I. Tujuan
1. Mengenal tahap-tahap manifestasi anestesi umum dan tahap pemulihan dari
anestesi umum.
2. Mamu menganalisa perbedaan anestesi dari berbagai bahan.
3. Dapat melakuka anestesi pada binatang percobaan.
(18,32 g) 21 mati
00.00. Kejang –
0,2 ml 30 kejang
00.01. Kejang –
20 kejang
0,3 ml
? 00.01. Pingsan lalu
40 mati
10.20. Mulai
00
0,4 ml 10.22. Pingsan
(18,04 g) 05
10.32. Mati
00
10.30. Awal
00
10.32. Pingsan
0,5 ml 00
(17,78 g) 10.40. Keluar
00
10.50. Kaku / mati
00
10.27. Awal
0,05 ml 00
(15,56 g) 10.28. Pusing
00
10.29. Pingsan
00
Mulai
10.39. bangun,
00 masih lemas
B. ETER
00.06.52 Tidur,
sesekali
aktifitas
00.09.45 Tidur,
aktifitas
sedikit
10.36.00 Diam,
beraktifitas
sedikit, mata
tertutup
11.03.00 Bangun
namun masih
sempoyongan
12.00.00 Aktif
10.26.40 Lemas
10.27.00 Mati
10.37.00 Lemas
mungkin
mati
VI. Kesimpulan
Dengan bobot mencit yang hampir sama, kloroform memiliki efek anestetik
yang lebih kuat dibanding dengan pemberian eter.
b. Gambar
Mencit sebelum pembiusan Mencit setelah pembiusan