BAS-17
PSYCHOLOGY
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 1
BAB I ...................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 3
BAB II..................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 4
DAFTAR PUSAKA.............................................................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi Politik, atau KP, merupakan paduan 'Komunikasi' dan 'Politik;' dua kata
yang berbeda makna yang jauh. 'Komunikasi' adalah sesuatu yang dilakukan oleh manusia
atau individu dalam kehidupannya untuk memberi pesan dan informasi kepada lainnya.
'Politik,' sebagai upaya memperngaruhi orang atau kelompok lain untuk mencapai tujuan
bersama.
Komunikasi yang menyajikan lobi-lobi politik adalah sebuah kunci penting dalam
tubuh Parpol dalam membentuk koalisi untuk memenangkan kursi kekuasaan, terutama pada
Pilpres 2019 mendatang dimana Pemilihan Presiden serta Legislatif dilangsungkan serentak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi politik parpol
dalam meerebut kursi Cawapres Jokowi 2019, dan apakah pendekatan komunikasi yang
dilakukan efektif untuk mencapai tujuan dari hal tersebut. Dan seberapa efektif persuasi
politik yang dilakukan untuk mencapainya?”.
Komunikasi politik pada kontestasi Pemilihan Umum tidak lepas dari upaya
pemasaran politik dimana pada psikologi pemasaran politik, pemahaman komprehensif
tentang efek pemasaran tidak mungkin tanpa menghargai mekanisme yang dengannya pesan
persuasif memberikan dampaknya. Sikap dan persuasi politik pelaku (komunikator) politik
kemudian diterjemahkan sebagai isu-isu proses yang mendeterminasi bagaimana pesan-pesan
politik persuasif itu sampai kepada sebuah pemahaman mengenai pemrosesan pemilih dalam
strategi.
Cawapres sebagai tokoh politik nasional selain menjadi subyek pilihan politik namun
juga sebagai pelaku komunikator politik utama. Pesan-pesan politik dari tindakan komunikasi
politik kemudian diurai kembali oleh media massa sebagai komunikator politik profesional,
yang kemudian dalam paradigma mekanistis efek dari komunikasi politik bisa diramalkan
dan juga bisa diciptakan (direkayasa).
BAB II
PEMBAHASAN
Budaya Politik
Gambar1 1
Komunikasi politik adalah satu dari tuju fungsi yang dijalankan oleh setiap sistem politik.
Dalam kata – kata Almod sendiri :
“ All of functions performed in the political system – political socialization and recruitmend,
interst articulation, interest aggregation, rule making, rule application, and rule adjudication
– are performed by means of communication. “
Komunikasi merupakan aktivitas yang tidak terpisahkan dari berbagai bidang aktivitas
yang kita geluti sehari-hari. Termasuk dalam aktifitas politik baik dalam peran yang kecil
atau besar, komunikasi memainkan peranan yang sangat penting dan dominan bahkan.
Komunikasi adalah hubungan antar manusia dalam rangka mencapai saling pengertian
(mutual understanding).
Dengan demikian, komunikasi sebagai proses politik, dapat diartikan sebagai gejala-
gejala yang menyangkut pembentukan kesepakatan. Misalnya kesepakatan menyangkut
bagaimana pembagian sumberdaya kekuasaan atau bagaimana kesepakatan tersebut dibuat.
Tentu saja komunikasi politik bukanlah sebuah proses yang sederhana, banyak substansi
masalah yang memerlukan pembahasan yang mendalam. Salah satunya berkaitan dengan
masalah infrastuktur dan suprastruktur politik yang saling mempengaruhi, dimana
suprastruktur sebagai pembuat kebijakan akan mendapat tuntutan dan masukan berupa
tuntutan dan aspirasi dari infrastruktur.
Apabila fungsi dan peran dari infrastruktur dan suprastruktur ini dapat terlaksana
dengan baik bukan tidak mungkin akan memperbaiki kehidupan politik ke arah
perkembangan yang lebih baik. Dan mengalami pendewasaan politik dari pengalaman
mengatasi dinamika-dinamika yang pastinya selalu berkembang dalam kehidupan politik saat
ini atau yang akan datang.
Awalnya kata propaganda memiliki pengertian yang netral, tidak menyangkut baik
atau buruk, yang berarti menyebarkan atau penyebarluasan suatu informasi sehingga
diketahui masyarakat atau khalayak umum. Tetapi, selaras dengan perjalanan waktu,
penggunaan yang umum atas kata itu menjadikannya berkonotasi negatif. Pesan-pesan
propaganda dipandang sebagai kebohongan, manipulatif, dan sebagai indoktrinasi.
Jenis-jenis propaganda itu sendiri adalah bersifat irasional dan akan bereaksi terhadap
simbol-simbol yang disampaikan kepada mereka melalui media massa. Dengan demikian,
propaganda seringkali efektif kepada masyarakat atau kelompok-kelompok masyarakat yang
kurang kritis. Berdasarkan anggapan tersebut, di atas kertas dan jika melihat kondisi
masyarakat Indonesia, tampaknya akan menjadi kunci sukses berhasilnya kegiatan
propaganda.
A. Pengertian Kampanye
Kampanye adalah aktivitas komunikasi yang ditujukan untuk memengaruhi orang lain
agar ia memiliki wawasan, sikap dan perilaku sesuai dengan kehendak atau keinginan
penyebar informasi dalam konteks komunikasi politik, kampanye dimaksudkan untuk
memobilisasi dukungan terhadap suatu hal atau seorang kandidat. “political campaigns are
aimed at the mobilization of support for one’s cause or candidate” (Steven Chaffee dalam
Rice, 1981), sedangkan menurut Imawan (1999) kampanye adalah upaya persuasif untuk
mengajak orang lain yang belum sepaham atau belum yakin pada ide-ide yang kita tawarkan,
agar mereka bersedia bergabung dan mendukungnya. Oleh sebab itu, ide-ide yang kita
lontarkan haruslah yang terbaik yang bisa dirumuskan, serta dapat disampaikan sesuai dengan
alam pikiran orang lain yang kita harapkan dukungannya. Berdasarkan pemahaman tersebut,
maka suatu kesalahan jika kampanye dilakukan dengan cara-cara yang tidak simpatik, karena
sasaran kampanye adalah merebut hati orang lain agar ia bersedia menerima dan mendukung
partai atau calon yang ditawarkan.
Banyak pihak yang memersepsikan bahwa tahap kampanye adalah salah satu tahap
yang rawan konflik. Konflik yang memungkinkan terjadi, tidak hanya adu otak, tapi bisa saja
adu otot. Tim kampanye tidak hanya dituntut adu cantik visi, misi, dan program kerja
pasangan calonnya, tetapi juga harus menunjukan kebesaran massa pendukungnya. Secara
psikologis, makin besar pula pengaruh para calon terhadap rakyat pemilih. Oleh karena itu,
kegiatan kampanye jarang sekali terhenti hanya pada realitas pemaparan dan dialog di antara
pasangan calon atau juru kampanye atau rakyat.
B.Tujuan Kampanye
1.Kampanye massa
Telah dikatakan bahwa persuasi massa adalah salah satu dari sekian banyaknya
komunikasi. Imbauan kepada massa dilakukan baik melalui hubungan tatap muka ataupun
melalui jenis media berperantara, yaitu media elekronik, media cetak, atau poster.
Rapat umum politik memberikan peluang utama kepada kandidat untuk melakukan
komunikasi tatap muka di depan khalayak massa. Namun, sebagian besar orang yang datang
untuk melihat dan meddengarkan seorang kandidat dalam rapat umum massa sudah memiliki
kecendrungan kepadanya. Barangkali kampanye kepresidenan kekecualian. Di sini tokoh
utama masyarakat, apakah dia seorang Demokrat atau Republikan, memikat partisipan dari
kedua belah pihak. Akan tetapi, meskipun orang banyak itu merupakan persuasi campuran,
tujuan kandidat bukan membelokan oposisi, melainkan memperkuat golongan yang setia,
memublikasikan gaya pribadi, memanfaatkan beberapa menit acara malam jaringan kabel dan
acara berita televisi, dan membantu pengumpulan dana.
3.Kampanye interpersonal
Kampanye pada tingkat interpersonal melibatkan baik komunikasi tatap muka terdiri atas
tiga jenis :
Pertama ialah penampilan pribadi yang dilakukan oleh kandidat atau istrinya, kerabat
dekat, dan jurubicara utama dalam setting yang relatif informal.
Kedua, ada kampanye melalui kebaikan kantor pemuka pendapat. Para kandidat
membina itikad baik tokoh-tokoh lokal, negara bagian, dan yang mempunyai nama
nasional. Dukungan aktif dari para pemuka agama, penjual bahan makanan, penjual
barang logam, dokter, dan guru yang mempunyai reputasi bisa lebih berharga
daripada iklan yang dibayar jika kandidat hanya dapat menggunakan anggaran yang
terbatas.
Ketiga, ada orang – orang yang dengan sukarela melakukan kunjungan selama
kampanye; mereka mengunjungi setiap rumah di setiap seksi untuk kepentingan
kandidat.
4.Kampanye organisasi
Dalam kampanye untuk pejabat tinggi negara bagian federal, berbagai organisasi
turut serta. Salah satu diantaranya ialah organisasi kandidat yang diuraikan pada awal bagian
tulisan ini. Yang kedua terdiri atas banyak dan beraneka ragam organisasi kepentingan
khusus yang menduduki posisi, membantu sumber dana dan sumber daya lain, mengerahkan
anggota, dan memberikan tekanan kepada calon pejabat; serikat buruh, asosiasi perusahaan,
kelompok agrikultur, organisasi hak sipil, lobby konsumen, pecinta lingkungan, dan lain-lain.
Organisasi kepentingan khusus ini merupakan mata rantai yang vital di antara kandidat dan
anggota kelompok.
5.Kampanye hitam
Kampanye hitam adalah kampanye yang dilakukan oleh suatu pihak untuk
menyerang lawannya dengan meniup isu bohong, informasi yang sengaja diedarkan lebih
banyak bohongnya daripada benarnya. Kampanye hitam menurut hukum kekekalan
momentum “Black campaign adalah suatu model atau perilaku atau cara berkampanye yang
dilakukan dengan menghina, memfitnah, mengadu domba, menghasut atau menyebarkan
berita bohong yang dilakukan oleh seorang calon terhadap lawan atau calon lainnya”.
6.Kampanye negatif
Kampanye negatif adalah kampanye yang dilakukan suatu pihak untuk menyerang
lawannya dengan mengemukakan aspek negatif, hal-hal yang merugikan citra lawan, tapi
mendukung kebenaran fakta.
Peran media dalam kampanye pemiu sangatlah penting. Hampir tidak ada satupun
partai politik yang tidak enggunakan media dalam sosialisasi dan kampanye partai. Pada
beberapa partai politik, biaya dan anggaran terbesarnya banyak di alokasikan untuk belanja
iklan di media. Karena media dianggap sebagai sarana yang efektif dan massif dalam
menginfokan dan memperkenalkan suatu partai
A.Peranan Media Massa Dalam Komunikasi Politik
1.Komunikasi Massa
Didalam rapat, konfersi pers, dll. dan Komunikasi Berperantara- ada perantara ada perantara
antara komunikator dan khalayak seperti TV.
3.Komunikasi Interpersonal
4.Komunikasi Organisasi
Proses komunikasi politik sama seperti proses komunikasi seperti umumnya (komunikasi
tatap muka serta komunikasi bermedia) dengan komponen dan alur:
Pengirim pesan
Pesan
Penerima pesan
1.Model aristoteles
Model aritoteles adalah suatu model yang sangat klasik dialam ilmu komunikasi.
Aris toteles sewaktu masih hidup pada saat komunikasi tetorika sangat berkembang di
Yunnani. Perkembangan pada keterampilan individu membuat pidato pembelaan didepan
pengadilan serta saat kelakukan rapat-rapat umum yang pada saat itu dihadiri juga oleh
rakyat. Sehingga, model tersebut lebih berorientasi pada pidato, yang utama pidato untuk
memberikan pengaruh terhdap orang lain, sehingga model ini juga dapat disebut model
retorika / model retoris, pada saat ini kita kenal sebagai komunikasi publik. Model
komunikasi ini, memiliki 3 bagian dasar yakni, pendengar (listener), pesan (message),
pembicara (speaker).
4.Model Interaksional
Asumsi teori ini merupakan bahawa bila media memberikan tekanan terhadap
peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggap penting. Jadi,
apa yang dianggap penting media, maka penting juga bagi masyarakat. Dalam hal ini media
diasumsikan mempunyai efek yang sangat kuat, utamanya karena asumsi ini kerkaitan
dengan proses belajar buka dengan perubahan sikap serta pendapat. Media massa mempunyai
efek yang sangat kuat sebab keterkaitan dengan proses belajat dan bukan dengan perubahan
sikap dan pendapat.
1.4 Kesimpulan
Komunikasi dalam politik sangatlah penting untuk para calon presiden dan wakil presiden
pasalnya komunikasi adalah jembatan untuk kita mengetahui visi dan misi para calon slain itu
dengan adanya komunikasi kita bisa menilai calon presiden mana yang akan kita pilih. Selain
itu komunikasi juga bisa berupa kampanye dimana para calon mengorentasikan visi misinya
jika komunikasi di sampaikan dengan baik maka akan di mengerti oleh masyarakan dan
masyarakan akan lebih mengenal sosok calon pemimpin bangsa ini.
DAFTAR PUSAKA
http://mahyudiefendy.blogspot.co.id/2012/06/pesan-politik-berbagai-bentuk-dan-
jenis.html
https://www.academia.edu/35698203/Pemilu_di_Indonesia_dalam_Perspektif_Komu
nikasi_dan_Pertukaran_Politik
https://www.academia.edu/11645464/makalah_komunikasi_politik_UNIVERSITAS_
KOMPUTER_INDONESIA
https://www.academia.edu/17030817/Makalah_Media_Massa_dalam_Politik_oleh_P
olitisi
file:///C:/Users/Komputer/Downloads/UNIVERSITAS_INDONESIA_STRATEGI_K
OMUNIKAS.pdf
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/56724225/KOMUNIKASI_POLI
TIK_PARTAI-
PARTAI_POLITIK_DALAM_PENCALONAN_WAPRES_JOKOWI_2019.docx?A
WSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=1556264408&Signature
=4CI0zZa4SQQNmhhJh9W5CwMsrjw%3D&response-content-
disposition=attachment%3B%20filename%3DKOMUNIKASI_POLITIK_PARTAI-
PARTAI_POLITIK.docx
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/53119804/MAKALAH_KOMU
NIKASI_POLITIK__EFISIENSI_KAMPANYE_DALAM_PEMILU.docx?AWSAcc
essKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=1556262897&Signature=CXG
KtlS29pQyZA3UyJGRkLG9moo%3D&response-content-
disposition=attachment%3B%20filename%3DMAKALAH_KOMUNIKASI_POLITI
K_EFISIENSI_KAM.docx