Anda di halaman 1dari 8

Hasia Yunan Arga Dinata

142160134

RANGKUMAN AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2

Pengertian Persekutuan
Persekutuan (Partnership) adalah suatu penggabungan diantara dua orang (badan) atau lebih untuk
memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan atau
laba.
Didalam persekutuan pemisahan pemilik dan manajemen hampir tidak ada, namun demikian
penyelenggaraan akuntansi harus berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang diatur oleh prinsip-
prinsip yang lazim. Dari segi akuntansinya, persekutuan sebagai suatu unit usaha harus dianggap
mempunyai kedudukan terpisah dengan para pemiliknya.

Karakteristik Persekutuan
Secara umum ada 5 yang menjadi karakteristik persekutuan yaitu:
a. Berusaha Bersama-sama (Mutual Agency)
Setiap anggota merupakan agen dari pada persekutuan untuk mencapai tujuan usahanya
b. Jangka waktu terbatas (Limited life)
Persekutuan tetap ada selama orang-orang (badan-badan) yang mengadakan persekutuan itu ada
dan masing-masing masih tetap menghendakinya. Setiap perubahan yang berhubungan dengan
maksud mengkahiri penjanjian dari para anggota berarti membubarkan persekutuan. Penarikan
modal atau kaitan seorang anggota otomatis membubarkan persekutuan.
c. Tanggung jawab tidak terbatas (Unlimited Liability )
Tangung jawab seorang anggota terbatas pada jumlah yang ditanam di dalam usaha persekutuan.
Apabila di dalam keadaan tertentu persekutuan tidak dapat membayar hutang-hutangnya karena
jumlah kekayaan tidak cukup, maka kreditur berhak menagih pada salah satu seorang dari anggota
persekutuan tersebut.
d. Memiliki suatu bagian/hak di dalam persekutuan (Ownership of an Interest in a Partnership)
Kekayaan yang ditanam di dalam perusahaan tidak lebih dari hak milik yang terpisah dari
anggota yang menjadi kekayaan persekutuan. Anggota yang menanamkan kekayaan ke dalam
persekutuan berarti menyerahkan haknya untuk mengusahakan dan menggunakan kekayaannya

1
Hasia Yunan Arga Dinata
142160134
itu, dan sepenuhnya rela untuk dipakai guna mencapai tujuan-tujuan persekutuan. Hak yang

2
Hasia Yunan Arga Dinata
142160134

diberikan kepada persekutuan ini memberikan hak yang sama dengan anggota lainnya untuk
memimpin dan menjalankan usaha persekutuan.
e. Pengembalian bagian keuntungan persekutuan
Setiap anggota mendapat bagian dari keuntungan persekutuan. Suatu persetujuan yang dibuat
untuk membagi keuntungan itu sendiri, tidak merupakan suatu bentuk persekutuan.

Bentuk-Bentuk Persekutuan
Persekutuan dapat diklasifikasikan ke dalam:
a. Persekutuan Perdagangan
Adalah persekutuan yang usaha pokoknya adalah pembuatan, pembelian, dan penjualan barang
dagangan.
b. Persekutuan Jasa-jasa
Adalah persekutuan yang bertujuan untuk memberikan jasa-jasa karena keahliannya, misalnya
persekutuan antara akuntan, advokat dll.
Selain itu persekutuan dapat pula dibedakan antara:
a. Persekutuan Umum
Adalah suatu bentuk persekutuan dimana semua anggotanya dapat bertindak atas nama perusahaan
dan kepadanya dapat diminta pertanggung jawaban atas kewajiban-kewajiban persekutuan.
Masing-masing anggota disebut sekutu umum.
b. Persekutuan Terbatas
Suatu persekutuan dimana aktivitas angota tertentu dibatasi dan sebaliknya tanggung jawab
masing-masing anggota akan dibatasi samapi jumlah tertentu, yang mungkin sejumlah investasi
yag telah diberikannya. Angota tersebut disebut sekutu terbatas.
c. Join Stock Companies
Adalah bentuk persekutuan dimana struktur modalnya berupa saham-saham yang dapat dipindah
tangankan. Perpindahan hak atas saham-saham tersebut tidak boleh mengganggu kontinuitas usaha
persekutuan. Tanggung jawab para anggota tidak terbatas seperti halnya pada persekutuan umum.

3
Hasia Yunan Arga Dinata
142160134

Cara Pembentukan Persekutuan

a. Mendirikan perusahaan baru

Dalam hal ini masing-masing sekutu menyetor modal untuk mendirikan perusahaan baru yang
akan dimiliki bersama. Setoran modal tersebut dapat berupa kas, aktiva non kas, atau bahkan aktiva
tidak berwujud seperti kemampuan lebih yang dimiliki oleh seorang sekutu di atas kemampuan
sekutu lainnya.

1. Setoran modal berupa kas

Jika mempunyai kemampuan lebih: metode bonus dan metode goodwill

Jika seorang tanpa menyetor modal: metode bonus dan metode goodwill

2. Setoran modal berupa aktiva non kas


b. Mengubah pemilikan perusahaan perseorangan yang sudah ada

Tiga masalah yang timbul dalam hubunganya dengan pembentukan persekutuan

1. Penilaian aktiva bersih yang disetor


2. Penentuan modal masing-masing sekutu
3. Akuntansi.

Perjanjian dalam Persekutuan

Dalam persekutuan tentu harus da perjanjian sebagai dasar pijakan pembentukan persekutuan
tersebut. Pada perjanjian persektuan berisi tentang, nama persekutuan, anggota, tanggal berdiri,
sifat serta bidang usaha, dan beberapa hal yang harus ada yaitu:
− Besarnya investasi dari masing-masing anggota
− Hak dan kewajiban anggota
− Buku-buku catatan dan laporan keuangan
− Pembagian keuntungan
− Hal-hal khusus yang menyangkut masalah pembebanan dan penerimaan imbalan jasa tertentu
diantara para anggota.

4
Hasia Yunan Arga Dinata
142160134

− Penarikan kembali modal yang disetor


− Asuransi jiwa kematian salah satu anggota
− Penyelesaian apabila ada perselisihan ddiantara para anggota dan lain-lain.

Penyertaan Modal dalam Persekutuan


Proses akuntansi yang spesifik pada persekutuan adalah masalah pencatatan pengakuan
dan pengukuran milik atau penyertaan (hak) masing-masing anggota dalam persekutuan. Hak
masing-masing angota diikhtisarkan dalam rekening modal masing-masing anggota sekutu.
Pembentukan Awal Persekutuan
Contoh :
Tuan Petruk, Gareng dan Semar sepakat mendirikan sebuah persekutuan dengan investasi masing-
masing sebesar Rp. 7.500.000, Rp. 6.000.000 dan Rp. 8.000.000. dalam persekutuan tersebut
mereka sepakat untuk melakukan pembagian keuntungan dengan perbandingan yang sama. Pada
tahun pertama persekutuan mendapat keuntungan sebesar Rp. 3.000.000,-. Pencatatan atas modal
dan keuntungan masing-masing sekutu adalah sebagai berikut:
Modal Petruk Modal gareng Modal Semar Kekayaan Bersih Keterangan
7.500.000 6.000.000 8.000.000 21.500.000 Investasi awal
1.000.000 1.000.000 1.000.000 3.000.0000 Keuntungan
8.500.000 7.000.000 9.000.000 24.500.000

Bentuk jurnal yang dibuat adalah:


Uraian D K
Kas 21.500.000
Modal Gareng 7.500.000
Modal Petruk 6.000.000
Modal Semar 8.000.000
Laba Rugi 6.000.000
Pribadi Gareng 1.000.000
Pribadi Petruk 1.000.000
Pribadi Semar 1.000.000

5
Hasia Yunan Arga Dinata
142160134

Apabila persekutuan tersebut menderita kerugian kerugian sebesar Rp. 18.000.000, dengan porsi
pembagian rugi di bagi dengan perbandingan yang sama, maka :
Modal Petruk Modal gareng Modal Semar Kekayaan Bersih Keterangan
7.500.000 6.000.000 8.000.000 21.500.000 Investasi awal
(6.000.000) (6.000.000) (6.000.000) (18.000.0000) Rugi
1.500.000 0 2.000.000 3.500.000
Pada saat persekutuan akan dilikuidasi, maka Gareng tidak akan mendapatkan pengembalian
modal karena modal tersebut sudah habis untuk membayar kerugian persekutuan, sedangkan
Petruk dan Semar akan mendapatkan pengembalian sebesar sisa masing-masing modal setelah di
potong dengan kerugian persekutuan.
Pembentukan dengan Menggabungkan Perusahaan yang Sudah Berjalan
Dalam kasus ini ada dua permasalahan yang bisa timbul yaitu yaitu:
1. Apabila persekutuan akan melanjutkan pembukuan dari salah satu perusahan yang
sudah ada atau membentuk pembukuan tersendiri.
2. Apakah perubahan atau penilaian tertentu terhadap posisi aktiva, hutang dari
masing-masing perusahaan yang akan digabungkanperlu diadakan atau tidak perlu
diadakan.
Contoh:
Tuan Petruk, dan Gareng masing-masing sepakat untuk membentuk persekutuan
Petruk telah memiliki perusahaan yang sudah berjalan, dimana Gareng bermaksud akan
menggabungkan diri ke dalam perusahaan tersebut dengan setoran modal Gareng sebesar Rp.
10.000.000,-.
Adapaun neraca perusahaan yang dimiliki oleh Petruk adalah:
PETRUK
NERACA, PER 31 DESEMBER 2007
URAIAN D K
Kas 4,500,000
Piutang Dagang 12,000,000
Cadangan Kerugian Piutang (1,200,000)
Persediaan Barang Dagangan 14,000,000
Suplies Kantor 1,500,000

6
Hasia Yunan Arga Dinata
142160134

Peralatan Kantor 5,000,000


Kendaraan 15,000,000
Akumulasi Penyusutan Pralatan 2,000,000
Akumulasi peyusutan Kendaraan 4,500,000
Hutang 37,300,000
Modal Petruk 20,000,000
Jumlah ………….. 57,300,000 57,300,000

Dalam pembentukan persekutuan tersebut ke dua belah pihak sepakat dengan perjanjian sebagai
berikut:
1. Uang kas diambil seluruhnya oleh Petruk
2. Dari seluruh piutang dagang yang ada, sebesar Rp 4.000.000 dianggap tidak bisa
tertagih dan cadangan kerugian ditetapkan sebesar Rp. 10% dari saldo piutang yang baru.
3. Setelah diadakan penilian kembali terhadap persediaan barang dagangan
berdasarkan harga pasar, nilai persediaan menjadi Rp. 18.000.000
4. Kendaraan dinilai sebesar Rp. 20.000.000 tetapi telah disusutkan sebesar 50%,
sehingga menjadi Rp. 10.000.000

Pembagian Laba dalam Persekutuan


Dalam perjanjian pembentukan persekutuan biasanya dicantumkan tata cara pembagian laba
bagi para anggota sekutu. Tetapi apabila tata cara ini tidak terdapat dalam perjanjian, maka
pembagian laba bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :
1. Laba dibagi sama
2. Dengan perbandingan atas dasar kesepakatan bersama
3. Dengan perbandingan penyertaan modal
4. Mula-mula ditentukan bunga modal dari masing-masing anggota, selebihnya di bagi atas dasar
perjanjian.
5. Mula-mula diberikan gaji sebagai pemilik dan bonus kepada anggota yang aktif bekerja, sisanya
dibagi atas dasar perjanjian.
6. Mula-mula ditetpkan bunga modal dari angota, kemudian gaji untuk anggota-angota yang
dianggap berjasa sisanya dibagi atas dasar perjanjian.

7
Hasia Yunan Arga Dinata
142160134

Anda mungkin juga menyukai