Anda di halaman 1dari 4

Mann Whitney U Test

Mann Whitney U Test adalah uji non parametris yang digunakan untuk mengetahui perbedaan median 2
kelompok bebas apabila skala data variabel terikatnya adalah ordinal atau interval/ratio tetapi tidak
berdistribusi normal.

Berdasarkan definisi di atas, uji Mann Whitney U Test mewajibkan data berskala ordinal, interval atau
rasio. Apabila data interval atau rasio, maka distribusinya tidak normal. Sumber data adalah 2 kelompok
yang berbeda, misal kelas A dan kelas B di mana individu atau objek yang diteliti adalah objek yang
berbeda satu sama lain.

Pengertian Uji Mann Whitney

Mann Whitney U Test disebut juga dengan Wilcoxon Rank Sum Test. Merupakan pilihan uji non
parametris apabila uji Independent T Test tidak dapat dilakukan oleh karena asumsi normalitas tidak
terpenuhi. Tetapi meskipun bentuk non parametris dari uji independent t test, uji Mann Whitney U Test
tidak menguji perbedaan Mean (rerata) dua kelompok seperti layaknya uji Independen T Test, melainkan
untuk menguji perbedaan Median (nilai tengah) dua kelompok.

Uji Mann-Whitney atau lebih dikenal dengan u-test (juga disebut Mann–Whitney–Wilcoxon (MWW),
Wilcoxon rank-sum test, or Wilcoxon–Mann–Whitney test). Uji ini dikembangkan oleh H.B Mann dan D.R.
Whitney dalam tahun 1947. Uji Mann-Whitney ini digunakan sebagai alternatif lain dari uji T parametrik
bila anggapan yang diperlukan bagi uji T tidak dijumpai. Tehnik ini dipakai untuk mengetest signifikansi
perbedaan antara dua populasi, dengan menggunakan sampel random yang ditarik dari populasi
yang sama. Test ini berfungsi sebagai alternatif penggunaan uji-t bilamana persyaratan-persyaratan
parametriknya tidk terpenuhi, dan bila datanya berskala ordinal. uji ini berbeda dengan uji wilocoxon
karena uji wilcoxon untuk dua sampel yang berpasangan. sedangkan mann whitney khusus untuk dua
sampel yang independent.

Persyaratan

Data berskala ordinal, interval atau rasio.

Terdiri dari 2 kelompok yang independent atau saling bebas.

Data kelompok I dan kelompok II tidak harus sama banyaknya harus sama banyaknya.

Data tidak harus berdistribusi normal. sehingga tidak perlu uji normalitas

Prosedur pengujian dapat dilakukan sebagai berikut :

Susun kedua hasil Pengamatan menjadi satu kelompok sampel


Hitung jenjang/ rangking untuk tiap – tiap nilai dalam sampel gabungan

Jenjang atau rangking diberikan mulai dari nilai terkecil sampai terbesar

Nilai beda sama diberi jenjang rata –rata

Selanjutnya jumlahkan nilai jenjang untuk masing-masing sampel.

Hitung Nilai statistik uji U.

Ada dua macam tehnik U-test ini, yaitu U-test untuk sampel-sampel kecil dimana n ≤ 20 dan U-test
sampel besar bila n > 20. Oleh karena pada sampel besar bila n > 20, maka distribusi sampling U-nya
mendekati distribusi normal, maka test signifikansi untuk uji hipotesis nihilnya disarankan menggunakan
harga kritik Z pada tabel probabilitas normal. Sedangkan test signifikansi untuk sampel kecil digunakan
harga kritik U . Adapun formula rumus Mann-Whitney Test. Berikut statistik uji yang digunakan dalam uji
mann whitney:

Untuk sampel kecil (n1 atau n2 ≤ 20)

Untuk sampel kecil dimana n1 atau n2 ≤ 20. maka digunakan rumus umum dari uji mann whitney.
berikut statistik uji yang digunakan untuk sampel kecil.

U1 = n1.n2 - U2

U2 = n1.n2 - U1

Bisa menggunakan salah satu dari rumus di atas. Nah untuk mencari nilai U1 dan U2 seperti berikut.

Keterangan:

U1 = Statistik uji U1

U2 = Statistik uji U2

R1 = jumlah rank sampel 1


R2 = jumlah rank sampel 2

n1 = banyaknya anggota sampel 1

n2 = banyaknya anggota sampel 2

Setelah mendapatkan nilai statistik uji U1 dan U2. kemudian mengambil nilai terkecil dari kedua nilai
tersebut. Nilai terkecil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan tabel mann whitney.

Untuk sampel besar (n1 atau n2 >20)

Berbeda dengan kasus jumlah sampel kecil, jumlah sampel besar menggunakan statistik uji z karena
jumlah sampel yang besar yaitu > 20 setiap sampel. Cara ini tidak membutuhkan tabel mann whitney
tapi menggunakan tabel z yang mungkin lebih populer. Caranya hampir sama untuk sampel kecil yaitu
mencari U1 dan U2. kemudian ada langkah tambahan untuk menentukan statistik uji z. Nantinya akan
digunakan untuk membandingkan dengan tabel z. Berikut rumus yang digunakan.

Rumus diatas digunakan apabila ada rangking yang berbeda. Sedangkan untuk ada rangking yang sama
menggunakan rumus seperti berikut.

Contoh Kasus beserta pembahasan uji mann whitney:

Kasus:

Misalnya Tim Statistik Ceria penasaran ingin mengetahui apakah ada perbedaaan Denyut nadi pria dan
denyut nadi wanita. kemudian dilakukan penarikan sampel untuk pria dan wanita dengan melihat denyut
nadi masing-masing:

Pembahasan:
Dari kasus di atas yang pertama kita liaht yaitu tujuannya. Dari tujuannya yaitu ada perbedaan antara
denyut nadi pria dan wanita. dari tujuan itu ada tiga hal yang ditangkap yaitu analisis yang digunakan
yaitu uji perbandingan dan sampel yang digunakan ada dua kelompok serta antar kelompok tersebut
merupakan kelompk yang saling bebas atau indepedent.

Untuk Materi saat ini hanya mencakup konsep dari uji mann whitney agar mengeti dulu dasarnya. Untuk
tahap-tahapnya gampanglah yang penting konsep dasarnya dulu. untuk tahap uji mann whitney secara
manual nanti dibuat pada postinga selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai