk tidak menjadi perhatian dari fungsi-fungsi lain dalam
perusahaan. Dengan kata lain, urusan mutu merupakan urusan seluruh
komponen dari perusahaan. Dalam ha! ini, peranan auditor manajemen
mernastikan bahwa mutu telah menjadi pola pikir utama bagi seluruh
komponen perusahaan ketika menjalankan kegiatannya.
Dalam Modul 8 ini, akan dibahas mengenai audit kepastian mutu, yang
dibagi dalarn 2 kegiatan belajar sebagai berikut,
Kegiatan Belajar I : membahas mengenai konsep audit kepastian mutu.
Kegiatan Belajar 2 : membahas mengenai ruang lingkup pelaksanaan audit
kepastian mutu.
8.2 AUDIT MANAJEMEN e
KEGIATAN BELAJAR 1
Berbagai tipe audit kepastian mutu ini dapat dilakukan oleh perusahaan,
tergantung pada permasalahan dan kebutuhan perusahaan. Langkah-langkah
audit kepastian mutu akan dibahas dalam Kegiatan Belajar 2.
}'---
---~-
LATIHAN
=~ RANG KUMAN _
1) Salah satu hasil dari penerapan Manajemen Kualitas Total atau TQM
adalah ....
A. perusahaan berupaya untuk menurunkan besaran barang cacat
produksi hingga mencapai persentase tertentu dari keseluruhan
produksi
B. pengerjaan ulang terhadap barang produksi yang cacat harus
dipastikan sebagai tahap yang normal untuk dilakukan
C. perusahaan berupaya untuk mencapai zero deject dalam produksi
D. jawaban A, B, dan C benar
6) Berikut ini yang termasuk dalam tipe external quality audit adalah ....
A. performance revieiv
B. vendor appraisal and surveillance
C. product quality audit
D. customer service quality audit
8.16 AUDIT MANAJEMEN e
7) Agar kegiatan TQM yang dilakukan dapat mencapai hasil yang baik
maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Hal-ha!
yang dimaksud tersebut dikenal dengan istilah ....
A. Malcolm Baldrige Award
B. Demming's Fourteen Points
C. Customer Satisfaction Achievement
D. Quality Control and Conformity
KEGIATAN BELAJAR 2
A'.]f uditkepastian mutu merupakan kegiatan audit yang tidak terlepas dari
:'Y.JL fungsi lain dari perusahaan, meskipun secara sekilas pandangan umum
melihat keterkaitan erat dengan fungsi manufaktur. Namun demikian, untuk
menghasilkan produk yang bermutu tidak terlepas dari seluruh proses dalam
perusahaan, yang berawal dari pembelian bahan baku dan bahan mentah.
Oleh karena itu, dalam setiap proses dan aktivitas yang dilakukan dalam
perusahaan, konsep mutu harus dipahami dan diterapkan dari awal.
Mutu dipandang sebagai upaya pencapaian kepuasan pelanggan atau
pengguna produk perusahaan. Agar mudah dipahami dan dilaksanakan,
perusahaan perlu menerapkan suatu standar, baik yang dikembangkan sendiri
dengan melihat masukan dari seluruh fungsi perusahaan terutama fungsi
manufaktur dan pemasaran atau mengacu pada standar yang dikembangkan
oleh pihak ketiga, dalam taraf nasional atau internasional.
Kepatuhan dan kesesuaian terhadap standar yang ada harus senantiasa
diukur. Audit kepastian mutu dilakukan untuk menilai tingkat kesesuaian
seluruh aktivitas perusahaan dengan standar acuan mutu, menemukan deviasi
yang menyimpang, dan merekomendasikan tindakan korektif yang perlu
diambil. Audit juga menilai efektivitas dan efisiensi kegiatan perusahaan
yang menyangkut pengendalian mutu.
Dengan melihat luasnya fungsi yang terkait dengan audit kepastian mutu
maka kegiatan ini merupakan kegiatan yang bersifat terus-menerus
dilakukan, baik oleh pihak internal maupun oleh pihak eksternal yang
berkepentingan dengan perusahaan.
Kebutuhan akan
Kepastian Mutu
Perencanaan
Audit Kepastian
Mutu
lmplementasi
Audit Kepastian
Mutu
Analisis Audit
Kepastian Mutu
Pelaporan Hasil
Audit Kepastian
Mutu
• •
Rekomendasi
Tindakan Korektif
dan Tindak Lanjut
Gambar 8.1.
Langkah-langkah Audit Kepastian Mutu
itu, perusahaan menunjuk pihak yang melakukan audit, baik internal maupun
eksternal dan mengembangkan program pelaksanaan audit.
LATIHAN
TES F 0 RM AT I F 2~---------------
5) Dalam tahap perencanaan audit kepastian mutu, salah satu langkab yang
harus dilakukan auditor adalah ....
A. penentuan standar acuan kegiatan audit
B. pengolaban data temuan audit menjadi informasi
C. penentuan prosedur dan teknik sampling audit
D. peninjauan ke lapangan
10) Audit operasional kepastian mutu yang merupakan salah satu dari dua
lingkup audit kepastian mutu berkaitan dengan ....
A. pengendalian biaya keuangan dan sistern akumulasi
B. pembatasan jumlah sumber daya manusia dalam pengendalian mutu
C. penentuan efektivitas dan efisiensi implementasi program TQM
D. jawaban A, B, dan C benar
Tes Formatif J
1) C. Perusahaan berupaya untuk mencapai zero deject dalam produksi.
Pandangan klasik mengenai mutu adalah perusahaan telah mencapai
mutu apabila persentase produk tanpa cacat (produk yang bermutu
tinggi) dalam perusahaan telah mencapai besaran tertenru, Tetapi
dalam TQM, tujuan yang ingin dicapai, yaitu n1encapai zero defect
(persentase barang cacat sebesar nol persen).
2) B. Mernastikan peningkatan efisiensi dalam bidang pengolahan dan
penggunaan mesin produksi.
Jawaban A, C, dan D merupakan tujuan dilakukannya audit
kepastian mutu.
3) A. Untuk melakukan penilaian secara mendalam dan melakukan
perbandingan antara program kualitas organisasi, fungsi-fungsi atau
aktivitas perusahaan, modal, dan jasa terhadap standar atau kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan.
Jawaban B adalah definisi conformity quality audit, jawaban C
definisi untuk quality program audit, dan jawaban D adalah definisi
untuk system quality audit.
4) C. Yang dilakukan terhadap program, kebijakan, prosedur, standar
operasi, instruksi kerja, dan sebagainya yang menunjukkan berbagai
tingkatan tanggung jawab dan tindakan yang perlu diambil untuk
mencapai tingkat mutu yang dituju.
Jawaban A adalah definisi suitability quality audit, jawaban C
definisi untuk quality program audit, dan jawaban D adalah definisi
untuk system quality audit.
5) B. Performance review.
Management revietv, merupakan penilaian manajemen yang
mencakup analisis laporan audit, permintaan dilakukannya tindakan
korektif yang mengacu pada kebijakan, garis tanggung jawab dan
akuntabilitas, prosedur, instruksi, dan sebagainya.
Quality system evaluation and improvement audit, yaitu audit yang
merupakan inisiatif manajemen perusahaan dengan maksud tertentu,
seperti keinginan untuk memasuki pasar yang mensyaratkan standar
kepastian mutu tertentu, keinginan untuk mernenuhi undangan atau
8.32 AUDIT MANAJEMEN e
9) C. Vendor appraisal.
Vendor appraisal, yaitu suatu proses yang dilakukan oleh suatu
perusahaan untuk menilai kemampuan pernasok yang dianggap
berpotensi dan mampu untuk menyediakan suatu produk, jasa atau
proses pengerjaan tertentu.
10) C. Menjadi tanggung jawab seluruh lapisan dan fungsi dalam
perusahaan.
Ada pandangan umum yang salah yang menganggap bahwa mutu
merupakan tanggung jawab fungsi pembelian dan produksi saja,
atau hanya merupakan tanggung jawab dari pihak manajemen dan
auditor. Mutu bukan hanya bidang tugas dari fungsi pemasaran.
Mutu seharusnya menjadi tanggung jawab seluruh lapisan dan
fungsi dalam perusahaan.
Tes Formatif 2
1) B. Inspeksi selama proses produksi.
Pemeriksaan interim. terhadap proses yang sedang berlangsung
merupakan aktivitas pengendalian mutu: interim mengindikasikan
pemeriksaan dilakukan selama proses produksi.
2) A. Kesesuaian sistem mutu perusahaan dengan kebutuhan mutu.
Analisis audit kepastian mutu dilakukan untuk menentukan:
a. kesesuaian sistem mutu perusahaan dengan kebutuhan mutu
yang dihadapi;
b. kesesuaian tindakan yang dilakukan karyawan atau fungsi
perusahaan tertentu bila dibandingkan dengan program mutu
yang selama ini telah diterapkan dalam bentuk kebijakan,
prosedur, manual, standar, dokumentasi, spesifikasi, dan
sebagainya;
c. efektivitas organisasi perusahaan dalam menjalankan
kegiatannya terkait dengan pencapaian mutu, yaitu kesesuaian
bila dibandingkan dengan standar acuan dan program yang ada.
3) A. Sistem Standar Mutu Perusahaan.
Dalam bidang pengendalian terhadap Sistem Standar Mutu
Perusahaan yaitu standar tertulis dan terdokumentasi dengan baik
merupakan dasar pengukuran dan dikembangkan bersama-sama
dengan fungsi manufaktur dan rekayasa (riset-pengernbangan) agar
standar yang ada dapat diterima dan dicapai.
8.34 AUDIT MANAJEMEN e
Daftar Pustaka
Moeller, Robert dan Witt, Herbert. (1999). Brink's Modern Internal Auditing.
New Jersey: John Wiley & Sons.
»- 1 PEN DA H U LU AN _
l[(l emajuan teknologi informasi (Tl) saat ini berjalan dengan sangat
el"-' cepat, sedemikian cepatnya sehingga dalam hitungan bulanan atau
bahkan mingguan ada saja ha! baru yang ditemukan dan dipopulerkan dalam
bidang ini. Pemanfaatan teknologi informasi dalam bisnis telah mengubah
secara radikal tipe pekerjaan, pekerja, organisasi, dan sistern manajemen
yang digunakan untuk mengelola organisasi. Kernajuan TT mernbuat berbagai
proses bisnis dalam perusahaan dapat dilakukan dalam waktu yang sangat
cepat. Hal-hal yang di masa lalu tidak mungkin dilakukan, kini dapat
diselesaikan dalam hitungan jam atau bahkan menit. Dengan berbagai jenis
perangkat keras (hardware) yang semakin canggih dan perangkat Iunak
(softwares yang semakin bervariasi, bidang akuntansi dan keuangan telah
berkembang dengan pesat.
Untuk mengimbangi hal ini, bidang audit pun juga harus mengalami
kemajuan yang sama. Dan kemajuan teknologi informasi pun juga
mernberikan kontribusi besar terhadap perkembangan bidang audit, baik
audit ekstemal maupun audit manajemen yang bersifat internal. Namun
demikian, secanggih apa pun suatu alat dan perangkat, kecanggihan manusia
yang menggunakan dan memanfaatkan alat tersebut tetaplah menjadi faktor
utama yang menentukan. Dengan demikian, seorang auditor pun harus
memahami bagaimana memanfaatkan kemajuan bidang Tl ini secara optimal
dan bagaimana melakukan audit berbasis Tl atau elektronik tersebut,
rnisalnya dalam audit Pengolahan Data Elektronik (PDE).
Selain itu, dalam menghadapi kemajuan TI yang pesat, auditor juga
harus memaharni bahwa bentuk kecurangan yang harus dideteksi juga
berkembang dengan pesatnya. Oleh karena itu, seorang auditor harus mampu
9.2 AUDIT MANAJEMEN e
KEGIATAN BELAJAR 1
/
Masukan Li nit Pcmrosesan Sentra 1 Keluaran
Sistem batch
batch
Operasi
•
I I
Gambar 9.1.
Sistem PDE tidak Kompleks
CPUUtama
[
JC) Sistem Operasi
- r JC)
dengan
Pengembangan Term ina I-terminal
Terminal-terminal
Perangkat Lunak Offsite
Onsite
Manajemen Data-Base
'
...... -I
0 ICPUI
[ 1 -
~
J
-..
0c ICPUI
J
Fasi litas Pemrosesan Terdistribusi
dilokasi-lokasi lain
Gambar 9.2.
Sistem PDE Kompleks
. .
PDE memberikan pengaruh signifikan pada orgarusasi yang
menggunakannya terutama dari sudut pandang audit, yaitu dalam ha!
e EKS1441 3/MODUL 9 9.5
1. Perubahan organisasi
a. Fosiiitas
Pada sistern berskala penuh yang secara fisik berukuran besar, tentu
memerlukan ruangan komputer yang terpisah dengan lingkungan yang
khusus (suhu, kelembaban, pelindung kebakaran, dan lain-lain), sedangkan
dalam sistem yang secara fisik lebih kecil, dapat menggunakan komputer
mini dan komputer mikro yang dalam praktik dapat dioperasikan tanpa
banyak perhatian dalam lingkungan kantor yang normal.
b. Penyusunan staf
Pada sistem berskala kecil, program, dan peralatan (perangkat keras dan
perangkat lunak) sering dioperasikan oleh karyawan tetap sehingga
memerlukan pendidikan serta pelatihan pegawai. Dalam ha) ini, tidak perlu
tenaga spesialis PDE. Pada sistem yang berskala besar, suatu fungsi
keseluruhan diciptakan untuk mengoperasikan PDE. Fungsi PDE meliputi
para programmer, operator, pustakawan, operator entry, clerk kontrol data,
dan para manajer.
d. Metode otorisasi
PDE digunakan untuk mencatat jenis-jenis transaksi tertentu secara
otomatis dengan komputer. Otorisasi tidak dilakukan untuk setiap transaksi
tetapi sudah secara implisit terdapat dalam akseptansi manajemen atas
rancangan komputer.
9.6 AUDIT MANAJEMEN e
b. Keseragaman pemrosesan
Pada PDE, sekali informasi dimasukkan dalam sistem komputer maka
akan diproses sesuai dengan informasi sebelum dan sesudahnya. Hal ini
berarti bahwa sistem tersebut akan memproses jenis transaksi tertentu secara
konsisten benar atau secara konsisten salah.
e EKS1441 3/MODUL 9 9.7
d. Kehilangan data
Jika sejumlah besar data disentralisasikan maka terdapat risiko yang
meningkat bahwa data tersebut akan hilang ataupun rusak sehingga akan
menyebabkan kerugian yang berat, misalnya timbul masalah salah saji pada
laporan keuangan yang besar dan perusahaan dapat berhenti operasinya.
5. Pemantauan (Monitoring)
Walaupun sistem pengendalian intern akan bekerja dengan efektif
dengan dukungan yang memadai dari manajemen, prosedur pengendalian,
dan keterkaitan antara informasi dan komunikasi, harus ada proses untuk
memantau aktivitas tersebut. Perusahaan perlu menetapkan berbagai aktivitas
pemantauan untuk mengukur efektivitas dari pengendalian internnya.
Audit manual yang juga sering disebut sebagai audit tradisional atau
konvensional dilakukan apabila sistem pengolahan data perusahaan masih
belum memanfaatkan sistem elektronik. Sist.em dan t.eknologi informasi
masih bersifat dasar atau belum menjadi tulang punggung utama. Umumnya
sistem seperti ini dilakukan pada perusahaan yang relatif kecil, dengan piranti
dan aplikasi yang terbatas, dan kebutuhan akan informasi yang tidak terlalu
rurnit, canggih, dan cepat.
Namun demikian, apabila perusahaan berkembang sernakin besar maka
proses pengolahan data tidak lagi dapat dijalankan secara manual. Perusahaan
harus mulai memanfaatkan berbagai piranti dan aplikasi yang lebih canggih,
seperti komputer dan piranti lunak karena data yang diolah umumnya
semakin banyak, berukuran besar dan beragam, dan juga karena informasi
yang akan digunakan untuk proses pengambilan keputusan semakin rurnit
dan harus tepat waktu.
Kecanggihan teknologi menghasilkan berbagai jenis komputer yang
sangat cepat dalam proses pengolahan, penggunaan berbagai piranti dan
aplikasi yang semakin mudah, teknologi informasi dan komunikasi yang
saiing mendukung yang mendasari pelaksanaan audit PDE sekaligus
membedakannya dari audit manual atau tradisional.
Istilah audit PDE umumnya digunakan untuk menjelaskan 2 jenis
aktivitas yang berhubungan dengan komputer yaitu berikut ini.
l. Penggunaan istilah untuk menjelaskan proses penelaahan dan evaluasi
pengendalian intern dalam suatu pemrosesan data elektronik yang
biasanya dilakukan oleh auditor selama pengujian ketaatan (compliance
test; dan disebut auditing melalui komputer.
2. Penggunaan istilah untuk menjelaskan pemanfaatan komput.er oleh
auditor untuk melaksanakan beberapa pekerjaan audit yang tidak dapat
dilakukan secara manual dan disebut aktivitas dengan komputer.
e EKS1441 3/MODUL 9 9 .11
Lingkup audit PDE yang harus diperhatikan oleh para auditor yang
bertugas adalah berikut ini.
4. Pengendalian Data
Penyimpanan data dan informasi, harus dipastikan bahwa data dan
informasi dijamin keamanannya, mudah ditelusuri, dan diperoleh ketika
dibutuhkan. Biaya penyimpanan digunakan seefisien mungkin.
Keamanan data dan informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan. Keamanan data dan informasi tersebut, antara lain:
a. jangan sarnpai data dan informasi tersebut jatuh ke tangan orang atau
pihak yang tidak berhak;
b. pengamanan akses ke ternpat penyimpanan data sehingga pihak-pihak
yang tidak berhak termasuk orang dalam tidak dapat dengan mudah
mengakses tempat penyimpanan data;
c. pengambilan tindakan pengamanan agar data dan informasi tidak mudah
rusak atau tidak ditempatkan pada lokasi yang rawan kebakaran, lembab,
dan sebagainya.
LATI HAN
=D RANG Ku MAN'-------------------
TES F 0 RM AT I F 1 _
5) Berikut yang merupakan lingkup audit terkait dengan keamanan data dan
informasi adalah ....
A. perencanaan pengolahan data
B. dukungan fungsi pengolahan data terhadap rnanajernen
C. pengendalian data
D. organisasi pengolahan data
KEGIATAN BELAJAR 2
A. DEFINISI KECURANGAN
1. karakteristik manajernen;
2. karakteristik operasi dan industri;
3. karakteristik pengikatan (engagemeniy.
kini lebih ditekankan pada upaya pencegahan terjadinya kecurangan. Hal ini
diperkuat dengan pandangan bahwa akan lebih baik bagi perusahaan untuk
mengembangkan sistem pengendalian dan pengawasan internal yang baik
serta prosedur manajemen yang ketat yang akan mengurangi kemungkinan
terjadinya kecurangan, daripada meminta auditor internal untuk melakukan
penyelidikan yang menyeluruh terhadap terjadinya kecurangan. Dengan
demikian, auditor internal kini menjalankan peran yang lebih konstruktif
karena dengan mencegah terjadinya kecurangan setidaknya beban kerugian
yang ditanggung perusahaan akibat kecurangan dapat dikurangi.
Jika penekanan lingkup auditor internal lebih pada upaya pencegahan
kecurangan, daripada upaya pendeteksian maka auditor ekstemal
memperoleh penekanan tugas yang baru berupa upaya pendeteksian
terjadinya kecurangan. Namun demikian, perkembangan perusahaan dalam
aspek ukuran dan kompleksitas yang semakin besar membuat auditor
eksternal harus mengandalkan teknik sampling dan pengujian untuk
melakukan pekerjaannya, Dalarn praktiknya, banyak perusahaan yang
memiliki prosedur yang kurang detail sehingga auditor eksternal tidak
mampu mendeteksi kecurangan misalnya, transaksi yang sengaja tidak
tercatat, pencurian, dan sebagainya. Perkernbangan baru telah menekankan
bahwa auditor eksternal merniliki tanggung jawab untuk mendeteksi
"kesalahan atau ketidakwajaran yang menimbulkan pengaruh yang material
terhadap laporan keuangan" (SAS no 16).
Perkembangan baru ini memperlihatkan adanya kesenjangan harapan
(expectation gap) antara pihak pengguna laporan keuangan yang menuntut
agar auditor ekstemal bertanggung jawab untuk pendeteksian kecurangan di
mana pihak auditor eksternal sendiri menyadari ketidakmampuannya karena
terbatasnya sumber daya. Dengan dernikian, ada baiknya bagi auditor internal
dan auditor eksternal untuk saling mengisi dalam upaya pendeteksian
kecurangan ini, dengan mernanfaatkan sistem pencegahan kecurangan yang
dikembangkan oleh auditor internal.
e EKS1441 3/MODUL 9 9.33
LATIHAN
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan kecurangan atau fraud! Apa istilah
lain untuk kecurangan apabila dilakukan oleh pihak rnanajemen?
2) Jelaskan 3 faktor yang rnendorong terjadinya kecurangan!
3) Sebutkan kondisi atau kejadian dalam perusahaan yang menjadi tanda
terjadinya suatu tindak kecurangan !
4) Sebutkan contoh tindak kecurangan yang urnurnnya diternukan di dalarn
suatu perusahaan !
5) Coba jelaskan rnenurut pendapat Anda, mengenai tanggung jawab
auditor internal dan auditor eksternal atas terjadinya kecurangan di
dalam suatu perusahaan !
=~ RANG KUMAN _
Tes Formatif I
1) D. Mengungkapkan informasi seperti pertimbangan biaya,
pertimbangan kebutuhan, pengaruh pengambilan keputusan terhadap
organisasi, penyesuaian dengan kemajuan, dan pembaruan dalam
bidang teknologi informasi.
Untuk perencanaan pengolahan data, audit manajemen yang
dilakukan harus mampu untuk mengungkapkan inforrnasi, seperti
pertimbangan biaya, pertimbangan kebutuhan, pengaruh
pengambilan keputusan terhadap organisasi, penyesuaian dengan
kemajuan, dan pembaruan dalam bidang teknologi informasi.
Jawaban A adalah tujuan audit atas pengendalian data, jawaban B
adalah tujuan audit untuk organisasi pengolahan data, sedangkan
jawaban C adalah tujuan audit untuk dukungan fungsi pengolahan
data terhadap manajemen.
2) D. Efekrivitas dan efisiensi operasi.
Menurut COSO, terdapat 5 komponen ruang Lingkup pengendalian
internal yang harus diperhatikan, yaitu (1) Lingkungan pengendalian
(control environments, (2) Penilaian risiko (risk assessment),
(3) Kegiatan pengendalian (control activities), (4) Komunikasi dan
informasi (communication and information), dan (5) Pemantauan
(monito ring).
3) A. Filosofi dan gaya operasi manajemen.
Menurut COSO, lingkungan pengendalian internal suatu perusahaan
dapat berupa:
a. integritas dan nilai etika;
b. komitmen terhadap kompetensi;
c. dewan kornisaris, direksi, dan komite audit;
d. filosofi dan gaya operasi manajemen;
e. struktur organisasi;
f. pembagian otoritas dan tanggung jawab;
g. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia.
e EKS1441 3/MODUL 9 9.41
Tes Formatif 2
1) C. Manajemen.
Manajemenjuga dapat melakukan kecurangan, yang dikenal dengan
istilah Kejahatan Kerah Putili (White Collar Crime).
2) A. Keputusan operasional dan keuangan manajemen yang didominasi
oleh satu orang.
Faktor karakteristik manajemen yang harus diperhatikan, antara Jain:
a. keputusan operasional dan keuangan manajemen didorninasi
oleh satu orang;
b. perilaku manajemen terhadap pelaporan keuangan sangat
agresif;
c. pergantian manajemen (secara khusus yang bertugas di bidang
akuntansi clan keuangan) sangat tinggi;
d. manajemen lebih menekankan pada upaya untuk memenuhi
proyeksi laba;
e. Reputasi manajemen di kalangan bisnis dapat dikatakan buruk.
3) B. Manajemen.
Lihat penjelasan pada jawaban test formatif 2 nomor 2.
4) C. Sensitivitas basil kinerja operasi terhadap faktor-faktor ekonomi
(seperti Jaju inflasi, suku bunga, dan tingkat pengangguran) sangat
tinggi.
e EKS1441 3/MODUL 9 9.43
Daftar Pustaka
MoelJer, Robert dan Witt, Herbert. (1999). Brink's Modern Internal Auditing,
New Jersey: John Wiley & Sons.