Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMASETIKA DASAR II

NAMA /NIM :

TINGKAT : 1B

BENTUK SEDIAAN : Solutio

SERI, NO. RESEP, MEJA : 5, 5A, 7 dan 13

MEJA : 7 DAN 13

TANGGAL PRAKTIKUM : 14 Februari 2019

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG


JURUSAN FARMASI
I. TUJUAN
 Mampu membuat sediaan solutio.
 Terampil dalam membuat sediaan solutio.

II. RESEP

III. KELENGKAPAN RESEP


- Paraf dokter
- Umur pasien
IV. RESEP STANDAR
Dextromethorphani Sirupus / Sirup Dekstromethorpahani (Fornas Edisi.II hal.100)
Setiap 5 ml mengandung :
- Dextromethorpani Hydrobromidum 15 mg
- Sirupus Simplex ad 5 ml
V. DAFTAR OBAT/PENGGOLONGAN OBAT
- Golongan obat narkotika : -
- Golongan obat psikotropika : -
- Golongan obat keras : INH, Dextromethorpani Hbr
- Golongan obat bebas terbatas : -
- Golongan obat bebas :
VI. TEORI
1. Dextromethorpani Hydrobromidum (F.I ed. III halaman 206)
Nama lain :
Pemerian :
Kelarutan :
Penyimpanan :
Khasiat dan penggunaan : Antitusivum
Dosis Maksimum : -
2. INH (F.I ed. III halaman 320)
Nama lain: Isoniazidum
Pemerian :
Kelarutan :
Penyimpanan :
Khasiat : Antituberkulosa
Dosis Maksimum : 1 hari = 10 mg / kg
3. Sirupus Simplex (F.I ed. III halaman 567 )
Nama lain: Sirup Gula
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, rasa manis.
Kelarutan : Larut dalam air, mudah larut dalam air mendidih,
sukar larut dalam eter.
Khasiat : Zat tambahan.
VII. USUL
- Volume Isoniazidum diabakan
VIII. DISPENSASI
- Penurunan kadar Isoniazidum
IX. PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM
1. Isoniazidum

DM 1 hari = 10 mg / kg

(F.I ed. III halaman 972)

DM berat badan

1 hari = 10 × 10
= 100 mg

Dalam 1 cth mengandung

= 125 mg

% DM 1 hari
125
= 100 × 100%
= 125% > 100%

Jadi resep tidak dapat dibuat

Penurunan kadar

DM berat badan

1 hari = 10 × 10
= 100 mg

Dalam 1 cth mengandung

= 100 mg

% DM 1 hari
100
= 100 × 100%

= 100% = 100%

Jadi resep dapat dibuat

X. PERHITUNGAN BAHAN
30
1. Dextromethorfan Hbr = 5 × 15
= 90 mg / 0,09 g
34,1
2. Isoniazidum = 5 × 100
= 682 mg / 0,682 g
12
3. Sorbitol sol 90% = 88 × 30
= 4,09 mL ~ 4,1 mL
4. Sirupus Simplex = 34,1 – ( 0,09 + 0,682 + 4,1 )
= 29,228 mL

XI. PENIMBANGAN
1. Dextromethorfan Hbr = 0,09 g / 900 mg
2. Isoniazidum = 0,682 g / 682 mg
3. Sorbitol sol 90% = 4,1 mL
4. Sirupus Simplex = ad 34,1 mL (±29,228 mL)
XII. PROSEDUR
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Timbangan disetarakan.
3. Botol ditara 34,1 mL.
4. Bahan-bahan ditimbang.
5. Dextromethorfan Hbr digerus dengan sebagian sirupus simplex,
dimasukan kedalam botol, dibilas dengan sirupus simplex.
6. Isoniazidum digerus dengan sebagian sirupus simplex, dimasukan
kedalam botol, dibilas dengan sirupus simplex.
7. Ditambahkan Sorbitol sol 70% kedalam botol.
8. Sirupus simplex dimasukan kedalam botol ad 60 mL.
9. Botol ditutup, dan dikocok.
10. Dikemas, diberi etiket dan label.
11. Diserahkan.

XIII. KEMASAN/WADAH
Botol 60 mL

XIV. ETIKET

XV. LABEL

XVI. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini dibuat sediaan dalam bentuk solutio. Solutio adalah
larutan dari satu macam zat dalam pelarut. Sediaan yang dibuat adalah Sirup
Dextromethorfan sebanyak 30 mL yang ditambahkan Isoniazidum dan Sorbitol
sol 70%. Sirup Dextromethorfan terdiri dari Dextromethorfan Hbr dan Sirupus
Simplex.

Dextromethorfan Hydrobromidum memiliki nama lain Dekstrometorfan


Hidrobromida . Dengan pemerian . Dextromethorfan Hbr memiliki
kelarutan . Penyimpanan untuk Dextromethorfan Hbr . Memiliki
khasiat dan keguanaan .

INH memiliki nama lain Isoniazidum. Dengan pemerian . Memiliki


kelarutan . Penyimpanan untuk Isoniazidum . Memiliki khasiat
dan kegunaan . Dan memiliki dosis maksimum 1 hari = 10 mg / kg.
Sirupus Simplex atau sirup gula. Dengan pemerian cairan jernih, tidak
berwarna, rasa manis. Memiliki kelarutan larut dalam air, mudah larut dalam air
mendidih, sukar larut dalam eter. Memiliki khasiat kegunaan sebagai zat
tambahan.

Dalam pembuatan solutio kali ini menggunakan Dekstrometorfan Hbr sebagai


antitusivum, Isoniazidum sebagai antituberkulosa, Sorbitol sol 70% sebagai zat
tambahan, serta sebagai sirupus simplex sebagai pelarut.

Pada prosedur pembuatan sediaan hal yang pertama dilakukan adalah


menyiapkan alat dan bahan. Setelah itu melakukan kalibrasi botol 34,1 mL.
Setelah itu menimbang seluruh bahan. Selanjutnya Dekstrometorfan Hbr digerus
didalam mortir dengan sebagian sirupus simplex, hal ini dilakukan agar zat dapat
bercampur secara homogen bersama pelarut (sirupus simplex).
Dekstrometorfan Hbr yang telah digerus dimasukan kedalam botol dan dibilas
dengan sirupus simplex agar tidak ada zat yang tertinggal didalam mortir. Setelah
itu Isoniazidum digerus dengan sebagian sirupus simplex di dalam mortir dan
dimasukan kedalam botol, lalu dibilas dengan sirupus simplex. Lalu dimasukan
Sorbitol sol 70% ke dalam botol. Kemudaian sirupus simplex dimasukan kedalam
botol hingga 34,1 mL. Lalu botol ditutup setelah itu dikocok agar homogen.
Diberi etiket dan label pada botol setelah itu sediaan diserahkan.

Pada pembuatan sediaan kali ini etiket yang digunakan etiket putih karena
sediaan kali ini ditunjukan untuk pemakaian dalam (per oral). Sediaan ditunjukan
untuk Sandy dengan penggunaan malam 1 sendok teh. Label yang digunakan
yaitu label NI dan label kocok dahulu. Label NI digunakan karena dalam sediaan
terkandung obat keras. Kemasan yang digunakan yaitu botol 60 mL.

Anda mungkin juga menyukai